KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS TAHUN 2019 Harris Iskandar Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2019
2 Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas 2019 Perluasan Akses Secara Masif Peningkatan Mutu Upgrading Program Penguatan Sinergi Penguatan Tata kelola Prioritas buta aksara di daerah 3T DAK nonfisik berbasis Dapodik Prioritas pendidikan keluarga untuk daerah rawan TPPO, stunting, dsb Prioritas kursus dan pelatihan untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan Percepatan pemenuhan SNP, akreditasi, perbaikan berkelanjutan Memperbanyak sertifikasi peserta didik Dukungan DAK fisik, bantuan sarpras dalam upaya pemenuhan SNP Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan Pemanfaatan TI dalam pelaksanaan program PAUD dan Dikmas (MOOC, Setara Daring, Anggun PAUD, Sahabat Keluarga) Pemanfaatan TI dalam evaluasi kesetaraan dan uji kompetensi Pemanfaatan IT dalam manajemen Penguatan daerah dalam penyelenggaraan program dan satuan Sinergi dalam pembelajaran di formal dengan nonformal Sinergi dengan berbagai K/L, DU/DI, ormit secara nasional dan internasional Pembentukan tim monev DAK dan pendampingan UPT Penetapan wilayah bebas dari korupsi Penerapan kontrak kinerja dan standar kinerja pegawai
3 1. Fokus Pendidikan Keluarga Memberikan kemampuan orang tua mengasuh anak tentang pendidikan prenatal (1.000 HPK); Meningkatkan kemampuan orang tua yang memiliki AUD dalam menyiapkan anak didik belajar di PAUD; Memperkuat peran dan keterlibatan orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan (formal dan nonformal); Mendukung upaya penanganan stunting; Mendukung upaya Pemerintah dalam mencegah terjadinya tindak pidana perdagangan orang; Mendukung penguatan pendidikan karakter melalui keluarga.
4 Sahabat Keluarga https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/ Sahabat Keluarga menyediakan berbagai informasi, artikel, lagu, materi pembelajaran, video, dan tips pendidikan keluarga; Cakupan materi dalam laman tersebut sesuai untuk orang tua yang memiliki anak pada segala usia dan kondisi; Bertujuan untuk memampukan orang tua mengelola perubahan kontekstual dalam mendidik anak.
5 2. Fokus Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Penataan kembali satuan pendidikan penyelenggara dan PAUD sebagai jenjang dan jenis pendidikan; Wajib memiliki NPSN, memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) peserta didik dan diupdate; Memenuhi SNP dan terakreditasi (Standar Isi, Proses, PTK, Sarpras, Pengelolaan, Pembiayaan, STPPA); Setiap PAUD wajib menerapkan PAUD Holistik Integratif; Model pembelajaran yang kreatif sesuai kondisi lingkungan dan TI; Semua satuan PAUD wajib menjadi taman belajar yang menyenangkan bagi anak dan terbebas dari berbagai tindakan kekerasan, bulliying dsb.
6 ANGGUN PAUD http://anggunpaud.kemdikbud.go.id/ Ruang Guru PAUD (ANGGUN PAUD) merupakan laman daring yang terbuka dan dapat digunakan oleh seluruh guru PAUD untuk meningkatkan kompetensi; Guru dapat mengunduh informasi, lagu, video, dan cerita anak-anak; Guru juga dapat mengunggah materi pelajaran mereka sendiri ke laman tersebut.
7 3. Fokus Pendidikan Kesetaraan Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi; Pelaksanaan K-13 secara kontekstual; Pembelajaran daring dan luring; Memperkuat pelaksanaan UNBK; Terintegrasi dengan pendidikan vokasi kursus dan pelatihan; Memperketat sistem pendataan guna menjamin mutu pendidikan kesetaraan; Pengembangan SKB sebagai pemimpin dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan.
8
9 Rumah Belajar http://belajar.kemdikbud.go.id Pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan
10 4. Fokus Pendidikan Kursus dan Pelatihan Memiliki NPSN, memenuhi SNP dan mitra kerja (bekerja dan atau usaha mandiri); Orientasi pada hasil; Diarahkan menuju pelatihan usaha mandiri; Wajib entri data lulusan kursus dan pelatihan regular dan atau dari bantuan Pemerintah; Selalu mengubah jenis layanan kursus keterampilan sesuai kebutuhan pasar kerja dan pasar usaha; LKP yang terakreditasi A boleh bekerja sama dengan LKP LN membentuk SPK.
11 PKK dan PKW Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Kurikulum berbasis kompetensi, bekerja sama dengan DU/DI perekrut tenaga kerja Uji Kompetensi Lulus memiliki sertifikat Bekerja dengan DU/DI Rekrutmen peserta didik sesuai dengan kemauan dan potensi Memiliki pekerjaan dan mengurangi pengangguran Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Kurikulum sesuai kebutuhan usaha + manajemen usaha kecil kerja sama dengan UMKM Merintis usaha Bermitra dengan UMKM Wirausaha dibina UMKM Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikan Penyelenggara Kursus dan Pelatihan wajib melakukan kerja sama dengan UMKM, lembaga keuangan, dan DUDI. Wirausaha di Indonesia masih di bawah 4%, membekali peserta didik menjadi pelaku usaha mandiri sangat strategis untuk meningkatkan produktifitas bangsa Indonesia
Kursus Singkat Daring 12
13 5. Fokus Pendidikan Keaksaraan Fokus di daerah kantong buta aksara persentase tertinggi (5 provinsi: Papua, NTB, NTT, Sulsel, Kalbar); Pendekatan pembelajaran fungsional (sesuai masalah dan kebutuhan belajar peserta didik); Dilakukan pelatihan tutor untuk memahami standar kompetensi lulusan keaksaraan dasar; Pembelajaran wajib memenuhi standar kelulusan buta aksara dasar (standar kompetensi); Didukung dengan TBM, program literasi, dan donasi buku.
14
Prioritas Kegiatan Keaksaraan 6 Provinsi dengan PERSENTASE Buta Aksara Tertinggi (Zona Merah) Angka buta aksara usia 15-59 tahun secara nasional mencapai 2,068% (3.474.694 orang) Sumber: PDSPK, Kemendikbud, 2018 No. Kabupaten Penduduk Buta Aksara Usia 15-59 Tahun Presentase Buta Aksara 1 Papua 629.578 25,483 2 NTB 240.010 7,787 3 NTT 181.991 5,365 4 Sulawesi Selatan 252.769 4,686 5 Sulawesi Barat 36.124 4,360 6 Kalimantan Barat 133.674 4,283 15
16 Kebijakan Pengembangan Satuan Pendidikan
SKB sebagai Satuan Pendidikan Program PAUD Paket A, Paket B, dan Paket C Berbagai Kursus Keterampilan Pendidikan Keluarga SKB sebagai satuan pendidikan yang mampu menjadi rujukan dan percontohan program PAUD dan Dikmas Ujian Kesetaraan Berbasis Komputer Tempat Uji Kompetensi (TUK) Taman Baca Masyarakat (TBM) Kegiatan Masyarakat lainnya Sarana dan Prasarana yang memadai (Kantor, Ruang Belajar, Ruang Praktek, Perpustakaan, Alat Keterampilan, Pamong Belajar, Kompetensi Pimpinan, Dukungan OPD, Anggaran APBD, dll) Tipe : A, B, C 17
18 Taman Kanak-kanak (TK) Menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berkualitas Kreatifitas Pembelajaran PAUD Menjadi TK Pembina dan Rujukan PAUD Lainnya Menjadi Pusat Kegiatan Guru (PKG) PAUD Fasilitas belajar yang memadai (Gedung, APE, dan Fasilitas Belajar Lainnya), Guru Profesional, Kepala TK Profesional, Dukungan APBD
19 PKBM, LKP, dan Satuan PAUD dan Dikmas Lainnya Melakukan Layanan Berbagai Jenjang dan Jenis PAUD dan Dikmas Sebanyak-banyaknya Membentuk Ekosistem PAUD dan Dikmas Mencapai SNP dan 40.000 Lembaga Terakreditasi Anggaran, Sarpras, Pendidik, Pembinaan mencapai SNP
PERSENTASE KEAKTIFAN PENGISIAN DAPODIK ^19% 76% ^1% 56% 75% ^9% 47% 2015 2016 2017 2018 Keaktifan pengisian Dapodik meningkat 29% selama 2 tahun terakhir. Sumber data: Dapodik PAUD dan Dikmas Tahun Ajaran 2015/16 s/d Tahun Ajaran 2018/19
SATUAN PENDIDIKAN BER-NPSN DAN PESERTA DIDIK SAT. DIDIK PAUD 203.808 17.777 SAT. DIDIK LKP 196.868 202.788 16.810 189.472 17.085 2015 2016 2017 2018 2016 2017 2018 P. DIDIK PAUD 6.104.678 P. DIDIK LKP 169.693 4.665.863 6.284.706 3.276.182 17.230 108.105 2015 2016 2017 2018 2016 2017 2018 Sumber data: Dapodik PAUD dan Dikmas Tahun Ajaran 2015/16 s/d Tahun Ajaran 2018/19
SATUAN PENDIDIKAN BER-NPSN DAN PESERTA DIDIK 11.143 SAT. DIDIK PKBM SAT. DIDIK SKB 374 401 11.084 10.963 274 2016 2017 2018 2016 2017 2018 P. DIDIK PKBM 870.170 P. DIDIK SKB 44.907 73.993 314.913 497.277 2016 2017 2018 15.113 2016 2017 2018 Sumber data: Dapodik PAUD dan Dikmas Tahun Ajaran 2015/16 s/d Tahun Ajaran 2018/19
23 Pemetaan Mutu dan Akreditasi PAUD dan Dikmas
Gerakan Akreditasi Nasional Kebijakan Kerja sama (Tim Operasional Lapangan) Membina satuan pendidikan memenuhi SNP Kegiatan Operasional Pemetaan Mutu Ditjen PAUD dan Dikmas PP dan BP PAUD Dikmas 29 UPT Dinas Pendidikan (Kabid, Kasi, Penilik) dan Ormit Pembinaan Verifikasi Satuan PAUD dan Dikmas Memenuhi SNP BAN PAUD dan Dikmas BAP PAUD dan Dikmas di 34 Propinsi Assesor PAUD dan Dikmas Memastikan satuan pendidikan memenuhi SNP Akreditasi Dinas Pendidikan Kab./Kota, UPT PAUD dan Dikmas, BAN-P wajib bersinergi untuk mendorong percepatan akreditasi 24
Capaian Satuan Pendidikan Pemenuhan SNP dan Terakreditasi Tahun 2018 100% jumlah LKP = 16.817 jumlah PAUD = 203.839 jumlah PKBM = 10.892 jumlah SKB = 401 jumlah SPNF = 231.949 80% 60% 13.488 182.299 7.688 282 203.757 40% 29,42% 29,68% 20% 0% Sumber BAN PAUD PNF 2018 19,79% 10,57% 3.204 119 3.329 21.540 28.192 LKP PAUD PKBM SKB SPNF Terakreditasi Belum Terakreditasi 12,15% Dukung dan gerakkan satuan pendidikan untuk dibina memenuhi SNP dan terakreditasi 25
26 Anggaran Ditjen PAUD dan Dikmas Tahun 2019
POSTUR ANGGARAN FUNGSI PENDIDIKAN DALAM APBN 2019 Total APBN 2019 Rp 2.461,1T 20% Anggaran Pendidikan Rp492,5T DPPN Rp20,99T 4,26% KEMENDIKBUD Rp35,99T 7,31% KEMENAG Rp51,9T 10,53% KEMENRISTEKDIKTI Rp40,2T 8,14% Transfer Daerah Rp308,38T 62,62% BA BUN Rp9,36T 1,90% KEMENTERIAN LAIN Rp25,63T 5,20% 27
28 Anggaran Kemendikbud 2019 Per Program Program Pendidikan Dasar dan Menengah 18,24T Program Guru dan Tenaga Kependidikan 10,38T Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1,18T Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1,80 T Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat 1,81T Program Pelestarian Budaya 1,79T Program Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra 581,98M Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 188,52M
Perbandingan Anggaran Ditjen PAUD dan Dikmas Tahun 2018 dan 2019 2018 2019 APBN 2018 2,19 Triliun DAK PAUD & SKB 4,22 Triliun APBN 2019 1,81 Triliun DAK 6,63 Triliun 5 satker Rp 1.766,8 M 80,36% pusat (Termasuk tambahan BA-BUN Rp 389 M untuk BOP Kesetaraan) 29 UPT Rp 427,6 M 19,64% untuk: 6,7 juta anak usia 3-6 tahun 95 SKB 5 satker pusat Rp 1.318 M 76,74% 29 UPT Rp 494 M 27,26% untuk: 1.998 lembaga PAUD 176 SKB 7,4 juta anak PAUD 925.000 peserta didik kesetaraan Total Anggaran Rp 6,41 Triliun Total Anggaran Rp 8,44 Triliun 29
30 DAK PAUD 2019 (Rp 4,714 T) naik 9,9% 2019 4,475 T 2016 2,281 T DAK nonfisik untuk 3,816 juta anak naik 36% 2017 3,581 T DAK nonfisik untuk 5,968 juta anak naik 12% 2018 4,070 T DAK nonfisik untuk 6,783 juta anak DAK nonfisik untuk 7,4 juta anak 2019 239 M DAK fisik untuk 5.232 item
31 Komponen Pembiayaan DAK Nonfisik BOP PAUD Komponen Penggunaan Keterangan Kegiatan Pembelajaran dan Bermain Kegiatan Pendukung 1. Bahan belajar dan bermain PAUD yang dibutuhkan 2. Peralatan pembelajaran, kertas, krayon, spidol, pensil, bahan pakai habis dan bahan pembelajaran sejenis lainnya 3. Kegiatan pertemuan dengan orang tua/wali murid dan kunjungan ke rumah anak 1. Penyediaan buku administrasi 2. Pembelian alat-alat DDTK, pembelian obat-obatan ringan, dan isi kotak P3K 3. Biaya pertemuan guru di kegiatan gugus PAUD, menghadiri kegiatan peningkatan kapasitas pendidik, dan transport petugas kesehatan kunjung 4. Menambah transport pendidik 5. Penyediaan makanan sehat minimal 50% maksimal 35% Kegiatan Lainnya 1. Perawatan sarana dan prasarana termasuk perbaikan dan pengecatan ringan 2. Dukungan penyediaan alat-alat publikasi PAUD 3. Langganan listrik, telepon/internet, dan air maksimal 15%
32 DAK KESETARAAN 2019 (Rp 1,915 T) 2017 225 M naik 178% naik 12% 2018 625 M DAK nonfisik untuk 413.094 peserta didik naik 140% 2019 1,54 T DAK nonfisik untuk 925.000 peserta didik bantuan pemerintah (transfer daerah) untuk 150.000 peserta didik 2018 152 M DAK fisik SKB untuk 192 SKB naik 150% 2019 375 M DAK fisik SKB untuk 293 SKB
33 Langkah Pemerintah Daerah dalam Melaksanakan PP Nomor 2 Tahun 2018 tentang SPM Melakukan pendataan calon peserta didik PAUD (prioritas usia 5-6 tahun dan anak usia sekolah tidak sekolah usia 7-18 tahun) secara serempak Melakukan pemetaan kembali keberadaan dan lokasi satuan pendidikan penyelenggara PAUD dan Kesetaraan ( TK, RA, Kelompok Bermain, TPA, SKB, PKBM, dsb) Mewajibkan semua satuan pendidikan memiliki Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional (NPSN) Mewajibkan semua satuan pendidikan penyelenggara PAUD dan atau kesetaraan menginput data peserta didik dalam Dapodik dan mengupdate minimal dua kali dalam setahun Memastikan semua anak usia 5-6 tahun masuk PAUD (formal atau nonformal) dan anak usia 7-18 tahun yang tidak sekolah mendapat layanan program kesetaraan Memberikan dukungan ke satuan pendidikan (PTK, sarpras dan anggaran) serta memberikan bantuan bagi peserta didik (PIP dan alat belajar sesuai SPM) Melakukan monev secara berkelanjutan dan melakukan pembinaan (supervisi) serta melaporkannya pada aplikasi monev yang telah disiapkan
34
terimakasih 35