Penerapan model Problem Based Learning

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA NEGERI 2 BIREUEN PADA MATERI KALOR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN - ENDED PROBLEM

PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POHON MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII E SMP TAMANSISWA MALANG

BAB V PEMBAHASAN. A. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Berdasarkan Gaya Belajar Visual

M. Taufiq 1*), Nova Hidayani 2

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL

Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Keterampilan Berpikir Kreatif

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan

*Keperluan korespondensi, HP: ,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam meningkatkan kualitas hidup kreativitas sangatlah penting, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO

PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ALJABAR DENGAN MODEL ELABORASI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA

Puspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Risa Meidawati, 2013

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Widhi Anugrah Sukma Gemilang, 2013

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATA KULIAH KONSEP SAINS II

DAFTAR ISI. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN...

Puji Astuti, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK TARI BAMBU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X MA NW TERARA PADA MATERI POKOK TRIGONOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN

Setiawati 28. Kata Kunci: Berpikir Kreatif, Model Traffinger. Guru Administrator Perkantoran SMKN 4 Jember

MIND MAP SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN MENILAI PENGUASAAN KONSEP DAN ALAT EVALUASI MENILAI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

II. KERANGKA TEORETIS. Kreativitas sebagai alat individu untuk mengekspresikan kreativitas yang

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

MODEL PEMBELAJARAN PROBING- PROMPTING DAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

Kreativitas Siswa dalam Pembuatan Model Struktur 3D Sel pada Pembelajaran Subkonsep Struktur dan Fungsi Sel

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Efektivitas Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa

Key Words: creative thinking, open ended problems. Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 41

Oleh : Fita Pamiluning Sari NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Dody Feliks Pandimun Ambarita, Erlinda Simanungkalit, Masta Ginting, Herawaty Bukit, Halimatussakdiah. Surel:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

E.ISSN P.ISSN Vol.3 No.1 Edisi Januari 2018

Siska Candra Ningsih. FKIP Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA DENGAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan hal yang

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian.

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Model PBL Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Materi SPLDV pada Siswa Kelas X SMKN 6 Semarang

BAB III METODE PENELITIAN. Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA POKOK BAHASAN PELUANG

Action Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

KETRAMPILAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) PADA SISWA SMP

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41,

Peningkatan ketrampilan berfikir kreatif siswa melalui penerapan inkuiri terbimbing berbasis STEM

ABSTRAK. Kata kunci: Reciprocal Teaching, kemampuan berpikir kreatif, hasil belajar

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BERPENDAPAT SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka diperlukan penjelaskan tentang istilah yang digunakan, yaitu:

Implementasi Model Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Penugasan Mind Map untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa Semester 1 pada Mata Kuliah Matematika Dasar

I. PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT)

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

Economic Education Analysis Journal

Dewi, Nurharmi 1, Khairul 2. FKIP Universitas Bung Hatta. ABSTRAK

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem pendidikan nasional

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

metode diskusi berbantuan penugasan mind map memberikan perbedaan terhadap penugasan mind map juga mengoptimalkan keterampilan berpikir kreatif

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3

BAB I PENDAHULUAN. adalah nilai yang melebihi dari KKM. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan

Pardomuan N.J.M. Sinambela Afrodita Munthe. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Pembelajaran Matematika Realistik.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan seorang akan menjadi manusia yang berkualitas. UU No 20 tahun

PADA MATERI AJAR TATA SURYA. Sugiyo

Aydha Vadillah Kurniawati et al., Implementasi Kooperatif Learning NHT... Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

1. PENDAHULUAN. Fisika merupakan ilmu yang mengaplikasikan konsep dalam kehidupan nyata.

Transkripsi:

Seminar Nasional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (6pp) Papers seminar.uad.ac.id/index.php/quantum Penerapan model Problem Based Learning pada pembelajaran fisika untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan keaktifan siswa Kelas X Listrik SMK Gamaliel 1 Madiun Eka Oktavia Prawidya Kusuma Wardani, dan Purwandari Universitas PGRI Madiun E-mail: ekaoktavia403@gmail.com Abstrak. Kemampuan berpikir kreatif adalah pemikiran seseorang untuk mengatasi (menyelesaikan) suatu masalah. Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatif yang rendah dapat menyebabkan kesulitan dalam penyelesaian sebuah masalah yang dihadapi saat proses pembelajaran dilakukan. Melalui pembelajaran fisika, peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir mereka, terutama pada kemampuan berpikir kreatif. Setelah melakukan observasi di SMK Gamaliel 1 Madiun terlihat bahwa guru masih lebih mendominasi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini termasuk ke dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan menggunakan dua siklus. Penelitian dilaksanakan pada kelas X Listrik yang berjumlah 29 siswa. Pengumpulan data penelitian ini dengan tes uraian untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif peserta dan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik. Pada penelitian ini, terjadi peningkatan yang cukup baik pada kemampuan berpikir kreatif dan keaktifan peserta didik. 1. Pendahuluan Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan IPTEK membuat peserta didik untuk memiliki kemampuan memperoleh, memilih serta mengolah informasi-informasi yang telah ada. Fisika termasuk ke dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempunyai peranan penting. Diharapkan peserta didik dapat mengembangkan ide-ide melalui pelajaran fisika. Pemecahan masalah tidak hanya menggunakan kecerdasan, tetapi juga menggunakan kemampuan berpikir kreatif (kreativitas). Kemampuan berpikir kreatif memiliki peranan yang penting dalam pembelajaran fisika untuk memecahkan berbagai permasalahan. Berpikir kreatif membantu peserta didik untuk memperoleh cara mengatasi dalam pemecahan masalah dari sudut pandang yang berbeda. Dalam melaksanakan observasi di SMK Gamaliel 1 Madiun, masih banyak peserta didik yang kurang kreatif. Selain itu, keaktifan siswa di dalam kelas juga masih kurang. Hal itu terjadi karena guru masih banyak yang menggunakan model konvensional (ceramah). Guru lebih banyak menyampaikan materi pada peserta didik. Selanjutnya peserta didik akan diberikan latihan soal-soal pada buku paket. Untuk mengatasi permasalahan ini, peneliti pun memberi penanganan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan keaktifan peserta didik. Peneliti akan menggunakan model Problem Based Learning. Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang berbasis pada masalah. Model pembelajaran inimerupakan strategi instruksional dengan mengungkapkan masalah-masalah Prosiding Seminar Nasional Quantum 386 2018 Pend. Fisika UAD

Penerapan model Problem Based Learning pada pembelajaran fisika untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan keaktifan siswa Kelas X Listrik SMK Gamaliel 1 Madiun konseptual yang terstruktur sehingga peserta didik akan berusaha untuk menemukan solusi pada permasalahan yang diberikan. Model Problem Based Learning dapat mingkatkan pemikiran kreatif dan keaktifan peserta didik. Berpikir kreatif dan keaktifan peserta didik di kelas sangat dibutuhkan. Dalam penelitian ini, terjadi peningkatan yang cukup baik dalam kemampuan berpikir kreatif dan keaktifan siswa. Pada kemampuan berpikir kreatif terdapat 4 aspek yang dianalisis, yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian dan elaborasi. [1] [2] Target dalam pencapaian ini peserta didik harus bisa mencapai kategori kreatif dan aktif. 2. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Gamaliel 1 Madiun yang berlokasi di Jalan Slamet Riadi no 48 Madiun. Penelitian ini berlangsung pada tahun ajaran 2017/2018. Kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X Listrik terdiri dari 29 siswa. Penelitian dilaksanakan selama kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Penelitian ini termasuk ke dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana PTK ini dilakukan melalui 2 siklus dengan susunan tahap yang sama : (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Penelitian ini akan dikatakan berhasil jika kemampuan berpikir kreatif mencapai kategori kreatif dan keaktifan siswa mencapai kategori aktif. Aspek Kemampuan berpikir kreatif: - Kelancaran - Keluwesan Tabel 1. Indikator Keberhasilan Pencapaian Pencapaian Nilai Awal Siklus I Siklus II 44,8% 41,4% Cara Mengukur Diambil dari tes kemampuan berpikir kreatif - Keaslian 34,4% 68,9% - Elaborasi 37,9% 72,4% Kemampuan berpikir kreatif: - Kelancaran - Keluwesan 44,8% 41,4% Diambil dari tes kemampuan berpikir kreatif - Keaslian 34,4% 68,9% - Elaborasi 37,9% 72,4% Data yang diperoleh melaui tes kemampuan berpikir kreatif dalam bentuk uraian dan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik. Tes diberikan setelah prosespembelajaran (postest). Pada tes kemampuan berpikir kreatif mencakup 4 aspek, yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian dan elaborasi.[2] [3] Untuk observasi dilakukan saat proes pembelajaran berlangsung. Keaktifan peserta didik yang diamati meliputi berapa banyak siswa yang bertanya, bagaimana keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok dan berapa banyak siswa yang mengerjakan latihan soal-soal atau menyelesaikan permasalahan. April 2018 387 ISSN: 2477-1511

E O P K Wardani Analisis data dalam kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat dengan persantasenya. Penghitungan persentase menggunakan rumus menurut [4], yaitu sebagai berikut: s P 10 (1) N Kriteria kemampuan berpikir kreatif peserta didik setelah adanya model Problem Based Learning dapat dilihat melalui tabel berikut: Tabel 2. Kriteria Kemampuan Berpikir Kreatif Interval Kriteria 76% - 10 Sangat kreatif 56% - 75% Kreatif 26% - 5 Cukup Kreatif - 25% Tidak Kreatif Untuk analisi data dalam keaktifan peserta didik, menggunakan rumus sebagai berikut: jumlah siswa aktif P 10 (2) jumlah siswa maksimal Kriteria keaktifan peserta didik setelah adanya model Problem Based Learning dapat dilihat melalui tabel berikut: Tabel 3. Kriteria Keaktifan Interval Kriteria 76% - 10 Sangat aktif 56% - 75% Aktif 26% - 5 Cukup Aktif - 25% Tidak Aktif 3. Hasil dan Pembahasan Untuk memperjelas hasil kemampuan berpikir kreatif dan keaktifan peserta didik, berikut penjelasannya. 3.1. Kemampuan Berfikir Kritis a. Kelancaran (fluency) Gambar 1. Persentase Diagram Batang Kelancaran (Fluency) April 2018 388 ISSN: 2477-1511

Penerapan model Problem Based Learning pada pembelajaran fisika untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan keaktifan siswa Kelas X Listrik SMK Gamaliel 1 Madiun Melalui grafik di atas, dapat dilihat bahwa kelancaran pada kemampuan berpikir kreatif peserta didik meningkat cukup baik. Pada nilai awal, dimana belum dilaksanakan penelitian, kelancaran siswa berkisar 7%. Setelah dilaksanakan penelitian dengan menggunakan model Problem Based Learning, persentase pencapaian siklus I pada kelancaran peserta didik meningkat menjadi 44,8% yang dikategorikan cukup kreatif. Pada pencapaian siklus II menjadi yang dikategorikan sangat kreatif. b. Keluwesan (Flexibility) Gambar 2. Persentase Diagram Batang Keluwesan (Flexibility) Melalui grafik tersebut dapat dilihat bahwa keluwesan pada kemampuan berpikir kreatif peserta didik meningkat cukup baik. Pada nilai awal, dimana belum dilaksanakan penelitian, keluwesan siswa berkisar 7%. Setelah dilaksanakan penelitian dengan menggunakan model Problem Based Learning, persentase pencapaian siklus I pada keluwesan peserta didik meningkat menjadi 41,4% yang dikategorikan cukup kreatif. Pada pencapaian siklus II menjadi yang dikategorikan sangat kreatif. c. Keaslian (Originality) Gambar 3. Persentase Diagram Batang Keaslian (Originality) Melalui grafik di atas, dapat dilihat bahwa keaslian pada kemampuan berpikir kreatif peserta didik meningkat cukup baik. Pada nilai awal, dimana belum dilaksanakan penelitian, keaslian siswa berkisar. Setelah dilaksanakan penelitian dengan menggunakan model Problem Based Learning, persentase pencapaian siklus I pada keaslian peserta didik meningkat menjadi 34,4% yang dikategorikan cukup kreatif. Pada pencapaian siklus II menjadi 68,9% yang dikategorikan kreatif. April 2018 389 ISSN: 2477-1511

E O P K Wardani d. Elaborasi Gambar 4. Persentase Diagram Batang Elaborasi (Elaboration) Melalui grafik di atas, dapat dilihat bahwa elaborasi pada kemampuan berpikir kreatif peserta didik meningkat cukup baik. Pada nilai awal, dimana belum dilaksanakan penelitian, elaborasi siswa berkisar. Setelah dilaksanakan penelitian dengan menggunakan model Problem Based Learning, persentase pencapaian siklus I pada elaborasi peserta didik meningkat menjadi 37,9% yang dikategorikan cukup kreatif. Pada pencapaian siklus II menjadi 72,4% yang dikategorikan kreatif. 3.2. Keaktifan Peserta Didik Gambar 5. Persentase Diagram Batang Keaktifan Melalui grafik tersebut terlihat bahwa keaktifan peserta didik meningkat cukup baik. Dilihat dari persentase nilai awal, dimana belum dilaksanakan penelitian, keaktifan peserta didik berkisar 10,3%. Setelah dilaksanakan penelitian dengan menggunakan model Problem Based Learning, persentase pencapaian siklus I pada keaktifan peserta didik meningkat menjadi 41,3% yang dikategorikan cukup aktif. Pada pencapaian siklus II menjadi 72,4% yang dikategorikan aktif. 4. Penutup Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas X Listrik SMK Gamaliel 1 Madiun, terjadi peningkatan pada kemampuan berpikir kreatif dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran yang menggunakan Problem Based Learning. Pada kemampuan berpikir kreatif terdapat 4 aspek, yaitu fluency (kelancaran), flexibility (keluwesan), originality (keaslian) dan elaboration (elaborasi). Pada masing- April 2018 390 ISSN: 2477-1511

Penerapan model Problem Based Learning pada pembelajaran fisika untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan keaktifan siswa Kelas X Listrik SMK Gamaliel 1 Madiun masing aspek mengalami peningkatan. Pada awalnya yang kurang kreatif menjadi kreatif pada siklus II. Sementara untuk keaktifan siswa meningkat dari kurang aktif menjadi aktif. Pada penelitian ini dapat dikatakan berhasil atau mencapai kategori yang ditentukan. Diharapkan untuk para peneliti yang lain juga akan menggunakan cara yang lain untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan keaktifan siswa. Selain itu, semoga penelitian ini juga dapat menjadi masukan bagi banyak orang. 5. Daftar Pustaka [1] Costa, A. L. (1985). Developing Mind. Jakarta: Balai Pustaka. [2] Munandar, U. (2009). Pengembangan Bakat Kreativitas Sekolah. Jakarta: Rineka Cipata. [3] Munandar, U. (1987). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia. [4] Arikunto, & Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran (edisi revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara. April 2018 391 ISSN: 2477-1511