EVALUASI DINAMIKA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN KARO ( Studi Kasus : Desa Pernantin, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ternyata mendorong meningkatnya permintaan dan kosumsi komoditas-komoditas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota

III. METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dan diuji sesuai

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN km, dan gugusan pulau sebanyak tentu saja berpotensi untuk

PERANAN PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KOTA PEKANBARU

P E N I N G K A T A N K A P A S I T A S P O K T A N &

Hubungan antara Karakteristik Petani dan Dinamika Kelompok Tani dengan Keberhasilan Program PUAP

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

DINAMIKA KELOMPOK BAB I PENDAHULUAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KELOMPOK TANI PADI SAWAH TERHADAP PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT)

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KINERJA USAHA AGRIBISNIS KERAPU

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pembangunan nasional menunjuk pada kebutuhan

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

DINAMIKA KELOMPOK TANI TERNAK SAPI LM3 DI DESA PINAPALANGKOW KECAMATAN SULUUN TARERAN

5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluh Pertanian Dalam UU RI No. 16 Tahun 2006 menyatakan bahwa penyuluhan pertanian dalam melaksanakan tugasnya

BAB VI PEMBAHASAN. pelaksanaan, dan hasil terhadap dampak keberhasilan FMA agribisnis kakao di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN KOMPETENSI AGRIBISNIS PADA

METODE DEMONSTRASI. Oleh :Tuty Herawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BENGKULU

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tugusari Kecamatan Sumberjaya

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KELOMPOK PADA SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) LADA DI UPT BUKIT KEMUNING LAMPUNG UTARA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN KANTOR DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN KARO

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

INTERNALISASI MODAL SOSIAL DALAM KELOMPOK TANI GUNA MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN JEMBER. Sri Subekti Fak. Pertanian RINGKASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan efektivitas komunikasi antar pribadi dengan tingkat partisipasi petani dalam kelompok tani di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PEMERINTAH PROVINSI SELURUH INDONESIA (APPSI) PEMBUKAAN

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA

KAJIAN HUBUNGAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DENGAN KEMAMPUAN KELOMPOK TANI DI KECAMATAN BATANG ASAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT ABSTRAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

TINJAUAN PUSTAKA. dorongan kepada para petani agar mau mengubah cara berpikir, cara kerja dan

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KEPEMIMPINAN DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA DALAM KEGIATAN GAPOKTAN PUSAKAMUKTI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

II. TINJAUAN PUSTAKA

DAMPAK PENYULUHAN PERTANIAN PARTISIPATIF TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELOMPOK TANI PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hal tersebut dikarenakan pupuk organik yang dimasukan ke lahan akan

JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PEMBERDAYAAN HIMPUNAN PETANI PEMAKAI AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, adalah badan

Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, Klasifikasi. Batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB VI KEBERLANJUTAN KELEMBAGAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

POSDAYA BERSERI DUSUN I

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyuluhan pertanian merupakan suatu keniscayaan sekaligus. merupakan kewajiban Pemerintah untuk menyelenggarakannya.

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

KONTRIBUSI PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA SAYUR- SAYURAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING DI KABUPATEN ENDE

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN. berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura.

Perda No. 03 / 2002 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi, SOT Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan

SKRIPSI. Oleh : LIDYA MATANARI SEP-PKP

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu upaya untuk membantu kelancaran pembangunan pertanian yaitu

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA MENTERI DALAM NEGERI,

Transkripsi:

EVALUASI DINAMIKA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN KARO ( Studi Kasus : Desa Pernantin, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo ) Oleh : Kenal Hutapea Dosen Pertanian UMI Medan ABSTRAK Dalam mewujudkan kelompok tani yang efektif peran pemerintah lebih kepada pihak mengembangkan kepemimpinanlokal terutama wawasan ekonomi, dan wawasan keorganisasian, karena pemimpinan tersebut telah memiliki energi sosial dan kemampuan menejemen kelompok informal dan lokal yang efektif Penelitian bertujuan untuk mengetahui perkembangan kelompok tani (jumlah kelompok tani, anggota kelompok tani, kelas kelompok tani), untuk mengetahui penilaian anggota kelompok tani terhadap dinamika organisasi kelompok tani, untuk mengetahui masalahmasalah organisasi kelompok tani menurut petani anggota dan kelompok tani dengan menggunakan data primer yang berasal dari petani yang ada di desa Pernantin. Metode dalam penentuan sampel adalah metode simple random sampling sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dimana jumlah sampel sebanyak 45 orang petani. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa perkembangan kelompok tani di Desa Pernantin mengalami kenaikan dari tahun 2012-2013 yaitu pada tahun 2012 24 unit menjadi 27 unit pada tahun 2013. Selanjutnya ditahun 2013 sampai 2016 jumlah tetap, baik jumlah anggota maupun jumlah kelompok taninya. Namun untuk kelas kelompok tani di Desa Pernantin tersebut belum mengalami perkembangan dimana kelas kelompok tani nya masih kelas pemula walaupun tahun pembentukan kelompok tersebut sudah lama. Selanjutnya penilaian anggota kelompok tani bahwa dinamika organisasi kelompok tani yaitu kriterianya Sedang atau Cukup Dinamis dengan skor rata-rata diperoleh 27,09 Masalah-masalah organisasi kelompok tani menurut Anggota kelompok tani yaitu Penyaluran bantuan pupuk, benih terkadang tidak tepat waktu untuk diberikan kepada petani yang telah disediakan pada kios saprodi, sulitnya mengadakan pertemuan kelompok pada masing-masing anggota kelompok tani, kelompok tani masih belum aktif dalam memotivasi anggota untuk menabung dalam bentuk sukarela dan bantuan yang diberikan kepada petani tidak merata pembagiannya. Kata Kunci : Evaluasi, Dinamika, Kelompok Tani. PENDAHULUAN Pendekatan utama dalam penyuluhan pertanian sampai saat ini masih menggunakan kelompok tani dalam kegiatan penyuluhan. Pendekatan kelompok tani dipandang lebih efisien dan dapat menjadi media terjadinya proses belajar dan berinteraksi oleh para petani, 192

sehingga diharapkan terjadi perubahan perilaku bertani yang lebih baik atau berkualitas. Kelompok tani memiliki kedudukan strategis dalam mewujudkan petani yang berkualitas. Petani yang berkualitas dicirikan oleh adanya kemandirian dan ketangguhan dalam berusaha tani demi mencapai kesejahteraan petani dan keluarganya (Deptan, 2000; 2). Menurut Mardikanto (1993; 57) pandangan secara objektif pengembangan kelembagaan tani, khususnya kelompok tani yang memperlihatkan berkembangnya kelembagaan lokal yang dikelola oleh masyarakat sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Dalam pengambilan keputusan kelompok justru lebih mampu bertahan, bahkan dalam menghadapi pasang-surutnya situasi kelembagaan pertanian ditingkat yang lebih tinggi (kecamatan dan kabupaten). Kelompok seperti inilah yang dinilai mengarah pada terwujudnya efektifitas kelompok petani sebagai kelembagaan pangan pedesaan, yang ditandai dengan kecendrungan bahwa kelompok tani tersebut benar-benar berfungsi sebagai instrumen bagi anggota (petani) untuk memenuhi kepentingan anggota dan biasanya dikembangkan oleh anggota atas kesadaranmereka untuk memenuhi kebutuhan para anggota kelompok. Kelompok yang dibentuk dari bawah semacam ini memiliki kecendrungan lebih sesuai dengan kebutuhan minat anggota, serta memiliki komitmen anggota yang tinggi. Kelompok tani lebih efektif sebagai wahana atau media untuk mewujudkan bargaining position (mencapai posisi harga yang disepakati) untuk mewujudkan kesejahteraan petani. Dalam mewujudkan kelompok tani yang efektif peran pemerintah lebih kepada pihak mengembangkan kepemimpinanlokal terutama wawasan ekonomi, dan wawasan keorganisasian, karena pemimpinan tersebut telah memiliki energi sosial dan kemampuan menejemen kelompok informal dan lokal yang efektif, selain itu peran pemerintah lebih ditekankan pada pengembangan kompetensi anggota yang lebih beriorientasi kepada pengembangan sumber daya manusia. Untuk mengembangkan kepemimpinan lokal yang efektif harus memenuhi empat syarat yaitu terpercaya, kompeten, komunikatif dan memiliki komitmen kerjasama yang tinggi dalam pengembangan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan anggotanya secara berkeadilan serta mampu meningkatkan kinerja dan dinamika kelompok tani. Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan kelompok tani (jumlah kelompok tani, anggota kelompok tani, kelas kelompok tani) di daerah penelitian selama 5 tahun terakhir. 2. Bagaimana penilaian anggota kelompok tani terhadap dinamika organisasi kelompok tani didaerah penelitian 3. Bagaimanakah masalah-masalah organisasi kelompok tani menurut petani anggota kelompok tani. Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dilakukan penelitian yang bertujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perkembangan kelompok tani (jumlah kelompok tani, anggota kelompok tani, kelas 193

kelompok tani) daerah penelitian selama 5 yahun terakhir. 2. Untuk mengetahui penilaian anggota kelompok tani terhadap dinamika organisasi kelompok tani didaerah penelitian. 3. Untuk mengetahui masalah-masalah organisasi kelompok tani menurut petani anggota dan kelompok tani. TINJAUAN PUSTAKA Kelompok Tani Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua (Trimo, 2006). Pada hakekatnya pengertian kelompok tani tidak bisa dilepaskan dari pengertian kelompok itu sendiri. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka bagian dari kelompok tersebut. Menurut Mulyana (2005; 23) kelompok pada dasarnya adalah gabungan dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mecapai tujuan bersama, dimana interaksi yang terjadi bersifat relatif tetap dan mempunyai struktur tertentu. Kelompok tani biasanya dipimpin oleh seorang ketua kelompok, yang dipilih atas dasar musyawarah dan mufakat diantara anggota kelompok tani. Pada waktu pemilihan ketua kelompok tani sekaligus dipilih kelengkapan struktur organisasi kelompok tani yaitu sekretaris kelompok, bendahara kelompok, serta seksi-seksi yang mendukung kegiatan kelompoknya. Seksi-seksi yang ada disesuaikan dengan tingkat dan volume kegiatan yang akan dilakukan. Masing-masing pengurus dan anggota kelompok tani harus memiliki tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang jelas dan dimengerti oleh sikap pemegang tugasnya. Selain itu juga kelompok tani harus memiliki dan menegakkan peraturan-peraturan yang berlaku bagi setiap kelompoknya dengan sanksi-sanksi yang jelas dan tegas. Biasanya jumlah anggota kelompok tani berkisar antara 10-25 orang anggota (Suhardiyono, 1992). Untuk meningkatkan dinamika kelompok tani harus dikembangkan sepuluh jenis kemampuan kelompok tani yang disebut dengan sepuluh jenis kemampuan kelompok tani yang disebut dengan sepuluh jurus kemampuan kelompok tani yang terdiri atas : 1. Menyusun rencana kerja kelompok tani. 2. Kerjasama intern kelompok tani. 3. Menerapkan teknologi baru. 4. Memecahkan masalah kelompok dan mengatasi keadaaan darurat. 5. Pemupukan modal usaha. 6. Kemampuan mengembangkan peralatan dan fasilitas kelompok. 7. Membina hubungan melembaga dengan KUD, prosesor, eksportir, perbankan dan instansi terkait. 8. Peningkatan produktivitas usaha tani. 9. Ketaatan terhadap perjanjian, dan pembinaan kader pimpinan kelompok (Suhardiyono, 1992). Beberapa keuntungan dari pembentukan kelompok tani, antara lain sebagai berikut : 1. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya kepemimpinan kelompok. 194

2. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar petani. 3. Semakin cepatnya proses perembesan (difusi) penerapan inovasi (teknologi) baru. 4. Semakin naiknya kemampuan ratarata pengembalian hutang (pinjaman) petani. 5. Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan masukan (input) maupun produk yang dihasilkan. 6. Semakin dapat membantu efiensi pembagian air irigasi serta pengawasan oleh petani. (Mardikanto, 1996) Tugas dan Tanggung jawab Anggota Kelompok Tani : 1. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan usahatani 2. Wajib mengikuti dan melaksanakan petunjuk pengurus kelompok tani dan petugas/ penyuluh serta kesepakatan yang berlaku 3. Wajib bekerja sama dan akrab antar sesama anggota, pengurus maupun dengan petugas/penyuluh 4. Hadir pada pertemuan berkala dan aktif memberikan masukan, saran dan pendapat demi hasilnya kegiatan usahatani kelompok (Nasir, 1997) Evaluasi Evaluasi merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh (Umar 2002; 28) Evaluasi merupakan alat menejemen yang berorientasi pada tindakan dan poses. Informasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis sehingga relevansi dan efek serta konsekuensinya ditentukan oleh sistematis dan subjektif mungkin (Van den Ban dan Hawkins,1999; 239) Evaluasi penyuluhan pertanian merupakan evaluasi program penyuluhan pertanian guna mengetahui pelaksanaan dan hasil program tersebut apakah telah dilakukan dengan benar sesuai dengan tujuannya (Padmowiharjo, 2002). Evaluasi merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh (Umar 2002; 28) Evaluasi merupakan alat menejemen yang berorientasi pada tindakan dan poses. Informasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis sehingga relevansi dan efek serta konsekuensinya ditentukan oleh sistematis dan subjektif mungkin (Van den Ban dan Hawkins,1999; 239) Evaluasi penyuluhan pertanian merupakan evaluasi program penyuluhan pertanian guna mengetahui pelaksanaan dan hasil program tersebut apakah telah dilakukan dengan benar sesuai dengan tujuannya (Padmowiharjo, 2002). 195

Kerangka Pemikiran Didalam struktur organisasi penyuluhan, petani anggota kelompok tani memiliki hubungan fungsional dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Hubungan ini terlihat dari penyampaian kebijaksaanaaan pembangunan pertanian oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) kepada petani, penyampaian inovasi oleh PPL dan umpan balik dari petani anggota kelompok tani, pemecahan masalah yang dihadapi kelompok tani, pembinaan PPL dalam perencanaan program kelompok tani. Penilaian anggota kelompok tani kelas pemula adalah terhadap dinamika organisasi kelompok tani yang terdiri dari 9 unsur, yaitu : (1) tujuan kelompok, (2) kekompakan kelompok, (3) struktur kelompok, (4) fungsi tugas kelompok, (5) pengembangan dan pemeliharaan kelompok (6) suasana kelompok, (7) efektivitas kelompok, (8) tekanan kelompok, (9) maksud terselubung. Penyuluh Kelompok Tani Kelompok Tani Kelas Pemula Anggota Unsur-unsur Dinamika Kelompok Tani 1. Tujuan kelompok 2. Kekompakan kelompok 3. Struktur kelompok 4. Fungsi tugas kelompok 5. Pengembangan dan pemeliharaan kelompok 6. Suasana kelompok 7. Efektivitas kelompok 8. Tekanan kelompok 9. Maksud terselubung Masalah Organisasi Kelompok Tani METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu pengambilan daerah penelitian dengan mempertimbangkan alasan yang diketahui dari daerah penelitian tersebut dan dalam penelitian ini adalah Desa Pernantin, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang dimana Desa Pernantin adalah Desa yang terbanyak jumlah kelompok taninya sehingga metode pengambilan sampel ini merupakan alasan menetapkan daerah penelitian. Metode Penentuan Sampel Metode penentuan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Populasi dalam penelitan adalah 27 unit kelompok tani dengan sampel kelompok tani diambil 3 unit kelompok tani berdasarkan tahun berdiri dari masing-masing unit kelompok tani sampel diambil 5 KK petani sampel sehingga jumlah petani sampel seluruhnya adalah 45 KK. Metode Analisis Data Untuk menganalisis masalah pertama digunakan metode analisis deskriptif yaitu dengan melihat data perkembangan kelompok tani dalam jumlah kelompok tani, jumlah anggota, kelas kelompok tani didaerah penelitian selama 5 tahun terakhir. Selanjutnya digunakan metode deskriptif yaitu dengan menganalisis dinamika organisasi kelompok tani berdasarkan klasifikasi faktor-faktor dinamika organisasi sebagai peubah dan mengukur klasifikasi dinamika organisasinya dijabarkan dalam sub peubah penelitian 196

Untuk Menilai Kedinamisan setiap parameter maka semua jawaban sub parameter dijumlahkan dan dibagi dengan sub parameter. Sebagai contoh : Tujuan Kelompok : a = 3 b = 2,87 Tujuan Kelompok = a+b 2 = 3+2,87 2 = 2,94 Untuk Mencari Skor Dinamika Kelompok Tani Sehingga dari contoh didapatkan: Persentase ketercapaian = Skor yang Dicapai x 100 Skor Harapan = 2,94 x100 5 = 58,8 = 36 5 = 7 Skor dinamika kelompok tani berada diantara 9-45 maka apabila skor yang diperoleh adalah : Skor dinamika kelompok tani berada diantara 9-45 maka apabila skor yang diperoleh adalah : 9-16 : Dinamika Sangat Rendah 17-24 : Dinamika Rendah 25-31 : Dinamika Sedang 32-38 : Dinamika Tinggi 39-45 : Dinamika Sangat Tinggi Untuk menganalisis masalah (3) digunakan metode deskriptif dengan mengumpulkan informasi tentang masalah-masalah yang terdapat dalam organisasi kelompok tani HASIL DAN PEMBAHASAN Kriteria Jawaban Skor Dinamika Sangat 1 Rendah Dinamika Rendah 2 Dinamika Sedang 3 Dinamika Tinggi 4 Dinamika Sangat 5 Rendah Hasil Hasil penelitian menemukan bahwa parameter yaitu suasana kelompok dinamikanya tinggi yaitu dengan skor rata-rata 3,9, sementara tujuan kelompok, kekompakan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas kelompok, pengembangan dan pemeliharaan kelompok dan efektivitas kelompok dinamikanya sedang sampai tinggi. Selanjutnya tekanan kelompok dan maksud terselubung dinamikanya rendah secara keseluruhan organisasi kelompok tani didaerah penelitian dinamika sedang dengan skor yang diperoleh 27,09 Berdasarkan Tabulasi sederhana perhitungan skor dinamika kelompok tani yaitu: Interval Kelas = NilaiTertinggi NilaiTerendah 5 = 45 9 5 Tabel Rekapitulasi Penilaian Anggota Kelompok Tani A,B dan C terhadap Dinamika Organisasi Kelompok Tani. No Parameter Kelompok Ratarata Kriteria A B C 1 Tujuan Kelompok 2,94 2,9 2,6 2,81 Sedang Tani 2 Kekompakan 3,36 3,47 3,2 3,34 Sedang 197

Kelompok 3 Struktur Kelompok 3,49 3,47 2,98 3,31 Sedang 4 Fungsi Tugas 3,6 3,42 3,33 3,45 Sedang Kelompok 5 Pengembangandan 3,25 3,42 3,05 3,24 Sedang Pemeliharaan Kelompok 6 Suasana Kelompok 4,09 3,77 3,84 3,9 Tinggi 7 Efektivitas 2,77 2,84 2,54 2,72 Sedang Kelompok 8 Tekanan Kelompok 2,4 1,7 2,24 2,11 Rendah 9 Maksud 2,17 2,27 2,17 2,20 Rendah Terselubung Jumlah 28,07 27,26 25,95 27,09 Sedang Ditemukan bahwa kelompok tani A ternyata suasana kelompok skornya rata-rata 4,09 yang artinya dinamikanya tinggi sementara kekompakan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas kelompok, dan pengembangan dan pemeliharaan kelompok berada diantara dinamika sedang sampai tinggi. Selanjutnya tujuan kelompok berada pada dinamika sedang (skor 2,94) dan parameter efektivitas kelompok, tekanan kelompok dan maksud terselubung berada diantara dinamika rendah sampai sedang. Tentu saja parameter ini perlu diperhatikan agar dinamikanya bisa ditingkatkan. Tabel Penilaian Anggota Kelompok Tani Menurut Peubah dan Parameter Indikator Dinamika Organisasi Kelompok Tani A Total Skor ratarata yang Skor No Uraian Parameter Diperoleh yang dicapai 1 Tujuan Kelompok a. Kejelasan tujuan 3 b. Kesesuaian tujuan 2,87 2 Kekompakan Kelompok a. Kerjasama 3,47 b. Sikap anggota 3,47 c. Persatuan dan kesatuan 3,13 3 Struktur Kelompok a. Struktur kewenangan 3,27 b. Struktur tugas 3,47 c. Struktur komunikasi 3,73 4 Fungsi Tugas Kelompok a. Pencarian informasi 3,47 b. Desiminasi 3,6 c. Pelayanan kepada anggota 3,73 2,94 3,36 3,49 3,6 198

5 Pengembangan dan Pemeliharaan Kelompok a. Peningkatan partisipasi anggota 3,30 b. Komunikasi vertikal 3,53 c. Komunikasi horizontal 3,6 d. Mendapatkan anggota 2,53 6 Suasana Kelompok a. Suasana bersahabat 4 b. Suasana bebas partisipasi 4,2 c. Suasana demokratis 4,07 7 Efektivitas Kelompok a. Memperoleh keuntungan 2,73 b. Meningkatnya sumbangan anggota 2,8 8 Tekanan Kelompok a. Tuntutan anggota 3,4 b. Penghargaan anggota 1,4 9 Maksud Terselubung a. Maksud tersirat anggota 2,2 b. Maksud tersirat pengurus 2,13 3,25 4,09 2,77 2,4 2,17 Pembahasan Desa Pernantin, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo merupakan desa yang memiliki jumlah kelompok tani sebanyak 27 kelompok tani kelas pemula. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPP Pertanian, Peternakan dan Kehutanan menyatakan bahwa perkembangan kelas kelompok tani di Desa Pernantin belum mengalami perkembangan. Yang diketahui bahwa perkembangan jumlah kelompok tani di Desa Pernantin mengalami kenaikan pada tahun 2012-2013 dari 24 kelompok tani menjadi 27 kelompok tani, sementara mulai 2013-2016 tetap tidak mengalami perkembangan demikian juga untuk jumlah anggota kelompok tani. Namun untuk kelas kelompok tani di Desa Pernantin tersebut belum mengalami perkembangan dimana kelas kelompok tani nya masih kelas pemula walaupun tahun pembentukan kelompok tersebut sudah lama. Penilaian Anggota Kelompok Tani Tujuan Kelompok Tujuan kelompok adalah hasil akhir atau keadaan yang diinginkan oleh semua anggota kelompok tani. Tujuan kelompok tani : a. Mempererat interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya kepemimpinan kelompok b. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar petani c. Mempercepat proses perembesan(difusi) penerapan inovasi (teknologi) baru. d. Semakin naiknya kemampuan ratarata pengambilan hutang (pinjaman) petani e. Meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan masukan (input) maupun produk yang dihasilkan. Tujuan kelompok menurut responden adalah termasuk kriteria sedang yang berarti bahwa tujuan Kelompok tani tersebut adalah cukup jelas dan sesuai. Indikator tujuan kelompok adalah 199

kejelasan tujuan dengan kriteria sedang dan kesesuaian tujuan dengan kriteria sedang. Yang dimana tujuan kelompok tani nya yang dianggap jelas adalah mempercepat interaksi dan meningkatkan kerjasama antar petani. Kekompakan Kelompok Kekompakan kelompok adalah rasa keterkaitan anggota kelompok tani terhadap kelompoknya. Menurut responden kekompakan kelompok adalah termasuk kriteria sedang yang berarti bahwa kekompakan kelompok cukup terlaksana. Penjelasan mengenai klasifikasi untuk masing-masing indikator dari kekompakan kelompok adalah sebagai berikut : a. Kerjasama. Kerjasama menurut responden adalah termasuk kriteria tinggi yang berarti sifat kerjasama dan tolong menolong dengan dasar berat sama dipikul, ringan sama dijinjing terlaksana baik. b. Sikap Anggota. Sikap anggota menurut responden adalah termasuk kriteria sedang yakni anggota merasa terikat dan memiliki kelompok tani. c. Persatuan dan Kesatuan. Pembinaan persatuan dan kesatuan menurut responden adalah termasuk kriteria sedang yang berarti cukup upaya kelompok tani untuk membina persatuan dan kesatuan. Struktur Kelompok Struktur kelompok adalah suatu pola aturan tentang bentuk tata hubungan anatara individu-individu dalam kelompok sekaligus menggambarkan kedudukan dan peran masing-masing dalam upaya pencapaian kelompok. Struktur kelompok menurut responden adalah termasuk kriteria sedang yaitu bahwa kelompok tani cukup mampu mengatur dirinya untuk mencapai tujuan. Klasifikasi untuk indikator dari struktur kelompok adalah sebagai berikut: a. Struktur Kewenangan. Struktur kewenangan menurut responden kelompok tani termasuk dalam kriteria sedang yang berarti bahwa pembagian wewenang adalah berada pada ketua dan unsur-unsur lainnya. b. Struktur Tugas. Struktur Tugas menurut responden kelompok tani adalah termasuk kriteria sedang yang berarti pengaturan hak dan kewajiban anggota kelompok tani cukup terlaksana. c. Struktur Komunikasi. Struktur komunikasi menurut responden kelompok tani adalah termasuk kriteria sedang yang berarti bahwa penyampaian informasi kedala dan keluar kelompok tani cukup terlaksana. Fungsi Tugas Kelompok Fungsi tugas keompok adalah seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota kelompok tani sesuai dengan fungsi masing-masing dalam kelompok tani. Menurut responden kelompok tani fungsi dan tugas kelompok adalah termasuk kriteria sedangyang berarti bahwa fungsi dan tugas kelompok baik dalam mencapai tujuan.penjelasan untuk setiap indikator dari fungsi dan tugas kelompok adalah sebagai berikut : a. Pencarian Informasi. Fungsi tugas kelompok tani dalam hal pencarian informasi menurut responden adalah termasuk kriteria sedang yang berarti bahwa fungsi dan tugas kelompok dalam hal mencari informasi adalah cukup terlaksana. b. Desiminasi. Fungsi tugas kelompok alam hal desiminasi menurut responden kelompok tani adalah termasuk kriteria tinggi yang berarti 200

bahwa penyampaian ide-ide agar anggota terlibat dalam kegiatan terlaksana dengan baik. c. Pelayanan kepada anggota. Fungsi tugas dalam pelayanan anggota menurut responden kelompok tani adalah dalam termasuk kriteria tinggi yang berarti bahwa pelayanan anggota terlaksana dengan baik. Pengembangan dan Pemeliharaan Kelompok Pengembangan dan pemeliharaan kelompok adalah upaya kelompok untuk tetap memelihara dan mengembangkan kehidupan kelompok tani. Menurut responden kelompok tani pengembangan dan pemeliharaan kelompok termasuk dalam kriteria sedangyang berarti bahwa upaya yang dilakukan kelompok untuk meningkatkan kualitas kelompok terlaksana dengan baik. Penjelasan mengenai indikator dari pengembangan dan pemeliharaan kelompok adalah sebagai berikut : a. Peningkatan Partisipasi Anggota. Peningkatan partisipasi anggota menurut responden kelompok tani adalah termasuk kriteria sedang yang berarti bahwa kelompok tani cukup berupaya meningkatkan partisipasi anggotanya dalam kegiatan kelompok. b. Komunikasi Vertikal. Komunikasi vertikal menurut responden kelompok tani adalah termasuk kriteria tinggi yang berarti bahwa penyampaian informasi dari pengurus ke anggota dan dari anggota kepada pengurus lancar. c. Komunikasi Horizontal. Komunikais horizontal menurut responden kelompok tani adalah termasuk kriteria sedang yang berarti bahwa penyampaian informasi dari pengurus kepada pengurus dan dari anggota kepada anggota cukup lancar. d. Mendapatkan Anggota. Mendapatkan anggota menurut kelompok tani adalah dalam termasuk kriteria sedang yang berarti bahwa upaya yang dilakukan kelompok tani adalah upaya melalui penyuluhan. Suasana Kelompok Suasana kelompok adalah suasana yang terdapat dalam suatu kelompok, sebagai hasil dari berlangsungnya hubungan-hubungan interpersonil atau hubungan antar anggota kelompok tani. Menurut responden Kelompok tani bahwa suasana kelompok adalah termasuk kriteria tinggi yakni suasana yang terdapat dalam kelompok adalah baik. Penjelasan mengenai klasifikasi indikator dari suasana kelompok adalah sebagai berikut : a. Suasana bersahabat. Suasana bersahabat menurut responden kelompok tani adalah termasuk kriteria tinggi yakni hubungan antar anggota kelompok tani adalah bersahabat. b. Suasana bebas berpartisipasi. Suasana bebas berpartisipasi menurut responden kelompok tani adalah dalam termasuk kriteria tinggi yaitu anggota kelomppok tani bebas berpartisipasi. c. Suasana demokratis. Menurut responden kelompok tani bahwa suasana demokratis termasuk dalam kriteria tinggi yaitu anggota kelompok bebas mengeluarkan pendapat dan demokratis. Efektivitas Kelompok Efektivitas Kelompok adalah keberhasilan kelompok tani dalam mencapai tujuannnya yang dapat dilihat pada tercapainya keadaan atau perubahan-perubahan yang 201

memuaskan anggotanya.efektivitas kelompok menurut responden kelompok tani adalah termasuk kriteria sedang yakni keberhasilan kelompok tani cukup berhasil. Penjelasan mengenai klasifikasi indikator dari efektivitas kelompok adalah sebagai berikut : a. Memperoleh keuntungan. Memperoleh keuntungan yaitu harapan untuk mencapai keuntungan sebagaimana yang diharapkan kelomppok tani yang dimana menurut responden kelompok tani adalah dalam kriteria sedang yaitu cukup banyak memperoleh keuntungan. b. Meningkatnya sumbangan anggota. Meningkatnya sumbangan anggota yaitu dalam hal pikiran, tenaga, materi kepada kelompok tani menurut responden kelompok tani adalah termasuk kriteria sedang. Tekanan Kelompok Tekanan kelompok adalah tekanantekanan atau ketegangan dalam kelompok yang menyebabkan kelompok tersebut berusaha terus untuk mencapai tujuan kelompok.tekanan pada kelompok menurut responden kelompok tani adalah termasuk kriteria rendah yaitu dimana tidak terdapat penghargaan dan cukup tuntutan dari dalam kelompok tani.penjelasan dari klasifikasi indikator dari tekanan kelompok adalah sebagai berikut : a. Tuntutan anggota. Tuntutan anggota menurut responden kelompok tani adalah termasuk kriteria sedang yang berarti bahwa cukup adanya tuntutan anggota untuk meningkatkan pelayanan kelompok tani. b. Penghargaan anggota. Penghargaan anggota menurut responden kelompok tani adalah termasuk dalam kriteria sangat rendah yang berarti bahwa tidak ada penghargaan dan hukuman yang diberikan kepada anggota. Maksud Terselubung Maksud terselubung atau agenda terselubung adalah tujuan yang dirumuskan oleh pengurus atau anggota namun tidak tertulis tetapi diharapkan akan tercapai. Tujuan yang menjadi maksud terselubung antara lain adalah ingin menjadi kelompok tani terbaik yakni naiknya tingkat kemampuan kelompok tani, ingin membersihkan program, dan memberlakukan sanksi bagi anggota yang melanggar peraturan sesuai dengan ketentuan kelompok tani. Menurut responden kelompok tani maksud terselubung adalah termasuk kriteria rendah yaitu sedikit tujuan yang tersirat.penjelasan mengenai klasifikasi indikator dari maksud terselubung adalah sebagai berikut : a. Maksud tersirat anggota. Anggota merupakan responden kelompok tani termasuk dalam kriteria rendah yakni sedikit tujuan yang tersirat dalam kelompok tani. b. Maksud tersirat pengurus. Pengurus oleh responden kelompok tani adalah termasuk kriteria rendah yakni sedikit tujuan yang tersirat dalam kelompok tani. Masalah-Masalah Dalam Organisasi Kelompok Tani. Masalah yang dihadapi anggota kelompok tani di Desa Pernantin antara lain : 1. Penyaluran bantuan pupuk, benih terkadang tidak tepat waktu untuk diberikan kepada petani yang telah disediakan pada kios saprodi. 2. Sulitnya mengadakan pertemuan kelompok pada masing-masing anggota kelompok tani. 3. Pengurus Kelompok masih belum aktif dalam memotivasi anggota 202

untuk menabung dalam bentuk sukarela. 4. Bantuan yang diberikan kepada petani tidak merata pembagiannya Berdasarkan analisa keadaan agar tujuan dapat dicapai maka cara penyampaian tujuan yang dilakukan pada anggota kelompok tani adalah sebagai berikut : 1. Pengurus kelompok tani lebih aktif bekerjasama dalam mencari informasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam penyaluran bantuan kepada anggota kelompok tani. 2. Sebaiknya setiap kelompok tani melaksanakan pertemuan setiap minggu dengan melakukan kegiatan seperti pemungutan biaya iuran anggota untuk tabungan kelompok, menampung masalah atau usulan anggota dan menyampaikan informasi yang berhubungan dengan kelompok tani. Dan bukan hanya saja berkumpul hanya karna adanya bantuan saja. 3. Sebaiknya pengurus kelompok tani masing-masing lebih aktif menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pengurus kelompok tani. 4. Sebaiknya pengurus lebih bijak dalam pembagian bantuan kepada petani dan mencari tahu apa kendalanya sehingga dapat dimusyawarahkan bersama. Simpulan dan Saran Simpulan 1. Laju perkembangan kelompok tani di Desa Pernantin mengalami kenaikan pada tahun 2012-2013 dari 24 kelompok tani menjadi 27 kelompok tani, sementara mulai 2013-2016 tetap tidak mengalami perkembangan demikian juga untuk jumlah anggota kelompok tani. Namun untuk kelas kelompok tani di Desa Pernantin tersebut belum mengalami perkembangan dimana kelas kelompok tani nya masih kelas pemula walaupun tahun pembentukan kelompok tersebut sudah lama. 2. Penilaian anggota kelompok tani di Desa Pernantin terhadap Dinamika organisasi kelompok tani adalah dalam kriteria sedang yaitu dilihat dalam bentuk beberapa komponen organisasi kelompok taninya. 3. Terdapat permasalahan pada kelompok tani yaitu Penyaluran bantuan pupuk, benih terkadang tidak tepat waktu untuk diberikan kepada petani yang telah disediakan pada kios saprodi, Sulitnya mengadakan pertemuan kelompok pada masing-masing anggota kelompok tani, Kelompok tani masih belum aktif dalam memotivasi anggota untuk menabung dalam bentuk sukarela dan bantuan yang diberikan kepada petani tidak merata pembangiannya. Saran 1. Pengurus Kelompok Tani sebaiknya pengurus masing-masing kelompok tani lebih giat menggerakkan anggotanya untuk dapat menjalankan tugas nya dan juga sebaiknya seminggu sekali diadakan rapat kelompok agar suasana kelompok dipertahankan dan organisasinya semakin baik dan juga kepada pengurus setiap masing-masing kelompok membuat tabungan kelompok. 2. Anggota Kelompok Tani sebaiknya anggota kelompok tani dapat mengikuti rapat anggota dan menaati kesepakatan yang telah ditentukan bersama dalam kelompok tani demi berlangsungnya tujuan kelompok. 203

3. Kepada Peneliti Lanjutan agar melakukan penelitian tentang prospek kelompok tani dalam meningkatkan partisipasi petani dalam pembangunan pertanian. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Syafruddin,. (2001). Penilaian Hasil Kerja. Humaniora. Jakarta Huraerah dan Purwanto. (2006). Dinamika kelompok : Konsep dan Aplikasi. PT Refika Aditama. Bandung. Kusnadi, Dedy. (2006). Kepemimpinan Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Efektivitas Kelompok Tani. Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol.1 No.1, Mei 2006 Mardikanto, T. (1993). Penyuluh Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Tayibnapis, Farida Y. (2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi. Rhineka Cipta. Jakarta Trimo. (2006). Evaluasi Penyuluhan Pertanian dan Upaya Pemecahannya di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Unpublished. Umar, Burham. (2002). Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek. Bumi Aksara.Jakarta Van den Ban, A.W dan H.S. Hawkins,.(1999). Penyuluhan Pertanian. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Wahyusumidjo. (1992). Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia Indonesia. Jakarta Yusmar, Y.(1989). Dinamika Kelompok Kerangka Studi Dalam Perspektif Psikologi Sosial. Armico. Bandung Mulyana, D. (2005). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung : Remaja Rosdakarya Nazir, (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Padmowihardjo. S. (2002). Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Buku materi Pokok LUHT4430/2 SKS/MODUL 1 6. Universitas Terbuka. Jakarta. Suhardiyono, I. (1992). Penyuluhan : Petunjuk Bagi Pertanian Penyuluhan Pertanian. Erlangga. Jakarta Soewartoyo dan Magdalena Lumbantoruan. (1992). Ensiklopedia Ekonomi, Bisnis, dan Manajemen Jilid I.PT Citra. Jakarta 204