Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 3 No. 1 Tahun 2018

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017

PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TERNAK SAPI POTONG DI KELURAHAN MERDEKA KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

Johanis A. Jermias; Vinni D. Tome dan Tri A. Y. Foenay. ABSTRAK

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017 PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK DI KELOMPOK PETERNAK MAULAFA

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG, KACANG HIJAU DAN SAPI DALAM MODEL KELEMBAGAAN PETANI, PERMODALAN DAN PEMASARAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

LUMBUNG PAKAN RUMINANSIA. Bernadete Barek Koten 1), Lilo J.M. Ch. Kalelado 1) dan Redempta Wea 1)

2 seluruh pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri maupun bersama dan bersinergi dengan cara memberikan berbagai kemudahan agar Peternak dapat men

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

TINJAUAN PUSTAKA Peternakan Sapi Potong di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari 21 program utama Departemen Pertanian terkait dengan

Majalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 2, Juni 2014

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

2013, No.6 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemberdayaan Peternak adalah segala upaya yang dila

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

RESPON PETANI ATAS PROGRES PENGGEMUKAN TERNAK SAPI DI DESA TOBU, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

PENDAHULUAN. begitu ekonomi riil Indonesia belum benar-benar pulih, kemudian terjadi lagi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG BUDI DAYA HEWAN PELIHARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

Proposal Masa Depan CONTOH PROPOSAL USAHA. Tanpa Usaha Keras, Ide itu HAMPA «Inspirasi Oh Inspirasi Dialog Terbuka Tersimpan Tanda Tanya»

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan produktivitas ayam buras agar lebih baik. Perkembangan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG BUDI DAYA HEWAN PELIHARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang strategis karena selain hasil daging dan bantuan tenaganya, ternyata ada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha peternakan unggas di Sumatera Barat saat ini semakin

Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 1 No. 2 Tahun 2016

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Kemitraan merupakan hubungan kerjasama secara aktif yang dilakukan. luar komunitas (kelompok) akan memberikan dukungan, bantuan dan

PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN DI DESA OELTUA KABUPATEN KUPANG

PEMBERDAYAAN EKONOMI ANGGOTA USAHA BERSAMA LERABOLENG MELALUI KEGIATAN BETERNAK DAN PEMBUATAN ANEKA OLAHAN MAKANAN

I. PENDAHULUAN. mengandangkan secara terus-menerus selama periode tertentu yang bertujuan

PENDAHULUAN. ( Populasi Ternak (000) Ekor Diakses Tanggal 3 Oktober 2011.

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMANFAATAN BOKHASI, IRIGASI PROBASA, HIDROPONIK PADA TANAMAN HORTIKULURA PADA LAHAN KERING

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

Sutrisno Hadi Purnomo*, Zaini Rohmad**

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm

IbM PETERNAK LELE DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

JURNAL INFO ISSN : TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENCUKUPI KONTINUITAS KEBUTUHAN PAKAN DI KTT MURIA SARI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

I. PEDAHULUAN. sekitar 2-5 ekor ternak per rumah tangga peternak (RTP). Skala yang kecil

II. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Penilaian Terhadap Sistem Perekonomian / Agribisnis

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk penggemukan dan pembibitan sapi potong. Tahun 2003 Pusat Pembibitan dan

Karya Ilmiah Bisnis ayam jawa super online

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

KAJIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENAMPILAN TERNAK BABI. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua 2

Majalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 1, Pebruari 2014 BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

AGROVETERINER Vol.5, No.1 Desember 2016

II. PERMASALAHAN DAN INOVASI TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN

LAPORAN KEGIATAN KINERJA PENYALURAN DAN PEMANFAATAN KREDIT PROGRAM PERTANIAN KKPE DI PROVINSI BALI

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI.. ABSTRACT... RINGKASAN... HALAMAN PERSETUJUAN.. TIM PENGUJI.. RIWAYAT HIDUP.

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

APLIKASI COMPLETE FEED FERMENTASI LIMBAH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI

PENDAHULUAN. Latar Belakang. berlanjut hingga saat ini. Dunia perunggasan semakin popular di kalangan

Pelatihan dan Penerapan Teknologi Pembuatan Pakan Alternatif Ikan Lele Pada Kelompok Petani Ikan Di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember ABSTRAK

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

TINJAUAN PUSTAKA. Gaduhan Sapi Potong. Gaduhan adalah istilah bagi hasil pada bidang peternakan yang biasanya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)

BAB I. PENDAHULUAN 1.2 Analisis Situasi Mitra pupuk organik.

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK

BISNIS PETERNAKAN BEBEK

KERAGAAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG YANG DIFASILITASI PROGRAM PENYELAMATAN SAPI BETINA PRODUKTIF DI JAWA TENGAH

PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN DAN FORMULASI RANSUM PADA KELOMPOK TERNAK KAMBING DI KABUPATEN BIREUEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IMPLEMENTASI SISTEM LEISA PADA BUDIDAYA SAPI KELOMPOK PETERNAK GADING TANI, DESA ARISAN GADING, KECAMATAN INDRALAYA SELATAN, KABUPATEN OGAN ILIR

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

SAHABAT BRILLIANT PROGRAM KEMANDIRIAN EKONOMI KREATIF SEKTOR PETERNAKAN DAN PERTANIAN TERPADU BIDANG USAHA

PANDUAN. Mendukung. Penyusun : Sasongko WR. Penyunting : Tanda Panjaitan Achmad Muzani

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Transkripsi:

PRODUKSI DAN APLIKASI PAKAN KOMPLIT DALAM PROGRAM KEMITRAAN PROPORSIONAL (PRO-MITRA) PADA USAHA PENGGEMUKAN TERNAK BABI DI DESA TUATUKA, KECAMATAN KUPANG TIMUR, KABUPATEN KUPANG C.L.O. Leo-Penu, T. Lapenangga, Helda, J.A. Jermias, T.A. Foenay Teknologi Pakan Ternak, Jurusan peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang Koresponden email: cardial.penu@staff.politanikoe.ac.id ABSTRAK Fokus kegiatan pengabdian yang dilakukan kali ini adalah mendukung usaha pemeliharaan ternak babi masyarakat. Usaha masyarakat sebelummnya dikeluhkan oleh peternak bahwa keterbatasan modal menjadi persoalan besar peternak untuk meningkatkan skala usahanya. Bahkan ketersediaan pakan dan bibit berkualitas yang rendah adalah faktor penghambat dalam permodalan usaha yang ada. Selaras dengan permasalah ini, program studi Teknologi Pakan Ternak melalui Tim kerja berinisiasi untuk membantu peternak mitra dengan membangun system kerjasama kemitraan yang dapat membantu peternak dalam hal penyediaan pakan komplit berkualitas yang diproduksi dengan bahan baku lokal. Proses produksi pakan komplit ini dilakukan di Pabrik Pakan Mini, Politani Kupang. Metode implementasi yang dilakukan dalam kegiatan PKM ini adalah hands on training dan intensive supervision. Dalam pelaksanaannya Tim bersinergi dengan Prodi Produksi Ternak dan Kesehahatan Hewan untuk lebih holistik dalam upaya penyelesaian masalah. Kelompok peternak langsung dibimbing dalam menjalankan usahanya oleh tim pendamping dengan mengikuti semua prosedur pemeliharaan termasuk pemberian pakan dan juga menjaga kesehatannya. Kerjasama yang dilakukan dengan kelompok tani yang ada dilakukan dalam kerangka kemitraan proporsionl (Pro-Mitra). Kata Kunci: Pakan komplit, pakan lokal, kemitraan proporsional 31

PENDAHULUAN Beberapa tahun terakhir, Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang dengan tiga program studinya, memusatkan kegiatan-kegiatan pengabdiannya bahkan penelitian di Desa Tuatuka, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan meliputi perbaikan padang penggembalaan, kebun pakan, pelayanan kesehatan dan juga perbaikan manajemen pemeliharaan ternak babi. Khusus bagi usaha pemeliharaan ternak babi, masih ada keluhan dari peternak mengenai adanya keterbatasan modal untuk meningkatkan skala usaha, ketersediaan pakan dan bibit berkualitas yang rendah. Oleh sebab itu, sebagai kelanjutan dari kegiatan yang telah dirintis terdahulu maka kami berinisiasi untuk membantu peternak mitra dengan membangun system kerjasama kemitraan yang dapat membantu peternak dalam hal modal, pakan bibit dan juga obat-obatan. Secara administrative, Desa Tuatuka merupakan salah satu dari 6 desa di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT yang menempatkan ternak babi sebagai komoditas strategis di tengah masyarakat. Ternak babi dikembangkan sebagai bagian dari mata pencaharian masyarakat Desa Tuatuka yang sebagian besar berprofesi sebagai petani peternak.aktivitas masyarakat Desa Tuatuka yang dominan adalah mengelola lahan pertanian untuk tanaman pangan dan holtikultura,sertamemelihara ternak babi.budidaya ternak babi walaupun dikelola secara tradisional dalam jumlah terbatas (2 3 ekor) dan memanfatkan bibit lokal, namun tetap menjadi pilihan bagi masyarakat karena memberikan manfaat sebagai sumber pendapatan alternatif. Kelompok Tani Syalom merupakan satu diantara kelompok tani yang terletak di RT 02/ RW 03, Desa Tuatuka, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. Kelompok tani tersebut dalam keseharian aktivitasnya melakukan budidaya tanaman pangan - holtikultura, serta memelihara babi ras lokal. Jarak kelompok tani Syalom dari kampus Politeknik Pertanian Negeri Kupang ± 20 Km. Aktivitas usaha anggota kelompok tani Syalom telah dijalankan sejak tahun 2010 hingga sekarang. Khusus usaha pemeliharaan ternak babi, telah dijalankan selama ini oleh 8 orang anggota kelompok tani Syalom karena cukup berperan dalam menopang pendapatan ekonomi rumah tangga. Kelompok tani Syalom merupakan mitra pengabdian masyarakat yang bekerja sama dengan jurusan peternakan Politani Negeri Kupang dalam kegiatan PKM sejak tahun 2016. Kegiatan tersebut dimulai dengan introduksi pengolahan limbah peternakan, dan dilanjutkan pada tahun 2017 melalui introduksi teknologi perkandangan maupun pembibitan ternak babi. Berdasarkan hasil pendampingan diketahui bahwa introduksi teknologi yang diberikan dalam 32

kegiatan pengabdian masyarakat Jurusan Peternakan Politani Negeri Kupang telah berhasil memotivasi sebagian anggota kelompok tani Syalom untuk mengembangkan ternak babi. Evaluasi dan survey lanjutan tahun 2018 yang dilakukan tim pengabdian Jurusan Peternakan ditemukan bahwa budidaya ternak babi di kelompok tani Syalom memiliki hambatan dalam hal ketersediaan modal terutama untuk pembelian pakan komplit, bibit berkualitas, teknologi pengolahan hasil, serta model pemasaran. Modal usaha yang dimiliki anggota kelompok saat ini kurang mampu meningkatkan jumlah babi yang dipelihara sedangkan pinjaman modal sulit diperoleh karena syarat agunan. Bibit babi berkualitas umumnya terbatas karena peternak dominan menggunakan bibit ras lokal (babi kampung) sehingga mengakibatkan waktu pemeliharaan yang sangat lama untuk mencapai bobot jual (12-15 bulan). Pengetahuan anggota mitra tentang pengolahan hasil ternak babi juga umumnya masih rendah, sedangkan pemasaran ternak babi umumnya memiliki waktu yang bervariasi dan lebih dominan disesuaikan dengan kebutuhan mendesak dari peternak. Kondisi tersebut pada akhirnya telah mengakibatkan usaha budidaya ternak babi di kelompok tani Syalom kurang berkembang secara optimal dan mempengaruhi upaya peningkatan pendapatan usahatani anggota kelompok tani. Menyikapi dan mempertimbangkan berbagai permasalahan yang ditemukan sebagai kendala dalam usaha budidaya ternak babi di kelompok tani Syalom, ditawarkan solusi kerjasama dari Program Studi Teknologi Pakan Ternak, Jurusan Peternakan, Politani Negeri Kupang dengan anggota mitra kelompok tani Syalom melalui kegiatan pengabdian kemitraan penggemukan ternak babi berkelanjutan. Kemitraan tersebut diimplementasikan dalam bentuk introduksi pengetahuan dan keterampilan dalam hal penggemukan ternak babi, penyediaan sarana produksi penggemukan ternak babi, serta perguliran dana hasil kegiatan penggemukan ternak babi kepada mitra kelompok tani Syalom lainnya. Permasalahan Mitra Berdasarkan hasil diskusi, evaluasi, dan hasil kunjungan lapangan bersama mitra, disamping berbagai masukan mitra, telah disepakati permasalahan prioritas yang harus diselesaikan dalam kaitannya dengan usaha penggemukan ternak babi sistem kemitraan di kelompok tani Syalom adalah: keberlanjutan dari usaha ternak babi yang telah dirintis bersama terdahulu. Usaha yang dilakukan peternak terkendala modal dalam bentuk sarana produksi yang meliputi 33

pakan komplit, bibit ternak babi, dan juga obat-obatan. Permasalahan inilah yang menjadi fokus bagi kami dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian tahun ini. Gambar 1. Peta lokasi kegiatan Solusi yang ditawarkan Pada kegiatan pengabdian ini, khususnya untuk jurusan peternakan, tetap melakukan kolaborasi kegiatan pengabdian bersama ketiga program studi yang ada. Kegiatan pengabdian akan dilakukan dengan thema besar yaitu peningkatan usaha penggemukan ternak babi dengan menggunakan pola kemitraan proporsional (Pro-Mitra). Khusus untuk program studi teknologi pakan memberikan kontribusi nyata dalam pengadaan dan penyediaan pakan komplit untuk ternak babi fase grower. Program studi yang lain berkontribusi pada aspek lain seperti produksi dan kesehatan hewannya. Sedangkan kelompok mitra berkontribusi dalam penyediaan kandang dan semua perlengkapannya. METODE PELAKSANAAN Metode implementasi yang dilakukan dalam kegiatan PKM ini adalah hands on training dan intensive supervision. Selain dilakukan pelatihan dan penyuluhan langsung di lapangan, kami juga melakukan pendampingan secara intensif pada peternak mitra dengan menempatkan 2 orang tenaga pendamping. Hal ini didasari oleh beberapa pengalaman kegiatan-kegiatan pengabdian yang kurang memperhatikan aspek pendampingan yang kemudian berakibat pada minimnya kontinyuitas kegiatan paska pelaksanaan kegiatan pengabdian (Leo-Penu, dkk., 2016). 34

Hands on Training Kegiatan ini untuk membantu terjadinya peningkatan pengetahuan maupun keterampilan mitra terutama tentang kemitraan penggemukan ternak babi berdasarkan prosedur pemeliharaan yang diberikan oleh Jurusan Peternakan Politani Negeri Kupang yang meliputi: teknik pemilihan bibit babi penggemukan, teknik pemeliharaan ternak babipenggemukan, penyediaan pakan yang berkualitas, pengembangan model dan analisa usaha ternak babi penggemukan, serta kesehatan ternak babi. Dalam waktu yang sama, Politani telah membuat kesepakatan dengan kelompok mitra dalam bentuk kontrak/ perjanjian kerjasama dalam usaha penggemukan ternak babi. Pihak Politani menyiapkan pakan komplit sebanyak 2000kg yang disiapkan melalui Tim Prodi Teknologi Pakan Ternak, bibit ternak babi sebanyak 10 ekor melalui Prodi Produksi Ternak dan juga obat-obatan melalui Prodi Kesehatan Hewan. Sementara kelompok mitra menyiapkan bangunan kandangnya dan tenaga kerja untuk pemeliharaan setiap harinya. Selanjutnya kelompok mitra melakukan pemeliharaan dalam rangka penggemukan ternak babi. Dan pihak Politani melakukan pendampingan secara regular dalam menjamin program kemitraan masyarakat ini berjalan dengan baik. Intensive Supervision Agar kegiatan kerjasama kemitraan usaha penggemukan ternak babi dapat diterapkan optimal maka kegiatan pendampingan dilakukan dalam bentuk bimbingan/konsultasi sistem kemitraan dan teknis penggemukan, pemantauan kegiatan penggemukan mitra, serta evaluasi sistem kemitraan. Dua orang tenaga pendamping bertugas melakukan pendampingan di lapangan. Kegiatan tersebut dilakukan bersama mitra untuk menilai kualitas bibit yang diberikan, kecepatan pertumbuhan ternak babi penggemukan, teknik pemeliharaan, serta jangka waktu penggemukan optimal. Pendampingan selanjutnya dilakukan dalam proses pembukuan dan penetapan harga jual. Hal tersebut menjadi penting sebagai sebuah kesatuan produksi terutama untuk melihat sejauh mana mitra dapat diberdayakan dengan hasil aktivitas kegiatan pengabdian (Leo-Penu, dkk., 2016). 35

Kemitraan Proporsional Kerjasama dengan kelompok peternak Syalom ini didasarkan pada sistem kemitraan proporsional atau yang kita sebut dengan ProMitra. ProMitra dilakukan atas dasar perhitungan porsi investasi dari masing-masing pihak yang terlibat. Porsi investasi mitra inilah yang kemudian akan menjadi dasar bagi porsi keuntungan yang juga akan diperoleh. ProMitra dilakukan dengan melibatkan kelompok tani-ternak sebagai mitra yang sejajar dimana kelompok tani dilibatkan secara aktif dalam merencanakan, dan menjalankan usaha, bahkan aktif dalam bersama dalam melakukan pemasaran. ProMitra dilakukan dengan penandatanganan kontrak diantara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan koordinasi tiga program studi yang berada di bawah Jurusan Peternakan. Ketiga program studi yaitu Teknologi Pakan Ternak, Produksi Ternak dan Kesehatan Hewan, bersepakat untuk bersinergi melakukan kegiatan pengabdian di bawah tema besar Penggemukan Ternak Babi secara modern yang berorientasi profit. Kesepakatan ini juga dilakukan terhadap kelompok tani-ternak yang menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian ini yaitu kelompok tani Syalom di Desa Tuatuka, Kec. Kupang Timur. Hal ini didasari oleh kontinyuitas dari kegiatan pengabdian pada tahun yang lalu. Untuk memulai kegiatan lapangan, Tim pengabdian terlebih dahulu melakukan diskusi dengan kelompok Syalom mengenai teknis kegiatan yang akan dilakukan. Bahkan kelompok juga dibekali dengan beberapa pengetahuan praktis berkaitan dengan pemeliharaan ternak babi, pakan dan juga inseminasi buatan. Penyuluhan mengenai topik-topik tersebut dilakukan terlebih dahulu oleh kelompok mahasiswa. Tim pengabdian juga mengadakan diskusi mengenai kontrak yang akan disepakati bersama dengan Kelompok Syalom. Dokumen lengkap kontrak perjanjian terlampir. Sesuai kesepakatan dengan kelompok maka masing-masing pihak bersedia untuk berkontribusi secara langsung dalam kerjasama kemitraan ini. Kelompok tani-ternak Syalom bersedia menanggung bangunan kandang ternak dan tenaga kerja dalam pemeliharaan. Sedangkan Politani Kupang menanggung pakan komplit, bibit/ anakan babi unggul dan juga obat-obatan serta tenaga pendamping. Sementara pemasaran hasil usaha akan dilakukan secara bersama-sama dengan menggunakan harga pasar terbaik. Untuk keuntungan, akan dilakukan sesuai dengan porsi investasi yang dihitung bersama-sama oleh kedua belah pihak. 36

Gambar 2. Ternak dan Bangunan Kandang Ternak Babi Kemitraan Bangunan kandang yang dibangun oleh kelompok Syalom dilakukan berdasarkan arahan dan rekomendasi dari Tim pengabdian, baik model maupun bahan yang dipakai. Seluruh biaya bangunan kandang ditanggungkan kepada pihak kelompok sebagai porsi investasi usaha. Kandang yang dibangun terdiri dari 10 kandang individu dan juga gudang pakan. Bangunan kandang ini juga dilengkapi dengan menara air dan instalasi pipa kran air minum. Dan juga kandang telah dilengkapi dengan system pembuangan limbah yang baik. Saluran pembuangan limbah ditata untuk memisahkan limbah cair dan limbah padat sehingga mudah diolah menjadi pupuk maupun dapat meminimalisir polusi udara. Pihak Politani Kupang, sesuai kesepakatan, menyiapkan bibit/ anakan babi unggul. Anakan babi ini merupakan hasil persilangan Landrace, Yorkshire dan Duroc. Anakan yang diberikan sebanyak 10 ekor anakan yang telah disapih. Selain anakan babi, Politani Kupang juga menyiapkan pakan komplit selama program penggemukan. Pakan yang disiapkan merupakan pakan komplit yang disusun dan diproduksi oleh pabrik pakan Politani Kupang. Bahkan dalam pemeliharaannya, Politani Kupang juga menyiapkan obat-obatan jikalau dibutuhkan. 37

Gambar 3. Produksi Pakan Ternak Babi Komplit di Pabrik Pakan Mini Untuk produksi pakan komplit, sebagian besar bahan yang digunakan adalah bahan baku lokal yang diperoleh dari pasar tradisional dan juga mayarakat petani di NTT. Beberapa bahan pakan yang digunakan dalam pembuatan pakan komplit adalah jagung, dedak padi, tepung ikan, dan juga dedak gandum. Namun demikian, beberapa bahan pakan yang ada di pasaran seperti dedak, tepung ikan dan dedak gandum ternyata masih berasal dari luar NTT. Hal ini haruslah tentu menjadi peluang tersendiri bagi masyarakat petani yang juga memproduksi by- 38

product dari tanaman pangan yang dihasilkan. Dengan adanya pabrik pakan mini Politani Kupang, diharapkan dapat menstimulasi tumbuhnya industri kecil yang berhubungan dengan produksi pakan yang berkualitas. Pakan yang dibuat juga tidak menggunakan zat aditif seperti growth hormone dan anti biotik. Dengan demikian, pakan yang dibuat adalah pakan organik yang sangat sehat bukan saja bagi ternak tetapi bagi manusia yang kelak akan mengkonsumsi daging dari ternak-ternak babi tersebut. Dalam pembuatannya, pakan diproduksi menggunakan peralatan pembuatan pakan yang terinstal dalam production line. Production line yang ada meliputi alat penggiling, mixer, hingga pencetak pelet. Production line yang ada di pabrik pakan Politani Kupang mampu untuk mencetak pakan dalam bentuk pelet 2 ton per jamnya. Dengan demikian, dalam sehari jika dioperasikan, pabrik ini dapat menghasilkan 12 hingga 16 ton pakan pelet. Sedangkan dalam aplikasinya, ternak babi yang mengkonsumsi pakan komplit yang diproduksi oleh Politani Kupang menunjukan respons yang sangat positif (Gambar 4). Gambar 4. Monitoring oleh Tenaga Pendamping Pemberian pakan diperhitungkan dengan kebutuhan ternak berdasarkan berat badan ternak. Konsumsi pakan juga dicatat untuk mengetahui efiensi dari pakan komplit yang dikonsumsi. Pemberian dan konsumsi pakan ternak babi yang diberikan pakan komplit produksi Politani Kupang dapat dilihat dalam Tabel 1. 39

Tabel 1. Pemberian dan Konsumsi ternak babi yang diberikan pakan komplit yang diproduksi oleh Politani Kupang Umur (Mg) 1 2,5 2 4 3 6 4 6,8 5 9 Berat Badan (kg) 6 11,75 7 14,6 8 17,5 9 23 10 26,5 11 30,5 12 35,5 13 40,5 14 46 15 52,25 16 58,5 17 65 18 72 19 78,75 20 85,25 Pakan Perhari (kg) Gayung (gyg) 0,1 0,7 0,16 1,82 0,17 3,01 0,26 4,83 0,33 7,14 0,53 10,85 0,73 Minimal batas 7 (pagi 1gyg, sore 1gyg) 15,96 0,93 Minimal batas 8 (pagi 1gyg, sore 1gyg) 22,47 1,13 Minmal batas 9 (pagi 1gyg, sore 1gyg) 30,38 1,28 Minimal batas 10 (pagi 1gyg, sore 1gyg) 39,34 1,48 Minimal batas 11 (pagi 1gyg, sore 1gyg) 49,7 1,68 Minimal batas 12 (pagi 1gyg, sore 1gyg) 61,46 1,88 Minimal 2x batas 8 (pagi 2gyg, sore 2gyg) 74,62 2,08 Minimal 2x batas 9 (pagi 2gyg, sore 2gyg) 89,18 Total Pakan (kg) 2,28 Minimal 2x batas 10 (pagi 2gyg, sore 2gyg) 105,14 2,38 Minimal 2x batas 11 (pagi 2gyg, sore 2gyg) 121,8 2,48 Minimal 2x batas 12 (pagi 2gyg, sore 2gyg) 139,16 2,48 Minimal 2x batas 12 (pagi 2gyg, sore 2gyg) 156,52 2,38 Minimal 2x batas 11 (pagi 2gyg, sore 2gyg) 173,18 2,28 Minimal 2x batas 10 (pagi 2gyg, sore 2gyg) 189,14 Sedangkan respons ternak babi yang diberikan pakan komplit yang diproduksi oleh Politani Kupang dapat dilihat dalam Tabel 2. Rata-rata ternak babi yang mengkonsumsi pakan komplit selama tiga bulan pertama mempunyai pertambahan berat badan 316,34 g/e/hari dengan standar deviasinya sebesar 107,46. 40

Tabel 1. Pertambahan Berat Badan Ternak Babi yang mengkonsumsi pakan komplit yang diproduksi oleh Politani Kupang No. Ternak PBB (g/e/hari) 1 380,89 2 249,78 3 236,67 4 307,56 5 269,44 6 309,78 7 594,89 8 235,78 9 265,56 10 313,11 Rataan 316,34 STDEV 107,46 Simpulan Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Masalah modal yang sering dialami peternak dalam usaha ternak babi terutama dalam menyiapkan atau membeli pakan komplit, dapat diatasi dengan pendekatan kemitraan proporsional (ProMitra) dengan pihak lain. ProMitra dapat menjamin kedua belah pihak yang bekerjasama mendapatkan keuntungan yang proporsional sesuai dengan investasinya. 2. Pakan komplit yang diproduksi dengan menggunakan bahan baku lokal melalui pabri pakan Politani Kupang diharapkan dapat menjadi peluang bagi tumbuhnya industri kecil menengah yang berhubungan dengan pakan ternak. DAFTAR PUSTAKA Leo-Penu, C.L.O, D.R. Tulle, Y. Lino, 2016. Penerapan Teknologi IB Ternak Babi Secara Mandiri Di Desa Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang. Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan. Vol. 1. No. 1; 9-18. 41