KOMPONEN UANG BEREDAR

dokumen-dokumen yang mirip
Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan

Perkembangan Uang Beredar (M2)

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

meningkat % (yoy) Feb'15

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

% yoy. Jan*

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

abungan, baik dalam rupiah giro valuta

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

% (yoy) Feb'15 Mar'15*

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

(%, SBT) (%, qtq)

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

(%, SBT) (%, qtq)

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

Kondisi Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

P u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

SURVEI KREDIT PERBANKAN

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

KREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di DIY (Jiwa)

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BADAN PUSAT STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III/2012

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2009

1. Tinjauan Umum

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

I. PENDAHULUAN. Sistem keuangan terdiri dari lembaga keuangan, pasar keuangan, serta

Transkripsi:

Perkembangan Uang Beredar (M2), Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan ember Uang Beredar dalam arti luas (M2) pada ember tumbuh 12,7, masih mengalami perlambatan sebagaimana periode ober (13,0%, yoy). Perlambatan M2 tersebut bersumber dari pergerakan Uang Kuasi terutama dalam bentuk Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 12,3 melambat dibanding ober (13,0%, yoy). Namun demikian, perlambatan penghimpunan dana masyarakat tersebut tidak banyak mempengaruhi perkembangan Uang Beredar karena Uang Kartal yang beredar di masyarakat tumbuh meningkat dari 11,6 menjadi 14,9 pada ember. Perkembangan M2 tersebut dipengaruhi oleh pinjaman yang diberikan kepada perusahaan dan perseorangan yang tumbuh 21,9 pada ember, melambat jika dibandingkan pertumbuhan ober sebesar 22,1. Kebijakan kontraksi moneter melalui peningkatan BI Rate yang diterapkan sejak Juni, masih direspon perbankan melalui peningkatan suku bunga Simpanan dan Kredit, meskipun laju peningkatan suku bunga Simpanan cenderung lebih tinggi jika dibandingkan suku bunga Kredit. Tingginya laju peningkatan suku bunga simpanan tersebut masih belum mampu menahan perlambatan kenaikan DPK sebagai dampak melemahnya output ekonomi. Tabel 1. Uang Beredar % mtm Uang Beredar Luas (M2) 3,576.8 3,614.4 1.1 13.0 12.7 Uang Beredar Sempit (M1) 856.2 870.5 1.7 10.5 8.6 Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR 363.8 375.8 3.3 11.6 14.9 Simpanan Giro Rupiah 492.4 494.6 0.5 9.7 4.3 Uang Kuasi 2,697.6 2,719.3 0.8 13.4 13.5 Simpanan Berjangka 1,387.3 1,378.9 (0.6) 11.0 10.2 Rupiah 1,168.2 1,170.5 0.2 10.0 10.4 Valas 219.0 208.4 (4.8) 16.6 9.6 Tabungan 1,069.5 1,082.0 1.2 12.5 12.1 Rupiah 988.3 999.2 1.1 11.3 10.6 Valas 81.1 82.8 2.0 29.2 33.9 Simpanan Giro Valuta Asing 240.9 258.3 7.2 35.0 43.4 Surat Berharga Selain Saham 23.0 24.7 7.5 115.8 137.3 Keterangan: * Data BPR menggunakan data periode Tabel 2. Penghimpunan Dana DPK Rupiah 2.850,5 2.874,8 10,6 9,6 Giro 530,0 535,5 11,0 6,1 Tabungan 1.047,5 1.062,7 11,6 10,9 Simpanan Berjangka 1.273,0 1.276,6 9,7 10,0 Valas 577,2 589,5 26,4 27,6 Giro 254,9 274,2 37,4 45,0 Tabungan 82,6 84,5 29,2 33,8 Simpanan Berjangka 239,7 230,8 15,7 10,1 Total Jenis Simpanan 3.427,7 3.464,3 13,0 12,3 Giro 784,9 809,7 18,4 16,7 Tabungan 1.130,1 1.147,2 12,7 12,3 Simpanan Berjangka 1.512,7 1.507,4 10,6 10,0 Kurs Rp/USD 11.234,0 11.977,0 KOMPONEN UANG BEREDAR Pertumbuhan Uang Beredar dalam arti luas (M2) 1 pada ember masih mengalami perlambatan. Posisi Uang Beredar (M2) pada ember tercatat Rp3.614,4 T, tumbuh 12,7, relatif melambat dibanding pertumbuhan ober (13,0%;yoy). Perlambatan pertumbuhan M2 tersebut semakin nampak jika dilakukan perhitungan untuk menghilangkan dampak depresiasi nilai tukar Rupiah. Bila diperhitungkan menggunakan kurs tetap, maka pertumbuhan M2 ember tercatat 9,3, lebih rendah dibanding dengan pertumbuhan M2 pada ober sebesar 10,5 (Tabel 1). Perlambatan M2 tersebut terutama bersumber dari perkembangan M1 yang tumbuh 8,6, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ober (10,5%;yoy). Sementara Uang Kuasi tercatat sebesar Rp2.719,3 T, tumbuh 8,9, melambat jika dibandingkan periode ober yang tumbuh 10,1, jika dihitung menggunakan kurs tetap. Secara umum, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan, yang merupakan komponen M1 dan Uang Kuasi, mencapai Rp3.464,3 T. DPK tersebut 1 M2 terdiri dari uang kartal dan dana masyarakat di perbankan DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 1

Grafik 1. Perkembangan pertumbuhan Uang Beredar, Dana, Kredit dan PDB P (%;yoy) 28 26 24 22 20 18 16 14 12 10 PDB (RHS) Uang Beredar (M2) Dana Kredit 2011 2012 Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) mtm % 6,6 6,4 6,2 6,0 5,8 5,6 5,4 5,2 5,0 % Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 3,576.8 3,614.4 1.1 13.0 12.7 Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih 955.9 987.8 3.3 (3.5) (0.1) Aktiva Dalam Negeri Bersih 2,620.9 2,626.6 0.2 20.6 18.4 Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat 337.2 353.4 4.8 18.0 12.8 Tagihan kepada Pemerintah Pusat 572.7 581.6 1.6 5.5 8.2 Kewajiban kepada Pemerintah Pusat 235.5 228.2 (3.1) (8.5) 1.8 Tagihan Kepada Sektor Lainnya 3,387.3 3,454.2 2.0 21.5 22.1 o/w: Tagihan kepada Sektor Swasta 2,983.0 3,040.1 1.9 19.3 21.6 Pinjaman yang Diberikan 2,854.8 2,896.6 1.5 19.6 21.2 Tagihan Lainnya 128.2 143.6 12.0 11.6 30.5 Lainnya bersih 36.2 18.5 (49.0) 56.7 (22.8) Grafik 2. Pinjaman Kepada Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan (triliun Rp) 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 500 - Industri Pengolahan Perdagangan, Hotel dan Restoran Total Kredit Produktif Feb Apr Jun Agt tumbuh 12,3, lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan periode ober (13,0%;yoy). Komponen DPK yang tumbuh melambat terutama dalam bentuk giro. Jenis simpanan tersebut tumbuh 16,7, lebih rendah jika dibandingkan periode ober (18,4%;yoy). Sementara jenis simpanan berupa Tabungan dan Simpanan Berjangka tumbuh masing-masing 12,3 dan 10,0, relatif sama dibandingkan ober yang masing-masing tumbuh 12,7 dan 10,6 (Tabel 2). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Perkembangan Uang Beredar (M2) terutama dipengaruhi oleh tagihan kepada perusahaan dan rumah tangga (sektor ( swasta) dalam bentuk kredit. Pada ember, kredit yang disalurkan mencapai Rp3.244,7 T atau tumbuh 21,9, sedikit melambat jika dibandingkan periode ober yang tumbuh 22,1 (Tabel 4). Perlambatan pertumbuhan kredit semakin nampak jika dihitung menggunakan kurs tetap untuk menghilangkan dampak depresiasi nilai tukar Rupiah, yakni dari 19,4 pada ober menjadi 18,0 pada ember. Sementara itu, melemahnya kegiatan ekonomi domestik, berdampak pada penyaluran kredit untuk kegiatan produksi. Perlambatan laju pertumbuhan kredit terutama terjadi pada kredit untuk sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan, Hotel & Restoran. Kedua sektor tersebut menguasai pangsa 53,0% terhadap total kredit. Posisi kredit kepada sektor Perdagangan, Hotel & Restoran; dan sektor Industri Pengolahan pada ember, masing-masing sebesar Rp685,7 T dan Rp540,3 T. Kredit yang disalurkan kepada kedua sektor tersebut masing-masing tumbuh 29,3 dan 26,3, lebih rendah jika dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh 33,9 dan 27,3 (Grafik 2). DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 2

Tabel 4. Pinjaman yang disalurkan Bank Keterangan Jenis Valuta Rupiah 2.699,4 2.712,9 21,5 20,0 83,6 Valas 493,3 531,8 25,4 33,1 16,4 Jenis Penggunaan KI 752,0 771,3 32,5 33,9 23,8 KMK 1.516,7 1.543,8 20,7 20,7 47,6 KK 923,3 929,6 16,7 15,4 28,6 Total 3.192,5 3.244,7 22,1 21,9 100,0 Kurs Rp/USD 11.234 11.977 Tabel 5. Kredit Properti Pangsa (%) Kredit Properti 467,6 469,9 29,4 26,9 KPR dan KPA 277,0 278,8 30,7 28,3 of which Bank Umum 276,0 277,9 30,7 28,3 - KPR 264,1 265,9 30,8 28,6 - KPA 11,9 12,0 29,8 22,1 Konstruksi 117,4 117,2 21,3 19,8 Real estate 73,2 73,9 39,3 33,8 Grafik 3. KPR dan KPA Berdasarkan Kelompok Bank 300 250 200 150 100 Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan pertumbuhan terutama terjadi pada kredit konsumsi yakni tumbuh 16,7 pada ober menjadi 15,4 pada ember. Sementara itu kredit modal kerja dan kredit investasi masih tumbuh relatif tetap. Sejalan dengan melemahnya daya beli masyarakat, kredit pada sektor properti, yang pangsanya terhadap total kredit perbankan sebesar 14,5%, juga mengalami perlambatan. Kredit properti pada ember mencapai Rp469,9 T, tumbuh 26,9 lebih rendah jika dibanding pertumbuhan ober sebesar 29,4. Perlambatan penyaluran kredit properti tersebut terutama dalam bentuk KPR dan KPA yang tumbuh melambat dari 30,7 pada ober menjadi 28,3 di ember (Tabel 5). Meskipun mulai melambat, namun pertumbuhan kredit properti tersebut masih relatif tinggi. Hal ini terkait besarnya permintaan masyarakat untuk rumah tinggal. Pembiayaan perbankan kepada masyarakat untuk pembelian rumah tinggal/apartemen tersebut masih didominasi oleh kelompok bank Persero Rp140,2 T (pangsa mencapai 50,3%), dengan pertumbuhan mencapai 39,6. Pertumbuhan tersebut lebih rendah jika dibandingkan periode ober yang tumbuh 41,4 (Grafik 3). 50 0 Feb Apr Jun Aug Persero Swasta Nasional Asing & Campuran BPD BPR Grafik 4. Posisi Aktiva Luar Negeri Bersih Disamping pertumbuhan kredit, perkembangan M2 juga dipengaruhi oleh Aktiva Luar r Negeri Bersih yang naik 0,2% (mtm) atau tumbuh negatif 0,1. Pertumbuhan tersebut masih lebih baik dibanding ober yang tumbuh negatif 3,5 (Grafik 4). Peningkatan suku bunga Simpanan Berjangka dan kredit masih terus terjadi sebagai respon atas kebijakan kontraksi moneter yang diterapkan oleh BI. Pada ember, rata-rata suku bunga Simpanan Berjangka 3 dan 6 bulan mencapai 7,3% dan 7,1% meningkat dibanding ober (7,0% dan 6,8%) (Grafik 5). DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 3

Grafik 5.. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit % % 7,5 BI Rate 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan Kredit (RHS) 13 7,0 6,5 6,0 5,5 5,0 Feb Apr May Jun Aug Dec Feb Apr May Jun 2012 Aug 12,8 12,6 12,4 12,2 12 11,8 11,6 11,4 Meskipun suku bunga dana terus mengalami peningkatan, penghimpunan dana masyarakat tetap mengalami perlambatan akibat melemahnya output ekonomi. Kenaikan suku bunga dana tersebut tidak langsung direspon oleh peningkatan suku bunga kredit. Rata-rata suku bunga kredit di ember sebesar 12,4% sedikit meningkat dibanding periode ober (12,3%). uari 2014 DIVISI STATISTIK MONETER DAN FISKAL DEPARTEMEN STATISTIK IK DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 4

Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Miliar Rp) DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 5

Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp) DPK 2012 Feb Apr Jun Aug Rupiah 2.623,3 2.680,5 2.691,6 2.721,2 2.770,7 2.778,7 2.770,1 2.802,9 2.796,2 2.853,8 2.850,5 2.874,8 10,6 9,6 Giro 504,9 497,5 498,5 512,1 542,8 524,8 549,8 535,4 533,7 547,1 530,0 535,5 11,0 6,1 Tabungan 958,1 1.001,3 994,0 985,4 995,6 998,1 1.001,5 1.030,2 1.029,8 1.053,3 1.047,5 1.062,7 11,6 10,9 Simpanan Berjangka 1.160,4 1.181,6 1.199,1 1.223,7 1.232,3 1.255,8 1.218,8 1.237,3 1.232,7 1.253,4 1.273,0 1.276,6 9,7 10,0 Valas 461,9 470,5 472,7 472,9 469,0 514,5 506,6 525,7 549,2 591,1 577,2 589,5 26,4 27,6 Giro 189,2 207,4 213,8 200,4 200,6 227,0 215,6 221,5 231,5 255,4 254,9 274,2 37,4 45,0 Tabungan 63,1 69,6 70,3 71,3 71,7 72,4 73,5 74,3 76,3 82,0 82,6 84,5 29,2 33,8 Simpanan Berjangka 209,6 193,5 188,6 201,1 196,7 215,1 217,5 230,0 241,4 253,7 239,7 230,8 15,7 10,1 Total Jenis Simpanan 3.085,2 3.151,0 3.164,2 3.194,1 3.239,7 3.293,3 3.276,7 3.328,6 3.345,4 3.445,0 3.427,7 3.464,3 13,0 12,3 Giro 694,0 704,9 712,2 712,5 743,4 751,8 765,4 756,9 765,2 802,6 784,9 809,7 18,4 16,7 Tabungan 1.021,2 1.070,9 1.064,3 1.056,7 1.067,2 1.070,5 1.075,0 1.104,4 1.106,0 1.135,3 1.130,1 1.147,2 12,7 12,3 Simpanan Berjangka 1.370,0 1.375,1 1.387,7 1.424,8 1.429,1 1.470,9 1.436,3 1.467,3 1.474,1 1.507,1 1.512,7 1.507,4 10,6 10,0 Total Kelompok Bank 3.085,2 2.103,9 1.916,5 1.848,9 1.902,1 3.293,3 3.276,7 3.328,6 3.345,4 3.445,0 3.427,7 3.464,3 13,0 12,3 Persero 1.052,9 1.129,3 1.129,3 1.129,3 1.129,3 1.129,3 1.128,1 1.153,2 1.147,3 1.170,2 1.177,4 1.178,5 15,5 11,9 BPD 310,6 322,1 322,1 322,1 322,1 322,1 323,5 315,7 312,2 338,2 326,6 327,2 4,0 5,3 BUSN 1.412,6 322,1 134,7 67,1 120,3 1.511,5 1.499,2 1.527,5 1.554,2 1.588,6 1.582,5 1.605,8 13,8 13,7 Asing & Campuran 265,4 284,5 284,5 284,5 284,5 284,5 280,4 286,4 286,0 300,5 293,3 304,9 10,1 14,9 BPR 43,6 45,8 45,8 45,8 45,8 45,8 45,6 45,8 45,8 47,5 47,9 47,9 11,6 9,8 Keterangan: * data BPR menggunakan periode ober Lampiran 3. Pinjaman P Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan 2012 Feb Apr Jun Agt Pangsa (%) Jenis Valuta Rupiah 2.261,6 2.305,2 2.344,2 2.381,7 2.423,5 2.481,9 2.554,3 2.604,2 2.617,2 2.675,9 2.699,4 2.712,9 21,5 20,0 83,6 Valas 399,4 412,9 404,7 419,3 433,1 439,1 440,6 453,6 485,1 512,6 493,3 531,8 25,4 33,1 16,4 Total 2.661,0 2.718,1 2.748,9 2.801,0 2.856,6 2.921,0 2.994,8 3.057,8 3.102,4 3.188,6 3.192,7 3.244,7 22,1 21,9 100,0 Jenis Penggunaan KI 576,1 592,6 596,4 604,1 610,2 626,3 697,9 712,9 725,8 748,7 752,0 771,3 32,5 33,9 23,8 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 77,7 82,9 83,9 83,6 84,9 85,1 101,0 103,8 104,5 105,6 108,6 105,5 40,7 35,7 3,3 Pertambangan dan Penggalian 36,9 35,8 34,7 36,5 35,7 37,1 37,2 37,3 39,0 39,2 38,3 39,1 3,9 6,0 1,2 Industri Pengolahan 99,5 104,0 105,5 107,2 108,4 111,9 123,5 127,3 131,2 140,2 138,4 140,1 40,1 40,9 4,3 Listrik, Gas dan Air Bersih 44,6 46,3 46,5 45,7 45,7 46,6 55,3 56,0 55,7 58,7 60,0 58,1 34,8 30,2 1,8 Konstruksi 21,4 21,9 21,6 21,4 22,1 23,3 29,4 29,6 33,1 33,0 29,9 32,6 43,0 52,2 1,0 Perdagangan, Hotel dan Restoran 104,9 107,5 109,5 111,0 113,8 116,6 130,8 132,3 133,2 135,9 139,8 135,4 36,5 29,1 4,2 Pengangkutan dan Komunikasi 73,2 73,3 74,1 75,4 75,9 78,0 84,9 86,3 88,4 92,5 92,2 92,0 31,2 25,8 2,8 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 69,1 71,4 70,4 71,6 72,0 74,9 75,8 79,3 79,2 81,0 82,4 81,0 21,1 17,3 2,5 Jasa-jasa 48,8 49,4 50,2 51,7 51,6 52,8 60,1 61,0 61,4 62,6 62,4 62,6 28,8 28,2 1,9 KMK 1.279,5 1.300,4 1.325,5 1.359,7 1.397,7 1.432,6 1.419,4 1.447,8 1.473,7 1.522,7 1.516,7 1.543,8 20,7 20,7 47,6 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 65,4 67,5 68,1 70,8 71,8 75,4 62,2 62,0 62,9 68,2 67,7 68,1 5,7 4,2 2,1 Pertambangan dan Penggalian 59,2 66,5 62,4 65,8 74,9 73,5 70,3 64,5 71,3 73,2 69,4 73,2 26,0 23,7 2,3 Industri Pengolahan 328,3 336,7 339,4 345,1 347,7 355,9 359,9 372,0 386,8 401,3 397,4 400,2 23,4 21,9 12,3 Listrik, Gas dan Air Bersih 22,7 19,5 23,4 17,3 17,7 21,3 14,2 16,1 12,2 14,8 13,6 14,5 (27,4) (36,2) 0,4 Konstruksi 77,4 68,1 69,3 72,2 74,8 80,0 80,2 82,7 85,5 89,7 88,8 88,8 15,5 14,8 2,7 Perdagangan, Hotel dan Restoran 425,4 434,8 452,0 475,6 489,6 494,5 527,7 538,1 537,2 551,2 554,7 550,3 33,3 29,4 17,0 Pengangkutan dan Komunikasi 44,5 45,5 45,7 49,1 50,6 53,5 53,6 53,8 56,9 58,9 57,9 58,4 28,2 31,3 1,8 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 150,9 152,6 152,9 157,1 159,2 167,0 169,6 173,8 176,6 179,5 179,9 179,4 18,3 18,9 5,5 Jasa-jasa 105,7 109,1 112,2 106,9 111,4 111,5 81,7 84,8 84,3 85,9 87,2 84,6 (17,8) (20,0) 2,6 KK 805,5 825,2 827,1 837,2 848,7 862,1 877,5 897,1 902,8 917,2 923,3 929,6 16,7 15,4 28,6 Kelompok Bank Persero 903,0 927,8 939,6 959,1 981,2 1.007,0 1.049,3 1.059,9 1.068,7 1.103,1 1.103,0 1.120,7 25,3 24,1 34,5 BPD 216,4 217,7 222,6 226,9 232,9 237,9 244,3 249,3 251,3 256,7 260,4 263,4 22,4 21,7 8,1 BSN 1.186,7 1.210,8 1.224,3 1.244,5 1.261,1 1.285,8 1.306,0 1.334,3 1.351,1 1.384,4 1.395,0 1.407,0 19,3 18,6 43,4 Asing & Camp. 305,5 311,6 310,9 318,0 329,6 335,5 339,2 357,1 374,1 386,5 376,3 395,5 23,8 29,5 12,2 BPR 49,4 50,2 51,6 52,6 51,9 54,8 56,1 57,2 57,0 57,7 57,7 58,1 18,0 17,7 1,8 Total 2.661,0 2.718,1 2.748,9 2.801,0 2.856,6 2.921,0 2.994,8 3.057,8 3.102,2 3.188,4 3.192,5 3.244,7 22,1 21,9 100,0 Keterangan: * data BPR menggunakan periode ober DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 6