BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode studi kasus. Bogdan dan Taylor (1982 dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode fenomenologi. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Tohirin,

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berlandaskan pada filsafah positivisme, digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan berparadigma deskriptif-kualitatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II PROSEDUR PENELITIAN. A. Jenis dan Ruang Lingkup dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menggambarkan locus of control pada pasangan suami isteri yang hamil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis, Pendekatan dan Spesifikasi Penelitian. lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif atau

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lesan dari orang-orang dan perilaku yang

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data, dan untuk penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III METODE PENELITIAN. Margomulyo, Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Berdasar paradigma yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis dan pendekatan Penelitian. kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di PT. PG. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan pengamatan dan mencari data deskriktif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. campuran (mixed methods) antara metode kualitatif dengan metode kuantitatif. Mixed

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Media Dakwah KH.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengeksplorasi gambaran umum remaja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai sasaran, seorang peneliti perlu menggunakan suatu metode yang tepat,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Bogdan dan Taylor (1982 dalam Moleong, 1996) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller (1986 dalam Moleong, 1996) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Secara khusus, peneliti menggunakan jenis kualitatif dengan metode studi kasus dimana ini sebagai inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan. Tujuan dari studi kasus adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan spesifikasi studi kasus. Menurut Nazir (1988) studi kasus atau penelitian kasus (case study), adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek penelitian dapat saja 44

45 individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subjek. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari studi kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Studi kasus lebih mengkaji variabel yang cukup banyak pada jumlah yang kecil. Berkaitan dengan penelitian ini, pendekatan studi kasus di anggap paling lebih sesuai karena penelitian ini mengetahui bagaimana self regulated learning pada mahasiswa berprestasi. Kedua orang mahasiswa berprestasi tersebut adalah mahasiswa tingkat akhir jurusan sistem perkapalan dan dan teknik fisika di ITS Surabaya. Kedua subyek tersebut merupakan gambaran dari mahasiswa berprestasi ideal. Mereka dapat melampaui evaluasi secara baik dan mendapatkan hasil atau nilai akademik yang baik pula, mendapatkan berbagai penghargaan di bidang akademik maupun non-akademik serta memiliki kemampuan berbahasa asing. B. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian akan dilakukan di kampus tempat mahasiswa tersebut menempuh perkuliahan yaitu kampus ITS Surabaya. C. Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland (1984 dalam Moleong, 1996) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data tersebut meliputi data tentang

46 latar belakang subjek penelitian dan data hasil wawancara dengan mahasiswa dan informasi lain. Suryono (2013) berpendapat bahwa menurut sumbernya, data dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1. Data Primer Data primer disebut juga data tangan pertama. Data primer diperoleh langsung dari subyek penelitian, yaitu: a. Subyek I Nama Usia Jurusan : AY : 23 tahun : Teknik Sistem Perkapalan, ITS Surabaya b. Subyek II Nama Usia Jurusan : MMA : 23 tahun : Teknik Fisika, ITS Surabaya 2. Data Sekunder Disebut juga data tangan kedua. Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, yaitu: a. Significant Other I Nama Usia Status : YPY : 23 tahun : saudara sepupu subyek I

47 b. Significant Other II Nama Usia Status : AB : 22 tahun : teman subyek II D. Cara Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat disesuaikan dengan masalah, tujuan penelitian serta sifat objek yang diteliti karena bersifat terbuka dan luwes. Banyak metode yang dapat digunakan dalam pengumpulan data penelitian kualitatif. Di dalam penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan terhadap subyek menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. a. Wawancara Wawancara dalam penelitian kualitatif dilakukan untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subyektif yang dipahami oleh individu berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud mengadakan eksplorasi terhadapnya (Poerwandari, 1998). Wawancara merupakan metode pengumpulan data dalam bentuk komunikasi verbal yang dapat merekonstruksikan mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi yang terjadi pada masa lalu, memproyeksikan sesuatu yang diharapkan di masa depan (Guba, 1981 dalam Moleong, 1995). Selanjutnya menurut Saryono (2013) pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab (dialog) langsung antara pewawancara dengan responden. Oleh karena kegiatan dilakukan secara berhadapan langsung, maka faktor internal pewawancara sangat berpengaruh sehingga

48 pewawancara perlu latihan. Untuk memudahkan jalannya wawancara perlu adanya pedoman wawancara, sehingga pewawancara dapat berfikir cepat, sistematis, holistik dan mengurangi rasa cemas (grogi). Fungsi lain dari pedoman wawancara adalah agar tidak ada pokok-pokok yang tertinggal dan pencatatannya lebih cepat. Dalam penelitian ini akan digunakan wawancara bebas terpimpin yaitu teknik wawancara yang digunakan interview guide yang tidak ready made. Peneliti akan melakukan wawancara kepada kedua subyek untuk mengetahui self regulated learning yang dimilikinya. Serta pada kedua informan tambahan yang masing-masing adalah kakak sepupu subyek I dan teman subyek II. b. Dokumentasi Menurut Saryono (2013) dokumentasi merupakan kegiatan mencari data atau variabel dari sumber berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasastri, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Yang diamati dalam studi dokumen adalah benda mati. Peneliti perlu checklist untuk mencatat variabel yang sudah ditentukan. Pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen pribadi, arsip, jurnal, buku, internet, dan foto yang masih berhubungan dengan penelitian. Untuk penelitian ini dokumen yang digunakan adalah data prestasi subyek yang berupa transkrip nilai dan sertifikat penghargaan dan lomba. Selain itu juga data-data lain yang menunjang kegiatan belajar subyek untuk mencapai

49 prestasi. Foto yang digunakan sebagai data dalam penelitian ini adalah foto subyek saat mencapai prestasi atau memenangkan lomba (Maftuhah, 2012). E. Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Menurut Saryono (2013) langakah awal, pendekatan analisis berupa induktif kemudian tahap selanjutnya menjadi deduktif. Langkah umum analisis data kualitatif adalah: 1. Pengaturan atau penataan data Sebelum mulai menganalisis data, penting untuk memastikan bahwa sebelum data lengkap, tercatat dan diberi label dengan sistematis, sehingga menjadi teratur dan mudah dilacak atau dipanggil. 2. Melakukan koding dan kategorisasi Koding berguna untuk mengembangkan kategori, pola dan konsep. Koding akan memudahkan dalam mengatur data yang begitu banyak dan melengkapi tuntutan untuk menafsikan fenomena-fenomena. Proses koding berlangsung secara intuitif sekaligus kreatif. Koding dimulai setelah semua data dibaca berulang-ulang. Susun kata kunci, tema, isu dan pernyataan-pernyataan para informasi. Inti koding adalah menemukan dan membadingkan persamaan serta perbedaan materi data untuk membuat susunan kategori. 3. Mencari pola dan proposisi penelitian Banyaknya kategori yang berbeda-beda perlu dikelompokan menjadi tematema besar sehingga lebih stabil, rapi dan logis serta masuk akal. 4. Menafsirkan data 5. Mengevaluasi penafsiran.

50 6. Analisis data kualitatif harus bermakna, berguna dan kredibel, sehingga hasil penafsiran perlu dievaluasi ulang. Lakukan pencarian terhadap penjelasan alternatif dan kasus negatif, melakukan validasi terhadap keabsahan data responden dan refleksikan terhadap interpretasi yang telah dilakukan. Menurut Bogdan & Biklen (1982 dalam Moleong, 2009) analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelolah, mensintesiskannya, mencari dan menemukan, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Menurut Saryono (2013) langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu: 1. Mengorganisir informasi. 2. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. 3. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya. 4. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori. 5. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain. 6. Menyajikan secara naratif. F. Keabsahan Data Sebelum data hasil penelitian diolah dan dianalisa, dilakukan pemeriksaan keabsahan data. Pada penelitian ini uji keabsahan akan diuji melalui triangulasi.

51 Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya (Moleong, 2009). Densi (dalam Moleong, 2009) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber. Menurut Patton (1987 dalam Moleong, 2009) tringulasi dengan sumber berarti membandingkan dengan mengecewwwcdk balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dicari dengan jalan: (1) menghadirkan significant other, yaitu membandingkan apa yang dikatakan orang lain dengan apa yang dikatakan subyek; (2) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.