PNM Permodalan Nasional Madani



dokumen-dokumen yang mirip
Peran Bank Indonesia Dalam Perekonomian BANK INDONESIA KREDIT. SIMPANAN : Giro Deposito Tabungan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini menghadapi banyak

BAB I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peran strategis UMKM dalam

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penyaluran Kredit Perbankan Tahun (Rp Miliar).

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor

I. PENDAHULUAN. Modal tanah, tenaga kerja dan manajemen adalah faktor-faktor produksi,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/16/PBI/2001 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibiayai, perbankan lebih memilih mengucurkan dana untuk kredit ritel dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENANDATANGANAN MOU. Divisi Bisnis Usaha Kecil

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Usaha Besar Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LKM BY : NETTI TINAPRILLA

BAB I PENDAHULUAN. (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan,

II. TEVJAUAN PUSTAKA

BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat membuat rasa

ASEAN-CHINA Free Trade Area (ACFTA).

I. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia berdasarkan data statistik tahun 2004, dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. negara adalah sektor perbankan. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

I. PENDAHULUAN. tahun keuangan mikro (international microfinance year 2005), dimana lembaga

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil yang sangat penting keberadaannya adalah Usaha Mikro Kecil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu

I.PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Evaluasi Implementasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat Dalam Rangka Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan, Koperasi (UMKMK).

PEDOMAN UMUM LINKAGE PROGRAM ANTARA BANK UMUM DENGAN KOPERASI

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTUAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. PERIODE 2013

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/16/PBI/2003 TENTANG PERUBAHAN KETIGA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO: Energi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat? Oleh : Noer Soetrisno

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi adalah sektor UKM (Usaha Kecil Menengah). saat ini para pelaku UKM masih kesulitan dalam mengakses modal.

BAB II TELAAH PUSTAKA. tersebut. Mengingat besarnya pengaruh bank terhadap perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan ekonomi Indonesia sejak krisis menerpa pada tahun 1998

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik UMKM

BAB I PENDAHULUAN. forum, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Ramainya

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera untuk. kita semua

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

INVESTOR SUMMIT AND MARKET CAPITAL EXPO 2013

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

PEMBAHASAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

Ketimpangan Komposisi Kredit Perbankan. Oleh M. Firdaus (Deputy SEN ASPPUK)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

LEMBAGA KEUANGAN BERBASIS KOMUNITAS. Profil kelembagaan keuangan berbasis komunitas

PEMBIAYAAN USAHA PERTANIAN: Peran dan Fungsi FP2S Dalam Akselerasi KUR

Boks 3 Memperkuat Daya Saing dan Kelembagaan Bank Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

NAMA : KAMMILAH KELAS : 3EB08 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

I. PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam menopang perekonomian nasional. Hal ini

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian daerah. Dinas Koperasi dan UKM DIY mencatat hingga

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil merupakan basis usaha rakyat. Dari perspektif dunia, diakui bahwa usaha kecil

Menuju UKM Mandiri. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Perbankan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. peranan dan keikutsertaannya dalam membangun ekonomi negara, keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kondisi ini. Akibat adanya rasionalisasi maupun pemutusan hubungan kerja

PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015

I. PENDAHULUAN. Menengah) di Indonesia sangat penting dan strategis. UMKM telah lama diyakini

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk JAKARTA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. utama yang sejak dahulu kala menjadi tulang punggung operasi badan usaha

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)

ANALISIS PERANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM/UNIT SIMPAN PINJAM DALAM UPAYA PENGEMBANGAN UMKM DI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi disemua negara berkembang. Menurut Thee Kian Wie, kemiskinan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Bab Delapan Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

Review Dialog BENARKAH KUR TANPA JAMINAN? Jakarta, 5 November 2008, Gedung Jurnal Nasional Jam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan pembangunan

Transkripsi:

Mendorong Akselerasi Intermediasi kepada Usaha Mikro dan Kecil melalui Linkage Program Abdul Salam Direktur PT (Persero) Seminar Linkage Program Gema PKM & Bank Indonesia 27 Agustus 2004 PT. (Persero) Gedung Arthaloka Lt. 1, 6, 8, 9 dan 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 2 Jakarta 10220 Telp. 021-2511404, Fax. 021-2511371

Background Linkage Program Business Plan Bank Umum untuk kredit UMKM LDR BU masih rendah - Tersedianya Business Plan BU untuk kredit UMKM. - BU tidak dapat menjangkau usaha Mikro secara langsung UKM Centre Pola Kemitraan Unit Layanan Mikro Linkage Program Linkage Program UMKM - BPR/LKM kekurangan dana - BPR/LKM mampu menjangkau usaha Mikro

Profil LKM di Indonesia Jumlah unit LKM > 54.000, tersebar hingga pelosok pedesaan Indonesia Melayani > 33 juta penabung, > 21 juta peminjam, termasuk masyarakat miskin, dengan jumlah pinjaman rata-rata: Rp. 4 jt (BRI-Unit) Rp. 3,7 jt (BPR) Dibawah Rp. 1 juta (LKM lainnya) Pinjaman lebih tinggi dibanding simpanan (selain BRI Unit, dimana Simpedes > Kupedes, LDR = 73.6%, Juni 2003): Daya salur kredit yang besar melebihi kemampuan menggalang dana masyarakat Sustainabilitas sudah terbukti Tingginya* kemampuan LKM menyalurkan dana, dengan tingkat pengembalian yang baik (sustain).

Jenis Linkage Program Executing Joint Financing Channelling Aset Buy B.U B.U B.U B.U Resiko BPR Resiko B.U & BPR Resiko B.U Resiko B.U BPR BPR BPR BPR UMKM UMKM UMKM UMKM

Manfaat Linkage Program Bagi Bank Umum 1. Diversifikasi Portfolio Kredit - Meningkatkan jumlah penerima kredit - Diversifikasi Menurut Sektor Usaha 2. Profitable, diberikan dengan biaya pasar 3. Potensi Pasar, nasabah yang naik kelas menjadi nasabah baru BU 4. Mensukseskan program penanggulangan kemiskinan

Manfaat Linkage Program bagi BPR/LKM Struktur Suku Bunga Lembaga Mikro No Structure of Lending Rate BRI Unit BPR BPR setelah 1 Cost of Fund 12% 20% 15% Linkage Program 2 OH & Handling Cost 13% 8% 79% 3 Loss Provision & Credit Risk 4% 2% 2% 4 Profit Margin 2% 2% 2% Bunga Kredit Efektif 31% 32% 26% Linkage Program : menurunkan tingkat suku bunga kredit

1. Posisi Linkage Program Berdasarkan data yang diperoleh, per Maret 2004, linkage program telah melibatkan kerjasama antara 998 BPR dan 30 lembaga keuangan (29 bank umum + PNM), dengan plafon Rp 736 milyar dan baki debet Rp 430 milyar. 2. Perkiraan Potensi Linkage BPR dgn Bank Umum Daya serap LKM diperkirakan Rp. 4 triliun, terdiri dari Rp. 2,1 triliun melalui BPR dan Rp. 1,9 triliun melalui LKM lainnya.

Permasalahan a. BPR dan LKM kesulitan memenuhi persyaratan jaminan tambahan (agunan). b. Bank kesulitan dalam pemantauan kinerja BPR dan LKM, karena sebagian LKM belum menggunakan IT system yang memadai. c. Eligibilitas BPR, cenderung memiliki BPR yang sangat sehat saja. d. Linkage Program belum menjangkau LKM, seperti KSP, BMT dan LKM yang informal. e. Belum terwujud kesetaraan dalam hubungan kerjasama.

Saran a. Linkage Program agar disertai pengawasan dan pembinaan b. Teknologi Informasi untuk pemantauan c. Linkage Program ditujukan kepada BPR Cukup Sehat d. Linkage Program dikembangkan untuk KSP, BMT, LDKP dan BKD. e. Memperbanyak Joint Financing, dan pembiayaan untuk sektor produktif. f. Perlu dukungan BI / Pemerintah dalam hal : - Subsidi training untuk standarisasi manajer LKM. - Pembangunan database / LKM Center. - Pembangunan lembaga rating. - Pengembangan Apex LKM.

Kesimpulan Linkage Program telah berkembang dengan baik dan merupakan salah satu upaya merealisasikan Business Plan BU untuk usaha mikro. Linkage Program telah membuktikan bahwa Bank Umum dapat pula menjangkau usaha mikro/masyarakat miskin dengan tetap profitable dan aman. Linkage sebagai bentuk kepedulian sosial serta peluang pasar baru.