BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. mambandingkan prasangka sosial terhadap etnis Tionghoa oleh mahasiswa etnis

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif. yang diteliti (Saifudin Azwar, 2003: 5).

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif yang berangkat dari permasalahan-permasalahan dari

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung yang meliputi 30 kecamatan. Dasar pertimbangan memilih Kota Bandung sebagai tempat penelitian yaitu berdasarkan data terakhir yang diperoleh bahwa Kota Bandung merupakan salah satu kota yang pernah menempati kasus perceraian dengan posisi tertinggi pada tahun 2012. 2. Populasi dan Sample Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti (Martono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki yang sudah menikah atau suami di kota Bandung. Jumlah laki-laki yang menjadi suami atau kepala keluarga di kota Bandung terhitung sejak tahun 2015 dikutip dari website resmi PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) adalah sebanyak 741,245 orang di 30 kecamatan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu merupakan teknik yang dilakukan dengan mengambil orang-orang terpilih oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu dan relevan dengan desain penelitian (Nasution, 2009). Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti atau sample dapat didefinisikan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi (Martono, 2011). Sample dalam penelitian ini terdiri dari 200 suami dengan usia pernikahan dibawah 5 tahun di Kota Bandung. 24

25 B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Azwar (2012) mengemukakan bahwa pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan pendekatan kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. Penelitian kuantitatif ini merupakan penelitian sampel besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat dua variabel penelitian meliputi variabel 1 dan variabel 2, yaitu sebagai berikut: 1. Variabel penelitian Variabel 1 : Self Esteem Variabel 2 : Kecemburuan 2. Definisi Operasional a. Self esteem Heatherton dan Polivy (1991) melihat self esteem sebagai bagian dari beberapa ciri atau sifat seorang individu, dari mulai memberi penilaian baik tentang dirinya hingga dengan merasa ragu atau tidak menyukai dirinya. Terdapat tiga komponen dalam self esteem yaitu sebagai berikut: 1. Performance self esteem Performance self esteem mengacu pada kompetensi umum individu yaitu mencakup kemampuan intelektual, kepercayaan diri, kapasitas diri, self

26 agency dan self efficacy. Individu dengan performance self esteem yang tinggi percaya bahwa mereka pintar dan mampu. 2. Social self esteem Social self esteem mengacu pada bagaimana individu percaya pandangan orang lain terhadap dirinya. Individu percaya bahwa persepsi dari orang lain terutama orang yang berperan penting perduli dan menghormatinya maka individu tersebut akan memiliki social self esteem yang tinggi. Sebaliknya, individu dengan social self esteem yang rendah akan merasakan kecemasan sosial, mereka akan memperhatikan citra diri mereka dan merasa khawatir tentang bagaimana orang lain memandang mereka. 3. Physical self esteem Physical self esteem mengacu pada bagaimana individu melihat kondisi fisik meliputi keterampilan atletik, daya tarik fisik, citra tubuh, dan stigma fisik mengenai ras dan etnis. b. Kecemburuan Kecemburuan merupakan pikiran yang kompleks, emosi dan tindakan akibat dari adanya ancaman terhadap harga diri dan kualitas hubungan. Pfeiffer dan Wong (1989) mengemukakan beberapa aspek yang terdapat dalam kecemburuan atau jealousy, yaitu: 1. Kognitif Aspek kognisi melihat seberapa sering individu memiliki berbagai kecurigaan tentang pasangan dan pihak lain yang dianggap saingannya. Misalnya individu curiga dan terus berpikir bahwa pasangannya tertarik pada saingannya karena saingannya tersebut mencoba untuk memenangkan perhatian pasangannya. 2. Emosi

27 Aspek emosi melihat bagaimana perasaan marah individu saat menanggapi situasi yang memungkinkan terjadinya kecemburuan terhadap pasangannya. 3. Perilaku Aspek perilaku melihat seberapa sering individu berperilaku mematamatai pasangannya seperti memeriksa barang pasangannya dan kecenderungan berprilaku melakukan serangan secara verbal pada pihak lain yang dianggap saingan. D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrumen yang telah ada. Adapun penjelasan lebih rinci dari instrumen penelitian masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 1. Instrumen Self esteem Instrumen penelitian self esteem yang digunakan adalah State Self Esteem Scale dari Hearthon dan Polivy tahun 1991. Dalam penelitian ini instrumen SSES telah diaptasi ke dalam bahasa indonesia. State Self Esteem Scale terdiri dari 20 item dengan tiga komponen meliputi performance self esteem, social self esteem dan physical self esteem. Instrumen SSES terdiri dari lima pilihan jawaban meliputi pilihan angka 1-5 dengan kisaran sangat tidak sesuai hingga sangat sesuai. Adapun kisi-kisi dari instrumen self esteem dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut: Table 3.1 Kisi-kisi Instrumen Self esteem sebelum uji coba Dimensi Indikator Nomor aitem Jumlah + -

28 Perfomance self esteem Kemampuan intelektual 11, 16 20 3 Kepercayaan diri 1 4,5 3 Kapasitas diri 6,21 2 Social self Mengkhawatirkan 2,10,12,15,17,19,22 7 esteem persepsi atau pandangan orang lain terhadap diri Physical self Daya tarik diri 7,8 18 3 esteem Citra tubuh 3,13,14 9 4 Jumlah 8 14 22 2. Instrumen Kecemburuan Instrumen penelitian kecemburuan yang digunakan adalah mutidimensional jealousy scale dari Susan M. Pfeiffer dan Paul T. P. Wong (1989). Dalam penelitian ini instrumen Multidimensional Jealousy Scale telah diaptasi ke dalam bahasa indonesia. Multidimensional Jealousy Scale ini terdiri dari 3 dimensi meliputi Cognitive, Emotional, dan Behavioural. Setiap dimensinya terdiri dari 8 pernyataan dan setiap pernyataan terdiri dari 1-7 pilihan jawaban dari mulai tidak pernah hingga sering pada dimensi kognitif dan tingkah laku, serta pilihan jawaban sangat berkenan hingga sangat marah pada dimensi emosional. Adapun kisi-kisi dari instrumen kecemburuan ini dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut:

29 Table 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kecemburuan sebelum uji coba Dimensi Indikator Nomor aitem Jumlah Favorable Kognitif Curiga terhadap pasangan 1-4 4 Khawatir terhadap pasangan 5-8 4 Emosional Marah melihat pasangan tertarik dengan orang lain Marah melihat pasangan dengan orang lain 1,2,3.5 4 4,6,7,8 4 Tingkah laku Tindakan memata-matai (protektif) Menyerang pihak lain atau saingan secara verbal 1,2,3,5,6,8 6 4,7 2 Jumlah 24

30 3. Teknik Skoring a. Self esteem Dalam penelitian ini instrumen self esteem menggunakan skala Likert dengan 5 pilihan jawaban, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), cukup sesuai (CS), tidak sesuai (TS, dan sangat tidak sesuai (STS). Penilaian dalam pemilihan jawaban berdasarkan kepada jenis item favorable dan unfavorable. Tabel 3.3 Penilaian item pernyataan instrumen self esteem PilihanJawaban Favorable Unfavorable Sangat sesuai (5) 5 1 Sesuai (4) 4 2 Cukup Sesuai (3) 3 3 Tidak sesuai (2) 2 4 Sangat tidak sesuai (1) 1 5 b. Kecemburuan Dalam penelitian ini instrumen kecemburuan menggunakan skala interval yaitu dengan rentan angka 1-7 dimana pilihan jawaban dari mulai tidak pernah hingga sering pada dimensi kognitif dan tingkah laku, serta pilihan jawaban sangat berkenan hingga sangat marah pada dimensi emosional. Jenis pernyataan yang terdapat dalam instrumen ini adalah favorable. Untuk penyekoran responden yang memilih pilihan jawaban tertinggi memiliki skor yang tinggi. Table 3.4 Penilaian item pernyataan instrumen kecemburuan Pilihan Jawaban Skor 1 1

31 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 E. Proses Pengembangan Instrumen Dalam proses pengembangan instrumen self esteem (SSES) dan instrumen kecemburuan (MJS), dilakukan uji validitas dan reliabilitas oleh peneliti terhadap kedua instrumen tersebut: 1. Uji Validitas Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu, itulah yang dinamakan validitas. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah validitas isi, yaitu bahwa isi atau bahan yang diuji relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman atau latar belakang orang yang diuji (Nasution, 2009). Validitas isi dilakukan oleh professional judgement, dalam penelitian ini validitas isi terhadap instrumen self esteem (SSES) dan kecemburuan (MJS) dilakukan oleh Anastasia Wulandari, M.Psi dan Ita Juwitaningrum, S.Psi., M.Pd. 2. Pemilihan Item Layak Dalam proses pengembangan instrumen, yaitu setelah dilakukan uji validitas isi oleh para ahli selanjutnya peneliti melakukan uji coba atau try out. Peneliti melakukan try out pada 130 suami di Kota Bandung yang merupakan warga asli kota Bandung meliputi berbagai kecamatan dan memiliki usia pernikahan dibawah 5 tahun. Setelah melakukan skoring dari hasil try out, peneliti melakukan pemilihan item yang layak pada instrumen self esteem (SSES) dan kecemburuan (MJS) dengan

32 melihat korelasi item total. Batas minimal dalam menerima item yang layak adalah item yang memiliki corrected item-total correlation lebih besar dari 0,30 (Ihsan, 2013). Hasil analisis item pada setiap instrumen adalah sebagai berikut: a. Analisis uji kelayakan instrumen self esteem (SSES) Berdasarkan hasil analisis item pada instrumen self esteem yang dilakukan pada 130 orang responden melalui perhitungan uji validitas dengan bantuan program SPSS versi 17.0 terhadap 22 item, diperoleh 18 item yang layak uji coba yaitu item 1,2,3,4,5,6,7,8,12,13,14,16,17,18,19,20,21, dan 22. Item yang tidak layak pada instrumen self esteem ada 4 item, yaitu 9,10, 11 dan 15. Adapun kisi-kisi instrumen self esteem setelah dilakukan uji coba atau try out dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut: Table 3.5 Kisi-kisi instrumen self esteem setelah uji coba Dimensi Indikator Nomor aitem Jumlah + - Perfomance self esteem Kemampuan intelektual 16 20 2 Kepercayaan diri 1 4,5 3 Kapasitas diri 6,21 2 Social self Mengkhawatirkan 2,12,17,19,22 5 esteem persepsi atau pandangan orang lain terhadap diri Physical self esteem Daya tarik diri 7,8 18 3 Citra tubuh 3,13,14 3

33 Jumlah 7 11 18 b. Analisis uji kelayakan instrumen kecemburuan (MJS) Hasil analisis item pada instrumen kecemburuan dilakukan pada 130 orang responden melalui perhitungan uji validitas dengan bantuan program SPSS versi 17.0 terhadap 24 item, diperoleh 19 item yang layak uji coba yaitu item 1,2,3,5 untuk dimensi kognitif, 1,2,3,4,5,6,7 untuk dimensi emosional dan 1,2,3,4,5,6,7,8 untuk dimensi tingkah laku. Adapun kisi-kisi instrumen kecemburuan setelah dilakukan uji coba atau try out dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai berikut: Table 3.6 Kisi-kisi instrumen kecemburuan setelah uji coba Dimensi Indikator Nomor aitem Jumlah Favorable Kognitif Curiga terhadap pasangan 1-3 3 Khawatir terhadap pasangan 5 1 Emosional Marah melihat pasangan tertarik dengan orang lain 1,2,3,5 4 Marah melihat pasangan dengan orang lain Tingkah laku Tindakan memata-matai (protektif) Menyerang pihak lain atau saingan secara verbal 4,6,7 3 1,2,3,5,6,8 6 4,7 2

34 Jumlah 19 3. Reliabilitas Suatu alat ukur dikatakan reliable bila alat ukur tersebut dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama itulah yang dinamakan reliabilitas (Nasution, 2009). Reliabilitas berkaitan dengan kesalahan pengukuran, reliabilitas instrumen self esteem dan kecemburuan diestimasi menggunakan metode Cronbach s Alpha dimana semakin besar koefisien reliabilitas atau mendekati 1 maka semakin kecil kesalahan pengukuran dan alat ukur tersebut dapat dikatakan reliabel sedangkan jika sebaliknya dikatakan tidak reliabel (Ihsan, 2013). Hasil uji reliabilitas terhadap masing instrumen adalah sebagai berikut: a. Reliabilitas Instrumen Self esteem (SSES) Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada instrumen self esteem yaitu State Self Esteem Scale (SSES) dengan menggunakan SPSS versi 17.0 maka diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,77 dimana koefisien tersebut menunjukkan bahwa instrumen self esteem reliabel dan dapat dipercaya. b. Reliabilitas Instrumen Kecemburuan (MJS) Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada instrumen kecemburuan yaitu Multidimensional Jealousy Scale (MJS) dengan menggunakan SPSS versi 17.0 maka diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,85 dimana koefisien tersebut menunjukkan bahwa instrumen kecemburuan reliabel dan dapat dipercaya. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner. Kuesioner pada umumnya berisi pertanyaan yang meminta keterangan tentang fakta, pendapat atau sikap yang diketahui oleh responden (Nasution, 2009). Dalam penelitian ini kuesioner berisi pertanyaan atau pernyataan berdasarkan instrumen yang telah disusun sebelumnya.

35 Peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden secara langsung dan juga secara online melalui google dokumen. Kuesioner yang disebarkan pada responden terdiri dari tiga bagian, bagian pertama berisi identitas responden, bagian kedua berisi instrumen self esteem, dan bagian ketiga berisi instrumen kecemburuan. G. Teknik Pengolahan Data Proses analisis data diawali dengan melakukan penyekoran data yang selanjutnya dilakukan uji korelasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Data yang diperoleh dalam penelitian ini, berdistribusi normal dan memiliki skala ordinal. Data yang berdistribusi normal menggunakan analisis Pearson Product Moment, dalam menggunakan analisis Pearson Product Moment data penelitian harus memiliki skala interval. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengubah data dengan skala ordinal dalam penelitian ini ke dalam skala interval melalui bantuan rasch model agar bisa menggunakan Pearson Product Moment untuk mencari arah hubungan antara self esteem dan kecemburuan. H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Menentukan masalah yang akan diteliti berdasarkan fenomena yang ada di lingkungan sekitar b. Melakukan kajian literatur untuk mendapatkan teori yang akan mendukung penelitian c. Menyusun proposal penelitian d. Mengajukan permohonan perizinan penelitian e. Menyusun instrumen penelitian f. Melakukan expert judgement instrumen kepada professional judgement g. Melakukan uji coba instrumen kepada suami yang usia pernikahannya dibawah 5 tahun dan merupakan warga Kota Bandung.

36 2. Tahap Pengambilan Data a. Melakukan penyebaran kuesioner kepada suami yang usia pernikahannya dibawah 5 tahun dan merupakan warga Kota Bandung. b. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden c. Melakukan pengolahan dan analisis data 3. Tahap Pelaporan Data a. Menyusun laporan dari hasil penelitian dalam bentuk skripsi.