BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PENELITIAN. pelaksanaan program green school dalam menanamkan pendidikan karakter

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. (5)Instrumen Penelitian, (6) Prosedur Penelitian, (7) Analisis Data, dan (8)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejarah permainan gobak sodor menurut Achroni (2012:55) permainan

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian, analisis data dan pengecekan keabsahan data.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arifin (2011: 140) Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau

BAB III METODE PENELITIAN. Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang mendeskripsikan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Margomulyo, Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Berdasar paradigma yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Suatu penelitian, diperlukan adanya pendekatan penelitian. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik validasi hasil penelitian, dan instrumen penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tergantung pada keberadaan sumber data dan tujuan penelitian. Selain itu

BAB III METODE PENELITIAN

Multiple Intelligence di TK Sunshine Kalasan Sleman" termasuk jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Penelitian ini menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis budaya sekolah. Data dalam penelitian ini berupa susunan kalimat yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus. Hal tersebut berarti bahwa tidak seluruh konteks dapat diteliti. Jenis penelitian kualitatif deskriptif yakni penelitian dalam bentuk data dijelaskan dalam bentuk kalimat mengenai implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui budaya sekolah di SDN Purwantoro 2 Malang. B. Kehadiran Peneliti dan Peran Peneliti di Lapangan Kehadiran peneliti dalam penelitian ini yaitu sebagai observer non partisipan yang berperan mengamati implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melaluiu budaya sekolah di SDN Purwantoro 2 Malang secara langsung. Peran peneliti dalam penelitian kualitatif ini bertindak sebagai instrumen kunci sekaligus perencana, pengumpul dan penganalisa data yang berupa hasil laporan dari penelitiannya sendiri. Peneliti dalam penelitian ini bertugas sebagai pengamat untuk memahami makna dan menafsirkan fenomena terhadap subjek penelitian di 34

35 lapangan. Penelitian yang dilakukan peneliti selama di lokasi yaitu melakukan observasi atau pengamatan terhadap subjek, wawancara kepada pihak-pihak yang terlibat diantaranya, kepala sekolah dan guru kelas serta dokumentasi kegiatan yang mendukung dalam penelitian ini. C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Purwantoro 2 Malang yang beralamat di jalan Cipunegara No. 58, Purwantoro, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I (ganjil) tahun ajaran 2017/2018. D. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas III A, dan guru kelas V B. Siswa yang digunakan sebagai sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas III A dan siswa kelas V B di SDN Purwantoro 2 Malang. E. Data dan Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Berikut sumber data primer dan sekunder: a. Sumber Data Primer Adapun sumber data primer yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu:

36 1) Observasi secara langsung mengenai tindakan yang dilakukan oleh subjek penelitian selama kegiatan sekolah berlangsung, dalam hal ini yaitu budaya sekolah yang ditunjukkan oleh seluruh warga sekolah. 2) Guru kelas III dan guru kelas V yang akan memberikan data melalui wawancara yang berkaitan dengan PPK dan kebiasaan siswa sebagai bentuk budaya sekolah, hambatan-hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan PPK melalui budaya sekolah, serta solusi mengatasi hambatan-hambatan tersebut. 3) Kepala sekolah yang akan memberikan data melalui wawancara yang berkaitan tentang data sekolah, seperti jadwal harian atau mingguan yang sengaja dibuat untuk memperkuat nilai-nilai utama PPK yang dipilih sekolah sebagai bentuk habituasi, dan desain kurikulum sekolah yang memuat atau mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK. b. Sumber Data Sekunder Adapun sumber data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu: 1) Dokumentasi selama penelitian berlangsung berupa foto dan video. 2) Arsip data pembelajaran, meliputi silabus dan rencana pembelajaran (RPP). Oleh karena itu data ini akan lebih memperkuat data primer agar data yang diperoleh menjadi valid.

37 F. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tiga cara, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penjelasan pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: a. Observasi Observasi bertujuan untuk mendapatkan data primer melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan sekolah berlangsung, dalam hal ini yaitu penerapan PPK melalui budaya sekolah yang ditunjukkan oleh seluruh warga sekolah. Peneliti disini sebagai observer non partisipan, yaitu peneliti tidak terlibat langsung dengan kegiatan yang diamati, melainkan peneliti hanya bertugas mengamati dan mencatat secara keseluruhan mengenai implementasi PPK melalui budaya sekolah. Penelitian ini menggunakan observasi deskriptif, sehingga hasil dari penelitian akan dijelaskan dalam bentuk kata-kata. Observasi atau pengamatan dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data secara langsung dari lokasi penelitian. Observasi ini dilakukan selama penelitian untuk memperoleh data mengenai penguatan pendidikan karakter melalui budaya sekolah di lingkungan SDN Purwantoro 2 Malang. b. Wawancara Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2015: 231) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Pada penelitian ini wawancara dilakukan kepada informan yang dipilih sebagi sumber yaitu kepala sekolah dan guru.

38 Wawancara ditujukan kepada kepala sekolah untuk mendapatkan data tentang sekolah, dan guru untuk mendapatkan informasi secara lisan tentang bagaimana guru menerapkan PPK, apa saja yang diperlukan, hambatan atau kendala yang ditemui dalam menerapkan PPK melalui budaya sekolah, serta solusi atau upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ditemui. c. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai bukti, berupa dokumen penting dari sekolah yang berupa sumber tertulis yang dapat membuktikan keabsahan data penelitian seperti profil sekolah, jadwal harian atau mingguan yang sengaja dibuat untuk memperkuat nilai-nilai utapa PPK yang dipilih sekolah sebagai bentuk habituasi, dan desain kurikulum sekolah yang memuat atau mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK. Selain itu, terdapat foto-foto dan video budaya sekolah yang mencerminkan PPK yang ditunjukkan oleh seluruh warga sekolah. G. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan peneliti sebagai instrumen utama dan menggunakan alat bantu untuk memperoleh data lapangan, alat bantu tersebut yaitu instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah alat ukur dalam penelitian yang digunakan untuk mengukur fenomena maupun sosial yang diamati (Sugiyono,2015: 102). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara. Instrumen pedoman observasi digunakan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan implementasi PPK melalui budaya

39 sekolah. Pedoman wawancara digunakan pada saat melakuakan wawancara kepada kepala sekolah dan guru. a. Pedoman Observasi Pedoman observasi digunakan peneliti pada saat pengamatan di sekolah untuk memperoleh data tentang sarana prasarana, penataan lingkungan sekolah dan bagaimana penerapan lima nilai karakter dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui budaya sekolah. Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Observasi No. Nilai Pokok Penguatan Pendidikan Karakter Indikator Kegiatan 1. Religius a. Mengucapkan salam b. Berdoa sebelum dan sesudah belajar c. Melaksanakan ibadah keagamaan d. Merayakan hari besar keagamaan e. Memperlakukan orang lain dengan cara tidak membeda-bedakan f. Menghargai perbedaan g. Tidak memaksakan kehendak orang lain h. Sistem pemilihan ketua kelas i. Mendasar pada setiap keputusan pada musyawarah mufakat j. Saling menghargai dan menghormati k. Guru menyayangi siswa dan siswa menghormati guru l. Menciptakan suasana kelas yang tentram m. Tidak menoleransi segala bentuk kekerasan n. Mendorong terciptanya harmonisasi kelas dan sekolah o. Menjaga lingkungan kelas dan sekolah p. Memelihara dan merawat tumbuhan dengan baik q. Tersedianya tempat sampah r. Menyediakan kamar mandi, air bersih, dan tempat cuci tangan s. Sekolah memberikan bantuan kepada siswa yang kurang mampu t. Melakukan kegiatan bakti sosial u. Melakukan kunjungan di daerah atau kawasan marginal v. Memberikan bantuan kepada lingkungan masyarakat yang kurang mampu w. Menyediakan kotak amal atau sumbangan 2. Nasionalis a. Guru dan siswa hadir tepat waktu b. Menjalankan tata tertib sekolah c. Menegakkan prinsip dengan memberikan Punishment bagi yang melanggar dan reward bagi yang berprestasi

40 Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Observasi No. Nilai Pokok Penguatan Pendidikan Karakter Indikator Kegiatan d. Memperingati hari-hari besar nasional e. Meneladani para pahlawan f. Melaksanakan upacara rutin di sekolah g. Memajang gambar-gambar tokoh pahlawan h. Menanamkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa i. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar j. Memajang bendera Indonesia, Pancasila, gambar presiden, serta simbol-simbol negara lainnya k. Bangga dengan karya Indonesia l. Melestarikan seni dan budaya bangsa 3. Mandiri a. Pengelolaan pembelajaran yang menantang b. Berkompetisi secara fair c. Memberikan reward pada siswa berprestasi d. Guru melatih siswa agar mampu bekerja sendiri e. Membangun kemandirian siswa melalui tugastugas yang bersifat individu f. Menciptakan ide-ide baru di sekolah g. Menghargai setiap karya yang unik dan berbeda h. Membangun suasana belajar yang mendorong munculnya kreatifitas siswa i. Sistem pembelajaran diarahkan untuk mengeksplorasi keingintahuan siswa j. Sekolah memberikan fasilitas, baik melalui media cetak maupun elektronik, agar siswa dapat mencari informasi yang baru k. Mendorong dan memfasilitasi siswa untuk gemar membaca l. Setiap pembelajaran didukung dengan sumber bacaan atau referensi m. Ada ruang baca dan perpustakaan n. Menyediakan buku yang sesuai tahapan perkembangan dan yang dapat menarik minat baca siswa 4. Gotong-royong a. Tidak memaksakan kehendak orang lain b. Sistem pemilihan ketua kelas c. Mendasar pada setiap keputusan pada musyawarah mufakat d. Mengabadikan dan memajang hasil karya siswa di sekolah e. Memberikan reward setiap warga sekolah yang berprestasi f. Melatih dan membina generasi penerus untuk mencoh hasil atau prestasi generasi sebelumnya g. Saling menghargai dan menghormati h. Guru menyayangi siswa dan siswa menghormati guru i. Menciptakan suasana kelas yang tentram j. Tidak menoleransi segala bentuk kekerasan k. Tidak membeda-bedakan dalam berkomunikasi l. Cinta damai dan peduli sosial

41 Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Observasi No. Nilai Pokok Penguatan Pendidikan Karakter Indikator Kegiatan 5. Integrasi a. Jujur dan tanggung jawab b. Membuat dan mengerjakan tugas secara benar c. Tidak menyontek d. Membangun koperasi atau kantin kejujuranmengerjakan tugas dan pekerjaan rumah dengan baik e. Bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan f. Melakukan piket sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan g. Mengerjakan tugas kelompok secara bersamasama b. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan peneliti dalam kegiatan wawancara terhadap kelapa sekolah dan guru. Wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), kendala, dan solusi dalam pengimplementasian Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui budaya sekolah di SDN Purwantoro 2 Malang. Pedoman wawancara digunakan sebagai panduan untuk mengetahui informasi mengenai implementasi PPK. Untuk membuat pedoma wawancara kepada kepala sekolah dan guru, peneliti mengembangkan kisi-kisi pedoman wawancara sebagi berikut. Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara No. Rumusan Masalah Indikator 1. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui budaya sekolah Implementasi Penguatan Pendidikan Krakter (PPK) melalui budaya sekolah Kebijakan sekolah, dalam hal ini yaitu nilai utama PPK yang diterapkan, jadwal harian/mingguan sebagai habituasi PPK, dan desain kurikulum sekolah yang memuat atau mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK 2. Kendala implementasi PPK melalui Kendala implementasi Penguatan Pendidikan budaya sekolah 3. Solusi implementasi PPK melalui Budaya Sekolah Krakter (PPK) melalui budaya sekolah Solusi yang dijalankan untuk implementasi Penguatan Pendidikan Krakter (PPK) melalui budaya sekolah

42 H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penelitian dari awal sampai akhir. Sehubungan dengan dilakukannya penelitian kualitatif, maka memerlukan prosedur penelitian yang sistematis. Menurut Lexy J.Moleong ada tiga tahapan yang perlu dilakukan dalam penelitian kulaitatif, diantaranya: 1. Tahap Pra Lapangan Yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah: a. Menyusun Rancangan Penelitian Menyusun rancangan penelitian yang dipilih peneliti, yaitu penelitian mengenai implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui budaya sekolah di SDN Purwantoro 2 Malang dengan rancangan awal menentukan masalah yang dibahas dalam penelitian tersebut beserta pembuatan proposal. b. Mengurus perijinan Peneliti harus mengurus surat perijinan dari pihak fakultas yang ditujukan kepada kepala sekolah tempat penelitian, yaitu SDN Purwantoro 2 Malang mengenai implementasi penguatan pendidikan karakter melalui budaya sekolah. c. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan Peneliti mulai menjajaki lapangan dan peneliti manfaatkan situasi tersebut untuk sekaligus membuat penilaian terhadap keadaan lapangan yaitu melihat keadaan dan latar belakang SDN Purwantoro 2 Malang.

43 d. Memilih dan memanfaatkan informasi Peneliti mulai memilih informan yang kedepannya dapat memberikan informasi yang dibutuhkan terkait permasalahan dan atau pembahasan yang terlibat dalam penelitian, yaitu tentang implementasi PPK melalui budaya sekolah di SDN Purwantoro 2 Malang. e. Menyiapkan perlengkapan penelitian Peneliti perlu melakukan penyiapan perlengkapan penelitian dengan tujuan dapat menunjukkan kesiapan peneliti untuk terjun ke lapangan melaksanakan penelitian. f. Memperhatikan etika penelitian Peneliti harus memperhatikan, memahami, dan menghormati etika dan norma-norma di lingkungan yang diteliti, yakni SDN Purwantoro 2 Malang. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah: a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri Peneliti harus memahami penelitian yang diteliti dengan baik agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan arah tujuan penelitian. Selain itu peneliti harus mempersiapkan diri agar penelitian bisa berjalan dengan baik. b. Memasuki lapangan Selama berada di lingkungan lapangan, peneliti hendaknya menjalin hubungan akrab dengan subjek supaya peneliti mendapatkan data yang objektif.

44 3. Tahap Analisa Data Pada tahap ini peneliti mulai melakukan prosedur analisa data terhadap data yang sudah dikumpulkan dari data observasi, wawancara, dan dokumentasi. I. Analisis Data Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Upaya yang dilakukan yaitu mengorganisasikan data, memilah data yang diperoleh menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari, dan menemukan pola. Menemukan apa yang penting dana pa yang dipelajari. Analisis data dalam penelitian dilakukan selama proses dan sesudah proses pengumpulan data dalam periode tertentu. Menurut Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, terdapat tiga tahapan dalam analisis data (dalam Sugiyono,2015: 246-252) diantaranya: 1. Data Reduction (reduksi data) adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Data dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi tentang implementasi PPK melalui budaya sekolah dipilih, dikelompokkan, dan disederhanakan. Pengelompokan data-data sesuai dengan fokus penelitian. 2. Data Display (penyajian data): Penyajian data dapat dibentuk menjadi grafik, bagan, diagram, dana atau yang lainnya. Data yang disajikan berkenaan dengan data terkait implementasi PPK melalui budaya sekolah di SDN Purwantoro 2 Malang. 3. Conclution Drawing (mengambil kesimpulan) : data yang disajikan disimpulkan atau dilakukan verifikasi yang bertujuan untuk menguji

45 kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya untuk memperoleh hasil penarikan kesimpulan tentang implementasi PPK melalui budaya sekolah di SDN Purwantoro 2 Malang. Tiga tahapan tersebut dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus. Sehingga proses analisis data yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi bisa memberikan hasil yang sesuai dengan arah tujuan penelitian. J. Pengecekan Keabsahan Data Data yang diperoleh dari penelitian perlu dilakukan pengecekan keabsahan data untuk menguji tingkat kepercayaan dan kebenaran data menjadi valid dan dapat diandalkan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diuji dengan triangulasi data baik secara sumber maupun teknik. a. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik adalah peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti pada penelitian ini memperoleh data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan pihak sekolah untuk mengetahui implementasi PPK di SDN Purwantoro 2 Malang. Langkah selanjutnya, agar data hasil wawancara sesuai dengan yang ada di lingkungan sekolah, maka peneliti melakukan observasi dan melihat dokumen dari sekolah serta mendokumentasikan kegiatan yang peneliti lakukan.

46 b. Triangulasi Sumber Triangulasi sumber adalah peneliti menggunakan sumber pengumpulan data yang berbeda dengan teknik yang sama. Untuk mengetahui implementasi PPK melalui budaya sekolah di SDN Purwantoro 2 Malang pada penelitian ini yang berperan sebagai sumber adalah kepala sekolah dan guru kelas III A, dan V B di SDN Purwantoro 2 Malang. Data yang diperoleh dideskripsikan dan dikategorikan mana pandangan yang sama, pandangan yang berbeda, dan mana yang spesifik dari kedua sumber data. Data yang telah dianalisis kemudian disimpulkan dan selanjutnya dimintakan kesepakatan dari sumber data yang diperoleh.