BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Flowchart adalah sebagai alur logika perancangan pada suatu alat. Mulai. Perancangan alat. Pembuatan gambar kerja

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang diletakkan terhadap spesimen dan bahan, baik bahan yang digunakan pada

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

TEKNOLOGI PERTANIAN RANCANG BANGUN MESIN PENGEPRES SHEET DENGAN POMPA HIDROLIK PADA PENGOLAHAN KARET STUDI KASUS PT


METODE PENELITIAN. 1. Perancangan dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai januari 2017

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

BAB III PERANCANGAN CONTAINER DAN CONVEYOR ROKOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN. Pemodifikasian dongkrak ulir mekanis menjadi dongkrak ulir elektrik dengan

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. A. Kajian singkat dari Mesin Pencacah Rumput Pakan Ternak 1. Rumput gajah ( Pennisctum purpureum)

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN MANUFAKTUR MESIN PENGADUK MEDIA TANAM JAMUR

BAB I PENDAHULUAN. menunjang proses produksi, salah satunya mesin perajang (Slicer Machine).

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 15. Gambar teknik perontok padi hasil rancangan (O-Belt Thresher) 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB X MESIN KETAM DAN MESIN SERUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MESIN BOR. Gambar Chamfer

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN

PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MESIN PEMOTONG RUMPUT MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK AC 100 WATT

2. Mesin Frais/Milling

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Perancangan Mesin Press Briket 3.1.1 Diagram Alir Perancangan Flowchart adalah sebagai alur logika perancangan pada suatu alat Mulai Sumber-sumber masukan Tinjauan Pustaka Perancangan alat Pembuatan gambar kerja Penyediaan bahan Proses pemesinan Assembling Uji coba Selesai 14

15 3.1.2 Mesin Press Briket Salah satu sumber energi yang sangat popular selama ini digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah minyak bumi, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan bahan bakar minyak (BBM), yaitu sumber yang asalnya dari fosil. Cadangan tersebut tidak dapat ditambah atau diperbaharui lagi meskipun eksplorasi terus ditingkatkan, bahkan yang terjadi justru sebaliknya semakin hari cadangannya semakin menipis, kemungkinan beberapa tahun kemudian minyak bumi tersebut akan habis. Pembuatan mesin press briket ini adalah salah satu alat yang bermanfaat guna memberikan solusi untuk masyarakat terutama golongan terendah, dengan adanya alat ini sedikit banyaknya sangat bisa membantu menanggulangi apabila suatu saat nanti bahan bakar minyak sudah tidak ada lagi. Sedangkan batasan rancangan sebagai prasyarat pengguna ditetapkan sebagai berikut : Mesin Press dapat diopersikan dengan sangat mudah Ringan atau minimal sama dengan berat yang berada dipasaran Dimensi proposional Mudah untuk perawatan Aman Hasil pembuatan maksimal Harga bersaing dengan produk sebelumnya 3.1.3 Fungsi Produk Mesin Press Briket Tahap selanjutnya konsep produk dikembangkan menjadi perancangan produk dengan pendekatan Black-Box dikembangkan suatu transformasi energi untuk menjalankan produk yang telah didefinisikan diatas. Transformasi energi tersebut dapat dijelaskan melalui bentuk diagram blog fungsi. Selanjutnya dari diagram blog fungsi dibuat matrik morfologi sebagai susunan alternatif fungsi yang merealisasikan perubahan transformasi energi tersebut.

16 3.1.4 Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja alat pencetak briket ini adalah suatu prinsip kerja di mana tekanan di peroleh dari dongkrak hidrolik karena diberikan tekanan dan fluida mengalir dari silinder hidrolik ke silinder piston untuk mendorong piston keluar. Untuk menggerakkan dongkrak kami merancang menggunakan mesin penggerak agar lebih praktis dan mempermudah pengguna untuk melakukannya. Campuran briket yang telah di ukur dan di aduk melalui beberapa proses setelah itu di masukkan ke dalam tabung cetakan untuk di press. Pada atas cetakan terdapat besi penahan untuk proses penekanan bahan saat mesin bekerja, dan briket siap untuk dicetak. Gunakan tuas pengungkit dongkrak untuk melakukan pengepresan, maka batang piston akan keluar menekan adukan briket dalam cetakan dengan tekanan sesuai yang diinginkan. Apabila briket sudah selesai di press sesuai dengan tekanan seterusnya buka katup bawah pada dongkrak untuk menurunkan pegas agar bisa mengambil hasil pengepresan tadi, buka kunci pada tabung mesin press, angkat briket, dan briket bisa digunakan. 3.1.5 Blog Fungsi Fungsi dapat dideskripsikan sebagai aliran energi, aliran material dan aliran informasi, yang telah digambarkan sebagai blog fungsi dengan aliran masuk dan aliran keluar. Jenis energi dapat berupa energi mekanik listrik, atau termal. Ketika energi tersebut dialirkan maka dapat disimpan, ditransformasi, dialihkan, dll. Gambar 3.1 Blok Fungsi

17 3.1.6 Diagram Blok Perancangan Alat Pada diagram ini akan menjelaskan secara umum komponen yang terdapat pada mesin press briket. Gambar 3.2 Diagram Blok Perancangan Alat 3.1.7 Diagram Alir Perancangan Mesin Press Briket Diagram alir perancangan merupakan suatu proses kelanjutan dari diagram alir konsep diatas. Diagram alir perancangan ini menyangkut proses perancangan part hingga gambar detail akhir. A. Komponen-Komponen Mesin Press Briket Komponen-komponen utama alat Pencetak Briket Serutan Kayu Dengan Parameter Bentuk Serutan, Campuran Bahan, Dan Jumlah Lubang : 1. Rangka Alat 2. Tabung Penampungan Bahan 3. Takaran 4. Mixer 5. Motor

18 6. Tuas Penyambung 7. V- Belt / Ribbed Belt 8. Pulley 9. Gearbox 10. Roda gigi 11. Penyangga atas Cetakan Briket 12. Tabung Cetakan Briket 13. Batang Tengah Tabung Cetakan Briket 14. Pengunci Pada Cetakan 15. Dongkrak Hidrolik 1. Rangka Alat Rangka alat pada pembuatan mesin press ini terbagi menjadi 3 yaitu : Rangka Alat Press Briket Rangka berfungsi sebagai tempat pemasangan komponen penyusun alat dan untuk mengakomodasi mekanisme kerja dari alat pencetak. Gambar 3.3 Rangka Alat Press Briket Rangka Takaran, Mixer Dan Dudukan Penampung Bahan Rangka takaran, mixer dan dudukan penampung Bahan berfungsi untuk meletakkan takaran, mixer, penampung dan mesin penggerak

19 Gambar 3.4 Rangka Takaran, Mixer, Dan Dudukan Penampung Bahan Rangka Penampung Rangka penampung berfungsi untuk menyangga penampung dari samping dan juga sebagai penyambung kerangka, antara kerangka bawah dan atas. Gambar 3.5 Rangka penampung 2. Tabung Penampung Bahan Tabung penampung bahan berfungsi untuk menampung bahan dengan kapasitas tertentu guna untuk mempermudah pengguna alat sehingga tidak lagi memerlukan wadah untuk meletakkan bahan dan campuran.

20 Gambar 3.6 Tabung Penampung Bahan 3. Takaran Takaran berfungsi untuk menakar bahan dan campuran agar hasil pengepressan briket sama ketika briket sudah jadi. Takaran dalam pembuatan Alat Press Briket ini terbagi menjadi 2, yaitu : 1. Takaran Pada Penampungan Bahan Gambar 3.7 Takaran Pada Penampungan Bahan 2. Takaran Setelah Pencampuran Bahan Gambar 3.8 Takaran Setelah Pencampuran Bahan

21 4. Mixer Mixer berfungsi untuk mencampurkan bahan sehingga menjadikan semua bahan yang dicampurkan tercampur khususnya penggunaan mixer pada pengolahan briket ini, Komponen Mixer : 1. Poros 2. Pisau Gambar 3.9 Takaran Setelah Pencampuran Bahan 5. Motor Pada mesin pengepress briket ini menggunakan dua (2) mesin yaitu untuk menggerakkan mixer dan menggerakkan dongkrak : a. Mesin penggerak mixer Fungsinya untuk membantu putaran mixer agar lebih maksimal saat bahan di aduk dan juga hasilnya lebih merata dibandingkan dengan mengaduk secara manual. Mesin yang digunakan untuk pengadukan mixer adalah ¼ PK

22 Gambar 3.10 Mesin penggerak mixer b. Mesin penggerak hidrolik (dongkrak) Fungsi mesin tersebut untuk menggerakkan tuas hidrolik dengan kekuatan mesin sehingga memompa hidrolik untuk menaikkan tabung cetakan keatas hingga menyentuh penyangga atas, maka bahan campuran akan tertekan sampai padat sesuai dengan keinginan kita. Mesin yang digunakan untuk pengadukan mixer adalah 1 PK Gambar 3.11 Mesin penggerak hidrolik (dongkrak) 6. Tuas Penyambung Tuas penyambung fungsinya untuk memompa dongkrak hidrolik. Gambar 3.12 Tuas penyambung

23 7. V- Belt / Ribbed Belt V-Belt Atau Ribbed Belt, pada dasarnya prinsip kerja keduanya adalah sama, dimana berfungsi sebagai penyambung daya poros yang satu ke poros yang lain melalui pully seiring mengikuti laju putaran pada mesin atau alat yang dikaitkan. Gambar 3.13 V-Belt Atau Ribbed Belt 8. Pulley Pulley berfungsi menghantarkan gaya. pada penggunaan briket pulley ini berfungsi sebagai penerus putaran mesin menuju gearbox. Gambar 3.14 Pulley 9. Gearbox gearbox berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya mesin kesalah satu bagian mesin lainnya, sehingga unit tersebut dapat bergerak menghasilkan sebuah pergerakan baik putaran maupun pergeseran. Gearbox merupakan suatu alat khusus

24 yang diperlukan untuk menyesuaikan daya atau torsi (momen/daya) dari motor yang berputar, dan gearbox juga adalah alat pengubah daya dari motor yang berputar menjadi tenaga yang lebih besar. Gambar 3.15 Gearbox 10. Roda Gigi Fungsi Roda gigi ada bermacam-macam, tapi untuk pembuatan alat ini fungsi roda gigi hanya untuk mengubah kecepatan putar suatu daya yang dalam hal ini saya sebut motor, roda gigi yang digunakan adalah roda gigi lurus. Gambar 3.16 Roda Gigi 11. Penyangga Atas Cetakan Briket Penyangga Atas Cetakan Briket berfungsi untuk menahan tekanan dari tabung cetakan yang didorong oleh dongkrak, dengan adanya tekanan antara penyangga atas dan dongkrak dari bawah maka otomatis bahan akan terjepit sampai menjadi padat.

25 Gambar 3.17 Penyangga Atas Cetakan Briket 12. Tabung Cetakan Briket Tabung cetakan briket berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan yaitu sekam padi dan tepung topioka yang sudah tercampur. Setelah bahan sudah dimasukkan kedalam cetakan maka dongkrak siap di naikkan untuk proses pengepressan. Tabung cetakan briket harus terbuat dari bahan yang kuat karena tekanan yang muncul saat proses pengepressan sangat besar. Gambar 3.18 Tabung Cetakan Briket 13. Batang Tengah Tabung Cetakan Briket Batang Tengah Tabung Cetakan Briket berfungsi untuk memberikan celah atau lubang ditengah pada briket saat pengepressan. Fungsi lubang ditengah pada briket yaitu untuk membantu udara masuk kedalam briket saat pembakaran

26 Gambar 3.19 Batang Tengah Tabung Cetakan Briket 14. Pengunci Pada Cetakan Pengunci pada cetakan terletak pada samping cetakan yang berfungsi untuk membuka dan menutup cetakan, 15. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik berfungsi sebagai alat untuk mengepress campuran bahan baku briket yang terletak pada cetakan. Dongkrak hidrolik ini merupakan piston yang bekerja secara Single Acting Cylinder (Silinder Kerja Tunggal. Batang dongkrak berfungsi sebagai batang piston yang keluar untuk mendorong suatu benda khususnya pada penggunaan pembuatan briket ini adalah untuk mendorong tabung cetakan naik keatas sampai menyentuh penyangga atas untuk melakukan pengepressan bahan baku briket. Dongkrak ini berkapasitas 3 ton. Gambar 3.20 Dongkrak hidrolik

27 3.1.8 Prinsip Solusi Langkah selajutnya adalah pencarian prinsip solusi untuk sub-fungsi metode yang digunakan adalah metode kombinasi yaitu dengan mengkombinasiakan semua solusi yang ada dalam bentuk matriks. Adapun prinsip solusi sebagaimana terlihat pada tabel 3.1 Bustami Ibrahim, Hary Sukma Pradinata (2015). Tabel 3.1 Matrik Solusi No Prinsip solusi dan sub fungsi 1 2 3 A Tampungan B Mixer C Takaran D Energi penggerak E Dongkrak F Frame

28 3.1.9 Mengkombinasikan Dan Menetapkan Prinsip Kerja Yang Cocok Penentuan kombinasi ditujunjukan dengan tabel pemilihan variasi struktur fungsi untuk mesin press briket, pada tabel dibawah ini terdapat pemilihan dari sub fungsi sehingga menjadi prinsip solusi secara keseluruhan yang memungkinkan untuk diwujudkan dengan memilih kriteria pemilihan dengan benar. Dari tabel dibawah, didapatkan alternative solusi perancangan mesin press briket sebagai berikut : KONSEP 1 = A2+B3+C1+D3+E1+F1 KONSEP 2 = A3+B2+ C1+D3+E3+F1 KONSEP 3 = A1+B2+C1+D3+E3+F2

29 1. Pengembangan Konsep Produk Pertama Skets dari konsep mesin press briket dapat dilihat dari gambar berikut : Gambar 3.21 Skets konsep Produk Pertama Keterangan : Konsep ini menggunakan tampungan bahan dan perekat yang berbentuk tabung, setelah bahan dimasukkan kedalam tampungan lalu tarik plat bawah pada tampungan, maka bahan akan jatuh kedalam mixer, dimana didalam mixer itu bahan akan diaduk. Pisau pengaduk pada mixer adalah menggunakan ulir. Tenaga untuk memutar pengaduk mixer itu menggunakan mesin listrik diteruskan kegearbox dan poros pengaduk dengan perantara pulley, belt, gear dan rantai. Setelah bahan rata diaduk langsung dituang kedalam takaran dan dorong plat yang terletak pada takaran sehingga bahan masuk kedalam cetakan. Untuk melakukan Pengepressan ialah menggunakan dongkrak gunting, dongkrak gunting ini digerakkan oleh tenaga mesin litrik yang diteruskan kegearbox, lalu gearbox akan memutar tuas dongkrak, maka dongkrak dan cetakan akaan naik dan proses Press pun akan terjadi.

30 2. Pengembangan Konsep Produk Kedua Gambar 3.22 Skets konsep Produk Kedua Keterangan : Konsep ini menggunakan tampungan bahan dan perekat yang berbentuk prisma segitiga, setelah bahan dimasukkan kedalam tampungan lalu tarik plat bawah pada tampungan, maka bahan akan jatuh kedalam mixer, dimana didalam mixer itu bahan akan diaduk. Didalam mixer terdapat beberapa pisau dimana fungsi pisau adalah mengaduk bahan serutan dengan perekat. Tenaga untuk memutar pengaduk mixer itu menggunakan mesin listrik diteruskan kegearbox dan poros pengaduk dengan perantara pulley, belt, gear dan rantai. Setelah bahan rata diaduk langsung dituang kedalam takaran dan dorong plat yang terletak pada takaran sehingga bahan masuk kedalam cetakan. Untuk melakukan Pengepressan ialah menggunakan dongkrak hidrolik, dongkrak hidrolik ini digerakkan oleh tenaga mesin litrik yang diteruskan kegearbox, lalu gearbox akan memutar tuas dongkrak maka tuas akan turun naik memompa dongkrak untuk menaikkan silinder yang sudah dilas dengan cetakan. saat naik, bahan akan tertekan antara beban dari dongkrak dan penahan atas, maka setelah dipress turunkan silinder dongkrak dan jadilah sebuah briket.

31 3. Pengembangan Konsep Produk Ketiga Gambar 3.23 Skets konsep Produk Ketiga Keterangan : Konsep ini menggunakan tampungan bahan dan perekat yang berbentuk limas segi empat yang disambung dengan kubus, setelah bahan dimasukkan kedalam tampungan lalu tarik plat bawah pada tampungan, maka bahan akan jatuh kedalam mixer, dimana didalam mixer itu bahan akan diaduk. Didalam mixer terdapat beberapa pisau dimana fungsi pisau adalah mengaduk bahan serutan dengan perekat. Tenaga untuk memutar pengaduk mixer itu menggunakan mesin listrik diteruskan kegearbox dan poros pengaduk dengan perantara pulley, belt, gear dan rantai. Setelah bahan rata diaduk langsung dituang kedalam takaran dan dorong plat yang terletak pada takaran sehingga bahan masuk kedalam cetakan. Untuk melakukan Pengepressan ialah menggunakan dongkrak hidrolik, dongkrak hidrolik ini digerakkan oleh tenaga mesin litrik yang diteruskan kegearbox, lalu gearbox akan memutar tuas dongkrak maka tuas akan turun naik memompa dongkrak untuk menaikkan silinder yang sudah dilas dengan cetakan. saat naik, bahan akan tertekan antara beban dari dongkrak dan penahan atas, maka setelah dipress turunkan silinder dongkrak dan jadilah sebuah briket.

32 3.1.10 Pemilihan Model Rancangan Mesin Pemilihan model ini tujuannya ialah untuk mendapatkan desain rancangan yang sesuai untuk kebutuhan yang kita perlukan. Dengan memilih model desain ini dapat menentukan efesiensi dari kerja mesin, sehingga mesin dapat bekerja dengan baik dan sempurna. Penilaian ini bisa untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan desain sebelumnya, sudah di tentukan bahwa desain varian ketiga lah yang sesuai dengan kriteria. Kriteria-kriteria pemilihan yang perlu diperhatikan adalah: Maintenance, dimaksudkan mesin dapat dibongkar-pasang ulang dengan lebih mudah, baik saat penggantian bagian mesin yang rusak ataupun penyetelan pada bagian mesin. Efesiensi waktu dapat lebih baik karena bongkar-pasang dapat dilakukan lebih singkat. Ekonomis, nilai jual mesin dapat ditekan dengan tidak mengurangi kekuatan mesin dan mesin masih bisa beroperasi dengan baik. Tabel 3.2 Pemilihan Desain Mesin Mekanisme Alat Kriteria Bobot Rangka Transmisi Rank Rank Modifikasi 30% 3 Baik 3 Baik Maintenance 40% 3 Baik 3 Baik Ekonomis 30% 2 Sedang 3 Baik Total 100% Keterangan penilaian keseluruhan mesin : Baik = 3 Sedang = 2 Buruk = 1

33 Dari keterangan diatas maka di pilihlah konsep desain nomor 3 sesuai kebutuhan masyarakat untuk membantu produksi briket serutan kayu. 3.1.11 Proses Pembuatan Alat Pencetak Briket Bagian ini yang yang dibahas adalah proses pembuatan komponen-komponen utama dari Alat Pencetak Briket Serutan Kayu Dengan Parameter Bentuk Serutan, Campuran, Dan Jumlah Lubang : 1. Rangka Alat Rangka alat terbuat dari baja dengan profil persegi. Profil ini dipotong sesuai dengan ukuran yang direncanakan, kemudian disambungkan dengan las listrik. Terutama untuk pemasangan penyangga atas press briket harus benar-benar kuat karena pada saat pengepressan tekanan yang dimunculkan sangat besar, sehingga sangat memungkinkan las-lasan jabol karena tekanan yang diberikan tidak sesuai dengan kekuatan las. Pada alat landasan dibor terlebih dahulu untuk dibuat lubang yang nantinya akan dipasang baut sebagai tempat dudukan dongkrak. Setelah itu, hasil sambungan las dirapikan dengan menggunakan mesin gerinda tangan. 2. Penekan Atas Penekan Atas dipotong dan dibubut sesuai dengan ukuran yang di tentukan, kemudian lengan penekan juga dipotong sesuai dengan ukuran yang ditentukan, beri lubang tengan sesuai dengan batang tengah yang ada dicetakan. Setelah itu, penekan atas dilas dengan lengan penekan dan dilas juga pada rangka press briket. Kemudian penekan atas yang telah selesai dilas pada rangka alat, hasil sambungan las dirapikan dengan menggunakan mesin gerinda tangan. 3. Cetakan Cetakan dipotong dan dibubut sesuai dengan ukuran yang ditentukan. setelah itu, cetakan dipotong 2 untuk memasang engsel dan pengunci pada cetakan agar mempermudah pengambilan briket saat mesin press sudah selesai bekerja, kemudian sambungakan pada besi penyangga hidrolik yang sudah dirangkai dengan

34 cara mengelas bagian tabung dan hidrolik, sehingga cetakan dan hidrolik menjadi satu bagian. 4. mixer Mixer terbuat dari bahan plat stainless teralis yang dibentuk seperti prisma segitiga tetapi pada bagian bawah di buat menjadi lengkungan agar bahan terkumpul pada bagian tengah bawah sehingga mempermudah proses pengadukan, yang berfungsi untuk mengaduk bahan dalam mixer adalah sebuah poros dilengkapi dengan plat besi yang di las pada poros, sehingga apabila poros tersebut berputar maka bahan dalam mixer akan teraduk, untuk menggerakkan poros tersebut adalah menggunakan mesin listrik dan gearbox. Cara kerjanya adalah pada mesin dan gearbox dipasang roda gigi, kemudian pasangkan rantai untuk penyambung putaran, dari putaran gearbox yang sudah di atur akan memutar poros dalam mixer. 5. Tabung Penampung Bahan Tabung penampung bahan di buat dari bahan Stainless yang dibentuk menjadi persegi panjang dan lengkungan miring dibawah tapungan serta dibuat tabung takaran. Tabung penampung dibuat dua (2) pasang yang digunakan untuk menampung bahan sekam padi dan tepung topioka. Cara membuatnya adalah dengan memotong bahan dengan pemotong besi kemudian dibentuk sesuai rancangan, untuk menyambungkan antara tabung tampungan dengan takaran bawah yaitu menggunakan las, pas pada bagian-bagiannya hingga tidak ada celah untuk bahan keluar dari tampungan. 6. Takaran Takaran dibuat dari bahan stainless yang dibentuk seperti trapesium yang terbalik, pada takaran terdapat 4 lubang yang masing-masing lubang memiliki ukuran sama, ukuran lubang didapat dari pembagian ukuran 1 cetakan yang dibagi 4, jadi apabila bahan dari takaran bahan yang 4 itu dimasukkan kedalam cetakan, maka cetakan akan terisi penuh, cara pembuatannya adalah dengan cara memotong bahan itu dengan pemotong besi kemudian dibentuk sesuai dengan rancangan dan cara untuk menetukan ukurannya itu adalah dengan menggunakan sigmat. Setelah

35 takaran jadi, pasang pada rangka menggunakan las untuk menyatukan antara takaran dengan rangka. 3.1.12 Cara Kerja Alat Press Briket Serutan Kayu Cara kerja alat press briket serutan kayu untuk menghasilkan sebuah briket yaitu : 1. Masukkan kedua bahan kedalam tampungan mesin press briket 2. Tarik takaran atas pada tampungan untuk menjatuhkan bahan kedalam mixer 3. Colok dan nyalakan mixer untuk mengaduk bahan agar bisa tercampur rata 4. Setalah diaduk matikan mesin pengaduk 5. Buka pengunci pada belakang mixer 6. Tuangkan bahan yang sudah tercampur tadi kedalam takaran yang sudah dibuat 7. Atur besi pada cetakan untuk menentukan jumlah lubang briket saat dicetak 8. Setalah takaran terisi semua, tarik takaran tersebut menuju cetakan untuk mengisi cetakan dengan bahan agar bisa dicetak 9. Dorong kembali takaran tadi ketempat semula 10. Colok dan nyalakan mesin press untuk proses penekanan bahan untuk pembuatan briket 11. Setelah briket selesai dipress, matikan mesin lalu buka penutup udara pada dongkrak, silinder dongkrak akan turun 12. Buka pengunci cetakan pada samping cetakan, angkat briketnya 13. Lepas besi tengah pada cetakan satu persatu 14. Briketpun siap di ambil