BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Langkah-langkah prosedural penggunaan model Research and Development (R & D) dari Sugiyono (2010:407) seperti gambar 3.1 dibawah ini. Potensi dan Pengumpulan Data Desain Produk Validasi desain Uji coba pemakaian Revisi Produk Uji coba produk Revisi desain Revisi produk Produksi massal Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan metode Research & Development (R&D) Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan media ini adalah model prosedural yang bersifat deskriptif. Model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk tertentu (Setyosari, 2015:284). Sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji 32
33 keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Penelitian pengembangan ini mengembangkan produk media pembelajaran Kalender Hamtaro. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan meliputi: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi massal. Penelitian cukup dilakukan sampai sembilan langkah yaitu revisi produk setelah uji pemakaian pada kelompok besar karena keterbatasan waktu dan biaya. B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian dari awal sampai langkah ke sembilan. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Potensi dan masalah Penelitian merupakan kegiatan awal dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah, sedangkan masalah adalah penyimpangan antar yang dihadapkan dengan yang terjadi Sugiyono (2010:409). Potensi dari penelitian ini adalah dengan adanya media pembelajaran kalender hamtaro dapat membantu jalannya proses kegiatan belajar mengajar dan membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, masalah yang terdapat di SDN Sukabumi 2 Probolinggo adalah pada kematangan usia siswa, jadi siswa sulit untuk berkonsentrasi karena di kelas 1 ini siswa dianjurkan umur 7 tahun karena usia siswa
34 menentukan karakteristik dan jiwa siswa tersebut dan bilamana siswa belum cukup usia sudah masuk di kelas 1 ini akan terganggu kosentrasinya karena usia yang terlalu kecil dan juga guru belum menggunakan media dan hanya menjelaskan dengan menggunakan garis bilangan saja sehingga siswa kurang antusias untuk belajar matematika karena kurang menariknya proses pembelajaran yang dilakukan. 2. Pengumpulan data Setelah potensi masalah ditemukan selanjutnya peneliti mengumpulkan berbagai data atau informasi dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan kepada guru kelas 1 SDN Sukabumi 2 Probolinggo. Data atau informasi yang didapatkan sebagai bahan untuk perencanaan produk berupa media kalender hamtaro yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan pada proses pembelajaran belum menggunakan media dan juga kematangan usia siswa. 3. Desain produk Berdasarkan analisis dan observasi, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat desain produk yang akan dikembangkan. Produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran visual dan tiga dimensi. Dalam tahap ini desain media pembelajaran yang dikembangkan digambarkan dalam tahap-tahap pada Gambar 3.2 berikut ini : Menentukan KD,Indikator dan materi Menentukan jenis media yang sesuai Menyusun rancangan pembuatan media Membuat media yang sesuai dan menarik Gambar 3.2 Langkah-langkah dalam membuat desain produk
35 Berikut penjelasan dari langkah-langkah dalam membuat desain produk dari media kalender hamtaro : a. Menentukan KD, Indikator dan materi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yaitu materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. b. Menentukan jenis media yang sesuai dengan materi pembelajaran operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Yaitu dengan menggunakan media kalender hamtaro yang sudah disesuaikan dengan materi pembelajaran. c. Menyusun rancangan pembuatan media kalender hamtaro mulai dari bahan yang digunakan dan juga cara pembuatannya. d. Membuat media yang sesuai sesuai dengan materi pembelajaran dan menarik perhatian siswa. Pada penelitian ini peneliti akan mengembangkan produk berupa media kalender hamtaro sebagai media pembelajaran matematika dengan materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pada kelas 1 Sekolah Dasar. Langkah yang dilakukan yaitu kegiatan yang dilakukan pertama adalah menentukan materi yang sesuai dengan pembelajaran, menyusun rancangan pembuatan media, membuat desain produk media. Berikut gambaran dari media kalender hamtaro dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut ini:
36 Operasi Hitung Penjumlahan Operasi Hitung Pengurangan KALENDER HAMTARO KALENDER HAMTARO 4. Validasi desain Gambar 3.2 Desain Media Kalender Hamtaro Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk layak dan valid untuk dipergunakan atau tidak. Validasi desain adalah penilaian yang masih bersifat rasional, karena tahap ini masih berdasarkan kepada pemikiran rasional, belum fakta di lapangan (Sugiyono, 2010: 414). Validasi dalam penelitian ini menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang telah dirancang. Tenaga ahli tersebut terdiri dari ahli media pembelajaran, ahli materi, dan ahli pembelajaran kelas yaitu Bahrul Ulum, M.Pd, Ima Wahyu Putri Utami, M.Pd dan Masidah, S.Pd (guru kelas 1). Setiap ahli diminta untuk menilai desain media, sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekurangannya.
37 5. Revisi desain Setelah para ahli memberikan masukan dan melakukan validasi diperolehlah catatan akan kelemahan dari desain produk yang ada. Dengan data yang diperoleh dari hasil validasi para pakar, peneliti kemudian melakukan revisi desain dengan cara mengurangi kelemahan yang ada dan memperbaikinya dengan maksimal sehingga mampu menghasilkan media yang tepat guna. 6. Uji coba produk Desain produk yang telah divalidasi dan direvisi dapat langsung diuji coba. Uji coba tahap awal ini dilakukan dalam kelompok terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah media pembelajaran tersebut lebih efektif digunakan dibandingkan dengan menggunakan garis bilangan sebelumnya. Pengujian efektifitas dilakukan dengan memberikan postest. Uji coba dilakukan pada 1 kelompok kecil yang terdiri dari 9 orang siswa. Ketika uji coba berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan uji coba dengan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan. Setelah pembelajaran selesai, peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas agar memberikan kritik dan saran untuk perbaikan media. 7. Revisi produk Pada tahap ini uji coba produk akan menghasilkan kesimpulan mengenai keefektifan produk yang diuji. Dari tahap tersebut akan diperoleh beberapa kekurangan
38 dan kelemahan yang diketahui dari catatan dan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru. Kekurangan dan kelemahan tersebut kemudian diperbaiki atau direvisi. 8. Uji coba pemakaian Uji coba pemakaian terhadap media yang dikembangkan dilakukan setelah uji coba media yang dilakukan berhasil. Uji coba pemakaian ini dilakukan pada kelompok yang lebih luas yaitu kepada semua siswa kelas 1 yang berjumlah 35 siswa. 9. Revisi produk Revisi produk tahap ini dilakukan apabila dalam pemakaian yang lebih luas terdapat kelemahan dan kekurangan. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Sukabumi 2 Probolinggo kelas 1 dan siswa yang berjumlah 35 yaitu 11 laki-laki dan 24 perempuan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai dengan tanggal 5 bulan Agustus tahun 2017. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian pengembangan ini, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
39 1. Wawancara Pada penelitian ini, wawancara dilakukan dengan guru kelas 1 di SDN Sukabumi 2 Probolinggo untuk mengetahui keadaan dan kendala dalam proses pembelajaran matematika yaitu mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang pentingnya dilakukan penelitian dan pengembangan media kalender hamtaro di SDN Sukabumi 2 Probolinggo. Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada guru kelas 1 setelah uji coba untuk meminta saran dan komentar guna perbaikan produk. 2. Angket Validasi Angket validasi yang akan dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada ahli media pembelajaran, ahli materi dan ahli pembelajaran guna memberikan penilaian terhadap media yang telah dibuat. Angket validasi digunakan untuk mengukur kelayakan pengembangan media kalender hamtaro yang akan diuji cobakan. 3. Observasi Observasi dilakukan ketika penggunaan media kalender hamtaro yang dikembangkan. Observasi dilakukan secara terstruktur yaitu terlebih dahulu disiapkan rancangan secara sistematis tentang apa yang akan diamati dan dimana tempatnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati penggunaan media kalender hamtaro.
40 4. Dokumentasi Pengumpulan data dengan dokumentasi pada penelitian ini dilakukan untuk memenuhi data tentang penggunaan media kalender hamtaro yang dikembangkan. Selain itu dokumentasi juga digunakan untuk melengkapi data hasil wawancara, observasi, tes, dan angket validasi. Dokumentasi yang dikumpulkan berupa foto ketika kegiatan pembelajaran menggunakan media kalender hamtaro yang telah dikembangkan. 5. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal penjumlahan dan pengurangan yang terdiri dari 15 soal, 10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian. E. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian ini berupaya membuktikan keefektifan suatu pengembangan produk berupa media kalender hamtaro, oleh karena itu instrument yang perlu digunakan untuk mengumpulkan data pada pengembangan media kalender hamtaro diantaranya. 1. Lembar Angket Validasi Angket validasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang ketepatan desain media, ketepatan isi/materi, dan kemenarikan media pembelajaran yang dikembangkan. Pemberian angket dilakukan pada saat uji coba produk. Selanjutnya angket yang digunakan dianalisis untuk kelayakan dan dijadikan
41 pedoman revisi media kalender hamtaro untuk memperoleh produk yang lebih baik dan valid. Berikut ini instrumen yang akan digunakan terdapat pada Tabel 3.1 : Tabel 3.1 Instrumen Indikator Kelayakan Media Pembelajaran No Aspek Penilaian Kriteria Penampilan Media 1 Kombinasi warna media menarik 2 Ukuran font pada media ini jelas 3 Media Kalender Hamtaro tidak mudah rusak dan tahan lama 4 Desain tampilan media Kalender Hamtaro menarik 5 Warna tidak mengganggu materi Penyajian Materi pada Media Media dapat digunakan dalam pembelajaran materi operasi 6 penjumlahan dan pengurangan Penyampaian Materi pada media Kalender Hamtaro sudah 7 sesuai dengan kompetensi dasar Media dapat digunakan untuk pembelajaran kelompok kecil 8 dan besar. Ketertarikan Media Pembelajaran Desain media Kalender Hamtaro belum pernah digunakan 9 sebelumnya (original) 10 Tampilan dalam media menarik 11 Media yang dikembangkan mudah dipindah Media yang dikembangkan dapat digunakan sebagai alternatif 12 pembelajaran 13 Media Kalender Hamtaro aman digunakan Keterlibatan Siswa dalam Menggunakan Media Media yang dikembangkan dapat membuat siswa aktif dalam 14 pembelajaran 15 Media Kalender Hamtaro dapat digunakan oleh siswa dan guru 16 Media Kalender Hamtaro dapat memotivasi siswa Sedangkan untuk kisi-kisi kelayakan materi pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini :
42 Tabel 3.2 Indikator Instrumen Kelayakan Materi No Aspek penilaian Isi Materi Isi materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu siswa 1 dapat menyelesaikan soal operasi hitung penjumlahan dengan menggunakan Media Kalender Hamtaro di sekolah. Isi materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu siswa 2 dapat menyelesaikan soal operasi hitung pengurangan dengan menggunakan Media Kalender Hamtaro di sekolah. Isi materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menyelesaikan soal matematika penjumlahan dan 3 pengurangan dari suatu masalah yang dihadapi sehari-hari di sekolah.. 4 Media sesuai dengan materi operasi hitung penjumlahan. 5 Media sesuai dengan materi operasi hitung pengurangan. 6 Kesesuaian materi dengan tema 2 kegemaranku 7 Kesesuaian materi dengan Subtema 1 gemar berolahraga Kesesuaian materi dengan indikator yaitu dengan 8 menggunakan Media Kalender Hamtaro siswa dapat mengerjakan operasi penjumlahan dengan benar disekolah. Kesesuaian materi dengan indikator yaitu dengan 9 menggunakan Media Kalender Hamtaro siswa dapat mengerjakan operasi pengurangan dengan benar disekolah. Kesesuaian materi dengan indikator yaitu membuat soal 10 matematika penjumlahan dan pengurangan dari suatu masalah yang dihadapi sehari-hari disekolah. 11 KD sesuai dengan tema 2 kegemaranku. 12 KD sesuai dengan Subtema 1 gemar berolahraga. Sedangkan untuk kisi-kisi kelayakan pembelajaran matematika dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini : No Tabel 3.3 Indikator instrumen kelayakan pembelajaran Aspek Penilaian Pembelajaran 1 Penggunaan judul menarik dan membuat siswa termotivasi untuk belajar. Media Kalender Hamtaro dapat digunakan untuk pembelajaran kelompok 2 kecil dan besar. Penyajian Materi 3 Media Kalender Hamtaro dapat membangkitkan keingintahuan siswa
43 Media Kalender Hamtaro dapat membantu ketercapaian materi operasi 4 hitung penjumlahan dan pengurangan 5 Penggunaan media Kalender Hamtaro disampaikan dengan jelas 6 Media Kalender Hamtaro memudahkan siswa memahami materi 7 Media Kalender Hamtaro sesuai dengan materi yang dipelajari siswa 8 Media Kalender Hamtaro mudah digunakan dan bermanfaat bagi siswa 9 Media Kalender Hamtaro dapat membuat siswa senang 10 Media Kalender hamtaro mendorong siswa menemukan jawaban 2. Pedoman wawancara Daftar pertanyaan dalam penelitian ini berisi tentang beberapa pertanyaan yang digunakan untuk analisis kebutuhan. Daftar pertanyaan tersebut diajukan kepada guru yang mengetahui informasi mendalam mengenai kebutuhan pembelajaran akan media. Dalam pelaksanaan wawancara, pertanyaan-pertanyaan tersebut dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kondisinya. 3. Lembar Observasi Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data. Jadi, observasi merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, atau pengecapan. Instrumen yang digunakan dalam observasi dapat berupa pedoman pengamatan, tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara Trianto (2010:267). Lembar ini berisi catatan lapangan mengenai faktor pendukung dan penghambat pembelajaran serta kesulitan siswa ketika menggunakan media pembelajaran kalender hamtaro pada saat pembelajaran
44 berlangsung. Pengamatan dan pencatatan dilakukan terhadap objek ditempat. Lembar observasi diisi oleh peneliti saat pelaksanaan uji coba disekolah. 4. Lembar Tes Lembar tes yang digunakan untuk melihat hasil siswa kelas 1 SDN Sukabumi 2 Probolinggo pada media kalender hamtaro adalah berupa tes formatif yang berisi soal-soal yang telah disediakan. Hasil belajar melalui tes formatif yang telah diberikan kepada siswa akan menunjukkan seberapa jauh penguasaan materi yang dicapai oleh siswa pada setiap proses pembelajaran. Tes formatif terdiri dari 15 butir soal dengan 10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian. 5. Dokumentasi Alat dokumentasi yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah kamera digital. Digunakan untuk mendokumentasikan segala kegiatan selama proses uji coba produk oleh guru dan siswa. F. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan cara analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : 1. Analisis Deskriptif Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan saran atau komentar validator. Data diperoleh sebelum dan sesudah turun ke lapangan untuk
45 menerapkan media kalender hamtaro pada subjek uji coba. Segala informasi dianalisis dan dijadikan sebagai acuan perbaikan media kalender hamtaro. Tanggapan dan kritik akan dikembangkan. 2. Analisis Deskriptif Kuantitatif Pengelolahan data dengan analisis deskriptif kuantitaf digunakan untuk mengetahui kelayakan dan efektivitas produk media kalender hamtaro yang dikembangkan. Data deskriptif kuantitatif diperoleh dari : 1. Angket Validasi Angket validasi diberikan kepada para ahli atau validator. Jawaban angket untuk para ahli menggunakan skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala Likert yang digunakan terdiri dari skor 1 sampai skor 4. Setelah angket tervalidasi oleh validator, kemudian angket tersebut dianalisis dan dipersentase. Menurut Sugiyono (2015: 134-135) adapun kategori skor dalam skala Likert dijelaskan pada tabel 3.4 sebagai berikut. Tabel 3.4 Kategori Penilaian Pada Skala Likert No Skor Keterangan 1 4 Sangat baik 2 3 Baik 3 2 Kurang baik 4 1 Sangat kurang baik (Sumber : Sugiyono 2015: 134-135) Perolehan data hasil penilaian validator dianalisis dengan rumus di bawah ini (Sugiyono, 2015:418) :
46 Presentase skor = Jumlah skor penilaian x 100% skor penilaian maksimal Persentase skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif seperti pada Tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Interpretasi Skor Angket Validasi Media No Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan 1 81% -100% Sangat Baik Sangat layak, tidak perlu direvisi 2 61% -80% Baik Layak, tidak perlu direvisi 3 41% -60% Cukup baik Kurang layak, perlu direvisi 4 21% -40% Kurang baik Tidak layak, perlu direvisi 5 20% Sangat kurang baik Sangat tidak layak, perlu direvisi (Sumber: Arikunto, 2010: 35) Jika hasil validasi menunjukkan presentase kurang dari 60% maka produk tersebut dinyatakan kurang layak untuk digunakan pada proses pembelajaran. Sebaliknya, jika hasil validasi dan uji coba produk menunjukkan persentase lebih dari 61% maka produk tersebut mendapat tanggapan positif dari validator serta dapat dinyatakan layak untuk digunakan sebagai pendukung pembelajaran operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. 2. Hasil Tes Formatif Tes Formatif yang berupa soal-soal ini memiliki jumlah soal sebanyak 15 butir soal terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian. Setiap butir soal pilihan ganda memiliki bobot nilai 5, dan setiap butir soal isian memiliki bobot nilai 10. Dari jumlah skor yang didapat selanjutnya dihitung nilai siswa belajar dengan rumus sebagai berikut : Nilai SB = nilai soal pilihan ganda + nilai soal isian
47 Keterangan : 1. Nilai soal pilihan ganda di dapat dari jumlah jawaban benar x 5 2. Nilai soal isian didapat dari jumlah jawaban benar x 10. Yang ditunjukan pada Tabel 3.6 berikut ini: Tabel 3.6 Kriteria Hasil Tes Formatif Rentang Nilai Predikat 86 100 Sangat baik 70 85 Baik 55 69 Cukup < 54 Kurang (Sumber : Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, 2015: 12) Siswa belajar dinyatakan tuntas apabila minimal nilai yang didapat lebih dari 55 atau minimal kategori cukup. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal dihitung dengan cara : Nilai benar pilihan ganda+nilai benar isian Ketuntasan (Ƥ)= x 100% Jumlah kelompok belajar Persentase skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif seperti pada tabel 3.7 berikut Tabel 3.7 Persentase Ketuntasan Klasikal Presentase (%) Kategori 81% - 100% Sangat Baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup baik 21% - 40% Kurang baik 1% - 20% Tidak baik (Sumber: Widyoko dalam Imaroni, 2015:39)
48 Media yang dikembangkan dinyatakan efektif apabila jumlah siswa belajar yang tuntas lebih dari 60% atau dalam kategori baik.