PENGARUH RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-5 TAHUN DI DESA LEMAHMULYA, KEC. MAJALAYA.

dokumen-dokumen yang mirip
Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

Oleh : Suyanti ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

Jesicca Omega Tarabit Program Studi DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

Umi Sa adah, Asih Setyorini

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENGAL ANGUS KABUPATEN TANGERANG

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK AL-MUSTAQIM LUWUK TAHUN Juwita dan Erni Yusnita Lalusu

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN MOTIVASI DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

TUMBUH KEMBANG BAYI 0-6 BULAN MENURUT STATUS ASI DI PUSKESMAS TELAGA BIRU PONTIANAK

sasaran/kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. 11 Kinerja

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Hubungan Peran Ibu dalam Stimulasi Dini dengan Perkembangan Anak Usia Toddler di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode penting dalam masa tumbuh kembang seorang anak adalah masa

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENERAPAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA NGAMPEL KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DESA PTT DALAM PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN :

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN KADER DALAM REVITALISASI POSYANDU DI DESA SUKAMURNI KABUPATEN BEKASI TAHUN Andri Salman ABSTRAK

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

GAMBARAN HASIL PELAKSANAAN KPSP, TDL, TDD ANAK USIA 4 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

ABSTRAK. Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar

ANALISIS BAURAN PEMASARAN (7P) TERHADAP PEMILIHAN PEGADAIAN SEBAGAI SARANA MEMPEROLEH DANA JANGKA PENDEK (STUDI PADA MASYARAKAT CONDET,JAKARTA TIMUR)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

oleh pengelola PAUD yang baik dan yang kurang bauk di Kabupaten Bengkulu Selatan?

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kembang. Semarang. : Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada. bulan April-Mei 2015

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA DI DESA KALIGONO. Pratiwi Dyah Kusumanti, Elvy Nurika Zulaicha

Yulisetyaningrum ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

Transkripsi:

PENGARUH RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-5 TAHUN DI DESA LEMAHMULYA, KEC. MAJALAYA. Maria Alia Rahayu 1, Lilis Suryani 2, Irma Yanti 3 e-mail : mariaaliarahayu@gmail.com, lilisfayra@gmail.com, irma_wibisono79@yahoo.com Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Singaperbangsa Karawang ABSTRAK Di Indonesia sekitar 5-10% anak mengalami keterlambatan perkembangan. Berat badan lahir merupakan salahsatu faktor kunci pembangunan disemua aspek perkembangan. Berdasarkan hasil survey pendahuluan didapati dari 5 anak balita 1 diantaranya mengalami kondisi perkembangan dengan status meragukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh riwayat berat badan lahir dengan perkembangan anak usia 2-5 tahun. Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling sebanyak 36 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji statistic Chi Square dan regresi logistik ordinal. Adapun hasil penelitian nya didapati prosentase anak yang status perkembangannya meragukan lebih banyak terjadi pada anak yang memiliki riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelompok anak yang pertumbuhanya dianggap tidak normal, akan tetapi setelah dilakukan uji stastistik didapati nilai P = 0,089. Dengan hasil uji statistik tersebut dapat disimpukan bahwa riwayat berat badan saat lahir dan pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap perkembangan anak. Kesimpulan ini bersifat definitif, karena sejumlah faktor perancu seperti faktor genetic, kuantitas dan intensitas perhatian, kasih sayang, interaksi anak dan ibu, stimulasi dini, dan faktor-faktor psikososial lainnya, mungkin menutupi perbedaan perkembangan yang sesungguhnya.perlunya untuk melakukan stimulasi dini pada setiap anak agar perkembangannya optimal. Kata kunci : Perkembangan, Berat Badan Lahir Pendahuluan Fase terpenting dalam perkembangan anak adalah usia antara 2-5 tahun yaitu merupakan periode keemasan (golden age) dalam proses 45 P a g e

perkembangan. Di Indonesia sekitar 5-10% anak mengalami keterlambatan perkembangan. Badan Lahir (BBL) merupakan salah satu faktor kunci pembangunan di semua aspek perkembangan. Dimana berat badan lahir yang rendah dapat dikaitkan dengan perkembangan, pendidikan, dan perilaku yang merugikan di masa mendatang. Oleh karena itu harus mendeteksi dini tumbuh kembang anak. Untuk menilai perkembangan anak banyak instrumen yang dapat digunakan salah satunya yaitu KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Presentase berat badan bayi baru lahir menurut Provinsi, Riskesdas 2013 di Indonesia terdapat 85% dengan berat badan lahir normal dan 15% dengan berat badan lahir yang tidak normal (10,2% BBLR dan 4,8% BBLL). Sedangkan di Jawa Tengah terdapat 9,7% BBLR, dengan ranking ke-16 di Indonesia (Kemenkes RI, 2014). Akibat perkembangannya terhambat, karena kurangnya deteksi tumbuh kembang, maka anak akan kurang mampu menyesuaikan dan melakukan tugas sehari hari. Bahkan, pada akhirnya juga menghambat perkembangan akademik anak. Kecamatan Majalaya, Desa Lemahmulya merupakan salah satu daerah yang berada di Karawang bagian kota. Berdasarkan hasil survey pendahuluan didapati dari 5 anak balita 1 diantaranya mengalami kondisi perkembangan dengan status meragukan, serta masih ditemukan beberapa anggapan masyarakat yang mengkhawatirkan anaknya akan mengalami masalah perkembangan yang diakibatkan karena berat badan saat lahir itu adalah rendah. 46 P a g e

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan riwayat berat badan lahir dengan perkembangan pada anak usia 2-5 tahun di wilayah Desa Lemahmulya Kec. Majalaya, Kab Karawang. Metode Desain, tempat dan waktu penelitian Penelitian bersifat analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Desa Lemahmulya pada bulan April hingga November 2018. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 2-5 tahun di Desa Lemahmulya Kec.Majalaya Kabupaten Karawang Tahun 2018 dengan Purpusive sampling sejumlah 36 (sampel minimal) Analisa Data Analisa Univariat Dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian. Analisa ini menghasilkan distribusi dan persentasi dari tiap variable. (Notoatmodjo,2005). Penentuan persentase (P) terhadap variabel menggunakan rumus (Budiarto, 2002) sebagai berikut : P = x 100 % P = Persentase F = Frekuensi N = Jumlah seluruh observasi 47 P a g e

2. Analisa Bivariat Analisa Bivariat yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dua variabel terikat. Analisa data menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) artinya jika nilai P 0,05 berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel, jika P > 0,05 maka tidak ada hubungannya. 3. Analisa Multivariat Analisa regresi dilakukan untuk mengetahui variabel independen (Berat badan lahir) memengaruhi perkembangan anak dan uji statistik yang digunakan adalah uji regresi logistik. Hasil Penelitian a. Analisis univariat i. Perkembangan Tabel 5.1 Disitribusi Frekuensi Berdasarkan Status Perkembangan pada Anak Balita di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya. Status Frekuensi Persentase (%) Perkembangan Meragukan 5 13,9 Sesuai 31 86,1 Total 36 100 Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa balita yang memiliki status perkembangan meragukan sebanyak 5 orang (13,9 %) lebih sedikit dibanding dengan status perkembangan sesuai yaitu sebanyak 31 orang (86,1%). ii. Pertumbuhan 48 P a g e

Tabel 5.2 Disitribusi Frekuensi Berdasarkan Status Pertumbuhan pada Anak Balita di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya. Status Pertumbuhan Frekuensi Persentase (%) Tidak Normal 8 22,2 Normal 28 77,8 Total 36 100 Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa balita yang memiliki status pertumbuhan tidak normal sebanyak 8 orang (22,2 %) lebih sedikit dibanding dengan status pertumbuhan normal yaitu sebanyak 28 orang (77,8%). iii. Riwayat Berat Tabel 5.3 Disitribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat Berat Badan Lahir pada Anak Balita di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya. Berat Badan Lahir Frekuensi Persentase (%) BBLR 4 11,1 Tidak BBLR 32 88,9 Total 36 100 Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa balita yang memiliki riwayat berat badan lahir BBLR sebanyak 4 orang (11,1 %) lebih sedikit dibanding dengan riwayat berat badan tidak BBLR yaitu sebanyak 32 orang (88,9%). 49 P a g e

b. Analisis bivariat i. Tabel 5.4. Distribusi Berdasarkan Riwayat Berat Badan lahir dan Status Perkembangan pada Anak Balita 2-5 Tahun di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya. Riwayat Berat Status P value Badan Lahir Perkembangan Total Meraguk Sesuai an F % F % F % BBLR Tidak BBLR 2 3 50,0 9,4 2 29 50,0 90,6 4 32 100 100 0,084 Total 5 13,9 31 86,1 36 100 Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa anak yang memiliki status perkembangan yang meragukan lebih banyak terjadi pada anak yang memiliki riwayat berat badan lahir BBLR dibandingkan dengan dengan anak yang tidak BBLR. Nilai hasil uji statistik didapati nilai P = 0,084 > 0,05 (nilai alpha) sehingga dapat disimpulkan anak yang lahir dengan BBLR belum tentu akan mengalami masalah di perkembangannya. ii. Tabel 5.5. Distribusi Berdasarkan Pertumbuhan dan Status Perkembangan pada Anak Balita 2-5 Tahun di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya. Pertumbuhan Status Perkembangan Meraguka Sesuai Total n F % F % F % P value 50 P a g e

Tidak Normal 2 50,0 6 75,0 8 100 Normal 3 9,4 25 89,3 28 100 0,305 Total 5 13,9 31 86,1 36 100 Berdasarkan tabel 5.5 didapati bahwa anak yang status perkembangannya meragukan lebih banyak terjadi pada kelompok anak yang pertumbuhannya dianggap tidak normal (50%) dibandingkan dengan kelompok anak yang masuk kedalam kategori normal. (9,4%). Nilai ujia statistik didapati nilai P = 0,305 (> 0,05). Sehingga dapat disimpulkan kelompok anak yang pertumbuhannya dianggap tidak normal (gizi kurang/gizi berlebih) tidak akan mempengaruhi secara signifikan terhadap perkembangan anak. c. Analisis Multivariat Tabel 5.4 Nilai Coefisien Pengaruh Riwayat Berat Badan Lahir dan Pertumbuhan Anak Balita usia 2-5 Tahun di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya. Model (Constant ) Berat badan 1 bayi saat dilahirkan Pertumbu han_all Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s t Sig. B Std. Error Beta 1,090,355 3,070,004,403,199,366 2,020,052,006,151,008,042,967 51 P a g e

1. Pengujian hipotesis pertama (H 1) Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh riwayat berat badan lahir terhadap perkembangan adalah sebesar 0,052 >0,05 sehingga dapat disimpulka bahwa H1 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh riwayat berat badan lahir terhadap perkembangan. 2. Pegujian hipotesis kedua (H2) Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai Sig untuk pengaruh pertumbuhan terhadap perkembangan adalah sebesar 0,967 Tabel 5.5 Hasil Uji ANOVA Pengaruh Riwayat Berat Badan Lahir dan Pertumbuhan Terhadap Perkembangan Anak Balita usia 2-5 Tahun di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya. Model Sum of Squares Df Mean Squar e F Sig. Regressio n,587 2,294 2,605,089 b 1 Residual 3,719 33,113 Total 4,306 35 Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai signifikan untuk pengaruh riwayat berat badan lahir dan pertumbuhan secara simultan terhadap perkembangan adalah sebesar 0,089 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh 52 P a g e

riwayat berat badan lahir dan pertumbuhan secara simultan terhadap perkembangan. B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian didapati berdasarkan prosentase anak yang status perkembangannya meragukan lebih banyak terjadi pada anak yang memiliki riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelompok anak yang pertumbuhanya dianggap tidak normal, akan tetapi setelah dilakukan uji stastistik didapati nilai P = 0,089. Dengan hasil uji statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa riwayat berat badan saat lahir dan pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap perkembangan anak. Kesimpulan ini bersifat definitif, karena sejumlah faktor perancu seperti faktor genetic, kuantitas dan intensitas perhatian, kasih sayang, interaksi anak dan ibu, stimulasi dini, dan faktor-faktor psikososial lainnya, mungkin menutupi perbedaan perkembangan yang sesungguhnya terjadi pada anak balita dari kedua kelompok tersebut. Berat badan lahir rendah dianggap sebagai faktor resiko yang kuat untuk keterlambatan perkembagan motorik (Chaves, dkk, 2015). Bayi BBLR rentan tehadap abnormal tanda tanda neurologis, koordinasi dan reflex, karena komplikasi neonatal yang menyebabkan perkembangan deficit motor dan dan penundaan pada anak yang menunjukan gangguan motorik yang akan mempengaruhi fungso tangan dan kinerja sekolah mereka (Nazi, 2012). Berdasarkan teori tersebut tentu menjadi hal yang berbeda dengan hasil penelitian ini. Adapu perbedaan tersebut bisa saja terjadi karena ada 53 P a g e

beberapa hal yang mungkin disebabkan oleh berbagai faktor lain yang mempengaruhi perkembangan tersebut, diantaranya pemeberian stimulasi yang baik. Menurut Depkes (2006) stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan dan ayah yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti/pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing masing dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing masing dan dalam kehidupan sehari hari. Pemberian stimulasi ini bisa diberikan berbagai cara, seperti mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman, menggunakan alat bantu/permainan yang sederhana dan aman. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan menetap. Berdasarkan pendapat Adolp, dkk (2007) bahwa 3 tanda untuk menunjukan keberhasilan perkembangan misal untuk motorik (1) melakukan pergerakkan, (2) perilaku yang tertanam dalam lingkungan fisik yang kaya dengan informasi sensorik, dan membutuhkan persepsi utuk tindakan yang efektif, dan (3) pengembangan motorik berdasarkan budaya dari pengasuhan. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian ini yang berjudul Hubungan antara riwayat berat badan lahir dengan perkembangan pada anak usia 2-5 tahun adalah berat badan lahir tidak terdapat adanya hubungan yang signifikan antara riwayat berat badan lahir dengan perkembangan pada anak usia 2-54 P a g e

5 tahun. Hal tersebut bisa terjadi karena disebabkan oleh faktor lain diantaranya stimulasi perkembangan yang baik, meskipun beberapa teori menjelaskan tentang patofisiologi dari berat badan ketika lahir akan mempengaruhi banyak hal salah satunya perkembangan pada anak, tetapi ketika satu kondisi dan lain hal BB saat lahir bayi tersebut rendah, orang tua bisa memaksimalkan di area stimulasinya sehingga dampak dari BB saat lahir tidak begitu akan mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya, selama stimulasi dilakukan dengan baik dan diperhatikan oleh orang orang terdekat serta lingkungan dari anak tersebut. Daftar Pustaka A.M.Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press, 2011. Aticeh, Pengetahuan Kader Meningkatkan Motivasi dalam Melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 2, Nomor 2, Maret 2015, hlm : 71-76, 2015. Atmarina, Dian, Peran Tenaga Kesehatan Dalam Implementasi Kebijakan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Kabupaten Pekalongan, Tesis Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2011. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) Tahun 2013, Jakarta, 2013. Badriah, Dewi Laelatul, Penelitian Ilmu-ilmu Kesehatan. Bandung: Multazam, 2009. Dewi, Feti Kumala. Efektifitas SDIDTK Terhadap Peningkatan Angka Penemuan Dini Gangguan Tumbuh Kembang Pada Anak Usia Balita di Posyandu Teluk Wilayah Puskesmas Purwokerto Selatan. Stikes Harapan Bangsa Purwokerto Dinkes Karawang, Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Tahun 2015, Karawang, 2015. 55 P a g e

Kemenkes, Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar K. K. RI, ed., Jakarta: RI, Kemenkes, 2014. Kementrian Kesehatan RI, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 369/Menkes/SK/III/2007, Jakarta, 2007. Maritalia, dewi, Analisis Pelaksanaan Program Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Balita Dan Anak Pra Sekolah Di Puskesmas Kota Semarang Tahun 2009, Tesis Universitas Diponegoro, Semarang, 2009. Nazriah, Konsep dasar kebidanan. Jogjakarta: Fitramaya, 2009. Notoatmodjo, soekidjo, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2012. Robbins, S.P, Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi Edisi Kelima (Terjemahan) Jakarta, Erlangga, 2002. Siragar & Harini. Teori belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010 Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Ed.2. Jakarta: EGC, 2015. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfa Beta, 2015. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfa Beta, 2015. 56 P a g e