164 KELAYAKAN USAHA PENANGKAPAN IKAN DENGAN JARING MILINEUM ( GILLNET MILINEUM) DI DESA SANJAI, KECAMATAN SINJAI TIMUR, KABUPATEN SINJAI, SULAWESI SELATAN Tri Setianto Dosen Program Studi Teknik Penangkapan Ikan Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone (email: trisetianto@yahoo.co.id) Abstrak Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan perikanan gillnet millenium di Sinjai. Selain itu, dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi mengenai unit usaha gillnet millenium. Metode analisis meliputi: Analisis deskriptif-kualitatif untuk menggambarkan aspek-aspek teknis, biologi, ekonomi, dan sosial. Analisis Finansial untuk menghitung kelayakan usaha jaring Gillnet Milineum yang ada di Kabupaten Sinjai. Kelayakan finansial didasarkan pada perhitungan Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio ( B/C )Internal Rate of Return ( IRR ). Dari hasil yang analisis maka usaha gillnet millenium di desa sanjai dapat dikatakan layak secara finansial, sehingga dengan demikian juga layak untuk dikembangkan. Kata Kunci : Gillnet milineum, Kelayakan Usaha PENDAHULUAN Secara umum Kabupaten Sinjai dikenal sebagai daerah pertanian dan sebagai daerah nelayan/maritim. Salah satunya kawasan perikanan tangkap ada di desa sanjai,kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Alat tangkap gillnet sangat banyak digunakan oleh nelayan, terdapat jenis gillnet yang populer yaitu gillnet millenium atau jaring millenium. Jaring millenium dikenalkan oleh Dinas Keluatan dan Perikanan Sinjai pada tahun 2015,sebanyak 4 set di kelurahan Lappa, kecamatan sinaji utara, dan 4 unit di desa Sanjai, kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Keuntungan dari gillnet millenium ini adalah perawatannya mudah dan umurnya relatif lama sampai 10-12 tahun. Selain itu, sejak memakai gillnet millenium pendapatan nelayan rata-rata meningkat. Jaring millenium juga tidak dapat kusut dibandingkan dengan jaring mono yang cepat rusak. Namun, jaring millenium ini punya beberapa larangan, agar tetap awet, yaitu tidak boleh terkena minyak apapun dan terkena sinar matahari langsung, sehingga apabila tidak dipakai jaring ini biasanya langsung ditutupi dengan terpal (KKP, 2011).
165 Namun, sampai pada saat ini belum ada peningkatan jumlah unit jaring Giilnet milineum yang ada di desa sanjai, Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji Kelayakan usaha unit penangkapan gillnet millenium sehingga dapat diketahui potensi usaha gillnet millenium dalam menghadapi kendala-kendala yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasikan usaha penangkapan ikan dengan gillnet millenium di desa sanjai,kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai dan Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha unit penangkapan gillnet millenium dan Gillnet di Sinjai. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan perikanan gillnet millenium di Sinjai. Selain itu, dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi mengenai unit usaha gillnet millenium di sinjai. BAHAN DAN METODE Penelitian ini mengambil lokasi di desa sanjai,kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai pada tanggal 1 Oktober 2017 sampai dengan 31 Oktober 2017. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data hasil pengukuran, pengamatan langsung dan dokumentasi di lapangan. Pengukuran, pengamatan dan dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data antara lain: Data kapal penangkap ikan, Ukuran mata jaring, Desain dan ukuran alat tangkap gillnet milineum, Alat bantu penangkapan,penanganan hasil tangkapan,hasil tangkapan, Daerah penangkapan gillnet milineum,perawatan alat tangkap,pemasaran hasil tangkapan. Data sekunder yang dikumpulkan yaitu : Data jumlah penduduk,data jumlah nelayan, Data ukuran dan jumlah armada penangkapan,data jenis dan jumlah alat tangkap,data produksi penangkapan,data sarana dan prasarana Metode penelitian yang diaplikasikan adalah metode sensus. pengumpulan data dilakukan terhadap keseluruhan populasi yang diteliti. Pengumpulan data menggunakan teknik pengukuran langsung di lapangan dan wawancara guna mendapatkan Objek penelitian adalah unit penangkapan gillnet millenium (kapal, alat tangkap, dan nelayan) dan data hasil wawancara dari berbagai pihak yang terkait. Data finansial yang dianalisis diperoleh data Kapal yang dominan.
166 Adapun metode analisis meliputi: Analisis deskriptif-kualitatif untuk menggambarkan aspek-aspek teknis, biologi, ekonomi, dan sosial. Analisis Finansial untuk menghitung kelayakan usaha jaring Gillnet Milineum yang ada di Kabupaten Sinjai. Kelayakan finansial didasarkan pada perhitungan Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio ( B/C )Internal Rate of Return ( IRR )(Kadariah, et al,1978) Kriteria - Kriteria yang sering di gunakan untuk menilai kelayakan finansial suatu usaha dalam analisis biaya manfaat (Cost Benefit Analisis) adalah sebagai berikut (Kadriah. 1999) :Kriteria - Kriteria yang sering di gunakan untuk menilai kelayakan finansial suatu usaha dalam analisis biaya manfaat (Cost Benefit Analisis). HASIL DAN PEMBAHASAN Data Kapal Jaring Milineum ( Gillnet Milineum) di Desa Sanjai 1= 12% 7= 88% 1 GT 2 GT Gambar 1. Grafik Jumlah Kapal Menurut GT di Desa Sanjai Dari hasil sensus 8 buah kapal di desa Sanjai diperoleh data 88 % atau sejumlah 7 buah kapal sebesar 2 GT, dan 12 % sejumlah 1 buah kapal adalah 1 GT, sehingga parameter yang digunakan dalam perhitungan analisis kelayakan usaha menggunakan rataan kapal yang besarnya 2 GT. Alat Tangkap Jaring Milineum (Gillnet Milineum) Uraian Umum Jaring Milineum (Gillnet Milineum) yang ada di desa sanjai adalah sebagai berikut:
167 Tabel 1. Uraian umum jaring Mileneum No Uraian Gillnet Milineum 1 Alat Tangkap a. Bahan monofilamen (mesh size 3 inch) b. serat pilinan 8 ply c. Jumlah Piece 17 Pcs 2 Kapal: a.ukuran kapal(panjang x Lebar x dalam) 9m x 1,3m x 0,8 m b. Tenaga Pengerak (24 PK) 3 Tenaga Kerja 1 sampai 3 orang 4 Bagi Hasil Pemilik kapal dengan Nelayan 50%:50% 6 Operasi a. waktu 17.00-05.00 b. Teknik Penangkapan Pasif c. Musim Penangkapan Sepanjang Tahun Hasil tangkapan Hasil tangkapan selama penelitian adalah ikan tenggiri (Scomberomorus commersoni) dan ikan tongkol (Auxis thazard). Hasil tangkapan sampingan yaitu golokgolok (Chirocentrus dorab), pepetek (Leiognathus sp.), kembung (Rastrelliger sp.), tetengkek (Megalaspis cordyla), manyung (Arius thalassinus), bawal hitam (Formio niger). Pemasaran Hasil Tangkapan Hasil tangkapan yang di dapat dijual secara langsung ke konsumen akhir di pasar tradisonal di desa sanjai, kecamatan sanjai timur.
168 Kelayakan Usaha Analisis kelayakan usaha untuk mengetahui secara jelas tingkat keberhasilan usaha perikanan jaring Gillnet Milineum yang ada di di desa sanjai,kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai apakah layak untuk dikembangkan atau dilanjutkan. Analisis ini berdasarkan pada perhitungan Net present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit-Cost ratio (net B-C ratio) dan Analisis Break Event Point (BEP). berikut ini. Asumsi-asumsi yang dijadikan dasar perhitungan tersebut disajikan pada tabel 2 Tabel 2. Parameter Rataan untuk analisis keuangan dengan kapal jaring Giilnett milineum dengan besar kapal 2 GT dan mesin 24 PK NO Parameter Rataan Jumlah/Nilai Satuan Keterangan Periode Proyek 8 Tahun Jumlah Trip Penangkapan per tahun Rata-rata hasil tangkapan per trip/kapal Harga Jual hasil tangkapan rata-rata per kg Sistem bagi hasil Pemilik Kapal sekaligus nelayan Pemilik kapal dengan Nelayan 200 Trip/TH 15 kg 20.000 Rp Harga pada bulan Oktober 2017 100 % 50%:: 50% % Discount factor / suku bunga 15 % Tingkat suku bunga Berdasarkan hasil yang didapat, maka untuk pengembangan perikanan Jaring Milineum di Kabupaten Sinjai dibutuhkan biaya Rp 70.300.000, dengan biaya operasional sebesar Rp.38.334.000,00 setiap tahun. Untuk analisis investasi dilakukan dengan perhitungan NPV, IRR dan net B-C ratio, dan BEP dengan masing-masing hasil perhitungan NPV Rp. 152.347.348,18. IRR = 21,86 persen, hal ini berarti lebih besar daripada discount rate yang dipakai sebesar 15%, sedangkan net B-C rationya = 1,02. Untuk menganalisis usaha maka dilakukan perhitungan dengan BEP, berdasarkan hasil perhitungan BEP pada lampiran
169 maka didapat nilai harga jual ikan sebesar Rp 60.000.000,000 dengan volume produksi sebesar 867,24 kg setiap tahun. Untuk waktu pengembalian modal para pengusaha gillnet millenium di desa sanjai memerlukan waktu sekitar 2, 87 tahun. KESIMPULAN Dari hasil yang analisis kelayakan usaha maka usaha gillnet millenium pada kapal yang besarnya 2 GT di desa sanjai dapat dikatakan layak secara finansial, sehingga dengan demikian juga layak untuk dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA FAO. 1999. Code of Coduct for Responsible Fisheries. FAO Fauzi A, dan Suzy Anna, 2005. Permodelan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan. Jakarta : PT. Gramedia. 343 hlm. Kadariah, L. Karina dan C. Gray. 1999. Pengantar evaluasi proyek. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan[KKP]. 2011. Jaring Millenium. www.kp3k.kkp.go.id. [14 April 2011]. Martasuganda, S. 2002. Jaring Insang (Gillnet). Serial Teknologi Penangkapan Ikan Berwawasan Lingkungan. Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Miranti. 2007. Perikanan Gillnet di Palabuhan Ratu : Kajian Teknis dan Tingkat Kesejahteraan nelayan Pemilik. [Skripsi] (tidak dipublikasikan). Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Monintja, D.R. 2000. Pemanfaatan Pesisir dan Lautan untuk Kegiatan Perikanan Tangkap. Prosiding pelatihan untuk pengelolaan wilayah pesisir terpadu. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.