BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang berbudaya. Kebudayaan bisa didefinisikan sebagai suatu sistem kesatuan masyarakat yang berkaitan dengan nilai, kepercayaaan, perilaku dan artefak. Dalam filologi, artefak itu berwujud naskah-naskah klasik yang sering disebut dengan istilah: naskah, manuscript; atau handshrift baik yang tertulis di atas bahan rotan, kulit binatang, kulit kayu, lontar, dluwang maupun kertas. Tujuan yang hendak dicapai oleh filologi terhadap naskah, antara lain menelusuri keaslian naskah tersebut. Sementara dalam ilmu kebudayaan, artefak atau dokumen-dokumen tertulis tadi adalah bagian dari sumber kajian dan bukannya satu-satunya kajian. Dalam ilmu kebudayaan, minat kajiannya teramat luas, yakni kebudayaan-kebudayaan masyarakat manusia baik yang telah terbekukan sebagai dokumen, maupun yang hidup di dalam pola-pola tindakan masyarakat manusia itu sendiri. Dalam konteks seperti ini, persamaan keduanya (ilmu filologi dan ilmu kebudayaan) adalah pada hasil akhirnya yaitu memahami hasil kebudayaan masyarakat manusia. Naskah kuno atau naskah lama adalah salah satu bentuk warisan kebudayaan yang secara nyata memberikan kepada kita semua bukti catatan tentang kebudayaan pada masa lampau. Menjadi sebuah panutan yang dapat menjelaskan berbagai hal yang mempunyai hubungan serta dapat dijadikan pelajaran hidup di masa sekarang. Karena nilainya yang sangat penting dan 1
2 strategis, maka perlu ada langkah-langkah konkret dalam upaya penyelamatan dan pelestarian naskah tersebut. Naskah kuno yang bermacam-macam bentuk dan ragamnya, yang tersebar di seluruh Indonesia dan yang ditulis dalam berbagai bahasa daerah dan huruf. Naskah yang ditulis itu beraneka ragam isinya, antara lain cerita-cerita pelipur lara, cerita-cerita kepercayaan, cerita-cerita yang bernafaskan sejarah dan keagamaan, ajaran-ajaran Islam, pengetahuan mengenai obat-obatan. Dan ilmu tua (misalnya ilmu magis), dan masih banyak lagi bidang yang lain. Isi naskah yang beraneka ragam ini merupakan lahan penggarapan filologi (Mulyadi, 1994:1) Jelas sudah bahwa di dalam naskah-naskah pada zaman dahulu kala atau biasa disebut naskah lama tersebut tersimpan kebudayaan yang menjadi aset budaya suatu bangsa. Melalui naskah tersebutlah masyarakat sekarang dapat menilik peradaban masa dahulu kala. Sastra lama itulah yang menjadi satusatunya sumber informasi yang tidak terlepas dari kemungkinan berbagai macam tafsiran. Di satu pihak interpretasi dapat benar, tetapi di lain pihak interpretasi dapat salah (Baried, 1985:85). Sastra lama dalam filologi juga memiliki jenis atau genre sastra seperti halnya dalam sastra modern. Salah satu jenis naskah Melayu dalam filologi yaitu sastra kitab. Sastra kitab merupakan sejenis karangan keagamaan yang khas dalam ilmiah dalam metode penyampaian isinya. Buah karya sastra yang berasal dari zaman agama Islam masuk ke nusantara berupa kitab-kitab agama digolongkan tersendiri dalam kesusastraan kitab (Baried, 1994: 23) Naskah yang dijadikan objek penelitian ini adalah Akal dan Kelebihannya, termasuk dalam koleksi naskah kuno milik sekelompok orang sufi di Sumatera
3 Barat. Naskah aslinya terdapat di sebuah tempat bernama Surau Al Amin tepatnya berada di daerah Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat. Naskah Akal Dan Kelebihannya berasal dari awal abad ke-20. Pada saat katalogisasi, naskah-naskah yang berada di Surau Al Amin dikelola oleh Sheikh H. Syaiqhul Ikhwan. Naskah ini adalah satu dari tiga naskah yang berada di Surau Al Amin. Proyek milik sekelompok orang sufi tersebut didasarkan dari hasil penelitian yang ditulis dan berhubungan dengan warisan Islam di wilayah Sumatera Barat, terutama sastra sufi. Agar koleksi-koleksi naskah tetap terjaga, dilakukannya pelestarian koleksi naskah kuno yaitu dengan cara diawetkan dan didigitalisasikan agar naskah tidak terancam punah. Koleksi naskah yang diawetkan merupakan koleksi pribadi sekelompok masyarakat setempat. Semua koleksi naskah ditulis dalam huruf Jawi (Arab Melayu) atau Arab yang terdiri dari contoh-contoh naskah yang memuat isi Al Quran, tafsir, fiqih, tasawuf, risalah agiographical dari Auliya (para wali), karya sejarah serta budaya daerah Minangkabau. Naskah Akal dan Kelebihannya diunduh secara digital melalui: http://eap.bl.uk/database/overview_item.a4d?catid=54;r=18467dan merupakan salah satu naskah koleksi British Library dengan nomor EAP205 / 1/1: Akal dan Kelebihannya [Kesadaran dan Keuntungan]. Naskah tersebut berisi tentang tingkatan akal yang dapat diketahui dari ukuran akal dari berapa panjang jengkal panjangnya, semakin panjang ukuran jengkal akal semakin memilki nilai etika yang baik terhadap sesama makhluk ataupun kepada Allah; keutamaan orang yang memilki akal dihapadan Allah; kemuliaan dan kelebihan orang yang memilki akal dan ilmu, sehingga dapat mempengaruhi baik buruknya perilaku manusia.
4 Sebelum menggunakan katalog online, dalam inventarisasi naskah juga digunakan katalog terbitan yaitu sebagai berikut. 1. Katalog Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat oleh Amir Sutaarga, dkk., pada tahun 1972. 2. Suplement Catalogus den Meleische en Minangkabausche Handschriften in de Leidsche Universitas-Bibliotheek oleh Dr. PH. S. Van Ronkel, pada tahun 1921. 3. Dokumentasi Koleksi Museum Negeri Provinsi Jawa Timur Mpu Tantular bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Provinsi Jawa Timur, pada tahun 1991. 4. Katalog Naskah Palembang, Catalogue of Palembang Manuscripts oleh Achadiati Ikram, pada tahun 2004. 5. Katalog Naskah Ali Hasjmy Aceh; Ali Hasjmy Collection oleh Oman Fathurahman dan Munawar Holil, pada tahun 2007. 6. Malay Manuscripts: A Bibliograpical Guide oleh Joseph Harvey Howard pada tahun 1966. Berdasarkan studi katalogus terbitan dapat diketahui bahwa naskah Akal dan Kelebihannya tersebut merupakan naskah tunggal. Naskah ini memiliki 37 halaman, kondisi naskah masih terbaca. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut ditemukan 2 judul teks di dalamnya, teks-teks tersebut yaitu sebagai berikut. 1. Akal dan Kelebihannya (halaman 1-32) 2. Tidak ditemukan judul (halaman 33-37)
5 Dari kedua teks yang ada dalam naskah tersebut dipilihlah salah satu teks yang berjudul Akal dan Kelebihannya (kemudian disingkat ADK) sebagai bahan penelitian. Ada beberapa hal yang melatar belakangi penelitian terhadap teks ADK, yaitu sebagai berikut. Pertama, teks ADK yang berjumlah 37 halaman tersebut masih dalam keadaan baik dan utuh sehingga masih layak untuk dikaji. Baik dalam arti, kondisi naskah (bahan naskah dan tulisan) masih memungkinkan untuk diteliti. Utuh dalam arti lengkap halamannya sehingga memungkinkan untuk dikaji secara komprehensif. Kedua, teks ini mengungkapkan isi kandungan teks yang membahas tentang manfaat dan kelebihan orang yang berakal atau berilmu, serta bagaimana sifat-sifat manusia sesuai tingkatan ilmunya yang membuat seseorang memiliki perilaku baik atau buruk, sehingga dapat diketahui nilai etika dari dalam diri manusia yang memiliki akal. Ketiga, teks ADK menggunakan huruf Jawi atau Arab-Melayu, huruf tersebut sudah tidak lazim digunakan lagi. Penelitian ini diharapkan dapat membantu orang awam terhadap bahasa Arab-Melayu untuk memahami isi teks ADK. Keempat, teks ini merupakan satu kesatuan utuh, diawali dengan bacaan basmalah dan diakhiri dengan kata Tammat.
6 B. Pembatasan Masalah Penanganan suatu naskah belum lengkap apabila hanya dengan menyunting saja, namun akan lebih lengkap apabila disertai pembahasan isi teks. Akan tetapi, pembatasan masalah pun perlu diadakan agar penelitian tetap terkontrol dan terfokus pada hal yang akan dibahas. Penelitian ini dibatasi pada bentuk penyuntingan teks yang meliputi deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, pedoman transliterasi, kritik teks, dan suntingan teks. Dalam penelitian ini akan dikaji pula nilai-nilai etika yang berkaitan dengan teks itu sendiri. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana suntingan teks ADK? 2. Bagaimana kandungan etika teks ADK? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menyediakan suntingan teks ADK. 2. Mendeskripsikan nilai etika teks ADK.
7 E. Manfaat Penelitian Suatu penelitian harus mempunyai manfaat yang dapat diambil oleh pembacanya. Dilihat dari segi kemanfaatan, penelitian ini memiliki manfaat praktis dan manfaat teoretis. 1. Manfaat Teoretis a. Menyediakan suntingan naskah ADK. b. Memperkaya khazanah penelitian dalam bidang filologi. c. Menyediakan sumber referensi dari karya sastra Melayu Klasik. 2. Manfaat Praktis a. Tersedianya suntingan naskah supaya dapat dijadikan bahan rujukan bagi pembaca untuk memahami dan mengambil hikmah dari naskah yang berisikan tentang kelebihan-kelebihan orang yang berakal dan berilmu. b. Mengembangkan pengetahuan mengenai karya sastra Melayu Klasik terutama pembahasan tentang peranan teks ADK dalam sejarah perkembangan sastra Melayu. c. Menjadi bahan masukan bagi pembaca tentang kelebihan-kelebihan orang yang berakal dan berilmu.
8 F. Sistematika Penelitian Sistematika penulisan dalam suatu penelitian diperlukan untuk memberi gambaran mengenai langkah-langkah suatu penelitian, sekaligus permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut. Bab pertama adalah pendahuluan. Bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab kedua adalah kajian pustaka dan kerangka pikir. Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penyuntingan teks, serta kajian tentang nilai etika. Bab ketiga adalah metode penelitian. Bab ini berisi metode yang digunakan dalam penelitian, meliputi jenis penelitian, sumber penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik penarikan simpulan, dan sistematika penelitian. Bab keempat adalah suntingan teks. Bab ini meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, sutingan teks, dan daftar kata sukar. Bab kelima adalah analisis. Bab ini berisi teks ADK dilihat sebagai sastra kitab serta kajian etika. Bab keenam adalah penutup. Bab ini berisi simpulan dan saran-saran yang berkaitan dengan keseluruhan hasil penelitian.