SAMBUTAN DIREKTUR PERLINDUNGAN PERKEBUNAN PADA ACARA PERTEMUAN KOORDINASI TEKNIS PERLINDUNGAN PERKEBUNAN REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2018 BERTEMPAT DI HOTEL MERCURE PONTIANAK, 13 AGUSTUS 2018 Bismillahirrahmanirrahim, Yang terhormat: Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat atau yang mewakili; Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan, Surabaya dan Ambon atau yang mewakili Kepala Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak; Para kepala bidang yang menangani perlindungan provinsi regional Kalimantan Para Kepala UPTD Provinsi yang membidangi perlindungan perkebunan regional Kalimantan; Kepala BPTP Litbang dan BPTP Perbenihan provinsi Kalimantan Barat Para Nara Sumber serta Undangan yang berbahagia. 1
Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua Pertama-tama, marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhanahuwata ala, karena berkat limpahan rahmat dan karunianya maka kita dapat berkumpul di tempat ini guna menghadiri Pertemuan Koordinasi Teknis Perlindungan Perkebunan Regional Kalimantan Tahun 2018, dalam keadaan sehat walafi at. Pertemuan Koordinasi Teknis Perlindungan Perkebunan Regional Kalimantan dengan tema Optimalisasi Perlindungan Perkebunan dalam Pembangunan Pertanian Berkelanjutan saya nilai penting, untuk memberikan pemahaman yang utuh dan menyamakan persepsi peran perlindungan dalam pembangunan perkebunan berkelanjutan bagi para pejabat penanggungjawab dan pelaksana perlindungan di regional Kalimantan serta instansi terkait lainnya serta sekaligus memberikan bahan/saran rumusan kegiatan terkait penanganan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), Gangguan Usaha Perkebunan dan Faktor Iklim, dalam upaya mengawal pembangunan perkebunan agar dapat memberikan pendapatan dan kesejahteraan kepada para pelakunya. Hadirin yang saya hormati, Peran Perkebunan dalam perekonomian nasional amatl penting, tidak kurang dari 18 juta penduduk yang mayoritas tinggal dipedesaan menggantungkan penghasilannya pada sub sektor perkebunan, dan dalam setiap tahunnya disumbangkan kurang lebih dari 426 trilliun rupiah sebagai sumbangan devisa terhadap perekonomian nasional. 2
Kontribusi perkebunan terhadap pertumbuhan ekonomi menurut lapangan kerja tahun 2017 yaitu terhadap PDB pertanian mencapai 35,05 % dan 3,47 % terhadap PDB Nasional. Nilai total ekspor pertanian tahun 2017 sebesar 33,05 Milyar USD dan 31, 8 Milyar USD dari total tersebut adalah ekspor komoditas perkebunan. Hadirin yang saya hormati, Meskipun demikian, sub sektor perkebunan saat ini masih menghadapi sejumlah masalah klasik dan akut yang belum berhasil diselesaikan selama bertahun tahun. Rendahnya penggunaan bahan tanaman unggul oleh pekebun, buruknya pemeliharaan dan penggunaan pupuk di tingkat lahan usahatani, menyebabkan rendahnya rata rata produktivitas komoditas perkebunan kita dan masih jauh tertinggal dibandingkan dengan potensinya. Kondisi ini diperburuk dengan banyaknya tanaman yang sudah tua, rusak dan terserang hama dan penyakit. Sisi lain adalah rendahnya kualitas SDM dan kelembagaan petani. Hadirin sekalian yang saya hormati. Dalam upaya mengembangkan perkebunan nasional, Menteri Pertanian telah menetapkan tahun 2018 sebagai tahun perbenihan perkebunan. Direktorat Jenderal perkebunan diberikan tanggung jawab untuk mengembangkan dan menyediakan benih yang unggul pada sentra sentra perkebunan, khususnya benih tanaman rempah sebagai salah satu fokus kegiatan untuk mengembalikan kejayaan rempah nasional. Penyediaan benih tersebut dalam tataran operasional kebijakannya dilakukan melalui cara pembentukan desa desa mandiri benih dan pengembangan kelembagaan ekonomi masyarakatnya. 3
Tahun 2018 juga melalui dana Badan Pengelola Dana Pembangunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dilakukan peremajaan untuk 185 ribu hektar perkebunan kelapa sawit rakyat yang sudah tua atau produktivitasnya tidak sesuai dengan ketentuan karena penggunaan bibit tanaman yang buruk. Dalam program peremajaan ini setiap hektar kelapa sawit rakyat akan mendapat bantuan 25 juta rupiah. Untuk hal tersebut sekali lagi saya meminta kepada saudara sadara untuk memberikan dukungannya yang penuh terkait dengan pemenuhan persyaratannya yang di butuhkan. Hadirin sekalin yang saya hormati, Perlindungan Tanaman merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan asuransi dan rasa aman bagi para pekebun dalam melakukan proses produksi budidayanya. Oleh sebab itu saya menganggap peran saudara saudara sekalian akan sangat menentukan terhadap berhasil atau tidaknya kegiatan perlindungan di regional Kalimantan. Organisme pengganggu tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas, produksi dan mutu komoditas perkebunan. Pada tahun 2016 serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada komoditi utama perkebunan sekitar 3,83 juta ha dan berdasarkan data perhitungan taksasi kerugian hasil diperkirakan sekitar Rp.1,087 trilyun. Kondisi tersebut diperburuk dengan terjadinya cekaman iklim seperti kekeringan, kebakaran lahan dan banjir Pada awal tahun 2018 telah ditemukan penyakit pada tanaman karet yaitu penyakit gugur daun yang disebabkan oleh cendawan Fusicoccum sp. yang dilaporkan telah menyerang tanaman karet di Provinsi Sumatera Selatan dan 4
kemungkinan sudah menyerang tanaman karet di provinsi Kalimantan, namun belum terdeteksi. Penyakit tersebut dapat menyebabkan turunnya produktivitas karet. Untuk menangani permasalahan tersebut kita tidak bisa selalu berhadap dapat diselesaikan oleh anggaran pemerintah yang jumlahnya relatif sangat terbatas. Perlu terobosan dan perubahan paradigma dalam pengendalian OPT di lapangan. Pengendalian OPT yang selama ini bertumpu pada bantuan pemerintah di rubah menjadi gerakan pengendalian yang dilakukan oleh petani dan masyarakat dengan dukungan dan bantuan pemerintah. Hadirin sekalian yang saya hormati Sesuai amanat Undang-undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan bahwa perlindungan perkebunan dilakukan melalui pemantauan, pengamatan dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan. Selanjutnya diamantakan pula bahwa perlindungan tanaman perkebunan menjadi tanggungjawab pelaku usaha pekebunan, pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya, dan pemerintah pusat. Pada kesempatan yang baik ini saya minta kepada seluruh jajaran perlindungan perkebunan seluruh provinsi Kalimantan untuk bersinergi dalam mensukseskan programprogram perkebunan. Sinergi dilaksanakan mulai dari tahapan perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan serta evaluasi dan monitoring pelaksanaan kegiatannya. Sinergi agar dilaksanakan dengan seluruh stakeholder baik internal maupun eksternal. Kegiatan perlindungan perkebunan, agar disinergikan dengan kegiatan pengembangan budidaya dan diutamakan 5
dilaksanakan pada kawasan perkebunan, kegiatan perlindungan perkebunan terutama pengendalian OPT agar dilaksanakan pada kawasan yang luas sehingga memberikan dampak yang signifikan dalam menjaga kualitas dan kuantitas produk perkebunan yang dihasilkan. Satu hal yang tidak kalah penting dan harus mendapatkan perhatian yang serius adalah pengembangan kelembagaan petani. Pengembangan kelembagaan petani dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan pelaku usaha perkebunan terutama dalam pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Selain itu perlu dilakukan penumbuhan kemitraan antara perusahaan perkebunan dengan pekebun di sekitarnya. Pengembangan kelembagaan petani, salah satunya dapat ditempatkan atau dipadukan pada kegiatan pengembangan kawasan pertanian organik, hal tersebut dilakukan agar dapat mengakselerasi peningkatan produk yang dihasilkan dapat sehingga memenuhi kapasitas yang diinginkan oleh pasar. Hadirin yang saya hormati, Tahun 2018, menjadi tahun harapan bagi para petani kelapa sawit, karena tanaman kelapa sawit yang mereka miliki dan sudah mulai tua serta menurun produktifitasnya akan mulai diremajakan dengan bantuan pendanaan dari BPDPKS seluas 185.000 hektar. Untuk hal tersebut di atas, saya minta jajaran perlindungan perkebunan seluruh Kalimantan mulai mengidentifikasi potensi permasalahan OPT pada setiap lokasi replanting kelapa sawit dan selanjutnya menyiapkan konsep dan cara penanganannya. Penanganan OPT diutamakan pada penanganan OPT utama seperti 6
busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Ganoderma sp.dan hama Oryctes sp. Hadirin yang saya hormati, Pada tahun 2017, pelaksanaan kegiatan Direktorat Perlindungan Perkebunan mencapai serapan anggaran paling tinggi di lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan para penanggungjawab dan pelaksana kegiatan perlindungan baik di tingkat pusat maupun daerah. Untuk itu saya meminta agar hal tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi pada tahun-tahun mendatang. Hadirin yang saya hormati, Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya berharap jajaran perlindungan perkebunan regional Kalimantan dapat bersinergi dan memberikan kontribusi serta memberikan peran nyata dalam pelaksanaan program-program perkebunan. Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Semoga Allah SWT selalu melindungi, meridhoi dan selalu membimbing serta memberikan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan Pembangunan Perkebunan. Saya berharap agar Pertemuan ini dapat menghasilkan rumusanrumusan yang dapat di tindaklanjuti dalam upaya pembangunan perkebunan berkelanjutan. Akhirnya dengan mengucapkan Bismillahirrahmannirrohim, Pertemuan Koordinasi Teknis Perlindungan Perkebunan Regional Kalimantan Tahun 2018 dengan resmi saya nyatakan dibuka. 7
Wabillahitaufik wal hidayah Wassalaammu alaikum warahmatullaahi wabarakatuh. Jakarta, Agustus 2018 Direktur Perlindungan Perkebunan, Drs. Dudi Gunadi BSc,MSi. Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 8
Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua Yang terhormat: Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat atau yang mewakili; Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan, Surabaya dan Ambon atau yang mewakili Kepala Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak; Para kepala bidang yang menangani perlindungan provinsi regional Kalimantan Para Kepala UPTD Provinsi yang membidangi perlindungan perkebunan regional Kalimantan; Kepala BPTP Litbang dan BPTP Perbenihan provinsi Kalimantan Barat Para Nara Sumber serta Undangan yang berbahagia. Pertama-tama, marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhanahuwata ala, karena berkat limpahan rahmat dan karunianya maka kita dapat berkumpul di tempat ini guna menghadiri Pertemuan Koordinasi Teknis Perlindungan Perkebunan Regional Kalimantan Tahun 2018, dalam keadaan sehat walafi at. Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati, pada kesempatan ini saya menyampaikan permohonan maaf dari Bapak Direktur Perlindungan Perkebunan, yang sedianya beliau akan hadir bersama kita pada acara ini, namun karena ada tugas dari Plt. Dirjen untuk menghadiri Sosialisasi Peremajaan kelapa sawit di provinsi Jambi, maka beliau menugaskan kepada kami untuk menyampaikan 9
sambutan dan mewakili beliau dalam pembukaan Pertemuan Koordinasi Teknis Perlindungan Perkebunan Regional Kalimantan Tahun 2018 Hadirin sekalian yang saya hormati, selanjutnya saya akan membacakan sambutan dan arahan Direktur Perlindungan perkebunan sebagai berikut:...dst. Demikian sambutan Direktur Perlindungan Perkebunan yang kiranya dapat menjadi acuan dalam pertemuan koordinasi ini dan dalam penyusunan rumusan hasil pertemuan, Akhir kata semoga pertemuan ini berjalan lancar dan menghasilkan rumusan yang dapat diterapkan di regional Kalimantan dan provinsi lainnya Wabillahitaufik wal hidayah Wassalaammu alaikum warahmatullaahi wabarakatuh 10