Kalibrasi Temperatur pada PT100 dan Thermocouple



dokumen-dokumen yang mirip
KALIBRASI SENSOR TEMPERATUR DENGAN METODA PERBANDINGAN DAN SIMULASI

KALIBRASI TERMOMETER DIGITAL METODE SENSOR PLUS INDIKATOR

KALIBRASI JANGKA SORONG NONIUS (VERNIER CALLIPER) BERDASARKAN STANDAR JIS B 7507 DI LABORATORIUM PENGUKURAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU

BAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

R adalah selisih massa bejana dalam keadaan terisi dan dalam keadaan kosong,

RIWAYAT REVISI /09/2016 Penerbitan Pertama MT MM /10/2016 Perubahan format IK. MT MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Materi Konsep dasar & istilah dalam Angka-angka Jenis-jenis kesalahan berdasarkan penyebabnya

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR DENGAN ROUGHNESS TESTER SURTRONIC-25

EVALUASI NILAI VARIANCE UNTUK MENGHITUNG KOMPONEN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DIMENSI TIPE B DARI SUATU DISTRIBUSI RECTANGULAR DAN TRAPEZOIDAL

PENENTUAN NILAI KETIDAKPASTIAN HASIL KALIBRASI DRYER OVEN MESIN SKRIPSI. Oleh: ARIE MULYA NUGRAHA

Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Bandar Lampung

KALIBRASI JANGKA SORONG JAM UKUR (DIAL CALLIPER)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL ALAT AUDIOMETER

Peralatan Elektronika

Statistik Pencacahan Radiasi

KONSEP DASAR PENGUKRAN. Primary sensing element Variable conversion element Data presentation element

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM FISIKA MATERIAL DAN INSTRUMENTASI No. Dokumen : IKK/FM.002/TB

PENGARUH KONTRIBUSI KETIDAKPASTIAN TERHADAP PELAPORAN NILAI POROSITAS MENGGUNAKAN METODE GRAVIMETRI

Pengukuran Teknik Tri Mulyanto. Bab 1 PENDAHULUAN

PENGUJIAN, KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM LK 074 IDN

ANALISIS KETIDAKPASTIAN KALIBRASI TIMBANGAN NON-OTOMATIS DENGAN METODA PERBANDINGAN LANGSUNG TERHADAP STANDAR MASSA ACUAN

LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LK 063 IDN

STUDI PERFORMANSI PADA FOTOTERAPI UNIT DI RSU HAJI SURABAYA. Nur Muflihah*)

Diagram blok sistem pengukuran

ANALISIS UNJUK KERJA THERMOCOUPLE W3Re25 PADA SUHU PENYINTERAN 1500 O C

BAB 5. Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis

PE P NGE G NDAL A I L A I N MUTU TELE L KOMUNIK I ASI 3. Dasar Pengukuran

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III UJI STATISTIK DAN SIMULASI. Menggunakan karakteristik dari distribusi tersebut dan transformasi / = ( ) (3.1.1) / = ( ) (3.1.

Aplikasi Metoda Random Walks untuk Kontrol Gerak Robot Berbasis Citra

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. Measuring Device Elemen ISO 7.6 ISO ) di PT. X dilakukan dengan

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

KETERTELUSURAN. Surya Ridwanna

Pengetahuan Alat Uji dan Kalibrasi : Universal Testing Machine Amalia Rakhmawati

SISTEM KENDALI DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

IX Strategi Kendali Proses

KALIBRASI MIKROMETER SEKRUP EKSTERNAL DENGAN MENGACU PADA STANDAR JIS B DI LABORATORIUM PENGUKURAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 27 November 2016 Penyusun, Alfia Khairina

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

TUGAS AKHIR USULAN PEMBUATAN SOP KALIBRASI BERDASARKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO DAN ISO / IEC DI PT X

Bab III. Metodelogi Penelitian

ARTI PENTING KALIBRASI PADA PROSES PENGUKURAN ANALITIK: APLIKASI PADA PENGGUNAAN phmeter DAN SPEKTROFOTOMETER UV-Vis. Iqmal Tahir ABSTRAK

VIII Sistem Kendali Proses 7.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP.

PENGUKURAN SUHU, PENGUKURAN TEKANAN dan KALIBRASI INSTRUMENTASI

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KALIBRATOR SUHU MENGGUNAKAN DS18S20 BERBASIS AVR ATMEGA 8535 TUGAS AKHIR

Kajian Kalibrasi Timbangan Analit dengan Penjaminan Mutu ISO 17025

FISIKA 1 PENGUKURAN :: BESARAN DAN SATUAN

Strategi Pengendalian

Pendahuluan. Angka penting dan Pengolahan data

BAB II DASAR TEORI. Signal Conditioning. Gambar 2.1 Diagram blok sistem pengukuran (buku measurement sistem Bolton)

Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol

Keterangan Temperatur 1 Thermocouple sensor w indicator 50. o C C 1 3 Thermohygrometer 25 %RH ~ 100 %RH 3 %RH C ~ 50 C ~ 300

Verifikasi Standar Massa. Diklat Penera Tingkat Ahli 2011

ANALISA DAN EVALUASI NILAI KETIDAKPASTIAN ALAT UKUR KETEGAKLURUSAN

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL

PENGETAHUAN SNI ISO/IEC 17025:2008. By Rangga K Negara, ST

Fuzzy Washing Machines

PENENTUAN NILAI ACUAN UJI BANDING ANTAR LABORATORIUM KALIBRASI UNTUK KALIBRASI MIKROPIPET BERDASARKAN KONSENSUS

Perancangan Alat Ukur Daya Listrik Lampu Pijar Menggunakan ADC TLV2543 Dengan Tampilan Komputer

BAB III METODE PENELITIAN

Instrument adalah alat-alat atau perkakas. Instrumentation adalah suatu sistem peralatan yang digunakan dalam suatu sistem aplikasi proses.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Prototipe Lift Barang 4 Lantai menggunakan Kendali PLC

Oleh Marojahan Tampubolon,ST STMIK Potensi Utama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA. Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani

Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110

BAB II LANDASAN TEORI. dinyatakan sebagai suatu angka satuan ukuran dikalikan dengan sesuatu. Nilai

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

IMPLEMENTASI PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA SISTEM KENDALI PADA OVEN ROCKWOOL PLANT

PENGANTAR ALAT UKUR. Bab PENDAHULUAN

Nilai benar (true value)

Bagian-bagian dari alat ukur Sensor Tranduser Penunjuk atau indikator

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :

BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 72 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM

JENIS JENIS FIELD INSTRUMENT. ditulis oleh Rekayasa Listrik - 21 December 2014

KESTABILAN SISTEM. Maka dibuat deret Roath sbb

STUDI KEMAMPUAN DAN KEANDALAN MESIN FREIS C2TY MELALUI PENGUJIAN KARAKTERISTIK STATIK MENURUT STANDAR ISO Julian Alfijar 1 ), Purnomo 2 )

PENETAPAN SISTEM ACUAN DAYA AC UNTUK LABORATORIUM STANDAR NASIONAL BERDASARKAN STANDARD WATT CONVERTER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SIMULASI PENGAMAN BEBAN LEBIH TRANSFORMATOR GARDU INDUK MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

PERANCANGAN DAN REALISASI PEMANAS AIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Transkripsi:

JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 2, NO. 2, SEPTEMBER 20: 99-04 Kalibrasi Temperatur pada PT00 dan Thermocouple Cecep Sulaeman *, dan Kusnadi Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta, Depok 6425, Indonesia * E-mail: cecep_pnj@yahoo.com Abstrak Kalibrasi temperatur berupa PT00 maupun thermocouple dapat menggunakan metode perbandingan maupun simulasi. Metode perbandingan digunakan dengan cara membandingkan kalibrator standar berupa es batu maupun air mendidih terhadap indikator digital controller E5EK Omron. Data pengukuran temperatur dihitung melalui ketidakpastian standar, ketidakpastian master, ketidakpastian gabungan, dan ketidakpastian terentang. Hasil data pengukuran dibuat Simulasi dengan manipulasi data pada indikator digital controller E5EK Omron dengan cara mencari InsL dan InsH untuk menentukan nilai nominal temperatur. Abstract Temperature Calibration of PT00 and Thermocouple. The method of comparison used by comparing the calibrator standard form of ice cubes and boiling water to E5EK Omron controllers digital indicators. Temperature measurement data is calculated through a standard uncertainty, uncertainty master, uncertainty and uncertainty combined outstretched. Simulation results of the measurement data created by the manipulation of data on indicators digital controller E5EK Omron by searching InsL and InsH nominal value of the temperature. Keywords: calibrator standar, simulation, thermocouple. Pendahuluan Setiap Instrumen Alat Ukur/sensor sebelum digunakan atau setelah digunakan pada periode tertentu (6 bulan atau 2 bulan), harus dilakukan pengukuran dan dikalibrasi sesuai standar nasional ataupun internasional. Alat ukur/sensor merupakan ujung tombak dalam kualitas produk yang dihasilkan, karena langsung berhubungan dengan proses, sehingga perlu dipelihara untuk mendapatkan umur (life time) yang panjang. Sensor temperatur pada themocouple ataupun PT00, banyak digunakan dalam industri yang menggunakan mesin pemanas, sebagai alat ukur temperatur supaya tetap stabil. Pengukuran adalah berupa proses menyatakan suatu angka secara empirik dan objektif pada kejadian nyata sedemikian rupa, sebagai angka tadi dapat menjadikan gambaran yang jelas mengenai objek atau kejadian tersebut. Kalibrasi merupakan suatu kegiatan untuk menentukan keberadaan konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur berdasarkan standar []. Untuk proses kalibrasi, perlu ada pengukuran terlebih dahulu pada objek yang ada misalnya pada temperatur proses. Ada beberapa metode dalam kalibrasi antara lain simulasi, perbedaan fasa. Umumnya yang banyak digunakan berupa metode kalibrasi perbandingan untuk membandingkan kalibrator standar alat ukur terhadap beban ukur yang dipakai, baru dilakukan perhitungan deviasi berdasarkan standar. Cara ini memerlukan standar kalibrator yang harus dikalibrasi di Lembaga Kalibrasi KAN/LIPI sehingga harganya mahal. Untuk kalibrasi alat ukur/sensor suhu yang berupa thermocouple ataupun PT00 dapat menggunakan media kalibrasi yang berupa bak air 00 C, bak es 0 C. Pemanfaatan kalibrator standar dari temperatur es (0 C) dan temperatur suhu air mendidih (00 C). Setelah dibandingkan dengan bahan yang diukur (PT00) baru dibuat simulasi sehingga dapat menentukan deviasi/kesalahan dari PT00 yang dilihat pada indicator controller. Hal ini merupakan suatu ide baru untuk menggantikan peranan kalibrator yang ada (metode Perbandingan). Indicator controller dapat diset 99

00 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 2, NO. 2, SEPTEMBER 20: 99-04 sesuai dengan hasil yang diperoleh dari hasil perbandingan dan simulasi [2]. Pemanfaatan dari hasil penelitian ini berupa: bahan pembelajaran Instrumentasi Industri bagi pengajar, mahasiswa listrik dan elektronik pada Jurusan Teknik Elektro. Ide baru dalam kalibrasi temperatur menggantikan cara konvensional yang berupa metode perbandingan sehingga dapat digunakan oleh teknisi industri instrumen sebagai alat ukur kalibrasi mandiri tanpa diberikan ke vendor (teknisi instrumen dari luar), sehingga akan mengurangi biaya. Cara termudah untuk mengkalibrasi temperatur (PT00, Thermocouple) yang banyak digunakan oleh industri tanpa kalibrator pembanding. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat model kalibrasi sensor temperatur (PT00 dan Thermocouple) dengan metode perbandingan dan simulasi dari kalibrator suhu 0 C (bak es) dan suhu 00 C (bak air mendidih), dan membuat analisis ketidakpastian berdasarkan deviasi/kesalahan; bagaimana menetapkan parameterparameter temperatur nominal yang diizinkan sesuai standar pada model simulasi indicator controller yang merupakan suatu nilai dari kalibrasi PT00 dan Thermocouple. Ketidakpastian pengukuran adalah proses mengaitkan sesuatu angka secara empirik dan obyektif pada sifat-difat obyek atau kejadian nyata sedemikian rupa sehingga angka tadi dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian tersebut. membuat gambaran/deskripsi; memperkirakan/ meramalkan; mengadakan komunikasi; memutuskan; mengatur/mengendalikan, dan memberikan reaksi. Hasil pengukuran harus mencantumkan suatu perkiraan yang menggambarkan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi, dalam batas-batas kemungkinan yang wajar. Nilai ini sekaligus menunjukkan kualitas pengukuran. Semakin kecil nilai perkiraan itu, berarti semakin baik pula kualitas pengukurannya [3]. Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran kovensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur. Pelaksanaan kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan alat ukur dan bahan ukur yang akan dikalibrasi terhadap sandar ukurnya yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional dan atau internasional. Sedangkan tujuan dengan kalibrasi dapat ditentukan deviasi kebenaran konvensinal nilai penunjukkan suatu alat ukur, atau deviasi dimensi nominal yang seharusnya suatu bahan ukur. Manfaat dengan kalibrasi kondisi alat ukur dan bahan ukur dapat dijaga tetap sesuai dengan spesifikasinya. Yang perlu dikalibrasi semua jenis alat ukur pelu dikalibrasi, baik alat ukur besaran dasar (panjang, massa, waktu, arus listrik, suhu, jumlah zat, intensitas cahaya), luas, isi, kecepatan, tekanan, gaya, frekuensi, energi, gaya dan sebagainya. Periode kalibrasi bila suatu alat ukur termasuk katagori legal, maka periode kalibrasinya telah ditentukan, kalibrasinya tergantung pada keperluan dan atau frekuensi penggunaanya. Beberapa contoh periode kalibrasi untuk beberapa instrument ukur tertentu: thermocouple 2 bulan; therm. controller 2 bulan; hygrometer 6 bulan; micrometer 3 bulan; vernier caliper 2 bulan; Gauge block 24 bulan; profile proyektor 2 bulan [2]. Metode kalibrasi suhu: perbandingan; perubahan fasa (titik tetap); Ketidakpastian (pengukuran): suatu parameter berupa rentang kumpulan nilai-nilai yang dapat dianggap mencakup nilai measurement. Karena tidak mungkin melakukan pengukuran dengan ketepatan dan ketelitian yang mutlak, maka juga tidak mungkin membuat suatu benda dengan ukuran yang tepat sama dengan spesifikasi yang diminta. Memahami kenyataan ini, para perancang teknik memberikan suau batas toleransi dalam rancangan benda produksi. Batas toleransi adalah besarnya kesalahan yang paling besar yang diperkirakan atau dianggap tidak akan mengurangi mutu produk atau menggangu fungsinya. Artinya, jika terjadi kesalahan dalam proses produksi sehingga ukuran benda yang dibuat berbeda dengan ukuran dalam rancangan, diharapkan benda itu tetap dapat berfungsi asalkan kesalahannya lebih kecil dari pada toleransinya. Toleransi: Besarnya kesalahan yang diijinkan dari nilai spesifikasi. Untuk menghitung ketidakpastian pengukuran dapat berupa memperhitungkan pengaruh ketidakpastian dalam suatu pengukuran terhadap pengukuran lain yang berkaitan dengan pengukuran tersebut. Metode untuk menghitung ketidakpastian pengukuran telah dibuat oleh berbagai lembaga, namun yang digunakan sebagai acuan internasional adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Oganisasi Standarisasi Internasoanal (ISO). Dokumen itu berjudul Guide to the Expression of Uncertainly in Measurement (ISO GUM). Sesuai dengan namanya sesungguhnya dokumen ini bukanlah dokumen baku (standar) yang bersifat mengikat, melainkan hanya sebuah panduan. Pedoman KAN DP.0.23 [4]. Setiap pengukuran pasti mengandung kesalahan (error). Kesalahan tersebut ditimbulkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah: operator, instrumen ukur, kondisi lingkungan, obyek ukur, metode pengukuran. Komponen pengukuran dapat dibagi menjadi beberapa kelompok: standar atau acuan: benda ukur, peralatan, metode, lingkungan, personil atau perilaku pengukuran. ISO guide mendefinisikan dua jenis atau katagori komponen ketidakpastian,tipe A dan tipe B yang dibedakan menurut metode evaluasinya. Tipe A dievaluasi dengan menggunakan metode statistik yang baku untuk menganalisis satu himpunan atau sejumlah himpunan pengukuran, dan mencakup jenis kesalahan yang disebut kesalahan acak. Kesalahan ini dicirikan oleh taksiran variasi atau simpangan baku, nilai rata-rata dan derajat kebebasan. Tipe B dievaluasi dengan cara selain analisis statistik pada sejumlah pengamatan. Ketidakpastian ini mencakup kesalahan yang. Dicirikan

JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 2, NO. 2, SEPTEMBER 20: 99-04 0 oleh taksiran variasi atau simpangan baku, nilai rata-rata dan derajat kebebasan. Menghitung ketidakpastian pengukuran yang diuraikan dalam ISO Guide mencakup langkah-langkah evaluasi berupa: Kenali faktor-faktor yang berkontribusi pada ketidakpastian; Buat model matematik pengukuran; Cari ketidakpastian baku masing-masing komponen; Hitung ketidakpastian baku gabungan; Hitung ketidakpastian terentang dengan menggunakan factor cakupan. Sumber ketidakpastian yang paling berpengaruh dalam pengukuran adalah: Daya baca alat ukur (skala atau tampilan alat); Kebenaran nilai instrumen acuan (sertifikasi kalibrasi); Sebaran nilai-nilai pengukuran (pengukuran berulang). Model matematika pengukuran berupa persamaan yang menunjukkan hubungan antara input dan output. Nilai pengukuran = Penunjukkan alat ukur + Koreksi alat ukur [5]. Ketidakpastian baku dihitung dengan Persamaan: Tipe A dari pengukuran berulang Tipe B dari resolusi alat ukur Tipe B dari sertifikasi kalibrasi s u = n s u = n s u = n Keterangan: s = simpangan baku; n = banyaknya pengukuran; a = setengah dari resolusi terkecil yang dapat dibaca. u = nilai ketidakpastian pada tingkat kepercayaan 95% yang dicantumkan dalam sertifikat kalibrasi. Derajat kebebasan Tipe A v = n 00 Tipe B v = 2 R R = relative uncertainly Derajat kebebasan efektif: U U v = Uc + + v v 2 errot +... () 2 Ketidakpastian baku gabungan (Combined standar uncertainly): Uc = CU + C2U2 + C3U3 + (2) Ketidakpastian terentang: U = k, Uc Ruang kepercayaan 68%, dengan faktor cakupan, ruang kepercayaan 95% dengan faktor cakupan 2, ruang kepercayaan 99,73% dengan faktor cakupan 3. Evaluasi ketidakpastian tipe A. Ketidakpastian standar tipe A dievaluasi dengan metode statistik dari suatu seri pengamatan pengukuran. Komponen evaluasi ke..., ketidakpastian standar tipe A berasal dari efek random. Pada umumnya estimasi terbaik dari nilai suatu besaran q yang bervariasi secara random (acak) adalah nilai rata-rata q. Deviasi standar eksperimen s (q) digunakan untuk mengestimasi distribusi q; deviasi standar eksperimen dari rata-rata s (q) digunakan untuk mengestimasi selebaran distribusi rata-rata. Dalam mendokumentasikan evaluasi komponen-komponen ketidakpastian tipe A, maka derajat kebebasan harus dicantumkan. Evaluasi ketidakpastian standar B. Evaluasi ketidakpastian tipe B dilakukan tidak dengan cara analisis statistik dari seri pengamatan pengukuran. Tetapi dievaluasi berdasarkan penetapan secara ilmiah menggunakan informasi-informasi yang tersedia seperti: data pengukuran sebelumnya, pengalaman, sifat-sifat material/instrument secara umum, spesifikasi pabrik, data dari laporan/sertifikasi kalibrasi, data yang diambil dari buku/literatur. Dalam mempertimbangkan ketidakpastian tipe B kita harus mengubah dari ketidakpastian yang dikutip ke ktidakpastian standar, dengan cara membagi dengan faktor pengali. Dalam sertifikat kalibrasi tercantum nilai ketidakpastian sebesar 4 Pa dengan faktor pengali 2. Maka ketidakpastian standar = 2 Pa. Cara lain untuk mengubah ketidakpastian yang dikutip dari ketidakpastian standar adalah dengan cara membagi dengan suatu faktor yang bergantung pada distribusi probabilitas. distribusi probabilitas rectangular. Ketelitian pengukuran sebuah voltmeter 0,05%, maka batas setengah interval adalah 0,005% dan ketidakpastian standar dihitung dengan rumus: U (v) = 0,005%, distribusi probabilitas triangular. Distribusi ini merupakan model yang lebih baik, jika diketahui bahwa kebanyakan nilai-nilai pengukuran mendekati pusat (center) distribusi. Ketidakpastian standar dihitung dengan membagi setengah interval (a) dengan akar enam, Distribusi probabilitas normal (Gauss). Bentuk distribusi ini digunakan untuk ketidakpastian yang mempunyai interval kepercayaan 95% atau 99%. Ketidakpastian standar dihitung dengan cara membagi ketidakpastian kutipan dengan suatu faktor. Distribusi rectangular merupakan model yang sering digunakan terutama bila tidak dapat diketahui model tertentu seperti model-model distribusi triangular, normal dan lainnya. Pada umumnya kita dapat mengganggap derajat kebebasan tak terhingga. Suatu bahan ukur (sensor suhu PT00) kalibrasi kondisi alat ukur dan bahan ukur dapat dijaga tetap sesuai seperti aslinya. Semua jenis alat ukur perlu dikalibrasi baik alat ukur besaran tekanan, teperatur, level dan sebagainya [].

02 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 2, NO. 2, SEPTEMBER 20: 99-04 Persamaan simulasi pada indicator controller menggunakan Omron Mk 500 adalah: YL Y I SL = {( X Y ) ( X Y )} + ( X ) (3) η Y Y L 2 2 Y YH Y I SH = {( X Y ) ( X Y )} + ( X ) (4) η Y Y L 2 2 Y Dengan Y L = set temperatur low limit, Yh = set temperatur high limit, Y = penunjukkan indikator pertama, Y2 = penunjukkan indikator kedua, X = temperatur standar pertama, X2 = temperatur standar kedua. Dari persamaan di atas dapat dibuat simulasi pada indicator controller (Omron Type EK 500). 2. Metode Penelitian Merancang dan membuat model kalibrasi pada sensor temperatur (PT00, dan thermocouple) dengan metode perbandingan dan simulasi. Mengimplementasikan bentuk matematika untuk proses kalibrasi dengan metode simulasi hasil dari metode perbandingan dari suatu pengukuran sensor temperatur PT00 dan thermocouple. Sebagai langkah awal dari suatu pembuktian teori yang dikembangkan melalui tahapan model dari kalibrasi dengan metode perbandingan dan dibuat simulasi pada indicator controller untuk sensor suhu PT00 dan thermocouple. Sebagai media pembelajaran bagi pengajar dan mahasiswa Teknik Elektro dalam mata kuliah Instrumentasi Industri, yang selama ini masih menggunakan metode perbandingan. Sebagai acuan bagi teknisi instrumen di industri akan pentingnya kalibrasi dari suatu alat ukur/sensor temperatur, dapat dikerjakan sendiri tanpa perlu kalibrator dari vendor, yang selama ini digunakan, sehingga akan menghemat waktu dan biaya. Gambar. Bagan Alir Kalibrasi 3. Hasil dan Pembahasan Pengambilan data di Laboratorium Elektronik dan alat yang diperlukan untuk kalibrasi temperatur berupa: master kalibrasi berupa thermos es (0 C) dan air mendidih (00 C) pada heater, Alat yang dikalibrasi (indikator) E5EK Omron, Pedoman pelaksanaan, kalibrasi (SOP), Pelaksanaan kalibrasi dilaksanakan pada indicator E5EK yang terpasang pada mesin yang mengatur temperatur misalnya mesin curing pada proses pembuatan ban [6-7]. Kalibrasi harus sesuai dengan bagan alir seperti ditunjukkan pada Gambar. Data pengukuran dan analisis set-up peralatan indikator berupa E5EK Omron digital controller. Ada 3 data pengukuran: minimal, medium, dan maksimal [8-9]. Data pengukuran PT 00 setelah dikalibrasi (Gambar 2), data pengukuran PT 00 setelah dikalibrasi (Gambar 3) Gambar 2. Set-up Peralatan Gambar 3. Pengukuran Temperatur

JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 2, NO. 2, SEPTEMBER 20: 99-04 03 Perhitungan Ketidakpastian: Air mendidih 00 C ; Usd = = 0,3 = U Um sd 5 2 = 0, ; 2 ( ) X X i= n 2 2 Uc = Usd + UM = 0,33 ; U exp =UcxK= 0, 65 Dengan: Usd= ketidakpastian standar, Um= ketidakpastian master, Uc= ketidakpastian gabungan, Uexp= ketidakpastian terentang, tingkat kepercayaan 95% (K=2). Dari data perbandingan dapat dibuat simulasi dengan manipulasi data pada digital controller E5EK OMRON. Setting. PT 00: In SL InS L Y Y L = x{ ( X 2 Y2 ) ( X Y )} + ( X Y )...(5) Y2 Y =,5 YH Y In SH = {( X Y ) ( X Y )} + ( X )...(6) Y Y InS H = 37 2 x 2 2 Y Setting pada level 2 digital controller = Indikator ESEK. Tabel. Data Pengukuran PT00 sebelum Dikalibrasi Actual C Koreksi C Usd Um Uc Ucxp 56 5,0 5,6 0,42 0,2 0,47 0,94 6,2 06,4 07,2 07,0 0,686 0,30 0,5 0,33 0,65 Tabel 2. Data Pengukuran PT00 setelah Dikalibrasi (Gambar 2) Master [ C] 0,0 Es Batu Actual [ C] 0,0 0, 0,2 Koreksi Usd Um Uc Uexp 0, 0,05 0,025 0,056 0, Tabel 3. Data Pengukuran Thermocouple Master Actual Koreksi Usd Um Uc Uexp C C 00,00 98,2 Air mendidih 97,8 98,0 98 0,4 0,07 0,56 0,3 Tabel 4. Data Pengukuran Thermocouple sebelum Dikalibrasi dengan DWT Callibrator Master [ C] 30,0 29,57 29,57 29,57 60,0 59,46 59,46 59,46 90,0 89,48 89,48 89,48 4. Simpulan Actual Penunjukan Koreksi 4 4 40 7 70 7 200 99 200 0,6 0,6 9,66 PT00 sebelum dikalibrasi dengan air mendidih (00 C) Uexp = 0,65, setelah dikalibrasi mendapatkan Uexp = 0,3 dengan tingkat kepercayaan 95% (K=2). Simulasi pada kalibrasi PT00 dengan es batu dan air mendidih (00 C) dengan manipulasi data pada indikator controller ESEK akan mendapatkan In S L = -,5 dan In S H = 37 pada posisi level 2. Untuk kalibrasi temperatur PT00 dan thermocouple dapat menggunakan kalibrator standar berupa es batu (0 C) dan air mendidih (00 C). Hasil perhitungan ketidakpastian dari PT00 adalah dengan thermocouple adalah simulasi dengan manipulasi data pada digital controller ESEK OMRON didapatkan: In SL= -4,2; In SH= 02,4; terdapat pada level 2. Daftar Acuan [] M.C. Douglas, Process Instrumentations and Controls Handbooks, MC Graw Hill International, Los Angeles, 2003, p.356. [2] R.K. Jain, Mechanical and Industrial Measurement, Khana Publishers, Delhi, 2002, p.805. [3] C.T. Killian, Modern Control Technologi: Components and Systems, 2nd ed., Delmar Publisher/ Delmar/Thomson Learning, Singapore, 2005, p.628. [4] KAN/BSN, Pedoman Kalibrasi Multimeter Digital (DMM), Komite Akreditasi Nasional, Jakarta, 2006, DP.yy.xx, http://www.bsn.or.id, 2006. [5] P. Dostálek, V. Vašek, J. Dolinay, WSEAS Trans. Syst. Control, 3/9 (2008) 779. [6] H. Fang, K. Fang, International Conference on Measuring Technology and Mechatronics Automation, 3 (200) 852. [7] F. Carden, R. Jedlicka, R. Henry, Telemetry System Engineering, Artech House, Norwood, MA, USA, 2002, p.596.

04 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 2, NO. 2, SEPTEMBER 20: 99-04 [8] Y.C. Lim, A.Z. Kouzani, W. Duan, A. Kaynak, IEEE/ICME International Conference on Complex Medical Engineering, Gold Coast, Australia, 200, p.396. [9] I.T. Jolliffe, Principal Component Analysis, 2nd ed., Springer-Verlag New York Inc., New York, 2002, p.487. [0] J.M. Vidal, P. Buhler, C. Stahl, Multi-Agent Systems with Workflows, IEEE Internet Comput. 8/ (2004) 76.