BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebutkan bahwa perbankan adalah segala sesuatu yang. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kemaslahatan, Keseimbangan, dan Universalisme.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat dimana para investor melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Pada masyarakat umum pengertian bank sering kali disamakan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengukuran kinerja didefinisikan sebagai performing measurement, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya

Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( Financial Intermediales )

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2015, perekonomian global secara umum melemah berdampak pada

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien dengan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. modal dengan cara menawarkan sahamnya kepada masyarakat atau publik.

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Sektor Perbankan a. Pengertian Bank Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 mengenai perubahan undang-undang Nomor 7 tahun 1997 tentang perbankan, menyebutkan bahwa perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Pengertian yang lebih teknis dapat ditemukan pada Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 792 Tahun 1990 dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 tahun 1990 pengertian bank adalah: Bank merupakan suatu badan yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Sedangkan pengertian bank menurut IAI dalam PSAK Nomor 31 Standar Akuntansi Keuangan (2004: 215) 8

adalah: Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihakpihak yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. b. Fungsi Bank Fungsi dari bank dapat di klasifikasikan dalam beberapa pengertian antara lain: 1) agent of trust, dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan baik dalam hal penghimpunan maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan, 2) agent of development, tugas bank sebagai penghimpun dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil, 3) agent of services, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan. c. Peranan Bank Bank mempunyai peranan yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian suatu bangsa, karena bank adalah: 1) pengumpul dana dari masyarakat yang kelebihan dana (atau surplus spending unit / SSU) dan penyalur kredit kepada

masyarakat yang membutuhkan dana (atau defisit spending unit / DSU), 2) tempat menabung yang efektif dan produktif bagi masyarakat, 3) pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran dengan aman, praktis dan ekonomis, 4) penjamin penyelesaian perdagangan dengan menerbitkan L/C (Letter of Credit), 5) penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan bank garansi. d. Jenis Perbankan Jenis Perbankan menurut Undang- Undang pokok perbankan nomor 7 tahun 1992 yang kemudian ditegaskan kembali dengan dikeluarkannya Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998. Bank terdiri dari dua jenis yaitu: 1) bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, 2) bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2.1.2 Saham a. Pengertian Saham Bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal adalah saham. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan terbuka. Saham dapat diperjualbelikan pada bursa efek, yaitu tempat yang dipergunakan untuk memperdagangkan efek sesudah pasar perdana. Penerbitan surat berharga saham akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan perbankan. b. Nilai Saham Nilai suatu saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga kelompok: 1) par value (nilai nominal), disebut juga stated value atau face value atau menurut bahasa Indonesia disebut sebagai nilai nominal. Nilai nominal suatu saham adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang berfungsi untuk tujuan akuntansi. Nilai ini tidak digunakan untuk mengukur sesuatu, 2) base price (nilai/ harga dasar), harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu saham yang dipergunakan didalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya. Harga dasar ini dapat berubah sesuai aksi emiten yang dilakukan,

3) market price (nilai /harga pasar) merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Apabila pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham. c. Bentuk Saham Bentuk saham dapat dikelompokkan dalam tiga kategori saham yaitu: 1) berdasarkan hak tagih atau klaim ada dua jenis yaitu saham biasa (common stock) adalah jenis saham yang memiliki hak klaim berdasar laba/rugi yang diperoleh perusahaan dan saham preferen (prefered stock) merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antar obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki, 2) berdasarkan peralihan hak ada dua bagian antara lain saham atas unjuk adalah jenis saham yang memiliki karakteristik tidak tercantum nama pemilik dengan tujuan agar saham tersebut dapat dengan mudah dipindah tangankan dari suatu investor ke investor lainnya dan saham atas nama mencantumkan nama dari pemilik saham pada lembar saham. Saham atas nama juga dapat dipindah tangankan tetapi harus melalui prosedur tertentu,

3) berdasarkan kinerja saham ada dua jenis saham yaitu blue chip stock merupakan saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan onsisten dalam membayar deviden; income stock merupakan saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar deviden ebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya; growth stock merupakan saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi; speculative stock adalah saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti dan counter cyclical stock merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. d. Harga Saham Nilai pasar dari sekuritas merupakan harga pasar dari sekuritas itu sendiri. Untuk sekuritas yang diperdagangkan dengan aktif, nilai pasar merupakan terakhir yang dilaporkan pada saat sekuritas terjual. Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar bursa (pasar sekunder). Semakin

banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan saham, harganya semakin naik. Sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham, maka harganya semakin bergerak turun. Saham ini tidak akan sampai hilang, jika kepercayaan pemodal pulih, siklus ekonomi membaik ataupun hal-hal lain membaik (bullish). Maka harga saham yang baik ini akan kembali naik, jadi risiko dari pemegang suatu saham adalah turunnya harga saham. Cara mengatasinya adalah menahan saham tersebut untuk waktu yang cukup lama sampai keadaan pasar membaik kembali. 2.1.3 Analisa Sekuritas Untuk menentukan harga saham terdapat dua pendekatan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental menekankan bahwa faktor-faktor fundamental mempengaruhi harga saham karena menitikberatkan pada analisis rasio keuangan. Melalui analisis rasio keuangan dapat diperoleh informasi atau gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasional yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut. Jadi dapat disimpulkan dalam hal ini yang coba diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana mengetahui kinerja perusahaan perbankan yang diukur dengan tiap rasio-rasio keuangan serta bagaimana pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham yang dimiliki oleh perusahaan.

a. Analisis Fundamental merupakan salah satu cara yang lazim digunakan oleh para pemodal untuk menilai saham. Analisis fundamental memiliki asumsi dasar bahwa harga saham tidaklah diukur dari standar harga di pasar, melainkan diprediksikan terlebih dahulu dengan analisis perusahaan. b. Analisis Teknikal didahului dengan asumsi dasar bahwa harga saham terbentuk dari hasil spekulasi. Kegiatan spekulasi tersebut menitikberatkan pada trend yang dibentuk harga saham pada periode yang lalu dan tidak ada hubungannya dengan nilai intrinsic saham. Kenaikan dan penurunan harga saham pada periode sebelumnya digunakan untuk memprediksi harga saham pada periode berikutnya. Trend harga saham menjadi tolok ukur untuk memprediksi harga saham periode berikutnya. 3 Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu tampilan tentang kondisi keuangan perusahaan selama periode tertentu. Untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya berfokus pada laporan keuangannya disamping data-data non keuangan lain yang bersifat sebagai penunjang. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber dana yang ada. Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik tampilan perusahaan yang berupa

kegiatan operasional, struktur organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. Penilaian kinerja perbankan penting dilakukan baik oleh manajemen, pemegang saham, pemerintah dan pihak lain yang berkepentingan dan terkait dengan distribusi kesejahteraan di antara mereka. Ketentuan tingkat kesehatan bank dimaksudkan agar dapat digunakan sebagai tolok ukur bagi pihak-pihak yang berkepentingan tersebut. Pengukuran kinerja

keuangan pada sektor perbankan ini menggunakan pengukuran kinerja konvensional yang diukur dengan berdasarkan pada nilai rasio-rasio keuangannya yaitu CAR, RORA, NIM, ROA dan LDR. 4 Analisa Rasio Keuangan Analisa rasio keuangan adalah studi tentang informasi yang menggambarkan hubungan diantara berbagai akun dari laporan keuangan yang mencerminkan keadaan serta hasil operasional perusahaan. Sumber data yang digunakan untuk melakukan analisa rasio keuangan adalah laporan keuangan yang telah melalui proses pemeriksaan (Auditing). Rasio keuangan adalah ukuran tingkat atau perbandingan antara dua variabel keuangan. Dengan demikian bila hubungan tersebut adalah hubungan matematik antara pos keuangan dengan pos lainnya, atau antara jumlahjumlah di neraca dengan jumlah-jumlah di laporan laba rugi atau sebaliknya maka yang timbul adalah rasio keuangan. Rasio keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antara item-item pada laporan keuangan (neraca dan laporan rugi-laba). Ada 5 jenis rasio keuangan yaitu: a. leverage ratios memperlihatkan berapa hutang yang digunakan untuk perusahaan, b. liquidity ratios digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo,

c. efficiency atau turnover atau asset management ratios mengukur seberapa efektif peusahaan mengelola aktivanya, d. profitability ratios digunakan untuk mengukur kemampuan peusahaan menghasilkan laba, e. market-values ratios memperlihatkan bagaimana perusahaan dinilai oleh investor di pasar modal. Kasmir (2008: 217) menyatakan bahwa rasio keuangan bank mempunyai tiga jenis rasio, yaitu: a. rasio likuiditas yang bertujuan untuk mengukur seberapa likuid suatu bank dalam melayani nasabahnya, b. rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas bank dalam mencapai tujuannya, c. rasio rentabilitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank dalam suatu periode tertentu. Rasio keuangan ini berfungsi sebagai ukuran dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan. Rasio keuangan yang berhubungan dengan kinerja perusahaan perbankan. 1. Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio perbandingan modal sendiri bank dengan kebutuhan modal yang tersedia setelah dihitung margin risk (pertumbuhan risiko) dari akibat yang berisiko (ATMR). Modal Rumus CAR adalah x 100% ATMR 2. Return On Risked Assets (RORA)

Return On Risked Assets (RORA) merupakan rasio antara pendapatan operasi dengan risk asset. RORA mengukur kemampuan bank dalam berusaha mengoptimalkan penanaman aktiva yang dimiliki untuk memperoleh laba. Rumus RORA adalah Earning After taxes x 100 % Risked Assets 3. Net Interest Margin (NIM) Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net interest income atas pengelolaan besar aktiva produktif. Rasio ini menggambarkan tingkat jumlah pendapatan bunga bersih yang diperoleh dengan menggunakan aktiva produktif yang dimiliki oleh bank Dengan kata lain semakin tinggi nilai NIM suatu bank maka akan semakin tinggi pula harga sahamnya, sehingga NIM mempunyai hubungan yang positif terhadap harga saham. Rumus NIM adalah Net Interest Income x 100% Earning Assets 4. Return On Assets (ROA) Return On Assets (ROA) merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba (profitabilitas) pada tingkat pendapatan, asset dan modal saham tertentu. Semakin besar ROA bank, semakin besar pula posisi bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.

Rumus ROA adalah Laba Bersih x 100% Total Aset 5. Loan to Deposit Ratio (LDR) Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio keuangan perusahaan bank yang berhubungan dengan aspek likuiditas. Likuiditas bank adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, dapat membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan oleh para debiturnya tanpa terjadi penangguhan. Rumus LDR adalah Kredit yang diberikan x 100% Dana pihak Ketiga 2.2 Review Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu berkaitan dengan pengaruh kinerja keuangan kaitannya dengan perubahan harga saham. Tabel 1 Penelitian Terdahulu Peneliti (Tahun) Variabel Hasil penelitian Anita Ardiani (2007) Hanry Dwi Purnomo (2007) Independent a. CAR b. RORA c. NPM d. ROA Dependent e. BOPO dan f. LDR Independent - CAR - RORA - ROA CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan dan secara parsial CAR, RORA dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di BEJ sedangkan untuk ROA, NPM dan BOPO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta CAR dan ROA secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham. Secara simultan atau bersama-sama kinerja keuangan

Dependent - LDR yang diproksikan dengan rasio CAR, RORA, ROA dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Anita Ardiani (2007) menyatakan bahwa secara simultan atau bersama-sama antara CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sedangkan secara parsial CAR, RORA dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di BEJ sedangkan untuk ROA, NPM dan BOPO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta. Sedangkan Hanry Dwi Purnomo dalam penelitiannya menunjukkan bahwa rasio CAR dan ROA secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode tahun 2003-2005, sedangkan untuk rasio RORA dan LDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005. Secara simultan atau bersama-sama kinerja keuangan yang diproksikan dengan rasio CAR, RORA, ROA dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005. Dari kedua penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil analisis, dimana anita ardiani (2007) dan hanry dwi purnomo. Anita dan Hanry menyatakan bahwa secara parsial tidak seluruh rasio yang digunakan berpengaruh terhadap harga saham. Oleh karena itu, peneliti ingin mempertegas hasil yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

2.3 Kerangka Konseptual Dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui pada masalah tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dirumuskan kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:

KINERJA KEUANGAN Capital Adequacy Ratio (CAR) H 1 Return on Risked Assets (RORA) H 2 Net Interest Margin (NIM) H 3 Harga Saham Return on Assets (ROA) H 4 Loan to Deposit Ratio (LDR) H 5 Gambar 1 Kerangka Konseptual Aspek Capital yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio jumlah equity yang diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan, yang menunjukkan kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan. Pada dasarnya semakin tinggi CAR maka akan semakin tinggi pula harga saham, karena bank yang mempunyai modal yang cukup untuk melakukan kegiatan usahanya dan cukup pula menanggung resiko, apabila bank tersebut di likuidasi. Semakin tinggi CAR juga dapat menggambarkan bank tersebut semakin solvabel. Aspek Asset yaitu Return On Risk Asset (RORA) untuk mengukur kemampuan bank dalam mengoptimalkan aktiva yang dimiliki untuk memperoleh

laba. Semakin tinggi RORA maka akan semakin tinggi pula harga saham. Aspek manajemen yaitu Net Interest Margin (NIM). Rasio ini berfungsi untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan tingkat kembalian keuntungan bunga bersih terhadap pengelolaan aktiva produktifnya. Jika tingkat kembalian keuntungan atas bunganya tinggi maka akan diikuti kenaikan harga saham. Hal ini berarti NIM memiliki hubungan yang positif terhadap harga saham. Aspek rentabilitas atau profitabilitas dalam dunia perbankan dapat dihitung dengan Return On Assets (ROA). Tinggi rendahnya ROA juga mempengaruhi harga saham. ROA yang tinggi, berarti rasio profitabilitasnya juga tinggi. Aspek likuiditas yaitu Loan to Deposit ratio (LDR). Tinggi rendahnya LDR juga akan mempengaruhi harga saham. Rasio tersebut merupakan rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank yang bersangkutan. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa Loan To Deposit Ratio (LDR) mempunyai hubungan yang negatif terhadap harga. Berdasarkan uraian diatas maka perubahan harga saham di bursa atau pasar sekunder lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah faktor internal perusahaan. Dengan lebih memperhatikan pada kinerja keuangan perusahaan yang merupakan faktor internal perusahaan yang dapat dilihat melalui rasio-rasio keuangan perusahaan investor dapat memprediksi prospek keuntungan dalam berinvestasi. Pada dasarnya perusahaan yang baik kinerjanya akan mempunyai harga saham yang tinggi karena dalam dunia investasi harga saham dapat direfleksikan pada kinerja keuangan perusahaan,

dimana semakin tinggi harga saham maka suatu perusahaan akan dikatakan semakin baik kinerjanya. 2.3.2 Hipotesis Berdasarkan hubungan antara landasan teori, kerangka konseptual terhadap perumusan masalah maka hipotesis atau jawaban sementara dari permasalahan dalam penelitian ini yang diajukan yaitu : Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Risked Assets (RORA), Net Interest Margin (NIM), Return on Assets (ROA) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap harga saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.