BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI

Pengantar Ilmu Komunikasi

BAB II KERANGKA TEORITIS

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

TEORI KOMUNIKASI ~ Introduction Dian S. Purwanty, S.Sos., M.M.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

Komunikasi dan Etika Profesi

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi dan Etika Profesi

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru bahasa Sunda memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

Materi Minggu 1. Komunikasi

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Komunikasi: Suatu Pengantar. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

KONSEP DASAR KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, dengan WNA dari budaya barat (Sabon, 2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

HAKIKAT PESAN DALAM KOMUNIKASI Danus Ardiansah 5F31 B

MEDIA KOMUNIKASI JENIS (3) BENTUK (4) JANGKAUAN (2) Rabu, 28 Oktober 2015 Class B -KOMUNIKASI Pertemuan 7

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

MATA KULIAH : PERILAKU MANUSIA (2 SKS) DOSEN

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Lobby dan dimensi komunikasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran negative yang dapat memicu lahir konflik(meteray, 2012:1).

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial. Sebuah. pernyataan yang sekaligus menunjukkan identitas manusia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam

BAB II LANDASAN TEORI

KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI. Sesi 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

Modul Komunikasi Bisnis

A. DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS BAB I

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. antarbudaya yang tidak terselesaikan. Dan lanjutnya, Umumnya orang menaruh

MK. Pengantar Ilmu Komunikasi Sub Pokok Bahasan: Definisi Komunikasi dan Organisasi

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

Diat Nurhidayat, M.Ti Erdiwansyah, ST., MT Universitas Negeri Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 KONSEP DESAIN. Prinsip-prinsip dalam komunikasi adalah: - Integritas, adanya saling pengertian.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

I. PENDAHULUAN Untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara komunikator dengan komunikan maka komunikator terlebih dahulu harus mengetahui unsur

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

MANUSIA DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

Makalah Pengantar Ilmu Komunikasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi merupakan hal terpenting dalam setiap kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang bermakna dari individu satu kepada individu lainnya

PASAR SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Pedagang Pasar Segiri Samarinda)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat hidup secara normal. Kesosialan manusia itu menuntut manusia untuk hidup bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. mencari dan menemukan pasangan hidup yang akhirnya akan. (Huvigurst dalam Hurlock, 2000).

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi. Kata komunikasi yang dalam bahasa inggirs communication, berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama, communico, communication, atau communicare yang berarti membuat sama to make common (Mulyana, 2007). Definisi dari segi bahasa ini menyatakan bahwa suatu komunikasi yang efektif hanya dapat tercapai apabila terjadi kesamaan makna antara komunikator dengan komunikan. Dalam definisi tersebut, jelas bahwa orang yang menyampaikan dan orang yang menerima pesan diharapkan mempunyai persepsi yang sama terjadap pesan yang disampaikan, atau dengan kata lain memiliki makna yang sama, sehingga apabila ada dua orang yang sedang terlibat dalam proses komunikasi, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang komunikasikan. Komunikasi antara individu yang satu dengan yang lain dikatakan komunikatif, apabila keduanya memiliki pemaknaan yang sama terhadap pesan yang disampaikan (Liliweri, 2011). Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya (Mulyana, 2007). Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. 7

Dengan berkomunikasi kita berusaha untuk mendefinisikan sesuatu, termasuk isltilah komunikasi itu sendiri. 1 Hingga kini terdapat ratusan definisi komunikasi yang telah dikemukakan oleh para ahli. Beberapa definisi komunikasi menurut para ahli, di antaranya: Bernard Berelson dan Gary A. Steiner, komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya. Dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, dll. Haorld Lasswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut, yaitu Who Says? What? In Which Channel? To Whom? With What Effect? Melihat konsep mengenai komunikasi sebagaimana yang diuraikan, dapat diambil satu kesimpulan bahwa proses komunikasi pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kesamaan pengertian tercapainya saling pengertian, pemahaman bersama, atau kesepakatan bersama, sehingga tingkat keberhasilan dari sebuah proses komunikasi dapat dilihat atau dinilai dari sejauh mana kesepakatan, pemahaman, dan pengertian dapat dicapai oleh pihak-pihak yang terlibat dalam sebuah proses komunikasi. 2.2. Strategi Komunikasi. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan.tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. Demikianlah pula strategi komunikasi merupakan paduan dan perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan dalam arti bahwa, pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi (Effendy, 2003). 1 Janica,2014,Memahami Komunikasi Antar Budaya Dalam Model Komunikasi, Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Surya, Tangerang. 8

Strategi komunikasi merupakan penentu berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif. Dengan demikian, strategi komunikasi mempunyai fungsi sebagai berikut : Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal. Menjembatani cultural gap yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya. Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk strategi komunikasi teori yang memadai baiknya untuk dijadikan pendukung strategi komunikasi ialah apa yang dikemukakan oleh Horald D. Lasswell yaitu cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi adalah menjawab pertanyaan Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect (Effendi, 2003). Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi komunikasi merupakan instrument untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang lain, juga mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan iklim komunikasi yang baik, terutama dalam proses komunikasi antar budaya. Strategi komunikasi juga diperlukan, terutama dalam mengatur etika, tatakrama serta norma dalam proses komunikasi, terutama komunikasi antar budaya, karena hal-hal tersebut memberi pengaruh langsung terhadap keberadaan seseorang dalam lingkungan sosialnya. Keberhasilan seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya, bergantung pada strategi komunikasi yang digunakan. (Ruslan, 2002). 2.3. Komunikasi Antar Budaya. Pada dasarnya, antara komunikasi dan kebudayaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pusat perhatian komunikasi dan kebudayaan itu terletak pada variasi langkah dan cara serta metode manusia berkomunikasi dalam kelompok sosial. Dalam sebuah proses komunikasi, tentunya tidak terlepas dari tindakan persepsi dan pemaknaan atau interpretasi (Mulyana, 2007). Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, kita dan orang tersebut secara brsama sama akan melakukan penafsiran terhadap pesan yang di terima baik secara verbal 9

maupun non-verbal, dengan standart penafsiran masing masing yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh budaya. Pada dasarnya komunikasi antar budaya adalah hal yang bisa namun yang berbeda hanyalah orang orang atau pelaku komunikasinya, karena berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Liliweri (2002) mengutip pendapat beberapa ahli tentang defenisi komunikasi antar budaya, antara lain: Komunikasi antar budaya adalah komunikasi antara orang-orang yag berbeda kebudayaan, misalnya antar suku bangsa, antar etnik dan ras, antar kelas sosial. (Samovar dan Porter, 1976). Charley H. Dood mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya meliputi komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antar pribadi, dan kelompok, dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta. Dari beberapa defenisi yang dikutip oleh Liliweri sebagaimana diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar budaya menekankan pada aspek berbedaan budaya dari para pelaku komunikasinya. Proses komunikasi ini membutuhkan perhatian atas tatakrama, sopan santun, etika, nilai serta pemahaman terhadap aspek aspek tertentu dari lawan bicara. 2.3.1. Perilaku Dalam Komunikasi Antar Budaya Dalam komunikasi antarbudaya maka ada beberapa hal yang perlu di perhatikan berdasarkan pandangan Ohoiwutun (1997:99-107) dalam Liliweri (2003) yang harus diperhatikan adalah: Perilaku Verbal, Yakni: Kapan orang berbicara. Apa yang dikatakan. Intonasi. Gaya bahasa Bahasa tidak langsung 10

Inilah yang disebut dengan saat yang tepat bagi seseorang untuk menyampaikan pesan verbal dalam komunikasi antarbudaya. Perilaku Non Verbal, yakni: Kinesik yaitu hal hal yang berkaitan dengan bahasa tubuh, terdiri dari posisi tubuh, orientasi tubuh, tampilan wajah, dan lainnya. Okulesik, berhubungan dengan gerakan mata atau posisi mata posisi mata. Ada perbedaan makna yang ditampilkan alis mata diantara manusia. Setiap gerakan mata atau posisi mata menggambarkan satu makna tertentu, seperti kasih, sayang, marah, dll. Haptiks, tentang perabaan atau memperkenankan sejauh mana seseorang memegang dan merangkul orang lain Proksemik, yaitu tentang hubungan antar ruang, antar jarak, dan waktu berkomunikasi, sebagaimana dikategorikan oleh Hall pada tahun 1973, kecenderungan manusia menunjukkan bahwa waktu seseorang berkomunikasi itu harus ada jarak antar pribadi, terlalu dekat atau terlalu jauh. Makin dekat artinya makin akrab, makin jauh arinya makin kurang akrab. Posture, adalah tampilan tubuh waktu sedang berdiri dan duduk. Cara bagaimana orang itu duduk dan berdiri dapat diinterpretasi bersama dalam konteks antar budaya. Apperance, yaitu bagaimana seorang menampilakn diri, termasuk di dalamnya tampilan biologis misalnya warna kulit, warna dan pandangan mata, tekstur dan warna rambut, serta struktur tubuh, cara dan model berpakaian juga mempengaruhi evaluasi kita pada orang lain. Kronemik. Yaitu hal hal yang berhubungan dengan konsep waktu. 11

2.3.2. Tujuan dan Fungsi Komunikasi Antar Budaya. Lilis (2010) menyebutkan bahwa tujuan dan fungsi dari komunikasi antar budaya adalah sebagai berikut: Memahami perbedaan budaya yang mempengaruhi praktik komunikasi antar orang yang berbeda budaya. Mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang muncul dalam komunikasi. Membantu mengatasi masalah komunikasi yang disebabkan oleh perbedaan budaya. Meningkatan ketrampilan verbal dan nonverbal dalam komunikasi. Menjadikan kita mampu berkomunikasi secara efektif. Adapun beberapa fungsi komunikasi antar budaya, antara lain: Membuka diri memperluas pergaulan. Menyatakan identitas sosial. Sebagai jembatan dalam hubungan antar etnis. Meningkatkan kesadaran diri. Mengenal Etika/etis. Mendorong perdamaian dan meredam konflik. Menghadapi perkembangan teknologi. Menghadapi era globalisasi. 2.3.3. Jenis-Jenis Penghambat Komunikasi Antar Budaya. Terdapat beberapa hal yang menjadi penghambat dalam komunikasi antar budaya. Mulyana dan Rakhmat (2000) dalam (Kusuma, 2014) menjelaskan bahwa hal hal yang menjadi penghambat dalam komunikasi antar budaya adalah sebagai berikut : Fisik (Physical). Hambatan komunikasi semacam ini berasal dari hambatan waktu, lingkungan, kebutuhan diri dan media fisik. 12

Budaya (Cultural). Hambatan ini berasal dari etnik yang berbeda, agama dan juga perbedaan sosial yang ada antara budaya satu dengan yang lainnya. Persepsi (Perceptual). Jenis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang berbedabeda mengenai suatu hal, sehingga untuk mengartikan sesuatu setiap budaya akan mempunyai pemikiran yang berbeda-beda. Motivasi (Motivational). Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dari pendengar, maksudnya adalah apakah pendengar yang menerima pesan ingin menerima pesan tersebut atau malas dan tidak punya motivasi sehingga dapat menjadi hambatan komunikasi. Pengalaman (Experiantial). Experiental adalah jenis hambatan yang terjadi karena setiap individu tidak memiliki pengalaman hidup yang sama sehingga setiap individu mempunyai persepsi dan juga konsep yang berbeda-beda dalam melihat sesuatu. Emosi (Emotional). Hal ini berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar, apabila emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin besar dan sulit untuk dilalui. Bahasa (Linguistic). Hambatan komunikasi yang berikut ini terjadi apabila pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (receiver) menggunakan bahasa yang berbeda atau penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan. Nonverbal. Hambatan nonverbal adalah hambatan komunikasi yang tidak berbentuk kata-kata tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi, contohnya adalah wajah marah yang dibuat oleh penerima pesan ketika pengirim 13

pesan melakukan komunikasi. Wajah marah yang dibuat tersebut dapat menjadi penghambat komunikasi karena mungkin saja pengirim pesan akan merasa tidak maksimal atau takut untuk mengirimkan pesan kepada penerima pesan. Kompetisi (Competition). Hambatan semacam ini muncul apabila penerima pesan sedang melakukan kegiatan lain sambil mendengarkan, contohnya adalah menerima telepon selular sambil menyetir, karena melakukan dua kegiatan sekaligus maka penerima pesan tidak akan mendengarkan pesan yang disampaikan melalui telepon secara maksimal. 2.4. Kerangka Pikir. Alur penelitian ini berawal dari kedatangan mahasiswa mahasiswa asal Toraja ke kota Salatiga untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi pada Universitas Kristen Satya Wacana. Sejak awal kedatangan hingga mengikuti proses perkuliahan, mahasiswa mahasiswa asala Toraja menetap di Salatiga, yang mana lingkungan ini tentunya sangat jauh berbeda dengan lingkungan asal mereka. Para mahasiswa ini harus beradaptasi dengan kondisi sosial budaya Salatiga yang berlatar belakang sosial budaya Jawa. Proses ini tidak berjalan mudah karena adanya perbedaan antara lingkungan asal dengan Salatiga, yang tentunya memunculkan hambatan bagi para mahasiswa baru asal Toraja untuk berinteraksi. Kedatangan mahasiswa mahasiswa asal Toraja memberikan warna tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat di Kota Salatiga. Interaksi mahasiswa asal Toraja dengan masyarakat lokal Salatiga (Jawa Tengah), akan efektif jika keduanya mempunyai kecakapan dan kompetensi komunikasi, dan saling memahami perbedaan budaya diantara mereka. Komunikasi yang baik dapat menunjang hubungan yang baik antara keduanya. Banyak yang menganggap bahwa melakukan interaksi atau komunikasi itu mudah. Namun, setelah mendapat hambatan, barulah disadari bahwa komunikasi antarbudaya tidak mudah. Untuk itu diperlukan strageti atau cara bagi mahasiswa Toraja agar dapat melakukan 14

adaptasi serta interaksi yang efektif dengan masyarakat lokal. Bagan 2.4. Kerangka Pikir. UKSW Salatiga Mahasiswa UKSW Asal Toraja Masyarakat Luar Toraja Salatiga Interaksi dan Komunikasi Verbal Lisan Tulisan Non Berbal Kinesik Okulesik Haptik Proksemik Kronemik Apperance Hambatan Pendukung Strategi Komunikasi Antar Budaya Mahasiswa UKSW Asal Toraja Di Salatiga. 15

16