ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS BISI-2

dokumen-dokumen yang mirip
Copyright: ejournalunigoro.com

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu cara. dilakukan dengan dasar pertimbangan bahwa :

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BIMA 1 DI NUSA TENGGARA TIMUR

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

PENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

IV METODE PENELITIAN

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN PEMASARAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Eka Miftakhul Jannah, Abdul Wahab, Amrizal Nazar ABSTRAK

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

I. PENDAHULUAN. bermata pencaharian sebagai petani. Tercatat bahwa dari 38,29 juta orang

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi opersional ini mencakup pengertian yang digunakan

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Metode Penentuan Sampel Desain Penelitian

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA)

KAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI,

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alasan peneliti memilih desa Sipiongot kecamatan Dolok Kabupaten

I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang sedang dikembangkan di Indonesia. besar mengimpor karena kebutuhan kedelai yang tinggi.

Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep)

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAYAM CABUT (AMARANTHUS TRICOLOR) SECARA MONOKULTUR DI LAHAN PEKARANGAN

IV. METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

Peningkatan Indeks Panen pada Pertanian Lahan Kering Beriklim Kering sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Petani

BAB IV. METODE PENELITIAN

V. PERKEMBANGAN PRODUKSI, USAHATANI DAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PENGEMBANGAN JAGUNG

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Rumah tangga petani di Kecamatan Bandungan sebagian besar bergantung

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani Padi Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Sarana. Produksi

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

Asda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU ANTARA PENGGUNA AIR BOR DENGAN PENGGUNA AIR TADAH HUJAN

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BLEWAH

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

Transkripsi:

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS BISI-2 Studi Kasus di Desa Bogorejo Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah Tahun 2017 David Isna Mahendra 1), Ir. Darsan, M.Agr 2), Nono Hadibudiyanto,S.P 3) 1 Agribisnis, Pertanian, Universitas Bojonegoro email:ekadiyah@gmail.com 2 Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Bojonegoro email:darsan@gmail.com 2 Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Bojonegoro email:nono_hadibudiyanto@gmail.com ABSTRAK Jagung sebagai tanaman palawija tradisional, telah berubah dari tanaman sampingan menjadi tanaman strategis dalam ekonomi nasional. Selain unutk tanaman pangan, jagung juga digunakan sebagai pakan terna bahkan sebagai bahan baku industri. Kebutuhan jagung dalam dasawarsa terkahir talah mengalami peningkatan sejalan dengan perkembangangan agrobisnis ternak. jagung memiliki kemampuan menyesuaikan diri, sehingga dengan waktu yang relatif pendek, tanaman jagung dapat dengan mudah tersebar di seluruh dunia. Tanaman jagung akan dapat berkembangbiak dengan baikbila semua syarat-syarat tumbuh telah terpenuhi. Faktor iklim dan tanah merupakan faktor yang paling dominan bagi tanaman jagung. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani jagung varietas Bisi-2 di Desa Bogorejo Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora layak dan menguntungkan untuk dijadikan usahatani. Total penerimaan usahatani jagung varietas Bisi-2 di Desa Bogorejo sebesar Rp.10.602.000 /Ha dan total biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp.5.882.800 /Ha. Sehingga dapat memperoleh rata-rata pendapatan bersih usahatani jagung Bisi-2 yaitu sebesar Rp. 4.719.200 /Ha. Untuk R/C Ratio sebesar 1,8, dengan demikian usahatani jagung Bisi-2 di Desa Bogerejo dinyatakan menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Kata kunci : Jagung Varietas Bisi-2, Desa Bogorejo,usahatani Jagung... PENDAHULUAN Jagung sebagai tanaman palawija tradisional, telah berubah dari tanaman sampingan menjadi tanaman strategis dalam ekonomi nasional. Selain unutk tanaman pangan, jagung juga bahan baku industri. Kebutuhan jagung dalam dasawarsa terkahir talah mengalami peningkatan sejalan dengan perkembangangan agrobisnis ternak (Anonim, 2008). digunakan sebagai pakan terna bahkan sebagai 31

Sentra produksi jagung masih didominasi di pulau Jawa, yaitu sekitar 65%, sedangkan diluar jawa masih sekitar 35%. Kebutuhan jagung di Indonesia pada tahun 2009 sangat besar yaitu sekitar 18 juta ton pipilan kering. Adapun konsumsi jagung untuk industri pakan ternak sebesar 10 juta ton. Hal tersebut dikarenakan sebanyak 51% bahan baku pakan ternak adalah jagung (Deptan, 2009). Usahatani jagung di Desa Bogorejo mempunyai potensi untuk dikembangkan dan ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.produksi jagung di Kabupaten Blora mengalami kenaikan dari tahun tahun 2013 hingga tahun 2015, kenaikan jumlah produksi tersebut disebabkan oleh bertambahnya luas panen usahatani. patani harus senantiasa memperhatikan faktor-faktor produksi sehingga produksi jagung di Desa Bogorejo bisa mencapai titik optimal sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Teknik pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan teknik survei. Teknik survei adalalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagaisalah satu alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian ini dilakukan di Desa Bogorejo, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora. Pengambilan daerah sampel dilakukan dengan metode purpossive daerah sampel yang ditetapkan dengan sengaja dan berdasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu. 1.2 Waktu Pelaksanaan Penelitian Waktu pelaksaan penelitian dilaksakan pada bulan Maret hingga bulan Mei 2017, dengan menggunakan data produksi jagung varietas Bisi-2 selama musim tanam tahun 2016. 1.3 Metode Pengambilan Sampel sebelum kita menentukan sampel, peneliti terlebih dahulu mencari contoh sample dari populasi yang kita inginkan,metode pengambilan contoh dilakukan dengan acak, kemudian sampel yang terpilih tersebut dimintai partisipasinya untuk memilih sample sesuai kriteria kita (snowball sampling). 1.4 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yang relevan untuk menunjang dan memperkuat penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada petani jagung varietas Bisi-2 yang terpilih sebagai responden berkaitan masalah yang diteliti. 2. Kuesioner Kuesioner diisi oleh peneliti sembari mewawancari responden yang terdiri dari dua sampling (Soekartawi, 2016: 14), dengan penentuan bagian, yaitu yang pertama mengenai 32

karakteristik responden dan bagian kedua TVC = Total variable cost (Total biaya variabel) mengenai karakteristik usahatani dan faktorfaktro yang mempengaruhi usahatani. 3. Studi Pustaka Studi pustaka diperoleh dan dikumpulkan dengan cara membaca, mempelajari dan mengutip pendapat dari berbagai sumber buku, skripsi, laporan, internet atau dokumen dan sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 1.5 Metode Analisis Data Tahapan pengolahan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diolah dalam bentuk tabulasi, dan perhitungan dilakukan secara manual dan komputerisasi yaitu dengan Microsoft Excel 2007. Data kualitatif pengolahan dan analisis dilakukan secara deskriptif. Analisis dalam penelitian ini meliputi analisis pendapatan usahatani 1.5.1 Analisis biaya usahatani 1.5.2 Analisis penerimaan usahatani untuk menghitung besarnya penerimaan usahatani adalah: TR = Y x Py Keterangan : TR = Total penerimaan (satuan Rupiah) Py = Harga (satuan Rupiah) Y = Produksi Yang diperoleh dalah suatu usahatani 1.5.3 Analisis pendapatan usahatani Rumus untuk menghitung pendapatan bersih usahatani adalah : π = TR - TC Besarnya jumlah pengeluaran total usahatani dapat diketahui dengan menggunakan persamaan: Keterangan π = Pendapatan bersih (satuan Rupiah) TC = FC + VC Keterangan : TR TC = Total penerimaan (satuan Rupiah) = Total biaya (satuan Rupiah) TC =Total Cost (Total biaya) 1.5.4 Analisis kelayakan usahata TFC =Total fixed cost (Total biaya tetap) 33

Adapun rumus umum mendapatkan nilai R/C rasio menurut Soekartawi (2016: 87) adalah sebagai berikut : rata-rata penggunaan tenaga kerja pada usahatani jagung varietas Bisi-2 di Desa Bogorejo adalah sebesar 147,43 HOK Keterangan : TR = Y. Py R/C Rasio = TR TC 2.2 Hasil Penelitian 2.2.1 Biaya total usahatani TC = TFC + TVC a = [( Y. Py) / (FC + VC)] Rata-rata per Hektar Biaya Total Pada Usahatani Jagung Varietas Bisi-2 di Desa Bogorejo. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Pembahasan Penelitian 2.1.1 Identitas petani sampel rata-rata umur petani jagung varietas Bisi-2 adalah 45,4 tahun. Beradasarkan tingkat pendidikan petani sampel terlihat bahwa petani jagung varietas Bisi-2 di Desa Bogorejo memiliki kesadaran akan pendidikan dan sebagian petani merupakan lulusan SMA. 2.1.2Penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja 1. Penggunaan Sarana Produksi Bisi 2 kombinasi dalam penggunaan sarana produksi harus tepat untuk memperoleh hasil yang maksimalsarana produksi yang digunakan adalah benih, pupuk kandang, Urea, dan pupuk Phonska. No. Macam Biaya Nilai 1. Biaya Variabel Rp. 5.752.700 2. Biaya Tetap Rp. 130.100 Biaya Total Rp. 5.882.800 Sumber : Analisis Data Primer Dari Tabel 11. Secara garis besar biaya total yang dikeluarkan petani setiap usahatani jagung varietas Bisi-2 di Desa Bogorejo sebesar Rp. 5.882.800 /Ha. Biaya tesebut meliputi biaya variabel dan biaya tetap. Untuk biaya produksi, biaya yang paling banyak dikeluarkan petani adalah biaya untuk membayar tenaga kerja sebesar Rp.4.422.400 /Ha (Tabel 9). 2.2.2 Penerimaan usahatani jagung varietas Bisi-2 Rata-rata Penerimaan Total Pada Usahatani Jagung Varietas Bisi-2 di Desa Bogorejo. 2. Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani Bisi2 No. Keterangan Nilai 1. Produksi (Kg) 3.420 Kg 2. Harga Produksi (Rp.) Rp. 3.100 /Kg 34

Total Penerimaan Rp. 10.602.000 Sumber : Analisis Data Primer. Berdasarkan Tabel 12. Dapat diperoleh bahwa total penerimaan petani pada usahatani Bisi-2 sebesar Rp. 10.602.000. pendapatan bersih petani adalah sebesar Rp. 4.719.200 /Ha. Dari hasil tersebut varietas Bisi-2 di Desa Bogorejo masih tergolong sederhana. 2. Analisi R/C Rasio menyimpulkan bahwa rasio yang diperoleh adalah sebesar 1,8. Berdasarkan hasil tersebut menyimpulkan 2.2.3 Pendapatan usahatani jagung varietas Bisi-2 rata-rata pendapatan bersih usahatani jagung Bisi-2 yaitu sebesar Rp. 4.719.200 /Ha. Dengan mengurangkan penerimaan total dan total biaya. 2.2.4 Analisis kelayakan usahatani jagung varietas Bisi-2 Nilai R/C Rasio 1,8 dapat diartikan bahwa setiap 1 satuan yang diinvestasikan, petani akan mendapat penerimaan 1,8 satuan. Dengan demikian usahatani jagung Bisi-2 di Desa Bogerejo dinyatakan menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti, dapat disimpulkan bahwa karakteristik usahatani jagung varietas Bisi-2 menunjukkan bahwa rata-rata biaya total yang dikeluarkan petani adalah sebesar Rp. 5.882.800 /Ha. Yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp. 130.100 /Ha dan biaya variabel sebesar Rp.5.752.700 /Ha. Total penerimaan usahatani jagung varietas Bisi-2 adalah sebesar Rp. 10.602.000 /Ha. Sedangkan untuk bahwa usahatani jagung Bisi-2 di Desa Bogorejo layak dan menguntungkan. Meskipun demikian seluruh usahatani harus dapat mengefisienkan faktor produksi terutama benih, pupuk dann tenaga kerja. Daftar pustaka Anonim, 2008. Panduan Budidaya Jagung. Sistim Informasi Menejemen Pembangunan Di Pedesaan. (www.bappenas.com). Diakses tanggal 2 Mei 2017. Anonim, 2014. Produk Jagung BISI. Keunggulan Jagung BISI-2. (www.jagungbisi.com). Diakses tanggal 2 Mei 2017. Balai Penelitian Tanaman Serealia, 2013. Pendapatan Dan Tanggapan Petani Terhadap Usahatani Jagung Bisi-2. BALITSEREAL. Jakarta. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP), 2013. Rekomendasi Budidaya Jagung Hibrida (BISI-2). Jakarta. BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015. Produksi Jagung Menurut Kabupaten Tahun 2014. Semarang BPS Kabupaten Blora, 2016. Kecamatan Bogorejo Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Blora. Blora Departemen Pertanian, 2007. Perbandingan antara Jagung Hibrida dan Bersari Bebas. Departemen Pertanian RI. 35

Jakarta (http://ppvt.setjen.deptan.co.id/). Diakses tanggal 29 Maret 2017. Departemen Pertanian, 2009. Pekembangan Produksi. Produktivitas dan Luas Panen Jagung Nasional pada Periode 2000-2009. Jakarta (www.deptan.go.id). Diakses tanggal 29 Maret 2017. Dinas Pertanian Kabupaten Blora, 2016. Komoditas Tanaman Pangan Kecamatan Bogorejo. Blora. Ilham, N. 2006. Efektifitas Kebijakan Harga Panen Terhadap Ketahan Pangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Jakarta. Mahdiah, 2010. Analisis Pengaruh Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Jagung. Jurnal Wacana. Volume 13. Oktober. Malang. Diakses tanggal 1 Mei 2017. Nugraha, U. 2002. Perkembangan Teknologi Budidaya dan Industri Benih. Badan Litbang Pertanian. Jakarta. Purwono, L dan Purnawati, 2007. Budidaya Tanaman Pangan. Penerbit Agromedia. Jakarta. Shinta Agustina, 2011. Ilmu Usahatani. UB Press. Malang. Soekartawi, 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soekartawi, 2016. Ilmu Usahatani. UI Press. Jakarta. Arikunto, Suharsimi, 2003. Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Bina Aksara. Jakarta. 36