Jl. Tamansari No.1 Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
1 2

Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Adaptational Outcomes pada Remaja di SMA X Ciamis yang Mengalami Stres Pasca Aborsi

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini kita dihadapkan pada berbagai macam penyakit, salah satunya

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PENGGUNAAN STRATEGI COPING PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI JURUSAN BK ANGKATAN 2008 FIP UNJ

Hubungan antara Social Support dengan Self Esteem pada Andikpas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung

Prosiding Psikologi ISSN:

Abstrak. Kata kunci:

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

STRATEGI KOPING PADA ORANG YANG MEMILIKI INDERA KEENAM (COPING STRATEGIES OF PEOPLE WHO HAVE SIXTH SENSE)

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress/Coping Stress MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

Prosiding Psikologi ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. dihimpun hanya berdasarkan stres dan strategi penanggulangan stres pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk uji coba instrumen telah dilakukan pada 30 orang ibu yang memiliki anak

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penelitian. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Hubungan antara Persepsi Dukungan Wali Kelas dengan Self Efficacy Siswa di SMK TI-Garuda Nusantara

BAB V HASIL PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci:, problem focused coping, emotional focused coping, SECAPA-AD. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Stres merupakan kata yang sering muncul dalam pembicaraan masyarakat

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK

Prosiding Psikologi ISSN:

Hubungan antara Hardiness dengan Coping Strategy pada Guru Sekolah Inklusi di SDN Putraco Indah Bandung

Prosiding Psikologi ISSN:

Lecture 6 Response to Illness

BAB I PENDAHULUAN. sebagai seorang ibu. Wanita sebagai Ibu adalah salah satu dari kedudukan sosial yang

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS KOGNITIF DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA FAST-TRACK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN CITRA TUBUH ( BODY IMAGE) SISWI USIA SEKOLAH DENGAN MENARCHE DI KECAMATAN SALE ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang otomotif, setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak bermunculan berbagai jenis penyakit yang tidak dapat

GAMBARAN COPING STRESS PADA WANITA MADYA DALAM MENGHADAPI PRAMENOPAUSE SKRIPSI HILMAYANI NASUTION

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki masa pensiun merupakan salah satu peristiwa di kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang untuk dapat beraktivitas dengan baik. Dengan memiliki tubuh yang

Prosiding Psikologi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang didirikan untuk

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

BAB V PENUTUP. menjadi tidak teratur atau terasa lebih menyakitkan. kebutuhan untuk menjadi orang tua dan menolak gaya hidup childfree dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa karakteristik anak autis, yaitu selektif berlebihan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP STRATEGI COPING STRES PADA WANITA SINGLE PARENT DEWASA AWAL (STUDI DI KECAMATAN PERAK JOMBANG)

Kata kunci : derajat stres, strategi coping stress, Boarding School

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress. mengurangi distres. Menurut J.P.Chaplin (Badru, 2010) yaitu tingkah laku

PENGARUH RATIONAL-EMOTIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP PENINGKATAN STRATEGI COPING MENGATASI KECEMASAN MENGHADAPI PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan. pembangunan pada berbagai bidang. Dalam melaksanakan pembangunan dan

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa

Jurnal Counseling Care Volume 1, Nomor 1, Bulan April, 2017 PROFIL DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA SISWA DI SMP NEGERI KECAMATAN BATANG KAPAS PESISIR SELATAN

STUDI MENGENAI DERAJAT STRES DAN COPING STRATEGY PADA KOAS FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ANGKATAN 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress pada Perempuan Berstatus Cerai dengan memiliki Anak

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab 2 akan dibahas landasan teori dari variabel-variabel yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kebahagiaan seperti misalnya dalam keluarga tersebut terjadi

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah

: Strategi Koping, Siswa kelas XII, Ujian Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang mampu menjadi jembatan menuju kemajuan, dan

Metode Penelitian Populasi dan Sampel

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

STUDI KASUS GAMBARAN COPING STRES PADA MAHASISWI PEKERJA SEKS KOMERSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan bisa menjadi dambaan tetapi juga musibah apabila kehamilan

HUBUNGAN ANTARA COPING STRESS DENGAN BULLYING PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH KUDUS. Herlin Eviani, Jati Ariati *

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Perkembangan masyarakat dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja.

Coping pada Ibu yang Berperan Sebagai Orangtua Tunggal Pasca Kematian Suami

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

Studi Mengenai Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Sikap pada Ibu yang Memiliki Anak Autism Spectrum Disorder Karya Ilmiah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Strategi Coping. ataupun mengatasi Sarafino (Muta adin, 2002). Perilaku coping merupakan suatu

PENGATASAN STRES PADA PERAWAT PRIA DAN WANITA

I. PENDAHULUAN. istilah remaja atau adolenscence, berasal dari bahasa latin adolescere yang

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA SISWA AKSELERASI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i ABSTRAK...iii ABSTRACT...iv DAFTAR ISI...v

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perawat dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan. Penyakit-penyakit kronis tersebut, di antaranya: kanker,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

Studi Komparatif Mengenai Resiliensi Remaja Korban Sodomi di Desa X dan di Desa Y Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Deficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress. gunakan dalam menghadapi situasi stressfull (dalam Smet, 1994).

STRATEGI COPING DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN AKADEMIK PADA REMAJA YANG ORANG TUANYA MENGALAMI PERCERAIAN NASKAH PUBLIKASI

Perfeksionisme dan Strategi Coping: Studi pada Mahasiswa Tingkat Akhir

Transkripsi:

Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Coping Strategy Pada Remaja yang Mengalami Kehamilan tidak diinginkan (KTD) di Kec. Gununghalu Kab. Bandung Barat. The Relationship of Parent's Social Support with In Teenagers Who Experienced Unplanned Pregnancy in Gununghalu Sub-district, Bandung Barat District. 1 Herna Hermawati Lieyani, 2 Eni N Nugrahawati 1,2 Prodi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 herna.herma@gmail.com, 2 enipsikologi@gmail.com Abstract. Herna Hermawati Lieyani (10050012231). The Relationship of Parent's Social Support with In Teenagers Who Experienced Unplanned Pregnancy in Gununghalu Sub-district, Bandung Barat District. Many teenagers who had premarital sex have resulted in Unplanned Pregnancy. The efforts conducted by teenagers to reduce stress due to the feeling of depressed is called as coping strategy. To conduct coping strategy, these teenager requires social support. The purpose of this research was to examine the significance of Social Support with. The measuring instruments used were the social support from Sarafino (1994) and from Lazarus &Folkman (1984). The subjects were amounted to 30 teenagers who experienced Unplanned Pregnancy in Gununghalu Subdistrict, Bandung Barat District. Data processing used the Chi-square correlation test. The results indicated sign = 0.011, α = 0.05, C = 0, 421). The degree on the relationship between Social Support with Coping Strategy was 42.1%. This means that Social Support has a significant relationship towards Coping Strategy. Of 30 subjects, teenagers with high social support were amounted to 16 people with the percentage of 53.3%, 13 people used the Problem-Focused and 3 people used Emotion- Focused. Whereas, teenagers with low social support were amounted to 14 people with the percentage of 46.7%, 5 people used the Problem-Focused and 9 people used the Emotion-Focused. Keywords: Teenagers, social support, coping strategy Abstrak. Herna Hermawati Lieyani (10050012231). Hubungan Dukungan Sosial Orang Tua dengan Pada Remaja yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat. Banyak remaja yang telah melakukan hubungan seks pranikah sehingga mengakibatkan Kehamilan Tidak Diinginkan. Upaya yang dilakukan oleh remaja untuk mengurangi stres karena tertekan dinamakan sebagai coping strategy. Untuk melakukan coping strategy remaja membutuhkan dukungan sosial. Tujuan penelitian ini untuk melihat signifikasi antara Dukungan Sosial dengan. Alat ukur yang digunakan ialah dukungan sosial dari Sarafino (1994) dan dari Lazarus & Folkman (1984).Jumlah subjek sebanyak 30 remaja yang mengalami KTD di Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat. Pengolahan data menggunakan uji korelasi chi kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keeratan yang signifikan antara Dukungan Sosial dengan ( C = 0, 421). Besarnya derajat hubungan antara Dukungan Sosial dengan yaitu 42.1%. Artinya Dukungan Sosial mendapatkan hubungan yang cukup signifikan terhadap. Dari 30 subjek, remaja yang mendapatkan dukungan sosial yang tinggi sebanyak 16 orang dengan prosentase 53,3 %, sebanyak 13 orang menggunakan coping strategy Problem Focused Coping dan 3 orang menggunakan coping strategy emotion Focused Coping. Sedangkan, remaja yang memiliki dukungan rendah sebanyak 14 orang dengan prosentase 46,7 %, sebanyak 5 orang menggunakan coping strategy yang berpusat pada masalah (Problem Focused Coping) dan sebanyak 9 orang menggunakan coping strategy yang berpusat pada emosi (emotion Focused Coping). Kata Kunci : remaja, dukungan sosial, coping strategy 775

776 Herna Hermawati Lieyani, et al. A. Pendahuluan Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, masa melakukan eksperimen dan mencoba perilaku baru dalam merespon berbagai situasi baru sehingga masa remaja menghadirkan begitu banyak tantangan, karena banyaknya perubahan yang harus dihadapi, mulai dari perubahan fisik, biologis, psikologis dan juga sosial (Geldard & Geldard, 2010). Masa remaja adalah masa ekplorasi seksualitas ke dalam identitas seseorang (Santrock, 2007). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Utomo (dalam Sarwono, 2007) remaja putri mengatakan bahwa hubungan seksual dilakukan karena ingin menunjukkan rasa cinta, takut ditinggalkan, dipaksa oleh pacar, tidak mau dianggap tidak laku karena masih perawan, ingin mencoba-coba bahkan sampai pada pergaulan yang menyesatkan. Pendapat ini didukung oleh Santrock, (dalam Sarwono, 2007), alasan-alasan mengapa remaja berhubungan seks antara lain dipaksa (Wanita 45% dan Pria 23%), merasa sudah siap (Wanita 51% dan Pria 59%), butuh dicintai (Wanita 45% dan Pria 23%) dan takut diejek teman karena masih gadis atau perjaka (Wanita 35% dan Pria 43%). Dengan situasi seperti ini, dapat menimbulkan masalah pada remaja yaitu salah satunya adalah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) pada usia remaja. KTD adalah kehamilan yang dialami seorang perempuan yang sebenarnya belum menginginkan atau sudah tidak menginginkan hamil (BKKBN, 2007). Sedangkan menurut Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) bahwa KTD merupakan suatu kondisi dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran akibat dari kehamilan. Munculnya tekanan yang dirasakan oleh remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan dapat berpotensi menimbulkan stres. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi memerlukan pemecahan sebagai upaya untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap masalah dan tekanan yang menimpa mereka. Konsep untuk memecahkan permasalahan ini disebut dengan coping. Coping dilakukan untuk menyeimbangkan emosi individu dalam situasi yang penuh tekanan. Coping merupakan reaksi terhadap tekanan yang berfungsi memecahkan, mengurangi dan menggantikan kondisi yang penuh tekanan (Rustiana, 2003). Untuk dapat melakukan respon terhadap stres secara efektif maka individu memerlukan dukungan sosial. Sebagaimana dikemukakan oleh Smet (1994) bahwa salah satu faktor yang dapat mengubah pengalaman stres adalah dengan mencari dukungan sosial. Menurut Yusuf dan Nurihsan (2005: 266) dukungan sosial dapat diartikan sebagai pemberian bantuan atau pertolongan terhadap seseorang yang mengalami stres dari orang lain yang memiliki hubungan dekat (kerabat atau teman). Berdasarkan uraikan diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah Seberapa signifikan hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan pada remaja yang mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat. B. Landasan Teori Dukungan Sosial Sarafino (1994) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan yang dirasakan, kepedulian, penghargaan, atau bantuan yang diterima seseorang dari orang lain atau kelompok. Orang yang merasa memperoleh dukungan sosial yakin bahwa dirinya dicintai dan diperhatikan, dihargai dan merasa bahwa dirinya bernilai, serta menjadi bagian dari sebuah jaringan (kelompok), seperti menjadi bagian dari keluarga atau organisasi masyarakat, yang bisa memberikan materi, pelayanan dan perlindungan yang menguntungkan setiap saat apabila diperlukan dan pada saat mengalami bahaya. Dukungan sosial diklasifikasikan menjadi lima aspek, yaitu: Volume 3, No.2, Tahun 2017

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan... 777 1. Dukungan Emosional (Emotional Support) : Ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan. 2. Dukungan Penghargaan (Esteem Support) : Ungkapan penghargaan yang positif pada individu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan. 3. Dukungan Instrumental (Instrumental Support) : Individu merasa mendapat bantuan langsung berupa jasa, waktu, fasilitas atau uang. 4. Dukungan Informasi (Informational Support) : Individu merasa mendapat nasehat, petunjuk, saran, informasi, atau feedback. 5. Dukungan Jaringan/Kelompok (Network Support) : Dukungan yang berkaitan dengan penerimaan sosial dan hubungan personal yang akrab. Coping adalah suatu tindakan merubah kognitif secara konstan dan merupakan suatu usaha tingkah laku untuk mengatasi tuntutan internal atau eksternal yang dinilai membebani atau melebihi sumber daya yang dimiliki individu (Lazarus & Folkman, 1984). Lazarus dan Susan Folkman mengkategorikan beberapa bentuk strategi penanggulangan, yaitu : Problem-focused coping 1. Confrontative coping; menggambarkan upaya-upaya agresif untuk mengubah keadaan atau masalah, juga menggambarkan suatu tingkat permusuhan, tingkat kemarahan dan pengambilan resiko. 2. Planful problem solving; usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap menekan dengan cara yang hati-hati, bertahap, dan analitis dalam mengatasi masalah yang terjadi. Emotion focused coping 1. Self-control; usaha untuk meregulasi perasaan ketika menghadapi situasi yang menekan. 2. Seeking social support; menggambarkan upaya-upaya untuk mencari dukungan informasi dukungan yang dapat dilihat dan dukungan emosional dalam upaya menyesuaikan perasaan dan tindakan yang diambil. 3. Distancing; menggambarkan reaksi menjaga jarak akan permasalahan yang terjadi, melepaskan diri atau berusaha tidak melibatkan dalam permasalahan, juga menyangkut menciptakan pandangan-pandangan yang positif. 4. Positive reappraisal; suatu usaha dalam menemukan makna positif terhadap masalah yang dialami dengan tujuan untuk pengembangan diri. 5. Accepting responsibility; dimana individu menyadari peran diri dalam permasalahan yang dihadapi, bersamaan dengan hal itu mencoba membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik. 6. Escape/avoidance; usaha untuk mengatasi situasi menekan dengan lari dari situasi tersebut atau menghindarinya dengan beralih pada hal lain seperti makan, minum, merokok, atau menggunakan obat-obatan. Psikologi,Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

778 Herna Hermawati Lieyani, et al. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tabel 1. Hasil Perhitungan Statistik Chi Kuadrat dan Koefisien Kontingensi C Dukungan Sosial dan Variabel Hasil Perhitungan Kesimpulan 2 = 5. 458 Terdapat hubungan yang Dukungan Sosial Asymp sign. = 0.011 signifikan antara dengan Coping α = 0.05 Dukungan Sosial dengan Strategy C = 0.421 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh 2 = 5.458 dengan nilai Asymp sign. = 0.011<α = 0.05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Dukungan Sosial dengan pada remaja yang mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kecamatan Gununghalu. Dari hasil tersebut didapat koefisien kontingensi C = 0. 421. Hal ini berarti besarnya derajat hubungan antara Dukungan Sosial dengan sebesar 42.1%. Artinya Dukungan Sosial memiliki hubungan yang sedang signifikan terhadap, sedangkan sisanya yakni sebesar 57.9% variabel Coping Strategy dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Tabel 2. Tabulasi Silang (Frekuensi dan Prosentase) antara Dukungan Sosial dengan Problem Focused Emotion Focused Total DukunganSosial Tinggi 13 3 16 43.3% 10.0% 53.3% Rendah 5 9 14 16.7% 30.0% 46.7% Total 18 12 30 60.0% 40.0% 100.0% Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar remaja yang mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat memiliki karakteristik dukungan sosial yang tinggi sebanyak 16 orang dengan prosentase sebesar 53,3% yang menggunakan bentuk dari yang berpusat pada masalah (Problem Focused Coping)sebanyak 13 orang (43,3%) dan yang menggunakan bentuk yang berpusat pada emosi (Emotion Focused Coping) sebanyak 3 orang (10,0%). Volume 3, No.2, Tahun 2017

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan... 779 Persentase Dukungan Sosial 100% 80% 60% 40% 20% Dukungan Sosial 0% Tinggi (16 orang) Rendah (14 orang) Diagram 1. Diagram Batang Prosentase Dukungan Sosial Gambar 1 menunjukkan sebagian besar remaja yang mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat memiliki karakteristik dukungan sosial yang tinggi. Remaja yang mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) dalam menghadapi setiap permasalahannya terutama kaitannya dalam menghadapi kondisi hamil yang tanpa perencanaan sebelumnya dianggap sebagai suatu tantangan yang harus dijalani. Remaja tersebut membutuhkan dukungan dari orang tuanya untuk menjalani peran barunya. Distribusi Frekuensi Aspek-Aspek Dukungan Sosial Aspek-aspek Dukungan Sosial 30,0% 10,0% 23,3% 16,7% 20,0% Emotional Esteem Support Support (3 orang) (7 orang) Instrumental Informational Support (5 orang) Support (9 orang) Network Support (6 orang) Diagram 2. Diagram Batang Aspek-Aspek Dukungan Sosial Secara umum dapat disimpulkan bahwa sebagian besar remaja yang mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat mendapatkan Informational Support dengan jumlah terbesar yaitu sebanyak 9 orang (30,0%). Hal tersebut menyatakan bahwa sebagian besar remaja merasakan dukungan informasi yang diberikan oleh orang tua berupa merasa diberikan saran, nasehat ketika menghadapi kesulitan, merasa diingatkan oleh orang tua ketika melakukan kesalahan. Psikologi,Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

780 Herna Hermawati Lieyani, et al. 100% 80% 60% 40% 20% 0% 60% Problem Focused Coping (18 orang) 40% Emotion Focused Coping (12 orang) Diagram 3. Diagram Batang Berdasarkan diagram 3 dapat menunjukkan bahwa sebagian besar remaja yang mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat menggunakan bentuk yang berpusat pada masalah (Problem Focused Coping) yaitu sebanyak18 orang (60%) dan yang menggunakan Emotion Focused Coping sebanyak 12 orang (40%) D. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara Dukungan Sosial orang tua dengan pada remaja yang mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan yang cukup signifikan antara Dukungan Sosial dengan pada remaja yang mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat, dengan nilai C= 0,421. 2. Sebanyak 16 orang mendapatkan dukungan sosial yang tinggi dengan prosentase sebesar 53,3%, sebanyak 13 orang menggunakan coping strategy yang berpusat pada masalah (Problem Focused Coping) dan 3 (tiga) orang menggunakan coping strategy yang berpusat pada emosi (emotion Focused Coping). Sedangkan, remaja yang mendapatkan dukungan sosial yang rendah sebanyak 14 orang dengan prosentase sebesar 46,7 %, sebanyak 5 (lima) orang menggunakan coping strategy yang berpusat pada masalah (Problem Focused Coping) dan 9 (sembilan) orang menggunakan coping strategy yang berpusat pada emosi (Emotion Focused Coping). E. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang diajukan peneliti adalah: 1. Bagi orang tua diharapkan tetap untuk mengupayakan suatu hubungan yang baik dengan dengan anak walaupun anak tersebut mengalami hamil. Remaja membutuhkan orang tua mereka untuk bersandar. Dengan hubungan yang tetap terjalin baik maka remaja akan mampu mengatasi permalahan yang sedang Volume 3, No.2, Tahun 2017

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan... 781 dihadapinya. 2. Bagi lembaga atau komunitas yang melindungi anak dan wanita agar bisa mengadakan program mengenai kesehatan reproduksi dan program pencegahan kehamilan pranikah. Misalnya mengadakan penyuluhan, pelatihan, seminar. 3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan pembahasan fenomena Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), agar dapat melihat aspek-aspek lain untuk melihat perkembangan pada remaja yang mengalami KTD. Daftar Pustaka Lazarus, Richard S & Susan Folkman. (1984). Stress, Appraisal, and coping. New York. Springer Publishing Company Gottieb, Benjamin H. (1983). Social Support Strategies. California: Sage Publication. Allen, Bem. P. (1990).Personality, Social, and Biological Perspective onpersonal Adjustment. California. Brooks/Cole Publishing Company. Arikunto, Suharsimi. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta. PT Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. (1999). Penyusunan Skala Psikologi.Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Hurlock, E. (1996). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan. Jakarta. Erlangga. Lestari, Sri. (2012). Psikologi Keluarga.Yogyakarta. Kencana Prenada Media Group. Murphy, K. R., & Davidshofer, C. O., (1988).Psychological Testing: Principles & Aplications. USA. Pretince Hall, Inc. Noor, Hasanuddin. (2009). Psikometri; Aplikasi Dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Tingkah Laku. Bandung. Jauhar Mandiri. Rueger S, (2010). Relationship Between Multiple Sources of Perceived Social Support and Psychological and Academic Adjustment in Early Adolescence: Comparison Across Gender. Jurnal Youth Adolescence.Northern Illinois University. USA. Santrock, J. W. (2012). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup.Jakarta. Erlangga. Sarafino, Edward P. (1994). Health Psychology: Biopsychosocial Interaction, Second Edition. New York. John Wiley & Sons.Inc. Sarason, Barbara, R. (1990). Social Support; An Interactional View. USA: John Willey & Sons. Inc. Siregar, Syofian. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Prenadamedia Group. Taylor, Shelley, E. (2012). Health Psychology, Eighth Edition. New York. Mc Graw- Hill, Inc. Effendi, R, W., Tjahjono, E. 1999. Hubungan Perilaku Coping dan Dukungan Sosial Dengan Kecemasan Pada Ibu Hamil Anak Pertama. Jurnal: Anima.Vol 14, No. 54, Hal 214-228 Herdiansyah, H. 2007. Kecemasan Dan Strategi Coping Waria Pelacur.Jurnal: Indigenous. Vol 9, No 1, Hal 96-107 Psikologi,Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017