Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2018, bertempat di. Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan,

dokumen-dokumen yang mirip
bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April hingga

Percobaan akan dilakukan pada bulan Mei-September Percobaan. Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Pilot Plan, dan Laboratorium Kimia

MATERI DAN METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Isolasi, Laboratorium Teknologi. Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Invivo,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

III.METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1) Bahan utama adalah daging kelinci sebanyak 1 kilogram yang diperoleh

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013.

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. 2.1 Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian Materi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya ice box,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

Transkripsi:

IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2018, bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, dan Laboratorium Uji Jurusan Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. 4.2 Bahan dan Alat Percobaan 4.2.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman sinbiotik ini adalah tepung sorgum kultivar lokal Bandung, kultur murni B. bifidum, akuades, gula pasir, dan susu skim bubuk. Media yang digunakan adalah deman Ragosa Sharpe Agar (MRSA). Bahan kimia yang digunakan adalah alkohol 70%, asam asetat glasial 98%, larutan buffer ph 7 dan 4, dan NaCl fisiologis 0,85%. 4.2.2 Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah autoklaf, inkubator, lemari pendingin, oven, spektrofotometer, viscometer, kompor, colony counter, vortex, ayakan 100 mesh, baskom, batang pengaduk, beaker glass, botol scotch, bunsen, cawan petri, corong, erlenmeyer, gelas ukur, kemasan plastik, mikro pipet, ph meter, pipet tetes, rak tabung, spatula, tabung reaksi, termometer, timbangan analitik, botol plastik PET 100mL, dan fintip. 27

28 4.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan analisis deskriptif. Selanjutnya dilakukan analisis regresi dan korelasi untuk pendugaan umur simpan minuman sinbiotik menggunakan metode ASLT model Arrhenius dengan tiga suhu penyimpanan yaitu 15 o C±5 o C, 25 o C±5 o C, dan 35 o C±5 o C. Analisis regresi dan korelasi dilakukan dengan memplotkan parameter mutu berupa sumbu y dan waktu berupa sumbu x sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut: y= ax + b dimana: y = Parameter mutu (C) a = Konstanta laju reaksi (k) x = Waktu (hari) b = Hasil awal (C 0 ) Berdasarkan persamaan tersebut diperoleh nilai slope yang merupakan konstanta laju reaksi (k). Nilai tersebut dapat digunakan untuk menentukan pengaruh perubahan suhu terhadap konstanta laju reaksi dengan persamaan: ln k = ln k 0 -( ) ( ) dimana: ln k = konstanta perubahan parameter mutu ln k 0 = konstanta (tidak tergantung pada suhu) Ea = energi aktivasi T = suhu (K)

29 R = tetapan gas konstan 1,9872x10-3 kkal/mol.k Sehingga diperoleh nilai energi aktivasi (Ea) dari persamaan regresi yang dihasilkan. Nilai Ea berfungsi untuk menentukan parameter kritis. 4.4 Pelaksanaan Percobaan Tahapan yang dilakukan pada percobaan meliputi: 4.4.1 Tahap Pembuatan Tepung Sorgum 1. Mengayak tepung sorgum menggunakan ayakan 100 mesh. 2. Menyimpan tepung sorgum menggunakan plastik zip lock. Diagram alir prosesnya ditunjukkan pada Gambar 4. Tepung sorgum kasar Pengayakan dengan ayakan 100 mesh Tepung Sorgum 100 mesh Gambar 1. Pembuatan Tepung Sorgum (Sumber: Mardawati et al., 2010) 4.4.2 Tahap Pembuatan Suspensi B. bifidum 1. Pembuatan Kultur Cair B. bifidum Media yang digunakan untuk pertumbuhan yakni MRS agar miring dan inkubasi dengan suhu 37 o C selama 48 jam. Kultur diluruhkan dengan pengencer akuades steril. Kekeruhan suspensi bakteri dicek sesuai

30 McFarland 3 dengan panjang gelombang 600 nm dan absorbansi ± 0,616 setara dengan jumlah koloni 3x10 8 CFU/ml menggunakan spektrofotometer. Diagram alir pembuatan kultur cair dintunjukkan oleh Gambar 5. Bifidobacterium bifidum Penumbuhan dalam agar miring Inkubasi T=37 C, t=48 jam Kultur B. bifidum Peluruhan dengan akuades steril Pengukuran kekeruhan Perhitungan TPC Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Kultur B. bifidum (Sumber: Daffana, 2017) 2. Inokulasi Kultur Cair B. bifidum Suspensi berguna untuk memperbanyak jumlah koloni bakteri. Media untuk membuat suspensi berupa susu skim bubuk 10% yang dilarutkan dalam akuades. Susu skim yang telah larut, dipasteurisasi pada suhu 62,8 o C selama 15 menit menggunakan waterbath. Inokulasi dengan

31 penambahan 10% kultur cair B. bifidum setelah suhu menjadi ±37 C sehingga diperoleh suspensi. Suspensi kemudian diinkubasi pada suhu 37 C selama 48 jam untuk perhitungan jumlah bakterinya. Diagram pembuatan suspensi dapat dilihat pada Gambar 6. Susu skim bubuk 10% (b/v) Akuades steril Pencampuran Pasteurisasi T=62,8 C, t=15 menit dengan waterbath Susu skim cair 10% (v/v) Kultur cair B. bifidum 10% (v/v) Inokulasi Suspensi B. bifidum Perhitungan TPC Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Suspensi B. bifidum (Sumber: Daffana, 2017) 4.4.3 Tahap Pembuatan Minuman Sinbiotik 1. Pencampuran tepung sorgum dan akuades steril dengan perbandingan 1:10 dan ditambahkan gula pasir 10%.

32 2. Pemanasan pada suhu 60 o C selama 30 menit menggunakan waterbath dan penurunan suhu menjadi ±37 o C. 3. Penambahan bakteri probiotik B. bifidum sebanyak 12% (v/v). 4. Pengemasan dilakukan menggunakan botol PET 100 ml. Botol PET tersebut telah disterilisasi menggunakan uap panas dan sinar UV. Diagram alir pembuatan minuman sinbiotik terdapat pada Gambar 8. Larutan tepung sorgum Gula pasir 10% (b/v) Pencampuran Pemanasan T=60 C, t=30 menit dengan waterbath Suspensi B. bifidum 12% (v/v) Penurunan suhu hingga T=±37 C Pencampuran Pengemasan dalam botol PET 100 ml Minuman sinbiotik Gambar 4. Diagram Alir Pembuatan Minuman Sinbiotik (Sumber: Daffana, 2017) 4.4.4 Tahap Perhitungan Umur Simpan Perhitungan umur simpan dapat dilakukan setelah mengumpulkan data penyimpanan produk minuman sinbiotik pada masing-masing suhu penyimpanan.

33 Produk yang disimpan pada suhu 15 o C±5 o C diamati selama satu minggu dengan pengambilan data sehari sekali. Produk yang disimpan pada suhu 25 o C±5 o C dan 35 o C±5 o C diamati selama satu hari dengan pengambilan data setiap 2 jam sekali sampai 10 jam pertama, selanjutnya pengambilan data dilakukan pada jam ke 24. Perhitungan umur simpan dilakukan dengan metode ASLT model Arrhenius. Hariyadi (2014), perhitungan umur simpan model Arrhenius adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data berdasarkan kriteria pengamatan C (hasil) = variabel terikat t (waktu) = variabel bebas Pengumpulan data mutu awal minuman berupa total bakteri asam laktat, total bakteri probiotik, nilai ph, dan viskositas minuman sinbiotik dilakukan sejak jam ke-0. 2. Perubahan mutu selama penyimpanan ditunjukan oleh persamaan berikut: n Dimana: C = nilai parameter mutu t = waktu k = konstanta laju reaksi n = ordo reaksi 3. Modifikasi persamaan menjadi Persamaan ordo nol, n=0

34 C = C 0 - kt Persamaan ordol satu, n=1 ln C= ln C 0 - kt 4. Penentuan ordo reaksi Ordo reaksi dapat ditentukan dengan memplotkan data pada masingmasing grafik sehingga diperoleh nilai koefisien determinasi (R 2 ). Grafik reaksi ordo nol berisikan sumbu y (parameter mutu) terhadap sumbu x (waktu). Grafik reaksi ordo satu diperoleh dengan memplotkan sumbu y (ln parameter mutu) terhadap sumbu x (waktu). Grafik ordo reaksi dapat dilihat pada Gambar 8. Nilai R 2 pada setiap ordo reaksi dibandingkan dan dipilih yang dominan mendekati nilai 1. Mutu Ln Parameter Mutu Ordo nol Ordo satu Waktu Waktu Gambar 5. Grafik Ordo Reaksi (Sumber: Phimolsiripol dan Suppakul, 2016) 5. Penentuan konstanta laju reaksi Masing-masing suhu penyimpanan memiliki nilai k yang dperoleh dari nilai slope.

35 6. Hubungan nilai k dengan suhu penyimpanan diperoleh dari persamaan: k = k 0.e -(Ea/RT) 7. Penurunan persamaan menjadi ln k = ln k 0 -( ) ( ) Dimana: ln k = konstanta perubahan parameter mutu ln k 0 = konstanta (tidak tergantung pada suhu) Ea = energi aktivasi T = suhu (K) R = tetapan gas konstan 1,9872x10-3 kkal/mol.k 8. Berdasarkan persamaan 7 diperoleh nilai Ea. Nilai Ea sama dengan nilai slope dikalikan dengan nilai tetapan gas konstan Ea/R = slope Ea= Energi aktivasi R= Tetapan gas konstan 1,9872x10-3 kkal/mol.k 9. Titik kritis produk diketahui dari nilai energi aktivasi (Ea) terendah. 10. Penentuan umur simpan Ordo reaksi dan nilai Ea yang telah diketahui dapat menentukan nilai k diluar suhu pengamatan. Umur simpan produk dapat diketahui dengan persamaan a. Ordo nol:

36 Ordo satu menggunakan persamaan sebagai berikut: b. Ordo satu: t=umur simpan produk (jam) C 0 =nilai parameter mutu awal (jam ke-0) C t =nilai parameter mutu akhir (jam ke-t) k =konstanta penurunan mutu 4.5 Kriteria Pengamatan Produk yang disimpan pada suhu 15 o C±5 o C diamati selama satu minggu dengan pengambilan data sehari sekali. Produk yang disimpan pada suhu 25 o C±5 o C dan 35 o C±5 o C diamati selama satu hari dengan pengambilan data setiap 2 jam sekali sampai 10 jam pertama, selanjutnya pengambilan data dilakukan pada jam ke 24. Pengamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Total bakteri asam laktat pada kultur cair, suspensi bakteri B. bifidum, dan minuman sinbiotik dengan metode Total Plate Count (TPC) sesuai SNI 01-2897:2008 (BSN, 2008). 2. Total bakteri probiotik pada kultur cair, suspensi bakteri B. bifidum, dan minuman sinbiotik dengan metode Total Plate Count (TPC) sesuai SNI 01-2897:2008 (BSN, 2008). 3. Pengukuran ph menggunakan ph meter pada minuman sinbiotik (AOAC, 1984).

37 4. Pengukuran viskositas menggunakan viscometer pada minuman sinbiotik (AOAC, 1995). 5. Perhitungan umur simpan minuman sinbiotik menggunakan model Arrhenius berdasarkan data yang diperoleh (Hariyadi, 2014).