Available online

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III. Perencanaan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): 1-7. Jurnal Einstein. Available online

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB III DESKRIPSI MASALAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 4, No. 2, Desember 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

Sistem Pengendali Suhu Otomatis Pada Inkubator Fermentasi Yoghurt Berbasis Mikrokontroler Dengan Metode Logika Fuzzy

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

TUGAS AKHIR ROBOT PEMBERSIH LANTAI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR ULTRASONIK

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Input ADC Output ADC IN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Konversi Energi Elektrik Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

Transkripsi:

Jurnal Einstein Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/einstein RANCANG BANGUN DETEKTOR SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DENGAN DFRDUINO UNO V3.0 BERBASIS LIQUID CRISTAL DISPLAY (LCD) Philipson Valerius Ginting dan Khairul Amdani * Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, Indonesia Diterima Oktober 2014; Disetujui November 2014; Dipublikasikan Desember 2014 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan fisik alat pendeteksi suhu ruangan menggunakan sensor LM35 dengan DFRduino Uno V3.0 berbasis Liquid Cristal Display (LCD), mengetahui bahasa pemrograman Java yang disusun untuk memerintahkan komponen-komponen rangkaian instrumentasi dan untuk mengetahu hasil suhu yang di deteksi oleh sensor LM35 dari alat yang telah dibuat dan membandingkan dengan termometer suhu ruangan. Detektor suhu ruangan dirancang untuk mengetahui suhu pada suatu ruangan dan ditampilkan pada Liquid Cristal Display (LCD). Sinyal suhu di sekitar ruangan akan di deteksi oleh sensor LM35 dimana sensor LM35 mendeteksi sinyal dalam bentuk tegangan. Sinyal tersebut diolah menjadi sinyal digital menggunakan bahasa Java yang di listing code pada Software Arduino. Pengolahan sinyal suhu menggunakan DFRduino UNO V3.0 meghasilkan hasil detektor yang lebih akurat. Penggunaan sensor LM35 dan DFRduino UNO V3.0 diperoleh rata-rata suhu ruangan dengan menggunakan detektor ruangan sebesar (29,15 ± 0,5 o C) dan termometer analog sebesar (29,23 ± 0,5 o C). Dari selisih nilai dari kedua alat ukur didapat besar % range error dari detektor rancangan sebesar 0,27%, range suhu yang dideteksi secara akurat berada pada 28-31 o C. Rancangan detektor suhu ruangan dilengkapi dengan sistem pengamanan dengan menggunakan keypad sebagai switch password.berdasarkan hasil rancangan detektor diketahui bahwa sensor LM35 bekerja dengan baik dan memberikan informasi suhu yang akurat. Kata kunci : Sensor LM35, DFRduino UNO V3.0, liquid cristal display, listing code, keypad, switch password, % range error How to Cite: Philipson Valerius Ginting dan Khairul Amdani, (2015) Rancang Bangun Detektor Suhu Ruangan Menggunakan Sensor Lm35 Dengan Dfrduino Uno V3.0 Berbasis Liquid Cristal Display ( Lcd), Jurnal Einsten Prodi Fisika FMIPA Unimed, 1 (5): 30-36. *Corresponding author: p-issn : I2338-1981 E-mail : munthe.valerius@gmail.com 1

PENDAHALUAN Termometer atau yang sudah kita kenal sebagai alat pengukur dan pendeteksi suhu merupakan sebuah alat yang sudah biasa digunakan sebagai alat acuan untuk menentukan besarnya suhu diberbagai bidang. Alat ini banyak digunakan dan masih bertahan dalam masyarakat karena keakuratan yang cukup tinggi dari segi pengukurannya. Seiring berkembangnya teknologi banyak orang yang mengolah alat ukur analog ini kedalam bentuk alat ukur digital. Sensor suhu IC LM 35 merupkan chip IC produksi natioanal semiconductor yang berfungsi untuk mengetahui temperatur suatu objek atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di definisikan sebagai komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan temperature yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Sensor suhu IC LM35 dapat mengubah perubahan temperatur menjadi perubahan tegangan pada bagian outputnya. Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt dan konsumsi arus DC sebesar 60 µa dalam beroperasi. Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100 C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1 C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control yang sangat mudah. IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear terhadap perubahan suhu. Sensor LM35 berfungsi untuk mengubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mv / C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1 C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mv ( Zennifa,2012 ). Pengembangan sensor dan sistem sensor perlu dipilih prinsip-prinsip pengukuran yang cocok, pengukuranpengukuran khusus perlu dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan sensor karena untuk mendapatkan kemampuan sensor atau sistem sensor yang optimal perlu dipilih kombinasi yang tepat antara teknologi dengan sistem pengolah sinyal yang digunakan ( Wirawan,2011). Berdasarkan penelitian Lucky Yuditia Putra sistem pengukur suhu dan otomatisasi pendingin ruangan merupakan salah satu sistem yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dengan sistem ini diharapkan dapat mempermudah mengetahui suhu ruangan. LM35 merupakan sensor yang digunakan dalam penelitian sebagai sensor yang sangat sensitif terhadap temperatur. Hasil sensor LM35 di olah Arduino Uno yang kemudian ditampilkan dalam aplikasi desktop dengan menggunakan C#.Net dan disimpan kedalam basis data. Hasil pengukuran suhu ruangan dapat berubah dengan sangat mudah. Oleh karena itu hasil pengukuran suhu dan pendingin ruangan ditampilkan pada aplikasi desktop khususnya pada penelitian ini sering kali didapatkan hasil pengukuran yang tidak stabil dan terjadi kesalahan pengukuran (error). Hal ini dapat disebabkan karena beberapa nilai tegangan input yang tidak stabil ( Putra, 2013). METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian, meliputi perakitan dan pengujian akan dilaksanakan di Laboratorium Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan selama 2 bulan. 2. Alat Dan Bahan Alat Dfrduino uno v3.0, Sensor suhu IC LM35, Driver Java programme, Laptop, Catu daya regulator, Kabel port USB, LCD 2x16, Kipas, Keypad, Pin header Bahan Resistor, Potensiometer, Saklar, Transistor, Switch reset 3. Diagram Blok Rancangan Detektor 2

Gambar 1. Diagram Blok Rancangan Detektor 4. Analisis Data Langkah-langkah dalam menganalisa data, yaitu: 1) Pengujian pertama akan dilakukan dengan menguji keakuratan dari sensor LM35. Sensor LM35 merupakan sensor yang dapat mengukur suhu antara -55 C sampai 150 C ( dalam penelitian ini hanya akan di pakai suhu antara 0 C sampai dengan 50 C). Sensor ini menerima imputan mulai dari 1V sampai dengan 5 V dan memiliki output 10mV per 1 C. Output sensor ini sebagai masukan bagi DFRduino pada pin analog yang nantinya akan dikalkulasikan agar menampilkan suhu sebanarnya. T = (Va x Vb x 100.0 ) / 1024.0 dimana: T = Temperature sebenarnya Va = Vin dari output LM35 Vb = Vin Arduino 2) Data yang telah diperoleh dari program Java akan direkam dalam bentuk tampilan LCD. 3) Suhu yang diperoleh dibandingkan dengan parameter termometer ruangan manual. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Sistem detektor suhu ruangan terdiri dari perangkat keras yang merupakan alat Pendeteksi suhu suatu ruangan dengan menggunakan DFRduino Uno (Atmega328P), sensor suhu LM35, keypad, kipas dan LCD. Sistem perangkat yang digunakan dalam sistem detektor suhu suatu ruangan ini menggunakan software Arduino Uno digunakan sebagai debugger program yang dapat dilakukan pengukurannya secara berulang. Penelitian ini menggunakan bahasa java sebagai bahasa pemograman. Java merupakan bahasa pemograman berorintasi objek yang sintaksnya mengikuti bentuk bahasa C dan C++ sehingga bagi para programmer bahasa C tidak akan kesulitan ketika akan bermigrasi ke bahasa java karena sintaksnya hampir samabahasa. Kelebihan lain dari java adalah mudah digunakan, java merupakan salah satu bahasa pemograman yang bersifat multiplatform, Java mendukung adanya pola (style) komentar lain yang dikenal sebagai javadoc, java juga menggunakan perintah perintah baru yang tidak ada pada bahasa C. Pengoperasian alat dimulai dengan menghubungkan baterai 9V untuk mengaktifkan perangkat DFRduino Uno sebagai sistem utama pada alat. Tampilan awal ketika detektor diaktifkan untuk yang pertama kali, alat akan menampilkan keterangan detektor kemudian detektor meminta untuk input password mengukur suhu ruangan kemudian memberikan informasi pengulangan pengukuran dan on/off motor(kipas). Hasil pengujian detektor didapat besaran suhu suatu ruangan dalam satuan o C. Gambar di bawah menunjukkan hasil pengukuran besaran suhu ruangan pengujian dengan menggunakan termometer analog ruangan dan detektor yang dirancang. Pengjian dilakukan setiap lima menit sekali dan di uji selama satu jam. Detektor dan termometer analog di letakkan secara berdampingan dan suhu ruangan di ukur secara bersamaan. 3

Diperoleh selisih pengukuran suhu menggunakan detektor dengan termometer dengan menggunakan persamaan : Didapatkan hasil, Gambar 2. Pengujian Detektor Dengan Termometer Ruangan Analog Berikut data hasil penujian detektor dengan termometer analog yang pengujiannya dilakukan di ruangan tanpa d panaskan. Tabel 1. Data Hasil Pengujian Detektor Dengan Termometer Analog Lokasi Ruangan Pengujian : Laboratorium Fisika Unimed Hari/Tanggal : Jumat, 17 Januari 2015 Pengukuran Suhu No Waktu Detektor Termometer Error ( o C) Analog ( o C) 1 12.03 29 29 0 2 12.08 29 29 0 3 12.13 30 30 0 4 12.18 28 29 3,4% 5 12.23 29 29 0 6 12.28 30 29 3,4% 7 12.33 28 29 3,4% 8 12.38 29 30 3,4% 9 12.43 31 29 6,8% 10 12.48 29 30 3,4% 11 12.53 29 29 0% 12 12.58 30 29 3,4% 13 13.03 28 29 3,4% Tabel diatas menunjukkan perbandingan besaran suhu ruangan antara detektor suhu ruangan dengan termometer analog yang menunjukkan selisih pengukuran suhu yang berbeda tipis. Untuk menghitung rata-rata suhu ruangan maka digunakan persamaan sebagai berikut : (1) didapatkan : dan Hasil pengujian diperoleh persen kesalahan detektor rancangan dengan alat yang sebenarnya yaitu 0,27%. Tabel di bawah menunjukkan hasil perbandingan dari pemanasan detektor dan termometer ruangan analog. Tabel 2.Hasil Perbandingan Pemanasan Detektor dan Termometer Analog No Detektor ( o C) 1 28 28 2 29 29 3 31 31 4 32 34 5 33 36 6 35 38 7 37 40 8 37 42 9 37 44 Termometer ( o C) Tabel diatas menunjukkan perbandingan besaran suhu ruangan antara detektor suhu ruangan dengan termometer analog yang di panaskan secara berkala di ruanagan terbuka yang menunjukkan perbedaan selisih suhu yang dideteksi. Untuk menghitung korelasi dari detektor dengan termometer analog dapat di gunakan persamaan berikut : r = nσ xy ( Σx) ( Σ y). {nσx² ( Σx)²} {nσy 2 ( Σy) 2 } r = 9.10854 (299) (322) {9.10081 (299)²} {9.11832 (322) 2 } diperoleh r = 0,979 Didapat hasil korelasi dari detektor dengan termometer adalah sebesar 0,979. Range suhu yang akurat di deteksi oleh detektor berada di 28-31 ºC. Pembahasan 4

Prinsip kerja sensor LM35 akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mv. Sinyal suhu di sekitar ruangan akan di deteksi oleh sensor LM35 dimana sensor LM35 mendeteksi sinyal dalam bentuk tegangan. Sinyal tersebut dikirim ke Dfrduino uno dan di olah sesuai dengan perintah yang di susun. Sinyal yang telah di olah pada Dfrduino uno akan di kirim dan di tampilkan langsung di LCD. Berdasarkan data pengukuran yang diperoleh didapatkan rata-rata suhu ruangan dengan menggunakan detektor ranangan sebesar 29,15 o C dan termometer analog sebesar 29,23 o C. Selisih nilai dari kedua alat ukur didapat besar % range error dari detektor rancangan sebesar 0,27%. Berdasarkan hal di atas, maka pengukuran suhu dengan menggunakan detektor suhu LM35 dan DFRduinoo UNO V3.0 dapat difungsikan seperti alat ukur suhu pada umummnya. Rancangan detektor suhu ruangan dilengkapi dengan sistem pengamanan dengan menggunakan keypad. Apabila user detektor salah meng- input password maka detektor tidak bekerja sesuai dengan fungsinya sebagai pengukur suhu. Terjadinya hal demikian, detektor kembali me-restart otomatis dari awal dan meminta user memasukkan password yang benar. Selain itu,, keypad juga difungsikan sebagai tombol pengulangan pengukuran dan on/off motor (kipas) yang ada pada detektor. Berikut gambar sketc pemograman yang ada pada dfrduino uno v3.0 untuk konversi suhu : Gambar 3. Sketc Pemrograman Konversi Suhu Pada dfrduino uno v3.0 Rancangan detektor suhu ruangan dilengkapi dengan sistem pengamanan dengan menggunakan keypad. Apabila user detektor salah meng- input password maka detektor tidak bekerja sesuai dengan fungsinya sebagai pengukur suhu. Terjadinya hal demikian, detektor kembali me-restart otomatis dari awal dan meminta user memasukkan password yang benar. Selain itu,, keypad juga difungsikan sebagai tombol pengulangan pengukuran dan on/off motor (kipas) yang ada pada detektor. Sketch yang disusun untuk keypad sebagai berikut : Gambar 4. Sketc Pemrograman Pada Keypad 5

Hasil diatas membuktikan bahwa detektor suhu ruangan menggunakan sensor LM35 dengan DFRduino UNO V3.0 lebih akurat dari pada hasil penelitian sebelumnya dan seluruh komponen bekerja dengan baik. Ditinjau dari sistem peninjauan/kontol informasi, detektor yang dirancang memiliki daerah kontrol yang sempit, dimana user harus mengontrol secara manual pada detektor tersebut. Detektor ini juga memiliki kekurangan dalam system notification, dimana kenaikan atau penurunan suhu detektor rancangan tidak tersedia. Perancangan detektor suhu ruangan memiliki kendala dalam perancangannya yakni, pada saat pengujian komponen komponen sensor suhu LM35 dapat mendeteksi suhu dalam bentuk desimal dalam hal ini setiap pengujian komponen di uji pada software arduino dan ketika semua komponen telah selesai di rancang, detektor hanya menampilkan bilangan bulat saja. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari detektor suhu ruangan menggunakan DFRduino UNO V3.0 dan sensor LM35, disimpulkan: 1. Pembuatan rancangan fisik detektor suhu ruangan menggunakan sensor LM35 dengan DFRduino UNO V3.0 berbasis LCD. Rangkaian detektor suhu ruangan yang telah dirancang bekerja dengan baik sesuai dengan bahasa yang disusun. 2. Penggunaan bahasa java yang telah di susunan bahasa pemrograman pada sketch Arduino sehingga detektor dapat menjalankan fungsi sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. 3. Penggunaan sensor LM35 dan DFRduino UNO V3.0 diperoleh ratarata suhu ruangan dengan menggunakan detektor ruangan sebesar 29,15 o C dan termometer analog sebesar 29,23 o C. Dari selisih nilai dari kedua alat ukur didapat besar % range error dari detektor rancangan sebesar 0,27%. Rancangan detektor suhu ruangan dilengkapi dengan system pengamanan dengan menggunakan keypad sebagai switch password. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data detektor suhu ruangan menggunakan sensor LM35 dan DFRduino UNO V3.0, dengan itu peneliti memberikan masukkan untuk penelitian seterusnya : 1. Perancangan detektor suhu ruangan sebaiknya ditambahkan system control jarak jauh. 2. Perancangan detektor suhu ruangan sebaiknya ditambahkan system notification sebagai indicator terjadinya perubahan suhu. DAFTAR PUSTAKA Putra, L., Yuditia,(2013). Perancangan Sistem Pengukur Suhu Menggunakan Arduino dan C#.Net (Tugas Akhir). Jakarta. FT- Universitas Mercu Buana. Wirawan, R., (2011). Sensor, Teknologi, dan Aplikasi (Paper Seminar Fisika). Bandung : FMIPA-ITB. Zennifa, F., (2012). Perancangan dan Implementasi Pengontrol Suhu Ruangan dengan menggunakan Sensor LM35 Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno (Tugas Besar). Padang : FT Elektro- Universitas Andalas. 6