% Aug. Okt* Sep. % yoy. Okt

dokumen-dokumen yang mirip
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

% yoy. Jan*

meningkat % (yoy) Feb'15

abungan, baik dalam rupiah giro valuta

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

% (yoy) Feb'15 Mar'15*

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

Perkembangan Uang Beredar (M2)

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

(%, SBT) (%, qtq)

(%, SBT) (%, qtq)

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

P u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

SURVEI KREDIT PERBANKAN

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

Banking Weekly Hotlist (9 April 13 April 2018)

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

UMKM & Prospek Ekonomi 2006

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral. dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN I-2003

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

RENCANA PEMBERIAN KREDIT KEPADA DEBITUR INTI 1)

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I II III IV I

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2014

1. Tinjauan Umum

Kondisi Perekonomian Indonesia

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di DIY (Jiwa)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN II 2004

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016

BADAN PUSAT STATISTIK

SURVEI KREDIT PERBANKAN

Transkripsi:

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ober Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada ober kembali meningkat. Posisi M2 pada ober tercatat sebesar Rp4.024,2 T, atau tumbuh 12,5% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan tember (11,9%;yoy). Peningkatan pertumbuhan tersebut berasal dari komponen M1 dan Uang Kuasi yang masing-masing tumbuh dari 9,4% (yoy) menjadi 9,8% (yoy) dan dari 13,1% (yoy) menjadi 13,7% (yoy). Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, naiknya pertumbuhan Uang Beredar pada bulan ober dipengaruhi oleh ekspansi operasi keuangan pemerintah ditengah pertumbuhan kredit yang masih melambat. Sesuai pola tahunannya, ekspansi keuangan Pemerintah terjadi pada triwulan terakhir sejalan dengan peningkatan aktivitas belanja Pemerintah menjelang akhir tahun. Sementara itu, kredit perbankan pada ober tercatat sebesar Rp3.587,7 T, tumbuh 12,4% (yoy), melambat dibandingkan tember (12,6%;yoy). Perlambatan pertumbuhan kredit ini sejalan dengan moderasi pertumbuhan ekonomi. Suku bunga simpanan dan kredit perbankan masih terus meningkat. Pada ober, rata-rata suku bunga Deposito berjangka waktu 6 dan 12 bulan tercatat sebesar 9,38% dan 8,77%, meningkat dibandingkan tember, yaitu masing-masing sebesar 9,36% dan 8,73%. Kenaikan suku bunga dana tersebut diiringi oleh peningkatan suku bunga kredit. Rata-rata suku bunga kredit di ober tercatat sebesar 12,93% meningkat dibandingkan tember sebesar 12,88%. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar,, Dana dan Kredit % PDB (RHS) Uang Beredar (M2) Dana Kredit (M1) 25 20 15 10 5 0 Nov* Aug * Tabel 1. Uang Beredar % 6.5 % yoy Uang Beredar Luas (M2) 4,009.9 4,024.2 11.9 12.5 Uang Beredar Sempit (M1) 949.2 940.3 9.4 9.8 o/w: Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR 395.2 396.1 9.8 8.9 Simpanan Giro Rupiah 553.9 544.2 9.1 10.5 Uang Kuasi 3,044.5 3,066.1 13.1 13.7 Simpanan Berjangka 1,665.7 1,680.5 20.5 21.1 Tabungan 1,142.9 1,138.7 6.9 6.5 Simpanan Giro Valuta Asing 235.9 246.9 (2.0) 2.5 Surat Berharga Selain Saham 16.1 17.7 (33.8) (22.8) Sejak periode data uari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah 6.0 5.5 5.0 4.5 4.0 3.5 3.0 KOMPONEN UANG BEREDAR Pertumbuhan Uang Beredar (M2) 1 ober masih meningkat dibanding tember. Posisi M2 pada ober tercatat sebesar Rp4.024,2 T, atau tumbuh 12,5% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan tember (11,9%;yoy). Perkembangan M2 tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan komponen M1 dan Uang Kuasi 2 yang masing-masing tumbuh dari 9,4% (yoy) menjadi 9,8% (yoy) dan dari 13,1% (yoy) menjadi 13,7% (yoy) (Tabel 1). Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) 3 tercatat sebesar Rp3.886,8 T pada ober, tumbuh 13,4% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan periode tember (12,4%;yoy). Peningkatan pertumbuhan penghimpunan DPK tersebut terjadi pada Giro dan Simpanan Berjangka. Giro tercatat sebesar Rp859,4 T atau tumbuh 9,5% (yoy), naik dibandingkan pertumbuhan tember 1 Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun 2 Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing 3 DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. DPK dalam analisis ini dihitung menggunakan konsep moneter yaitu simpanan milik pihak ketiga, baik dalam Rp dan valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang bank yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk tabungan, giro, dan simpanan berjangka. DPK menurut konsep moneter tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan simpanan milik bukan penduduk. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 1

Tabel 2. Penghimpunan Dana DPK % (yoy) Rupiah 3,256.8 3,273.5 14.1 14.8 Giro 601.1 590.3 9.9 11.4 Tabungan 1,125.8 1,124.2 6.9 7.3 Simpanan Berjangka 1,529.9 1,559.0 22.1 22.5 Valas 615.9 613.3 4.2 6.2 Giro 256.2 269.1 0.3 5.6 Tabungan 90.9 88.1 10.8 6.7 Simpanan Berjangka 268.8 256.1 6.0 6.8 Total Jenis Simpanan 3,872.8 3,886.8 12.4 13.4 Giro 857.3 859.4 6.8 9.5 Tabungan 1,216.7 1,212.3 7.2 7.3 Simpanan Berjangka 1,798.7 1,815.1 19.3 20.0 Kurs Rp/USD 12,212.0 12,082.0 Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) % yoy Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 4,009.9 4,024.2 11.9 12.5 Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih 1,114.2 1,096.3 14.6 14.7 Aktiva Dalam Negeri Bersih 2,895.6 2,927.9 10.9 11.7 Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat 345.8 380.0 1.0 12.7 Tagihan kepada Pemerintah Pusat 619.3 606.1 8.5 5.8 Kewajiban kepada Pemerintah Pusat 273.5 226.1 19.8 (4.0) Tagihan Kepada Sektor Lainnya 3,822.9 3,844.4 13.0 13.5 o/w: Kredit 3,590.2 3,587.7 12.6 12.4 Lainnya bersih 42.8 26.2 21.1 (27.8) Sejak periode data uari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Tabel 4. Pinjaman Kepada Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan Keterangan % yoy Kredit Modal Kerja (KMK) 1,714.5 1,704.8 12.6 12.4 o/w Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 207.2 207.5 15.4 15.3 Kredit Investasi (KI) 863.5 860.6 15.3 14.4 o/w Industri Pengolahan 175.9 173.6 25.5 25.4 Perdagangan, Hotel dan Restoran 156.0 155.9 14.7 11.6 (6,8%;yoy). Simpanan Berjangka tercatat sebesar Rp1.815,1 T atau tumbuh 20,0% (yoy), meningkat jika dibandingkan tember (19,3%;yoy). Sementara itu, Tabungan tercatat sebesar Rp1.212,3 T atau tumbuh 7,3% (yoy) pada ober, sedikit lebih tinggi dibanding tember (Tabel 2). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Ekspansi Keuangan Pemerintah ditengah pertumbuhan kredit yang masih melambat mendorong laju pertumbuhan Uang Beredar. Ekspansi Keuangan Pemerintah tersebut, sesuai pola tahunannya terjadi pada triwulan terakhir sejalan dengan peningkatan aktivitas belanja Pemerintah yang biasanya dilakukan menjelang akhir tahun. Kegiatan ekspansi operasi keuangan pemerintah tersebut tercermin pada menurunnya posisi simpanan Pemerintah Pusat (Pempus) di BI. Penyaluran kredit perbankan pada ober tercatat sebesar Rp3.587,7 T, tumbuh 12,4% (yoy), melambat dibandingkan dengan tember (12,6%;yoy) (Tabel 3). Perlambatan tersebut sejalan dengan berlanjutnya moderasi pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya tingkat suku bunga kredit perbankan. Perlambatan penyaluran kredit terjadi untuk kredit yang bersifat produktif yaitu Kredit Modal Kerja (KMK) dan Investasi (KI). Pada ober, KMK dan KI masing-masing tercatat sebesar Rp1.704,8 T dan 860,6 T, tumbuh 12,4% (yoy) dan 14,4% (yoy), melambat dibandingkan tember (12,6%;yoy dan 15,3%;yoy). Secara sektoral, perlambatan pertumbuhan KMK terutama terjadi pada sektor Industri Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan. Kredit yang diberikan kepada sektor Industri Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan pada ober tercatat sebesar Rp207,5 T atau tumbuh 15,3% (yoy), melambat dibandingkan tember (15,4%;yoy). Sedangkan perlambatan pertumbuhan KI terutama terjadi pada Perdagangan, Hotel dan Restoran (Tabel 4). Disamping itu, kredit yang disalurkan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bank Umum pada ober tercatat sebesar Rp654,5 T, tumbuh 11,1% (yoy), turun dibandingkan tember (11,2%;yoy) (Tabel 5). Pangsa Kredit UMKM tersebut mencapai 25,5% dari total kredit produktif 4 pada 4 Kredit produktif merupakan kredit yang diberikan untuk menunjang aktivitas produksi, berupa kredit modal kerja dan investasi DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 2

Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum yoy (%) Skala Usaha Mikro 135.6 135.7 18.5 17.2 Kecil 197.3 197.5 10.4 9.2 Menengah 322.8 321.4 9.0 9.8 Jenis Penggunaan Modal Kerja 478.7 478.9 11.4 11.4 Investasi 176.9 175.6 10.8 10.1 Total UMKM 655.6 654.5 11.2 11.1 Tabel 6.. Kredit Properti % (yoy) Kredit Properti 537.1 546.2 15.1 16.8 KPR dan KPA 309.4 311.8 12.4 12.6 Konstruksi 142.4 148.5 17.4 26.5 Real estate 85.2 85.9 22.2 17.4 Grafik 2. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit ober. Di sisi lain, penyaluran kredit kepada sektor properti pada ober mencapai Rp546,2 T dengan pangsa mencapai 15,2% dari total kredit perbankan. Kredit properti tersebut tumbuh 16,8% (yoy), meningkat jika dibandingkan periode tember (15,1%;yoy). Meningkatnya pertumbuhan kredit properti tersebut terutama bersumber dari peningkatan kredit Konstruksi dan KPR dan KPA, yang pada ober masing-masing tumbuh 26,5% (yoy) dan 12,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tember (17,4%;yoy dan 12,4%) (Tabel 6). Meningkatnya pertumbuhan kredit Konstruksi dan KPR/KPA ditengah melemahnya pertumbuhan ekonomi, mencerminkan masih kuatnya permintaan pembiayaan sektor Konstruksi dan kebutuhan perumahan. Sementara itu penyaluran kredit kepada real estate pada ober tercatat tumbuh 17,4% (yoy) lebih rendah dibanding tember (22,2%;yoy). Pembiayaan perbankan kepada masyarakat untuk pembelian rumah tinggal/apartemen tersebut masih didominasi oleh kelompok Bank Persero dengan pangsa mencapai 49,6% dari total KPR/KPA sebesar Rp311,8 T. Sejalan dengan masih berlanjutnya kebijakan moneter ketat, suku bunga 5 Simpanan perbankan masih terus mengalami peningkatan. Rata-rata suku bunga Deposito berjangka waktu 6 dan 12 bulan masing-masing tercatat sebesar 9,38% dan 8,77%, meningkat dibandingkan tember, yaitu masing-masing sebesar 9,36% dan 8,73%. Kenaikan suku bunga dana tersebut diiringi oleh peningkatan suku bunga kredit. Pada ober Rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 12,93% meningkat dibandingkan tember sebesar 12,88% (Grafik 2). ember DIVISI STATISTIK MONETER DAN FISKAL DEPARTEMEN STATISTIK IK 5 Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 3

Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Trilliun Rp) Uraian 2013 Nov May Uang Beredar Luas (M2) 3,576.8 3,614.5 3,727.7 3,649.3 3,639.5 3,656.4 3,725.9 3,784.5 3,865.8 3,895.8 3,895.1 4,009.9 4,024.2 Uang Beredar Sempit (M1) 856.2 870.5 887.1 842.7 834.5 853.5 880.5 906.7 945.7 918.5 895.8 949.2 940.3 Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR 363.8 375.8 399.6 380.1 367.6 377.4 372.3 380.5 381.6 452.8 399.3 395.2 396.1 Simpanan Giro Rupiah 492.4 494.6 487.5 462.6 466.9 476.1 508.1 526.3 564.1 465.8 496.6 553.9 544.2 Uang Kuasi 2,697.6 2,719.4 2,817.8 2,784.4 2,783.5 2,781.0 2,824.3 2,855.4 2,903.3 2,959.6 2,982.4 3,044.5 3,066.1 Simpanan Berjangka 1,387.3 1,379.0 1,423.7 1,430.0 1,436.5 1,465.8 1,497.1 1,519.6 1,569.8 1,597.9 1,629.3 1,665.7 1,680.5 Rupiah 1,168.2 1,170.6 1,186.8 1,207.6 1,222.6 1,252.0 1,283.9 1,290.5 1,331.0 1,364.8 1,396.7 1,417.9 1,444.3 Valas 219.0 208.4 236.9 222.4 213.9 213.9 213.3 229.1 238.7 233.1 232.6 247.8 236.2 Tabungan 1,069.5 1,082.1 1,151.7 1,118.0 1,110.2 1,095.5 1,103.8 1,094.3 1,106.0 1,144.0 1,132.1 1,142.9 1,138.7 Rupiah 988.3 999.3 1,067.4 1,033.7 1,026.5 1,011.4 1,019.1 1,008.1 1,021.7 1,056.1 1,044.3 1,055.3 1,053.8 Valas 81.1 82.8 84.3 84.3 83.7 84.1 84.7 86.1 84.4 87.9 87.8 87.6 85.0 Simpanan Giro Valuta Asing 240.9 258.3 242.4 236.3 236.8 219.6 223.3 241.5 227.5 217.6 221.0 235.9 246.9 Surat Berharga Selain Saham 23.0 24.7 22.8 22.2 21.5 21.9 21.2 22.4 16.8 17.7 16.9 16.1 17.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 3,576.8 3,614.5 3,727.7 3,649.3 3,639.5 3,656.4 3,725.9 3,784.5 3,865.8 3,895.8 3,895.1 4,009.9 4,024.2 Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih 955.9 987.8 1,011.4 1,035.8 1,013.5 987.7 1,015.0 1,061.8 1,077.1 1,056.4 1,069.0 1,114.2 1,096.3 Aktiva Dalam Negeri Bersih 2,620.9 2,626.8 2,716.3 2,613.5 2,626.0 2,668.7 2,710.9 2,722.8 2,788.6 2,839.4 2,826.2 2,895.6 2,927.9 Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat 337.2 353.4 406.6 345.7 318.7 308.7 314.2 290.9 325.3 293.7 306.4 345.8 380.0 Tagihan kepada Pemerintah Pusat 572.7 581.6 577.5 588.5 586.4 592.4 597.5 585.9 601.5 594.7 596.0 619.3 606.1 Kewajiban kepada Pemerintah Pusat 235.5 228.2 170.9 242.8 267.7 283.7 283.3 295.1 276.2 301.0 289.6 273.5 226.1 Tagihan Kepada Sektor Lainnya 3,387.3 3,454.3 3,525.4 3,490.6 3,503.3 3,545.0 3,605.2 3,644.8 3,717.2 3,747.4 3,756.6 3,822.9 3,844.4 o/w: Tagihan kepada Sektor Swasta 2,983.0 3,040.2 3,097.1 3,064.1 3,073.0 3,109.1 3,164.6 3,182.5 3,259.2 3,274.1 3,292.3 3,349.1 3,387.0 Pinjaman yang Diberikan 2,854.8 2,896.7 2,963.6 2,931.5 2,934.8 2,971.1 3,019.7 3,041.1 3,121.6 3,132.9 3,144.1 3,200.1 3,215.4 Tagihan Lainnya 128.2 143.6 133.5 132.6 138.3 138.1 144.9 141.4 137.6 141.2 148.2 149.0 171.6 Saham dan Modal Lainnya (849.5) (893.8) (920.2) (935.1) (907.8) (901.5) (913.9) (921.2) (967.2) (944.3) (959.6) (988.4) (991.4) Lainnya bersih 36.2 18.5 32.0 32.2 31.7 34.4 23.4 26.0 27.5 49.2 39.0 42.8 26.2 Sejak data uari 2013 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp) DPK Nov Rupiah 2,850.5 2,876.2 2,970.9 2,923.3 2,943.5 2,964.4 3,036.8 3,048.8 3,135.3 3,093.4 3,154.0 3,256.8 3,273.5 Giro 530.0 535.5 536.5 503.6 509.4 518.0 548.2 566.3 609.8 506.1 539.4 601.1 590.3 Tabungan 1,047.5 1,063.3 1,135.3 1,098.9 1,098.0 1,080.0 1,088.9 1,078.4 1,090.8 1,123.6 1,113.4 1,125.8 1,124.2 Simpanan Berjangka 1,273.0 1,277.3 1,299.0 1,320.8 1,336.1 1,366.4 1,399.6 1,404.0 1,434.8 1,463.7 1,501.3 1,529.9 1,559.0 Valas 577.2 589.5 607.4 588.4 576.9 561.0 564.4 602.9 593.3 584.2 587.5 615.9 613.3 Giro 254.9 274.2 260.7 256.0 254.9 238.9 243.9 264.3 246.8 241.1 244.0 256.2 269.1 Tabungan 82.6 84.5 86.7 86.5 85.8 86.2 86.9 88.3 86.8 90.5 90.3 90.9 88.1 Simpanan Berjangka 239.7 230.8 259.9 245.9 236.2 235.9 233.6 250.3 259.8 252.6 253.1 268.8 256.1 Total Jenis Simpanan 3,427.7 3,465.7 3,578.2 3,511.7 3,520.4 3,525.4 3,601.1 3,651.6 3,728.7 3,677.6 3,741.5 3,872.8 3,886.8 Giro 784.9 809.7 797.2 759.6 764.3 756.9 792.1 830.6 856.6 747.2 783.4 857.3 859.4 Tabungan 1,130.1 1,147.8 1,222.0 1,185.4 1,183.8 1,166.1 1,175.8 1,166.7 1,177.6 1,214.1 1,203.7 1,216.7 1,212.3 Simpanan Berjangka 1,512.7 1,508.1 1,558.9 1,566.7 1,572.3 1,602.3 1,633.2 1,654.3 1,694.5 1,716.3 1,754.4 1,798.7 1,815.1 Kurs Rp/USD 11,234.0 11,977.0 12,189.0 12,226.0 11,634.0 11,404.0 11,532.0 11,611.0 11,969.0 11,591.0 11,717.0 12,212.0 12,082.0 DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 4

Lampiran 3. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan Nov Jenis Valuta Rupiah 2,675.9 2,699.7 2,713.5 2,775.7 2,747.2 2,780.4 2,820.9 2,857.1 2,896.7 2,958.3 2,987.9 2,983.9 3,024.1 3,032.6 Valas 512.6 493.3 531.8 548.0 541.5 518.3 517.9 534.1 537.5 542.5 536.7 543.0 566.1 555.1 Jenis Penggunaan KI 748.7 752.1 771.2 639.9 794.9 801.2 806.9 822.6 838.5 849.8 844.7 849.5 863.5 860.6 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 105.6 108.6 110.2 98.4 114.4 117.1 117.6 118.6 120.6 122.4 123.5 124.6 125.1 124.7 Pertambangan dan Penggalian 39.2 38.3 41.1 31.3 39.9 39.8 39.1 39.6 40.5 39.7 38.7 40.1 42.4 41.1 Industri Pengolahan 140.2 138.4 143.3 127.7 151.0 153.5 156.5 161.1 168.3 171.8 170.7 171.8 175.9 173.6 Listrik, Gas dan Air Bersih 58.7 60.0 61.6 48.1 66.0 65.5 66.6 66.8 68.5 68.1 68.2 68.1 69.0 65.8 Konstruksi 33.0 29.9 30.1 25.7 33.0 33.1 33.7 34.2 35.9 37.1 37.4 38.1 38.7 40.5 Perdagangan, Hotel dan Restoran 135.9 139.8 142.8 122.6 144.4 145.8 146.8 148.8 151.7 153.8 153.7 154.0 156.0 155.9 Pengangkutan dan Komunikasi 92.5 92.2 94.6 84.4 96.9 96.7 96.4 100.8 105.0 105.4 101.4 101.8 103.4 102.9 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 81.0 82.4 84.1 65.5 85.6 86.1 86.9 88.0 91.2 93.4 93.8 93.3 94.8 96.2 Jasa-jasa 62.6 62.5 63.4 36.1 63.5 63.7 63.5 64.7 56.8 58.1 57.3 57.8 58.2 57.4 KMK 1,522.7 1,516.7 1,543.5 1,592.9 1,553.6 1,552.3 1,582.8 1,615.5 1,619.0 1,661.0 1,682.2 1,677.0 1,714.5 1,704.8 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 68.2 67.7 68.5 72.1 70.7 70.0 73.7 78.2 80.8 81.4 82.7 83.7 84.6 84.7 Pertambangan dan Penggalian 73.2 69.4 78.1 84.2 79.2 80.6 77.5 81.7 73.5 73.6 80.3 85.7 88.8 81.6 Industri Pengolahan 401.3 397.4 409.5 426.6 419.6 409.9 411.4 415.2 414.5 430.3 434.8 431.9 448.6 451.6 Listrik, Gas dan Air Bersih 14.8 13.6 17.4 13.1 18.5 24.2 22.8 23.0 22.0 14.6 17.9 20.0 18.6 9.9 Konstruksi 89.7 88.8 88.5 86.2 78.7 79.9 83.6 86.5 86.9 92.1 97.3 100.9 105.7 108.1 Perdagangan, Hotel dan Restoran 551.2 554.7 553.3 568.2 556.5 562.0 578.6 590.7 604.1 624.2 624.6 618.1 624.1 628.5 Pengangkutan dan Komunikasi 58.9 57.9 58.7 60.0 59.1 56.9 59.9 62.9 65.2 65.0 67.5 67.7 69.1 65.6 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 179.5 179.9 181.3 185.7 182.1 180.0 185.4 184.4 200.1 213.7 210.4 203.1 207.2 207.5 Jasa-jasa 85.9 87.2 88.0 96.9 89.2 88.7 89.9 92.9 71.8 66.1 66.7 66.0 67.8 67.3 KK 917.2 923.3 930.6 936.8 940.3 945.3 948.9 953.0 976.8 990.0 997.7 1,000.4 1,012.2 1,022.2 Total 3,188.6 3,192.1 3,245.3 3,169.6 3,288.7 3,298.8 3,338.7 3,391.2 3,434.3 3,500.7 3,524.6 3,526.9 3,590.2 3,587.7 Kurs Rp/USD 11,613.0 11,234.0 11,977.0 12,189.0 12,226.0 11,634.0 11,404.0 11,532.0 11,611.0 11,969.0 11,591.0 11,717.0 12,212.0 12,082.0 DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 5