42 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu pengukuran variabel bebas dan variabel terikat akan dilakukan dalam waktu yang bersamaan (Sugiyono, 2010, p.11). Metode analitik ini digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi) antara pengetahuan ibu hamil trimester III tentang inisiasi menyusu dini dengan sikap ibu terhadap inisiasi menyusu dini di RB Bhakti Ibu Semarang. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 17 Juni sampai dengan 23 Agustus 2011. 2. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RB Bhakti Ibu Semarang. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang melakukan kunjungan ANC di RB Bhakti Ibu Semarang. Menurut 42
43 data bulan Juni tahun 2011 jumlah ibu hamil trimester tiga sebanyak 52 orang. 2. Sampel Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu hamil trimester III yang melakukan kunjungan ANC di RB Bhakti Ibu Semarang. Rumus : 46 Keterangan : N : Jumlah Populasi d : Tingkat kepercayaan n : Jumlah Sampel (Notoatmodjo, 2010, p.127) Berdasarkan rumus diatas didapatkan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian berjumlah 46 ibu hamil trimester III. D. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling yaitu setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Cara pengambilan sampel yang dilakukan peneliti dengan melakukan undian pada anggota populasi dengan cara menulis angka 1 sampai 52 pada kertas yang sudah dipotong kecil
44 kemudian digulung dan dikocok sampai diperoleh 46 angka yang akan dijadikan sampel. E. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu : a. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang inisiasi menyusu dini. b. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu sikap ibu hamil trimester III terhadap inisiasi menyusu dini. 2. Definisi operasional Tabel 3.1. Beberapa Definisi Operasional No Variabel Definisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala 1 Umur Interval antara tanggal sekarang dengan awal Kuesioner Wawancara Reproduksi sehat: tidak Ordinal kehidupan semenjak < 20 atau >35 kelahiran. Umur ibu Reproduksi sehat : adalah umur yang 20-35 dihitung sejak ibu dilahirkan menurut perhitungan masehi sampai sekarang berdasarkan reproduksi sehat. 2 Pendidikan Jenjang pendidikan terakhir yang pernah diikuti oleh seseorang Kuesioner Wawancara Dasar : SD/MI,SMP/SLTP Menengah : SMU/SMK/MA Tinggi : Akademi, Institusi, Universitas Ordinal
45 No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala 3 Tingkat Kemampuan responden Kuesioner Wawancara Pengetahuan baik : Ordinal pengetahuan untuk mengetahui dan dengan 30 Jika jawaban benar ibu hamil memahami sejumlah pertanyaan pada responden 76 tentang pertanyaan yang terdiri dari17 100 % dimana total inisiasi berkaitan dengan pertanyaan Pengetahuan cukup:: menyusu dini inisiasi menyusu dini. positif dan Jika jawaban benar p Pengetahuan responden 13pertanyaan dimana diungkap dengan negatif total skor 17 pertanyaan tertulis 22Pengetahuan berbentuk pertanyaan kurang : tertutup dan dinilai Jika jawaban benar berdasarkan angka yang didapatkan dari jumlah Jawaban yang benar. pada responden < 56 % dimana total skor 0 16 Pertanyaan yang digunakan berjumlah 30 pertanyaan yang terdiri dari 12 pertanyaan positif (favourable) dan pertanyaan negatif (unfavourable). Dengan skor bila pertanyaan positif menjawab benar memperoleh skor 1 dan salah skor 0. Dan sebaliknya, skor masing masing pertanyaan bila pertanyaan negatif menjawab salah memperoleh skor 1 dan 4 Sikap ibu hamil terhadap inisiasi menyusu dini 0 menjawab benar. Sikap adalah reaksi positif atau negatif yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Untuk pernyataan positif nilai 3 untuk pernyataan setuju, nilai 2 untuk pernyataan ragu-ragu, nilai 1 untuk pernyataan tidak setuju, Untuk pernyataan negatif nilai 1 untuk pernyataan setuju, nilai 2 untuk pernyataan ragu-ragu, nilai 3 untuk pernyataan setuju. tidak Kuesioner dengan 20 pertanyaan yang terdiri dari 10 pertanyaan positif dan10 pertanyaan negatif Wawancara Positif jika skornya 50,00 Negatif jika skornya < 50,00 Ordinal
46 E. Prosedur Penelitian 1. Alat Penelitian ini memerlukan alat berupa kuesioner sebagai alat pengukur tingkat pengetahuan dan sikap tentang inisiasi menyusu dini. 2. Prosedur / Cara Kerja Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu : a. Perencanaan Melakukan persiapan dengan mengajukan surat permohonan penelitian kepada Ketua Program Studi DIII Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang. Selanjutnya surat izin dibawa ke RB Bhakti Ibu Semarang untuk mendapatkan izin penelitian. b. Pelaksanaan penelitian Melakukan survei pendahuluan dari beberapa responden ibu hamil yang mewakili kemudian melakukan pengambilan data tentang ibu hamil di RB Bhakti Ibu. Peneliti menentukan responden yang akan diteliti dan sampel penelitian. Lalu memperkenalkan diri pada responden dan memberikan surat izin penelitian. Setelah responden bersedia diteliti maka responden disarankan untuk mengisi informed consent. Kemudian peneliti memberikan kuesioner yang akan diobservasi. c. Pelaporan Sesudah pelaksanaan, tahap akhir penelitian yaitu pencatatan dan pelaporan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dan dianalisis untuk mengetahui hubungan.
47 F. Metode Pengumpulan data 1. Sumber Data a. Data Primer Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dengan menggunakan kuesioner yang terdiri pertanyaan tentang pengetahuan dan sikap tentang inisiasi menyusu dini. b. Data Sekunder Data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, dalam penelitian ini data sekunder jumlah ibu hamil trimester III diperoleh dari data di RB Bhakti Ibu. 2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik (Sugiyono, 2008, p.102). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan kisi-kisi sebagai berikut : Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner pengetahuan tentang inisiasi menyusu dini No Indikator Favourabel Unfavourabel 1 Pengertian inisiasi menyusu dini 1 2 2 Langkah-langkah melakukan inisiasi menyusu dini 3,4,7,9 5,6,8 3 Perilaku bayi saat menyusu pertama kali 11,13,14 10,12, 4 Pentingnya kontak kulit dan menyusu dini 15,16,17 5 Keuntungan inisiasi menyusu dini untuk ibu dan bayi 18,19,20,21,23,25 22,24,26 6 Penghambat inisiasi menyusu dini 27,28,29,30 Tabel 3.3. Kisi-kisi kuesioner sikap terhadap inisiasi menyusu dini No Indikator Favourabel Unfavourabel 1 Pengertian inisiasi menyusu dini 1 2 2 Langkah-langkah melakukan inisiasi menyusu dini 3,4,5 6,7 3 Perilaku bayi saat menyusu pertama kali 8,10 9 4 Pentingnya kontak kulit dan menyusu dini 13 11,12, 5 Keuntungan inisiasi menyusu dini untuk ibu dan bayi 14,15,16 17 6 Penghambat inisiasi menyusu dini 19 18,20
48 G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2008, p. 267). Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya yaitu validitas eksternal dan validitas internal. Pada validitas eksternal, teknik korelasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah korelasi pearson product moment (Arikunto, 2006, p.170). Rumus korelasi pearson product moment adalah sebagai berikut: Keterangan : [ ] [ ][ ] r = koefisien korelasi x = skor obyek pada item nomor 1 y = skor total subyek xy = skor pertanyaan nomor 1 dikalikan total skor Kemudian untuk validitas internalnya menggunakan analisis butir, dimana analisis ini digunakan untuk menguji validitas setiap butir soal. Dengan diperolehnya indeks validitas butir setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir butir manakah yang tidak memenuhi syarat, sehingga peneliti dapat mengganti ataupun merevisi butir butir yang dimaksud (Arikunto, 2006, p. 169-178).
49 Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan tersebut signifikan, maka hasil korelasi tiap item dibandingkan dengan nilai taraf signifikan yang disesuaikan dengan jumlah responden. Jika nilai korelasi item tersebut memenuhi taraf signifikan, maka item tersebut memiliki validitas. Kemudian untuk memperoleh alat ukur yang valid maka perlu mengubah atau menghilangkan item yang tidak memenuhi taraf signifikan sampai semua item yang ada mempunyai validitas. Responden yang terlibat dalam uji validitas dan reliabilitas adalah ibu hamil di BPS Nanta dengan jumlah 20 ibu hamil trimester tiga. Uji validitas pada kuesioner pengetahuan yaitu bahwa 30 pertanyaan pengetahuan setelah dilakukan uji validitas diperoleh 30 pertanyaan valid dengan kriteria dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Nilai r tabel diperoleh dari n = 30 dan tingkat ketepatan yang diinginkan 5% yaitu 0,361. Dengan demikian, terdapat 30 pertanyaan valid karena r hitung > r tabel (r hitung > 0,361). Nilai r hitung terendah sebesar 0,500 dan nilai r hitung tertinggi sebesar 0,827. Uji validitas pada kuesioner sikap yaitu bahwa 20 pertanyaan sikap setelah dilakukan uji validitas diperoleh 20 pertanyaan valid dengan kriteria dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Nilai r tabel diperoleh dari n = 20 dan tingkat ketepatan yang diinginkan 5% yaitu0,444. Dengan demikian, terdapat 20 pertanyaan valid karena r hitung > r tabel (r hitung > 0,444). Nilai r hitung terendah sebesar 0,501 dan nilai r hitung tertinggi sebesar 0,848.
50 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006). Untuk menguji reliabilitas dapat dilakukan dengan Cronbach Alfa dengan rumus sebagai berikut: ( ) ( ) Keterangan : r K : Reliabilitas instrumen : Banyaknya item pertanyaan : Jumlah variabel butir : Variabel total Setelah dilakukan uji validitas, dilakukan uji reliabilitas. Apabila nilai Alpha > 0,6 maka dikatakan reliabel. Dari hasil perhitungan kuesioner pengetahuan diperoleh Alpha 0,967 sehingga Alpha > 0,6. Dengan demikian kuesioner pengetahuan dikatakan reliabel. Setelah dilakukan uji validitas, dilakukan uji reliabilitas. Apabila nilai Alpha > 0,6 maka dikatakan reliabel. Dari hasil perhitungan kuesioner sikap diperoleh Alpha 0,956 sehingga Alpha > 0,6. Dengan demikian kuesioner sikap dikatakan reliabel.
51 H. Metode Pengolahan Data Setelah data terkumpul melalui kuesioner maka dapat dilakukan pengolahan data melalui beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Pengolahan Data Setelah terkumpulnya data melalui kuesioner, maka dilakukan tahap pengolahan data yang melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a. Seleksi data (editing) Pada tahap ini, peneliti melakukan penilaian terhadap data yang diperoleh kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam pengisiannya. b. Pemberian kode (coding) Setelah dilakukan editing, selanjutnya peneliti memberikan kode tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisis data. Kode kode untuk skor pengetahuan : kode 1 : pengetahuan baik kode 2 : pengetahuan cukup kode 3 : pengetahuan kurang. Kode skor sikap untuk : kode 1 : sikap positif kode 0 : sikap negatif c. Penilaian (scoring) Data pengetahuan diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 30 pertanyaan yang diisi oleh ibu hamil. Setiap jawaban benar untuk
52 pertanyaan favourable diberi nilai 1 dan salah diberi nilai 0. Sebaliknya jawaban salah untuk pertanyaan unfavourable diberi nilai 1 dan benar diberi nilai 0. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan cara : Keterangan : S : Skor yang diperoleh R : Jawaban yang betul W : Jawaban yang salah O : Banyaknya Option 1 : Bilangan tetap (Arikunto, 2009, p.172) Selanjutnya skor yang diperoleh diolah dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban dengan skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa presentase dengan rumus yang digunakan sebagai berikut : angan : N : Nilai Pengetahuan Sp : Skor yang didapat Sm: Skor maksimum (Arikunto, 2009, p.236)
53 Selanjutnya presentase jawaban diinterpretasikan dalam kalimat kualitatif dengan acuan sebagai berikut (Nursalam, 2008. p. 124) Baik : Nilai = 76-100% (diberi kode 1) Cukup : Nilai = 56-75% (diberi kode 2) Kurang : Nilai = < 56% (diberi kode 3) Data sikap diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan yang diisi oleh ibu hamil. Untuk pernyataan positif nilai 2 untuk pernyataan setuju, nilai 1 untuk pernyataan ragu-ragu, nilai 0 untuk pernyataan tidak setuju. Untuk pernyataan negatif nilai 0 untuk pernyataan setuju, nilai 1 untuk pernyataan ragu-ragu, nilai 2 untuk pernyataan tidak setuju. Penilaian sikap dilakukan dengan cara : Keterangan : X : Skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor T π s : Mean skor kelompok : Deviasi standar skor kelompok Selanjutnya presentase jawaban diinterpretasikan dalam kalimat kualitatif dengan acuan sebagai berikut (Nursalam, 2008. p. 124) Positif 50,0 (diberi kode 1) Negatif < 50,0 (diberi kode 0)
54 d. Tabulating Setelah dilakukan pengkodean dan skoring pada semua data selanjutnya data diolah. 2. Analisis Data Data disajikan dalam bentuk analitik sebagai berikut : a. Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang inisiasi menyusu dini yang dilakukan dengan menyatakan hasil analisa tiap variabel dari hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik distribusi frekuensi. Analisis dilakukan berdasarkan frekuensi, standar deviasi dan porsentase. b. Analisa Bivariat Analisis bivariat untuk mencari hubungan variabel bebas dan variabel terikat dengan uji statistik yang disesuaikan dengan skala data yang ada. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Kuadrat. Dengan menggunakan rumus X 2 : Keterangan : X 2 = X 2 hitung O = nilai observasi E = nilai harapan
55 Kriteria hubungan berdasarkan nilai X 2 hitung dibandingkan dengan X 2 tabel dengan nilai kemaknaan yang dipilih dengan derajat kebebasan (jumlah baris-1) x (jumlah kolom-1), dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika X 2 hitung > X 2 tabel maka H0 ditolak dan menerima Ha berarti data sampel mendukung adanya perbedaan yang bermakna (signifikan). b. Jika X 2 hitung X 2 tabel maka H0 gagal ditolak dan menolak Ha, berarti data sampel tidak mendukung adanya perbedaan yang bermakna (signifikan) (Budiarto, 2002, p.216)