METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pengujian pakan dilakukan di Laboratorium Pusat Antar Universitas (PAU). Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Juli 2011 sampai Februari 2012. Materi Ternak Percobaan Penelitian ini menggunakan 12 ekor domba ekor tipis betina lepas sapih umur 3-4 bulan dengan bobot badan rata-rata 9,32±2,38 kg dengan CV 24,73%. Domba tersebut berasal dari Unit Pendidikan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J), Fakultas Peternakan IPB yang berada di daerah Jonggol, Jawa Barat. Ternak dikandangkan secara individu dan dipelihara selama delapan bulan. Contoh ternak domba yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian Kandang dan Peralatan Kandang yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 12 buah, merupakan kandang individu yang berukuran 125 x 55 cm dengan ketinggian 110 cm. Kandang yang digunakan pada penelitian ditunjukkan pada Gambar 3. 17
(a) (b) Gambar 3. (a) Kandang Domba Penelitian, (b) Kandang Individu Peralatan lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah tempat pakan, tempat minum, timbangan digital dan timbangan gantung dengan kapasitas 50 kg untuk menimbang bobot hidup domba. Contoh peralatan yang digunakan di lapang ditunjukkan pada Gambar 4. (a) (b) (c) (d) Gambar 4. (a) Tempat Pakan, (b) Tempat Minum, (c) Timbangan Digital Kapasitas, (d) Timbangan Gantung Kapasitas 50 kg 18
Ransum Ransum yang digunakan selama penelitian berupa rumput lapang dan konsentrat dengan perbandingan 30:70 serta air minum diberikan ad libitum. Konsentrat terdiri dari onggok, bungkil kelapa, CaCO 3, garam, premix, urea dan beberapa sumber minyak (minyak jagung, minyak ikan lemuru, minyak ikan lemuru terproteksi). Ransum yang diberikan mengandung kadar Total Digestible Nutrient (TDN) berkisar 66,03%-77,33% dan kadar protein kasar (PK) berkisar 16,32%- 18,27%. Rumput lapang dan konsentrat yang digunakan selama penelitian ditunjukan pada Gambar 5. Secara lengkap kandungan premix yang digunakan tercantum pada Tabel 7. Komposisi bahan pakan yang digunakan dalam ransum tercantum pada Tabel 8 dan kandungan nutrien zat makanan tercantum pada Tabel 9. (a) (b) Gambar 5. (a) Rumput Lapang, (b) Konsentrat Tabel 7. Kandungan Premix Merk Legantor F-1 Cuctomix per 1 kg Komponen Jumlah Komponen Jumlah Vitamin A (IU) 500.000 Cholinechloride (mg) 5.000 Vitamin D (IU) 100.000 L-lysine (mg) 3.750 Vitamin B (mg) 150 DL-Methionine (mg) 5.000 Vitamin B1 (mg) 50 Mg Sulfat (mg) 1.700 Vitamin B2 (mg) 250 Fe Sulfat (mg) 1.250 Vitamin B12 (meg) 250 Mn Sulfat (mg) 2.500 Vitamin K (mg) 50 Cu Sulfat (mg) 25 Niacinamide (mg) 375 Zn Sulfat (mg) 500 Ca-d-Panthotenate (mg) 125 K-Iodine (mg) 5 Folic Acid (mg) 25 Antioxidant & Carrier (gs) 19
Tabel 8. Komposisi Bahan Pakan dan Harga Ransum Perlakuan Bahan Pakan Ransum Penelitian* M0 MJ MIL MILT.% BK. Onggok 17,00 17,00 17,00 17,00 Bungkil Kelapa 50,50 49,00 49,00 49,00 CaCO 3 1,50 1,50 1,50 1,50 Garam 0,25 0,25 0,25 0,25 Premix 0,15 0,15 0,15 0,15 Urea 0,60 0,60 0,60 0,60 Rumput Lapang 30,00 30,00 30,00 30,00 Minyak Jagung - 1,50 - - Minyak Ikan Lemuru - - 1,50 - Minyak Ikan Lemuru Terproteksi - - - 1,50 Harga (Rp/kg) 1770,5 2079, 25 1779,25 1854,25 Keterangan : *)M0=Ransum kontrol; MJ = Ransum mengandung 1,5% Minyak Jagung; MIL= Ransum mengandung 1,5% Minyak Ikan Lemuru; MILT = Ransum mengandung 1,5% Minyak Ikan Lemuru Terproteksi. Tabel 9. Kandungan Zat Makanan Ransum Perlakuan Zat Makanan* Ransum Penelitian* M0 MJ MIL MILT.% BK. Bahan Kering 67,90 67,97 66,40 68,09 Abu 8,68 7,69 8,08 7,53 Protein Kasar 18,27 16,71 16,32 16,32 Lemak Kasar 3,84 5,21 6,36 9,32 Serat Kasar 14,91 15,50 15,24 15,03 Beta-N 54,30 54,81 53,98 51,80 TDN ** 66,03 69,99 71,74 77,33 Keterangan : *) Hasil Analisa Laboratorium PAU, IPB (2012). **) Perhitungan TDN berdasarkan TDN tercerna (Ici et al., 2012). M0 = Ransum kontrol; MJ = Ransum mengandung 1,5% Minyak Jagung; MIL= Ransum mengandung 1,5% Minyak Ikan Lemuru; MILT = Ransum mengandung 1,5% Minyak Ikan Lemuru Terproteksi. 20
Prosedur Pembuatan Minyak Ikan Lemuru Terproteksi Bahan yang digunakan untuk membuat minyak ikan lemuru terproteksi terdiri dari minyak ikan lemuru, onggok, asam klorida (HCl), kalium hidroksida (KOH) dan aquades. Proses yang dilakukan adalah minyak ikan lemuru dipanaskan terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan larutan HCl (0,2M) dikocok lalu ditambahkan dengan aquades dan adonan diaduk hingga suhunya sampai 70 0 C, bila sudah mencapai suhu tersebut maka ditambahkan dengan larutan KOH (0,2M), kemudian diaduk hingga rata. Adonan yang telah tercampur rata kemudian didinginkan lalu adonan tersebut dicampur dengan onggok super dan diaduk hingga halus dan merata serta sampai campuran adonan tersebut tidak ada yang menggumpal. Tahap terakhir yaitu adonan dimasukkan ke dalam oven pada suhu 32 0 C hingga kering. Hasil pengeringan tersebut merupakan minyak ikan lemuru terproteksi atau Campuran Garam Karboksilat Kering (CGKK). Perbandingan minyak ikan lemuru dan onggok 1:5 b/b. Pembuatan Ransum Bahan pakan yang dipakai dalam pembuatan ransum terdiri dari onggok, bungkil kelapa, CaCO 3, garam, premix, urea, minyak jagung, minyak ikan lemuru dan minyak ikan lemuru terproteksi. Pembuatan ransum dimulai dengan cara mencampurkan bahan-bahan terkecil dahulu yaitu sumber vitamin dan mineral (CaCO 3, garam, premix dan urea). Sumber energi dan protein dicampur (onggok dan bungkil kelapa). Pada perlakuan yang mengandung minyak terlebih dahulu onggok dicampurkan dengan minyak yang digunakan masing-masing perlakuan, lalu dicampur dengan bungkil kelapa yang sebelumnya dicampur dengan mineral. Semua bahan pakan dicampur hingga rata dan tidak ada yang menggumpal. Pemeliharaan Pemeliharaan domba ekor tipis betina lepas sapih dilakukan selama 12 minggu (±3 bulan) dalam kandang individu. Sebelum digunakan domba ditimbang terlebih dahulu. Domba ditimbang setiap dua minggu sekali untuk mengetahui perubahan bobot badannya. Pakan diberikan pada pagi, siang dan sore hari. Pakan yang diberikan sebesar 3% sampai 4% dari BB dengan rasio hijauan : konsentrat 21
yaitu 30:70 dan air minum diberikan ad libitum setiap pagi dan sore. Konsumsi pakan dan sisa pakan dihitung setiap pagi hari. Rancangan dan Analisis Data Perlakuan Perlakuan yang diberikan adalah empat jenis ransum dengan sumber minyak yang berbeda, yaitu: M0 : ransum kontrol (tanpa minyak) MJ : ransum mengandung 1,5% minyak jagung MIL : ransum mengandung 1,5% minyak ikan lemuru MILT : ransum mengandung 1,5% minyak ikan lemuru terproteksi Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Setiap ulangan berlaku sebagai kelompok dengan pengelompokan berdasarkan bobot badan domba kecil (7,00±0,33kg), sedang (9,15±0,53kg), dan besar (11,80±1,82kg). Model matematik yang digunakan dalam penelitian ini adalahsebagai berikut (Steel dan Torrie, 1991): Y ij = µ + τ i + ß j + ε ij Keterangan : Y ij = Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai rataan umum τ i = Pengaruh pemberian ransum ke-i (1, 2, 3, 4) βj = Efek kelompok ke-j (1,2,3,4) ε ij = Pengaruh galat ransum ke-i (1, 2, 3, 4) dan ulangan ke-j (1, 2, 3, 4) Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Konsumsi Pakan. Konsumsi pakan merupakan jumlah pakan yang setiap hari dihitung dengan cara menghitung pakan yang diberikan dikurangi sisa pakan (g/ekor/hari). Dilakukan setiap hari selama penelitian. 22
Konsumsi pakan = Jumlah pakan yang diberikan (g/hari) sisa pakan (g/hari) Konsumsi Zat Makanan. Konsumsi zat makanan merupakan jumlah zat makanan yang dikonsumsi (Bahan Kering atau BK, Protein kasar atau PK, Serat Kasar atau SK, Lemak Kasar atau LK dan Total Digestible Nutrient atau TDN) dihitung dari konsumsi pakan dikali dengan persentase zat makanan. KBK = Konsumsi Pakan (g) x % Bahan Kering Pakan KPK = Konsumsi Bahan Kering (g) x % Protein Kasar Pakan KSK = Konsumsi Bahan Kering (g) x % Serat Kasar Pakan KLK = Konsumsi Bahan Kering (g) x % Lemak Kasar Pakan KTDN = Konsumsi Bahan Kering (g) x % Protein Kasar Pakan Keterangan : KBK = Konsumsi Bahan Kering (g) KPK = Konsumsi Protein Kasar (g) KSK = Konsumsi Serat Kasar (g) KLK = Konsumsi Lemak Kasar (g) KTDN = Konsumsi Total Digestible Nutrient (g) Pertambahan Bobot Badan (g/ekor/hari). Pertambahan bobot badan (PBB) domba diperoleh dari selisih bobot badan saat penimbangan dengan bobot minggu sebelumnya dibagi lamanya penelitian. Bobot badan akhir g Bobot badan awal g PBB g/ekor/hari Lama penelitian hari Efisiensi Pakan. Efisiensi pakan dihitung dari pertambahan bobot badan dibagi konsumsi bahan kering. Semakin tinggi nilai yang diperoleh semakin efesien pakan yang diberikan. PBB g/hari/ekor Efisiensi pakan Konsumsi pakan g/hari/ekor Income Over Feed Cost (IOFC) (Rp/kg PBB). Income Over Feed Cost adalah pendapatan yang didapat setelah dikurangi biaya pakan. IOFC = [PBBH (kg) x Harga per kg BH (Rp)] [Jumlah Konsumsi BK (kg) x Harga pakan (Rp)] (Mayulu et al., 2009). 23
Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan (Steel dan Torrie, 1993). 24