PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK UNIT CORN DRIER METRO KIBANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH

1. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai APD yang kurang tepatdan perawatannya yang tidak baik

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

DAFTAR ISI. Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur akan Menilai Tipe Penilaian...2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Secara sederhana yang dimaksud dengan APD adalah :

Definisi dan Tujuan keselamatan kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. serikat pekerja dengan pengusaha dan pemerintah sebagai satu kesatuan system dalam

Alat Pelindung Diri Kuliah 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

BAB I PENDAHULUAN. kerja karyawan. Di samping itu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BAB V PEMBAHASAN. identifikasi kebutuhan dan syarat APD didapatkan bahwa instalasi laundry

Hirarki Pengendalian Potensi Bahaya K3

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tentang ketenaga kerjaan yakni penyegelan asset perusahaan jika melanggar

Peralatan Perlindungan Pekerja

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memakai peralatan yang safety sebanyak 32,12% (Jamsostek, 2014).

PERALATAN PERLINDUNGAN DIRI

BAB II LANDASAN TEORI. dan proses produksi (Tarwaka, 2008: 4). 1. Mencegah dan Mengurangi kecelakaan.

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan

DAFTAR ISI. Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur akan Menilai Tipe Penilaian...2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi juga memiliki karakteristik yang bersifat unik, membutuhkan sumber

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kompetensi Dasar : Mengikuti prosedur lingkungan kerja tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN. Responden yang saya hormati,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I KONSEP PENILAIAN

adalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki

MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN HOTEL MERCURE 8 LANTAI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor industri

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab tersebut

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

Pengelolaan dan Manajemen Laboratorium Kimia

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI SMK

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik biaya, tenaga kerja,

Created by: Esa Rahmanda H Click to edit Master title style

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN

PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013).

Personal Protective Equipments (PPE)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN th > 49 th 2 9. Tidak Tamat SD - - Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Akademi/PT - -

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERSEPSI TERHADAP APD

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI SEBUAH PABRIK KIMIA DI TANGERANG.

PERANGKAT RPP SMK. Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup KELAS X / SEMESTER I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen Proyek Konstruksi dan Peran Manajer. satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi K3 di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia

KOP SURAT BADAN USAHA

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dunia perindustrian di era globalisasi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT KOMATSU INDONESIA

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

PT MEIWA KOGYO INDONESIA.Slogan Safety First.KARAWANG: 15 JUNI 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Upaya, kesehatan kerja. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. COCA-COLA BOTLING INDONESIA. Disusun Oleh :

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. petani, sehingga Indonesia dikenal sebagai negara agraris.

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Analisis Kecelakaan Kerja di Stasiun Pengisian Tabung LPG

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) PT. ARFAK INDRA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan dan dikondisikan secara baik oleh pihak perusahaan.

Transkripsi:

KARYA ILMIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 1 PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK UNIT CORN DRIER METRO KIBANG Ifah Mega Vanidiawati 1 Ifah Mega Vanidiawati, 2 Fitriani, 2 Teguh Budi Trisnanto. 1 Mahasiswa Program Studi Agribisnis, 2 Dosen Program Studi Agribisnis, Politeknik Negeri Lampung Jl. Soekarno Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Telp (0721) 703995, Fax : (90721) 787309 email¹: ifahmegavanidiawati@gmail.com email²: Fitriani@polinela.ac.id email²:dtetuko@polinela.ac.id Abstrak Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu persyaratan untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Penerapan K3 di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. menghadapi beberapa kendala. Karyawan masih ada yang kurang memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang dapat mengakibatkan kecelakaan tinggi dan kerugian perusahaan. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu (1) menguraikan kondisi lingkungan tempat kerja di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, (2) menjelaskan sarana dan prasarana K3, dan (3) mengkaji penerapan K3 di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan pembahasan disimpulkan bahwa (1) kondisi lingkungan tempat kerja yang mempengaruhi penerapan keberhasilan K3 adalah penerangan, kebisingan, getaran mekanis dan bau tidak sedap, (2) sarana dan prasarana K3 yaitu Alat Perlindungan Diri (APD) yang digunakan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk adalah safety helmet, tali keselamatan (safety belt), sepatu karet (sepatu boot), sepatu pelindung (safety shoes), sarung tangan, tali pengaman, penutup telinga, kacamata pengaman, masker, pelindung wajah dan jas hujan (3) Lingkungan kerja yang sehat diwujudkan melalui kebersihan ruang tempat kerja dan ketersediaan fasilitas kesehatan di perusahaan. Perusahaan menyediakan kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di setiap ruangan. Kata Kunci: Keselamatan dan kesehatan kerja (K3), Sarana dan prasarana, Penerapan Pendahuluan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu persyaratan untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Kesehatan dan keselamatan kerja juga merupakan kebijakan yang dibuat pemerintah untuk melindungi tenaga kerja dan mengatur hak-hak serta kewajiban pegawai terhadap perusahan. Perlindungan terhadap tenaga kerja merupakan suatu kewajiban yang harus diberikan oleh pihak perusahaan terhadap pegawainya, sehingga pegawai dapat bekerja lebih tenang, aman, nyaman dan target produksi dapat terpenuhi. Apabila perusahaan kurang memperhatikan kesehatan dan keselamatan pekerja akan mengakibatkan kecelakaan tinggi dan kerugian perusahaan akan meningkat. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di

KARYA ILMIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 2 perusahaan sangatlah penting karena memberikan manfaat yang besar. Panggabean (2004) menyatakan bahwa K3 perlu dilaksanakan secara efektif oleh suatu perusahaan untuk menurunkan frekuensi kecelakaan dan penyakit kerja dan meningkatkan poduktivitas dan kinerja perusahaan. K3 merupakan salah satu perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang Undang Nomor 1 Tahun 1970. Dengan menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja dan tingkat kesehatan yang tinggi sehingga produktivitas kerja semakin meningkat. Selain itu penerapan K3 diharapkan dapat menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Ketentuan mengenai K3 telah diatur sedemikian rupa namun dalam praktiknya masih menghadapi berbagai kendala. Kurangnya kesadaran terhadap keamanan, kesehatan dan keselamatan di tempat kerja menjadi persoalan tersendiri. Pada pelaksanaan K3 masyarakat pada umumnya masih kurang memberikan perhatian. Oleh karena itu, kesadaran penerapan program K3 perlu ditingkatkan untuk menghadapi tantangan perdagangan bebas saat ini. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Corn Drier Metro Kibang adalah perusahaan yang bergerak pada industri pengadaan jagung. K3 di perusahaan dianggap sangat penting karena sangat menunjang proses produksi di perusahaan. Kejadian kecelakaaan kerja yang sering kali terjadi pada saat melakukan aktivitas antara lain kesetrum atau tangan tertusuk jarum karung. Faktor yang menyebabkan kecelakaan terjadi antara lain karena kesadaran dan ketersediaan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Tenaga kerja pada bagian produksi sering kali tidak menggunakan APD secara lengkap. Hal tersebut menyebabkan kecelakaan terjadi. Data tenaga kerja harian pada masing masing bagian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Data tenaga kerja di bagian produksi No Tenaga Kerja Jumlah Tenaga Kerja 1 Tenaga kerja tetap 21 2 Tenaga kerja kontrak 1 3 Tenaga kerja lepas 143 Total 165 Sumber: PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, 2018 Tabel 2 menunjukkan tenaga kerja tetap berjumlah 21 orang di bagian kepala unit, kepala bagian pembelian dan penjualan, kepala gudang dan QC, admin sparepart, operator produksi, kerani gudang, kepala bagian finansial dan akunting, kasir,staff akunting, dan Personalia dan General Affair. Tenaga kerja kontrak berjumah 1 orang di bagian driver. Tenaga kerja lepas berjumlah 143 orang di bagian bongkar muat, produksi, jahit, tampi dan harian. Aktivitas jam kerja yang dilakukan pada bagian produksi dan mesin sesuai standard yang sudah ditentukan oleh perusahaan yaitu 8 jam kerja. Tenaga kerja memulai aktivitas kerja pada pukul 08.00 16.00 WIB. Berdasarkan uraian tersebut di atas penerapan pelaksanaan K3 pada PT Japfa Comfeed Indonesia tbk. sangat penting dalam mencapai produktivitas kerja. Oleh karena itu

KARYA ILMIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 3 Tugas Akhir ini berjudul Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT Japfa Comfeed Indonesia tbk. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kondisi lingkungan tempat kerja di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, menjelaskan sarana dan prasarana K3 di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan mengkaji penerapan K3 di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Metode Pelaksanaan Kegiatan pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari sampai April 2018 di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Corn Drier Metro Kibang. Data yang dianalisis terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data atau informasi yang diperoleh dari perusahaan. Data sekunder yaitu data atau informasi yang diperoleh dari data penjualan diperusahaan, buku-buku literatur, dan jurnal dari internet. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif (Moleog, 2012) dan kuantitatif (Sugiyono (2009). Hasil dan pembahasan Kondisi lingkungan tempat kerja Kondisi kerja yang mempengaruhi tenaga kerja meliputi penerangan, sirkulasi udara, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap. a. Penerangan Penerangan merupakan bagian perusahaan yang penting. Hal ini bertujuan untuk menunjang kondisi kerja. Salah satu faktor yang penting dari lingkungan kerja yang dapat memberikan semangat dalam bekerja adalah penerangan yang baik. Penerangan yang baik dapat memberikan kepuasan dalam bekerja dan tentunya akan meningkatkan produktivitas. Rafaeli (2010) menjelaskan bahwa penerangan yang baik dengan cahaya lampu 25 watt. b. Sirkulasi Udara Udara di sekitar kita dikatakan kotor apabila keadaan oksigen di dalam udara tersebut telah berkurang dan bercampur gas-gas lainnya yang membahayakan kesehatan tubuh.suhu udara di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk memiliki suhu ruangan antara 24-25 derajat celcius. c. Kebisingan Batas pendengaran telinga manusia hanya dapat mendengar bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai 20.000 Hz. Saat melakukkan proses produksi di gudang terdengar bunyi yang sangat keras dapat mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran dan menimbulkan kesalahan komunikasi. Oleh karena itu, pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindari dengan memakai ear muff. Sarana dan prasarana kesehatan dan keselamatan kerja Kesehatan dan keselamatan Kerja di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk memiliki program pengadaan yaitu Alat Pelindung Diri (APD). Karyawan atau tenaga kerja yang bekerja wajib menggunakan APD pada saat bekerja. APD merupakan alat yang diberikan perusahaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja hal tersebut membuat kondisi

KARYA ILMIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 4 kerja yang aman dan mengurangi resiko tingkat kecelakaan kerja. APD yang disediakan perusahaan yaitu: 1. Safety helmet, digunakan untuk melindungi kepala dari paparan bahaya seperti kejatuhan benda ataupun paparan bahaya aliran listrik. Pemakaian topi pelindung (safety helmet) harus sesuai lingkar kepala sehingga nyaman dan efektif melindungi pemakainya. 2. Sepatu Pelindung (Sepatu boot), berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. 3. Sarung Tangan Katun (Cotton gloves), berfungsi untuk melindungi tangan dari tergores, tersayat dan luka ringan.. 4. Sarung Tangan Karet (Rubber gloves) befungsi untuk melindungi tangan dari bahan kimia seperti oli, minyak dan perekat. 5. Penutup Telinga (Ear Plug/ Ear Muff), berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. 6. Kacamata Pengaman (Safety glasses), berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misal mengelas). 7. Masker (Respirator), berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara yang buruk (misal berdebu, beracun, berasap, dan sebagainya). Pelatihan dan pendidikan keselamatan kesehatan kerja (K3) Program pelatihan yang dilakukan perusahan ada dua 2 yaitu program internal dan eksternal, untuk program pelatihan/training internal perusahaan dilakukan setiap bulan sekali, dan bagi peserta yang sudah mengikuti program pelatilahan tersebut tidak wajib untuk mengikutinya kembali, sedangkan untuk program pelatihan eksternal perusahaan adalah study banding yang dilakukan setiap satu 1 tahun sekali di PT Japfa Comfeed Indonesia Sutami Unit Corn Drier Kalianda. Lingkungan kerja dan pelayanan kesehatan Kondisi kerja di dalam ruangan menjadi nyaman dan terhindar dari penyakit, apabila karyawan atau tenaga kerja mengalami sakit akibat kerja atau kecelakaan akibat kerja akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang sudah disediakan oleh perusahaan. Pelayanan kesehatan yang ada di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. meliputi: 1. Pemeriksaan Kesehatan Pemeriksaan yang dilakukan tersebut meliputi: a. Riwayat Kesehatan: Untuk mengetahui penyakit sebelumnya yang pernah di derita oleh calon karyawan atau tenaga kerja. b. Data Fisik: Tinggi badan, berat badan, berat badan ideal, BMI (Body Mass Index), tekanan darah, pernapasan, mata, anggota gerak dan THT. 2. BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

KARYA ILMIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 5 sosial. Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk seluruh karyawan wajib mempunyai BPJS ketenagakerjaan. Apabila pekerja mengalami kecelakaan sudah ada kartu BPJS ketenagakerjaan dan biayanya sudah ditanggung oleh pemerintah. BPJS Ketenagakerjaan meliputi: Jaminan kecelakaan kerja, Jaminan hari tua, Jaminan pensiun, Jaminan kematian. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, maka disimpulkan yaitu: 1. Kondisi lingkungan tempat kerja yang mempengaruhi K3 di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk adalah penerangan, kebisingan, getaran mekanis dan bau tidak sedap. 2. Sarana dan Prasarana penunjang K3 yaitu Alat Pelindung Diri (APD) yang meliputi: safety helmet, tali keselamatan (safety belt), sepatu karet (sepatu boot), sepatu pelindung (safety shoes), sarung tangan, tali pengaman, penutup telinga, kacamata pengaman, masker, pelindung wajah dan jas hujan. 3. Lingkungan kerja yang sehat diwujudkan melalui kebersihan ruang tempat kerja dan ketersediaan fasilitas kesehatan di perusahaan. Perusahaan menyediakan kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di setiap ruangan. Saran Berdasarkan kesimpulan disarankan perlu adanya ketegasan kepada tenaga kerja yang tidak menggunakan APD secara lengkap dan juga pemeriksaan kelengkapan APD secara langsung ke areal. Tenaga kerja yang tidak memakai APD lengkap dapat langsung diberikan surat teguran. Ketersediaan klinik sangat penting dalam menjaga dan memfasilitasi K3 di perusahaan. Referensi Abduh. 2010. Pengelolaan Faktor Non Personil untuk Pencegahan Kecelakaan Kerja Konstruksi. Jurnal Konferensi Nasional Teknik Sipil 4. Casio, Hodgetts. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: Graha Ilmu. Departemen Tenaga Kerja RI. 1996. Keselamatan Kerja. Bandung: Sima Departemen Kesehatan RI. 2009. Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Harianto. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Murai Kencana

KARYA ILMIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 6