ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PERKARANTINAAN 2020-2024 Anang Noegroho Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
REPUBLIK INDONESIA KERANGKA PEMBANGUNAN RANCANGAN TEKNOKRATIS RPJMN 2020-2024 VISI 2045 Berdaulat, Maju, Adil Dan Makmur 2020-2024 TEMA Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetititf di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan PEMBANGUNAN MANUSIA PEMBANGUNAN EKONOMI PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEMBANGUNAN POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN 1 2 Pelayanan Dasar dan Perlindungan Sosial SDM Berkualitas dan Berdaya Saing 1 2 3 4 5 Pangan Energi Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Digital Industri Manufaktur Kelautan dan Kemaritiman 1 2 3 Sentra-Sentra Pertumbuhan Komoditas Unggulan Daerah Pertumbuhan Perkotaan 1 2 3 4 Transportasi Telekomunikasi Sumber Daya Air Perumahan dan Pemukiman 1 2 3 Hukum dan Regulasi Pertahanan dan Keamanan Politik Development Constraints : Kondisi Investasi Kondisi SDA PENGARUSUTAMAAN 2 Kesetaraan Gender Tata Kelola (Governance) Kerentanan Bencana Perubahan Iklim Modal Sosial dan Budaya Kaidah Pembangunan : Membangun Kemandirian Menjaga Keberlanjutan Menjamin Keadilan 2
DRAF RANCANGAN AWAL TEKNOKRATIS RPJMN 2020-2024: ISU STRATEGIS Konsumsi Pangan dan Gizi Ketersediaan Bahan Pangan Kesejahteraan dan Produktivitas SDM Pertanian Keberlanjutan Sumberdaya Pertanian Rendahnya daya beli masyarakat miskin Kelaparan: Prevalence of Undernourishment (PoU) 7,9% Malnutrisi: stunting baduta 30%, gizi buruk, obesitas Kenaikan dan fluktuasi harga: harga beras naik 0,58%/bulan. Pola konsumsi pangan Keamanan pangan Stagnasi produktivitas Sistem logistik pangan, high cost distribusi pangan Perlunya penguatan cadangan pangan pemerintah Perlunya pengurangan kehilangan panen Kesejahteraan petani : nilai tambah Rp 33 juta/tahun, NTP 101,3. Kemiskinan petani dan perdesaan: 15,81 juta (60,9%) Penguasaan lahan petani rendah Kelangkaan petani dan aging farmers: 11% berumur <35 tahun Belum berkembangnya aktivitas hulu-hilir Penurunan ketersediaan lahan pangan Penurunan kualitas dan keberlanjutan sumberdaya lahan dan air Rendahnya kehandalan dan cakupan sarana prasarana: kerusakan dan pemanfaatan belum optimal
DRAF RANCANGAN AWAL TEKNOKRATIS RPJMN 2020-2024: ARAH KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi yang cukup, terjangkau, sehat, bergizi, aman dan beragam Menyediakan bahan pangan terutama dari produksi dalam negeri Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas SDM pertanian Menjaga keberlanjutan daya dukung dan daya tampung sumberdaya pertanian Mencukupi kebutuhan pangan pokok masyarakat berpendapatan rendah dan terkena bencana (alam dan sosial) Meningkatkan produktivitas dan produksi pangan: ketersediaan dan kualitas input produksi Meningkatkan produksi komoditas pangan lokal Melaksanakan perlindungan terhadap petani Regenerasi petani dan peningkatan kualitas SDM Melindungi lahan pangan Menjaga dan meningkatkan kualitas lahan dan air Menjaga tingkat dan stabilitas harga bahan pangan Mengurangi kehilangan panen Meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat secara sehat, aman dan beragam Membangun distribusi dan logistik pangan nasional Menjaga jumlah cadangan pangan pemerintah Mengembangkan kelembagaan usaha pertanian Meningkatkan mutu, nilai tambah, dan aktivitas hulu-hilir Melaksanakan sistem budidaya yang ramah lingkungan Meningkatkan kehandalan sarana dan prasarana, optimalisasi fungsi waduk terbangun untuk irigasi serta modernisasi irigasi.
DRAF RANCANGAN AWAL TEKNOKRATIS RPJMN 2020-2024: KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN Konsumsi Pangan dan Gizi Ketersediaan Bahan Pangan Kesejahteraan dan Produktivitas SDM Keberlanjutan Sumberdaya Alam Kelembagaan keamanan pangan: karantina pertanianperikanan-kehutanan, pangan segar, pangan olahan Kelembagaan badan pangan nasional Rigiditas tusi K/L dan target kelompok penerima program/kegiatan Kelembagaan kelompok tanikelompok pemakai air irigasi-kelompok nelayan Penataanruang terhadap perlindungan lahan pangan Regulasi dan kelembagaan eksporimpor pangan Kelembagaan pendidikan, riset, IPTEK dan penyuluhan Kewenangan irigasi: pusat-daerah dan antar K/L
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KARANTINA PERTANIAN 1 2 Penguatan peran dan fungsi karantina di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Penguatan Bio-security Peningkatan sarana prasarana di Balai-balai Karantina Strategis 3 4 - Bandar Udara Cengkareng, PelabuhanTanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak) Penerapan Standar Biaya Khusus (SBK)
KEAMANAN PANGAN
KASUS-KASUS TAHUN 2015-2018 Frekuensi pemusnahan komoditas pertanian ilegal Beberapa penanganan kasus yang cukup besar adalah terhadap bawang merah, beras, satwa liar dan daging celeng. Frekuensi pemusnahan pangan ilegal selama tahun 2018 sebesar tertinggi selama 4 tahun terakhir
FREKUENSI IMPOR, EKSPOR, DOMESTIK MASUK DAN DOMESTIK KELUAR BERDASARKAN TINDAKAN KARANTINA Perkembangan Impor Perkembangan Ekspor Perkembangan Domestik Masuk Perkembangan Domestik Keluar
KOMODITAS EKSPOR KE BERBAGAI NEGARA Pala Kopi Teh Manggis Salak Nanas Kakao Mangga Sarang Walet Rempahrempah Telur Ikan Produk kayu Madu Tepung Kelapa
EKSPOR KOMODITAS UTAMA
DATA EKSPOR KOMODITAS MANGGIS dan SARANG BURUNG WALET Sarang Burung Walet Manggis Ekspor ke 36 Negara Ekspor ke 23 Negara
KOMODITAS EKSPOR UNIK
TERIMA KASIH pertanian@bappenas.go.id 14