Jurnal Kumparan Fisika Volume 1 Nomor 1 (2018)

dokumen-dokumen yang mirip
Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI KELAS VII.B SMP NEGERI 10 KOTA BENGKULU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD INPRES 2 KAYUMALUE NGAPA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Peningkatkan Sikap Ilmiah Siswa Melalui Penerapan Model Discovery Learning

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Economic Education Analysis Journal

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

Chemical Education Study Program Teachers Training and Education Faculty University of Riau

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS II SD

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

Peningkatan Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Ekosistem Melalui Penerapan Model Inkuiri Terbimbing

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MEDIA GAMBAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Pembelajaran Menggunakan Lembar Kerja Berstruktur Di SMP Negeri 1 Pallangga Gowa

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

(Mahasiswa Magister Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Tadulako) 2

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

Joyful Learning Journal

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI KELAS IV SDN NO. 3 PANII

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

UMU SALAMAH NIM. E1R012050

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

Transkripsi:

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (Discovery Learning Model) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMAN 3 BENGKULU TENGAH Rahayu Gustika, Indra Sakti, Desy Hanisa Putri Program Studi S1 Pendidikan Fisika FKIP-UNIB Email :rahayugustika95@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Bengkulu Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam 3 siklus terdiri atas empat langkah, yaitu : 1) perencanaaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Data hasil aktivitas dan keterampilam berpikir kritis siswa digunakan lembar observasi sedangkan data hasil belajar siswa digunakan tes hasil belajar dalam bentuk soal esai. Hasil penelitian diperoleh bahwa siklus I skor rata-rata aktivitas siswa 21,5 dengan kriteria cukup, siklus II 26 dengan kriteria baik dan siklus III 29,5 dengan kriteria baik. Pada siklus I nilai rata-rata persentase observasi keterampilan berpikir kritis siswa yaitu 50,54 % dengan kriteria cukup, siklus II 73,99 % dengan kriteria kritis, dan pada siklus III menjadi 85,99% dengan kriteria kritis sedangkan hasil belajar yang diperoleh pada siklus I nilai rata-ratanya 75,3, pada siklus II menjadi 81,4, dan pada siklus III nilai rata-rata siswa adalah 84. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi model discovery learning dapat meningkatkan aktivitas, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar fisika siswa. Kata kunci : discovery learning, aktivitas belajar, keterampilan berpikir kritis, hasil belajar ABSTRACT This study was aimed to increase activity, critical thinking skills and learning outcomes of class X SMA Negeri 3 Bengkulu Tengah. This research was a classroom action research whics conducted in 3 cycles consisting of four steps, namely: 1) planning, 2) action implementation, 3) observation, and 4) reflection. Data on the results of activities and skills in critical thinking students were used in observation sheets while data on student learning outcomes were used in the form of learning outcomes in essay test. The results showed that the first cycle average score of student activity was 21.5 with sufficient criteria, cycle II 26 with good criteria and cycle III 29.5 with good criteria. In cycle I the average value of observation percentage of students' critical thinking skills is 50.54% with sufficient criteria, cycle II 73.99% with critical criteria, and in cycle III it becomes 85.99% with critical criteria while learning outcomes were obtained in cycle I the average value is 75.3, in cycle II it becomes 81.4, and in cycle III the average value of students is 84. Based on the results of the study it concluded that the implementation of discovery learning models can increase activity, critical thinking skills and learning outcomes student physics. Keywords: discovery learning, learning activities, critical thinking skills, learning outcomes I. PENDAHULUAN Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses timbal balik ataupun interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Guru merupakan salah satu faktor keberhasilan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran guru dapat mempengaruhi dan membina siswa untuk dapat meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Pada kurikulum 2013, siswa didorong untuk menjadi lebih aktif yaitu dimulai dari mengamati, menemukan sendiri, dan menyimpulkan sendiri dari suatu kegiatan ataupun pengalaman yang telah dilakukan. Sehingga dalam penerapan kurikulum 2013, guru hanya bertindak sebagai Gustika, Sakti, Putri Page 1

fasilitator dan motivator, namun pada akhir pembelajaran guru menyempurnakan perjelasan dari kegiatan yang telah dilakukan oleh siswa. Data hasil pengamatan bahwa siswa kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah nilai pelajaran fisika yang diperoleh siswa masih berada pada standar KKM dan sebagian masih ada yang dibawah KKM yaitu 75. Siswa kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah berjumlah 30 siswa.dilihat dari hasil nilai raport pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 nilai fisika tertinggi yang diperoleh siswa adalah 79 dan nilai terendah adalah 73.Dari 30 siswa di dalam kelas, sebanyak 19 siswa mendapatkan nilai standar KKM. Hal itu berarti 63,33 % siswa kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah mendapatkan nilai standar KKM. Selain itu nilai rata-rata pada pelajaran fisika kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah semester ganjil adalah 71,25. Selain nilai pelajaran fisika ada juga nilai keterampilan siswa.nilai keterampilan tertinggi yang diperoleh siswa adalah 76 dan nilai keterampilan terendah adalah 70. Nilai keterampilan rata-rata siswa kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah adalah 72,10. Hasil observasi menunjukkan perlunya upaya untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Menurut Arikunto (2009)[1] yang dimaksud dengan hasil belajar adalah suatu hasil ysng diperoleh siswa yang dinyatakan dengan bentuk huruf, angka, ataupun kata-kata setelah memalui proses pengajaran yang dilakukan oleh guru. Sedangkan Purwanto (2012) [2] menyatakan bahwa kemampuan berpikir sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu agar siswa mampu memecahkan masalah taraf tinggi. Wulandari (2016) [3] menjelaskan berpikir kritis merupakan keputusan yang masuk alal mengenai apa yang dipercayai dan apa yang dilakukan melalui sebuah tujuan proses. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran sains khususnya fisika adalah dengan memilih model pembelajaran yang dapat memfasilitasi terjadinya komunikasi antara siswa dengan siswa dan guru dengan siswa, sehingga mampu menumbuhkan berpikir kritis siswa.observasi yang telah dilakukkan menunjukkan masih ada siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM ataupun standar KKM yang telah ditentukan oleh sekolah.maka untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting serta diharapkan guru mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep pelajaran yang akan diajarkan. Sehingga nilai pelajaran fisika yang diharapkan dapat meningkat atau diatas KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Model pembelajaran discovery learning merupakan salah satu model yang sesuai dengan kurikulum 2013. Menurut Nurudin (2016) discovery merupakan model pebelajaran yang melibatkan beberapa proses mental siswa untuk menemukan suatu pengatahuan (konsep dan prinsip) dengan cara mengasimilasi berbagai pengetahuan (konsep dan prinsip) yang dimiliki siswa. Dalam pembelajaran discovery, siswa didorong untuk aktif belajar dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong mereka untuk memiliki pengalaman-pengalaman tersebut untuk menemukan prinsip-prinsip bagi diri mereka sendiri.model pembelajaran ini memiki enam tahap yaitu meliputi stimulasi/pemberian rasangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan menarik kesimpulan [4]. Latar belakang sebagaimana diuraikan diatas, maka dipandang perlu melakukan penelitian yang berjudul Implementasi Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning Model)untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Fisika di SMAN 3 Bengkulu Tengah(Penelitian Tindakan Kelas pada Konsep Usaha dan Energi di kelas X IPA.5) dengan rumusan masalah (1) Bagaimana aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran penemuan pada materi usaha dan energi di kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah?, (2) Bagaimanakah keterampilan berpikir kritis siswa melalui penerapan model pembelajaran penemuan pada materi usaha dan energi di kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah?, dan (3) Apakah penerapan model pembelajaran penemuaan dapat Gustika, Sakti, Putri Page 2

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi usaha dan energi di kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah? Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran penemuan pada materi usaha dan energi di kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah, (2) Mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis siswa pada model pembelajaran penemuan materi usaha dan energi di kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah, dan (3) Menentukanhasil belajarsiswa dengan penerapan model pembelajaranpenemuanpada materi usaha dan energi di kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (ClassroomAction Research). Menurut Trianto (2012) ada empat tahapan penelitian tindakan kelas yaitu 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (acting), 3) pengamatan tindakan (observing), dan 4) refleksi tindakan (reflecting) [5]. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Bengkulu Tengah tahun ajaran 2017/2018.Subjek penelitianadalah siswa kelas X IPA.5 yang jumlahnya 30 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Siswa dikelas ini bersifat heterogen atau memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes untuk memperoleh data hasil belajar dan observasi untuk memperoleh data aktivitas dan keterampilan berpikir kritis siswa.data tes yang digunakan berupa soal esai.soal esai sebelum diberikan kepada siswa, soal terlebih dahulu divalidasi oleh validator.untuk mendapatkan nilai hasil belajar digunakan rumus : Skor Perolehan Skor 100 Skor Maksimal... (1) Skor data yang diperoleh dari seluruh siswa di hitung nilai rata-rata, standar deviasi, daya serap dan ketuntasan secara klasikal.data observasi yaitu data aktivitas dan keterampilan berpikir kritis siswa.persentase data observasi keterampilan berpikir kritis dapat dianalisis dengan menggunakan rumus : Nilai = x 100 %...(2) Kriteria yang digunakan yaitu apabila nilai keterampilan berpikir kritis siswa kurang dari 33,3 % maka nilainya masih tergolong kurang kritis. Nilai yang berkisaran antara 33,4% - 66,7% tergolong cukup kritis, dan nilai 66,8% - 100% tergolong kritis (Sochibin, 2009) [6]. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang di lihat adalah peningkatan aktivitas belajar, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan pendekatan saintifik.penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus.adapaun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : Gustika, Sakti, Putri Page 3

Persentase KBK (%) Rata-rata aktivitas siswa 30 25 20 15 10 5 21,5 26,5 29,5 0 Siklus I Siklus II Siklus III Gambar 1. Grafik Perkembangan Skor Aktivitas Belajar Siswa Gambar1 menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I memperoleh skor rata-rata keseluruhan yaitu 21,5 aktivitas siswa kemudian meningkat pada siklus II menjadi 26,5 kemudian mengalami peningkatan kembali pada siklus III menjadi 29,5. Aktivitas belajar yang diamati yaitu sesuai dengan langkah model discovery learning. Langkah discovery learning yaitu stimulus/pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan menyimpulkan. Kekurangan-kekurangan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran ini dianalisis dan dilakukan perbaikan dalam tiap siklusnya. Refleksi aktivitas siswa ini tertuang pada deskripsi hasil penelitian. Peningkatan aktivitas siswa ini tidak terlepas oleh peranan guru dalam membimbing, mengarahkan dan memotivasi siswa dalam belajar.aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran discovery learningtelah mengalami perbaikan dan peningkatan. Karena semua proses kemampuan siswa dalam menemukan sesuatu sangat dikembangkan dalam poses pembelajaran ini. 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Aktivitas belajar siswa 50,56% 74,22% 85,67% siklus I siklus II siklus III Keterampilan Berpikir Kritis Gambar 2 Grafik Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Gustika, Sakti, Putri Page 4

Persentase (%) Gambar 2 menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa semakin meningkat pada setiap siklusnya. Pada siklus I persentase keterampilan berpikir kritis siswa adalah 50,56% dengan kriteria cukup kritis. Pada siklus II keterampilan berpikir kritis siswa meningkat menjadi 74,22% dengan kriteria kritis. Sedangkan pada siklus III keterampilan berpikir kritis siswa meningkat menjadi 85,67% dengan kriteria kritis. Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa terjadi karena telah dilatih pada setiap siklusnya dengan mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang telah dibuat berdasarkan indikator ataupun aspek keterampilan berpikir kritis. Menurut Nengsi (2012) [7] indikator berpikir terdiri dari 12 indikator dan dikelompokkan menjadi 5 keterampilan dasar yaitu, memberi penjelasan dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, membuat penjelasan lebih lanjut, dan strategi dan taktik. Hartati (2010) [8] menyatakan metode pembelajaran yang mempunyai karakteristik melibatkan siswa secara aktif adalah pemebelajaran penemuaan. Rangkaian kegiatan dalam proses pemelajaran penemuan merupakan aktivitas dalam berpikir kritis. 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 75,26% 63,33% 86,66% 81,03% 84,33% 100% Siklus I Siklus II Siklus III daya serap ketuntasan belajar klasikal Gambar 3. Grafik Daya Serap dan Ketuntasan Belajar Peningkatan tes siklus ini menggambarkan bagaimana peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yangmenujukkanbahwa penerapan model pembelajaran discovery learning berhasil meningkatkanhasilbelajarsiswa.sesuai dengan teori Brunner yang menyarankan agar peserta didik belajar secara aktif untuk membengun konsep dan prinsip.kegiatan discovery melalui kegiatan eksperimen dapat menambah pengatahuan dan keterampilan peserta didik secara simultan (Murfiah, 2017) [9]. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai yaitu (1) pembelajaran dengan menerapkan model pemebelajaran penemuan dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa secara signifikan pada materi usaha dan energi di kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah terbukti pada siklus I aktivitas siswa dengan kriteria cukup, meningkat pada siklus II dengan kriteria baik dan meningkat lagi pada siklus III dengan kriteria baik, (2) pembelajaran dengan menerapkan model pemebelajaran penemuan dengan pendekatan saintifik keterampilan berpikir kritis siswa pada materi usaha dan energi di kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah pada siklus I keterampilan berpikir kritis siswa berkriteria cukup kritis, meningkat pada siklus II dengan kriteria kritis, dan meningkat lagi pada siklus III dengan kriteria kritis dan (3) pembelajaran dengan menerapkan model pemebelajaran penemuan dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi usaha dan energi Gustika, Sakti, Putri Page 5

di kelas X IPA.5 SMAN 3 Bengkulu Tengah terbukti pada peningkatan nilai rata-rata pada setiap siklusnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan perbaikan penelitian dimasa yang akan datang yaitu (1) Penerapan model pemebelajaran penemuan (discovery learning model) sebaiknya diterapkan pada materi-materi tertentu yang sesuai, agar pembelajaran yang dilaksankan selaras antara model dan materi yang akan diajarkan dan (2) Untuk menunjang keberhasilan dalam penerapan model pembelajaran penemuan (discovery learning model) disarankan kepada pihak sekolah agar melengkapi dan menambah jumlah alat-alat pratikum Fisika agar pada kegiatan pembelajaran dapat dibagi menjadi kelompok belajar yang besar dan siswa lebih memahami materi yang sedang diajarkan. DAFTAR PUSTAKA [1] Arikunto, S. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. [2] Purwanto, C. E., Nugroho, S. E., & Wiyanto. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Pada Materi Pemantulan Cahaya Untuk Meningkatkan Berpikir Kritis. Unnes Physics Education Journal, 28. [3] Wulandari, A. Y., Tanwil, M., & Amin, B. D. (2015). Penerapan Pembelajaran Fisika Besrbasis Hands On Activities Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X MAN 2 Model Makassar. JPF, 211-213. [4] Nurudin.S. (2016). Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: RajaGravindo Persada. [5] Trianto. (2012). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (classroom Action Research) Teori dan Praktik. Jakarta: Prima. [6] Sochibin, D. &. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Untuk Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SD. Semarang. [7] Nengsi, S., S, B., & A.Sopyan. (2012). Implementasi Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir kritis Siswa. UPEJ, 44-52. [8] Hartati. (2010). Pengembangan Alat Peraga Gaya Gesek Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. [9] Murfiah, U. (2017). Pembelajaran Terpadu ( Teori & Praktik Terbaik di Sekolah). Bandung: Refika Aditama. Gustika, Sakti, Putri Page 6