Keunggulan tertinggi adalah mematahkan perlawanan musuh tanpa pertempuran Sun Tzu1)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat

Tabel 1. Potensi Ancaman Perang Asimetris di Indonesia Ditinjau dari Berbagai Aspek Pelaku Sasaran Skala Metode Motif Dampak

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia internasional memiliki dua negara yang mendominasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. membentuk negara-negara kecil baru, namun secara umum masih mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT TERM OF REFERENCE (TOR)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

JURNAL KEBIJAKAN RUSIA TERHADAP ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA (ISIS) (Russia s Policy Toward Islamic State of Iraq and Syria ) Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

BAB V PENUTUP Kesimpulan

yang dihadapi pasukan mereka. Tingginya jumlah korban jiwa baik dari pihak sipil maupun pasukan NATO serta besarnya dana yang harus dialirkan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

10 Negara yang Punya Reaktor Nuklir Terbesar Di Dunia Minggu, Oktober 21, 2012 Azmi Cole Jr.

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

SENGKETA INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan

Gagasan yang dituangkan dalam. Selalu ada jarak antara idea dengan kata-kata. TULISAN. Masalah Anda apa?

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

Kebohongan Adalah Jalan Pilihan AS untuk Dominasi

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

MI STRATEGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

internasional. Kanada juga mulai melihat kepentingannya dalam kacamata norma keamanan manusia. Setelah terlibat dalam invasi Amerika di Afghanistan

BAB I PENDAHULUAN. kuat telah merdeka dari penjajahan, baik merdeka dengan berperang maupun merdeka

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Ketika menulis sebuah teks, penulis harus berupaya menarik minat pembaca

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah.

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

BAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional

KONTEKS SOSIAL, EKONOMI, POLITIK DAN HUKUM PENGAJARAN HAK ASASI MANUSIA 1

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

MODUL IV PENGATURAN KEAMANAN REGIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

Realisme dan Neorealisme I. Summary

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan di atas mengenai. perlindungan pihak ICRC ditinjau dari Konvensi Jenewa 1949 dan

BAB I PENDAHULUAN. Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

Dokumen CIA Melacak Penggulingan dan Konspirasi Tragedi G 30 S

Sumber-sumber kemasyarakatan merupakan aspek dari non pemerintah dari suatu system politik yang mempengaruhi tingkah laku eksternal negaranya.

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan analisis-analisis Penulis yang dipaparkan pada Bab III setelah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum

BAB V KESIMPULAN. menjalar ke Suriah merupakan akar dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Suriah.

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Negara ini mulai berdiri ketika Pemerintahan Uni Soviet berakhir, yaitu

BAB 5 KESIMPULAN. kebutuhan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih spesifik bagi para aktor

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut: A. Sikap Amerika Serikat Terhadap Wikileaks Dan Kebebasan Informasi

Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website:

Tidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam.

BAB I PENDAHULUAN. meyampaikan pendapatnya di pertemuan rakyat terbuka untuk kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. Seperti telah menjadi rahasia umum, Arab Saudi dan Iran adalah dua negara yang

BAB I PENDAHULUAN. integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan. dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

Transkripsi:

Makna Topik Keunggulan tertinggi adalah mematahkan perlawanan musuh tanpa pertempuran Sun Tzu1) Hampir dua ribu tahun yang lalu, ahli strategi militer Cina kuno Sun Tzu sadar kalau perang yang dilancarkan secara tidak langsung merupakan salah satu cara yang paling efisien dalam memerangi musuh. Taktik seperti ini memungkinkan sebuah entitas/negara mengalahkan musuhmusuhnya tanpa terlibat secara langsung, sehingga entitas itu bisa menghemat sumber daya yang nantinya akan digunakan dalam pertempuran secara langsung. Menyerang musuh secara tidak langsung juga dapat mengganggu musuh tersebut dan membuatnya berada dalam posisi bertahan, sehingga membuat mereka rentan pada bentuk serangan lainnya. Selain keunggulan taktis, ada pula keunggulan strategis. Ketika suatu entitas hendak melancarkan perang secara langsung terhadap musuhnya, kemungkinan pasti ada yang akan menjadi penghalang (misalnya aliansi, paritas militer, dll). Karena itu, perang secara tidak langsung adalah satu-satunya pilihan untuk menghancurkan pihak lain. Di zaman sekarang, dengan adanya senjata pemusnah massal serta munculnya dunia multipolar telah membatasi konfrontasi langsung antara para Kekuatan Besar. Contohnya, Amerika Serikat tidak bisa begitu saja menggunakan senjata nuklir melawan Kekuatan Besar lainnya. Meskipun Amerika Serikat masih mempertahankan status superpower dalam hal militer konvensional, namun kekuatan nuklir yang seimbang dengan Rusia juga dapat berfungsi sebagai pengingat bahwa unipolaritas memiliki batasannya. Selain itu, saat ini sistem internasional telah berubah sedemikian rupa yang mana sebelumnya bersistem Unipolar (AS jadi satu-satunya superpower) setelah runtuhnya Uni Soviet, dan sistem Unipolar mulai memudar sehingga dalam melancarkan perang konvensional melawan negara-negara tertentu (yakni Rusia, Tiongkok, atau Iran) akan memakan biaya yang sangat banyak dan menjadi beban bagi para pembuat keputusan AS, karena itu opsi militer tersebut kurang menarik untuk dilakukan. Dengan keadaan seperti itu, perang tidak langsung bernilai lebih tinggi dalam hal strategis dan penerapannya dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Perang secara langsung di masa lalu mungkin seperti invasi militer suatu negara terhadap negara lain menggunakan tank dan pesawat tempur, namun jika kita perhatikan pola yang diterapkan AS saat ini di Suriah dan Ukraina, maka perang tidak langsung di masa depan dapat berupa aksi unjuk rasa dan pemberontakan. Agen rahasia dan penyabotase rahasia akan lebih sedikit yang bertindak sebagai kolom kelima, dan kolom kelima lebih banyak diperankan oleh aktor-aktor nonnegara yang bertingkah sebagai warga sipil secara terbuka. Aktor non-negara seperti; perusahaan swasta, media (media swasta atau media asing), tokoh bisnis, gerakan sosial atau politik, kelompok advokasi (kelompok yang dapat mempengaruhi opini publik), organisasi agama, LSM, lembaga bantuan (bencana, kesehatan, dll), organisasi relawan (contoh: white helmet, dll), serta kelompok pemberontak dan teroris, namun tidak semua aktor non-negara dapat dikendalikan AS. Media sosial dan teknologi serupa akan menggantikan peran bom dan amunisi yang dapat membuat kelompok yang agresif mampu melakukan serangan pemecah (surgical strike). Aplikasi chatting dan halaman Facebook akan berubah menjadi sarang bagi militan baru.

Bahkan tidak perlu melakukan serangan di wilayah target secara langsung, yang perlu dilakukan adalah melancarkan perang proksi untuk mendestabilisasi wilayah di sekeliling target. Teori Tulisan ini fokus pada strategi baru perang tidak langsung yang digunakan AS di Suriah dan Ukraina. Apabila kita cocokkan pola yang terjadi di Suriah dan Ukraina, maka kita akan melihat bahwa pola tersebut ditujukan untuk perubahan rezim. Modelnya dimulai dengan Revolusi Warna sebagai upaya kudeta halus, namun jika gagal maka Perang non-konvensional akan dilakukan. Perang non-konvensional yang dimaksud adalah perang yang tidak melibatkan kekuatan militer resmi yang sebagian besar dilakukan dalam pertempuran asimetris melawan musuhnya. Dengan pendekatan dua arah secara bersamaan, Revolusi Warna dan Perang Non-konvensional menjadi dua komponen yang membentuk teori Hybrid War, metode perang tidak langsung yang sedang dilancarkan Amerika Serikat. Posisi Rusia dalam Topik Pembahasan Konferensi Moskow mengenai Keamanan Internasional yang diadakan pada bulan Mei 2014 sangat fokus membahas peran Revolusi Warna dalam mewujudkan tujuan kebijakan luar negeri AS di seluruh dunia. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan bahwa Revolusi Warna semakin berperan sebagai agenda perang dan dikembangkan berdasarkan prinsip dalam seni berperang 2) Seorang ahli dari CSIS (The Center for Strategic and International Studies) Anthony Cordesman menghadiri konferensi itu dan menerbitkan beberapa foto slide PowerPoint yang disajikan dalam konferensi tersebut,3) termasuk beberapa komentar penting dari setiap pembicara. Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, memiliki presentasi yang sangat penting. Dia memperkenalkan konsep pendekatan adaptif dalam kekuatan militer. Apa yang dia maksud adalah upaya non-militer (diidentifikasi sebagai Revolusi Warna) yang didukung oleh penggunaan kekuatan yang tersembunyi dan intervensi militer terbuka (apabila alasannya sudah didapatkan) terhadap negara yang ditargetkan. Kelemahan Posisi Rusia Pendekatan Adaptif yang pertama kali diperkenalkan oleh Gerasimov ini harus dijelaskan lebih lanjut, dan ini lah tujuan dari tulisan ini. Konsep ini masih baru dan belum sepenuhnya bisa dikembangkan, jadi harus disempurnakan. Sebagai contoh, tidak adanya intervensi kemanusiaan di Suriah dan Ukraina sebagaimana yang terjadi di Libya patut dipertanyakan. Karena itu dapat dibuat teori bahwa dalam kondisi internasional yang kompleks saat ini, semakin dekat operasi yang dilakukan AS menuju inti target (Rusia, Iran, Tiongkok), semakin rendah pula peluang terjadinya perang langsung dan semakin tinggi peluang perang tidak langsung (Revolusi Warna dan Perang Non-Konvensional) diterapkan. Bagaimanapun, tentu saja secara teoritis aksioma ini dapat diputar balikkan karena masing-masing inti jadi lemah, terganggu, atau kehilangan inisiatif strateginya dan unipolaritas semakin meningkat. Karena Libya berada jauh dari lingkaran luar (periphery) Rusia dan Iran, alhasil metode

perubahan rezim secara langsung dapat diterapkan, namun karena Ukraina dan Suriah jauh lebih dekat dengan inti target, upaya perubahan rezim secara tidak langsung melalui Revolusi Warna dan Perang Non-Konvensional jadi rencana utama dalam melemahkan dunia multipolar. Karena AS sangat sulit mengulangi skenario Perang Libya ke wilayah yang berbatasan langsung dengan negara inti dan karena situasi internasional (lebih sulit mengulanginya di Ukraina daripada Suriah, karena Rusia lebih kuat dari Iran), maka model operasi yang diterapkan AS di Ukraina dan Suriah akan menjadi standar di masa mendatang. Meskipun skenario Libya merupakan tujuan akhir para pembuat agenda militer Amerika, namun skenario Libya lebih terlihat sebagai anomali daripada sebuah aturan ketika AS masuk lebih dalam ke Eurasia. Selain itu, Pendekatan Adaptif yang dijelaskan dalam Konferensi di Moskow itu belum ditempatkan ke dalam konteks geopolitik, atau belum memberikan penjelasan yang mendalam terkait Revolusi Warna atau Perang Non-Konvensional. Juga tidak disebutkan bagaimana dua konsep ini saling terhubung, karena itu gagasan Pendekatan Adaptif sangat lah baru dan baru muncul pertama kali pada bulan Mei 2014. Dengan demikian, perihal ini dapat diteliti lebih lanjut dan menghubungkannya dengan topik-topik terkait menjadi satu teori. Objek, Subjek, Cakupan, dan Tujuan Tulisan ini Objek penelitiannya adalah strategi besar Amerika Serikat dan pola pendekatan baru dalam perubahan rezim menjadi subjeknya. Tulisan ini hanya membahas aspek Revolusi Warna dan Perang Non-Konvensional dalam Pendekatan Adaptif, yang dijadikan sebagai teori baru dalam peperangan. Penyatuan dua konsep ini tidak mencakup tahap ketiga intervensi militer, dan diperdebatkan bahwa hibrida ini bisa jadi lebih disukai daripada operasi destabilisasi Intervensi Kemanusiaan. Peristiwa struktural di Suriah dan Ukraina dapat menjadi studi kasus untuk menguji teori baru ini, dan dapat berguna bagi para pembaca yang memiliki beberapa tingkat pengetahuan perihal situasi ini. Buku ini bertujuan untuk menguraikan dan menganalisa pola dan metode perubahan rezim yang diterapkan AS yang pertama kali digambarkan pada Konferensi Moskow tentang Keamanan Internasional tahun 2014, serta menunjukkan kombinasi Revolusi Warna dan Perang Non-Konvensional yang menghasilkan sebuah teori baru dalam destabilisasi negara yang siap diterapkan di seluruh dunia. Metodologi Tulisan ini akan menggunakan metodologi spesifik dalam rangka untuk menjelaskan secara jelas beberapa hal yang belum diungkapkan dari kasus Suriah dan Ukraina dalam menyokong klaim teori baru ini. Bagian pertama (part 1) akan membahas konteks teoritis sebagai tiang pondasi konsep baru ini. Pertama kali yang dibahas adalah teori geopolitik yang membuat AS menerapkan kebijakan luar negeri anti-rusia. Selanjutnya akan mengkaji teori militer yang menjelaskan proses destabilisasi tidak langsung dan terselubung terhadap Rusia. Akhir bagian ini akan membahas secara singkat tentang Full Spectrum Dominance dan bagaimana Revolusi Warna dan Perang Non-Konvensional masuk ke dalam paradigma ini. Bagian kedua akan fokus pada bagaimana Revolusi Warna diterapkan. Dimulai dengan melihat

teori dan strategi di belakangnya, dan sangat berfokus pada perang jaringan dan pengaruh media sosial. Kemudian dijelaskan hasil akhir dari perang jaringan dan pengaruh media sosial yang membentuk sebuah swarm (kawanan) sebagai aktor anti-pemerintah, yang mana akan mengikuti taktik yang berasal dari Gene Sharp. Terakhir, menyediakan komentar singkat dua orang kunci yang memiliki pengalaman dalam mempraktekkan metode ini. Bagian ketiga mengikuti kerangka bagian kedua, namun bukan membahas Revolusi Warna, melainkan Perang Non-Konvensional. Dimulai dengan memberikan definisi Perang NonKonvensional dari militer AS sebelum memodifikasinya untuk konteks tulisan ini. Kemudian akan membahas sejarah operasi lama Perang Non-Konvensional AS dan kebangkitan aktor non-negara setelah Perang Dingin. Setelah itu akan menjelaskan bagaimana Perang Non-Konvensional mengikuti paradigma strategi yang sama dalam Revolusi Warna. Terakhir, bocornya buku pedoman (handbook) Perang Non-Konvensional dari militer AS akan dianalisis sebagian untuk menunjukkan aplikasi yang relevan terhadap tulisan ini. Bagian keempat menghubungkan konsep Revolusi Warna dan Perang Non-Konvensional dan menunjukkan bagaimana keduanya saling melengkapi dalam perubahan rezim. Ini bagian yang penting yang menyediakan temuan sebelumnya secara bersamaan dalam rangka untuk membangun teori baru Hybrid Wars. Pada titik ini lah seseorang harus mampu melihat dengan jelas keunikan dari konsep ini dan bagaimana masing-masing dari dua bagian penyusunnya mengalir secara mulus membentuk teori yang terintegrasi. Selanjutnya baca: Bagian I: Konteks Teoretis Catatan Admin: Tulisan ini diambil dari buku yang berjudul, Hybrid Wars: The Indirect Adaptive Approach to Regime Change yang ditulis oleh Andrew Korybko yang merupakan analis politik, jurnalis, dan kontributor reguler untuk beberapa jurnal online, serta anggota dewan ahli untuk the Institute of Strategic Studies and Predictions di People s Friendship University of Russia. Namun, ada beberapa kata atau kalimat yang ditambah oleh admin agar mudah dipahami oleh para pembaca. Ketika mengambil atau mengutip segala materi baik dalam bentuk tulisan maupun hasil terjemahan dari website Eskatogi Islam ini, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Andrew Korybko Andrew Korybko bersama Pejabat Pertahanan Pakistan Referensi [ + ]