BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.. Lokasi Penelitian Adapun penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri Atinggola. 3.. Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan ± bulan pada semester ganjil tahun ajaran 03/04. 3. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi tes akhir (post test) untuk mengetahui keadaan kemampuan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jadi desain penelitian ini adalah The Posttest-Only Control Group Design (Emzir, 0: 99). Tabel 3.. Desain Penelitian Perlakuan Post Test Kelas Eksperimen X O Kelas Kontrol X O Keterangan : X : Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual. X : Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. O : Tes akhir (post test) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.3 Variabel Penelitian Variable penelitian menurut (Hatch dan Farhady, 98) dalam Sugiyono (0: 60) adalah suatu atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Adapun variable dalam penelitian ini adalah : 3.3. Variabel Bebas ( Independen) Menurut Sugiyono (0: 6) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah perlakuan. Untuk kelas eksperimen pembelajarannya diberikan perlakuan melalui model pembelajaran kontekstual dan untuk kelas kontrol diberikan perlakuan berupa pembelajaran konvensional. Yang menjadi indikator variabel bebas (perlakuan) yaitu Kontruktivisne, inquiry, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian nyata. 3.3. Variabel Terikat (Dependen) Menurut sugiyono (0: 6) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah pada Pokok bahasan Luas permukaan dan Volume Kubus dan Balok untuk siswa kelas VIII SMP Negeri Atinggola. Indikator dari variabel terikat (kemampuan pemecahan masalah) adalah memahami soal atau masalah, membuat suatu rencana atau cara untuk, menyelesaikannya melaksanakan rencana dan menelaah kembali semua langkah yang telah dilakukan.
3.4 Populasi Dan Sampel 3.4. Populasi Menurut Sugiyono (0, 7) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi Target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri Atinggola, dan populasi terjangkau seluruh siswa kelas VIII yang tersebar di 5 kelas dengan jumlah rata rata setiap kelas terdiri atas 8- orang. Total populasi berjumlah 99 orang. Berikut sebaran jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri Atinggola. Tabel 3. Sebaran Siswa Kelas VIII SMP Negeri Atinggola. Kelas VIII VIII VIII 3 VIII 4 VIII 5 Tolal Jumlah Siswa 0 0 8 9 98 Sumber Data: Daftar Hadir Kelas VIII SMP Negeri Atinggola tahun ajaran 03/04. 3.4. Sampel Menurut Sugiyono (0 : 8) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Cluster Simple Random Sampling dengan nama rancangan adalah kuasi eksperimen. Kuasi ekperimen adalah pengacaakan dalam bentuk kelompok. Langkah-langkah kuasi eksperimen adalah sebagai berikut: a. Pertama, memilih dua kelas dengan melakukan undian terhadap empat kelas, siswa kelas VIII SMP Negeri Atinggola. Undian tersebut 3
dilakukan untuk menentukan kelas yang akan dikenai perlakuan, yaitu kelas yang akan diajar dengan penggunaan model pembelajaran kontekstual dan kelas yang diajar dengan menggunakan model konvensional. b. Kedua, memilih dengan cara mengundi yaitu kelas yang akan diajar dengan menggunakan metode pembelajaran kontekstual dan kelas yang diajar dengan menggunakan model konvensional. 3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.5. Teknik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan tes dengan bentuk tes uraian. Instrument tes akan dikembangkan dan akan divalidasi. Validasi menggunakan uji validitas tes dan uji reliabilitas tes. 3.5. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yakni instrumen untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa pada mata pelajaran matematika, khususnya pada pokok bahasan luas permukaan dan volume kubus dan balok. Instrumen tersebut berbentuk test uraian. Penyusunan tes kemampuan pemecahan masalah matematika mengacu pada langkah pemecahan yang dikembangkan Polya. Adapun langkah-langkah pemecahan masalah tersebut, yaitu () pemahaman masalah (understanding the problem), () rancangan penyelesaian (devising a palan), (3) pelaksanaan rencana (carrying out the paln), (4) pengecekan jawaban (looking back). Setiap langkah pemecahan masalah diberi skor sebagaimana dalam pedoman penyekoran pada tabel 3.3 berikut: 4
Tabel 3.3 Pedoman Penyekoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Aspek yang dinilai Reaksi terhadap soal atau masalah Skor Tidak memahami soal/tidak ada jawaban 0 Tidak mengindahkan syarat-syarat soal/cara Pemahaman Masalah interpretasi soal kurang tepat Menuliskan apa yang diketahui dan ditantakan/diperintahkan dalam soal Tidak ada rencana strategi penyelesaian 0 Strategi yang dijalankan kurang relevan Menggunakan satu strategi tertentu tetapi Perencanaan Strategi tidak dapat dilanjutkan/salah langkah penyelesaian soal Menggunakan satu strategi tertentu tetapi mengarah pada jawaban yang salah 3 Menggunakan beberapa strategi yang benar dan mengarah pada jawaban yang benar pula 4 Tidak ada penyelesaian sama sekali 0 Ada penyelesaian, tetapi prosedur tidak jelas Menggunakan satu prosedur tertentu yang Pelaksanaan strategi mengarah pada jawaban benar penyelesaian Menggunakan satu prosedur tertentu yang benar tetapi salah dalam menghitung 3 Menggunakan prosedur tertentu yang benar dan hasil yang benar 4 Pengecekan jawaban Tidak diadakan pengecekan jawaban 0 Melakukan pengecekan jawaban Di adaptasi dari Hulukati, (005:78) dalam Ibrahim (00:88) a) Definisi Konseptual Secara konseptual yang dimaksud dengan kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kemampuan intelektual dalam bentuk 5
kemampuan elaborasi pemecahan masalah matematika yang terdiri dari kemampuan menggunakan prosedur dan kemampuan menemukan pemecahan masalah matematika sebagai usaha nyata dalam rangka mencari jalan dari suatu persoalan baik dari persoalan dalam kehidupan sehari-hari atau persoalan yang tidak biasa untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, dengan langkah pemecahan masalah yakni memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana dan memeriksa hasil dan proses. b) Definisi Operasional Skor yang diperoleh siswa setelah mengerjakan tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan indikator yaitu: memahami soal atau masalah (understanding the problem) membuat suatu rencana atau cara untuk menyelesaikannya (devising a plan) melaksanakan rencana (carrying out the plan) menelaah kembali semua langkah yang telah dilakukan (looking back). c) Kisi-Kisi Instrumen Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Indikator Materi Menemukan dan menghitung luas permukaan kubus Menemukan dan menghitung luas permukaan balok Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Nomor Soal 3 4 6
Menemukan dan menghitung volume 3 kubus Menemulan dan menghitung volume balok 4 Keterangan: : memahami soal atau masalah. : membuat suatu rencana atau cara untuk. 3: menyelesaikannya melaksanakan rencana. 4: menelaah kembali semua langkah yang telah dilakukan. Penulis meminta pertimbangan kelayakan dari Ibu Dra. Kartin Usman, M.Pd terhadap RPP dan Instrumen penelitian. Penimbang menyarankan supaya dalam RPP ditambahkan dengan kegiatan tindak lanjut untuk siswa yang belum paham dengan materi yang telah dipelajari. Instrumen harus ditambahkan gambar agar lebih kontekstual. Setelah instrumen tes yang telah diperbaiki diuji coba untuk mengetahui derajat kualitas tes dalam bentuk uji validitas dan uji reliabilitas. a) Uji Validitas Tes Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument. Untuk menguji tingkat validitas digunakan uji korelasi product moment yaitu : r xy N xy x y N x x N y y (dalam Arikunto. 006: 70) Dimana: r xy : koefisien korelasi product moment x : Jumlah skor untuk setiap item 7
N y : Jumlah skor total untu keseluruhan item : Jumlah responden b) Uji Reliabilitas Tes Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Alpha yaitu : Dimana : r n σ σ r = k k : reliabilitas tes : banyaknya soal σ σ : jumlah varians skor tiap-tiap item : varians total (Arikunto, 006 : 96) 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu analisis data deskriptif dan analisis data inferensial. Menurut Sugiyono (0: 07), statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Sedangkan statistic inferensial menurut Sugiyono (0: 09) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Syarat uji t adalah kedua kelompok harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. Oleh sebab itu sebelum melakukan uji t perlu analisis normalitas dan homoginitas sebagai berikut: 8
3.6. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas varians bertujuan untuk menguji kesamaan rata-rata dari beberapa varians. Karena dalam penelitian ini hanya menggunakan dua kelas maka rumus yang digunakan adalah uji kesamaan dua varians. Langkah-langkah pengujian kesamaan dua varians (Sudjana, 00: 49) adalah sebagai berikut : Akan diuji mengenai uji dua pihak untuk pasangan hipotesis nol H o dan tandingannya H : H o : = H : Jika sampel dari populasi kesatu berukuran n dengan varians s dan sampel dari populasi kedua berukuran n dengan varians untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik. s maka F s F = s Kriteria pengujian adalah terima hipotesis H o jika F F. Untuk taraf nyata, dimana F m, n didapat n n. n dari daftar distribusi F dengan peluang, dk pembilang = n dan dk penyebut = n. Dalam hal lainnya H o ditolak. Statistik lain yang digunakan untuk menguji hipotesis H o di muka juga adalah: Variansterbesar F = Variansterkecil 9
Tolak Ho hanya jika F F V. V. Dengan F V. V didapat daftar distribusi F dengan peluang, sedangkan derajat kebebasan v dan v masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut. 3.6. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data untuk mengetahui apakah data yang diperoleh peneliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji lilefors (Sudjana, 00: 466) dengan prosedur sebagai berikut:. Pengamatan X,X,.. X n dijadikan bilangan baku Z, Z,.,Z n dengan menggunakan rumus Dimana : Z X i s X X = rata-rata sampel yang diperoleh dengan rumus X n X i S = standar deviasi yang diperoleh dengan rumus S ( X i X ) n. Untuk bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang FZ PZ i Z i Misalnya; untuk Z = 0, maka F(0,) - P(Z 0,) = P(- ~ < Z 0) + P (0 < Z < 0,) - 0,5000 + 0,0793 = 0,5793 Selanjutnya dihitung profosi Z, Z,..., Z n yang lebih kecil atau sama dengan Z i Jika proporsi ini dinyatakan oleh S( Z ), maka i Banyaknya Z, Z,..., Z S( Zi ) n n yang Z i 0
3. Hitung selisih F(Zi) - S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. 4. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. 3.6.3 Pengujian Hipotesis Menurut Sudjana, (005: 39) Uji statistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah independent t-test, yakni menggunakan uji satu pihak dengan rumus sebagai berikut : t = s x x n + n Dengan s = n s + n s n + n Keterangan; t x x n n s s s = Nilai hitung untuk uji t = Nilai rata-rata kelas ekperimen = Nilai rata-rata kelas kontrol = Jumlah anggota sampel kelas eksperimen = Jumlah anggota sampel kelas kontrol = Varians sampel = Standar deviasi kelas eksperimen = Standar deviasi kelas kontrol Hipotesis penelitian yang dinyatakan dalam bentuk hipotesis statistik adalah sebagai berikut : H 0 : μ μ H : μ > μ
Keterangan : H 0 : μ μ H : μ > μ Kemampuan pemecahan masalah siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual lebih rendah atau sama dengan kemampuan pemecahan masalah siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Kemampuan pemecahan masalah siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari kemampuan pemecahan masalah siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Menentukan taraf signifikan, yang dalam penelitian ini dipilih 0, 05 dengan dk = (n + n - ) dan kriteria pengujian sebagai berikut : Jika t hitung t α maka H 0 diterima dan tolak H 0 jika t mempunyai harga-harga lain. (Sudjana, 005: 43)