PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR KULIT PISANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang memiliki iklim tropis. Daerah tropis

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang sebagian besar

KAJIAN PEMANFAATAN PUPUK CAIR MULTINUTRIEN DARI BUANGAN INDUSTRI GARAM PADA TANAMAN SEMUSIM

Wakifatul Hisani, Andi Muhammad Israwan Mallawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

THE EFFECT OF LIQUID COMPOST OF KEPOK BANANA PEEL ON GROWTH AND RESULT PEANUT CROP (Arachis hypogaea L.) AS SUPPORTING PRACTICUM OF PLANT PHYSIOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang tidak baik bagi manusia. Tumpukan sampah. tersebut jika dibiarkan dapat menimbulkan pencemaran, penyakit serta

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR BERBAHAN DASAR BATANG PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (LYCOPERSICUM ESCULENTUM MILL.

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BOKASHI MELALUI PEMBERIAN CANGKANG TELUR, ABU DAPUR, DAN URINE SAPI SERTA PENERAPANNYA DALAM BUDIDAYA SAWI SECARA ORGANIK

PENGARUH PUPUK ORGANIK SUPERNASA PADA BERBAGAI DOSIS DAN FREKWENSI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC)TERHADAP PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

Pengaruh Jenis dan Cara Aplikasi Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum, Mill)

BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN BERBAGAI JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2015 di Desa

BAB III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN POC KULIT PISANG KEPOK TERHADAP PERTUMBUHANDAN PRODUKSI TANAMAN SAWI PAHIT (Brassica juncea L)

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pola Pemupukan dan Pemulsaan pada Budidaya Sawi Etnik Toraja di Pulau Tarakan

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

PENGARUH PUPUK KOMPOS LAMTOROGUNG (Leucaena leucocephala) DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

LAMPIRAN LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema penelitian. Tahap 1 pengomposan. - Enceng gondok - Batang pisang - Jerami padi. - Em4 - Molase - Dedak

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

PEMANFAATAN KULIT BUAH PISANG KEPOK (PARADISEACE L) DENGAN PENAMBAHAN BIOAKTIVATOR EM-4 SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

Jurnal Viabel Pertanian Vol. 11 No.1 Mei 2017 p-issn: e-issn: Blitar,

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI

RESPON TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L. ) VARIETAS TUK TUK TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR NASA

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

Oleh: Dhani Prasetyo A

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Desember 2013 Januari 2014 di Dusun

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

AGROVIGOR VOLUME 3 NO. 2 SEPTEMBER 2010 ISSN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI POLONG SEGAR EDAMAME VARIETAS RIOKO PADA EMPAT JENIS PUPUK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

NISBAH BERAT DAUN DAN LUAS DAUN SPESIFIK TANAMAN SAWI AKIBAT PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DI TANAH GAMBUT KOTA PALANGKA RAYA DJOKO EKO HADI SUSILO

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tata Cara penelitian

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR KULIT PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) MASAYU NPM.

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE

POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH UDANG DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI

Transkripsi:

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR KULIT PISANG Milawati Lalla 1), Sriwidayanti 1) 1 Fakultas Pertanian, Universitas Ichsan Gorontalo Email: ade_emharla@ymail.com Abstract Banana Skin Liquid Organic Fertilizer is organic fertilizer from ekstrac banana skin. This research aims to analysis at the growth and production of tomato plants at different doses of POC banana skin. The research was carried out during the ± three month from January up to March 2017 in the village of Lomaya, Gorontalo Province. The method used is the Randomized Completely Block Design (RCBD/RAK) which consists of 4 treatments P0 (control), P1 (150 ml), P2 (250 ml) and P3 (350 ml) and repeat 3 times. The observed variables are high number of plants, the leaves, the number of branches, number of fruit and fruit weight. The influence of POC for treatments used ANOVA test, then conducted further tests by using the test further BNJ. The research results showed that the granting of various doses of POC banana skin give towards high value added real influence plant, number of branches, number of fruit and heavy fruit plants tomato. P3 dose (350 ml) gives the best results on all variables Keywords: Tomato, Liquid Organic Fertilizer, Banana Skin Waste-Extract 1. PENDAHULUAN Pembangunan sektor pertanian merupakan program unggulan pemerintah, sehingga dari tahun ke tahun terus dikembangkan. Tanaman hortikultura merupakan salah satu tanaman yang menunjang pemenuhan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin, mineral, dan karbohidrat. Tomat adalah sdalah satu komoditas hortikultura yang penting mengandung vitamin C dan vitamin A yang dapat mencegah sariawan dan rabun mata (Fitriani, 2012). Dalam buah tomat mengandung 30 kalori, vitamin C 40 mg, vitamin A 1.500 SI, zat besi, kalsium (Tugiono, 2010). Di Gorontalo, tomat merupakan salah satu komoditi hortikultura yang sangat penting karena pemanfaatan tomat yang tidak dapat lepas dalam konsumsi sehari-hari. Namun kendala yang dihadapi petani adalah penurunan luasan areal penanaman tomat yang berdampak pada penurunan hasil tomat, sehingga mendorong petani menggunakan bahan kimia dalam kegiatan budidaya untuk meningkatkan produksinya. Berdasarkan data BPS (2016), pada tahun 2013 dengan luas panen 531 ha dengan produktivitas mencapai 3,7 ton/ha, pada tahun 2014 dengan luas panen 492 ha dengan produktivitas 3,4 ton/ha, pada tahun 2015 dengan luas panen 314 ha dengan produktivitas 3,6 ton/ha. Peningkatan produksi tomat di Provinsi Gorontalo terdapat kendala dengan penurunan tingkat kesuburan tanah akibat penggunaan bahan kimia secara terus menerus sehingga perlu adanya penggunaan bahan organik untuk mengurangi penggunaan bahan anorganik. Salah satu bahan organik yang dapat digunakan adalah pupuk orgnaik cair kulit pisang. Pemanfaatan kulit pisang sebagai pupuk belum banyak diketahui oleh petani sehingga sejauh ini kulit pisang hanya menjadi limbah organik yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Kulit pisang mengandung unsur P, K, Ca, Mg, Na, Zn masing-masing berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berdampak pada jumlah produksi yang maksimal (Hery, 2011). Kandungan yang terdapat di kulit pisang 1

Milawati Lalla & Sriwidayanti. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat... 2 yakni protein, kalsium, fosfor, magnesium, sodium dan sulfur (Susetya, 2012 dalam Gito, 2016). Pupuk cair kulit pisang dengan bioaktivator EM-4 mengandung N sebanyak 0,17%, P 106,53 ppm, K 1686,60 ppm (Sringsih, 2014 dalam Saragih, 2016). Limbah kulit pisang ini dapat dibuat sebagai pupuk kompos cair, karena lebih efektif diserap oleh tanaman dan tanaman dapat menyerap nutrisi dengan cepat, sehingga dengan memberikan pupuk kompos cair melalui penyiraman, nutrisi dan unsur hara akan lebih cepat diserap dan diproses oleh tanaman (Rambitan dan Sari, 2013). Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, telah dilakukan analisis pada pupuk organik padat dan cair dari kulit pisang yang dilakukan di Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, maka dapat diketahui bahwa kandungan unsur hara yang terdapat di pupuk padat kulit pisang yaitu, C-organik 6,19%, N- total 1,34%, P2O5 0,05%, K2O 1,478%, C/N 4,62% dan ph 4,8 sedangkan pupuk cair kulit pisang yaitu, C-organik 0,55%, N-total 0,18%, P2O5 0,043%, K2O 1,137%, C/N 3,06% dan ph 4,5 (Manurung, 2011). 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan kurang lebih tiga bulan dari bulan Januari 2017 sampai Maret 2017 di Desa Lomaya, Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, ember, penggaris, gelas ukur, pisau, timbangan, saringan, dan pengaduk. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat servo, 10 kg kulit pisang, 1 kg gula aren, 10 liter air, 250 ml EM4 dan tray. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 12 petak percobaan dengan mengamati 6 sampel tanaman setiap petak percobaan jadi terdapat 72 tanaman pengamatan. Perlakuan terdiri atas: P0 : kontrol (tanpa pemberian pupuk) P1 : Dosis pupuk 150 ml/petak P2 : Dosis pupuk 250 ml/petak P3 : Dosis pupuk 350 ml/petak Aplikasi pemupukan dilakukan sebanyak empat kali yaitu pada umur tanaman 10, 20, 30, dan 40 HST. Pengamatan dilakukan setiap minggu (tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang) dan saat panen (jumlah dan bobot buah). Pelaksanaan Penelitian Pengolahan Tanah Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul hingga gembur kemudian dibuat bedengan ukuran ±2 m x 1 m. Setelah itu, diberikan pupuk dasar (kotoran sapi) sebanyak 3 kg/bedengan. Persemaian Benih disemai menggunakan tray, media persemaian campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Setiap lubang tray diisi satu benih. Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Kulit Pisang Pembuatan POC yang berasal dari kulit pisang dilakukan dengan menyiapkan 10 kg kulit pisang, dipotong bagian pangkal dan ujungnya sehingga menyisahkan kulit pisangnya saja, kemudian ditumbuk sampai halus. Kulit pisang yang telah halus dimasukkan ke dalam wadah (ember), lalu ditambahkan juga 10 liter air, 1 kg gula aren, dan 250 ml EM4, diaduk rata. Setelah tercampur dengan rata, wadah tersebut ditutup dengan plastik dan didiamkan selama 2 minggu. POC yang siap digunakan yaitu warna menjadi coklat dan tidak berbau menyengat. Satu liter pupuk organik cair diencerkan dengan 10 liter air sumur.

3 PRIMORDIA VOLUME 14, NOMOR 1, APRIL 2018 Penanaman Penanaman tomat dilakukan pada sore hari. Lubang tanam dengan diameter ± 5 cm, dalam satu bedengan terdapat dua lajur lubang tanam, Jarak antar tanaman ± 60 70 cm. Pemupukan Pemupukan tanaman tomat dilakukan sebanyak 4 kali yaitu saat tanaman berumur 10 40 HST, dengan dosis sesuai dengan perlakuan. Variabel Pengamatan Fase Vegetatif Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dari pangkal batang sampai pada titik tumbuh, yang diukur setiap 7 hari dimulai pada saat umur tanaman 7, 14, 21 dan 28 HST. Jumlah daun yang muncul dihitung pada setiap pengamatan umur 7, 14, 21 dan 28 HST Jumlah Cabang Jumlah cabang dihitung saat umur tanaman 21, 28 dan 35 HST. Fase Generatif Jumlah Buah Pertanaman (buah) Jumlah buah dihitung secara keseluruhan pada saat panen pertama, panen kedua dan panen ketiga. Berat Buah Pertanaman Berat buah ditimbang secara keseluruhan pada saat panen pertama, panen kedua dan panen ketiga. Hasil analisis statistik yang menunjukan pengaruh yang berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf signifikan 5%. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi tanaman merupakan variabel pengamatan yang diamati pada saat tanaman berumur 7 HST sampai tanaman berumur 21 HST, menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan nyang nyata antar perlakuan pupuk organik cair kulit pisang, namun pada pengamatan 28 HST terdapat pengaruh nyata antar perlakuan dan perlakuan P3 memberikan hasil tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Pertambahan rata-rata tinggi tanaman tomat selama 4 kali pengamatan dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat pada Perlakuan POC Kulit Pisang Perlakuan 7 HST 14 HST 21 HST 28 HST P0 8,70 16,40 33,80 46,10a P1 11,20 21,00 38,10 56,50a P2 10,00 21,50 39,30 60,50b P3 12,10 22,50 43,40 60,60b % Tabel 1 menunjukkan bahwa terjadi pertambahan tinggi tanaman dan jumlah daun setiap minggu pengamatan namun tidak signifikan pada umur 7, 14, dan 21 HST. Pada umur 28 HST tinggi tanaman P2 dan P3 berbeda nyata dengan P0 dan P1. Hasil analisis ragam pada variabel jumlah untuk pengamatan 7, 14, 21 dan 28 HST tidak menunjukkan pengaruh nyata antar perlakuan. Namun demikian, secara matematis pada perlakuan P3 menghasilkan jumlah daun terbanyak. Pertambahan rata-rata jumlah daun tomat selama 4 kali pengamatan dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rata-rata Jumlah Daun Tomat pada Perlakuan POC Kulit Pisang Perlakuan 7 HST 14 HST 21 HST 28 HST P0 6,60 9,30 11,70 15,60 P1 6,70 9,60 12,40 16,70 P2 6,80 10,00 12,60 17,60 P3 6,90 10,30 13,00 17,80

Milawati Lalla & Sriwidayanti. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat... 4 Jumlah Buah (buah) Data variabel jumlah buah tomat dihitung pada saat panen dan pengambilan data dilakukan selama 3 kali panen yaitu pada panen pertama, kedua dan ketiga. Perlakuan dosis POC berpengaruh nyata terhadap jumlah buah tomat yang dihasilkan. Jumlah buah tomat selama 3 kali panen dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata Jumlah Buah Tanaman Tomat Perlakuan Panen I Panen II Panen III P0 3,20 a 10,20 a 16,90 a P1 (150 ml) 3,90 a 13,80 b 19,10 b P2 (250 ml) 4,50ab 16,60 b 20,30 b P3 (350 ml) 5,30 b 18,80 b 23,90 b BNJ 5% 0,82 2,42 1,25 Informasi dalam Tabel 3 menunjukkan perlakuan P3 menghasilkan buah tomat terbanyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya dan berbeda nyata dengan P0 namun tidak berbeda nyata dengan P1 dan P2. Hal ini dapat dijelaskan bahwa peningkatan dosis POC yang digunakan tidak secara signifikan peningkatan jumlah buah tomat. Berat Buah Data variabel berat buah diperoleh pada saat panen selama 3 kali masa panen yaitu panen pertama, kedua dan ketiga. Buah yang dipanen ditimbang sesuai perlakuan yang dicobakan. Diagram berat buah tomat saat panen dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-Rata Berat Buah Tomat pada Perlakuan POC Kulit Pisang Perlakuan Panen I Panen II Panen III P0 146,10 a 432,10 a 698,40 a P1 (150 ml) 192,80 a 575,00 b 778,40 a P2 (250 ml) 206,10 a 672,80 b 918,40 ab P3 (350 ml) 260,90 b 782,20 b 1.030,90 b BNJ 5% 58,85 77,14 157,92 Informasi yang terdapat dalam Tabel 4 menunjukkan P3 menghasilkan bobot buah tertinggi dibanding dengan perlakuan lainnya. Pada panen I perlakuan P3 berbeda nyata dengan 3 perlakuan lainnya. Namun pada penen II hanya berbeda nyata dengan P0. Sedangkan pada panen III perlakuan P3 berbeda nyata dengan P0 dan P1. Total hasil panen untuk 3 kali panen adalah P0 menghasilkan 1.276,6 gram/tanaman (1,2 kg/tanaman), P1 menghasilkan 1,55 kg/tanaman, P2 sebanyak 1,8 kg/tanaman dan P3 sebanyak 2,07 kg/tanaman. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis ragam maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : (1) Pemberian pupuk organik cair kulit pisang berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 28 HST, jumlah buah dan bobot buah pada panen pertama, kedua dan ketiga, dan (2) Dosis pupuk organik cair kulit pisang 350 ml (P3) memberikan hasil terbaik di antara perlakuan lainnya pada semua variabel yang diamati 5. REFERENSI BPS, 2016. Gorontalo Dalam Angka. Provinsi Gorontalo Fitriani, E. 2012. Budidaya Tomat. Pustaka Baru Press, Yogyakarta. Gito, Asmadi dan Suharno, 2016. Pemanfaatan Kulit Buah Pisang Kepok dengan Penambahan Bioaktivator EM- 4 Sebagai Pupuk Organik Cair. Jurnal Sanitarian Volume 8 No.3 Desember 2016. Hal 328-336. Heri, M. 2011. Manfaat dan Kandugan Pisang. Bumi Aksara, Yogyakarta. Manurung, H, 2011, Aplikasi Bioaktivaktor (Effective Microorganisme dan Orgadec) Untuk Mempercepat Pembentukan Komposisi Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L). Skripsi FMIPA Biologi Universitas Mulawarman. Malang.

5 PRIMORDIA VOLUME 14, NOMOR 1, APRIL 2018 Rambitan dan Sari, 2013. Pengaruh Pupuk Kompos Cair Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Jurnal Edubio Tropika, Vol. 1 No 1 hal 1 60, FKIP Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur. Saragih,E., 2016. Pengaruh Pupuk Organik Cair Pisang Kepok Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi. Skripsi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Tugiono,H.,2010. Bertanam Tomat Edisi Revisi. Penebar Swadaya Jakarta