BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS GENDER DALAM PENGELOLAAN AGROFORESTRI (Studi Kasus di Kawasan PLN Pangalengan Bandung) SANTI DWI RATNAPURI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BUKU MONOGRAFI DESA KEADAAN PADA BULAN..s/d... TAHUN..

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

BAB I LATAR BELAKANG

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LAPORAN. KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur,

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro


BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kilometer dari Ibukota Kecamatan Imogiri. Batas administrasi Desa Kebonagung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang dibina oleh Kementerian Kehutanan. Koperasi ini didirikan pada tahun 1989.

BAB I PENDAHULUAN. 2) Sebelah selatan dusun gunung rawas. 3) Sebelah timur dusun siwalan.

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

BAB I PENDAHULUAN. Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. Desa Banguncipto yang dibatasi oleh : 1) Sebelah Utara Desa Wijimulyo

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB IV SELAYANG PANDANG DESA PARAKAN. Kecamatan Trenggalek. Desa ini berdekatan dengan alun-alun kota atau pusat

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. Penumangan Baru adalah sebuah Desa di Kecamatan Tulang Bawang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN Form 1

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BUKU MONOGRAFI KECAMATAN BUKIT INTAN TAHUN 2015

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

Transkripsi:

19 BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Keadaan Wilayah Penelitian Analisis Gender dalam Pengelolaan Agroforestri dilaksanakan di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Pangalengan terletak di sebelah selatan Kota Bandung, dan terkenal akan beberapa objek wisata, seperti Situ Cileunca, perkebunan teh dan Kolam pemandian air panas Cibolang. Pangalengan juga dikenal sebagai daerah pertanian, peternakan dan perkebunan. Terdapat beberapa perkebunan teh dan kina yang dikelola oleh PTPN. Pangalengan juga merupakan daerah penghasil susu sapi. Pengolahan susu di daerah Pangalengan dan daerah Bandung Selatan lainnya dikelola oleh KPBS (Koperasi Peternak Bandung Selatan). Kecamatan Pangalengan terdiri dari 13 desa yaitu: Desa Banjarsari, Lamjang, Margaluyu, Margamekar, Margamukti, Margamulya, Pangalengan, Pulosari, Sukaluyu, Sukamanah, Tribaktimulya, Wanasuka, dan Warnasari. Batas wilayah Kecamatan Pangalengan sebagai berikut: Sebelah Utara : Kecamatan Cimaung Sebelah Selatan : Kabupaten Garut Sebelah Timur : Kecamatan Kertasari Sebelah Barat : Kecamatan Pasirjambu Penelitian dilakukan pada lahan milik PLN di sekitar Danau Cileunca dan Danau Cipanunjang yang meliputi 5 (lima) desa, yaitu Desa Pulosari, Desa Warnasari, Desa Margamekar, Desa Margaluyu, dan Desa Sukaluyu. Peta lokasi penelitian (Kecamatan Pangalengan) dapat dilihat pada Gambar 1. Lahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu lahan yang dimiliki oleh PLN dan dikelola oleh LPMM IPB untuk ditanami oleh para petani sekitar. Sehingga status kepemilikan lahan adalah lahan garap. Luas total agroforestri dengan lahan milik PLN di daerah tangkapan air saguling kecamatan pangalengan, kabupaten Bandung yaitu 70 ha. Paling banyak responden dengan

20 luas lahan yang berkisar antara < 0,10 ha, dengan jumlah responden 30 kepala rumah tangga. Distribusi responden berdasarkan luas pengelolaan lahan dapat dilihat pada Tabel 2. Gambar 1 Peta lokasi penelitian

21 Tabel 2 Distibusi responden berdasarkan luas pengelolaan lahan Kelas Luas Lahan Agroforestri Responden N % < 0.10 21 67,7 0.10-0.25 7 22,6 > 0.25 2 9,7 Total 30 100 Mayoritas pekerjaan utama responden adalah sebagai petani, responden laki-laki sebesar 90 %, dan perempuan sebesar 40%. Pekerjaan utama kedua terbesar adalah beternak baik pada responden laki-laki maupun perempuan dengan nilai masing-masing 6,7% dan 23,3%. Selain pekerjaan utama umumnya para responden memiliki pekerjaan sampingan. Umumnya pekerjaan sampingan pada kaum laki-laki adalah beternak sebanyak 50%. Walaupun banyak responden yang menjadikan bertani sebagai mata pencaharian utama mereka, akan tetapi tak jarang menjadikan pekerjaan sebagi petani adalah pekerjaan sampingan. Seperti pada responden laki-laki terdapat 20% pekerjaan sampingannya sebagai petani. Sedangkan pada wanita bertani adalah pekerjaan sampingan terbanyak sebesar 80.00% dari responden perempuan yang mempunyai pekerjaan sampingan. Distribusi responden berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Distribusi berdasarkan mata pencaharian Responden Mata pencaharian Suami Istri Utama Sampingan Utama Sampingan N % N % N % N % Bertani 27,0 90,0 4,0 19,1 12,0 40,0 4,0 80,0 Ibu Rumah Tangga 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 16,7 0,0 0,0 Berdagang 1,0 3,3 1,0 4,8 4,0 13,3 1,0 20,0 Beternak 2,0 6,7 10,0 52,4 7,0 23,3 0,0 0,0 Buruh 0,0 0,0 4,0 19,1 1,0 3,3 0,0 0,0 Jasa transportasi 0,0 0,0 1,0 4,8 0,0 0,0 0,0 0,0

22 Tabel 3 (lanjutan) Responden Mata pencaharian Suami Istri Utama Sampingan Utama Sampingan N % N % N % N % Guru 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 3,2 0,0 0,0 Total 30,0 100,0 20,0 100,0 31,0 100,0 5,0 100,0 4.2. Kondisi Umum Desa 4.2.1. Desa Margamekar Desa Margamekar adalah salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Desa Margamekar terdiri dari dua dusun, 13 RW dan 50 RT. Batas Desa Margamekar sebelah utara berbatasan dengan Desa Pangalengan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Warnasari, sebelah barat berbatasan dengan Desa Pulosari dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Sukamanah. Jarak Desa Margamekar dari ibukota propinsi adalah 35 km. Luas Desa Margamekar secara keseluruhan adalah 8.179,930 Ha. Ketinggian tempat Desa Margamekar adalah 1.400 m dari permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 2200 mm/tahun. Jumlah penduduk Desa Margamekar secara keseluruhan adalah 7.548 jiwa terdiri atas 2120 KK, dengan kepadatan penduduk adalah 92 jiwa/km 2 dan jumlah usia produktif sebanyak 1316 jiwa. Keseluruhan penduduk Margamekar memeluk agama Islam (100%). Mata pencaharian penduduk Desa Margamekar sebagian besar berasal dari sektor pertanian, terdiri atas peladang sebanyak 414 orang (5,49%), pesanggem atau penggarap sebanyak 107 orang (1,42%) dan buruh tani sebanyak 1193 orang (15,81%) dari total penduduk. Persentase pemilik lahan di Desa Margamekar sekitar 20% dengan rata-rata jumlah kepemilikan lahan sebesar 0,1 hektar per petani. Mata pencaharian lain penduduk Desa Margamekar selain sebagai petani adalah sebagai peternak sebanyak 304 orang (4,03%), pedagang sebanyak 187 orang (2,48%), Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 27 orang (0,36%) dan sektor jasa transportasi sebanyak 303 orang (4,01%).

23 Sarana dan prasarana yang terdapat pada Desa Margamekar berupa jalan, sekolah, masjid dan sarana umum lainnya. Jalan yang terdapat di Desa Margamekar dibagi menjadi dua yaitu, jalan aspal sepanjang 7 km dan jalan berbatu sepanjang 3 km. Sekolah yang tersedia berupa sekolah dasar (SD) sebanyak lima buah dan sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak satu buah. Masjid yang ada berjumlah 15 buah dan sarana umum lainnya seperti tempat pertemuan sebanyak satu buah, lapangan olahraga sebanyak satu buah dan gedung olahraga (GOR) sebanyak satu buah. Kelembagaan yang terdapat pada Desa Margamekar sangat banyak yaitu, pemerintah desa, dusun, RT, RW, LKMD, LMD, PKK, Posyandu, Karang Taruna, Lembaga Gotong Royong, BPD, kelompok keagamaan dan kelompok kesenian. Lembaga ekonomi yang ada berupa koperasi sebanyak satu unit dan usaha bersama sebanyak satu unit. Pada Desa Margamekar terdapat industri rumah tangga sebanyak 45 buah. Rata-rata tingkat pendidikan penduduk Desa Margamekar relatif rendah yaitu hanya 451 jiwa (5,97%) yang menempuh pendidikan hingga tingkat SMA dari total penduduk Desa Margamekar sebanyak 7.548 jiwa. Rendahnya tingkat pendidikan disebabkan sarana pendidikan lanjutan (SMA) yang kurang memadai. Hal lain yang menjadi alasan rendahnya tingkat pendidikan di Desa Margamekar adalah keadaan ekonomi masyarakat yang berada dalam golongan masyarakat miskin (kurang mampu) di tengah mahalnya biaya pendidikan, sehingga masyarakat lebih berkonsentrasi untuk bekerja dibandingkan dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kondisi sebagian besar masyarakat berpendidikan rendah, maka secara umum tidak mudah untuk menerima pengetahuan baru serta khususnya dalam teknologi usahatani. (Desa Margamekar 2008). 4.2.2. Desa Warnasari Desa Warnasari merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Desa Warnasari terdiri dari dua dusun, 16 RW dan 57 RT. Batas Desa Warnasari sebelah utara berbatasan dengan Desa Sukaluyu, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pulosari, sebelah barat berbatasan dengan PERHUTANI dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Pulosari. Jarak Desa Warnasari dari ibukota propinsi adalah 40 km, dan jarak

24 Desa Warnasari dari ibukota kecamatan adalah 4 km sedangkan jarak ke ibukota kabupaten adalah 31 km. Luas Desa Warnasari secara keseluruhan adalah 2.354,119 Ha. Ketinggian tempat Desa Warnasari adalah 1.400 m dari permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 2000-2400 mm/tahun dan suhu rata-rata harian 16-24 o C. Jumlah penduduk Desa Warnasari secara keseluruhan adalah 7.585 jiwa terdiri atas 2281 KK, dengan kepadatan penduduk adalah 322 jiwa/km 2. Sebagian besar penduduk Desa Warnasari memeluk agama Islam sekitar 99 %. Mata pencaharian penduduk Desa Warnasari sebagian besar berasal dari sektor pertanian (80%), terdiri atas peladang sebanyak 643 orang (8,48%), pesanggem atau penggarap sebanyak 632 orang (8,45%) dan buruh tani sebanyak 1022 orang (13,47%) dari total penduduk. Pemilik lahan di Desa Warnasari berjumlah 147 orang dengan rata-rata jumlah kepemilikan lahan sebesar 0,1 hingga 0,2 hektar. Mata pencaharian lain penduduk Desa Warnasari selain sebagai petani adalah sebagai peternak sebanyak 397 orang (5,23%), pedagang sebanyak 154 orang (2,03%), Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 0,1% dan sektor jasa transportasi sebanyak 328 orang (4,32%), dan montir 15 orang (0,2%). Sarana dan prasarana yang terdapat pada Desa Warnasari berupa jalan, sekolah, masjid dan sarana umum lainnya. Jalan yang terdapat di Desa Warnasari dibagi menjadi dua yaitu, jalan aspal sepanjang 45 km tetapi sepanjang 7180 m kondisi jalan dalam keadaan rusak dan jalan berbatu sepanjang 3 km. Sekolah yang tersedia berupa sekolah dasar (SD) sebanyak tiga buah dan sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak satu buah. Masjid yang ada berjumlah 24 buah dan sarana umum lainnya seperti bendungan air sebanyak satu buah, kaptering air sebanyak lima buah, tempat pertemuan sebanyak satu buah, serta lapangan olahraga sebanyak satu buah. Kelembagaan yang terdapat pada Desa Warnasari sangat banyak yaitu, pemerintah desa, dusun, RT, RW, LKMD, LMD, PKK, Posyandu, Karang Taruna, Lembaga Gotong Royong, BPD, kelompok keagamaan dan kelompok kesenian. Lembaga ekonomi yang ada berupa koperasi sebanyak satu unit dan usaha bersama sebanyak satu unit. Pada Desa Warnasari tidak terdapat industri kecil atau industri rumah tangga.

25 Rata-rata tingkat pendidikan penduduk Desa Warnasari relatif rendah yaitu hanya 679 jiwa (8,96%) yang menempuh pendidikan hingga tingkat SMA dari total penduduk Desa Warnasari sebanyak 7.585 jiwa. Rendahnya tingkat pendidikan disebabkan sarana pendidikan lanjutan (SMP/SMA) yang kurang memadai. Hal lain yang menjadi alasan rendahnya tingkat pendidikan di Desa Warnasari adalah keadaan ekonomi masyarakat yang berada dalam golongan ekonomi kebawah di tengah mahalnya biaya pendidikan, sehingga masyarakat lebih berkonsentrasi untuk bekerja dibandingkan dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (Desa Warnasari 2008). 4.2.3. Desa Margaluyu Desa Margaluyu merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Desa Margaluyu terdiri dari dua dusun, 14 RW dan 64 RT. Batas Desa Margaluyu sebelah utara berbatasan dengan Desa Pulosari, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Garut, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukaluyu dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Banjarsari. Jarak Desa Margaluyu dari ibukota propinsi adalah 50 km, dan jarak Desa Margaluyu dari ibukota kecamatan adalah 13 km sedangkan jarak ke ibukota kabupaten adalah 30 km. Luas Desa Margaluyu secara keseluruhan adalah 860,2 Ha. Ketinggian tempat Desa Margaluyu adalah 1.425-1.500 m dari permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 2.400 mm/tahun. Jumlah penduduk Desa Margaluyu secara keseluruhan adalah 7.943 jiwa terdiri atas 2.373 KK, dengan kepadatan penduduk adalah 683,25 jiwa/km 2 dan jumlah penduduk usia produktif sebanyak 4568 jiwa. Sebagian besar penduduk Desa Margaluyu memeluk agama Islam sekitar 99,92 % setara dengan 7933 jiwa. Mata pencaharian penduduk Desa Margaluyu sebagian besar berasal dari sektor pertanian, terdiri atas petani sebanyak 441 orang (5,55%), buruh tani sebanyak 1.933 orang (24,33%) dari total penduduk. Pemilik lahan di Desa Margaluyu berjumlah 1281 orang dengan rata-rata jumlah kepemilikan lahan sebesar 0,1 hingga 1 hektar. Selain sebagai petani mata pencaharian lain penduduk Desa Margaluyu adalah sebagai peternak sebanyak 442 orang (5,46%), pedagang sebanyak 315 orang (3,97%), Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 14 orang

26 (0,18%) dan sektor jasa transportasi sebanyak 187 orang (2,35%), dan karyawan swasta sebanyak 922 orang (11,61%). Sarana dan prasarana yang terdapat pada Desa Margaluyu berupa jalan, sekolah, masjid dan sarana umum lainnya. Jalan yang terdapat di Desa Margaluyu dibagi menjadi dua yaitu, jalan aspal sepanjang 6,1 km dan jalan berbatu sepanjang 1 km. Sekolah yang tersedia berupa sekolah dasar (SD) sebanyak lima buah dan sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak satu buah. Masjid yang ada berjumlah 29 buah dan sarana umum lainnya seperti kaptering air sebanyak 12 buah, tempat pertemuan sebanyak satu buah, serta lapangan olahraga sebanyak satu buah. Kelembagaan yang terdapat pada Desa Margaluyu sangat banyak yaitu, pemerintah desa, dusun, RT, RW, LKMD, LMD, PKK, Posyandu, Karang Taruna, Lembaga Gotong Royong, BPD, kelompok keagamaan dan kelompok kesenian. Keberadaan berbagai macam kelembagaan sosial, maka memudahkan untuk bekerjasama antar warga. Lembaga ekonomi yang ada berupa koperasi sebanyak satu unit dan usaha bersama sebanyak satu unit. Pada Desa Margaluyu tidak terdapat industri kecil atau industri rumah tangga. Rata-rata tingkat pendidikan penduduk Desa Margaluyu relatif rendah. Hal tersebut tergambar dari sedikitnya penduduk yang mempunyai pendidikan SMP ke atas, yaitu hanya 38 jiwa (0,48%) dari total penduduk sebanyak 7.943 jiwa. Rendahnya tingkat pendidikan disebabkan keadaan masyarakat yang berada dalam golongan ekonomi kebawah di tengah mahalnya biaya pendidikan, sehingga masyarakat lebih berkonsentrasi untuk bekerja dibandingkan dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (Desa Margaluyu 2008). 4.2.4. Desa Sukaluyu Desa Sukaluyu merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Desa Sukaluyu terdiri dari tiga dusun, 13 RW dan 63 RT. Batas Desa Sukaluyu sebelah utara berbatasan dengan Desa Warnasari, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Garut, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pasirjambu dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Margaluyu. Jarak Desa Sukaluyu dari ibukota propinsi adalah 50 km, dan jarak Desa Sukaluyu dari ibukota kecamatan adalah 10 km sedangkan jarak ke ibukota kabupaten adalah 40 km. Luas Desa Sukaluyu secara keseluruhan

27 adalah 1.748,200 Ha. Ketinggian tempat Desa Sukaluyu adalah 1.500 m dari permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 2.400 mm/tahun. Jumlah penduduk Desa Sukaluyu secara keseluruhan adalah 7.875 jiwa terdiri atas 2.416 KK, dengan kepadatan penduduk adalah 450 jiwa/km 2 dan jumlah penduduk usia produktif sebanyak 783 jiwa. Mayoritas penduduk Desa Sukaluyu memeluk agama Islam (99,03%). Mata pencaharian penduduk Desa Sukaluyu sebagian besar adalah petani (80%) yang terdiri atas, peladang sebanyak 987 orang (12,53%), pesanggem atau penggarap sebanyak 566 orang (7,19%) dan buruh tani 1.820 orang (23,11%) dari total penduduk. Pemilik lahan di Desa Sukaluyu berjumlah 704 orang dengan rata-rata jumlah kepemilikan lahan sebesar 0,31 hingga 0,4 hektar. Selain sebagai petani mata pencaharian lain penduduk Desa Sukaluyu adalah sebagai peternak sebanyak 473 orang (6,01%), pedagang sebanyak 367 orang (4,66%), Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 128 orang (1,63%) dan sektor jasa transportasi sebanyak 192 orang (2,44%). Sarana dan prasarana yang terdapat pada Desa Sukaluyu berupa jalan, sekolah, masjid dan sarana umum lainnya. Jalan yang terdapat di Desa Sukaluyu dibagi menjadi dua yaitu, jalan aspal sepanjang 55 km dan jalan berbatu sepanjang 10 km. Sekolah yang tersedia berupa sekolah dasar (SD) sebanyak lima buah dan sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak satu buah. Masjid yang ada berjumlah 26 buah dan sarana umum lainnya seperti bendungan sebanyak dua buah, kaptering air sebanyak empat buah, tempat pertemuan sebanyak satu buah, serta lapangan olahraga sebanyak satu buah, dan lembaga keagamaan sebanyak tiga buah. Kelembagaan yang terdapat pada Desa Sukaluyu sangat banyak yaitu, pemerintah desa, dusun, RT, RW, LKMD, LMD, PKK, Posyandu, Karang Taruna, Lembaga Gotong Royong, BPD, kelompok keagamaan dan kelompok kesenian. Lembaga ekonomi yang ada berupa koperasi sebanyak enam unit dan bank atau simpan pinjam sebanyak satu unit. Pada Desa Sukaluyu tidak terdapat industri kecil atau industri rumah tangga. Rata-rata tingkat pendidikan penduduk Desa Sukaluyu relatif rendah, hanya 453 jiwa (5,8%) yang mengenyam pendidikan hingga tingkat SMA dari jumlah penduduk sebanyak 7.875 jiwa. Rendahnya tingkat pendidikan disebabkan sarana pendidikan lanjutan (SMP/SMA) yang kurang memadai. Hal lain yang menjadi

28 alasan rendahnya tingkat pendidikan di Desa Sukaluyu adalah keadaan ekonomi masyarakat yang berada dalam golongan ekonomi kebawah di tengah mahalnya biaya pendidikan, sehingga masyarakat lebih berkonsentrasi untuk bekerja dibandingkan dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (Desa Sukaluyu 2008). 4.2.5. Desa Pulosari Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Desa Pulosari terdiri dari tiga dusun, 16 RW dan 72 RT. Batas Desa Pulosari sebelah utara berbatasan dengan Desa Lamajang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Margaluyu atau Margamekar, sebelah barat berbatasan dengan Desa Warnasari dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Pangalengan. Jarak Desa Pulosari dari ibukota propinsi adalah 45 km, dan jarak Desa Pulosari dari ibukota kecamatan adalah 2,5 km sedangkan jarak ke ibukota kabupaten adalah 2,5 km. Luas Desa Pulosari secara keseluruhan adalah 5.118,147 Ha. Ketinggian tempat Desa Sukaluyu adalah 1.200-1.500 m dari permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 1.000-2.400 mm/tahun. Jumlah penduduk Desa Pulosari secara keseluruhan adalah 9.217 jiwa terdiri atas 2.738 KK, dengan kepadatan penduduk adalah 180 jiwa/km 2 dan jumlah penduduk usia produktif sebanyak 5846 jiwa. Mayoritas penduduk Desa Pulosari memeluk agama Islam (99,93%). Mata pencaharian penduduk Desa Pulosari sebagian besar berasal dari sektor pertanian (80%) yang terdiri atas, peladang sebanyak 623 orang (6,76%), pesanggem atau penggarap sebanyak 426 orang (4,62%) dan buruh tani 2.972 orang (32,24%) dari total penduduk. Pemilik lahan di Desa Sukaluyu berjumlah 426 orang dengan rata-rata jumlah kepemilikan lahan sebesar 0,5 hingga 0,1 hektar. Selain sebagai petani mata pencaharian lain penduduk Desa Pulosari adalah sebagai peternak sebanyak 417 orang (4,52%), pedagang sebanyak 284 orang (3,08%), Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 0,1% dan sektor jasa transportasi sebanyak 185 orang (1%). Sarana dan prasarana yang terdapat pada Desa Pulosari berupa jalan, sekolah, masjid dan sarana umum lainnya. Jalan yang terdapat di Desa Pulosari dibagi menjadi dua yaitu, jalan aspal sepanjang 3 km dan jalan berbatu sepanjang

29 3 km. Sekolah yang tersedia berupa sekolah dasar (SD) sebanyak lima buah. Masjid yang ada berjumlah 17 buah dan sarana umum lainnya seperti kaptering air sebanyak lima buah, tempat pertemuan sebanyak satu buah, serta lapangan olahraga sebanyak satu buah, dan gedung olahraga (GOR) sebanyak satu buah. Kelembagaan yang terdapat pada Desa Pulosari sangat banyak yaitu, pemerintah desa, dusun, RT, RW, LKMD, LMD, PKK, Posyandu, Karang Taruna, Lembaga Gotong Royong, BPD, kelompok keagamaan dan kelompok kesenian. Lembaga ekonomi yang ada berupa koperasi sebanyak satu unit dan usaha bersama sebanyak satu unit. Pada Desa Pulosari tidak terdapat industri kecil atau industri rumah tangga. Rata-rata tingkat pendidikan penduduk Desa Pulosari relatif rendah, hanya 573 jiwa (6,21%) yang menempuh pendidikan hingga tingkat SMA dari total jumlah penduduk sebanyak 9.217 jiwa. Rendahnya tingkat pendidikan disebabkan tidak ada sarana pendidikan lanjutan (SMP/SMA) yang memadai. Hal lain yang menjadi alasan rendahnya tingkat pendidikan di Desa Pulosari adalah keadaan ekonomi masyarakat yang berada dalam golongan ekonomi kebawah di tengah mahalnya biaya pendidikan, sehingga masyarakat lebih berkonsentrasi untuk bekerja dibandingkan dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (Desa Pulosari 2008).