perkawinan dini terbanyak di dunia. Remaja merupakan investasi Untuk level ASEAN, Indonesia masa depan bangsa karena mereka

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO

GAMBARAN MEDIA INFORMASI, PENGARUH TEMAN, TEMPAT TINGGAL DENGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

Rina Indah Agustina ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERNIKAHAN WANITA DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN UNINTENDED PREGNANCY PADA REMAJA DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PERSEPSI REMAJA PUTRI TENTANG PERNIKAHAN USIA DINI REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 BAMBANGLIPURO

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERNIKAHAN USIA DINI DENGAN SIKAP SISWA TERHADAP PERNIKAHAN USIA DINI DI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL TAHUN 2015

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN MASA PUBERTAS PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun,

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI 1 WEDI KLATEN. Sri Handayani* ABSTRAK

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG LABUHAN KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta; Rineka Cipta.

Eka Sofiyatul Luthfiyah Zebua ABSTRAK

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

Mitha Destyowati ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN PERNIKAHAN USIA MUDA (Di Desa Ngepon, Kecamatan Jatirogo )

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH KELAS XI DI SMA I SEWON BANTUL

HUBUNGAN PENDIDIKAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DENGAN KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI DESA SUKOMULYO ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS BEBAS (STUDI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 TELAGA)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik di Klinik KB Puskesmas Tamalate Kota Gorontalo ABSTRAK

HUBUNGAN KELOMPOK UMUR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN PEMILIHAN JENIS ALAT KONTRASEPSI DI DESA PADAMUKTI KECAMATAN SOLOKANJERUK KABUPATEN BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI DESA JAMBU KIDUL, CEPER, KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No.23 Tahun 1992 mendefinisikan bahwa kesehatan

PERAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PUBERTAS DI SALAH SATU SMP NEGERI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. antara 10 hingga 19 tahun (WHO). Remaja merupakan suatu

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

Lina Afiyanti 2, Retno Mawarti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Pada

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB 1 : PENDAHULUAN. sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKEM SLEMAN TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengingat jumlah penduduk usia remaja

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

Hubungan Karakteristik Remaja dengan Pengetahuan Remaja Mengenai Kesehatan Reproduksi di Kota Cimahi

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN DILUAR NIKAH PADA REMAJA DI KECAMATAN RANDUDONGKAL TAHUN 2013

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tahun untuk pria (BKKBN, 2011). Penyebab terjadinya

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

Oleh : Rahayu Setyowati

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA KOMUNIKASI ORANG TUA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK MENCEGAH PERNIKAHAN PADA REMAJA USIA 16-19 THN DI KELURAHAN TAMALATE KECAMATAN KOTA TIMUR Bun Yamin Badjuka (Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo) Dari berbagai data menunjukkan bahwa semakin meningkatnya angka pernikahan di usia muda serta kehamilan pada usia remaja. Melalui komunikasi, orang tua menjadi sumber informasi dan pendidik utama tentang kesehatan reproduksi. Namun dalam hal komunikasi sering dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pengetahuan, norma budaya, kondisi keharmonisan keluarga (Uripni 2003).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan, norma budaya, kondisi keharmonisan keluarga, dengan komunikasi orang tua. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain Cross Sectional Study. Populasi seluruh orang tua yang mempunyai remaja usia 16-19 tahun sebanyak 298 orang, dengan sampel sebanyak 141 orang. Yang diperoleh secara Proportional stratified random sampling. Kemudian data diolah dengan SPSS menggunakan uji Chi-Square (α = 0,05). Dan untuk mengetahui hubungan variabel independen terhadap variabel dependen dihitung dengan uji Phi (φ).hasil penelitian dan kesimpulan berdasarkan uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan komunikasi orang tua (p = 0,042) dan nilai uji Phi (0,171), ada hubungan yang signifikan antara norma budaya dengan komunikasi orang tua (p = 0,020) dan nilai uji Phi (0,196), ada hubungan yang signifikan antara kondisi keharmonisan keluarga dengan komunikasi orang tua (p = 0,017) dan nilai uji Phi (0,202). Pendahuluan Remaja merupakan investasi masa depan bangsa karena mereka merupakan generasi penerus yang produktif dan sangat berharga bagi kelangsungan pembangunan di masa mendatang. Menurut kategori United Nations Development Economic and perkawinan dini terbanyak di dunia. Untuk level ASEAN, Indonesia berada di urutan kedua terbanyak setelah Kamboja(BKKBN, 2013). Menurut Data survei demografi kesehatan Indonesia 2012 (SDKI)menunjukkan masih banyak Social Affairs (UNDESA), Indonesia tergolong negara ke-37 dengan

remaja menikah di bawah usia 20 Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Kota Timur bahwa pernikahan usia muda pada tahun 2011 sebanyak 71 kasus, dan meningkat menjadi 122 kasus di tahun 2012, serta Desember 2013 sebanyak 74 kasus. Dari data laporan PWS KIA di Puskesmas Tamalate kehamilan remaja pada tahun 2011 sebanyak 68 orang dan tahun 2012 sebanyak 111 orang serta pada tahun 2013 sebanyak 69 orang. Di Kelurahan Tamalate sendiri tahun 2011 sebanyak 20 kasus, tahun tahun. 2012 sebanyak 23 kasus dan tahun 2013 sebanyak 28 kasus pernikahan usia muda. Untuk kehamilan remaja pada tahun 2011 sebanyak 15 orang, tahun 2012 sebanyak 10 orang serta pada tahun 2013 sebanyak 17 orang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Komunikasi Orang Tua Tentang Kesehatan Reproduksi Untuk Mencegah Pernikahan Pada Remaja usia 16-19 tahun Di Kelurahan Tamalate Kecamatan Kota Timur Tahun 2014. Metodologi Penelitian ini adalah survey analitik dengan desain Cross sectional Study. Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelurahan Tamalate Gorontalo pada bulan Maret sampai April 2013. Adapun variabel bebas (pengetahuan, norma budaya, kondisi keharmonisan keluarga) sedangkan Kecamatan Kota Timur Kota

variabel terikat (Komunikasi orang tua tentang kesehatan reproduksi). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang mempunyai anak remaja usia 16-19 tahundi kelurahan Tamalate dengan populasi 298 orang. Subyek melihat komunikasi orang tua tentang kesehatan reproduksi. Hasil dan Pembahasan Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Tamalate Kecamatan kota Timur, waktu penelitian dilaksanakan selang penelitian ini yaitu orang tua yang tanggal 24 Maret sampai dengan mempunyai anak remaja usia 16-19 tahun di kelurahan Tamalate sebanyak 141 responden kemudian pengambilan sampel secara Stratified random sampling. Instrument penelitian yang digunakan yakni kuesioner yang terdiri dari 35 item untuk menilai pengetahuan orang tua tentang kesehatan reproduksi, norma budaya, kondisi keharmonisan keluarga serta tanggal 24 April tahun 2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 141 responden. Penelitian dilakukan dengan menggunakan instrument berupa alat ukur yaitu daftar pertanyaan (kuesioner). Dari hasil pengolahan data kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi dan analisis hubungan sebagai berikut: 1. Karakteristik Umum Responden a. Jenis Kelamin Tabel 2 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin

di Kelurahan Tamalate Kecamatan Kota Timur Jenis Kelamin N % Laki-laki 33 23,4 Perempuan 108 76,6 Total 141 100,0 Sumber : Data Primer Tabel 2 menunjukan bahwa dengan jumlah responden distribusi responden perempuan sebanyak 76,6% berdasarkan jenis kelamin lebih banyak perempuan sedangkan laki-laki sebanyak 23,4%. dibandingkan laki-laki b. Pendidikan c. Tabel 3 Distribusi Responden Menurut Pendidikan di Kelurahan Tamalate Kecamatan Kota Timur Pendidikan n % SD SMP SMA PT 53 19 55 14 37,6 13,5 39,0 9,9 Total 141 100,0 Sumber : Data Primer Tabel 3 menunjukan bahwa berdasarkan tingkat distribusi responden pendidikan, terbanyak adalah

SMA yakni sebanyak 39,0 % sedangkan distribusi terendah adalah PT yakni sebanyak 9,9 %. d. Pekerjaan Tabel 4 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan di Kelurahan Tamalate Kecamatan Kota Timur Pekerjaan n % PNS Polri/TNI K. Swasta Petani Pedagang IRT Dll Tabel 4 menunjukan bahwa 13 1 21 17 6 74 9 9,2 0,7 14,9 12,1 4,3 52,5 6,4 Total 141 100,0 sebanyak 52,5 % sedangkan distribusi berdasarkan responden pekerjaan distribusi terendah adalah Polri/TNI sebanyak 0,7 %. terbanyak adalah IRT yakni e. Status Tabel 5 Distribusi Responden Menurut Status Perkawinan di Kelurahan Tamalate Kecamatan Kota Timur Status n % Kawin Janda Duda 124 12 5 87,9 8,5 3,5 Total 141 100,0 Sumber : Data Primer

Tabel 5 menunjukan bahwa 87,9 % sedangkan distribusi distribusi responden terendah adalah duda yakni berdasarkan status terbanyak sebanyak 3,5 %. adalah kawin yakni sebanyak 2. Analisis Univariat a. Pengetahuan Tabel 6 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan di Kelurahan TamalateKecamatan Kota Timur Pengetahuan Jumlah N (%) Baik 114 80,9 Kurang 27 19.1 Jumlah 141 100 Sumber : Data Sekunder Tabel 6 menunjukan bahwa responden lebih banyak memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 114 responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang yakni sebanyak 27 responden (19.1%). (80,9%)sedangkan responden b. Norma Budaya Tabel 7 Distribusi Responden Menurut Norma Budaya di Kelurahan TamalateKecamatan Kota Timur Norma Budaya Jumlah N (%) Baik 29 20,6 Kurang 112 79,4

Jumlah 141 100 Sumber : Data Sekunder Tabel 7 menunjukan bahwa dibandingkan dengan responden lebih banyak mengikuti norma budaya (tabu membicarakan masalah seks pada remaja) sebanyak responden yang tidak mengikuti norma budaya sebanyak 29 ressponden (20,6%). 112 responden (79,4%) c. Kondisi Keharmonisan Keluarga Tabel 8 Distribusi Responden Menurut Kondisi Keharmonisan Keluarga di Kelurahan TamalateKecamatan Kota Timur Kondisi Keharmonisan Keluarga Jumlah N (%) Baik 116 82,3 Kurang 25 11,7 Jumlah 141 100 Sumber : Data Sekunder Tabel 8 menunjukan bahwa dibandingkan dengan responden lebih banyak memiliki kondisi keluarga yang harmonis sebanyak 116 responden yang tidak harmonis sebanyak 25 ressponden (11,7%). responden (82,3%) d. Komunikasi Orangtua Tabel 9 Distribusi Responden Menurut Komunikasi Orang Tua di Kelurahan TamalateKecamatan Kota Timur

Komunikasi Orang Tua Jumlah N (%) Baik 31 22,0 Kurang 110 78,0 Jumlah 141 100 Sumber : Data Sekunder Tabel 9 menunjukan bahwa dibandingkan dengan responden lebih banyak memiliki komunikasi yang kurang baik sebanyak 110 responden (78,0%) responden yang memiliki komunikasi yang baik sebanyak 31 ressponden (22,0%). 3. Analisis Bivariat a. Hubungan Pengetahuan dengan Komunikasi Orang Tua Tabel 10 Hubungan Pengetahuan dengan Komunikasi Orang Tua Di Kelurahan Tamalate Kecamatan Kota Timur Pengetahuan Komunikasi Orang Tua Total Baik Kurang Baik n % N % N % Hasil Uji statistik α = 0,05 Baik 29 25,4 85 74,6 114 100,0 Kurang 2 7,4 25 92,6 27 100,0 Total 31 22,0 110 78,0 141 100,0 X 2 =4,138 p=0,042 φ=0,171 Sumber: Data Primer Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square diperoleh X 2 = 4,138, dengan nilai p value = 0,042, jadi p < 0,05 dengan demikian Ho ditolak Ha diterima, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara pengetahuan dengan komunikasi orang tua. Dengan nilai Phi Coeffisient dikatakan bahwa hubungan antara variabelnya adalah hubungan lemah. sebesar 0,171, maka dapat b. Hubungan Norma Budaya dengan Komunikasi Orang Tua Tabel 11 Hubungan Norma Budaya dengan Komunikasi Orang Tua Di Kelurahan Tamalate Kecamatan Kota Timur Norma Budaya Komunikasi Orang Tua Total Baik Kurang Baik n % N % n % Hasil Uji statistik α = 0,05 Baik 11 37,9 18 62,1 29 100,0 X 2 =5,412 Kurang 20 17,9 92 82,1 112 100,0 Total 31 22,0 110 78,0 141 100,0 p=0,020 φ=0,196 Sumber: Data Primer Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square diperoleh X 2 = 5,412, dengan nilai p value = 0,020, jadi p < 0,05 dengan demikian Ho ditolak Ha diterima, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada antara norma budaya dengan komunikasi orang tua. Dengan nilai Phi Coeffisient sebesar 0,196, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabelnya adalah hubungan lemah. hubungan yang signifikan c. Hubungan Kondisi Keharmonisan Keluarga dengan Komunikasi

Tabel 12 Hubungan Keharmonisan Keluarga dengan Komunikasi Orang TuaDi Kelurahan Tamalate Kecamatan Kota Timur Komunikasi Orang Tua Keharmonisan Keluarga Kurang Total Baik Baik n % N % n % Hasil Uji statistik α = 0,05 Baik 30 25,9 90 74,1 116 100,0 X 2 =5,731 Kurang 1 4,0 24 96,0 25 100,0 Total 31 22,0 110 78,0 141 100,0 p=0,017 φ=0,202 Sumber: Data Primer Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square diperoleh X 2 = 5,731 dengan nilai p value = 0,017, jadi p < 0,05 dengan demikian Ho ditolak Ha diterima, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keharmonisan keluarga dengan komunikasi orang tua. komunikasi kurang baik sebanyak 78,0%. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 10 menunjukkan bahwa persentase komunikasi yang kurang baik terbanyak pada responden yang berpengetahuan kurang baik yakni sebesar 92,67%, dibandingkan dengan responden yang Dari hasil penelitian secara berpengetahuan baik sebesar 74,6%. keseluruhan persentase responden yang memiliki komunikasi yang baik sebanyak 22.0% sedangkan persentase responden yang memiliki Berdasarkan analisis bivariat yang menggunakan uji statistik Chi Square terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan

dengan komunikasi (p = 0,042). Dengan nilai Phi Coeffisient sebesar 0,171, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabelnya adalah hubungan lemah. Hasil penenelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua tentang kesehatan reproduksi, menurut teori yang dikemukakan oleh Bloom dalam Notoadmodjo (2010) berada pada tingkat pertama (know) tahu artinya orang tua mempunyai kemampuan untuk menerangkan atau menjawab secara garis besar tentang obyek yang diketahui, namun belum sampai pada tahap memahami dan aplikasi dimana mereka sudah dapat/telah mampu memahami dan menggunakan apa yang telah diketahuinya untuk diterapkan dalam situasi yang lain. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 11 menunjukkan bahwa persentase komunikasi yang kurang baik terbanyak pada responden yang mengikuti norma budaya yakni sebesar 82,1%, dibandingkan dengan responden yang tidak mengikuti norma budaya sebesar 62,1%. Berdasarkan analisis bivariat yang menggunakan uji statistik Chi Square terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan komunikasi (p = 0,020). Dengan nilai Phi Coeffisient sebesar 0,196, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabelnya adalah hubungan lemah. Berdasarkan hasil wawancara pada penelitian ini sebagian responden mengatakan bahwa membicarakan masalah seks pada remaja sangat diperlukan dan tidak melanggar norma budaya selama

dalam pembahasan tersebut tidak melewati batasan-batasan norma agama. Berdasarkan analisis bivariat yang menggunakan uji statistik Chi Square terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi keharmonisan keluarga dengan komunikasi (p = 0,017). Dengan nilai Phi Coeffisient sebesar 0,202, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabelnya adalah hubungan sedang. Hal ini berarti bahwa kondisi keharmonisan keluarga sangat berhubungan dengan komunikasi orang tua. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa semakin harmonis kondisi keluarga maka komunikasi orang tua dengan anaknya akan terjalin dengan baik dan sebaliknya. Berdasarkan hasil wawancara pada penelitian ini ada sebagian responden mengatakan tidak mempunyai waktu untuk berkumpul dengan keluarga karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Penutup Komunikasi yang baik antara orangtua dengan remaja akan sangat membantu dalam pembinaan mereka. Apabila komunikasi antara orangtua dengan remaja terjalin dengan baik, maka satu sama lain akan tercipta keterbukaan dan kepercayaan. Segala kesulitan yang dihadapi remaja akan dapat teratasi, sehingga mereka tidak akan mencari teman/orang lain dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Remaja akan merasa aman dan terlindungi, bila orangtua dapat menjadi sumber informasi, serta teman yang nyaman diajak bicara tentang kesulitan atau masalah

mereka. Salah satu cara yang ideal untuk membina hubungan baik dengan anak remaja adalah menjadi sahabat atau teman mereka. Daftar Pustaka Arikunto. S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Rineke Cipta, Jakarta. BKKBN 2010. Survei Demografi. BKKBN, Jakarta. 2012.Komunikasi Efektif Orang Tua dan Remaja. BKKBN, Jakarta. 2013.Kurikulum Diklat Teknis TOT Bina Keluarga Remaja Bagi Stakeholder Dan Mitra Kerja. BKKBN, Jakarta. Dahlan, M,S.2010. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Salemba Medika, Jakarta. Geldart, K. 2012. Konseling Remaja. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Hasan, A. 2012.Kesalahan-Kesalahan Orang Tua Penyebab Anak Tidak Shalih.Diva Press Yogyakarta. Janiwarty, B. 2013.Pendidikan Psikologi Untuk Bidan. Rapha Publishing, Yogyakarta. Khalis, I. 2011. Manfaat Seks bagi Kesehatan. DIVA Press, Jakarta. Kemenkes, RI.2011. Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja. Kemenkes RI, Jakarta. Kurnianingsih, S. 2009. Kesehatan Reproduksi WanitaEdisi 2. EGC, Jakarta. Kusmiran, E. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika, Jakarta. Laksmiwati, I, Ayu. 2008. Transformasi Sosial dan perilaku Reproduksi Remaja. http://ceria.bkkbn.go.id /penelitian/detail/495.h tml.diakses pada tanggal 11-04-2014.

Maryatun. 2012. Hubungan Pengetahuan dan Komunikasi Orang Tua Terhadap Perilaku seksual Remaja Di Surakarta. http://etd.eprints.ums.a c.id/5959/1/j41005000 7.PDF. di akses 26-04- 2014 Notoatmojo, S. 2010a. Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineke Cipta, Jakarta. b. Metode Penelitian Kesehatan. Rineke Cipta, Jakarta. Putri, T. 2013. Komunikasi Kesehatan. Merkid Press, Yogyakarta. Purnamasari.2012. Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga Dengan Sikap Terhadap Seks Pranikah pada Remaja.http://fpsi.mer cubuanayogya.ac.id/wpcontent/uploads/2012/0 6/Santi-Kharmonisan- Keluarga.pdf. Diakses pada tanggal 25-04- 2014 Sarwono S. 2011. Psikologi Remaja(Edisi Rajawali Jakarta. Revisi). Press, Sugiyono.2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta, Suyatmi, 2008.Perilaku Pacaran Remaja di Kota Klaten.Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tim Poltekes Depkes. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Salemba Medika, Jakarta. Uripni, C,L. 2003. Komunikasi Kebidanan. EGC, Jakarta. Wiendijarti, I. 2011. Komunikasi Interpersonal Orangtua Anak Dalam Pendidikan Seksual.http://reposi tory.upnyk.ac.id/251 3/1/Ida_Wien.pdf.Di akses pada tanggal 12-04-2014 Widyastuti, Y. 2010. Kesehatan Reproduksi. Fitramaya,Yogyakarta. Winanti, 2012.Problematika Remaja Akibat Informasi Kurangnya Kesehatan Reproduksi.http://ww w.esaunggul.ac.id/wp-

content/uploads/2012/1 2/esaunggul.ac_.id-pdf diakses tanggal 1 April 2014 Wulandari, D. 2009. Komunikasi Dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Nuha Medika Press,Yogyakarta. Yulianto.2010. Gambaran Sikap Siswa SMP Terhadap Perilaku Seksual Pranikah.http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index. php/psi/article/downlo ad/86/83. Diakses pada tanggal 20-04-2014.