PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 40 EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) UNTUK MENUNJANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (STUDI KASUS RUAS JALAN NASIONAL KABUPATEN PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH) Oleh: Wenda Pradita 1), Zainal Aqli 2), dan Sutan P. Silitonga 3) Kondisi jalan yang baik diperlukan untuk kelancaran kegiatan transportasi yaitu untuk mempercepat kelancaran mobilisasi barang atau jasa secara aman dan nyaman. Ruas jalan Kabupaten Pulang pisau merupakan jalan penghubung antara Kota Palangka Raya dan Kota Banjarmasin di mana kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut bermacam-macam mulai dari kendaraan tak bermotor sampai dengan kendaraan berat secara berulang-ulang sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas jalan. Hal ini dapat dilihat dengan beberapa kerusakan seperti retak, gelombang, aus sehingga tingkat pelayanan jalan menjadi menurun. Penelitian ini dilakukan pada Ruas Jalan Nasional Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah yang bertujuan untuk mengetahui kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakan jalan dengan metode Pavement Condition Index (PCI) untuk dijadikan acuan pengambilan keputusan dalam melakukan perbaikan kerusakan pada jalan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan cara menentukan sampel yang akan diteliti yaitu dengan panjang ruas jalan 20 km, kemudian dibagi menjadi 1000 m per sampel unit/segmen sehingga diperoleh 20 sampel unit/segmen. Setelah itu dilakukan penelitian jenis dan tingkat kerusakan jalan per segmen unit dan di ukur luasan kerusakannya. Kemudian dilakukan analisis data untuk mendapatkan nilai Pavement Condition Index (PCI) dari data jenis, tingkatan dan luasan kerusakan yang diperoleh dari lokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini, tingkat kerusakan perkerasan lentur yang terjadi pada Ruas Jalan Nasional Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah terdapat 6 jenis kerusakan yaitu retak kulit buaya, retak memanjang/melintang, cacat tepi perkerasan, pelepasan butir, tambalan, dan lubang di mana nilai pavement condition index (PCI) rerata keseluruhan sebesar 91,25 dengan kondisi sempurna (excellent) sehingga alternatif perbaikan yang sesuai dengan kondisi kerusakan adalah melakukan pemeliharaan rutin jalan agar kerusakan yang telah terjadi pada tidak menjadi lebih parah dan apabila ingin mempertahankan masa layanan sesuai umur perencanaan maka jenis kendaraan yang boleh melintasi ruas jalan tersebut harus dibatasi sesuai dengan kelas jalan. Jika kendaraan dengan muatan sumbu lebih tetap melewati jalan tersebut maka perlu dilakukan peningkatan kelas jalan. Kata Kunci: Jenis dan Tingkat Kerusakan Jalan, Pavement Condition Index (PCI) PENDAHULUAN Kondisi jalan yang baik diperlukan untuk kelancaran kegiatan transportasi yaitu untuk mempercepat kelancaran mobilisasi barang atau jasa secara aman dan nyaman. Ruas jalan Kabupaten Pulang Pisau merupakan jalan penghubung antara Kota Palangka Raya dan Kota Banjarmasin di mana kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut bermacam-macam mulai dari kendaraan tak bermotor sampai dengan kendaraan berat secara berulang-ulang sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas jalan. Hal ini dapat dilihat dengan beberapa kerusakan seperti retak, gelombang, aus sehingga tingkat pelayanan jalan menjadi menurun. Agar jalan dapat tetap mengakomodasi kebutuhan pergerakan dengan tingkat layanan tertentu maka perlu dilakukan suatu usaha untuk menjaga kualitas layanan jalan, di mana salah satu usaha adalah dengan melakukan penilaian terhadap kondisi eksisting jalan. Nilai kondisi jalan ini nantinya dijadikan acuan untuk menentukan jenis penanganan yang harus dilakukan, apakah itu peningkatan; pemeliharaan berkala; atau pemeliharaan rutin. Ada beberapa metode pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian kondisi jalan, diantaranya adalah dengan metode Pavement Condition Index (PCI). 1) Wenda Pradita adalah mahasiswa di Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya 2) Ir. Zainal Aqli, M.T. adalah staf pengajar tetap di Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya 3) Dr. Sutan P. Silitonga, S.T.P., S.T., M.T. adalah staf pengajar tetap di Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 41 Di mana PCI adalah sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan dan perbaikan. Dalam penelitian ini akan mencoba melakukan penilaian kondisi perkerasan jalan terlebih dahulu untuk mengetahui dan mengelompokan jenis kerusakan, penyebab, tingkat kerusakan perkerasan jalan, serta menetapkan nilai kondisi perkerasan jalan sehingga kerusakan tidak semakin meningkat. LANDASAN TEORI Jenis-Jenis Kerusakan Perkerasan Jalan Menurut Hardiatmo (2007), jenis kerusakan perkerasan lentur (aspal), umumnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Perubahan bentuk (deformation) 2. Retak (cracks) 3. Kerusakan tepi (edge defect) 4. Cacat permukaan (surface texture deficiencies) 5. Lubang (pot holes) 6. Tambalan (patches) Metode Pavement Condition Index (PCI) Kelebihan yang terpenting dalam sistem manajemen perkerasan adalah kemampuannya baik dalam menetapkan kondisi eksisting dari suatu ruas jalan maupun dalam memprediksi kondisi eksisting dimasa yang akan datang. Untuk memprediksi kondisi yang akan datang sistem perangkingan berulang untuk mengidentifikasi kondisi perkerasan harus digunakan. Nilai perangkingan ini dikenal dengan PCI yang dikembangkan oleh US Army Corps Of Engineers. PCI adalah salah satu sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi dan dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai PCI ini memiliki rentang 0 (nol) sampai 100 (seratus) dengan kriteria sempurna (excellent), sangat bagus (very good), baik (good), sedang (fair), jelek (poor), sangat jelek (very poor), dan gagal (failed). Pembagian nilai kondisi perkerasan yang disarankan oleh FAA (1982) dan Shahin (1994) ditunjukan dalam Tabel 1. Tabel 1. Nilai PCI dan Kondisi Berikut beberapa parameter dalam penilaian kondisi perkerasan yang perlu diketahui dalam PCI: Density (kadar kerusakan) Density atau kadar kerusakan adalah persentase luasan dari suatu jenis kerusakan terhadap luasan suatu unit segmen yang diukur dalam meter persegi atau meter panjang. Nilai density suatu jenis kerusakan dibedakan juga berdasarkan tingkat kerusakannya. Rumus mencari nilai density: Density =... (1) atau Density =... (2) Dengan Ad adalah luas total kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m 2 ); Ld adalah panjang total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m); dan As adalah luas total unit segmen (m 2 ). Deduct Value (nilai pengurangan) Deduct value adalah nilai pengurangan untuk tiap jenis kerusakan yang diperoleh dari kurva hubungan antara density dan deduct value yaitu dengan cara memasukan persentase density pada grafik masing-masing jenis kerusakan, kemudian menarik garis vertikal sampai memotong pada tingkat kerusakan (low, medium, high) selanjutnya pada perpotong tersebut ditarik garis horizontal dan akan didapat nilai deduct value. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah yang terus berkembang menyebabkan peningkatan arus lalu lintas. Untuk itu diperlukan sarana dan prasarana yang memadai agar pendistribusian barang dan jasa antar daerah dapat berjalan lancar. Seiring dengan hal itu diperlukan jaringan jalan yang baru, dan perbaikan jalan yang rusak. Agar jalan yang dibuat memberikan
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 42 pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas, maka dibuat perencanaan geometrik terlebih dahulu. parameter seperti pada Gambar 3 sebagai berikut: Sumber: Shahin, 1994. Gambar 1. Grafik Deduct Value untuk Alligator Cracking Total Deduct Value (TDV) Total Deduct Value (TDV) adalah nilai total dari individual deduct value untuk tiap jenis kerusakan dan tingkat kerusakan pada suatu unit penelitian. Corrected Deduct Value (CDV) Corrected Deduct Value (CDV) diperoleh dari kurva hubungan antara nilai TDV dengan nilai CDV dengan pemilihan lengkung kurva sesuai dengan jumlah nilai individual deduct value dengan mempunyai nilai lebih besar dari 2. Sumber: Shahin, 1994. Gambar 2. Grafik Hubungan Antara TDV dan CDV Jika nilai CDV telah diketahui, maka nilai PCI untuk tiap unit dapat diketahui dengan rumus: PCI(s)= 100-CDV...(3) dengan PCI(s) adalah Pavement Condition Index untuk tiap unit; dan CDV adalah Corrected Deduct Value untuk tiap unit. Nilai yang diperoleh tersebut dapat menunjukan kondisi perkerasan pada sampel unit jalan yang ditinjau dengan menggunakan Sumber: Guidelines and Procedures for Maintanance of Airport Pavement, 1982. Gambar 3. Nilai Kondisi Perkerasan (PCI) dan Tingkat Kerusakan Prioritas penanganan kerusakan, diprioritaskan pada perkerasan yang mempunyai Nilai PCI paling kecil. Untuk mengetahui Nilai PCI keseluruhan (pada ruas jalan yang ditinjau) digunakan rumus sebagai berikut:...(4) Dari Nilai PCI untuk masing-masing unit penelitian dapat diketahui kualitas lapis perkerasan unit segmen berdasarkan kondisi tertentu yaitu sempurna (excellent), sangat bagus (very good), baik (good), sedang (fair), jelek (poor), sangat jelek (very poor), dan gagal (failed). METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Daerah penelitian ini dilakukan pada ruas Jalan Trans Kalimantan yaitu Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah tepatnya di simpang tiga Jembatan Gohong sampai dengan Daerah Mentaren yaitu pada STA 0+000 s.d. STA 20+000. Jenis Data yang Diperlukan Data yang dipergunakan dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua, yaitu: 1. Data sekunder yang diperlukan adalah Peta Wilayah Kabupaten Pulang Pisau. 2. Data primer yang diperlukan adalah a. Pencatatan jenis kerusakan yang terjadi. b. Pengukuran dimensi kerusakan yang terjadi. c. yang terdiri dari panjang, lebar, kedalaman.
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 43 d. kerusakan dan juga lebar celah (untuk retak). e. Pencatatan lokasi terjadinya kerusakan. f. Wawancara stakeholder (wawancara terbuka). Bagan alir pelaksanaan penelitian: Gambar 4. Bagan Alir Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun nilai rata-rata kondisi perkerasan adalah 91,25. Ini berarti kondisi ruas jalan Kabupaten Pulang Pisau adalah sempurna (excellent). Berikut rekapitulasi Nilai PCI tiap unit sampel: Tabel 2. Rekapitulasi Nilai PCI Tiap Unit Sampel PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi pada ruas jalan Kabupaten Pulang Pisau STA 0+000 s.d. STA 20+000 maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Jenis kerusakan yang terjadi dan densitasnya (total kuantitas kerusakan = 195,4 m 2 ) adalah a. Retak kulit buaya (paling dominan terjadi) sebesar 66,27 m 2 (33,91%). b. Lubang (paling sedikit terjadi) sebesar 3,95 m 2 (1,99%). c. Adapun Nilai PCI rata-rata adalah 91,25 (sempurna/excellent). d. Nilai kondisi perkerasan/pci dan kondisi untuk tiap unit sampel yang terparah dan paling bagus adalah (1) Yang paling parah adalah unit sampel 1 dengan Nilai PCI= 71 (baik/good). (2) Yang paling bagus adalah unit sampel 11 sampai dengan unit sampel 20 dengan Nilai PCI= 100 (sempurna/excellent). e. Prioritas penanganan kerusakan yaitu unit sampel 1,6,7,9,4,5,2,8,3,10,17 di mana prioritas penanganan kerusakan diurutkan berdasarkan nilai PCI terendah. 2. Berdasarkan analisis nilai kondisi perkerasan untuk tiap unit sampel diketahui jenis kerusakan yang paling banyak terjadi adalah jenis kerusakan retak kulit buaya di mana menurut Shahin (1994) penyebab dari jenis kerusakan crocodile crack adalah a. Tidak cukupnya ketebalan perkerasan. b. Modulus pondasi yang rendah (perbandingan tegangan dan regangan). c. Pondasi yang getas atau lapis aus yang getas. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1987. A Guide to the Visual Assment Of Pavement Condition. Australia: AUSTROADS. Anonim. 1983. Manual Pemeliharaan Jalan No: 03/MN/B/1983. Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum.
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 44 Arlindo, B. 2005. Analisis Kerusakan Jalan Secara Kuantitatif dan Penaganannya Secara Teknis Menurut Bina Marga Pada Jalan Provinsi (Ruas Jalan Palangka Raya-Bereng Bengkel). Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya, Palangka Raya. Ayubiana, L. 2012. Evaluasi Kerusakan Ruas Jalan Pulau Indah, Kelapa Lima, Kupang Dengan Menggunakan Metode Pavement Condition Index. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya. Bolla, M. E. Perbandingan Metode Bina Marga dan Metode PCI dalam Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan. Skripsi. Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana, Malang. Efendi, M., S. M. Saleh dan M. Isya. 2015. Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Dengan Metode Pavement Condition Index (PCI) Studi Kasus: Ruas Jalan Panton Labu-Langsa-Batas Sumut. Jurnal Teknik Sipil 4(2), hlm. 107-118. Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Ervianto, W. I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Penerbit Andi. FAA. 1982. Guidelines and Procedures for Maintenance of Airport Pavement. Washington DC: US Departement of Transportation. Hardiatmo, H. C. 2009. Pemeliharaan Jalan Raya (Edisi Kedua). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Oglesby, H. C., and R. G. Hicks. 1996. Teknik Jalan Raya Edisi keempat jilid 2. Diterjemahkan oleh: Ir. Purwo Setianto. Jakarta:Erlanga. Shahin, M. Y. 1994. Pavement Management for Airports, Roads, and Parking Lots. New York: Chapman & Hall. Sukirman, S. 1996. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Penerbit Nova. Suryadharma, H. dan B. Susanto. 1999. Teknik Jalan Raya. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya.