BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai perpajakan yang diberikan kepada masyarakat kususnya untuk wajib pajak.

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan di analisis yaitu dari tahun 2009 sampai dengan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena fenomena.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

A. Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kayu Jati yang berada di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis

BAB IV METODE PENELITIAN. dayanya dengan baik. Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh self assessment system terhadap minat Wajib Pajak menggunakan jasa Konsultan Pajak. 2. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan perpajakan Wajib Pajak terhadap minat Wajib Pajak menggunakan jasa Konsultan Pajak. 3. Untuk mengetahui pengaruh sanksi pajak terhadap minat Wajib Pajak menggunakan jasa Konsultan Pajak. B. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Objek pada Penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) yang memiliki kegiatan usaha. Dalam Penelitian ini, Peneliti ingin mengetahui pengaruh dari self assessment system, pengetahuan perpajakan Wajib Pajak, dan sanksi pajak terhadap minat WPOP yang memiliki kegiatan usaha menggunakan jasa Konsultan Pajak. Sedangkan untuk ruang lingkup penelitian, Peneliti memilih Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cakung Satu, Jakarta Timur sebagai lokasi Penelitian. 40

41 C. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan sumber data dengan jenis data primer yang didapat melalui metode survei secara langsung atau dengan penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012). Metode Penelitian ini masuk kedalam metode Penelitian kuantitatif yaitu menurut Sugiyono (2012:11) adalah : Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode Penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument Penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan D. Populasi dan Sampling Menurut Sugiyono (2012), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan pengertian sampel menurut Sugiyono (2012) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam Penelitian ini, populasi yang akan digunakan ialah jumlah dari WPOP yang memiliki kegiatan usaha yang terdaftar di KPP Pratama Cakung Satu, Jakarta Timur sebanyak 1217 WPOP terdaftar. Sedangkan untuk sampel dalam Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan metode simple random sampling yakni metode pengambilan sampel dari populasi secara acak berdasarkan frekuensi probabilitas semua anggota populasi.

42 Jumlah sampel Penelitian dihitung menggunakan rumus Slovin sebagai berikut : Keterangan : n = N N.e 2 + 1 n = jumlah sampel N = jumlah populasi e 2 = batas kesalahan yang masih dalam batas toleransi, dalam Penelitian ini menggunakan 0,1 (10%) Perhitungan sampel adalah sebagai berikut : n = 1217 1217.(0,1) 2 + 1 n = 92,41 (dibulatkan 100) Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka diketahui sampel yang akan digunakan dalam Penelitian ialah sebanyak 100 responden yang terdaftar pada KPP Pratama Cakung Satu, Jakarta Timur. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian ini adalah dengan cara menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden atau objek Penelitian yang diteliti. Setelah kuesioner sampai kepada responden, selanjutnya responden diminta untuk mengisi poin-poin pertanyaan yang tertera pada kuesioner. Setelah kuesioner telah terisi dan memenuhi

43 kriteria jumlah yang ditergetkan, maka dapat dilakukan langkah Penelitian lebih lanjut. Sebelum merumuskan pertanyaan yang akan dicantumkan dalam kuesioner, perlu dijelaskan mengenai definisi konseptual dan definisi operasional dari tiap-tiap variabel dalam Penelitian ini. Definisi konseptual mendeskripsikan variabel berdasarkan kesimpulan teoritis, sedangkan definisi operasional adalah definisi yang terukur. 1. Minat Wajib Pajak dalam Menggunakan Jasa Konsultan Pajak (Y) Definisi Konseptual Variabel minat Wajib Pajak menggunakan jasa Konsultan Pajak berarti adalah suatu kecenderungan atau keinginan dari seorang atau dalam hal ini Wajib Pajak untuk menggunakan jasa Konsultan Pajak tanpa adanya paksaan dari pihak lain. Definisi Operasional Indikator yang digunakan dalam mengukur variabel minat Wajib Pajak dalam menggunakan jasa Konsultan Pajak (Fadheil dan Andri, 2014 dan Safitri, 2015) adalah : a. Kebuntuan dalam menghadapi masalah perpajakan b. Staf perpajakan yang kurang handal c. Rekomendasi dari pihak lain d. Keterjangkauan tarif jasa dengan daya ekonomi perusahaan e. Aspek peraturan yang mengharuskan menggunakan jasa Konsultan Pajak

44 f. Pendampingan dalam rangka pemeriksaan pajak 1. Self Assessment System (X1) Definisi Konseptual Self Assessment System merupakan suatu sistem pemungutan pajak yang berlaku saat ini di Indonesia. Sistem pemungutan pajak ini memberikan kewenangan sepenuhnya kepada Wajib Pajak dalam menghitung, menyetorkan, dan melaporkan sendiri pajak terutangnya. Definisi Operasional Indikator yang digunakan dalam mengukur variabel self assessment system (Safitri, 2015) adalah : a. Menghitung pajak terutang b. Membayarkan pajak terutang c. Melaporkan pajak yang terutang dan telah dibayar d. Mempertanggungjawabkan pajak yang sudah di bayar dan di laporkan 2. Pengetahuan Perpajakan Wajib Pajak (X2) Definisi Konseptual Pengetahuan perpajakan Wajib Pajak adalah proses dimana Wajib Pajak mengetahui tentang perpajakan dan mengaplikasikan pengetahuan itu untuk membayar pajak (Nugroho, 2012).

45 Definisi Operasional Indikator yang digunakan dalam mengukur variabel pengetahuan perpajakan Wajib Pajak (Fadheil dan Andri, 2014 dan Que, 2013) adalah : a. Pengetahuan mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan serta Undang-undang Perpajakan b. Pengetahuan mengenai sistem pemungutan pajak di Indonesia c. Pengetahuan mengenai fungsi perpajakan d. Hak dan kewajiban Wajib Pajak e. Pemutakhiran info peraturan perpajakan 3. Sanksi Pajak (X3) Definisi Konseptual Sanksi pajak adalah sanksi yang dikenakan bagi pelanggar dalam hal ini adalah Wajib Pajak yang merupakan akibat dari perbuatan yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Definisi Operasional Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel sanksi pajak dalam Penelitian ini (Que, 2013) adalah : a. Sanksi administrasi b. Sanksi pidana

46 Tabel III.1 Opersionalisasi Variabel Penelitian Variabel Sumber Indikator Minat Wajib Pajak dalam menggunakan jasa Konsultan Pajak Fadheil dan Andri (2014), Safitri (2015) 1. Kebuntuan dalam menghadapi masalah perpajakan 2. Staf perpajakan yang kurang handal 3. Rekomendasi dari pihak lain 4. Keterjangkauan tarif jasa dengan daya ekonomi perusahaan 5. Aspek peraturan yang mengharuskan menggunakan Jasa Konsultan Pajak 6. Pendampingan dalam rangka pemeriksaan pajak Self assessment system Safitri (2015) 1. Menghitung pajak terutang 2. Membayarkan pajak terutang 3. Melaporkan pajak yang terutang dan telah dibayar 4. Mempertanggungjawabkan pajak yang sudah di bayar dan di laporkan Pengetahuan Perpajakan Fadheil dan Andri 1. Pengetahuan mengenai Ketentuan Wajib Pajak (2014), Que (2013) Umum dan Tata Cara Perpajakan serta UU Perpajakan 2. Pengetahuan mengenai sistem pemungutan pajak di Indonesia 3. Pengetahuan mengenai fungsi

47 perpajakan 4. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak 5. Pemutakhiran info peraturan perpajakan Sanksi Pajak Que (2013) 1. Sanksi administrasi 2. Sanksi pidana Sumber : Data diolah oleh Peneliti (2016) Operasionalisasi variabel-variabel di atas digunakan dalam menyusun poin-poin pertanyaan yang akan dicantumkan dalam kuesioner Penelitian. Operasionalisasi variabel sebagaimana yang terkait pada tabel akan diukur menggunakan skala pengukuran ordinal atau disebut juga skala likert. Skor yang diberikan dalam pertanyaan pada kuesioner menggunakan skala likert adalah sebagai berikut : Tabel III.2 Tabel Skala Likert Jawaban Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Ragu (R) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju 1 (STS) F. Teknik Analisis Data 1. Uji Kualitas Data Dalam Penelitian ini pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. Dalam instrumen kuesioner perlu dilakukan pengujian kualitas terhadap data yang diperoleh. Hasil pengujian tersebut untuk mengetahui

48 apakah data yang diperoleh tersebut valid dan reliabel sebab kebenaran data yang diperoleh akan menentukan kualitas dari hasil Penelitian (Fadheil dan Andri, 2014). Untuk itu dalam Penelitian ini akan dilakukan uji kualitas data yang meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2011 : 52). Jadi, uji validitas membantu untuk mengetahui apakah poin-poin pertanyaan pada kuesioner dapat memberikan hasil yang sesuai dengan ukuran atau pengukuran yang ingin didapat dari kuesioner tersebut. Kevalidan sebuah pertanyaan terbukti apabila korelasi tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (5%) dan sebaliknya. b. Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2011). Sehingga uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi dari alat ukur yang digunakan apakah dapat diandalkan dan konsisten atau tidak.

49 Mengukur reliabilitas dapat diukur dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha (α) lebih besar dari ( > ) 0,70. 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan salah satu syarat uji pada Penelitian yang menggunakan analisis regresi linear sederhana dan regresi linear berganda. Penelitian ini menggunakan salah satu nya yakni analisis regresi linear berganda. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian dapat dilakukan dengan analisis grafik dengan melihat probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Disamping uji grafik, harus dilengkapi dengan uji normalitas yang lain yakni uji statistik. Uji statistik yang digunakan dalam Penelitian ini adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov

50 dengan taraf signifikansi lebih besar dari ( > ) 0,05 atau 5%. Ketentuan mengenai kenormalan data adalah sebagai berikut : 1) Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 atau (Sig. > 5%), maka data terditribusi secara normal 2) Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 atau (Sig. < 5%), maka data terditribusi tidak secara normal b. Uji Multikolinearitas Dalam Ghozali (2011) dijelaskan bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel-variabel bebasnya. Adanya multikolinearitas ditunjukan jika nilai tolerance < 0,10 atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) > 10. c. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas adalah salah satu model uji dalam uji asumsi klasik. Uji ini dilakukan untuk menguji apakah ada ketidaksamaan variance dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Tujuan dilakukannya uji ini adalah untuk mengahui adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi, dimana syarat dalam model regresi adalah tidak adanya heterokedastisitas.

51 Dalam Penelitian ini uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji glejser. Uji glejser adalah uji statistik yang paling lazim digunakan. Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2011), uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Model regresi dikatakan tidak mengandung heterokedastisitas jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% atau > 0,05 dan sebaliknya. Selain uji glejser, dapat pula dilakukan dengan uji grafik scatterplot yang dimana menurut Ghozali (2011) jika sebaran titik yang ada pada grafik scatterplot tidak membentuk pola yang jelas maka tidak terjadi heterokedastisitas. 3. Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas (independen) terhadap satu variabel terikat (dependen). Dalam Penelitian ini alat statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dikarenakan terdapat lebih dari satu variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat. Adapun persamaan dalam analisis regresi linear berganda adalah : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e

52 Keterangan : Y : Minat Wajib Pajak dalam menggunakan jasa Konsultan Pajak α : Konstanta : Koefisien regresi X1 : Koefisien regresi X2 : Koefisien regresi X3 X1 : Self Assessment System X2 : Pengetahuan perpajakan Wajib Pajak X3 : Sanksi Pajak e : eror 4. Pengujian Hipotesis a. Uji Pengaruh Simultan (Uji F) Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011). Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 (5%) maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 (5%), maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen.

53 b. Koefisien Determinasi ( ) Koefisien determinasi digunakan untuk mencari seberapa besar variasi variabel independen dapat menjelaskan secara keseluruhan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika nilai = 0, maka tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Sedangkan, bila nilai sama dengan atau mendekati satu berarti ada hubungan yang kuat antara antara variabel independen dengan variabel dependen. c. Uji t (Parsial) Pengujian hipotesis dalam Penelitian ini menggunakan uji t atau uji parsial. Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali,2011). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi kurang dari ( < ) 0,05 atau 5%, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Sedangkan, jika probabilitas nilai t atau signifikansinya lebih dari ( < ) 0,05 atau 5%, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.