Di mulai pada saat pertama kali gue masuk kuliah. Gue bukanlah orang yang sulit untuk beradaptasi, jadi gak heran kalau gue punya banyak teman di kelas. Dari anak kampus yang baru lulus sekolah seperti gue, anak kampus yang kuliah sambil bekerja, bahkan sampai anak kampus yang sudah punya anak (alias berkeluarga). Tapi gue punya sedikit masalah dengan yang namanya cewek. Jujur aja ya guys... gue agak gugup kalau cewek yang gue suka itu terlalu dekat dengan gue. Ini adalah Sela... gadis batak dan wanita pertama yang gue taksir di kampus. Gue kenal dengan Sela secara tidak sengaja. Karena pembagian kelompok dan kebetulan gue terpilih untuk satu kelompok denganya. Namun secara tidak sadar gue mulai jatuh hati padanya. Setelah gue merasakan hal yang aneh di dalam hati gue terhadap gadis tomboi suku batak ini. Gue mulai mencari tau asal-usul dan biodata lengkapnya. Dan setelah gue mendapatkan semuanya, gue malah merasakan kebingungan. Sela perempuan tulen, Sela juga manusia normal, jenis kelamin dan pertumbuhan nya sama seperti cewek pada umumnya. Tapi yang membuat gue bingung adalah... Sela berkeyakinan Non Muslim. Bukanya membeda-beda kan agama nih guys... gue kasih tau aja ya, dari TK alias taman kanak-kanak, sampai SMA gue di sekolahin sama orang tua gue di sekolah agama. Bahkan gue sempat Procut on @Batam Juli - 2018
di pondok pesantren selama tiga tahun. Kalian bisa bayangin gak, apa reaksi orang tua gue begitu gue bawa Sela kerumah. Pasti akward kan. Tak hanya itu saja. Sela juga adalah sosok wanita yang tidak suka dengan musik. Sementara gue adalah penikmat musik sejati. Bahkan waktu SMA gue tergabung dengan group band yang di bentuk oleh anggota ekskul di sekolah gue. Dan setelah lulus SMA pun gue masih aktif di dunia musik. Band kami juga sering di undang ke acara ulang tahun dan acara hajatan lainya. Namun sayang nya saat kuliah aktifitas gue di dunia musik jadi sedikit terganggu, karna Sela pernah kabur saat gue ajak pergi ke acara festival yang gue ikuti dengan anggota band gue. Meski begitu... hati tidak bisa di bohongi. Gue tetap mendekati Sela yang mengaku tidak punya pacar tersebut. Bahkan gue nekat sampai menyatakan bahwa gue sayang sama dia. Namun Sela menolak nya. Tapi gue bukan cowok yang mudah untuk menyerah. Meski di tolak gue mencoba untuk nembaknya lagi, namun di tolak juga. Dan untuk yang ketiga kali nya gue mencoba untuk nembak Sela dan hasil nya tetap sama... gue di tolak juga. Dan akhir nya gue menyerah. Mungkin Sela memang bukan untuk gue. Tapi bukan hanya itu. Klimaksnya adalah... ternyata selama satu semester gue dekatin Sela dan tiga kali nembak akhirnya gue tau alasanya kenapa 2
dia selalu nolak gue. Ternyata Sela yang selama ini gue anggap cewek jujur, ternyata pembohong. Selama ini dia bilang kalau dia gak punya pacar, namun kenyataan berkata bahwa dia masih pacaran dengan pacar nya dari masa SMA dulu. Jujur ya guys... rasanya pengen gue jual tuh cewek ke luar negri biar jadi TKW dan di siksa sama majikanya di sana. Tapi tuhan tidak akan tinggal diam melihat hambanya di aniaya... berakhirnya kisah gue dan Sela bertepatan dengan berakhirnya kisah Sela dengan universitas nya. Sela putus kuliah karena faktor ekonomi. Semester dua gue udah gak pernah lagi liat Sela di kampus. Dan gue harap gue gak akan pernah lagi ketemu sama wanita setengah biawak itu. Orang tua gue pernah bilang kegagalan bukan lah ketika seseorang jatuh, tapi kegagalan adalah ketika orang tersebut tidak mau bangkit lagi. itulah alasanya kenapa meskipun gue gagal dengan perjuangan cinta gue, tapi gue gak mau bertindak bodoh. Mungkin Sela bukan yang terbaik buat gue, dan gue yakin tuhan gak bakal lepas tangan gue yakin akan hal itu. Sulit di percaya, sebulan setelah menghilangnya Sela dari kehidupan gue, Runi yang tidak lain adalah teman satu angkatan gue saat SMP, datang kembali memberi harapan baru. Seperti biasanya tak lama setelah itu gue dan Runi pun Jadian. Tuhan memang baik, di saat gue sedang terpuruk Dia memberikan secercah harapan yang 3
ternyata datang dari orang yg udah gue kenal lama. Banyak hal menyenangkan yang gue alami saat bersama Runi. salah satunya, gue gak pernah merasa kekurangan uang saat bersama Runi. Makan, Rokok, bensin motor dan hampir setengah hidup gue di biayai oleh nya. Mungkin kalian berfikir gue adalah cowok matre yang suka memanfaatkan wanita. Tapi sebelum kalian berfikir terlalu jauh gue mau jelasin dulu kenapa gue bilang hampir setengah hidup gue di biayai oleh Runi. Pertama, pada saat itu gue kebetulan belum mendapatkan pekerjaan, sementara Runi sudah bekerja di sebuah institusi Sekolah Luar Biasa atau yang sering kita kenal sebagai SLB. Kedua Runi adalah cewek yang sangat amat manja. Hampir setiap hari gue yang jadi tukang ojek nya. Setiap pagi gue harus ngantarin dia berangkat kerja, dan setiap jam lima sore gue juga udah harus menjemputnya dari sekolah tersebut. Itu lah alasanya kenapa dia yang membiayai hidup gue. Dan jujur guys gue pernah menolak untuk menerima kebaikanya tersebut. Tapi Runi marah dan gue malah di tuduh macam-macam. Katanya gue gak menghargai dia dia juga pernah bilang gue gak mau terima kebaikanya karena gue udah gak sayang lagi sama dia dan yang lebih parahnya lagi, gue di tuduh jadi simpanan tantetante parah sih jadi gini cerita nya. 4
Waktu itu kebetulan gue baru dapat uang dari hasil ngantarin ibu-ibu yang mengira kalau gue adalah tukang ojek. Padahal waktu itu gue mau pergi ke rumah teman, tapi sialnya saat gue lewat di daerah pasar, ada seorang ibu-ibu yang bawa banyak belanjaan. Dan si ibu pun berteriak ke arah gue Baaaaang Ojek bang!!! teriak ibu tersebut. Dengan kesalnya gue langsung menjawab dengan nada yang agak tinggi kepada ibu itu Bu maaf saya bukan tukang ojek ya, tolong jangan sembarangan dan ibu juga gak perlu teriak-teriak begitu kan saya gak jauh, saya tepat di depan ibu berdiri loh Dengan sedikit malu si ibu tersebut menjawab hehe maaf mas, saya kira tukang ojek, jadi saya teriakin aja Kata si ibu pelan. Awalnya gue ingin melanjutkan perjalanan ke rumah teman gue, tapi setelah gue pikir-pikir lagi kenapa gue harus nolak rejeki. Akhirnya gue pun bertanya kepada si ibu tadi jadi ibu mau saya antar kemana? Tanya gue ragu. Ibu tadi pun kembali bertanya dengan raut wajah heran lah katanya mas bukan tukang ojek? ya, kalau kita searah, gak apa-apa deh saya antar sekalian bu 5
Jawab gue meyakinkan. Setelah memberi tahu tujuanya, ibu tadi langsung naik ke motor gue. Setelah sampai tujuan, si ibu tadi turun dan langsung memberi uang kepada gue. Karena gue gak berniat untuk jadi tukang ojek, gue pun menolaknya. maaf bu, saya bukan tukang ojek, jadi gak perlu bayar ongkos kebetulan arah kita sama, makanya saya tumpangin aja Kata gue sambil menolak saat ibu itu menyodorkan uang kearah gue. Dan si ibu pun merasa simpati dan malah memberikan uang lebih kepada gue maaf ya mas, saya jadi ngerepotin, tapi saya tetap mau kasih uang ini anggap aja sebagai bentuk terimakasih saya karena udah di antar pulang Kata si ibu sambil memasukan uang tersebut kedalam saku baju gue. Karena gak bisa menolak lagi akhirnya gue terima uang itu dan berkata bu ya udah kalau gitu terima kasih banyak ya Ujar gue sambil pamit. Di jalan gue meraba saku baju dan mengambil uang yang di beri si ibu tadi. Gue cukup kaget, karena uang yang di beri ibu itu cukup banyak untuk ukuran pengangguran seperti gue. Di sepanjang perjalanan gue mengucap sukur. Dan gue mulai berfikir untuk ngajak Runi makan malam di luar. 6
Seperti biasa, jam menunjukan pukul 17:00 WIB. Saatnya gue jemput Runi. Di jalan pulang gue bilang Run... hari ini kamu gak usah kasih uang deh, bensin motor aku juga masih banyak, kita makan di luar aja ya Kata gue pelan. Runi langsung marah dan berkata kamu udah gak mau lagi terima uang dari aku ya? Kenapa? udah punya cewek lain ya? Tanya nya marah. Dengan santai gue menjawab bukan kok, tadi aku di kasih uang sama ibuibu Belum selesai gue bicara, Runi langsung memotong dan berkata ibu-ibu??? Jadi kamu sekarang udah gak mau lagi aku kasih uang, karena kamu sekarang simpanan ibu-ibu? gitu? iya? Gue terdiam sejenak, sambil membayangkan gue pacaran sama ibu-ibu yang bawa sayur tadi. Runi pun menyambung omelanya emangnya apa sih kelebihan ibu itu di banding aku? Arya aku emang senag kalau kamu udah kerja tapi jangan sampai jadi gigolo juga dong!!! kamu gak mikir apa perasaan aku gimana? Masak aku di selingkuhin sama kamu kayak gini? Dan lagi, mending selingkuhnya sama 7
yang lebih muda ini ibu-ibu Arya tolong pertimbangkan baik-baik dong masak kamu ninggalin aku demi ibu-ibu? Itu adalah Momen dimana gue gak bisa berkata apa-apa. Yang gue lakukan hanya diam dan melanjutkan perjalanan mencari tempat makan. Gue sampai gak habis pikir, kenapa Runi bisa ngomong seperti itu. Sejak kejadian itu Runi mulai agresif terhadap gue. Perhatian yang selama ini dia kasih, berubah menjadi sebuah aturan yang harus gue turuti. Seperti contohnya Setiap detik gue harus telpon dia. Setiap hari gue bahkan harus datang ke rumahnya. Padahal di rumahnya gue juga gak ada fungsinya. Hanya untuk mendengar keluhan-keluhan di tempat kerjanya. Sementara masalah di hidup gue aja, gak bisa gue selesaikan. Runi bertingkah seolah hanya dia yang punya masalah di dunia ini. Dan yang lebih parahnya lagi Gue di larang untuk melakukan banyak hal. Bahkan gue di larang melakukan hal-hal yang gue sukai. Gue di larang untuk main musik, gue dilarang untuk pergi dengan teman-teman gue, dan yang lebih anehnya lagi, gue bahkan di larang untuk pergi mengerjakan tugas bersama teman kampus gue. Katanya kalau gue ngerjain tugas pasti gue akan berinteraksi dengan banyak perempuan, dan dia takut gue akan tertarik dengan perempuan lain, padahal gue cukup sadar diri kok, gue gak ganteng-ganteng amat. Jadi harusnya 8
Runi gak perlu khawatir begitu. Karena cewek di kampus gue juga mungkin akan muntah kalau gue dekatin. Awalnya gue coba untuk menahan diri, tapi lama-kelamaan aturanya mulai semakin parah dan gue mulai menyerah. Gue merasa ada yang salah dengan hubungan ini. Menurut pandangan gue, pasangan itu harusnya saling mempercayai dan saling menghargai. Tidak peduli apapun kondisi pasangan kita, yang terpenting adalah keduanya harus bisa memberi kenyamanan. Tapi tidak dengan kondisi yang gue rasakan saat ini. Gue merasa sangat tertekan dengan aturan dan larangan yang di berikan Runi. Awalnya gue pikir akan bertahan lama dengan Runi, namun tuhan masih bekehendak lain. Lagi-lagi sulit di percaya, hubungan gue dan Runi tidak bertahan lama, setelah satu tahun pacaran, Runi mulai aneh. Dia mulai menunjukan sifat alami dari seorang wanita seperti ngomel, teriak-teriak di kuping gue, dan kekerasan seperti cubitan dan pukulan pun sering juga gue alami. Setelah genap dua tahun pacaran, dia mulai agresif dan hidup gue mulai semakin di atur. Bahkan gue sampai gak bisa buang air dengan tenang. Akhirnya gue mulai berfikir gue gak bisa kayak gini terus gue harus ambil tindakan buang air itu penting Ujar gue dalam hati. Dan gue pun memutuskan untuk pergi meninggalkanya. Memang Tidak mudah, namun dengan usaha yang begitu keras 9
akhirnya gue berhasil memutuskan hubungan dengan Runi. Yah rasanya lega bisa lepas dari aturan Runi. Sekarang gue bisa buang air berjam-jam di dalam kamar mandi dengan tenang. Berkat Sela dan Runi pula lah gue akhirnya merasakan menjadi seorang pecundang professional dan handal cukup sulit ternyata. Tapi untunglah sekarang hidup gue kembali normal. Bersama Sela gue belajar untuk lebih menghargai diri sendiri, dan jangan sampai membuang harga diri lagi pada cewek yang baru kita kenal. Dan Runi gue rasa ini adalah pelajaran buat kalian para cewek yang suka ngatur pacar kalian berlebihan. Yang penting adalah saling percaya bukan saling memiliki. Kami sebagai cowok juga punya kehidupan. Kami juga ingin buang air dengan tenang. Jadi, pliiiis batasi kehadiran kalian di hidup kami. 10