Program Penelitian CGIAR tentang Hutan, Pohon dan Wanatani. Penghidupan, Bentang Alam dan Tata Kelola

dokumen-dokumen yang mirip
Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research

Hutan, Pohon dan Wanatani

Proyek GCS- Tenurial. Kepastian tenurial bagi masyarakat sekitar hutan. Studi komparasi global ( )

Belajar dari redd Studi komparatif global

Forum Lanskap Global. Rumusan Hasil. 2013, Warsawa, UNFCCC

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

Ilmuwan mendesak penyelamatan lahan gambut dunia yang kaya karbon

Strategi CIFOR

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut

Strategi Ringkasan. Melangkah maju menuju agenda baru iklim dan pembangunan. Strategi CIFOR : Ringkasan 1

Membangun pasar kopi inklusif

Produksi minyak sawit berkelanjutanmelestarikan. masa depan hutan

Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012

BAB I. PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya

Inisiatif Accountability Framework

Kepastian Pembiayaan dalam keberhasilan implementasi REDD+ di Indonesia

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan tentang perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, produk kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang. hampir mencakup seluruh daerah tropis (RSPO, 2009).

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Kecenderungan Total Volume Ekspor Hasil hutan Kayu

DANA INVESTASI IKLIM

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan lingkungan. Fungsi hutan terkait dengan lingkungan, sosial budaya

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan mulai dari tanaman keras, non kayu, satwa, buah-buahan, satuan budi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

Prioritas CIFOR. Memajukan. hutan dan

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011

Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (SAC) terhadap Kebijakan Pengelolaan Hutan Keberlanjutan (SFMP 2.0) APRIL

PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Prioritas Penelitian CIFOR

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

BAB 1. PENDAHULUAN. peningkatan pesat setiap tahunnya, pada tahun 1967 produksi Crude Palm Oil

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013

Garis-Besar NAP. Latar Belakang. Tujuan dan Strategi Pembangunan Nasional Dalam Rangka Antisipasi Perubahan Iklim. Rencana Aksi Nasional

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

Risalah Konsep. 31 Juli 2013

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter, yaitu tahun 1996, sumbangan industri non-migas

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

HELP A B C. PRINSIP CRITERIA INDIKATOR Prinsip 1. Kepatuhan hukum dan konsistensi dengan program kehutanan nasional

II. TINJAUAN PUSTAKA. banyak dibicarakan dan dianjurkan. Hal ini terjadi karena munculnya isu

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

CIFOR dan Indonesia. Kemitraan untuk hutan dan manusia

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

Lebih dari rangkaian kata INDONESIA

INDONESIA NEW URBAN ACTION

KERANGKA ACUAN KONSULTAN KOMUNIKASI CONSERVATION INTERNATIONAL INDONESIA

Rehabilitasi dan Reklamasi Pasca Tambang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Pertanian (SIPP) yaitu: terwujudnya sistem pertanianbioindustri

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian hutan tropis terbesar di dunia terdapat di Indonesia. Berdasarkan

Pendahuluan Daniel Murdiyarso

seperti Organisasi Pangan se-dunia (FAO) juga beberapa kali mengingatkan akan dilakukan pemerintah di sektor pangan terutama beras, seperti investasi

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KERANGKA DAN STRATEGI PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DALAM PROGRAM KARBON HUTAN BERAU (PKHB)

DOKUMEN PANDUAN UTZ. Mengidentifikasi berbagai dampak dan risiko perubahan iklim. Diversifikasi produksi pertanian. Menerapkan upaya hemat air.

Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE)

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA FINALISASI DAN REALISASI MASTERPLAN PUSAT KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI (PPKH) Pongkor, Selasa, 23 April 2013

Muhammad Zahrul Muttaqin Badan Litbang Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Mendorong Petani Kecil untuk Move Up atau Move Out dari Sektor Pertanian

Mengembangkan pasar produk gula kelapa organik bersertifikat

Kajian Tengah Waktu Strategi Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. peradaban umat manusia di berbagai belahan dunia (Maryudi, 2015). Luas hutan

LAPORAN PENELITIAN HUTAN BER-STOK KARBON TINGGI

Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Infografis Kemakmuran Hijau v5.2 PRINT.pdf PROYEK KEMAKMURAN HIJAU

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

Pemetaan Pendanaan Publik untuk Perubahan Iklim di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya merupakan perairan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat dalam Berbagai Thema Proyek Kemakmuran Hijau Jendela-2

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

Transkripsi:

Program Penelitian CGIAR tentang Hutan, Pohon dan Wanatani Penghidupan, Bentang Alam dan Tata Kelola

Program Penelitian CGIAR tentang Hutan, Pohon dan Wanatani (CRP-FTA) CRP-FTA adalah sebuah program kolaboratif berjangka panjang dari proyek-proyek penelitian multi disiplin yang saling terkait yang dikawal oleh Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (Center for International Forestry Research/ CIFOR) bermitra dengan Biodiversity International, International Center for Tropical Agriculture (CIAT), Agricultural Research for Development (CIRAD) dan World Agroforestry Centre (ICRAF). Penelitian yang dilakukan di bawah CRP-FTA menangani beberapa tantangan paling serius yang dihadapi manusia saat ini perubahan iklim, ketahanan pangan, kemiskinan dan jasa ekosistem yang semakin berkurang. CRP-FTA tersusun atas lima tema penelitian, dengan tema-tema lintas sektoral atas jender dan bentang alam penjaga (sentinel landscapes). Rancangannya memadukan penguatan kapasitas, pengembangan kemitraan dan pertukaran pengetahuan. Tantangan dari berkurangnya jasa ekosistem dan kemiskinan bersifat lintas disiplin, sektoral dan institusional, sehingga demikian pulalah yang harus berlaku bagi penelitian, kebijakan dan praktik. CRP-FTA menggunakan sebuah pendekatan penelitian yang strategis, bertarget dan kolaboratif yang berkonsentrasi pada dampak dan memajukan pengetahuan. Sejak tahun 2011, program ini telah menghasilkan sejumlah besar pengetahuan, teknologi serta inovasi kelembagaan dan kebijakan. Target penelitian dari program ini adalah 46% dari tutupan hutan di bumi serta pohon dan hutan yang merupakan sumber daya utama bagi sekitar 500 juta orang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Pengembangan Kemitraan dan Kerjasama Dengan menyelaraskan keahlian dari empat pusat CGIAR dan jaringan internasional mereka, program ini menggunakan kemitraan untuk memanfaatkan sebesar-besarnya sumber daya dan pengetahuan dan untuk menghindari duplikasi dan fragmentasi. Pusat-pusat tersebut memiliki kemitraan penelitian formal dengan lebih dari 80 institusi global, nasional dan subnasional. Penguatan Kapasitas Penguatan kapasitas dibangun ke dalam proyek-proyek sehingga mereka mengembangkan keterampilan dan informasi yang cukup di antara pengguna output penelitian agar dapat terus menghasilkan dan menerapkan pengetahuan mereka sendiri. Pada tahun 2012, program ini menyelenggarakan hampir 100 lokakarya di sekitar 40 negara dengan total 3.000 peserta. Pertukaran Pengetahuan Tim komunikasi menggunakan berbagai media dan jaringan internasional untuk meningkatkan penjangkauan. Pada tahun pertama program ini, pusat-pusat menerbitkan ratusan artikel jurnal, laporan dalam jaringan (daring), pedoman, alat bantu (toolkit), makalah kerja dan kertas kebijakan tersebut (policy briefs) serta mengambil bagian dalam konferensi-konferensi yang berpengaruh. Pohon dan Hutan yang Mana? Lebih dari dua pertiga ekosistem darat dapat diidentifikasi sebagai hutan dan lahan berpohon. Namun pohon juga merupakan elemen penting pada berbagai sistem lain, termasuk bentang alam pertanian, padang rumput, stepa dan gurun. Kompleksitas yang disebabkan oleh keragaman ekologis, budaya dan sosial ekonomi di antara dan di dalam wilayah menuntut adanya strategi penelitian yang juga beragam. Penelitian yang Dirancang untuk Memberikan Dampak Penelitian berorientasi dampak Semua kegiatan penelitian CRP-FTA ditautkan pada jalur dampak tertentu yang mengaitkan keluaran penelitian dengan hasil dan akhirnya, dampak. Bagaimana penelitian CRP-FTA membuat hipotesa yang akan memunculkan hasil dan dampak dijelaskan dalam Teori Perubahan CRP-FTA, yang telah dikembangkan pada suatu tingkat umum untuk CRP dan pada tingkat yang lebih terperinci untuk masingmasing proyek unggulan. Sistem Pemantauan, Evaluasi dan Penilaian Dampak program memberikan bukti untuk mengevaluasi efektivitas program dan hasil kembali dari investasi. Ini juga berfungsi sebagai suatu mekanisme pengelolaan adaptif yang dapat dijadikan pembelajaran atas apa yang berhasil dan di mana fokus harus ditempatkan untuk upaya-upaya di masa mendatang.

Tema Penelitian Sistem produksi petani kecil dan pemasaran hasilnya Sasaran Untuk meningkatkan produktivitas para petani kecil pohon dan hutan dan kontribusinya bagi penghasilan, ketahanan pangan dan nutrisi Untuk meningkatkan partisipasi petani kecil dalam pemasaran hasil pohon dan hutan Untuk memperkuat kebijakan dan pengaturan kelembagaan yang mendukung petani kecil dalam eksploitasi sumber daya pohon dan hutan secara berkelanjutan Beberapa kegiatan penelitian dan capaian kami Pembentukan dan pengiriman plasma benih (germ plasm) pohon yang disempurnakan untuk spesies bernilai tinggi di Afrika Barat dan India; pengembangan metode propagasi yang baru untuk jenis pohon bernilai tinggi di Afrika. Analisis rantai nilai hasil hutan di Afrika dan Asia, dengan rekomendasi bagi peningkatan penghidupan masyarakat perdesaan, termasuk melalui akses pasar yang lebih besar bagi perempuan. Pengembangan alat baru untuk menyesuaikan jenis pohon dan pilihan pengelolaan di lapangan, relung-relung (niches) pertanian dan bentang alam, mendorong keanekaragaman pohon dan penghidupan serta bentang alam yang lebih tangguh.

Tema Penelitian Pengelolaan dan konservasi sumber daya hutan dan pohon Sasaran Untuk meningkatkan kemungkinan akan tetap tersedianya sumber daya hutan dan pohon yang penting bagi generasi yang akan datang Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin yang penghidupannya bergantung pada sumber daya tersebut Beberapa kegiatan penelitian dan capaian kami Pengembangan Strategi Global untuk Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Kakao, melalui suatu proses konsultasi yang didasarkan pada keahlian komunitas global. Strategi ini memberikan kerangka yang jelas untuk konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman kakao. Analisis tentang bagaimana sistem wanatani petani kecil berkontribusi bagi konservasi berbasiskan petani dari sumber daya genetik. Evaluasi terhadap kesesuaian pemanenan kayu dengan panen kacang Brasil yang mendukung ribuan keluarga pedesaan di Amazonia bagian barat. Sejumlah kegiatan di India dan Malaysia untuk membantu perempuan memperoleh lebih banyak manfaat dari pohon buah tropis.

Tema Penelitian Pengelolaan bentang alam untuk jasa lingkungan, keanekaragaman hayati dan penghidupan Sasaran Untuk menentukan bagaimana cara terbaik bagi masyarakat agar dapat mengelola bentang alam multifungsi Untuk menyeimbangkan penyediaan fungsifungsi barang dan jasa ekosistem dengan pemeliharaan kapital alam dan pelibatan sosial Beberapa kegiatan penelitian dan capaian kami Sintesis penelitian tentang pengelolaan bentang alam yang berfokus pada emisi gas rumah kaca yang muncul dari budidaya kelapa sawit dan perubahan pola pemanfaatan lahan di Indonesia. Ulasan tentang jasa ekosistem dan bagaimana pembuat kebijakan dapat dipengaruhi dengan sorotan pada pentingnya skala bentang alam untuk memahami timbal balik dan mekanisme sosial untuk mengatasinya. Penyusunan panduan untuk mengkombinasikan tujuan-tujuan konservasi dan penghidupan di sekitar wilayah yang dilindungi yang diterapkan dalam forum internasional. Menguji sejumlah pendekatan baru untuk menganalisis spesifikasi jender dalam pembuatan keputusan terkait pemanfaatan lahan.

Tema Penelitian Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim Sasaran Untuk berkontribusi bagi pengembangan rezim hutan dan iklim yang baru serta berbagai inisiatif subnasional Untuk membentuk sistem peraturan global dan tata kelola serta prioritas pendanaan bagi langkah-langkah mitigasi dan adaptasi terkait hutan Beberapa kegiatan penelitian dan capaian kami Pengukuran parameter dan kepadatan kayu untuk mengkuantifikasi dampak perubahan iklim dan memperkirakan iklim yang akan datang. Analisis kerentanan manusia atas dampak perubahan iklim terhadap sistem kehutanan dan wanatani serta penghidupan. Pembentukan suatu wadah dalam jaringan (online platform) tentang hutan serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di bawah naungan weadapt, sebuah komunitas adaptasi iklim yang berkembang dengan cepat mencapai hampir 2000 anggota dan 300 organisasi. Pelibatan dalam proyek untuk memungkinkan petani mendapatkan manfaat dari pendanaan karbon. Lebih dari 5.000 rumah tangga pertanian di India telah mengadopsi langkah-langkah adaptasi seperti menanam pohon, mengubah praktik pertanian dan mengurangi konsumsi energi.

Tema Penelitian Dampak perdagangan dan investasi atas hutan dan masyarakat Sasaran Untuk berkontribusi terhadap pergeseran utama dalam tren perdagangan dan investasi dalam bentang alam berhutan, agar dapat mengurangi dampak negatif dan memperkuat dampak positif atas hutan dan masyarakat yang bergantung pada hutan dengan menciptakan peluang bagi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif Beberapa kegiatan penelitian dan capaian kami Pengamatan terhadap implikasi pengembangan bahan bakar nabati terhadap hutan, yang secara nyata meningkatkan pemahaman tentang bagaimana kebijakan bahan bakar nabati mempengaruhi hasilhasil sosial ekonomi dan ekologis setempat. Identifikasi sejumlah tantangan yang terkait dengan implementasi peraturan pasar pada negara-negara konsumen untuk mendukung legalitas kayu, seperti FLEGT, dan berbagai pilihan untuk mengelola dampak atas sektor kayu domestik dan operator kayu kecil/ informal yang muncul dari integrasi mereka ke dalam ekonomi formal. Analisis kebijakan dan kerangka kerja hukum serta strategi perusahaan yang mempengaruhi perluasan investasi berskala besar pada berbagai sektor yang memberi tekanan pada hutan (misalnya kelapa sawit, kayu, pertambangan), serta rekomendasi untuk meningkatkan pendanaan dan tata kelola lahan.

Cerita-cerita Sukses Pusat Sumber daya Perdesaan (Rural Resource Centers): Sebuah inovasi program dalam pengiriman bibit dan benih Studi dampak dari upaya-upaya untuk menyebarkan penanaman pohon bernilai tinggi dengan menggunakan metode propagasi baru, Kamerun Lebih banyak penduduk desa yang memahami pilihan-pilihan wanatani, sehingga memperoleh jalan untuk memvariasikan penghidupan mereka. Jumlah penduduk yang menanam pohon bernilai tinggi dan oleh karena itu meningkatkan penghasilan mereka meningkat lebih dari dua kali lipat. Regenerasi alami yang dikelola petani: Lebih banyak pohon = lebih besar penghasilan Studi dampak terhadap petani yang melaksanakan regenerasi alami pohon di lahan mereka; Burkina Faso, Mali, Nigeria dan Senegal Secara umum, dinyatakan bahwa hasil panen meningkat sampai 15-30%, bergantung pada lokasi, jenis dan tipe tanaman. Rumah tangga yang mempraktikkan regenerasi alami yang dikelola petani secara lebih intensif memiliki penghasilan yang lebih besar dibandingkan yang melakukannya secara kurang intensif dan semakin tinggi kepadatan pohon, semakin besar penghasilan. Mitigasi perubahan iklim: Mengatasi hambatan teknis dan mempengaruhi kebijakan internasional Sebuah pendekatan bertahap dalam menetapkan tingkat emisi acuan untuk REDD+, sehingga mengatasi sebuah penghambat teknis utama bagi negaranegara dalam menetapkan acuan performanya Setelah hasil disampaikan pada pembuat kebijakan dalam suatu lokakarya ahli, UNFCCC menggunakan pendekatan ini sebagai kerangka kerja tingkat emisi acuannya. Sejak saat itu pendekatan ini telah diperluas pada keseluruhan sistem pemantauan, pelaporan dan verifikasi.

Lintas Sektoral Jender: Menyelaraskan ketidakseimbangan Penelitian jender melekat pada masing-masing tema penelitian inti, dengan bimbingan dan pelatihan oleh spesialis jender. Tema lintas sektoral jender memberikan dukungan proses dan struktur yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan volume penelitian yang responsif terhadap jender di CRP-FTA, menyediakan peta jalan bagi para ilmuwan, manajer dan para mitra serta pendekatan yang lebih sistematis untuk merancang dan melaksanakan penelitian yang responsif jender. Beberapa contoh bagaimana analisis dan penelitian jender diintegrasikan ke dalam CRP-FTA: Peningkatan kapasitas untuk pengumpulan data yang terpisah menurut jenis kelamin dan analisis jender melalui program-program pelatihan internal dan/atau eksternal; rancangan dan metodologi; penyediaan materi seperti pedoman dan kerangka kerja konseptual jender. Identifikasi dan pengembangan kemitraan serta aliansi untuk meningkatkan inklusivitas jender. Pertukaran pengetahuan untuk kebijakan dan praktik yang responsif jender, seperti diseminasi lokakarya dan sintesa isu-isu kunci dengan tema jender.

Lintas Sektoral Bentang alam penjaga: Realitas lokal, relevansi global Bentang alam di berbagai belahan dunia berfungsi sebagai sebuah landasan bagi pengamatan bersama. Mereka diamati secara bersamaan dan sepanjang waktu, sehingga membentuk data biofisik dan sosial ekonomi yang dapat diandalkan, berjangka panjang dan komparatif. Bentang alam penjaga memungkinkan dilakukannya pelintasan batas-batas disiplin tradisional dan pendeteksian tren jangka panjang. Lokasi-lokasi regional utama yang telah dipilih adalah di Nikaragua/Honduras, Amazonia bagian barat, Borneo/ Sumatera, wilayah Mekong, dan Afrika Barat dan Tengah. Lokasi sekunder terletak di Asia Selatan dan Tengah serta di eco-regions Miombo dan Pegunungan Afrika (Afro montane).

Dicetak di kertas bersertifikat FSC Melihat ke Depan Penelitian untuk masa mendatang Memahami tren jangka panjang adalah penting untuk pembuatan keputusan yang terinformasi dengan baik yang akan memengaruhi masa depan. Keempat pusat CGIAR berkomitmen untuk melanjutkan penelitian di bawah CRP-FTA sampai setidaknya satu dekade, dengan skala yang bergantung pada pendanaan. Hasil kembali dari sumber daya yang diinvestasikan sudah dapat dilihat dan bukti dari penilaian dampak telah menguatkan validitas dan kegunaan dari pendekatan yang digunakan. Berdasarkan pada rancangan penelitian yang komprehensif dan tersedianya sejumlah ahli internasional ternama, dan dengan pendanaan yang cukup dan stabil, kami yakin bahwa Program Penlitian Hutan, Pohon dan Wanatani CGIAR akan berdampak nyata bagi bumi dan penghuninya. cifor.org/forests-trees-agroforestry Foto-foto oleh: Aulia Erlangga, Dita Alangkara, Jan van der Ploeg, Kate Evans, Ollivier Girard dan Tomas Munita Penelitian ini dilaksanakan oleh CIFOR sebagai bagian dari Program Penelitian CGIAR pada Hutan, Pohon dan Wanatani (CRP- FTA). Program kolaboratif ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan hutan, wanatani, dan sumber daya genetis pohon yang mencakup lanskap dari hutan sampai ke lahan budidaya. CIFO memimpin CRP-FTA melalui kemitraan dengan Bioversity International, CIRAD, International Center for Tropical Agriculture and World Agroforestry Centre.