FENOMENA LAHN DALAM RITUAL IBADAH

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS IV - SEMESTER 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

Hukum-Hukum Shalat. Disusun Oleh: Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijry. Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. perlahan-lahan sesuai harakat, makhraj, dan tajwidnya. 1

MAKALAH. Hamzah di Tengah Kalimat

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS I SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

Hal-Hal Yang Diwajibkan dalam Shalat

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

Selayang Pandang Isi Finding Syariat Jilid #1: *** Dimensi Sholat

RANCANGAN PENGAJARAN TAHUNAN PENDIDIKAN ISLAM KBSR TAHUN SATU (SEMESTER SATU)

Tulisan & Tanda Mushhaf

PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS III - SEMESTER 1

PENGERTIAN dan HUKUM ILMU TAJWID

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Sujud Sahwi. Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin. 16 Mei Didownload dari:


Shalat Berjamaah. Disusun Oleh: Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijry. Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad

Perbaikan atas Shalat

BAB SHALAT JUM'AT. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk Shalat Jum'at

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MAKALAH. Hamzah di Akhir Kalimat. Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla. Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I.

DAFTAR ISI. Kajian Shalat Berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah i

KISI-KISI DAN PANDUAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PRAKTIK KURIKULUM 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha

PANDUAN UJIAN PRAKTIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KURIKULUM TAHUN 2013

Soal Instrumen Tes. Objektive

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif

MAKALAH ALIF LAYYINAH DI TENGAH KATA

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR

Mad. ÅÊÇπ]

PENGERTIAN dan HUKUM ILMU TAJWID (Bagian-2)

Dr Shamsiah Mohamad 1

BAB VI SHALAT WAJIB. Standar Kompetensi (Fiqih) 6. Mema hami Tatacara. Kompetensi Dasar 6.1 Menjelaskan. Indikator

Dengan mengetahui kedudukan beberapa hadits dha if yang sudah terlanjur populer, akan memper-

B A B I P E N D A H U L U A N. Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab

Sulaiman bin Hasan Al Jamzury. Terjemah Matan Tuhfatul Athfal Wal Ghilman

PROGRAM SEMESTER KELAS SEMESTER

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

BAB III ANALISA. Tidak konsisten terhadap mad asli Tidak konsisten dengan gunnah Tidak sempurna vocal kesalahan pengucapan sukun.

BAB V PEMBAHASAN. A. Model pembiasaan shalat Dhuha dalam pembinaan akhlakul karimah

Tajwid and Mistakes in Reading Tajwid dan Kesalahan Membaca. Ahmad Fuady

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB

MAKALAH. Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla. Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I. Disusun Oleh : Fitri Wijayanti

ANALISIS PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL. I n d i k a t o r

Shalat Witir, Tarawih dan 'Ied

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

Implementasi Metode Tsaqifa dalam Pembelajaran Membaca al-qur an Bagi Orang Dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa ibu merupakan kemampuan yang dimiliki hampir

UNTUK KALANGAN SENDIRI

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. Qur an Hadits melalui Metode Drill di MAN Kunir. metode drill dengan jalan: 1) siswa harus mengetahui pengetahuan membaca

KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET A

Lesson Sheet Kelas : Mars

KISI-KISI PENULISAN SOAL

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

MERASAKAN NIKMATNYA SHOLAT

Mam MAKALAH ISLAM. Tuntunan Islam tentang Gerhana

1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;

: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN

BAB IV RELEVANSI PROPHETIC INTELLIGENCE (KECERDASAN KENABIAN) HAMDANI BAKRAN DENGAN KURIKULUM PAI DI SMA

KEWAJIBAN ISTRI TERHADAP SUAMI (Lanjutan)

Shalat Jum'at. Disusun Oleh: Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijry. Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad

MAKALAH HAMZAH DIAWAL KALIMAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

Penulis: Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

FORMULIR PENILAIAN BIDANG TAJWIED Cabang : Tilawatil Qur an Nomor Peserta : Jenis : Giliran : Babak : Penyisihan/Final Golongan : Surah & Ayat :

BAB III IMPLEMENTASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD ISLAM AL AZHAR 25 SEMARANG

MODUL. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bone-Bone Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : XI / 1

(Kertas soalan ini mengandungi 4 halaman bercetak termasuk muka hadapan)

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

WAWANCARA KEPADA PELAKU TALAK DI LUAR PENGADILAN

SHALAT-SHALAT SUNNAH (Ustzh. Dian, S.Ag, M.Ag, Dosen STAI Bina Madani, Tangerang)

Publication: 1435 H_2014 M. Tata Cara Makmum Mengikuti Imam. Disalin dari Majalah As-Sunnah No.08 Th.XVII 1435H/2013M

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Agama Islam

Sifat Shalat Istisqa (Minta Hujan)

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN IMPLIKASI HUKUM PERKAWINAN AKIBAT PEMALSUAN STATUS CALON SUAMI DI KUA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan motivasi kepada anak untuk memahami, mencintai, mendalami dan

BAB I PENDAHULUAN. mempercayainya serta mengamalkannya, sungguh mulianya Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. yaitu hubungan dengan Tuhan yang disebut dengan حبل من هللا dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SEKOLAH DASAR (SD) TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya

KAIDAH BACA KITAB AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA AH

BAB III METODE PENELITIAN

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM

Cara Mencuci Pakaian Kena Najis

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS

Transkripsi:

FENOMENA LAHN DALAM RITUAL IBADAH H.R.Taufiqurrochman Fakultas Humaniora dan Budaya, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Abstract One of the language characteristic is that the language is composed of a certain sound system that is distinctive to each other. Al-Qur' an that is revealed in Arabic should be articulated appropriately and accurately in order to avoid mistakes, explicitly or implicitly. Lahn is called as solecism in linguistics and catachresis in literature. According to tajwid science (Al-Qur' an Phonology), Lahn is defined as mis pronunciation in reading Al-Qur' an. That is why the readers should be able to learn more about tajwid. It is important to avoid making Zahn that will change the meaning of the Holly Al-Qur' an. This article is aimed at describing Zahn phenomenon that appears in religious activities such as adzan, iqamat, tahlil, talbiyah, and praying. Key words: Zahn, tajwid science, al-qur' an phonology Pengertian Lahn Lahn menurut bahasa berarti salah. Dalam linguistik, lahn sering dikenal dengan istilah solecism yang berarti kesalahan gramatikal yang dialami seseorang pada saat berujar atau membaca. Dalam kajian sastra, lahn diartikan catachresis, yaitu kesalahan dalam menggunakan sebuah kata metafora (majazi) dan realita (hakiki). (Wahbah, 1984:316) Namun, sebelum ilmu bahasa clan sastra berkembang pesat, istilah lahn telah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad SAW, terutama dalam hubungannya dengari tilawah al,qur'an. Lahn dipahami sebagai sebuah kesalahan dalam mem, baca al,qur'an, baik kesalahan itu berimplikasi terhadap perubahan makna ayat maupun tidak. Jadi, lahn lebih sering dikenal sebagai kesalahan ujar menurut tolak ukur bidang ilmu tajwid atau fonologi al,qur'an. Sebuah ilmu yang pertama kali lahir setelah lahirnya Islam. (Al, Habasy, 198 7 :55). Jumal "el-harakah" Vol. 9, No. 2 Mei-Agustus 2007 165

LahnJali hukurnnya haram. Jadi, seorang qari' atau pembaca al,qur'an berdosa bila melakukan lahn jali, baik ia tahu maupun tidak tahu kalau bacaannya yang salah itu dapatmerubah makna atau merubah i'rab. Lahn Jali, bila terdapat dalam bacaan surat al,fatihah, dapat membatalkan shalat bagi orang yang mampu membaca al,fatihah secara bertajwid. Sedangkan bagi orang ummi {yang tidak marripu lagi bertajwid dengan baik sekalipun ia tela:h terus belajar), maka menurut pendapat yang shahih, sholatnya tetap sah sebab ia dihukumi madzur. Namun, jika si ummi menjadi imam clan makmumnya seorang qari, maka hanya shalat si ummi yang tetap sah. Se, dangkan shalat si qari yang bermakmum kepada si ummi dihukumi batal. (Otsman, 54). Dalam keadaan semacam ini, siqari' lebih berhak menjadi imam daripada si ummi. Lahn Khafi (kesalahan yang samar) Lahn Khafi adalah kesalahan yang terdapat pada lafadz clan tidak merubah makna. Lahn: Khafi hanya dapat diketahui para qari' yang mampu bertajwid dengan baik. Lahn Khafi terbatas-pada kesalahan artikulatif yang tidak sesuai dengan makhraj _(out,put), sifat huruf clan beberapa hukum tajwid seperti: mad, ghunnah, idgham, bacaan miring clan sebagainya. Con, tohnya, kasroh huruf ha pada kata { 1) yang seharusnya Him dibaca miring menjadi Hem, kata {JwH.,)-hanya dibaca qasr selama 1 Alif yang semestinya dibaca panjang (mad) selama3 Alif, clan sebagainya. Faktor Penyebab Lahn Faktor utama penyebab munculnya lahn bagi masyarakat non,arab (Indonesia) adalah konstrastif sistem fonetik antara bahasa setempat dengan bahasa Arab. Misalnya, konsonan bahasa Arab terdiri dari 28 konsonan clan bahasa Indonesia hanya berjumlah 24 konsonan. Ada beber, apa bunyi bahasa Arab yang tidak terdapat dalam bunyi bahasa Indonesia (seperti: r:'t"'-' 'oo'.b,jh) dan hal ini rentan menimbulkan kesalahan pe, nuturan terhadap bunyi,bunyi itu. Sebaliknya, ada juga bunyi bahasa Indonesia yang tidak terdapat dalam bunyi bahasa Arab, (seperti: ng ny c) sehingga sering muncul penyimpangan dari huruf (e) dituturkan (ng). Jurnal "el-harakah" Vol. 9, No. 2 Mei-Agustus 2007 167

Lahn: dalam Beberapa Ritual lbadah 1- Lahn dalam adzan dan iqamah Hukum adzan clan iqamah adalah sunnah muakkad bagi shalat,shalat fardlu, walauptin shalat fardlu terse but dilakukan munf arid (sendirian, tanpa berjama'ah), baik shalat fardlu itu adaa' (tepat waktu) maupun qadha' (di luar waktu), safar a tau pun hadar (dalam perjalanan a tau tidak). Kesunnah, an ini khusus bagi laki, laki.. Sedangkan bagi wanita, makruh h.ukumnya. Tidak mengumandangkan adzan clan iqamah sebelum shalat, hukumnya makruh tahriirrt clan disunnahkan mengulang bila meninggalkannya. Korelasi antara tajwiddengan ad.zan clan iqamah sangat terkait sekali bila dilihat dari'. tata cai-a clan keterituan hukum yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Lantunan adzan dianjurkan tdrassul, yakni dengan irama pelan. clan jelas. Sedangkan iqamah dianjurkan agak cepat. Artikulasi (pengucap, an) huruf,huruf yang terdapat dalam kalimat adzan clan iqamah juga harus benar clan sesuai dengan kaidah tajwid. Keharusan ini ama halnya dengan keharusan bertajwid saat merribaca ayat sud al,qur'an (Utsman, 1994: 302). Oleh sebabitu; setiap huruf dalam kalimat adzan maupun iqamah harus diucapkan sesuai dengan inakhraj huruf clan sifatnya. Tentang mad atau pahjang bacaan dalam adzan, ada perbedaan pen, dapat di anta:ra madzhab fiqih. Mad terpanjang dalam adzan yang diper, kenankan para: ulama adalah 5 Alif (10 harakat): Pendapat lain menya, takan, 7 alif (14 harakat). Menambah atau mengurangi mad yang tidak semestinya (baca: lahn) pa:da saat melafalkan adzan atau iqamah, merupa, kan bagian dari hal,hal yang harus dihindari oleh muaddzin atau muqiim. Berikut ini beberapa kasus kesalahan.yang sering dilakukan para muaddzin: Menarribah mad melebihi batasan yang telah ditetapkan dalam kaidah ilmu tajwid, seperti saat mengucapkan mad liin pada huruf (j) dalam kalimat (rj_;j' i,) tidak boleh memanjangkan mad,nya wawu meiebihi mad thabi'i (1 Alif/2 harakat). Menambah mad thabi'i pada alif lafadz jalalah (.iii,) ketika disam bung dengan kata sesudahnya i) juga termasuk!ahn (kesalahan). Jutnal "el-harakah" Vol. 9, No. 2 Mei-Agustus 2007 169

Terlalu memanjangkan f athah sehingga melahirkan alif mad seperti mengucapkan (;_.st.jjt.) yang benar adalah G.--si i), atau ucapan G-si) digailti menjadi C T.) maupun cw,), atau berucap (;½L.:o ½w 1 ;..) yang benar adalah (; ), atau berucap ( ui ½G) yang benar adalah ( r. ;t 1ii : ;..), atau berucap (L...:.,½J) sebagai ganti dari (o½j). Terlalu memanjangkan dhommah sehingga melahirkan mad baru, seperti pada kata (; j!) clan 61) diucapkan dengan (o!) clan ( 1). Penambahan beberapa hamzah clan alif, ketika muadzzin mengambil nafas pada saat mensu:arakan mad, sehingga alif-nya terpotongpotong yang mengakibatkan muncul beberapa hamzah clan alif baru, seperti berucap (;,;,;,;, ). Mengganti huruf ha' (..A) dengan (r) sehingga kalimat yang seharusnya diucapkan dengan (;LJ, ) berubah menjadi ( r. 1). Atau sebaliknya, mengganti (r) dengan (..A) sehingga ( [. i ) berubah menjadi (;ui ). Menggabungkan sebagian huruf clan kata dengan sebagian yang lain, seperti kalimat (, J, 6i l) dibaca dengan (, _;:. 1',6.._ij, atau kalimat yang seharusnya dibaca (; j: ;..) diganti dengan ( ) atau ( ). Selain contoh kesalahan dalam adzan seperti di atas, masih banyak lahn yang dilakukan seorang muaddzin atau muqiim yang notabene-nya sebagai orang yang mendirikan shalat clan seharusnya ia tidak membuat kesalahan (lahn). Kesalahan semacam ini harus dihindari. 2- Lahn dalam takbir shalat Dalam syariat Islam, ditetapkan bahwa lafal takbiratul-ihram dalam shalat adalah :ai,). Demikian pula dalam takbir intiqal, yaitu takbir yang diucapkan saat berpindah dari satu rukun ke rukun yang lain, kecuali intiqal dari rukuk ke i'tidal dengan kalimat (; :a,, ). 170 Jumal "el-harakah" Vol. 9, No. 2 Mei-Agustus 2007