Thank You Allah I thank Allah for sending me you... my family and friends
It s About... family friendship school dream hope
Daftar Isi Thank You Allah 3 It s About... 4 Daftar Isi 5 Karena Itu, Aku Wanita, Maksudku... Muslimah 8 Ai 32 Lebih Baik Kau Diam 48 Sahabat Inspirasiku 66 Terlalu Singkat 76 Mimpi Itu Selalu Ada 84 Gadis Tomboi Itu Adikku 98 Merenda Asa 118 Inilah Titik Balik Itu 128 Tante Kecilku, Saki 140 Profil Penulis 151
Jangan pernah membenciku kalau kau memang menyayangiku karena kepura-puraan itu takkan ada gunanya hanya akan membuatmu menyesal ketika nanti aku harus pergi meninggalkanmu ke tempat yang jauh yang tak terlihat olehmu sehingga kau tidak bisa lagi melihat senyumku yang pasti `kan kau rindukan Aku yakin itu! Maka jangan terlihat tidak peduli sebab kau akan kehilangan jika wajah dengan senyum ini tidak lagi menyapamu Lagi pula aku tahu sesungguhnya kau sangat menyayangiku Benar begitu, kan? http://asapenamulia.blogspot.co.id/2012/12/jangan-biarkanketidakpedulianmu.html
Gadis Tomboi Itu Adikku M as Rifki jahat! Diktator yang otoriter! adu Rizki pada Luqman. Kenapa, Ki? tanya Luqman perhatian. Rizki memulai ceritanya. Kemarin waktu pendaftaran sekolah... Jadi, Kiki sudah mendaftar SMA? Di mana? Luqman menyela. Di SMA 1, jawab Kiki pendek sebelum melanjutkan pengaduannya. Ibu yang mengantarkan Kiki mendaftar. Kiki berhenti untuk menghela napas. Alhamdulillah. Lalu? Lalu, gara-gara Mas Rifki yang selalu memengaruhi ayah dan ibu, jadinya ibu menyuruh Kiki memakai busana Muslimah. Padahal, sebelumnya ibu sudah setuju kalau Kiki memakai seragam pendek... cerita Kiki cemberut, sementara jari-jarinya memainkan rambutnya yang lurus pendek. Bagus, kan? tidak disangka, Luqman menanggapinya demikian. Rizki memelototkan matanya. Eh? Jadi, Mas Luqman setuju dengan Mas Rifki dan ibu, ya? 98
Tentu saja, jawab Luqman yakin. Gadis itu makin manyun. Waktu petugas penerimaan siswa baru menanyakan apa Kiki akan memakai seragam panjang atau tidak, eh... ibu langsung saja memutuskan bahwa Kiki akan memakai busana Muslimah. Ibu bahkan tidak meminta pendapat atau persetujuan dari Kiki sama sekali. Kiki, kan, ingin memakai seragam biasa... Pakai busana Muslimah malah bagus, kok, Ki... puji Luqman. Ah, Mas Luqman ini... rajuknya sembari menggarukgaruk rambut lurusnya yang dipotong pendek sepundak. Kan, gerah, Mas... Luqman tersenyum. Nanti juga terbiasa... ucapnya menenangkan. Rizki memajukan bibirnya beberapa senti. Luqman tertawa pelan. Terbayang lagi di benak Rizki peristiwa yang terjadi kemarin. Mau memakai seragam biasa atau busana Muslimah? tanya petugas bagian penerima pendaftaran siswa baru itu. Memang sudah menjadi kebiasaan bahwa siswa baru harus membeli kain seragam dari sekolah. Khusus bagi siswa perempuan yang beragama Islam, ditawari apakah ingin memakai seragam biasa atau panjang. Mulut Rizki sudah membuka untuk menjawab, namun suara yang berasal dari seseorang yang duduk di samping Rizki menahannya. Itu ibunya. Pakai busana Muslimah, Pak, jawab ibunya yakin. Rizki ternganga mendengar jawaban ibunya tersebut. Dia menolehkan kepalanya kepada sosok wanita terkasih 99
itu. Namun, ibunya sama sekali tidak merasakan tatapan putrinya. Ibu tetap tersenyum sambil memandang lurus kepada petugas di hadapan mereka. Melihat keyakinan di wajah ibunya membuat Rizki tak kuasa membantahnya, meskipun sebenarnya Rizki ingin mengenakan seragam biasa di SMA ini. Sejak SMP, Rizki sudah membayangkan dirinya ketika memasuki SMA dengan seragam putih abu-abu, tapi tentu saja bukan dengan busana Muslimah. Nyatanya sekarang, Rizki akan bersekolah dengan berseragam panjang. Karena itu, ketika Luqman bertandang ke rumah pagi ini, Rizki mengadu padanya. Momen kunjungan Luqman ini dia manfaatkan sebaik-baiknya untuk menumpahkan isi hatinya. Pokoknya, ini semua gara-gara Mas Rifki! jerit Kiki. Mas Rifki yang sudah mempengaruhi ayah dan ibu untuk menyuruh Kiki pakai jilbab! Mas Rifki begitu karena sayang sama Kiki. Luqman mengingatkan. Rizki menggeleng. Mas Rifki nggak sayang sama Kiki. Mas Rifki jahat, kasar, dan tidak peduli sama Kiki. Hus! Luqman menegur Kiki dengan halus. Nggak boleh ngomong gitu. Terus, Kiki harus gimana, dong? tanyanya memelas. Jalani saja, ya. Insyaa Allah Kiki akan menikmatinya, nasihat Luqman. Tubuh Rizki langsung lemas. Selama ini Rizki selalu menganggap Luqman sebagai pembelanya, tetapi kali ini ternyata Luqman berpihak pada kakak dan ibunya. 100