Silvia Harleni, Enny Susilawati STKIP Budidaya Binjai

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

Oleh Adelita Purba Dra. Rosmaini, M.Pd

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB V ANALISA. Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok sampel (kelas X IA-4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

PENGARUH KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA MATERI BARISAN DAN DERET

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 13BANDAR LAMPUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

Jurnal Bionatural, Volume 4 No. 1,Maret 2017 ISSN:

Pengaruh Metode Brainstroming Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pembelajaran Wujud Zat Di Kelas VII MTs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di

Oleh Dwi Budi Mulyono

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

Oleh Nike Yesika Saragih ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PENGARUH STRATEGI INFORMATION SEARCH

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LAERNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN 04 RASAU JAYA

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012

EEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TPS (THINK-PAIR-SHARE) BERBASIS OPEN-ENDED-PROBLEM TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

ARTIKEL. Disusun dan Diajukan oleh. Monalisa Frince S. Pembimbing Skripsi, Drs. H. Sigalingging, M.Pd

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

BAB III METODE PENELITIAN

Mohammad Ulil Absor Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Mechanical Engineering Learning

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pelayanan kepada pelanggan dengan baik dan benar.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PROGRAM LINIER DENGAN MEMAMFAATKAN SOFTWARE QM PADA MAHASISWA STKIP BUDIDAYA BINJAI Silvia Harleni, Enny Susilawati STKIP Budidaya Binjai E-mail: syl_nst@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah program linier dengan memanfaatkan software QM pada mahasiswa STKIP Budidaya Binjai. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dengan desain penelitian pre-test and post-test control group design. Program QM dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam pembelajaran pemerograman linier tanpa melupakan pentingnya penguasaan konsep, teori, dan prosedur. Dari penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah mahasiswa sesudah diberi perlakuan lebih baik daripada sebelum diberi perlakuan. Dengan kata lain terdapat efektivitas penggunaan model problem based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah program linier mahasiswa dengan memamfaatkan software QM pada mahasiswa STKIP Budidaya Binjai. Kata kunci : Problem Based Learning, Kemampuan Pemecahan Masalah, Software QM PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang yang sangat penting bagi manusia. Perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat, menuntut lembaga pendidikan untuk bekerja lebih baik dalam menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dengan pendidikan yang ada di negara ini. Kegiatan proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Baik buruknya suatu peroses pembelajaran adalah salah satu faktor dominan dalam menentukan kualitas pendidikan. Hamid (2007) menyatakan bahwa peningkatan kualitas pendidikan menunjukkan pada upaya peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Suatu sistem pendidikan disebut bermutu dari segi proses, jika proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna dan ditunjang oleh sumber daya yang memadai. Di Perguruan Tinggi, terkadang mahasiswa cenderung menghafalkan konsep- konsep dan sering mengulangulang menyebutkan defenisi yang diberikan dosen atau yang tertulis dalam buku yang dipelajari, tanpa memahami maksud isinya, tidak mau mencari sendiri ide-idenya, dosen saja yang berperan aktif dalam proses belajar mengajar, sehingga kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah sangat kurang. Berdasarkan pengalaman peneliti ketika menerapkan pembelajaran di kampus STKIP Budidaya Binjai program Pendidikan Matematika, 2018 Seminar Nasional Pendidikan Dasar 378

terlihat bahwa mahasiswa mengalami kesulitan ketika diberikan pertanyaan yang tidak rutin. Hal ini terbukti bahwa hanya beberapa mahasiswa yang mampu menyelesaikan soal yang diberikan. Ini terjadi karena mahasiswa belum terbiasa menyelesaikan soal yang membutuhkan pemahaman, perencanaan, penyelesaian dan menemu-kan hasil. Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar matematika peserta didik, salah satunya adalah ketidaktepatan penggunaan model pembelajaran yang digunakan pengajar di kelas. Dosen dituntut untuk mendorong mahasiswa belajar secara aktif dan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika yang merupakan faktor penting dalam matematika. Slameto (2003) mengemukakan bahwa dalam interaksi belajar mengajar, pengajar harus banyak memberikan kebebasan kepada peserta didik, untuk dapat menyelidiki sendiri, mengamati sendiri, belajar sendiri, mencari permasalahan sendiri. Hal ini akan menimbulkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa yang akan dikerjakannya, dan kepercayaan kepada diri sendiri, sehingga peserta didik tidak selalu menggantungkan diri kepada orang lain. Selanjutnya, Slameto (2003) juga menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, pengajar perlu menimbulkan aktivitas pada peserta didik dalam berpikir maupun berbuat. Sehingga proses belajar mengajar tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah, kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Atau peserta didik akan bertanya, mengajukan pendapat, menimbulkan diskusi dengan pengajar. Dalam berbuat peserta didik dapat menjalankan perintah, melaksanakan tugas, membuat grafik, intisari dari pelajaran yang disajikan oleh pengajar. Bila peserta didik menjadi partisipasi yang aktif maka akan memiliki ilmu pengetahuan dengan baik. Di kampus mahasiswa menganggap bahwa materi matematika merupakan materi pelajaran yang sulit di pelajari. Apalagi dalam menyelesaikan soal cerita pada masalah maksimum dan minimum dalam pemograman linier. Dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa, hendaknya dosen berusaha melatih dan membiasakan mahasiswa melakukan bentuk pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajarannya. Seperti memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengadakan perbincangan yang ilmiah guna mengumpulkan pendapat, kesimpulan atau menyusun alternatif pemecahan atas suatu masalah. Melihat permasalahan masih rendahnya kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah matematika khususnya program linier, maka perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang diharapkan mampu mengajak mahasiswa untuk berpikir dan menemukan masalah dari suatu peristiwa dan berusaha memecahkan masalah tersebut. Salah satu model pembelajaran yang tepat digunakan adalah Problem Based Learning. 2018 Seminar Nasional Pendidikan Dasar 379

Menurut Sani (2014), Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memberikan kemudahan suasana berdialog, memberikan fasilitas dan melakukan penyelidikan. Model ini merupakan pendekatan pembelajaran peserta didik pada masalah autentik (nyata), sehingga peserta didik dapat menyusun pengetahuan sendiri, mengembangkan inquiry dan keterampilan berfikir tingkat tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri (Trianto, 2007). Model Problem Based Learning menuntut mahasiswa untuk aktif dan mendorong mahasiswa belajar memecahkan masalah program linier serta melakukan penyelidikan dalam menyelesaikan permasalahan. Dosen berperan sebagai fasilitator atau pembimbing. Mata kuliah program linier merupakan salah satu mata kuliah wajib tempuh bagi mahasiswa jurusan pendidikan matematika. Pemrograman linier termasuk dalam matematika terapan yang di dalamnya di ajarkan langkah-langkah yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan masalah optimisasi model linier. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu merumuskan masalah pengambilan keputusan standar dalam masalah optimisasi model linier serta memecahkan masalah secara kuantitatif. Masalah optimisasi dengan kendala bervariabel dua atau tiga dapat diselesaikan dengan metode grafik, sedangkan metode simpleks dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah program linier dengan variabel kendala lebih dari dua. Namun, penyelesaianpenyelesaian tersebut membutuhkan kecermatan tinggi dalam perhitungannya. Hal ini sering menjadi masalah bagi mahasiswa. Mahasiswa tersebut mungkin sudah menguasai konsep, teori dan prosedur penyelesaian, namun penyelesaian yang diperolehnya tidak tepat karena kesalahan dalam perhitungan. Perhitungan untuk menentukan penyelesaian masalah program linier membutuhkan waktu yang lama sehingga mahasiswa kurang mendapat kesempatan untuk melakukan analisa lebih lanjut mengenai proses penyelesaian. Kesalahan perhitungan menyebabkan terjadinya kesalahan penyelesaian yang selanjutnya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Apabila masalah optimisasi tersebut merupakan masalah nyata, misalnya dalam bidang ekonomi maka hal ini dapat mengakibatkan kesalahan fatal. Di sinilah komputer memegang peranan penting. Selain untuk mengurangi perhitungan, penggunaan komputer dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan analisa mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan bukan hanya dapat melakukan perhitungan secara prosedural, serta hal ini dirasakan sebagai tuntutan perkembangan teknologi. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian 2018 Seminar Nasional Pendidikan Dasar 380

dengan judul: Efektivitas Penggunaan Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Program Linier Dengan Memanfaatkan Software QM Pada Mahasiswa STKIP Budidaya Binjai. KAJIAN PUSTAKA 1. Model Problem Based Learning Sanjaya (2008) mendefenisikan model pembelajaran Problem Based Learning sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses masalah yang dihadapi secara ilmiah. Model pembelajaran Problem Based Learning tidak mengharapkan peserta didik hanya sekedar mendengarkan, mencatat, menghafal materi pelajaran tetapi melalui model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik akan aktif berpikir, berkomunikasi, mencari, mengolah data dan akhirnya menyimpulkan. Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada peserta didik. Pembelajarannya dimulai dari permasalahan dan permasalahan tersebut akan menentukan arah pembelajaran dalam kelompok. Model pembelajaran Problem Based Learning digunakan agar pola pikir peserta didik lebih tinggi dalam memecahkan masalah. Selain itu, peserta didik dapat berpikir kritis dan kreatif dalam belajar. Pembelajaran Problem Based Learning ini menekankan pada presentasi ide-ide atau demonstrasi keterampilan peserta didik. Pembelajaran ini tidak begitu fokus pada yang dilakukan peserta didik (prilaku) melainkan yang dipikirkan peserta didik pada saat mereka melakukan kegiatan. Pengajar berperan sebagai penyaji masalah, pembimbing dan fasilitator sehingga peserta didik belajar memecahkan masalah mereka sendiri. 2. Kemampuan Pemecahan Masalah Menurut Robertson (2007), bahwa pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Hal ini disebabkan bahwa setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam hal menyusun segala sesuatu yang diamati, dilihat, diingat ataupun dipikirannya. Salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam pemecahan masalah adalah melalui penyediaan pengalaman pemecahan masalah yang memerlukan strategi yang berbedabeda dari suatu masalah ke masalah lainnya. Pembelajaran pemecahan masalah tidak sama dengan pembelajaran soal-soal yang telah diselesaiakan. Pada pemecahan masalah pendidik memberikan bekal kepada peserta didik tentang berbagai teknik penyelesaian untuk menyelesaiakan masalah. Kemampuan pemecahan masalah merupakan proses untuk menerima tantangan dalam menjawab masalah. Supaya dapat memecahkan masalah mahasiswa harus dapat menunjukkan data yang ditanyakan. Menurut Erman dkk (2003) bahwa solusi pemecahan masalah memuat empat langkah fase 2018 Seminar Nasional Pendidikan Dasar 381

penyelesaian yaitu: a. Memahami/Mengidentifikasi Masalah b. Merencanakan Pemecahan Masalah c. Melaksanakan Penyelesaian Masalah d. Memeriksa Kembali 3. Pemanfaatan Software QM Pada Pembelajaran Program Linier Program linier merupakan suatu model yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal dengan menggunakan model matematika. Sumber-sumber yang dimaksud dapat berupa bahan, buku, peralatan dan mesin, ruang, waktu, dana dan orang. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan untuk memilih atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan dilakukannya, di mana masing-masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas (Sri, 2002). Program linier termasuk dalam matematika terapan. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu merumuskan masalah pengambilan keputusan standar dalam masalah optimisasi model linier serta memecahkan masalah secara kuantitatif. Materi yang dibahas dalam perkuliahan program linier meliputi perumusan masalah nyata ke dalam model matematika, penyelesaian model grafik, teori dan penyelesaian masalah dengan metode simpleks, dualitas, analisis sensitivitas, masalah transfortasi, dan optimalisasi lanjut. Perhitungan penyelesaian masalah pemrograman linier dengan banyak variabel lebih mudah dikerjakan dengan menggunakan komputer. Software QM merupakan salah satu software komputer yang beroperasi pada sistem windows. Program QM dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dapat dimodelkan dalam bentuk linier. Prinsip kerja utama dari program QM adalah memasukkan data sebagai rumusan permasalahan yang terdiri dari fungsi maksimal atau minimal dan fungsi kendala yang semuanya berbentuk fungsi linier. Untuk mengoperasikan software QM dibutuhkan syarat-syarat komputer yang berbasiskan sistem operasi windows. METODE PENELITIAN Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa STKIP Budidaya Binjai. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Matematika sebanyak dua kelas. Satu kelas sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 26 orang yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol yang berjumlah 26 orang yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan membandingkan pengaruh hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan hasil belajar kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan dengan pemberian pre-test untuk 2018 Seminar Nasional Pendidikan Dasar 382

mengetahui kemampuan awal mahasiswa dan postest untuk mengetahui kemampuan akhir mahasiswa. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes. Tes digunakan untuk melihat kemampuan pemecahan masalah program linier mahasiswa. Tes diberikan kepada seluruh sampel dalam penelitian. Peneliti memberikan soal berbentuk uraian sebanyak 5 soal dari materi program linier. Sebelum tes ini diberikan kepada responden, terlebih dahulu diuji coba pada mahasiswa yang menjadi sampel untuk mengetahui tingkat validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Setelah data hasil pretest dan posttest diperoleh, dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan analisis regresi sederhana. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah data hasil pretest dan posttest terpenuhi untuk uji normalitas dan uji homogenitas, maka dilakukan analisis regresi sederhana. Dari hasil perhitungan diperoleh model regresi sebagai berikut: Y = 42,59 + 0,64X Sebelum analisis regresi digunakan maka diperlukan uji keberartian dan uji linieritas terlebih dahulu. Hasil uji keberartian dan uji linieritas disajikan pada daftar analisis varians (ANAVA) regresi linier sederhana. Tabel 1 Hasil Analisis Varians Untuk Regresi Linier Sumber Varians Total Koefisien (a) Regresi (b a) Residu (R) Tuna Cocok (TC) Kekeliru an (K) D k 2 6 1 1 2 4 9 15 JK KT F 174571 174571 172047,1 1864,0 5 659,84 94,43 565,42 172047, 11 1864,05 27,49 10,49 37,69 67,8 0 0,28 Selanjutnya dihitung nilai F dengan rumus F =. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil nilai F yaitu 67,80, dan ini merupakan nilai keberatian dari nilai pretest dan post-test pada kelas eksperimen. Setelah nilai keberartian diketahui, selanjutnya akan dicari nilai linieritasnya, dengan rumus F =. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil nilai F yaitu 0,28, dan ini merupakan nilai linieritas dari nilai pretest dan post-test pada kelas eksperimen. Uji Keberartian Regresi H0 : Koefisien arah regresi tidak berarti (b=0) Ha : Koefisen arah regresi berarti (b 0) Untuk menguji hipotesis nol, dipakai statistik F = (F ), selanjutnya dibandingkan dengan harga 2018 Seminar Nasional Pendidikan Dasar 383

F tabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 24. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut : Tabel 2 Hasil Uji Keberartian F hit F tabel α=5 % 67, 8 dk Pembil ang dk Penyeb ut 4,3 1 24 Keteran gan Koefisie n arah regresi berarti (b 0) Dari hasil dari perhitungan tersebut diperoleh nilai F hitung = 67,80, sedangkan harga F tabel (1,24) = 4,26 untuk taraf signifikan 5%. Dengan demikian harga F hitung > F tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima.kesimpulannya adalah koefisien arah regresi berarti (b 0). Uji Hipotesis H0: Tidak terdapat efektivitas penggunaan model problem based learnin terhadap kemampuan pemecahan masalah program linier dengan memamfaatkan software QM pada mahasiswa STKIP Budidaya Binjai. Ha: Terdapat efektivitas penggunaan model problem based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah program linier mahasiswa dengan memamfaatkan software QM pada mahasiswa STKIP Budidaya Binjai. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-r dengan menggunakan data hasil kemampuan pemecahan masalah program linier yang diperoleh mahasiswa, yaitu data hasil pretest dan data hasil post-test. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji-r dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Hasil Uji Hipotesis r hitung r tabel α= 5% n Keterangan Terdapat efektivitas penggunaan model problem based learning terhadap kemampuan pemecahan 0,86 0,388 26 masalah program linier mahasiswa dengan memamfaatkan software QM pada mahasiswa STKIP Budidaya Binjai (r 0) Setelah dilakukannya perhitungan dengan menggunakan uji-r, maka diperoleh nilai r hitung = 0,86. Kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan nilai r tabel dengan n = 26 dan taraf signifikan 5% = 0,388. Karena harga r >r maka H 0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat disimpulkan terdapat efektivitas penggunaan model problem based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah program linier mahasiswa dengan memamfaatkan software QM pada mahasiswa STKIP Budidaya Binjai. 2018 Seminar Nasional Pendidikan Dasar 384

KESIMPULAN Dari penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah mahasiswa sesudah diberi perlakuan lebih baik daripada sebelum diberi perlakuan. Dengan kata lain terdapat efektivitas penggunaan model problem based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah program linier mahasiswa dengan memamfaatkan software QM pada mahasiswa STKIP Budidaya Binjai. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara. Hamid K., Abdul. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Pasca Sarjana Unimed. Robertson, Ian. (2007). Membuka Pikiran dan Imajinasi. Yogyakarta: Think. Sani, Ridwan Abdullah. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara, Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencan. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta. Sri Mulyono. (2002). Riset Operasi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Trianto. (2002). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2018 Seminar Nasional Pendidikan Dasar 385