Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.

MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan

KORIDOR EKONOMI INDONESIA DALAM PENATAAN RUANG SUATU PERSPEKTIF

BAB 5: INDIKASI INVESTASI INFRASTRUKTUR

Jakarta, 7 Februari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS

DUKUNGAN KEBIJAKAN PERPAJAKAN PADA KONSEP PENGEMBANGAN WILAYAH TERTENTU DI INDONESIA

PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusiinstitusi

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

SAMBUTAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PADA ACARA GROUNDBREAKING PROYEK MP3EI DI KORIDOR EKONOMI SULAWESI

PANDUAN WORKSHOP MASTER PLAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI)

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

RANGKUMAN HASIL RAKOR PANGAN NASIONAL, FEED INDONESIA FEED THE WORLD II JAKARTA, 26 JULI 2011

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Visi, Misi Dan Strategi KALTIM BANGKIT

PELUANG NUSA TENGGARA TIMUR DALAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

KAJIAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN LAUT NASIONAL UNTUK MUATAN PETIKEMAS DALAM MENUNJANG KONEKTIVITAS NASIONAL

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun 2011 KATA PENGANTAR

INDIKASI PROGRAM UTAMA LIMA TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Luas keseluruhan dari pulau-pulau di

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2014

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BADAN PUSAT STATISTIK

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan juga merupakan ukuran

1 Peneliti ekonomi di BRE DKM, Bank Indonesia. Pandangan dalam paper ini merupakan pandangan pribadi

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

REINDUSTRIALISASI DALAM RANGKA MENDUKUNG TRANSFORMASI EKONOMI

Sosialisasi Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional (KSN)

BAB IV GAMBARAN UMUM

Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR. Final Report

PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2011

Perkembangan Jumlah Penelitian Tahun

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan

6 Semua negara di Oceania, kecuali Australia dan Selandia Baru (New Zealand).

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan. terbesar di dunia yang mempunyai lebih kurang pulau.

Gambar 1.1 Persentase konsumsi pangan di Indonesia

PERSPEKTIF PEMBANGUNAN SEKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA. Lia Putriyana dan Arfie Ikhsan Firmansyah

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PEMASARAN PRODUK INDUSTRI KONSTRUKSI PRACETAK PRATEGANG

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. dunia menghadapi fenomena sebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB 7. POTENSI SUMBERDAYA MANUSIA DAN ALAM INDONESIA SERTA KEBIJAKAN NASIONAL. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

PEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA YANG BERBASIS SUMBER DAYA DAN KONTRIBUSINYA UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL

Klaster Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi Aceh

IV. DINAMIKA DISPARITAS WILAYAH DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

PERAN PROVINSI DALAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan fenomena umum yang terjadi pada banyak

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dihadapi oleh semua negara di dunia. Amerika Serikat yang tergolong sebagai

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

BAB 4 INDIKATOR EKONOMI ENERGI

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. lumpuhnya sektor-sektor perekonomian dunia, sehingga dunia dihadapkan bukan

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2017 Melampaui Target

INFRASTRUKTUR SEBAGAI PILAR PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG EFISIEN

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

TANTANGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DALAM PROYEK STRATEGIS NASIONAL INDONESIA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

BAB IV GAMBARAN UMUM. 15 Lintang Selatan dan antara Bujur Timur dan dilalui oleh

PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PENGEMBANGAN FASILITASI INDUSTRI WILAYAH II TAHUN 2015

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

DRAFT LAPORAN AKHIR KABUPATEN TUAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

DINAMIKA PDB SEKTOR PERTANIAN DAN PENDAPATAN PETANI

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

Menjawab Kemendesakan dan Masa Depan Kota. Rujak Center for Urban Studies

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2009 TENTANG

CAPAIAN Februari 2016 KOMITMEN INVESTASI

Transkripsi:

- 54 - BAB 3: KORIDOR EKONOMI INDONESIA A. Postur Koridor Ekonomi Indonesia Pembangunan koridor ekonomi di Indonesia dilakukan berdasarkan potensi dan keunggulan masing-masing wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai negara yang terdiri atas ribuan pulau dan terletak di antara dua benua dan dua samudera, wilayah kepulauan Indonesia memiliki sebuah konstelasi yang unik, dan tiap kepulauan besarnya memiliki peran strategis masing-masing yang ke depannya akan menjadi pilar utama untuk mencapai visi Indonesia tahun 2025. Dengan memperhitungkan berbagai potensi dan peran strategis masing-masing pulau besar (sesuai dengan letak dan kedudukan geografis masing-masing pulau), telah ditetapkan 6 (enam) koridor ekonomi seperti yang tergambar pada peta 3.A.1. Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia Tema pembangunan masing-masing koridor ekonomi dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut: 1. Koridor Ekonomi Sumatera memiliki tema pembangunan sebagai Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional ; 2. Koridor Ekonomi Jawa memiliki tema pembangunan sebagai Pendorong Industri dan Jasa Nasional ; 3. Koridor Ekonomi Kalimantan memiliki tema pembangunan sebagai Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional ; 4. Koridor Ekonomi Sulawesi memiliki tema pembangunan sebagai Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan Pertambangan Nasional;

- 55-5. Koridor Ekonomi Bali Nusa Tenggara memiliki tema pembangunan sebagai Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional ; 6. Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku memiliki tema pembangunan sebagai Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan Nasional. Gambar 3.A.2 Tema Pembangunan Koridor Ekonomi Indonesia Tujuan awal dilakukannya MP3EI adalah mencapai aspirasi Indonesia 2025, yaitu menjadi negara maju dan sejahtera dengan PDB sekitar USD 4,3 Triliun dan menjadi negara dengan PDB terbesar ke-9 di dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut, sekitar 82 persen atau USD 3,5 Triliun akan ditargetkan sebagai kontribusi PDB dari koridor ekonomi sebagai bagian dari transformasi ekonomi. Pertumbuhan tahunan di KE Jawa disesuaikan dengan RPJMN agar tercapai pengurangan dominasi Pulau Jawa dibandingkan dengan pulaupulau lain pada Tahun 2025. Selain itu, diharapkan juga terjadi kenaikan pertumbuhan ekonomi secara merata untuk setiap KE di luar Jawa.

- 56 - Di tahun 2025, sesuai dengan target MP3EI, PDB nasional mencapai USD 4-4,5 triliun. Distribusi menurut KE diskenariokan bahwa seiring dengan peningkatan skala dan pertumbuhan ekonomi di KE luar Jawa yang lebih tinggi, maka proporsi PDRB KE luar Jawa terhadap PDB nasional akan meningkat, sedangkan proporsi PDRB KE Jawa terhadap nasional akan menurun. Gambar 3.A.3 Skenario Target PDRB pada Tiap Koridor Tahun 2025 Pengembangan MP3EI berfokus pada 8 program utama, yaitu: pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, telematika, dan pengembangan kawasan strategis. Kedelapan program utama tersebut terdiri dari 22 kegiatan ekonomi utama yang disesuaikan dengan potensi dan nilai strategisnya masing-masing di koridor yang bersangkutan. Berikut ini adalah pemetaan untuk kegiatan-kegiatan ekonomi utama dari masing-masing koridor:

- 57 - Tabel 3.A.1 Kegiatan Ekonomi Utama ditiap Koridor Ekonomi Pengembangan kegiatan ekonomi utama Koridor Ekonomi membutuhkan dukungan dari sisi energi. Dengan adanya Masterplan P3EI ini, penambahan kebutuhan energi listrik di Indonesia hingga tahun 2025 diproyeksikan mencapai sekitar 90.000 MW (dalam kondisi beban puncak). Dari jumlah tersebut, sebagian besar kebutuhan energi akan digunakan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan kegiatankegiatan ekonomi utama di dalam koridor. Disamping itu, pengembangan kegiatan ekonomi ini diprediksikan membutuhkan 3,5 juta tenaga kerja. Untuk mendukung pengembangan kegiatan ekonomi utama, telah diindikasikan nilai investasi yang akan dilakukan di keenam koridor ekonomi tersebut sebesar sekitar IDR 4.637.588 miliar. Dari jumlah tersebut, Pemerintah akan berkontribusi sekitar 12 persen dalam bentuk pembangunan infrastruktur dasar, seperti: jalan, pelabuhan laut, pelabuhan udara, serta rel kereta dan pembangkit tenaga listrik, sedangkan sisanya diupayakan akan dipenuhi dari swasta maupun BUMN dan campuran.

- 58 - Gambar 3.A.4 Jumlah Indikasi Investasi di Masing-Masing Koridor Ekonomi Sumber : Analisis Tim, 2013 Berikut ini adalah gambaran nilai indikasi investasi yang ada di 22 kegiatan ekonomi utama MP3EI: Gambar 3.A.5 Gambaran Nilai Indikasi Investasi di 22 Kegiatan Koridor Ekonomi Utama Sumber : Analisis Tim, 2013

- 59 - Selain nilai indikasi investasi untuk pengembangan kegiatan ekonomi utama di masing-masing koridor, melalui MP3EI ini juga telah teridentifikasi investasi untuk pengembangan infrastruktur yang mendukung penguatan konektivitas nasional: Gambar 3.A.6 Berdasarkan Indikasi Investasi Untuk Infrastruktur Dalam Mendukung MP3EI Sumber : Analisis Tim, 2013 Selain nilai indikasi investasi untuk pengembangan kegiatan ekonomi utama dan infrastruktur, melalui MP3EI ini juga telah teridentifikasi investasi untuk pengembangan SDM dan Iptek :

- 60 - Gambar 3.A.7 Breakdown Indikasi Investasi untuk Pengembangan SDM dan IPTEK