BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakanan adalah Penelitian Tindakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakanan adalah Penelitian Tindakan kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh anak didik kelompok B yang berjumlah 14 orang

BABIII TEKNIK PENELITIAN. bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki. tidak muncul lagi permasalahan di dalam kelas.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research),

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik

BAB III METODE PENELITIAN. Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Secara geografis TK Pembina terletak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas (PTK). Kunandar (Iskandar, 2011: 21) menyatakan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN. action research) karena ruang lingkup penelitiannya adalah kelas, yang berusaha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelompok B Paud Hidayatul

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan didalam kelas (Classroom Action research) atau biasa juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lapangan yaitu kurang berkembangnya kemampuan mengenal konsep bilangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di TK IKI PTP N VII ( Persero) Pusat Kecamatan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Swadaya yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). Ada beberapa pengertian penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di lapangan (TK), sekaligus mencari jawaban

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK TAMAN HARAPAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada program studi PG PAUD.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RA Al- Ihsan 1 terletak di Kp. Asem, Desa

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana memperbaiki proses pembelajaran

KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN (Permen No. 58 Tahun 2009) Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN KEGIATAN BERMAIN DALAM KELOMPOK PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 02 NGADILUWIH MATESIH TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut pendapat B.Uno, (2011:72), melaksanakan penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NA IM HIDAYATURROHMAH NIM : A53A100031

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penting, sebab dalam menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu secara umum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Marhamah Hasanah yang terletak di Jl. Terusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas,

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PAUD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsismi ( 2005 ) menyatakan bahwa :Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian kelas adalah suatu penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. membaca anak usia dini melalui penggunaan media gambar seri yang

PELAKSANAAN PERENCANAAN REFLEKSI

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut dipilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

Transkripsi:

21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakanan adalah Penelitian Tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan sementara itu. Muslihuddin (2009). Adapun selanjutnya Muslihuddin menjelaskan tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas diantaranya: 1. Untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam pendidikan dan pengajaran yang dihadapi oleh guru dan tenaga kependidikan, terutama yang berkenaan dengan masalah pembelajaran dan pengembangan materi pengajarannya. 2. Untuk memberikan pedoman bagi guru/ kepala sekolah untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem kerjanya agar menjadi lebih baik. 3. Untuk memasukan unsure-unsur pembaharuan dalam system pengajaran yang

22 sedang berjalan dan sulit untuk ditembus oleh upaya pembaharuan pada umumnya. 4. Untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi antara paktisi (dalam hal ini guru) dengan para peneliti akademis. Penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Menurut Arikunto dalam Suyadi (2012: 3) Penelitian Tindakan Kelas melalui program gabungan definisi dari tiga kata Penelitian dan Tindakan Kelas sebagai berikut : 1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu,yang dalam penelitian terbentuk rangkaian siklus kegiatan. 3. Kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan yaitu berbentuk siklus, Adapun prosedur Penelitian Tindakan Kelas menurut Muslihuddin (2009) adalah sebagai berikut: Penelitian Tindakan Kelas secara berurutan dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kemudian dilanjutkan dengan

23 tahap kedua yang diawali dengan revisi rencana, tindakan, observasi, refleksi. Tahapan terus berulang sampai interpensi yang dilakukan dianggap berhasil atau menunjukan terjadi perubahan. Menurut Lewin (1990, Iskandar, 2011 : 28), pelaksanaan penelitian ini menggunakan beberapa siklus bertahap yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Penelitian Tindakan kelas (PTK) secara prosedurnya adalah dilaksanakan secara partisifat atau kolaborasi bekerjasama, mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama, diskusi-diskusi yang bersifat analitik yang kemudian dilanjutkan kepada langkah refleksi-evaluatif atas kegiatan yang telah dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan, atau penyempurnaan pada siklus kedua dan seterusnya. Adapun siklus tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

24 Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Orientasi Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Tindakan Pengamatan Orientasi Perencanaan Berikut Perbaikan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Tindakan Pengamatan Dilanjutkan ke Siklus Berikut

25 C. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas secara berurutan dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua yang diawali dengan revisi, rencana, tindakan, observasi, refleksi. Tahapan terus berulang sampai intervensi yang dilakukan dianggap berhasil atau menunjukan terjadi perubahan perilaku. a. Tahapan Perencanaan Kegiatan diawali dengan mengidentifikasi masalah melalui observasi secara langsung di tempat penelitian, yaitu TK PGRI Desa Depok Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut. Melalui observasi tersebut ditemukan adanya permasalahan terkait dengan meningkatkan kemampuan membaca melalui kartu bergambar, permasalahan tersebut kemudian dirumuskan oleh peneliti menjadi bentuk pertanyaan penelitian dan kemudian dikembangkan menjadi tujuan penelitian sesuai dengan permasalahan di TK. Adapun tahapan perencanaan terdiri dari: 1) Permohonan ijin kepada kepala sekolah untuk melalukan penelitian 2) Merumuskan masalah b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan dari penelitian ini adalah terdiri dari dua siklus, masingmasing siklus terdiri dari dua aktivitas membaca yang dapat meningkatkan kemampuan membaca melalui kartu bergambar di TK PGRI I

26 Pakenjeng pada kelompok B. Adapun tahapan pelaksanaan siklus 1 diantaranya: 1) Pembukaan a) Kegiatan pembukaan sebelum memulai kegiatan membaca: o Berdoa sebelum kegiatan o Bernyanyi pagi hari o Bercakap-cakap tentang hari kemarin dan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu membaca o Guru menjelaskan apa saja yang harus dilakukan anak-anak pada saat Kegiatan membaca 2) Kegiatan inti o Pada siklus I anak di bagi dalam 3 kelompok dalam tindakan I dan 4 kelompok dalam tindakan II o Anak melakukan kegiatan membaca tindakan I berkebun, tindakan II permainan tradisional lomba bakiak o Guru mengajak anak bercakap-cakap sambil duduk di halaman sekolah agar setiap anak mengungkapkan perasaannya seperti bahagia dan sedih. o Guru melakukan evaluasi kegiatan membaca Setiap anak menceritakan kegiatan membaca sudah dilaksanakan

27 3) Istirahat o Berdoa, makan dan bermain di playground o Guru mengobservasi pada saat anak bermain di playground dan mengarahkan pada etika sosial pada setiap anak khususnya kelompok B 4) Penutupan Guru melakukan evaluasi seluruh kegiatan outdoor learn Berdoa sesudah kegiatan dan bernyanyi waktunya pulang Pulang sambil bersalaman membentuk lingkaran 5) Pelaksanaan siklus 2 Kegiatan siklus 2 merupakan lanjutan dari pada siklus 1 c. Tahap Observasi Untuk melakukan observasi, peneliti berkolaborasi dengan 1 orang guru yang ada di TK tersebut. Peneliti meminta bantuan kepada guru untuk mengisi lembar observasi yang telah disediakan.setiap kendala yang terjadi di lapangan dicatat serta dianalisis sekemampuan penulis. d. Tahap Refleksi Dalam tahap refleksi dilakukan setelah peneliti melaksanakan satu siklus yang terfokuskan pada berbagai aspek, antara lain: kendala yang dihadapi oleh anak dan guru selama kegiatan membaca berlangsung dan merefleksi anak yang mengalami peningkatan dalam membaca. Aktivitas

28 anak dalam kegiatan, evaluasi hasil belajar, serta catatan lapangan. Refleksi dilakukan untuk menganalisa semua data yang terkumpul. Dari hasil analisa tersebut, peneliti mengambil kesimpulan yang akan dijadikan dasar untuk membuat rencana tindakan berikutnya D. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di TK PGRI 1 Pakenjeng yang bertempat di Desa Depok Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut. Adapun pelaku tindakan adalah peneliti sendiri, karena peneliti adalah salah satu tenaga pendidik di TK PGRI 1 subjek penelitiannya adalah anak-anak TK tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 33 orang yang terdiri dari Kelompok A berjumlah 17 anak dan Kelompok B berjumlah 16 anak. E. Definisi Operasional Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan konteks yang akan diteliti, maka di bawah ini akan diuraikan definisi operasional penelitian 1. Membaca adalah kegiatan berbahasa berupa proses melisankan dan mengolah bahan bacaan secara aktif, membaca juga merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Membaca bukan hanya megucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan. Dengan demikian membaca pada hakikatnya merupakan suatu bentuk komunikasi tulis (Mulyono, 2003:200).

29 2. Kartu bergambar adalah sarana yang sangat di perlukan dalam menunjang keberhasilan proses belajar-mengajar. Alat Peraga menurut Depdiknas (2003) adalah benda /alat yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip/prosedur tertentu agar tampak lebih nyata /kongkret. Jadi Alat Peraga adalah sarana yang digunakan oleh guru untuk menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas agar pembelajaran tampak lebih nyata /kongkret sehingga siswa lebih mengerti. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi a. Pengamatan (Observasi) Observasi dilakukan untuk melihat sejauh mana proses pembelajaran berlangsung dan melihat dampak atau kontribusi pendekatan membaca dalam meningkatkan kemampuan membaca melalui kartu bergambar di TK PGRI I Pakenjeng. b. Wawancara Wawancara adalah suatu tekhnik pengumpulan data yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan anak dengan cara melakukan percakapan langsung, baik dengan anak maupun orang tua. Dengan wawancara guru dapat menggali lebih jauh kondisi objektif anak. Wahyudin & Agustin (2011)

30 Wawancara yang dilakukan oleh peneliti yaitu kepada guru kelas yang terkait dengan permasalahan penelitian tindakan kelas, sehingga diperoleh data yang berkenaan dengan meningkatkan kemampuan membaca melalui kartu bergambar di Taman kanak-kanak PGRI 1 Pakenjeng. c. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi selama proses pembelajaran berlangsung secara lebih jelas dan objektif serta data melengkapi data yang diperlukan. Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah berupa foto-foto terkait. Pada tahap pengumpulan data peneliti mengumpulkan seluruh data berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi dari mulai tahap awal penelitian, proses dan sampai pada akhir penelitian yang kemudian dianalisis sesuai dengan fokus masalah. Teknik atau pengolahan data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, yaitu data-data yang diperoleh dijelaskan dalam bentuk deskriptif atau dalam bentuk narasi.

31 G. Kisi Kisi Pengembangan Instrumen Tabel 3.1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK PGRI 1 DESA DEPOK KECAMATAN PAKENJENG VARIABE L Kemampun membaca SUB VARIABEL INDIKATOR TEKNIK PENGUMPULA N DATA A. menyebutkan dan menunjukkan huruf/ abjad dan simbol yang melambangkannya B. Merangkai suku kata menjadi kata C. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi huruf yang sama D. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf 1. Menyebutkan huruf/ abjad yang ada pada kartu bergambar 2. Menunjukkan simbol huruf /abjad yang ada pada kartu bergambar 1. Menyusun huruf menjadi kata 2. Menyusun suku kata menjadi kata sesuai dengan gambar 1. Menyebutkan katakata yang mempunyai huruf awal yang sama 2. Menyebutkan kata yangmempunyai huruf akhir yang sama 1. membaca gambar yang memiliki kata sederhana 2. Meniru tulisan kata yang yang sudah dilihatnya 3. Meniru tulisan kata yang ada di bawah gambar Observasi Observasi Observasi Observasi SUMBE R DATA Anak didik Anak didik Anak didik Anak didik Berdasarkan instrumen di atas selanjutnya disusun instrumen meningkatkan Kemampuan membaca melalui kartu bergambar di TK sebagai pedoman dalam

32 melakukan observasi, untuk meningkat kemampun membaca melalui kartu bergambar di sajikan pada tabel berikut ini Tabel 3.2 INSTRUMEN PENILAIAN ANAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI KARTU BERGAMBAR NO Indikator Item BB MB BSH BSB 1. Mengenal huruf 1. Anak mampu menyebutkan huruf vokal 2. Anak mampu menyebutkan huruf konsonan 2. Menyusun huruf menjadi kata 1. Merangkai kata dari huruf (a) 2. Merangkai kata dari huruf (i) 3. Merangkai kata dari huruf (u) 4. Merangkai kata dari huruf (s) 3. Menyebutkan huruf awal yang mempunyai bunyi yang sama 1. Anak mampu menyebutkan huruf awalnya (a) 2. Anak mampu menyebutkan huruf awalnya (i) 3. Anak mampu menyebutkan huruf awalnya (k) 3. Menyebutkan kata akhir yang 1. Menyebutkan kata-kata yang huruf akhirnya da

33 mempunyai bunyi yang sama 2. Menyebutkan kata-kata yang huruf akhirnya ah 3. Menyebutkan kata-kata yang huruf akhirnya an 4. Meniru tulisan kata yang ada di Meniru tulisan yang ada pada gambar macam-macam binatang bawah gambar Keterangan BB = Belum Berkembang MB = masih berkembang BSH = Berkembang sesuai harapan BSB = Berkembang sangat baik

34 Tabel 3.3 PEDOMAN OBSERVASI KINERJA PENDIDIK DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI KARTU BERGAMBAR Pengamatan Dimensi Kategori Kegiatan Ya Tidak Komentar Perencanaan kegiatan 1. Memetakan bidang kemampuan sesuai dengan kurikulum 2. Membuat rencana kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian 3. Merumuskan tujuan pembelajaran 4. Menyusun kegiatan peningkatan kemampuan membaca melalui kartu bergambar. Seting kelas 1. Mempersiapkan alat untuk kegiatan 2. Penataan kelompok untuk memudahkan pemantauan 3. Ruang kelas di tata sesuai Kesiapan Pendidik Kegiatan Pembelajaran dengan tema 1. Kesiapan untuk memberikan materi 2. Pendidik menguasai materi 3. Pendidik memberikan bimbingan 1. Pendiik mengkondisikan anak 2. Melakukan apersepsi melalui tanya jawab 3. Mengenal huruf vokal dan konsonan 4. Mengarahkan anak merangkai kata sesuai gambar 5. Mengarahkan untuk menyebutkan kata-kata yang mempunyai huruf awal dan huruf akhir yang sama. 6. Memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan sendiri

35 Media Evaluasi menyebutkan merangkai huruf 1. Kartu bergambar binatang 2. Kartu bergambar sayuran 3. Kartu bergambar mainan 1. Memberi penguatan kepada anak 2. Menilai anak dalam menyebutkan huruf 3. Menilai hasil kerja anak 4. Melakukan evaluasi setiap hari 5. Menilai hasil kerja anak 6. Melakukan evaluasi setiap minggu H. Analisis Data Teknik analisis data dilakukan sesuai dengan siklus pada prosedur penelitian dari mulai perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi dan dilakukan dalam dua siklus. Data-data yang sudah didapatkan berdasarkan observasi dan wawancara dianalisis dan dilihat apakah terdapat peningkatan setelah melalui dua siklus dalam prosedur penelitian atau tidak sama sekali. Melalui uji dua variable yaitu kondisi objektif sebelum menggunakan kegiatan oudoor learning dan setelah melalui pendekatan membaca, apakah terbukti bahwa tindakan tersebut dapat meningkatkan kemampuan membaca halus anak melalui membaca. I. Validasi Data Untuk menguji derajat kepercayaan atau derajat kebenaran penelitian, maka hasil dari analisis data penelitian divalidasi dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Member Chek yaitu memeriksa kembali kebenaran dan keterangan atau

36 informasi data yang diperoleh dari peneliti selama observasi, wawancara dan catatan lapangan berlangsung dari sumber data. Dalam kegiatan ini dilakukan guna menguji seberapa besar kebenaan yang ada dalam data tersebut. Yang dilakukan oleh peneliti di TK tersebut. b. Triangulasi yaitu memeriksa kembali kebenaran data dengan cara mengkonfirmasikan kepada guru pendamping dan memerikan pendapat pada saat bimbingan berupa temuan-temuan yang baru, sebagaimana penelitian penyusunan laporan. c. Audit Trial yaitu memeriksa kembali catatan yang ditulis oleh peneliti atau kesalahan dalam metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengambil keputusan. d. Expert Opinion yaitu pada tahap ini dilakukan konsultasi atau pengecekan dari hasil temuan penelitian kepada para ahli sebagai pembimbing dalam meningkatkan kemampuan membaca kemudian memperoleh arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang dikemukakan.