BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik 3.2.Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor internal dan eksternal perusahaan terhadap audit delay dan timeliness pada perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3.3.Data yang Diperlukan a. Jenis data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan laporan berupa historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Nur Indriantoro & Bambang Supomo; 1999:147) dalam Respaty (2001: 40). Dalam hal ini langsung mengakses ke situs yang berhubungan dengan BEI. b. Data yang diperlukan
Semua kebutuhan sumber data tersebut diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia, akses langsung ke www.bapepam.go.id dan www.idx.co.id, serta dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). c. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode dokumenter yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder berupa laporan keuangan maupun informasi lainnya yang terkait dengan lingkup penelitian ini. 3.4.Populasi dan Sampel Populasi yang akan diamati dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang tepat waktu dalam penyelesaian laporan keuangan maupun dalam penyerahan kepada Bapepam yang ada di Bursa Efek Indonesia, yang menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember untuk 2007-2009. 3.5.Teknik Sampling Pemilihan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu dimana umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian dengan kriteria: a. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember untuk 2007-2009, b. Perusahaan yang sahamnya diperdagangkan secara aktif di BEI.
3.6.Definisi Operasional a. Variabel Dependen (Y) Variabel Dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini adalah Audit delay dan Timeliness. Audit delay yaitu lama waktu penyelesaian audit diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, sejak tanggal tahun tutup buku perusahaan yaitu per 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. Sedangkan Timeliness diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin, agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Timeliness diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit ke publik, sejak tanggal tutup tahun buku perusahaan (31 Desember) sampai tanggal penyerahan ke Bapepam (paling lambat tanggal 31 Maret tahun berikutnya). b. Variabel Independen (X) Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini adalah : 1. Profitabilitas (ROA) dapat diukur dengan: ROA 2. Solvabilitas (DER) dapat di ukur dengan: 100%
100% 3. Size Perusahaan (Asset), dapat dinyatakan dalam Logaritma Normal Total Aktiva. 4. Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP), merupakan variabel dummy terdiri dari dua kelompok yaitu perusahaan yang bermitra KAP Big Four diberi kode (1) dan yang tidak bermitra diberi kode (0). Dari data yang di ambil dari http://en.wikipedia.org/wiki/big_four_auditors#indonesia KAP Big Four yaitu: KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja affiliate of Ernst & Young KAP Osman Bing Satrio affiliate of Deloitte Touche Tohmatsu KAP Sidharta, Widjaja affiliate of Klynveld Peat Marwick Goerdeler KAP Haryanto Sahari & Rekan affiliate of Price Waterhouse Coopers 3.7.Metode Analisis Data Metode analisis data penelitian ini menggunakan teknik statistik regresi berganda. Pengujian ini menggunakan t-test dengan taraf α 5%. Model analisis ini melalui dua tahap pengujian yaitu: a. Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: AUD = β0 + β1 (ROA) + β2 (SLV) + β3(asset) + β4 (KAP) + ε (1) b. Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: TIME = α0 + α1 (ROA)+ α2 (SLV) + α3 (ASSET) + α4 (KAP) + ε (2) 1. Uji Asumsi Klasik Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal, jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku, berarti data yang kita uji normal, tidak berbeda dengan normal baku. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas menunjukkan bahwa antara variabel independen mempunyai hubungan langsung. Multikolinearitas terjadi jika nilai Variance Inflation Factor
(VIF) melebihi 10 (Ghozali, 2002). Tidak adanya multikolinearitas pada model regresi dalam penelitian,maka penelitian dapat dilanjutkan. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dipergunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Hasil uji autokorelasi dapat dilihat dalam Tabel 4.9. Uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut (Algifari, 2000): Nilai DW Kurang dari 1,08 Kesimpulan Ada autolorelasi 1,08 sampai 1,66 Tanpa kesimpulan 1,66 sampai 2,34 Tidak ada autokorelasi 2,34 sampai 2,92 Tanpa kesimpulan Lebih dari 2,92 Ada autokorelasi d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedatisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. (Ghozali, 2005: 105) dalam Sejati (2007: 29). Pengujian dilakukan dengan uji Glejser, dengan cara meregresi seluruh variabel independen dengan nilai absolute residual sebagai dependennya. 2. Uji Hipotesis Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh independen secara parsial terhadap variabel dependen. Dalam hal ini variabel independennya adalah profitabilitas, solvabilitas dan size perusahaan dan ukuran KAP. Sedangkan variabel dependennya adalah lamanya hari penyelesaian audit (audit delay) dan ketepatan waktu (timeliness). AUD = β0 + β1 (ROA) + β2 (SLV) + β3 (ASSET) + β4 (KAP) + ε (1) H 1 a : Profitabilitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Audit Delay. H 1 b : Solvabilitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Audit Delay. H 1 c : Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Audit Delay. H 1 d : Reputasi KAP memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Audit Delay. TIME = α0 + α1 (ROA)+ α2 (SLV) + α3(asset) + α 4 (KAP) + ε (2) H 2 a : Profitabilitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Timeliness. H 2 b : Solvabilitas memiliki pengaruh posittif signifikan terhadap Timeliness.
H 2 c : Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Timeliness. H 2 d : Reputasi KAP memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Timeliness. 3.8.Kriteria Pengujian Hipotesis Hipotesis diterima jika : H 1 a = jika b 1 > 0 atau t hitung > t tabel H 1 b = jika b 1 > 0 atau t hitung > t tabel H 1 c = jika b 1 > 0 atau t hitung > t tabel H 1 d = jika b 1 > 0 atau t hitung > t tabel H 2 a = jika b 1 > 0 atau t hitung > t tabel H 2 b = jika b 1 > 0 atau t hitung > t tabel H 2 c = jika b 1 > 0 atau t hitung > t tabel H 2 d = jika b 1 > 0 atau t hitung > t tabel