BAB III DESKRIPSI TEKSTURAL DAN STRUKTURAL MANAJEMEN KONFLIK HUBUNGAN ASMARA PASANGAN GAY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi seorang anak.

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada umumnya memiliki perilaku yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. individual yang bisa hidup sendiri tanpa menjalin hubungan apapun dengan individu

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Mungkin banyak yang berpikir, Ah kalo cuma kenalan doang, gue juga bisa.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERTANYAAN WAWANCARA. Jenis kelamin: Pendidikan terakhir: Pendapatan/bulan : <3juta >3juta

DATA FOTO. Foto Pasangan Pertama Fanny Tionghoa Kristen dan Rizky Jawa Islam. Foto Pasangan Kedua Dana Jawa Islam dan Anggi Tionghoa Kristen

Lembar Identitas Informan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan yang sama. Jenis kelamin dari anak kembar ini bisa sama, tapi bisa

Gara-Gara Facebook. *Status Fani yang mempertemukan*

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan

BAB II TEMUAN PENELITIAN. fenomenologi digunakan untuk mendeskripsikan pengalaman informan mengenai. Pemeliharaan Hubungan pada Keluarga Poligami.

Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Online shopping merupakan

LAMPIRAN TRANSKIP WAWANCARA SUBJEK 1

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau)

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode wawancara dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak wanita yang

PEDOMAN WAWANCARA. Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung. (Suatu Fenomenologi Tentang Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung)

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN

BERSAMAMU KAWAN ( * )

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Informan kunci : pemilik toko pakaian bekas Bapak Marbun. 1. Produk apa saja yang dijual di toko Bapak?

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal, yaitu dan tahun (Monks, dkk.,

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

kemudian ia semakin yakini setelah ia berada di bangku perkuliahan. Perasaan ingin dilindungi merupakan alasan mengapa James tertarik kepada sesama je

c. apakah yang menjadi tujuan anda sudah berhasil? LAMPIRAN VERBATIM Pertanyaan Jawaban koding kebutuhan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pakaian yang ketinggalan zaman, bahkan saat ini hijab sudah layak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini berada di lereng Gunung Merbabu di ketinggian 1307 meter

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan

LAMPIRAN. Gambar 1: Proses Wawancara dengan Informan dan Barang Online Shop

Berpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang tabu bagi beberapa orang. seksualitas mereka. Kemunculan mereka bukannya datang tiba-tiba.

Kak Rya = Batak Admin service

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia harus melewati tahap-tahap perkembangan di dalam

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial

Keindahan Seni Pendatang Baru

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

PERTANYAAN WAWANCARA KELUARGA HARMONIS DAN TIDAK. 1) Bagaimana pendapat anda mengenai komunikasi antara orang tua dan anak

BAB II PROFIL INFORMAN

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan Jawaban Koding Keterangan

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA. Alwasilah, A. Chaedar. (2011). Pokoknya Kualitatif. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

BAB III SINTESIS MAKNA TEKSTURAL DAN STRUKTURAL. selanjutnya dalam studi fenomenologi adalah penggabungan secara intuitif

1. Kegiatan selama liburan

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal.

Hasil Wawancara. Pertanyaan ditujukan kepada konsumen Waroeng Spesial Sambal

Scale Variance if. Cronbach s Item Deleted. Item Deleted. Deleted X1.916 X X X X X6 117.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

DAFTAR PUSTAKA. Kriyanto, Rachmat. 2007, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut terjadi akibat dari kehidupan seksual remaja yang saat ini semakin bebas

Aku dan adik kelasku.

ANALISIS MARKET RESEARCH UKSW

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sudah banyak mendapatkan informasi yang dibutuhkan. informan yang statusnya bukan lesbian adalah ER, YL, ME, EM dan FY

LAMPIRAN - A Pedoman Wawancara 3. Pertanyaan mengenai identitas subyek yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan 4.

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. 1. Pemahaman pernikahan

LDR (Long Distance relationship)

BAB I PENDAHULUAN. membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan

HASIL WAWANCARA INFORMAN 1

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

BAB I PENDAHULUAN. situs ini semua bisa mengakses apapun dan berkomunikasi dengan siapa pun.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Uraian :... Uraian : Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Uraian :...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subjek berasal dari keluarga tidak harmonis, sejak kecil subjek berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. tugas dan sumber-sumber ekonomi (Olson and defrain, 2006).

Wawancara Partisipan 1

HAMBATAN KOMUNIKASI DOWNWARD DAN UPWARD PADA DIVISI SALES & MARKETING BUKIT DARMO GOLF SURABAYA

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02

BAB I PENDAHULUAN. tulis ilmiah atau skripsi merupakan persyaratan wajib bagi mahasiswa yang

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

INTERVIEW GUIDE A. Company Profil B. Tahap Perencanaan strategi Positioning C. Tahap Pelaksanaan strategi Positioning

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Transkrip wawancara dengan produser program radio SLAGI ADA NAMA PROGRAM : SLAGI ADA ( SLAMAT PAGI ANDA SEMUA ) : Ari Dagienkz dan Miund

PEDOMAN WAWANCARA AWAL. 1. Apa yang anda ketahui mengenai orang gila? orang gila dalam masyarakat kita? Bagaimana reaksi anda pada saat itu?

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

Transkripsi:

BAB III DESKRIPSI TEKSTURAL DAN STRUKTURAL MANAJEMEN KONFLIK HUBUNGAN ASMARA PASANGAN GAY Bab 3 dalam penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai temuan penelitian melalui pendekatan fenomenologi, yaitu cara yang digunakan manusia untuk memahami dunia melalui pengalaman langsung (Littlejohn, 2007: 57). Pendekatan ini digunakan untuk mendeskripsikan pengalaman informan mengenai Manajemen Konflik Hubungan Asmara Pasangan Gay. Selanjutnya, temuan penelitian ini akan dipaparkan melalui deskripsi pengalaman informan secara tekstural dan struktural. Deskripsi tekstural merupakan penjelasan secara lengkap dan apa adanya tentang pengalaman unik yang dialami informan terkait fenomena yang diteliti. Temuan diambil dari kutipan transkrip yang dilakukan pada saat wawancara mendalam (indepth interview). Sedangkan deskripsi struktural merupakan struktur esensial yang terkandung dalam pengalamn informan tersebut, atau pesan eksternal yang tersembunyi dari deskripsi tekstural yang telah dilakukan tadi. Hal ini terbukti dari adanya pengalaman-pengalaman informan yang bersifat sama guna menanggapi kejadian yang ada dalam hubungan pacaran yang mereka pertahankan. 3.1 Identitas informan Pasangan kekasih gay yang mempunyai hubungan pacaran dan masih bertahan hingga penelitian ini dibuat. Dimana terdapat perbedaan pada 2 pasang informan yakni pasangan kekasih berlatar belakang mahasiswa dan karyawan swasta 49

dengan lama hubungan pacaran 3,5 tahun, dan pasangan kekasih berlantar belakang karyawan swasta dan perancang busana dengan lama hubungan pacaran 5 bulan. Tabel 3.1 Identitas Informan No Nama Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Status 1. Manher Laki-laki 31 th Karyawan Swasta Pasangan 1 2. Rino Laki-laki 25 th Mahasiswa Pasangan 1 3. Deddy Laki-laki 27 th Karyawan Swasta Pasangan 2 4. Bagus Laki-laki 26 th Perancang busana Pasangan 2 (Sumber: Data Primer 2017) 3.2 Deskripsi Tematis Deskripsi tematis dilakukan dengan mengelompokkan pengalaman setiap informan ke dalam tema-tema pokok. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengungkapan inti pengalaman yang dimiliki setiap informan.pengalaman dari informan ini dikategorisasikan menjadi 4 bagian sesuai dengan tema interview yang telah dilakukan kepada informan. Antara lain: 1) Pengalaman Ketertarikan terhadap Sesama Jenis - Awal mula ketertarikan terhadap sesama jenis - Perubahan diri setelah menjadi gay - Keterbukaan terhadap lingkungan sekitar 50

2) Komunikasi Antarpribadi saat Menjalin Hubungan Pacaran Sesama Jenis - Awal mula menjalin hubungan pacaran - Komitmen peranan dalam hubungan pacaran 3) Menajemen Konflik - Permasalahan yang sering terjadi - Sikap saat terjadi konflik - Cara penyelesaian konflik 4) Pemeliharaan Hubungan - Tujuan terhadap hubungan - Strategi untuk Mempertahankan Hubungan Pacaran 3.3 Deskripsi Tekstural Deskripsi tekstural dalam pendekatan fenomenologi dikenal sebagai penggambaran pemaknaan pengalaman yang dialami subyek penelitian sebagai sebuah fenomena. Setiap pengalaman dari partisipan dimaknai memiliki nilai yang sama dalam upaya menemukan esensi dari suatu obyek, atau disebut dengan istilah horizonalisasi (Moustakas, 1994 : 180 184). Dalam konteks penelitian ini, maka pada bagian ini penulis mendeskripsikan gambaran pemaknaan pengalaman seluruh informan dalam memanajemen konflik yang terjadi didalam hubungan gay. Penyusunan deskripsi tekstural menggunakan data yang diperoleh melalui transkrip wawancara mendalam (indepth interview) dan telah melewati proses open coding wawancara. Melalui tahapan deskripsi tekstural ini diharapkan dapat terungkap konsep-konsep yang sesuai dengan tema penelitian. 51

3.3.1 Deskripsi Tekstural Pasangan 1 (Informan 1 & 2) Informan 1 (Manher) merupakan laki-lakiberusia 31 tahun, seorang karyawan di salah satu bank swasta di Semarang sedangkan informan 2 (Rino) merupakan laki-laki berusia 25 tahun yang merupakan mahasiswa di salah satu universitas swasta di Semarang. Manher dan Rino telah menjalin hubungan pacaran selama 3,5 tahun. Dalam menjalani hubungannya, Manher dan Rino pernah mengalami beberapa konflik yang terjadi di dalam hubungan mereka, namun hubungannya masih dapat bertahan hingga sekarang. 3.3.1.1 Pengalaman Ketertarikan terhadap Sesama Jenis Setiap manusia mempunyai pengalaman hidup masing-masing. Seringkali pengalaman hidup dijadikan pembelajaran kedepan untuk menjadikan hidup yang lebih baik dari sebelumnya, tetapi pengalaman hidup juga bisa menjadi pengaruh dalam pembentukan karakter seseorang. Penyebab seseorang menjadi gay salah satunya berhubungan dengan pengalaman hidup yang telah dia jalani, walaupun sebenarnya ada faktor-faktor lain yang dapat menjadikan seseorang menjadi gay seperti lingkungan pertemanan. Menurut informan 1 (Manher) alasan penyebab dia menjadi gay dikarenakan tidak adanya hubungan yang baik antara informan 1 (Manher) dengan kedua orangtuanya, memungkinkan kurangnya kasih sayang dari orangtua, menjadikan informan 1 (Manher) memiliki orientasi ketertarikan terhadap sesama jenis. Informan 1 (Manher) mengatakan bahwa temannya yang gay juga menjadi faktor penyebab informan 1 (Manher) menjadi gay. 52

Jadi berawal dari saya usia SD orang tua saya bercerai, dari situ saya memutuskan tinggal bersama nenek saya, saya tinggal bersama nenek saya itu sampai lulus SMA. Setelah lulus SMA saya memutuskan untuk berkuliah di kota Semarang. Saat kuliah saya memutuskan untuk kerja paruh waktu di sebuah cafe karena saya ingin membiayai kuliah saya sendiri, saya ingin mencoba mandiri tanpa campur tangan dari orang tua saya, walaupun mereka tetap ingin membiayai saya tetapi saya tetap ingin mandiri. Dari situ saat saya berkerja di cafe saya kenal dengan iwan, setelah saya kenal dengan iwan ternyata iwan itu seorang gay, nah dari situ saya sering di ajak main dengan teman temannya yang sesama gay juga Saya ga tau kenapa dari sering main sama mereka akhirnya saya mempunyai ketertarikan yang sama dengan mereka Informan 2 (Rino) tidak memiliki alasan atau faktor yang spesifik mengapa dia memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis. Terbukti saat wawancara, informan 2 (Rino) tidak menyebutkan hal yang membuat dia menjadi memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis. awalnya gimana ya mbak, padahal dulu pacar saya tuh cewek mbak, tapi ga tahu ya mbak kalau saya liat cowok ganteng badannya bagus saya tuh memiliki ketertarikan jadi gimana ya mbak, setelah sma saya merasa bahwa saya memiliki orientasi sebagai gay atau ketertarikan terhadap sesama jenis sampai sekarang Informan 1 (Manher) mengatakan bahwa setelah dia menjadi gay, tidak ada yang berubah dari dirinya baik penampilan maupun kepribadiannya. Gak ada yang berubah sih mbak selama ini, saya masih tetap seperti manher yang dulu yang dengan penampilan yang dulu, kepribadian yang dulu jadi tidak ada yang berubah dari diri saya mbak. Berbeda dengan informan 1 (Manher), informan 2 (Rino) mengatakan bahwa setelah menjadi gay penampilannya sangat di perhatikan. emm.. kalo sebelumnya ya mungkin saya berubah apa ya mbak penampilan kali ya mbak, tapi kalau sekarang udah punya pacar ya ngapain mbak udah punya pacar juga. Mungkin kalau dulu berubah penampilan ya karena untuk menarik perhatian gitu ya mbak. Tapi sekarang udah punya pacar ga boleh dandan cakep-cakep. 53

Baik informan 1 (Manher) maupun informan 2 (Rino), mereka mengatakan untuk orang sekitar yang mengetahui bahwa mereka gay dan tentang hubungan mereka hanya dari kalangan teman dekat saja. Tetapi untuk informan 2 (Rino) selain teman dekat dia mengatakan bahwa adeknya mengetahui semua tentang keadaan dia sebagai gay. kalau untuk yang tahu tentang hal ini sih hanya teman-teman deket saya mbak, soalnya kalau dari keluarga kan saya dari kecil tinggal dengan nenek saya dan orang tua saya cuek terhadap saya, ga pernah yang ngurusin hidup saya juga, jadi ya hanya teman- teman deket saya aja mbak Informan 1 (Manher) ya paling temen, adek saya cuman kalau orang tua gak mungkin ya mbak bisa-bisa saya di bunuh nanti. Adek saya tahu karena saya sering curhat sama adek sama temen-temen deket gitu Informan 2 (Rino) 3.3.1.2 Komunikasi Antar Pribadi saat Menjalin Hubungan Pacaran Sesama Jenis Saat menjalin sebuah hubungan pacaran, sebuah komunikasi antarpribadi menjadi salah satu bagian yang sangat penting. Lewat komunikasi, percakapan dapat dilakukan untuk membangun kemistri yang semakin kuat dari pasangan tersebut. Informan 1 (Manher) maupun informan 2 (Rino) mengatakan bahwa komunikasi mereka berawal dari kumpulan pertemanan mereka. Informan 1 (Manher) mengungkapkan kriteria laki-laki yang dia sukai ternyata terdapat di kepribadian informan 2 (Rino), inilah yang menyebkan komunikasi mereka berlanjut sampai mereka memiliki hubungan pacaran. kalau saya sama rino itu sudah kurang lebih 3,5 tahun ya mbak, saya dulu kenalnya itu karena pertemanan dengan iwan ini jadi si rino ini teman nongkrong dengan iwan, nah dari situ saya kenalan lalu tertarik dengan dia. Setelah kenalan itu saya dekat dengan rino dan akhirnya kami memutuskan untuk berkomitmen menjadi sepasang kekasih Informan 1 (Manher) 54

ya awalnya kan gara gara itu ya mbak, saya sering main sama iwan terus tahu-tahu pas main ketemu ada si manher itu, trus enggak tahu ya mbak tiba-tiba dia minta pin bbm saya terus deketin, ternyata kita sama-sama suka terus kita jadian deh mbak Informan 2 (Rino) Perlu diingat bahwa kaum gay sama dengan orang lain atau kaum straight, di mana mereka juga memilki hasrat untuk menyalurkan rasa cinta dan kasih sayang walaupun dengan orang dengan jenis kelamin sama. Informan 1 (Manher) maupun informan 2 (Rino) mengatakan bahwa mereka mengetahui istilah top dan bot, dimana dalam dunia gay istilah top berperan sebagai laki-laki dan bot berperan sebagai perempuan. Hubungan pacaran antara Informan 1 (Manher) dan informan 2 (Rino) tidak pernah melakukan kesepakatan tentang peranan masingmasing di dalam hubungan mereka, karena dari awal mereka sudah sama-sama tahu peranannya masing-masing entah top maupun bot. kalau saya sih dengan pasangan saya pertama tertarik kepada seorang cowok itu yang memang tipe yang manja, kekanak-kanakan istilahnya yang lucu gitu mbak dan dari situ kan sudah identik dengan bot yang berperan sebagai cewek jadi ya saya sudah tahu kalau dia itu perannya sebagai apa sudah tahu dari cara perilaku dan penampilannya dia Informan 1 (Manher) kita enggak ada kesepakatan sih mbak tapi memang sudah sama-sama tahu aja, semua juga sudah pada tahu jadi gak ada kesepakatan. ya memang sudah tahu peran masing-masing jadi kita tinggal jalanin aja sih mbak sebenernya - Informan 2 (Rino) 3.3.1.3 Manajemen Konflik Pasangan gay memiliki banyak masalah atau konflik, dari diri mereka sendiri ataupun yang menyangkut dalam hubungan pacaran yang dilakukan bersama. Pasangan gay dapat dikatakan memiliki masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan pasangan straight, selain memiliki masalah dengan pasangan 55

sendiri atau konflik internal hubungan, terkadang masalah juga datang dari luar hubungan atau masyarakat. Pada hubungan informan 1 (Manher) dan informan 2 (Rino) masalah atau konflik yang sering timbul yaitu masalah internal. Biasanya sering terjadi itu ketidakpercayaan mbak, karena kan saya kerja jadi enggak 24 jam saya bersama dengan rino nah dari kerjaan saya kan berkomunikasi menjadi relasi dengan orang banyak. Dari pertemanan saya itu ada yang di cemburui sama dia, padahal saya itu hanya teman saja sama dia, tapi di cemburui sama si rino. Saya dianggap PDKT atau deketin cowok selain dia Informan 1 (Manher) Dalam menjalani hubungan pacaran, tidak jarang konflik datang dan membuat hubungan menjadi tidak stabil. Informan 1 (Manher) mengaku suka beradu argumen dengan pasangannya ketika sedang bertengkar. Untuk selanjutnya biasanya salah paham sih mbak jadi dia kurang mengerti maksud saya apa yang saya inginkan, saya care terhadap dia tapi saya disangka over protective terhadap dia padahal disitu saya bermaksud baik bukan untuk memprotektive dia tapi untuk melindungi dia Informan 1 (Manher) Ungkapan Informan 1 (Manher) menggambarkan masalah internal yang sering terjadi karena sifat dari Informan 2 (Rino), dimana Informan 2 (Rino) belum bisa meminimalisir rasa cemburu terhadap teman-teman kantor Informan 1 (Manher). emm banyak sih mbak sebenernya banyak banget, tapi saya menyadari memang saya itu overprotective banget, kadang sesuatu yang gak harus di permasalahin saya permasalahkan. apa ya mbak kan dia kerja di bank ya mbak tahu sendiri ya mbak yang kerja di bank kan rata rata cowoknya ganteng ganteng ceweknya juga cantik-cantik jadi kadang yang temenan biasa saya kiranya yang berlebih. Sampai kadang pacar saya enggak salah malah jadi salah, terkadang kayak gitu sih mbak tapi untungnya pacar saya pengertian, dia ngalah juga, men jelaskan juga -Informan 2 (Rino) 56

Meskipun suka beradu argumen, informan 1 (Manher) sudah sangat mengerti cara menyelesaikan masalah diantara mereka, biasanya informan 1 (Manher) menghindari Informan 2 (Rino) saat sedang terjadi konflik. Hal ini dilakukan dengan maksud menstabilkan emosi sehingga diharapkan tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. biasanya kalau ada permasalahan saya lebih mendiamkan dia dulu dengan maksut biar emosi dia reda dulu dan emosi saya juga reda, ketika saya sudah sama sama reda emosinya lalu kita membicarakan permasalahan yang ada, kenapa bisa terjadi masalah itu, karena setelah kita tidak emosi kita dapat berfikir dengan jernih sebenarnya apa penyebab masalah dan kita bisa mengatasinya dengan baik gitu mbak Informan 1 (Manher) Apabila masalah masih berlanjut informan 2 (Rino) mengatakan bahwa informan 1 (Manher) selalu mengalah dan dapat menjelakan inti permasalahan dengan jelas dan sabar. kalau penyelesaian ya mesti di omongin ya mbak, setiap ada permasalahan kita selesaikan secara baik-baik. Kalau yang sering ngalah ya pasti bukan saya mbak mesti pacar saya mbak si manher. Dari umur lebih dewasa pacar saya juga sih mbak jadi dia kayak lebih dewasa aja mbak, bisa menjelaskan bagaimananya -Informan 2 (Rino) 3.3.1.4 Pemeliharaan Hubungan Komunikasi yang baik penting dilakukan dalam upaya pemeliharaan hubungan agar hubungan dapat terus bertahan meskipun pernah terjadi tindak kekerasan dalam hubungan tersebut. Pasangan 1 baik informan 1 (Manher) maupun informan 2 (Rino) juga mengaku dapat berkomitmen dengan janji yang ia buat dan mematuhi aturan yang telah disepakati bersama dalam hubungan tersebut. Aturan seperti selalu memberi kabar setiap hari, selalu terbuka, jujur, setia dan tidak boleh melarang sesuatu yang masih suka dilakukan oleh dirinya sendiri. 57

Walaupun banyak yang harus disepakati tetapi mereka tetap nyaman dalam menjalani hubungan pacaran ini. selama ini saya nyaman-nyaman aja sih mbak karena semua masalah yang terjadi itu sampai saat ini masih bisa diatasi dan saya masih enjoy saja mbak sama hubungan saya ini Informan 1 (Manher) nyaman lah mbak, kalau tertekan saya enggak akan bertahan selama betahun-tahun selama ini -Informan 2 (Rino) 3.3.2 Deskripsi Tekstural Pasangan 2 (Informan 3 & 4) Informan 3 (Deddy) merupakan laki-laki berusia 27 tahun, seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta di Semarang sedangkan informan 4 (Bagus) merupakan laki-lakiberusia 26 tahun yang merupakan perancang busana di Semarang. Deddy dan Bagus telah menjalin hubungan pacaran selama 5 bulan. Dalam menjalani hubungannya, Deddy dan Bagus pernah mengalami beberapa konflik yang terjadi di dalam hubungan mereka, namun hubungannya masih dapat bertahan hingga sekarang. 3.3.2.1 Pengalaman Ketertarikan terhadap Sesama Jenis Setiap manusia mempunyai pengalaman hidup masing-masing. Seringkali pengalaman hidup dijadikan pembelajaran kedepan untuk menjadikan hidup yang lebih baik dari sebelumnya, tetapi pengalaman hidup juga bisa menjadi pengaruh dalam pembentukan karakter seseorang. Penyebab seseorang menjadi gay salah satunya berhubungan dengan pengalaman hidup yang telah dia jalani, walaupun sebenarnya ada faktor-faktor lain yang dapat menjadikan seseorang menjadi gay seperti lingkungan pertemanan. Menurut informan 3 (Deddy) alasan penyebab dia 58

menjadi gay dikarenakan saat dia memasuki dunia model saat SMA, banyak sekali temannya yang memiliki ketertarikan ke sesama jenis khususnya laki-laki. Sejak saat itulah informan 3 (Deddy) mulai terbiasa dengan hal itu dan akhirnya memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis. Saya itu dari SMA mbak, kebetulan memang dari SMA itu sudah menjajaki dunia modeling, dan dunia modeling itu memang saya kenal banyak orang-orang yang seperti itu mbak. Jadi ya tanpa saya kehendaki saya akhirnya ya kebawa arus mbak ikut-ikut seperti itu Berbeda dengan informan 4 (Bagus), alasan mengapa dia memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis dikarenakan pelecehan seksual yang pernah dia alami saat SMA. Aku bisa suka sama sesama jenis itu gara-gara dulu waktu aku SMA kan ikut tim basket, tapi karena aku mengalami kekerasan seksual dengan senior aku yang dulu ya akhirnya aku menjadi tertarik sama cowok Informan 3 (Deddy)mengatakan bahwa setelah dia menjadi gay, tidak ada yang berubah dari dirinya baik penampilan maupun kepribadiannya. kalau sejauh ini sih gak ada ya mbak, semua normal-normal aja baik kepribadian atau penampilan saya masih tetap seperti dulu kok mbak ga ada yang berubah Berbeda dengan informan 3 (Deddy), informan 4 (Bagus) mengatakan bahwa dia sangat memperhatikan penampilan dikarenakan tuntutan pekerjaan dia sebagai perancang busana. kalau aku kepribadian kayaknya enggak ya mbak, cuman kalau penampilan aku lebih cenderung ke sempurna atau perfect karna aku seorang designer 59

Baik informan 3 (Deddy) maupun informan 4 (Bagus), mereka mengatakan untuk orang sekitar yang mengetahui bahwa mereka gay dan tentang hubungan mereka hanya dari kalangan teman dekat saja. sejauh ini sih gak ada yang tahu ya mbak, mungkin hanya beberapa teman-teman dekat atau temen model saya aja sih mbak yang tahu. Kalau orang lain sih enggak ada yang tahu - Informan 3 (Deddy) kalau orang sekitar, misal keluarga enggak tahu ya mbak, tapi kalau temen-temen udah tahu karena aku juga punya komunitas - Informan 4 (Bagus) 3.3.2.2 Komunikasi Antarpribadi saat Menjalin Hubungan Pacaran Sesama Jenis Saat menjalin sebuah hubungan pacaran, sebuah komunikasi antarpribadi menjadi salah satu bagian yang sangat penting. Lewat komunikasi, percakapan dapat dilakukan untuk membangun kemistri yang semakin kuat dari pasangan tersebut. Informan 3 (Deddy) maupun informan 4 (Bagus) mengatakan bahwa komunikasi mereka berawal saat informan 3 (Deddy) bertemu dengan informan 4 (Bagus) karena adanya keperluan untuk membuat baju. Sejak saat itulah komunikasi mereka semakin dekat dan akhirnya berlanjut sampai mereka memiliki hubungan pacaran. ya awal mulanya tadi itu mbak, saya butuh baju ya buat acara fashion show. Kebetulan saya dikenalkan ke pacar saya itu mbak si bagus. Dari situ saya kenal mas bagus lalu semakin intens lalu saya ditawari jadi modelnya dan dari situlah saya mulai dekat dan akhirnya jadi seperti sekarang mbak Informan 3 (Deddy) awal mulanya tuh dia itu dulu ala ala pengen pesen baju gitu kan, terus dia minta nomer wa aku terus sering chat-chat kan, terus dia juga kepingin jadi modelnya aku. Dari situ lah ada ketertarikan sama dia, karena dia juga cakep sih. Dan kita langsung jadian Informan 4 (Bagus) Perlu diingat bahwa kaum gay sama dengan orang lain atau kaum straight, di mana mereka juga memilki hasrat untuk menyalurkan rasa cinta dan kasih 60

sayang walaupun dengan orang dengan jenis kelamin sama. Informan 3 (Deddy) maupun informan 4 (Bagus) mengatakan bahwa mereka mengetahui istilah top dan bot, dimana dalam dunia gay istilah top berperan sebagai laki-laki dan bot berperan sebagai perempuan. Hubungan pacaran antara Informan 3 (Deddy) dan informan 4 (Bagus) tidak pernah melakukan kesepakatan tentang peranan masingmasing di dalam hubungan mereka, karena dari awal mereka sudah sama-sama tahu peranannya masing-masing baik top maupun bot. Kalau saya sih sejauh ini sebagai topnya sih mbak, kalau masalah ditanya kesepakatan awal ya kita memang sudah sama-sama tahu sih mbak peran masing-masingnya gitu Informan 3 (Deddy) kalau aku sama dia sih udah tahu sama tahu ya, dalam arti dia sudah tahu kalau aku Bot atau bottom jadi dia mau gak mau harus jadi top kan. Pacar saya juga gak pernah jadi bot sih selama pacaran,dulunya dianya setelah sama aku dia topnya aku botnya Informan 4 (Bagus) 3.3.2.3 Manajemen Konflik Pasangan gay memiliki banyak masalah atau konflik, dari diri mereka sendiri ataupun yang menyangkut dalam hubungan pacaran yang dilakukan bersama. Pasangan gay dapat dikatakan memiliki masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan pasangan straight, selain memiliki masalah dengan pasangan sendiri atau konflik internal hubungan, terkadang masalah juga datang dari luar hubungan atau masyarakat. Pada hubungan informan 3 (Deddy) dan informan 4 (Bagus) masalah atau konflik yang sering timbul yaitu masalah internal. kalau masalah sih ya mungkin seperti orang pacaran pada umumnya mbak, biasanya ya kami sama-sama sibuk, tapi kalau aku sih mungkin ketika pacar aku si bagus itu sibuk dengan model-model lain ya terus terang mbak aku cemburu, memang aku sih orangnya posesif mbak, suka mikir macem-macem gitu kalau liat pacarku sama cowok lain mbak Informan 3 (Deddy) 61

Sifat posesif dari informan 3 (Deddy) memang sering menjadi pemicu timbulnya permasalahan. Informan 4 (Bagus) mengatakan bahwa informan 3 (Deddy) memang memiliki sifat cemburu yang sangat tinggi, kenyataannya yang sering dicemburui itu hanyalah rekan kerja. ya itu mbak seringnya miss komunikasi karena dia sibuk kerja akupun juga sibuk kerja, terus juga masalah cemburu. Aku kan seorang designer jadi modelnya banyak cakep-cakep juga setiap aku fitting sama model aku, dia tahu dia mesti cemburu dia panas terus biasanya kita berantem Informan 4 (Bagus) Informan 4 (Bagus) mengatakan bahwa apabila terjadi konflik di antara mereka, Informan 4 (Bagus) sering mengalah dalam menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini dikarenakan sifat egois yang di miliki informan 3 (Deddy). ya kalau menanggapi sikapnya sih, kan aku yang sering mengalah ya mbak, jadi juga mau ga mau hatinya redam jadi dengan cara aku mengalah, aku yang selalu baik-baik dengan dia kan akhirnya luluh juga emosinya dengan cara aku seperti itu Informan 4 (Bagus) Sifat egois inipun sudah di akui oleh informan 3 (Deddy), untuk keputusan setelah penyelesaian pun seperti hubungan mereka mau di teruskan atau tidak informan 3 (Deddy) hanya mengikuti keputusan dari Informan 4 (Bagus). kalau menyelesaikan masalah terus terang sih mbak, aku kan orangnya mungkin egois ya jadi yang sering ngalah tu mas bagus dan yang sering menyelesaikan masalah si bagus mbak, kalau aku sih tinggal terima hasil aja sih. Endingnya gimana kita mau lanjut atau enggak tergantung pacar aku gitu mbak Informan 3 (Deddy) 3.3.2.4 Pemeliharaan Hubungan Komunikasi yang baik penting dilakukan dalam upaya pemeliharaan hubungan agar hubungan dapat terus bertahan meskipun pernah terjadi tindak kekerasan 62

dalam hubungan tersebut.pasangan 2 baik informan 3 (Deddy) maupun informan 4 (Bagus) juga mengaku dapat berkomitmen dengan janji yang ia buat dan mematuhi aturan yang telah disepakati bersama dalam hubungan tersebut. Aturan seperti selalu memberi kabar setiap hari, selalu terbuka, jujur, setia dan tidak boleh melarang sesuatu yang masih suka dilakukan oleh dirinya sendiri. Walaupun banyak yang harus disepakati tetapi mereka tetap nyaman dalam menjalani hubungan pacaran ini. Ya saya sih nyaman-nyaman aja mbak, wong kita sama-sama butuh sama-sama melengkapi, jadi ya, yang ada dulu dijalani, nanti nextnya gimana ya kita saya ngikut sama pacarnya nanti endingnya gimana Informan 3 (Bagus) Selama ini saya nyaman-nyaman aja sih mbak karena semua masalah yang terjadi itu sampai saat ini masih bisa diatasi dan saya masih enjoy saja mbak sama hubungan saya ini Informan 4 (Bagus) 3.4 Deskripsi Struktural Deskripsi struktural dalam pendekatan fenomenologi menjelaskan tema mengenai waktu, tempat, hubungan diri sendiri kepada orang lain, perhatian kepada kehidupan mengenai sebab akibat yang disengaja.struktur individu menjelaskan untuk tiap-tiap peneliti menggabungkan struktur dan tema menjadi deskripsi struktural individu. Gabungan dari deskripsi struktural itu menjadi deskripsi yang umum dari pengalaman tersebut (Moustakas, 1994: 181). Pada penelitian ini, deskripsi struktural disusun dari pengalamanpengalaman pasangan pacaran gay dalam memanajemen konflik yang terjadi. Jika deskripsi tekstural merupakan gambaran penelitian yang tampak pada teks, deskripsi struktural merupakan gambaran deskripsi pengalaman subyek yang tersembunyi, tetapi tertangkap oleh indra penulis. Deskripsi struktural secara 63

sederhana menggambarkan the how yang akan menjelaskan the what dari suatu pengalaman (Moustakas, 1994: 135). 3.4.1 Deskripsi Struktural Pasangan (Informan 1&2) 3.4.1.1 Pengalaman Ketertarikan terhadap Sesama Jenis Menurut informan 1 (Manher) alasan penyebab dia menjadi gay dikarenakan tidak adanya hubungan yang baik antara informan 1 (Manher) dengan kedua orangtuanya, memungkinkan kurangnya kasih sayang dari orangtua, menjadikan informan 1 (Manher) memiliki orientasi ketertarikan terhadap sesama jenis. Informan 1 (Manher) mengatakan bahwa temannya yang gay juga menjadi faktor penyebab informan 1 (Manher) menjadi gay. Terbukti saat wawancara, informan 2 (Rino) tidak menyebutkan hal yang membuat dia menjadi memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis. Informan 1 (Manher) mengatakan bahwa setelah dia menjadi gay, tidak ada yang berubah dari dirinya baik penampilan maupun kepribadiannya. Berbeda dengan informan 1 (Manher), informan 2 (Rino) mengatakan bahwa setelah menjadi gay penampilannya sangat di perhatikan. Baik informan 1 (Manher) maupun informan 2 (Rino), mereka mengatakan untuk orang sekitar yang mengetahui bahwa mereka gay dan tentang hubungan mereka hanya dari kalangan teman dekat saja. Tetapi untuk informan 2 (Rino) selain teman dekat dia mengatakan bahwa adeknya mengetahui semua tentang keadaan dia sebagai gay. 64

3.4.1.2 Komunikasi Antarpribadi saat Menjalin Hubungan Pacaran Sesama Jenis Informan 1 (Manher) maupun informan 2 (Rino) mengatakan bahwa komunikasi mereka berawal dari kumpulan pertemanan mereka. Informan 1 (Manher) mengungkapkan kriteria laki-laki yang dia sukai ternyata terdapat di kepribadian informan 2 (Rino), inilah yang menyebkan komunikasi mereka berlanjut sampai mereka memiliki hubungan pacaran. Informan 1 (Manher) maupun informan 2 (Rino) mengatakan bahwa mereka mengetahui istilah top dan bot, dimana dalam dunia gay istilah top berperan sebagai laki-laki dan bot berperan sebagai perempuan. Hubungan pacaran antara Informan 1 (Manher) dan informan 2 (Rino) tidak pernah melakukan kesepakatan tentang peranan masingmasing di dalam hubungan mereka, karena dari awal mereka sudah sama-sama tahu peranannya masing-masing entah top maupun bot. 3.4.1.3 Menajemen Konflik Pasangan gay dapat dikatakan memiliki masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan pasangan straight, selain memiliki masalah dengan pasangan sendiri atau konflik internal hubungan, terkadang masalah juga datang dari luar hubungan atau masyarakat. Pada hubungan informan 1 (Manher) dan informan 2 (Rino) masalah atau konflik yang sering timbul yaitu masalah internal. Dalam menjalani hubungan pacaran, tidak jarang konflik datang dan membuat hubungan menjadi tidak stabil. Informan 1 (Manher) mengaku suka beradu argumen dengan pasangannya ketika sedang bertengkar. Meskipun suka beradu argumen, informan 1 (Manher) sudah sangat mengerti cara menyelesaikan masalah diantara mereka, biasanya 65

informan 1 (Manher) menghindari Informan 2 (Rino) saat sedang terjadi konflik. Hal ini dilakukan dengan maksud menstabilkan emosi sehingga diharapkan tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ungkapan Informan 1 (Manher) menggambarkan masalah internal yang sering terjadi karena sifat dari Informan 2 (Rino), dimana Informan 2 (Rino) belum bisa meminimalisir rasa cemburu terhadap teman-teman kantor Informan 1 (Manher). 3.4.1.4 Pemeliharaan Hubungan Pasangan 1 baik informan 1 (Manher) maupun informan 2 (Rino) juga mengaku dapat berkomitmen dengan janji yang ia buat dan mematuhi aturan yang telah disepakati bersama dalam hubungan tersebut. Aturan seperti selalu memberi kabar setiap hari, selalu terbuka, jujur, setia dan tidak boleh melarang sesuatu yang masih suka dilakukan oleh dirinya sendiri. Walaupun banyak yang harus disepakati tetapi mereka tetap nyaman dalam menjalani hubungan pacaran ini. 3.4.2 Deskripsi Struktural Pasangan Informan (3&4) 3.4.2.1 Pengalaman Ketertarikan terhadap Sesama Jenis Penyebab seseorang menjadi gay salah satunya berhubungan dengan pengalaman hidup yang telah dia jalani, walaupun sebenarnya ada faktor-faktor lain yang dapat menjadikan seseorang menjadi gay seperti lingkungan 66

pertemanan. Menurut informan 3 (Deddy) alasan penyebab dia menjadi gay dikarenakan saat dia memasuki dunia model saat SMA, banyak sekali temannya yang memiliki ketertarikan ke sesama jenis khususnya laki-laki. Sejak saat itulah informan 3 (Deddy) mulai terbiasa dengan hal itu dan akhirnya memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis. Berbeda dengan informan 4 (Bagus), alasan mengapa dia memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis dikarenakan pelecehan seksual yang pernah dia alami saat SMA. Informan 3 (Deddy)mengatakan bahwa setelah dia menjadi gay, tidak ada yang berubah dari dirinya baik penampilan maupun kepribadiannya. Berbeda dengan informan 3 (Deddy), informan 4 (Bagus) mengatakan bahwa dia sangat memperhatikan penampilan dikarenakan tuntutan pekerjaan dia sebagai perancang busana. 3.4.2.2 Komunikasi Antarpribadi saat Menjalin Hubungan Pacaran Sesama Jenis Lewat komunikasi, percakapan dapat dilakukan untuk membangun kemistri yang semakin kuat dari pasangan tersebut. Informan 3 (Deddy) maupun informan 4 (Bagus) mengatakan bahwa komunikasi mereka berawal saat informan 3 (Deddy) bertemu dengan informan 4 (Bagus) karena adanya keperluan untuk membuat baju. Sejak saat itulah komunikasi mereka semakin dekat dan akhirnya berlanjut sampai mereka memiliki hubungan pacaran. Informan 3 (Deddy) maupun informan 4 (Bagus) mengatakan bahwa mereka mengetahui istilah top dan bot, dimana dalam dunia gay istilah top 67

berperan sebagai laki-laki dan bot berperan sebagai perempuan. Hubungan pacaran antara Informan 3 (Deddy) dan informan 4 (Bagus) tidak pernah melakukan kesepakatan tentang peranan masing-masing di dalam hubungan mereka, karena dari awal mereka sudah sama-sama tahu peranannya masingmasing baik top maupun bot. 3.4.2.3 Menajemen Konflik Pasangan gay dapat dikatakan memiliki masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan pasangan straight, selain memiliki masalah dengan pasangan sendiri atau konflik internal hubungan, terkadang masalah juga datang dari luar hubungan atau masyarakat. Pada hubungan informan 3 (Deddy) dan informan 4 (Bagus) masalah atau konflik yang sering timbul yaitu masalah internal. Sifat posesif dari informan 3 (Deddy) memang sering menjadi pemicu timbulnya permasalahan. Informan 4 (Bagus) mengatakan bahwa informan 3 (Deddy) memang memiliki sifat cemburu yang sangat tinggi, kenyataannya yang sering dicemburui itu hanyalah rekan kerja. Informan 4 (Bagus) mengatakan bahwa apabila terjadi konflik di antara mereka, Informan 4 (Bagus) sering mengalah dalam menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini dikarenakan sifat egois yang di miliki informan 3 (Deddy). Sifat egois inipun sudah di akui oleh informan 3 (Deddy), untuk keputusan setelah penyelesaian pun seperti hubungan mereka mau di teruskan atau tidak informan 3 (Deddy) hanya mengikuti keputusan dari Informan 4 (Bagus). 68

3.4.2.4 Pemeliharaan Hubungan Pasangan 2 baik informan 3 (Deddy) maupun informan 4 (Bagus) juga mengaku dapat berkomitmen dengan janji yang ia buat dan mematuhi aturan yang telah disepakati bersama dalam hubungan tersebut. Aturan seperti selalu memberi kabar setiap hari, selalu terbuka, jujur, setia dan tidak boleh melarang sesuatu yang masih suka dilakukan oleh dirinya sendiri. Walaupun banyak yang harus disepakati tetapi mereka tetap nyaman dalam menjalani hubungan pacaran ini. 69