BAB I PENDAHULUAN. Hal ini tentu saja berpengaruh pada permintaan masyarakat Indonesia akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada tingkat yang paling modern kini tersedia. merupakan sasaran utama agar perusahaan dapat terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kinerja karyawan meningkat. Menurut Wirawan (2005) dalam Potu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seorang karyawan tentunya memiliki berbagai keinginan atau motivasi

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Setiap organisasi berlomba-lomba dalam mencapai target yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengembangkan diri di mata konsumen. manusia yang berada di dalam organisasi. Dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era global yang semakin kompetitif sekarang ini, sumber daya

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan salah satu aset

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dan efesien dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan (Hasibuan,2006).

BAB I PENDAHULUAN. sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. (ojek), kini telah hadir ojek online (GO-JEK), GO-JEK adalah perusahaan berjiwa

BAB I PENDAHULUAN. menunjang pembangunan agar dapat berperan dalam pembangunan negara. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang tinggi dari seluruh karyawannya. Untuk tetap bertahan dan sukses,

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 25

BAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu

Gilang Nugraha Endang Siti Astuti Moehammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

BAB I PENDAHULUAN. saja yang terlibat, akan tetapi pihak swasta juga terlibat. Transportasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dapat dicapai dengan peningkatan potensi sumber daya manusia yang ada. memuaskan, bahkan mungkin menemui kegagalan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional Indonesia menuju negara maju tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Logo Go-Jek Sumber:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. diidamkan setiap perusahaan dituntut untuk memahami keinginan dan kebutuhan. kosumen dari pasar yang menjadi sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Peranan transportasi di dalam kehidupan merupakan hal yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi yang kompetitif sekarang ini, sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan itu berada di tangan sumber daya manusianya. Dalam hal persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu perusahaan tak luput oleh peran sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu negara salah satu yang mencakup di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan prasyarat bagi suksesnya perusahaan. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya turnover merupakan suatu hal yang tidak dikehendaki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang maksimal apabila tidak didukung oleh sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan, baik yang bergerak dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

Teknik Yogyakarta menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan. signifikan antara faktor kompensasi material, kompensasi sosial, kompensasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor. memiliki strategi untuk menghadapi persaingan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sarana dan prasarana pendukung salah satunya adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. ketat di segala bidang, Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan

BABl PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada dasarnya mempunyai tujuan tertentu yang harus. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Ridwan Purnama, 2008 ). (Sri Dewi Anggadini, 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang sparepart mobil. Berdasarkan data yang dihimpun dari Direktorat Lalu-

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa-masa ini teknologi di negara-negara sedang berkembang pesat. Hal ini tentu saja berpengaruh pada permintaan masyarakat Indonesia akan sumber daya yang berkualitas, terutama dalam segi transportasi umum. Transportasi juga pada zaman sekarang ini bisa di dapatkan dalam online artinya bisa disebut juga dengan memesan memakai aplikasi yang sudah disediakan di play store tanpa harus pergi ke jalur area yang dilewati angkutan umum seperti biasanya dan disebagian negara-negara lain pun sudah menerapkannya. Karena online merupakan sebuah jalan yang dapat membentuk aktivitas apapun menjadi serba mudah dan praktis. Nah salah satu agar seseorang dapat memanfaatkan online dalam segi transportasi yang ada di Indonesia yaitu dengan memakai aplikasi Grab. Grab merupakan perusahaan teknologi asal Malaysia yang berkantor di Singapura yang menyediakan aplikasi layanan transportasi angkutan umum meliputi kendaraan bermotor roda 2 maupun roda 4. Perusahaan Grab hanya perusahaan teknologi yang meluncurkan aplikasi saja dan untuk kendaraannya sendiri adalah kendaraan milik mitra yang sudah bergabung di PT. Grab Indonesia. Dengan aplikasi Grab calon penumpang dapat dengan mudah mencari driver untuk menuju ke lokasi tujuan, sehingga kita tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan transportasi yang diperlukan. 1

2 Grab didirikan tahun 2011 di Malaysia dan untuk pendiri Grab adalah Anthony Tan bersama rekannya Tan Hooi. Dari tahun 2011 sampai saat ini tahun 2018 Grab berkembang pesat dan menjadi salah satu Penyedia aplikasi transportasi online di Indonesia. Wilayah saat ini layanan Grab Indonesia tersedia di 8 wilayah : JABODETABEK, Bali, Bandung, Makassar, Medan, Padang, Surabaya, dan Yogyakarta. Selama ini, Grab telah memiliki fitur layanan, diantara nya : 1. Grab Taxi Grab Taxi adalah layanan yang memberikan akses serta kemudahan penumpang menemukan pengemudi taksi terdekat dengan aman. 2. Grab Car Grab Car adalah penyewaan kendaraan pribadi dengan supir yang menghadirkan kebebasan pilihan berkendara yang nyaman dan bergaya 3. Grab Bike Grab Bike adalah layanan transportasi sepeda motor yang dapat mengantar kalian ke berbagai tempat, lebih mudah dan lebih cepat tanpa perlu menunggu waktu lama. 4. Grab Express Grab Express adalah layanan kurir express berbasis aplikasi yang menjanjikan kecepatan, kepastian dan yang paling utama adalah keamanan.

3 5. Grab Food Grab food adalah layanan pesan antar makanan yang memiliki banyak daftar restoran yang tersedia. 6. Grab Hitch Grab Hitch adalah layanan tebengan dengan separuh harga. Bertemu teman baru sekaligus mengurangi kemacetan. Visi dari Grab sendiri yaitu : Menjadi yang terdepan di Asia Tenggara Sedangkan Misi dari Grab yaitu : Menjadi penyedia layanan teraman di Asia Tenggara Memberikan layanan yang mudah di akses oleh banyak orang Meningkatkan kehidupan para partner, baik pengemudi maupun penumpang Keunggulan dalam bidang pelayanan transportasi online menjadikan PT. Grab Indonesia sebagai salah satu yang terdepan dalam industri transportasi online. Hal inilah yang menjadikan salah satu daya tarik oleh masyarakat yang terlihat dari segi pelayanannya secara menyeluruh seperti Grab Taxi, Grab Car, Grab Bike,Grab Express, Grab Food, Grab Hitch. PT. Grab khususnya kota Bandung, juga memberikan insentif kepada setiap driver baik pada layanan manapun secara menyeluruh atau dapat dikatakan meng-global namun pembagian dilihat dari target apa yang mereka selesaikan, karena dari dalam aplikasi Grab Driver terdapat macam-macam bentuk insentif yang di targetkan oleh seluruh

4 mitra driver Grab Car maupun Grab Bike. Sistem pembagian insentif menggunakan sistem pembagian keuntungan dimana pembagian persentase yang dihasilkan dari Insentif Harian, Insentif Pagi dan Sore, Insentif Grab Food, Insentif Akhir Tahun itu di potong 20% kepada driver. Bukan itu saja, pemotongan pun melainkan dari beberapa promo dari setiap di adakannya promo dari setiap bulannya, akan tetapi potongan itu akan masuk otomatis ke dalam rekening driver atau bisa juga di jadikan sebagai pengisi ulang saldo driver. Itulah insentif yang di dapat dari PT. Grab yang di bagikan kepada driver secara merata sesuai apa yang mereka kerjakan sesuai target, entah itu mendapatkan Insentif Harian, Insentif Pagi dan Sore dan yang lainnya. Apabila target yang dikerjakan oleh seorang driver itu tinggi maka insentif yang diterima juga besar sehingga mereka termotivasi dengan adanya insentif ini, maka mereka akan lebih semangat lagi dalam mengolah kinerja mereka dengan melakukan yang terbaik sehingga mereka bisa bekerja dengan lebih baik lagi. Gambar 1.1 salah satu daftar Insentif di PT. Grab Bandung

5 Gambar 1.2 salah satu daftar Insentif di PT. Grab Bandung Gambar 1.3 salah satu daftar Insentif di PT. Grab Bandung

6 Berdasarkan gambar diatas jika target mereka telah terpenuhi, besar kemungkinan mereka akan bersemangat dalam beraktivitas dan menunjukan kinerja yang baik. Sikap positif dapat mendorong driver untuk selalu bekerja dengan baik dan maksimal serta menunjukan keinginan baik mereka untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Driver yang merasa tidak puas dengan pekerjannya dapat menimbulkan kinerja yg buruk bagi karywannya. Setiap perusahaan pasti akan berusaha menciptakan kepuasan kerja bagi drivernya. Hal tersebut diharapkan oleh perusahaan agar driver mempunyai kinerja yang tinggi guna mencapai keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Menurut Hasibuan (2001) mengemukakan kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang di bebankan kepada yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu Berdasarkan wawancara saya dilapangan yang dikemukakan oleh para beberapa driver online diketahui bahwa mereka menghadapi suatu kesenjangan antara kenyataan yang terjadi dengan harapan yang diinginkan. Dapat disimpulkan hasil wawancara oleh peneliti dari rendahnya kinerja driver untuk mencapai apa yang telah ditetapkan oleh PT. Grab Indonesia dimana kinerja driver menurun di akibatkan oleh beberapa permasalahan, yaitu :

7 Pemberian insentif kepada driver mengalami ketidak pastian Pemberian insentif kepada driver tidak tepat waktu, dan driver juga terkadang mengalami ketidak pastian dari perusahaan dalam menerima insentif. Yang mengakibatkan kinerja driver menurun. Lingkungan kerja mereka yang tidak mendukung Para masyarakat di Bandung yang bermitra dengan Grab, mereka terletak pada tempat-tempat atau daerah strategi dan mudah dijangkau oleh calon penumpang. Namun demikian hal tersebut tidak didukung dengan kondisi lingkungan sekitar mereka, karena masih adanya beberapa wilayah yang masih tidak terima dengan adanya transportasi online. Menurut Handoko (2001) mengemukakan bahwa kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi juga merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik langsung maupun tidak langsung, financial maupun non financial yang adil kepada karyawan atas kinerja mereka dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga pemberian kompensasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna meningkatkan kinerja karyawannya. Adapun bentuk kompensasi financial adalah gaji, tunjangan, bonus (insentif), dan komisi. Sedangkan untuk kompensasi non financial diantaranya pelatihan, wewenang, dan tanggung jawab, penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja yang mendukung. Jadi untuk mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan kinerja karyawan maka dibutuhkan pula karyawan-karyawan yang memiliki potensi yang baik guna tercapainya tujuan

8 bersama. Oleh karena itu di dalam sebuah kompensasi terdapat beberapa kompensasi berupa kompensasi financial yaitu Insentif. Dalam pencapaian guna memenuhi kebutuhan maka karyawan harus memiliki kinerja yang baik agar tercapainya tujuan bersama. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik mungkin, maka dibutuhkan kinerja yang baik sehingga terciptanya hasil kerja yang baik juga bagi perusahaan. Dari kinerja yang baik karyawan dapat meningkatkan yang mungkin melampaui target. Dari hasil yang telah melampaui target membuat karyawan mendapatkan insentif dari hasil tersebut. Sehingga adanya pemberian insentif yang diberikan kepada karyawan membuat kinerja yang dihasilkan pun sangat baik bagi perusahaan. Pemberian insentif merupakan salah satu hal pokok yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Semangat tidaknya karyawan bisa juga disebabkan oleh besar kecilnya insentif yang diterima. Apabila karyawan tidak mendapatkan insentif yang sesuai dengan besarnya pengorbanan dalam bekerja, maka karyawan tersebut cenderung malas bekerja dan tidak bersemangat yang ada akhirnya mereka bekerja semaunya tanpa ada motivasi yang tinggi. Dengan adanya pemberian insentif yang tepat serta cara kerja yang baik. Sehingga kedepannya proses kerja organisasi dapat berjalan sesuai tujuan organisasi. Sedangkan Hadari Nawawi (2011) insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para karyawan agar produktivitas kerjaan tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu. Begitu juga menurut Mangkunagara (2002) mengemukakan bahwa insentif adalah suatu bentuk

9 motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak organisasi terhadap kinerja karyawan dan kontribusi terhadap organisasi. Para ahli diatas semakin menjelaskan bahwa insentif merupakan pemberian uang diluar gaji yang dilakukan oleh pemimpin organisasi sebagai pengakuan terhadap kinerja karyawan kepada perusahaan. Apabila insentif yang diberikan perusahaan sudah tepat, maka insentif yang diberikan akan meningkatkan kinerja karyawan tersebut Kepuasan dapat dirumuskan sebagai respon umum karyawan berupa perilaku yang ditampilkan oleh karyawan sebagai hasil persepsi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya. Kepuasan kerja ini akan didapatkan apabila ada kesesuaian antara harapan karyawan dan kenyataan yang didapatkan di tempat bekerja. Persepsi karyawan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya dan kepuasan kerja melibatkan rasa aman, rasa adil, rasa menikmati, rasa bergairah, status dan kebanggaan. Dalam persepsi ini juga dilibatkan situasi kerja karyawan yang bersangkutan yang meliputi interaksi kerja, pengakuan, dan hubungan. Selain itu di dalam persepsi ini juga tercakup kesesuaian antara kemampuan dan keinginan driver dengan kondisi tempat bekerja Seperti yang dikemukakan oleh Melayu S.P Hasibuan (2007) mengemukakan bahwa ; Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisplinan dan prestasi kerja pegawai.

10 Ketidakpuasan merupakan titik awal dari munculnya masalah-masalah dalam organisasi seperti timbulnya kemangkiran kerja, konflik atasan dan bawahan, ketidak displinan kerja, dan masalah lainnya yang menyebabkan terganggunya proses pencapaian tujuan perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut, penyebab timbulnya ketidak puasan kerja, yaitu kurangnya kesempatan untuk berkembang Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak pernah mencapai kepuasan psikologis dan akhirnya akan timbul sikap atau tingkah laku negative yang akhirnya memicu rasa frustasi dan hilangnya rasa percaya diri, sebaliknya driver yang terpuaskan akan dapat bekerja dengan baik. Penuh semangat, aktif, dan dapat berprestasi lebih baik Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat dijelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi sekaligus memotivasi setiap karyawan dalam perusahaan, untuk meningkatkan produktivitasnya sehingga mampu mencapai kinerja yang baik. Keadaan ini tentunya akan menguntungkan pihak perusahaan, karena tingginya nilai capaian kinerja karyawan akan mempengaruhi proses terealisasinya tujuan perusahaan ke arah yang lebih efektif dan efesien. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa perlu melakukan penelitian mengenai pengaruh insentif dan kepuasan kerja terhadap kinerja driver oleh karena itu di dalam penelitian ini, penulis memilih judul :

11 PENGARUH INSENTIF DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (DRIVER GRAB BANDUNG TIMUR) DI PT. GRAB INDONESIA KOTA BANDUNG berlokasi di Apartemen Gateway Ruko Jade Tower No. 2, Jalan Gunung Batu No. 203, Sukaraja, Cicendo, Sukaraja, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40175. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka kinerja driver Grab saat ini di nilai kurang, karena pemberian insentif kepada driver tidak tepat waktu, dan driver juga terkadang mengalami ketidak pastian dari perusahaan dalam menerima insentif, serta lingkungan kerja yang tidak mendukung artinya para masyarakat di Bandung yang bermitra dengan Grab, mereka terletak pada tempat-tempat atau daerah strategi dan mudah dijangkau oleh calon penumpang. Namun demikian hal tersebut tidak didukung dengan kondisi lingkungan sekitar mereka, karena masih adanya beberapa wilayah yang masih tidak terima dengan adanya transportasi online. Demikian kinerja driver sangat dipengaruhi oleh sebuah pemberian insentif maupun kepuasan kerja. Oleh karena itu peneliti melihat hal ini sebagai sebuah permasalahan yang menarik untuk diteliti.

12 C. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang yang dipaparkan diatas maka rumusan maslah untuk penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh positif Insentif terhadap Kinerja Driver Grab Bandung Timur 2. Apakah terdapat pengaruh positif Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Driver Grab Bandung Timur 3. Apakah Insentif dan Kepuasan Kerja berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Driver Grab Bandung Timur D. Tujuan Penelitian Berdasarkan Rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengaruh Insentif terhadap Kinerja Driver Grab Bandung Timur 2. Mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Driver Grab Bandung Timur 3. Mengetahui pengaruh Insentif dan Kepuasan Kerja secara simultan terhadap Kinerja Driver Grab Bandung Timur

13 E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan Kegunaan bagi beberapa pihak, baik yang terlibat maupun tidak terlibat dalam penelitian ini dan pihak pihak yang lain yang membutuhkan. 1. Bagi Akademik a. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi dan bacaan ilmiah sehingga dapat digunakan sebagai acuan penulisan ilmiah atau penelitian dimasa yang akan datang khususnya topik mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia. b. Dengan adanya hasil penelitian ini bisa menjadi penambah bahan kajian sebelumnya. 2. Bagi Perusahaan a. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan masukan sebagai sumber informasi, dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan sebuah perusahaan mengingat penerapan insentif dan kepuasan kerja dapat mendukung kinerja driver lebih baik lagi. b. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam penelitian lanjutan di masa yang akan datang 3. Bagi peneliti a. Peneliti dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja driver, dan mengetahui langsung bagai mana faktor tersebut mempengaruhi kinerja dengan mengaplikasikan nya pada objek penelitian.

14 b. Menerapkan mata kuliah yang sudah di pelajari sebelumnya pada dunia kerja yang nyata. F. Kerangka Pemikiran Menurut Hadari Nawawi (2011) insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para karyawan agar produktivitas kerjaan tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu. Insentif umumnya dilakukan sebagai strategi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan dengan memanfaatkan perilaku pegawai yang mempunyai kecenderungan kemungkinan bekerja seadanya atau tidak optimal. Menurut Melayu S.P Hasibuan (2007) mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisplinan dan prestasi kerja pegawai. Menurut Hasibuan (2001) mengemukakan kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang di bebankan kepada yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Insentif ( X1 ) ( Hadari Nawawi, 2011 ) Kepuasan Kerja (X2) Kinerja Karyawan (Y) ( Hasibuan, 2001 ) ( Hasibuan, 2007 ) Gambar 1.4 Kerangka Pemikiran

15 Penelitian terdahulu Terdapat beberapa penelitian terdahulu mengenai insentif, kepuasan kerja, dan kinerja driver diantaranya : Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Variabel Hasil 1 Henry Pengaruh Insentif, Hasil penelitian Riandini, Insentif dan Kepuasan kerja, menunjukan 2013 Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Kinerja karyawan adanya pengaruh yang positif dan Karyawan di PT signifikan dari POS Indonesia insentif dan ( Persero ) kepuasan kerja pada kinerja karyawan. Kepuasan kerja lebih besar pengaruhnya dalam meningkatkan kinerja karyawan 2 Arindiah Dewi Citra Agustin, 2010 Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Insentif, Kinerja Karyawan Hasil diperoleh penelitian yang dari ini 3 Aba Yazid, 2009 Karyawan (Studi pada karyawan Persada Swalayan Malang). Pengaruh Gaji Dan Insentiif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Cv Iindo Perkasa Computiindo Siitubondo. Pengaruh Gaji, Insentif, Produktifitas Kerja Karyawan insentif berpengaruh terhadap kinerja Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari gaji dan insentif pada produktivitas kerja karyawan.

16 4 Desniawati Pengaruh Latief, kepuasan kerja 2008 terhadap kinerja karyawan pada PT. XYZ di Tangerang 5 Ahcmad Pengaruh fachruddin Insentif Ihsan, 2008 Terhadap Prestasi Kerja (Studi pada karyawan PT.Pos Indonesia (Persero Malang) 6 Dahli, 2007 Pengaruh Gaji, Insentif, Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja terhadap Prestasi kerja karyawan bulog sub divre 7 Ika Susiyani, 2006 wilayah V kedu Peran Program Insentif dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Di PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Cabang ITB Bandung kepuasan kerja, kinerja karyawan Pengaruh Insentif Terhadap Prestasi Kerja Gaji, Insentif, Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja, Prestasi Kerja Insentif, Kepuasan Kerja Pengaruh kepuasan kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan Hasil yang diperoleh dari penelitian ini insentif berpengaruh terhadap prestasi kerja Variabel bebas yaitu insentif dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap prestasi kerja Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan program insentif terhadap kepuasan kerja karyawan dengan kontribusi sebesar 38.06 % sedangkan 61,94 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak teliti, dalam uji hipotesis diperoleh nilai t hitung lebih besar t tabel. Dengan demikian nilai Ho ditloak dan H1 diterima

17 artinya peranan program insentif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja.

18 G. Hipotesis Menurut Sugiyono (2013) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: H1: Terdapat pengaruh positif insentif terhadap kinerja karyawan pada kinerja driver H0: Tidak terdapat pengaruh positif insentif terhadap kinerja karyawan pada kinerja driver H2: Terdapat pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada kinerja driver H0: Tidak terdapat pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada kinerja driver H3: Terdapat pengaruh positif insentif dan kepuasan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan pada kinerja driver H0: Tidak terdapat pengaruh positif insentif dan kepuasan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan pada kinerja driver