UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV KESIMPULAN. Karya tari Kibas Rumbai ini merupakan ide yang berasal dari tari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. kemandirian dan kreatifitas penata tari dalam berkarya. Proses penciptaan yang

BAB V PENUTUP. Institut Seni Indonesia Yogyakarta. terpendam dalam diri masyarakat Baduy Dalam, mereka tetap selalu ingat

BAB V PENUTUP. Penciptaan karya tari ini merupakan penuangan ide serta kreativitas penata

BAB V PENUTUP. Karya tari Kicak Shrogol merupakan sebuah karya tari yang terinspirasi dari

BAB V PENUTUP. perawan tua dan divisualisasikan melalui gerak ketubuhannya menurut apa

BAB IV PENUTUP. Gerak miwir, cangkah, sagah, ongkrok, dan liukan badan merupakan fokus gerak

BAB V PENUTUP. orang penari putri, dua orang penari putra untuk menarikan tari Gendang Beleq

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV KESIMPULAN. Di era yang kini semakin banyak seniman-seniman tari yang semakin kreatif

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Niat, kerja keras, kerjasama dan kesabaran adalah kunci utama

diikutsertakan dalam parade tari nasional mewakili Provinsi Jambi di Taman Layang Pekasih terinspirasi dari proses upacara besaleh Suku Anak Dalam

PROSES PENCIPTAAN TARI SILONGOR DI SMP NEGERI 2 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE ABSTRAK

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Bagong Kussudiardja adalah seniman besar Indonesia yang mengabdikan

BAB V KESIMPULAN. atau gangguan jiwa, dalam karya ini kegilaan tersebut di kemas dengan lebih

BAB IV KESIMPULAN. putri menggunakan properti dhodhog. Tari Reog Dhodhog mulai dikenal oleh

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Karya tari Leto Manyam Kalong merupakan karya yang digarap sebagai

BAB V PENUTUP. dengan tanah kelahiran Minangkabau-Sumatera Barat. Gagasan disampaikan melalui

SEKARTAJI. Kata Kunci: Karakter, Tokoh, dan Sekartaji

S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II. Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP

BAB IV KESIMPULAN. Kota Tasikmalaya. Kesenian Angklung Badud adalah suatu pertunjukan berbentuk

BAB III PENUTUP. menempatkan karya seni sebagai peluang emas, manusia masuk pada era

UPT Perpustakaan ISIYogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kekuatan pada diri wanita tidak diwujudkan lewat bentuk tubuh atau fisik

Desain Estetik Dalam Komposisi Tari Berpasangan Oleh: Lilin Candrawati.S.

BAB I PENDAHULUAN. dan teknik yang berkaitan dengan komposisinya (analisis bentuk at au penataan

Kata kunci : Tari Srimpi Guitar, koreografi

BAB IV PENUTUP. ide gagasan pengkombinasian antara prajurit berkuda. kesenian rakyat Jathilan dan prajurit Kavaleri TNI AD, dengan mengilhami

BAB V PENUTUP. agar dapat menggambarkan isi garapan. Kata Mucak Pendak berasal dari

MATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kreativitas merupakan satu proses pemikiran yang memunculkan

PENYAJIAN VISUAL KOREOGRAFI PENDIDIKAN MBLEKOK NULOG SHEOCIANA RAMELIAH

PENDIDIKAN SENI TARI ANAK USIA DINI MELALUI STIMULUS BERKREASI TARI NUSANTARA

BAB V PENUTUP. Tari Taru Tari Tara adalah sebuah karya baru yang merupakan hasil

TARI ANGSA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN DIKLAT SENI BUDAYA SEKOLAH DASAR

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

NASKAH PUBLIKASI Kendang Juwita

Kata Kunci : In Control, Keseimbangan, Liris

BAB V PENUTUP. hasil dari kreatufutas masyarakat di Desa Ngalang, kecamatan gedangsari,

PENERAPAN TARI RANTAK PADA PEMEBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DI SMPN 9 BANDUNG

TEKNIK GERAK BODY CONTACT PADA KARYA TARI GREGET NYALAMI

MATERI PENYUSUNAN KOMPOSISI

BAB VIII TATA BUSANA. STANDAR KOMPETENSI: Mampu memahami Hakikat Tata Busana

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif

PROSES KREATIF PENCIPTAAN TARI SPARKLING SURABAYA (Studi Kasus Tentang Tahapan Proses Kreatif Penciptaan Koreografi Tari Karya Diastiarni Azhar)

Menguak Nilai Seni Tradisi Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Pertunjukan Pada Era Global

MODEL DESAIN GERAK TARI KELOMPOK UNTUK PELATIHAN GURU SENI BUDAYA SMP

ANALISIS KOREOGRAFI TARI SIRIH LAYANG PEKASIH KARYA ERI ARGAWAN

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB V PENUTUP. menggunakan Napthol dan Garam Diazonium Merah B. Pada saat pencelupan. ditambahkan cuka secukupnya guna menyeimbangkan Ph kain sutra.

SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI TARI DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN. adalah tari kelompok yang selalu ditarikan secara berpasangan.

PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI MTSN MEURAXA BANDA ACEH ABSTRAK

BAB IV PENUTUP. suatu biara atau tempat ibadah. 1 Biarawati memilih untuk hidup selibat

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB III PENUTUP. Karya ini memiliki rangsangan dari konsep tiga yang berada di sekitar

WAKUL PINCUK. Elly Juniantik

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SILABUS PERKULIAHAN 1. Identitas Mata Kuliah 2. Tujuan 3. Deskripsi Inti Mata Kuliah 4. Pendekatan Pembelajaran 5. Evaluasi

VISUALISASI ADEGAN KEPRAJURITAN DALAM PERTUNJUKAN WAYANG TOPENG JATIDUWUR JOMBANG DALAM KARYA TARI NAYAKA

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta MRAYUNG. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widdy Kusdinasary, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

KREATIFITAS ASPEK UTAMA DALAM PROSES KOREOGRAFI. Suryanti

SILABUS PEMBELAJARAN

MENGUNGKAP NILAI PERJUANGAN MELALUI KETERBATASAN RUANG GERAK DALAM KARYA STRUGGLE

V. PENUTUP. adalah dua unsur yang saling tarik-menarik dalam satu kesatuan. Konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

PROSES KREATIF TARI LUYUNG KARYA TEJO SULISTYO

BAB V KESIMPULAN. Keberadaan kesenian tradisional sangat besar pengaruhya bagi

BAB IV KESIMPULAN. Kesenian Jepin merupakan salah satu kesenian rakyat tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN. di dunia yang kekayaan alamnya menjadi aset bagi Negara yang berada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo dengan jumlah penduduk 150kk. Dahulu desa Kaaruyan ini

PERJUANGAN ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI TANAH ARON DALAM KARYA FOTOGRAFI DOKUMENTER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

Musik Pendidikan Anak Berkebutuhan 2 PTM 311 Khusus (ABK) 21.

Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala *

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan untuk mendapatkan

Tari-tari Tradisional Sumatera Utara Sebagai Sumber Proses kreatif Seniman Dalam Berkarya

Keberadaan Tari Tarik Jalur di Pisang Berebus Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

n '... "", ';.. .;..~\ I: - (jj~h 1 p, -~-j PERNIK-PERNIK KOREOGRAFI (DIGUNAKAN UNTUK KALANGAN SENDIRI ) OLEH: RUM! WIHARSIH

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA PERWITASARI OLEH: RATNA ANDRIANI MUSTIKA KUSUMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MASYARAKAT & KESENIAN INDONESIA 2 (SA) KODE / SKS : KD / 2 SKS

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESKRIPSI TARI TABUH TUAK OLEH : I Gede Oka Surya Negara,SST.,M.Sn

ANALISIS KOREOGRAFI TARI SIRIH LAYANG PEKASIH KARYA ERI ARGAWAN. Oleh: Titin Sumanty

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. primer dan sekunder yang berbeda (R.M. Soedarsono, 2001: 170).

ANALISIS KOREOGRAFI TARI SEPEN VERSI BAPAK SUCHRON

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

ARTIKEL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 2011

UPAYA PENINGKATKAN KUALITAS GARAP KOREOGRAFI ANAK MELALUI METODE INDIVIDUAL MAHASISWA JURDIK SENI TARI FBS UNY

Transkripsi:

BAB IV KESIMPULAN Karya tari Kibas Rumbai ini merupakan ide yang berasal dari tari Hudoq Kayoq oleh masyarakat suku Dayak Bahau di Kalimantan Timur yang menjadi sumber inspirasi karya ini. Tari Hudoq Kayoq bertujuan meminta perlindungan Tuhan Yang Maha Esa agar tanaman padi terlindung dari serangan binatang yang dianggap sebagai hama berbahaya perusak tanaman. Pada tari Hudoq Kayoq terdapat gerak Nyidok dan Ngedok yang menjadi dasar gerak untuk digunakan sebagai langkah awal ekplorasi dalam mengembangkannya yang kemudian dikreasikan dengan bermain ruang, waktu, dan tenaga. Kostum pada tarian ini sangat berpengaruh juga dalam bentuk penyajiannya. Berdasarkan penjelasan dari gerak Nyidok dan Ngedok yang memiliki pengertian lebih kepada gerak menghentak dan mengibas, selain gerak kostum tari yang digunakan menjadi salah satu alasannya. Kostum yang dibuat untuk menutupi tubuh penari seperti di tangan, badan, dan kaki, yang dibentuk dengan daun Gajeh dan kemudian dipasangkan ketubuh masing-masing penari sehingga disebut dengan rumbai. Kostum yang disebut rumbai inilah yang menjadi dayak tarik dari gerak Nyidok dan Ngedok, memberikan suatu efek kibasan dan suara yang dihasilkan. Dari penjelasan tersebut, inti pada karya tari ini yaitu mengeksplorasi gerak dan kostum, sehingga muncullah ide membuat judul Kibas Rumbai. 53

Kibas Rumbai merupakan judul dari karya tari ini. Kibas adalah gerakan yang dilakukan oleh penari dengan mengayun-ayunkan beberapa anggota tubuh seperti kepala, badan, tangan, dan kaki yang digerakan secara bergantian tetapi tidak dilakukan berurutan. Sedangkan Rumbai ialah kostum yang pada tarian aslinya terbuat dari daun pisang yang dipotong kurang lebih dua atau tiga jari tangan. Namun pada karya ini menggunakan daun Gajeh sebagai bahan kostum untuk dikembangkan. Daun tersebut memiliki tekstur yang ringan dan memiliki suara yang ketika digerakan para penari sesuai dengan apa yang diharapakan dalam karya ini. Karya tari yang telah disuguhkan kepada penonton ini mendapat perhatian yang luar biasa dalam penggarapan tarian Dayak. Karena seperti yang kita tahu setiap ada mahasiswa ketika menggarap tari yang bersumber dari suku Dayak, kembanyakan memiliki kesamaan antara karya satu dengan yang lainnya sehingga terkadang muncullah kemiripan pada karya tersebut. Namun pada karya Kibas Rumbai ini banyak mendapat pujian karena dalam penggarapannya tidak ada yang menyangka bisa berbeda dengan ciri khas yang sudah melekat tentang karya tari Dayak khususnya di ISI Yogyakarta. Respon penonton yang melihat karya Kibas Rumbai kebanyakan memberikan pendapat tentang penggarapan karya tari yang bisa unik dan menarik yang berebeda dari karya sebelumnya. 54

Karya Kibas Rumbai merupakan usaha bersama dari semua pendukung yang terlibat, dibalik kesuksesan yang besar pasti ada orang-orang yang sangat bekerja keras di belakang sana. Meskipun karya ini sudah diselesaikan tentunya masih memiliki banyak kekurangan dalam penyajian maupun penyampaiannya. Penata tidak menutup diri dengan adanya saran dan masukan yang sekiranya dapat membantu penata untuk memperbaiki diri dan menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Dengan berangkat dari latar belakang gerak Nyidok dan Ngedok, diharapakan karya ini dapat memberikan kesan dan pengalaman bagi yang ikut proses pada karya ini maupun orang tidak pernah tahu bagaimana proses dibalik karya Kibas Rumbai. Untuk itu saya sangat berharap saran dan kritikan dari kalian siapapun itu supaya semuanya dapat berjalan lancar sesuai rencana yang dinginkan pada karya Kibas Rumbai. 55

DAFTAR SUMBER ACUAN a. Sumber Tertulis Coomans, Mikhail. 1987. Manusia Daya Dahulu, Sekarang, Masa Depan. Jakarta: Gramedia. Dewantara, Ki Hajar. 1976. Kebudayaan. Yogyakarta: Majelis Luhur Tamansiswa. Ellfeldt, Lois. 1988. A Primer for Choreographers. United States of America. Waveland Press. Terj. Sal Murgiyanto. 1997 Pedoman Dasar Penata Tari. Jakarta : Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta. Gie, Liang. 1997. Filsafat Keindahan, Yogyakarta: PUBIB Yogyakarta. Hadi, Y. Sumandiyo. 2014. Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Cipta Media Yogyakarta.. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka Yogyakarta.. 2012. Seni Pertunjukan dan Masyarakat Penonton. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta..2017. Koreografi Ruang Prosenium. Yogyakarta: Cipta Media Yogyakarta..2003. Aspek-aspek Dasar Koreografi Kelompok, Yogyakarta: Elkaphi. Haryanto, 2015. Musik Suku Dayak Sebuah Catatan Perjalanan di Pedalaman Kalimantan. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Hawkins, Alma M. 1990. Creating Through Dance. Terjemahkan oleh Y. Sumandiyo Hadi dengan judul Mencipta Lewat Tari. Yogyakarta: ISI Yogyakarta. Hersapandi. 2015. Ekspresi Seni Tradisi Rakyat. Yogyakarta: ISI. Jaeni. 2014. Kajian Seni Pertunjukan dalam Perspektif Komunikasi Seni. Bogor: IPB Taman Kencana Bogor. Kayam, Umar. 1981. Seni Tradisi Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan. Mack, Dieter. 2001. Musik Kontemporer dan persoalan Interkultural. ARTI. 56

Martono, Hendro. 2012. Koreografi Lingkungan (Revitalisasi Gaya Pemanggungan dan Gaya Penciptaan Seniman Nusantara), Yogyakarta. Cipta Media Yogyakarta..2008. Sekelumit Ruang Pentas: Modern dan Tradisi. Yogyakarta: Cipta Media. Maunati, Yekti. 2004. Identitas Dayak Komodifikasi & Politik Kebudayaan. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta. 2015. Mengenal Tata Cahaya Seni Pertunjukan, Yogyakarya. Cipta Media Yogyakarta. Meri, La. 1965. Dance Composition: The Basic Elements. Massachusetts: Jacob s Pillow Dance Festival, Inc. Terj. Soedarsono.1975. Komposisi Tari: Elemen-elemen Dasar. Yogyakarta: Akademi Seni Tari Yogyakarta. Murgiyanto, Sal. 1983. Koreografi : Pengetahuan Dasar Komposisi Tari. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta. Nuraini, Indah. 2011. Tata Rias & Busana Wayang Orang Gaya Surakarta, Yogyakarta. ISI Yogyakarta. Sachari, Agus. 2002. Estetika (makna, simbol dan daya), Bandung. ITB Bandung. Smith, Jacqueline. 1976. Dance Composition Pratical Guide For Teacher, London. Lepus Books. Terjemahan Ben Suharto, Komposisi Tari Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru, 1985. Supandi. 1978. Pengantar Pengetahuan Musik Tari. Yogyakarta. ASTI. 57

b. Sumber Lisan 1. Gregorius Milang, 17 tahun, penari dan sekaligus suku Dayak Bahau. 2. Yosintha Gering Lawing, 22 tahun, masyarakat. 3. Octavia Idang, 20 tahun, masyarakat suku Dayak Bahau. c. Webtografi 1. Wawancara Damianus Dawinglawing kepala adat suku Dayak Bahau. ( Tari Hudoq Budaya Khas Suku Dayak Bahau di Perbatasan ). 2. Tarian suku Dayak ( Hudoq bahau bateeq ) Laham Kab Mahulu. 3. Tutorial pembuatan pakaian Hudoq ( dayak Bahau ). 4. https://www.youtube.com/watch?v=ie9qlr9wygc 5. https://www.youtube.com/watch?v=bru5w8tr91g 6. https://www.youtube.com/watch?v=ipdpbpn6zii 58