Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2018 di. Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium Analisis Pangan, Laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

3. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Isolat Aspergillus flavus NTGA7A4UVE10 hasil penelitian terdahulu

III. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium

BAB III. BAHAN DAN METODE

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Februari 2014, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

1 atm selama 15 menit

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan THP

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. laboratorium Biomassa, laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisa Hasil Pertanian dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di. Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, Semarang.

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

3 Metodologi Percobaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2018 di Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium Analisis Pangan, Laboratorium Instrumental dan Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan Fakultas Sains Makanan dan Pemakanan Universiti Malaysia Sabah. 4.2 Bahan dan Alat Percobaan 4.2.1 Bahan Percobaan Bahan yang digunakan untuk membuat media tumbuh adalah YG Broth (Yeast Extract Glucose Broth) yang mengandung 15 g/l glukosa, 5.2 g/l K2HPO4, 3.18 g/l KH2PO4, 0,12 g/l MgSO4, 0,5 g/l Yeast Extract dan 0,54 g/l NH4Cl. Stock culture Saccharomyces cerevisiae diperoleh dari Fermipan sedangkan untuk Aspergillus oryzae, Xanthomonas campestris dan Bacillus natto diperoleh dari Laboratorium Bioproses Fakultas Sains Makanan dan Pemakanan Universiti Malaysia Sabah. Bahan-bahan pendukung lainnya yang digunakan untuk ekstraksi adalah larutan HCl 1.0 M, NaOH 1.0 M, larutan CH3COOH 1.0 dan etanol. Larutan yang digunakan untuk analisis adalah larutan fenol 0,5% dan H2SO4 pekat (MERCK). Potato Dextrose Agar (PDA) digunakan untuk pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae dan Aspergillus oryzae sedangkan Nutrient Agar (NA) untuk Xanthomonas campestris dan Bacillus natto 25

26 4.2.2 Alat Percobaan Alat alat yang digunakan dalam pembuatan media tumbuh adalah pisau, baskom, neraca analitik, blender, teko ukur, talenan, botol, dan alumunium foil.alat alat yang digunakan untuk analisis yaitu spatula, sentrifus, labu ukur 25mL, pipet ukur, bulb, stopwatch, cawan petri, sentrifus, ph meter, Incubatorshaker, kertas saring, penangas air, neraca analitik, spatula, oven, cawan alumunium, vortex, Spectrofotomter UV VIS, kuvet, mikroskop dan tabung reaksi. 4.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yang dianalisis dengan cara deskriptif mengenai karakteristik dan jumlah β-glukan yang diperoleh dari khamir jenis Saccharomyces cerevisiae, kapang jenis Aspergillus oryzae, bakteri jenis Xanthomonas campestris dan Bacillus natto. Percobaan terdiri dari 4 perlakuan dan masing masing dilakukan secara duplo. Perlakuan yang dicobakan adalah sebagai berikut, yaitu : A = Media tumbuh dengan Saccharomyces cerevisiae B = Media tumbuh dengan Aspergillus oryzae C = Media tumbuh dengan Xanthomonas campestris D = Media tumbuh dengan Bacillus natto Metode ini digunakan guna mencari tahu hubungan antara variasi jenis mikroorganisme yang digunakan terhadap kadar glukosa, ph, populasi, biomassa sel, jumlah ß-glukan serta karakteristiknya yang diperoleh dari masing masing media fermentasi. Pertumbuhan diamati dari jam ke-0, 24, 48, 72, 96 dan 120 jam pada setiap media tumbuh.

27 4.4 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan percobaan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu : 1. Pembuatan Working Culture dan Perhitungan Isolat Awal 2. Pembuatan Media Tumbuh dan Ekstraksi β-glukan 3. Pengujian optical density (OD), ph dan kadar glukosa serta karakteristiknya dengan Scanning Electron Microscope (SEM) pada setiap media fermentasi Saccharomyces cerevisiae, Aspergillus oryzae, Xanthomonas campestris dan Bacillus natto. 4.4.1. Pembuatan Working Culture dan Perhitungan Isolat Awal Working culture dibuat dengan melakukan streak pada agar yang telah dituangkan PDA dan NA di cawan petri dan telah dipadatkan terlebih dahulu dimana mikroorganisme yang ada diambil dari agar miring sebagai stock culture, diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37 C pada inkubator. Selanjutnya dilakukan Total Plate Count untuk mengetahui jumlah isolat awal. (Lampiran 1.1) 4.4.2 Pembuatan Media Tumbuh dan Ekstraksi β-glukan Masing-masing isolat ditumbuhkan dalam media tumbuh YG (Yeast Extract Glucose) broth yang mengandung 15 g/l glukosa, 5.2 g/l K2HPO4, 3.18 g/l KH2PO4, 0,12 g/l MgSO4, 0,5 g/l Yeast Extract dan 0,54 g/l NH4Cl. Ekstraksi β- glukan dilakukan dengan mengikuti metode Pengkumsri et al. (2017). Sebanyak satu ose dimasukkan ke dalam media tumbuh dan diinkubasi pada suhu 30 o C dengan kecepatan agitasi 200 rpm dan dihitung isolat awalnya dengan metode Total Plate Count (TPC), Pengamatan ph, Optical Density (OD) dan kadar glukosa media dilakukan setiap 24 jam sampai jam 120. Setelah 120 jam media

28 pertumbuhan disentrifugasi dengan kecepatan 7500 rpm selama 10 menit pada suhu 4 o C. Pellet disimpan untuk tahap selanjutnya. Sebanyak 15% Pellet (b/v) yang telah didapat dimasukkan ke dalam air distilasi ph 5.0 (disesuaikan dengan 1.0 M HCl) lalu diinkubasikan selama 50 o C selama 48 jam dengan kecepatan agitasi 120 rpm. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 80 o C selama 15 menit dalam waterbath. Kemudian sampel disentrifugasi dengan kecepatan 7500 rpm pada suhu 4 o C selama 10 menit. Pellet dikeringkan di oven pada suhu 60 o C. Lalu disimpan pada 4 o C sampai ke tahap selanjutnya. Sel yang telah diautolisis dicampurkan dengan 5 ml NaOH 1.0 M. Selanjutnya diinkubasi 80 o C selama 2 jam dengan di stirrer. Kemudian sampel disentrifugasi dengan kecepatan 6000 g selama 25 menit pada suhu 4 o C. Pellet yang didapat dilarutkan dalam 5 ml CH3COOH 1.0 M dan diinkubasi kembali pada suhu 80 o C dengan di stirrer selama 2 jam. Pellet lalu disentrifugasi kembali dengan kecepatan 6000g selama 25 menit pada suhu 4 o C. Pellet diambil lalu dicuci dengan aquades steril 3 kali dan dikeringkan dengan freeze dry. Sampel yang didapat dihaluskan dengan mortar sampai didapat bubuk halus dan disimpan dalam suhu - 20 o C (Lampiran 1.2). 4.4.3. Penetapan Optical Density Media Tumbuh Pengujian Optical Density dilakukan metode langsung berdasarkan turbiditas dengan pengambilan 1 ml dari media tumbuh, lalu dilakukan pengenceran sampai 10-2. Optical Density merupakan metode untuk mengetahui jumlah populasi sel melalui absorbansi panjang gelombang. Sampel diukur absorbansi di 600 nm. Pengujian Optical Density setiap pada jam ke-0, 24, 48, 72, 96 dan 120 jam sesuai dengan model Gompertz (Gompertz, 1825) (Lampiran 1.3).

29 4.4.4. Penetapan ph Media Tumbuh Pengujian ph dilakukan pada tiap 24 jam inkubasi, mulai dari jam ke 0, 24, 48, 72,96, dan 120 jam. Pengukuran ph dilakukan dengan mengambil sebanyak 2 ml sampel dan ditaruh dalam wadah guna diukur dengan ph meter yang telah dikalibrasi, kemudian tunggu hasil pengukuran hingga stabil (Lampiran 1.4). 4.4.5. Penetapan Kadar Glukosa Media Tumbuh Glukosa merupakan nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme. Kadar glukosa menunjukkan ada tidaknya pertumbuhan mikroorganisme. Pengujian kadar glukosa ini dilakukan pada tiap 24 jam inkubasi, mulai dari jam ke 0, 24, 48, 72,96, dan 120 jam. Penetapan kadar dilakukan dengan metode Fenol-Sulfat pada Spektrofotometri cahaya tampak di λ 490 nm (Dubois et al, 1956). Tahapan penetapan kadar glukosa media tumbuh adalah sebagai berikut (Lampiran 1.5 dan 1.6). 1. Pembuatan Baku pembanding glukosa Larutan baku pembanding glukosa 1000 bpj (stok) dibuat dari 25 mg glukosa yang ditimbang seksama, dilarutkan dengan air dalam labu tentukur 25 ml. Kemudian dilakukan pengenceran sedemikian sehingga diperoleh konsentrasi glukosa baku pembanding sebesar:10 bpj, 20 bpj, 30 bpj, 40 bpj, 50 bpj, 60 bpj, 70 bpj dan 80 bpj, 90 bpj, 100 bpj. 2. Penetapan Kadar Glukosa Baku Masing-masing sejumlah 1000 μl sampel ditambah 1 ml fenol 5%, dikocok homogen, ditambah 5 ml H2SO4 pekat, didiamkan selama 10 menit, dikocok homogen lalu dipanaskan di atas penangas air mendidih selama 15 menit dan didinginkan. Masing-masing larutan hasil reaksi diukur serapannya

30 secara spektrofotometri cahaya tampak pada λ 490 nm, dan dibuat kurva baku pembanding dan persamaan garis regresinya. 3. Penetapan Kadar Glukosa Media Tumbuh Perlakuan ini sama dengan penetapan kadar baku. Hasil pengukuran serapan diekstrapolasi ke persamaan garis regresi baku glukosa untuk memperoleh kadar glukosa dalam larutan uji yang diukur. Dengan memperhitungkan faktor pengenceran pada setiap larutan uji dan bobot kering β-glukan (crude), maka kadar β-glukan ekivalen glukosa dalam masing-masing larutan uji dapat ditetapkan. 4.4.6. Pengamatan Karakteristik β-glukan oleh SEM β-glukan disiapkan dengan pelapisan Palladium Allu dan ditempelkan pita karbon ke specimen mount. Kemudian disesuaikan dengan tinggi permukaan sampel dan ketinggian permukaan pemegang spesimen. Selanjutnya sampel diperketat dengan penggandeng yang sesuai. Visualisasi dan fotografi sampel dilakukan menggunakan mikroskop JEOL JSM - 6360LA Electron pada tegangan percepatan 10 Kv. 4.5 Kriteria Pengamatan Kriteria yang diamati adalah sebagai berikut : 1. Pengujian TPC Isolat Awal (Kusmiati et al, 2007) ; 2. Pengujian yield β-glukan (Pengkumsri et al, 2017)) ;s 3. Penetapan Optical Density Media Tumbuh (Mytilinaios, 2012) ; 4. Penetapan ph Media Tumbuh (Kusmiati et al,2007) ; 5. Penetapan Kadar Glukosa Media Tumbuh (Kusmiati et al,2007) 6. Pengamatan Karakteristik β-glukan dengan SEM (Piotrowska, 2015).