PEMENUHAN KEBUTUHAN SARANA UNTUK SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah...

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh peningkatan perpindahan sebagian rakyat pedesaan ke kota dengan

EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA

STUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR

Kata kunci : manajemen sampah, sistem pengangkutan, Kecamatan Tabanan dan Kecamtan Kediri, kebutuhan armada pengangkut sampah

BAB IV INVENTARISASI STUDI PERSAMPAHAN MENGENAI BIAYA SPESIFIK INVESTASI

EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH

PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan yang menghasilkan limbah

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

EVALUASI KEBUTUHAN RUANG PENAMPUNG SAMPAH PERKOTAAN DALAM PERENCANAAN TATA RUANG KOTA (STUDI KASUS : KOTA AMLAPURA, KABUPATEN KARANGASEM)

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN SEMARANG TENGAH, KOTA SEMARANG Hamida Syukriya*), Syafrudin**), Wiharyanto Oktiawan**)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk yang semakin cepat dan aktifitas penduduk di suatu daerah membawa perubahan yang

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH KAWASAN KECAMATAN JEKULO-KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas kehidupan masyarakat di perkotaan, menyebabkan bertambahnya volume

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir di seluruh negara dan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Timbulan dan Pengurangan Sampah di Kecamatan Klojen Kota Malang

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENDAHULUAN. Winardi Dwi Nugraha *), Endro Sutrisno *), Ratna Ayu Sylvia Resty. Abstract

PENGARUH STASIUN PERALIHAN ANTARA TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN TAMBAKSARI, SURABAYA

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TIMBULAN SAMPAH KAWASAN KANTOR BPPT

BAB I PENDAHULUAN. yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi, sehingga diperlakukan sebagai

PENANGANAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA SURAKARTA

Nurani et al. Jurnal Sumberdaya Alam & Lingkungan 46

Untuk lebih jelasnya wilayah Kabupaten Karangasem dapat dilihat pada peta di bawah ini :

PERENCANAAN TEKNIS PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR. Dwi Indrawati, Pramiati Purwaningrum, Andi Laily Megawarni

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA STUDY ON HOUSEHOLD HAZARDOUS WASTE MANAGEMENT AT WONOKROMO DISTRICT SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang banyak dan terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

Jumlah RW RT. Luas Area (Km²) %Terhadap Luas Kota. Kecamatan. Kelurahan

Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Prabumulih Determining The Location of Landfill (TPA) Kota Prabumulih

OLEH : SIGIT NUGROHO H.P

EVALUASI PELAYANAN PERSAMPAHAN DENGAN OPTIMASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MEMPAWAH

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG

ANALISIS PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN KEBUTUHAN FASILITAS PERSAMPAHAN DI KOTA PALU

EVALUASI UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA DARI SEGI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN

OLEH HERDAYULI NRP : DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. ELLINA S. PANDEBESIE, MT

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

Kata Kunci : sampah, angkutan sampah, sistem angkut sampah

ABSTRAK. Kata kunci :Volume timbulan sampah, kebutuhan armada pengangkut sampah, BOK Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE

PREDIKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH UNTUK LIMA BELAS TAHUN YANG AKAN DATANG DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB III METODE PERECANAAN. 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. 3.2 Lokasi

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN DENGAN POLA PEMANFAATAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN TANAH DATAR

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMETAAN FASILITAS PERSAMPAHAN SEKTOR FORMAL KOTA DEPOK MENGGUNAKAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) TUGAS AKHIR

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU STUDI KASUS KELURAHAN BANYUMANIK KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

dan bertambah kembali menjadi 204,78 juta jiwa pada tahun Jika tingkat pertumbuhan

KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM

RENCANA PENGEMBANGAN TEKNIK OPERASIONAL SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA JUWANA

Tingkat Pelayanan Pengangkutan Sampah di Rayon Surabaya Pusat

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY

SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH DOMESTIK KABUPATEN TANAH DATAR

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk dan laju ekonomi yang semakin meningkat serta

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN KUDUS

PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK DI PERMUKIMAN TERENCANA DI KAWASAN PERI URBAN KOTA MANAADO

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG Elysa Nur Cahyani *), Wiharyanto Oktiawan **), Syafrudin **)

MODEL OPTIMASI ALOKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN INEXACT FUZZY LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS: PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG )

Evaluasi Sistem Transportasi Sampah Kota Pasir Pengaraian

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PELAYANAN TPA KALIGENDING KABUPATEN KEBUMEN

Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Melalui Sosialisasi Persampahan Dan Rumah Sehat Di Permukiman Tpa Desa Neglasari, Tangerang

PERAN KELUARGA DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA

Transkripsi:

PEMENUHAN KEBUTUHAN SARANA UNTUK SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA MALANG Agil Harnowo Putra 1 1 Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Email: agil.harnowo@gmail.com ABSTRAK Jumlah penduduk dunia yang semakin meningkat sejalan dengan semakin banyaknya jumlah limbah sampah yang dihasilkan khususnya di perkotaan. Kota Malang yang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur dengan luas mencapai 110,06 km 2 dengan penduduk pada tahun 2015 sebesar 851.298 jiwa memiliki timbulan sampah yang tinggi. Tercatat pada tahun 2015 timbulan sampah yang dihasilkan adalah sebesar 699.128,48 m 3. Timbulan sampah ini perlu ditangani agar tidak terjadi penumpukan sampah baik di sumber maupun di tempat penampungan sementara (TPS). Kondisi pada tahun 2015 untuk sarana TPS di Kota Malang memiliki 68 TPS aktif dengan lokasi tersebar di lima kecamatan yang berbeda. TPS di Kota Malang mempunyai volume bervariasi dari 8 m 3 hingga 40 m 3. Penelitian ini akan menghitung proyeksi kebutuhan TPS dengan dasar proyeksi penduduk dan timbulan sampah serta menggunakan perhitungan kebutuhan TPS berdasarkan SNI-3242 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah di permukiman. Proyeksi dilakukan hingga tahun 2030. Hasil dari proyeksi didapatkan bahwa pada tahun 2030 Kota Malang membutuhkan minimal 288 TPS yang tersebar di lima kecamatan untuk memenuhi sasaran pelayanan persampahan sebesar 100%. Kata kunci: Timbulan sampah, Sarana persampahan, Tempat penampungan sementara ABSTRACT The increasing number of world population is in line with the increasing amount of waste generated, especially in urban areas. Malang which are the second largest city in East Java with an area of 110.06 km 2 had a population in 2015 of 851,298 people that had result on high waste generation. Recorded in 2015 generated waste generated amounted to 699,128.48 m 3. This waste generation needs to be handled to prevent the accumulation of waste either at source or in temporary shelter (TPS). The condition in 2015 for TPS facilities in Malang City has 68 active TPS with locations spread over five different districts. TPS in Malang has varied volume from 8 m 3 to 40 m 3. This research will calculate the projection of TPS requirement based on population projection and waste generation and use calculation of TPS requirement based on SNI- 3242-2008 about waste management in settlement. The projection is done until 2030. The result of the projection shows that in 2030 Malang city needs at least 288 TPS spread in five districts to meet the target of waste service at 100%. Keywords: Waste generation, Waste facility, Temporary shelters

PENDAHULUAN Jumlah penduduk dunia yang semakin meningkat sejalan dengan semakin banyaknya jumlah limbah sampah yang dihasilkan khususnya di area perkotaan. Hal ini akan menjadi masalah khususnya dari aspek lingkungan. Laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan konstan tidak diimbangi dengan pengelolaan timbulan sampah yang muncul dengan baik. Pembuangan sampah yang tidak sustainable merupakan masalah sensitif yang menyangkut tentang permasalahan lingkungan di dunia. Situasi saat ini pembuangan limbah langsung tanpa pemeriksaan dan pemisahan yang tepat dapat menyebabkan dampak serius bagi pencemaran lingkungan (Bhambulkar, 2011). Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang menyatakan bahwa pada tahun 2012 tingkat Level of Service (LoS) sampah di Kota Malang mencapai 56%. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap harinya terdapat 44% sampah yang berada di TPS-TPS di Kota Malang tidak terangkut. Salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya sampah yang tidak terangkut adalah minimnya sarana persampahan di Kota Malang yaitu TPS. Kurangnya fasilitas TPS di Kota Malang membuat banyak sampah domestik maupun non domestik tidak dapat terangkut ke tempat pemrosesan akhir (TPA). Penelitian ini akan menjelaskan mengenai kebutuhan TPS di Kota Malang pada tahun 2030 agar timbulan sampah yang semakin tahun semakin meningkat dapat teratasi. METODE PENELITIAN Tujuan penelitian adalah untuk menentukan kebutuhan sarana persampahan (TPS) di Kota Malang pada tahun 2030. Analisis yang akan dilakukan diantaranya yaitu analisis proyeksi penduduk, analisis proyeksi timbulan sampah, dan analisis kebutuhan sarana persampahan. ANALISIS PROYEKSI PENDUDUK Analisis proyeksi penduduk menggunakan metode aritmatik. Metode ini sesuai dengan perkembangan penduduk di Kota Malang yang naik secara konstan. Pn = Po + r (dn) (1) Keterangan : Pn = Jumlah penduduk pada akhir tahun periode Po r dn = Jumlah penduduk awal proyeksi = Rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun = Kurun waktu proyeksi ANALISIS PROYEKSI TIMBULAN SAMPAH Analisis proyeksi timbulan sampah mengikuti dari analisis proyeksi penduduk yaitu dengan menghitung jumlah timbulan sampah dengan satuan orang/m 3 /hari. Berdasarkan SNI 19-3964-1994, satuan timbulan sampah perorang perhari di Kota Besar adalah 0,4 0,5 kg/orang/hari dengan asumsi standar yang digunakan adalah tahun 1995 sehingga pada kondisi saat ini timbulan sampah perorang perhari dapat mencapai 0,5 0,8 kg/orang/hari. ANALISIS PROYEKSI SARANA PERSAMPAHAN KOTA Analisis proyeksi sarana persampahan kota akan menghitung kebutuhan TPS pada tahun 2030 di Kota Malang. Standar untuk kebutuhan TPS mengikuti SNI 3242-2008 tentang pengelolaan sampah di permukiman. Pada tabel 1 ditunjukkan bahwa kebutuhan mengenai tipe TPS di Kota Malang pada tahun 2030 akan disesuaikan dengan kondisi TPS yang sudah ada dan peningkatan TPS di lokasi yang mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi. Tabel -1: Spesifikasi Peralatan Persampahan No. Jenis Kapasitas Pelayanan Peralatan Volume KK Jiwa 1 Wadah 0,5 20 100 komunal 1,0m 3 40 200 2 Komposter 0,5 10 50 100 komunal 1,0m 3 20 4 Container arm roll truck 5 TPS Tipe I Tipe II Tipe III 6 m 3 640 10 m 3 1.37 5 3.200 5.330 100 m 2 500 2.500 ± 300 m 2 6.00 0 ± 1000 24.0 m 2 00 30.000 120.000 HASIL DAN PEMBAHASAN KEPENDUDUKAN Jumlah penduduk Kota Malang semakin meningkat setiap tahunnya. Adapun jumlah penduduk Kota Malang tahun 2015 berjumlah 892.352 jiwa. Tabel 2 menunjukan jumlah penduduk Kota Malang dalam kurun waktu delapan tahun terakhir.

Tabel -2: Jumlah Penduduk Kota Malang Tahun 2008 2015 Tahun Jumlah (jiwa) 2008 823.040 2009 832.930 2010 842.610 2011 855.000 2012 868.400 2013 894.100 2014 913.540 2015 932.890 Jumlah penduduk Kota Malang dari tahun 2009 hingga tahun 2015 mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 1,81% setiap tahunnya. Persentase peningkatan jumlah penduduk paling tinggi berada pada rentang tahun 2012 2013 dengan nilai 2,96%. Peningkatan setiap tahunnya dikarenakan Kota Malang memiliki berbagai macam fungsi ekonomi dan industri sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur. Penambahan jumlah penduduk dan berbagai macam fungsi lahan dapat menyebabkan timbulan sampah di Kota Malang naik setiap tahunnya. Proyeksi jumlah penduduk di Kota Malang hingga tahun 2030 didapat dengan menggunakan metode aritmatik. Proyeksi kependudukan diperlukan untuk mengetahui proyeksi timbulan sampah yang dihasilkan penduduk masing-masing kecamatan serta menghitung kebutuhan sarana prasarana persampahan di Kota Malang. Tabel -3: Proyeksi Penduduk Kota Malang Tahun 2016 2030 Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2015 jumlah penduduk Kota Malang mencapai 892.352 jiwa dengan Kecamatan Lowokwaru merupakan daerah dengan jumlah penduduk tertinggi yaitu mencapai 226.572 jiwa. Pada tahun 2030 Kota Malang diproyeksikan mempunyai total jumlah penduduk sebesar 1.054.649 jiwa. Kecamatan Kedungkandang merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbanyak, yaitu 332.008 jiwa. TIMBULAN SAMPAH Timbulan sampah di Kota Malang berdasarkan profil Kota Malang tahun 2015 sebesar 3,5 l/orang/hari atau dapat dikonversikan menjadi 0,7 kg/orang/hari. Dengan timbulan sampah/orang/hari tersebut maka Kota Malang dikategorikan menjadi Kota Besar. Timbulan sampah dalam proyeksi penelitian ini akan meningkat sebesar 0,01 kg/orang/tahun dikarenakan kebutuhan masyarakat yang meningkat setiap tahunnya. Tabel 4 menjelaskan mengenai timbulan sampah di Kota Malang pada tahun 2011 2015. Tabel -4: Timbulan Sampah Kota Malang Tahun 2011 2015 Tahun Volume Sampah (m 3 )/hari 2011 1.864,10 2012 1.877,68 2013 1.891,80 2014 1.903,43 2015 1.915,42 Tabel 4 menjelaskan bahwa peningkatan volume sampah sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kota Malang, sehingga apabila proyeksi penduduk Kota Malang hingga tahun 2030 mengalami peningkatan maka timbulan sampah juga akan meningkat. Tabel 5 menunjukkan proyeksi timbulan sampah di Kota Malang hingga tahun 2030. Tabel 5 menunjukkan peningkatan timbulan sampah terjadi rata rata 2,74 ton/hari setiap tahunnya. Hal ini apabila tidak diimbangi dengan sarana persampahan yang cukup maka akan mengakibatkan penimbunan sampah yang tinggi di area sumber. Akibat lain yang ditimbulkan karena tidak adanya sarana yang memadai diantaranya adalah pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya yang menyebabkan wajah kota menjadi rusak serta fungsi lahan lain yang terganggu. Tabel -5: Proyeksi Timbulan Sampah Kota Malang Tahun 2018 2030 Tahun Timbulan sampah (ton/hari) 2018 135,08 2023 147,89 2028 162,12 2030 168,03 SARANA PERSAMPAHAN KOTA Terdapat berbagai macam sarana yang dibutuhkan untuk menangani sampah perkotaan, mulai dari wadah, sarana pengangkutan, tempat penampungan sementara hingga tempat pemrosesan akhir.

Pada penelitian ini akan dilakukan proyeksi untuk memenuhi kebutuhan tempat penampungan sementara agar sampah dapat tertampung sebelum dilanjutkan ke tempat pemrosesan akhir. Proyeksi dilakukan dengan menggunakan dasar SNI 3242 tahun 2008. Tabel 6 menunjukkan kebutuhan tempat penampungan sementara di Kota Malang pada tahun 2018 hingga 2030. Tabel -6: Kebutuhan Sarana Persampahan Kota Malang Tahun 2018 2030 Uraian 2018 2023 2028 2030 Laju pertumbuh an penduduk 2,64 3,18 1,26 (%) Jumlah penduduk (jiwa) Peningkata n Produksi Sampah (kg/orang/ hari) Produksi Sampah (ton/hr) Sasaran Pelayanan Persampah an (%) Produksi sampah yang ditangani (ton/hr) Bangunan TPS Tipe I (unit) Bangunan TPS Tipe II (Unit) Total TPS (Unit) 984,3 10 1,071, 440 1,090, 760 1,121, 993 0,75 0,80 0,85 0,87 728,2 3 93, 89 693,1 3 857, 15 927, 15 976, 13 100 100 100 857,15 927,15 976,13 260 268 276 280 7 7 8 8 267 275 284 288 Tabel 6 menunjukkan bahwa proyeksi pertambahan penduduk di Kota Malang ratarata naik 1 3% setiap tahunnya. Proyeksi penduduk pada tahun 2030 di Kota Malang mencapai 1.121.993 jiwa dengan pertumbuhan sampah mencapai 0,870 kg/orang/hari. Hal ini mengakibatkan produksi sampah mencapai 976,13 ton/hari dengan asumsi sasaran pelayanan persampahan mencapai 100% maka pada tahun 2030 dibutuhkan PTS Tipe I sebanyak 280 unit dengan proporsi 58 unit di Kecamatan Blimbing, 64 unit di Kecamatan Kedungkandang, 31 unit di Kecamatan Klojen, 62 unit di Kecamatan Lowokwaru dan 66 unit di Kecamatan Sukun sedangkan untuk TPS Tipe II dengan fasilitas yang lebih lengkap dan luas lahan yang lebih besar diperlukan 8 unit yang tersebar di lima kecamatan di Kota Malang. KESIMPULAN Melalui hasil dan pembahasan penelitian pemenuhan kebutuhan sarana untuk sistem persampahan di Kota Malang maka kesimpulan yang diperoleh peneliti antara lain: 1. Analisis proyeksi kependudukan menunjukan kenaikan jumlah penduduk mencapai 189.103 jiwa selama 15 tahun, hal ini juga berdampak terhadap kenaikan timbulan sampah di Kota Malang yang meningkat hingga mencapai 976,13 ton/hari. 2. Berdasarkan analisis kebutuhan sarana dibutuhkan 2 jenis tipe TPS yang sesuai dengan kondisi Kota Malang yaitu TPS Tipe I dan TPS Tipe II. Pada tahun 2030 dibutuhkan 280 unit TPS Tipe I dan 8 unit TPS Tipe II di Kota Malang. Kebutuhan ini sesuai dengan timbulan sampah yang ada di Kota Malang sehingga diharapkan pada tahun 2030 tidak ada sampah yang tidak tertangani ataupun tidak berada pada tempat penampungan sementara sebelum diproses menuju tempat pemrosesan akhir. DAFTAR PUSTAKA Bhambulkar, A. V. (2011). Municipal Solid Waste Collection Routes Optimized with Arc Gis Network Analyst. International Journal of Advanced Engineering Sciences and Technologies, 11(1), 202 207 Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Data Sarana dan Prassarana Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang Tahun 2014 Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya, Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Peraturan Daerah Kota Malang nomor 10 tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 33 tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Sampah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. 2010. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2010-2030 SNI 3242-2008 tentang Pengelolaan Sampah di Permukiman Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah