BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah SD Negeri Babakan Ciparay 4 Kota Bandung. Sekolah ini beralamatkan di Jalan Caringin No. 106 Bandung. Terdapat 12 rombel (rombongan belajar) yaitu terdiri dari kelas I-A sampai kelas VI-A dan kelas I-B sampai kelas VI-B. Mata pelajaran yang menjadi subjek penelitian adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Alasan utama peneliti memilih lokasi penelitian di SD Negeri Babakan Ciparay 4 Kota Bandung karena berdasarkan hasil studi pendahuluan siswa di sekolah ini sudah terbiasa dengan gadget yang memungkinkan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan aplikasi Augmented Reality. 2. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Arifin (2014, hlm. 215) menjelaskan Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik orang, benda, kejadian, nilai, maupun hal-hal yang terjadi. Dari pengertian di atas maka dapat kita pahami bahwa populasi adalah sasaran penelitian (subjek dan objek) yang akan dipelajari untuk didapatkan kesimpulannya berdasarkan hasil penelitian. Peneliti menetapkan populasi berupa seluruh siswa kelas VI SD Negeri Babakan Ciparay 4 Kota Bandung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI (enam) di SD Negeri Babakan 33
34 Ciparay 4 Kota Bandung yang berjumlah 69 orang dari kelas VI-A yang berjumlah 34 orang dan kelas VI-B yang berjumlah 35 orang. 3. Sampel Penelitian Sampel merupakan subjek penelitian yang akan mewakili dari seluruh populasi penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling kategori Cluster Sampling. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 82) Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota populasi) untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam teknik Probability Sampling, peneliti menggunakan kategori teknik penyampelan Cluster Sampling (sampling daerah) yang sering digunakan dalam penelitian kuasi eksperimen. Alasan peneliti memilih teknik ini adalah karena sampel yang diambil untuk penelitian adalah kelompok siswa yang telah terbentuk tanpa ada campur tangan peneliti, artinya peneliti menggunakan kelas yang sudah terbentuk di sekolah tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Arifin (2014, hlm. 222) tentang Cluster Sampling yang menjelaskan bahwa Cluster Sampling adalah cara pengambilan sampel berdasarkan sekelompok individu dan tidak diambil secara individu atau perseorangan. Berdasarkan teknik pengambilan sampel yang telah dikemukakan di atas, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas VI-A. B. Pendekatan dan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model Quasi Eksperimental (Kuasi Eksperimen) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Arifin (2014, hlm.74) mengemukakan : Kuasi eksperimen disebut juga eksperimen semu yang tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan.
35 Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel penelitian, Arifin (2014, hlm. 185-188) mengemukakan: Variabel merupakan suatu fenomena yang bervariasi atau suatu faktor yang jika di ukur akan menghasilkan skor yang bervariasi. Jenis variabel berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu variabel bebas (independent variabel), variabel terikat (dependent variabel) dan variabel perantara (intervening variabel). Variabel bebas digunakan untuk memprediksi, yang oleh sebab itu disebut juga variabel prediktor, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang diprediksi, karena disebut variabel kriterium/kriteria. Variabel bebas (Variabel X) dalam penelitian ini adalah Aplikasi Augmented Reality Tata Surya, sedangkan variabel terikatnya (Variabel Y) Minat Belajar Siswa. Tabel hubungan variabel bebas dan variabel terikat adalah sebagai berikut: Variabel Terikat Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel secara Khusus Variabel Bebas Minat Belajar Siswa aspek Perasaan Senang (Y1) Minat Belajar Siswa aspek Ketertarikan (Y2) Minat Belajar Siswa aspek Perhatian (Y3) Minat Belajar Siswa aspek Partisipasi (Y4) Aplikasi Augmented Reality Tata Surya (X) (XY1) (XY2) (XY3) (XY4) Keterangan : XY1 : Pengaruh penggunaan Aplikasi Augmented Reality Tata Surya terhadap minat belajar siswa dilihat dari aspek perasaan senang XY2 : Pengaruh penggunaan Aplikasi Augmented Reality Tata Surya
36 terhadap minat belajar siswa dilihat dari aspek ketertarikan XY3 : Pengaruh penggunaan Aplikasi Augmented Reality Tata Surya terhadap minat belajar siswa dilihat dari aspek perhatian XY4 : Pengaruh penggunaan Aplikasi Augmented Reality Tata Surya terhadap minat belajar siswa dilihat dari aspek partisipasi C. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Time Series Design. Arifin (2014, hlm.77) menjelaskan bahwa dalam desain ini, tes atau observasi dilakukan tidak hanya dua kali, tetapi beberapa kali secara teratur. Setelah beberapa kali tes/observasi, kemudian diberikan perlakuan X, setelah itu dilakukan lagi beberapa tes/observasi seperti sebelumnya. Jika terdapat perbedaan antara pretest dan posttest maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari perlakuan X. Sebelum melakukan perlakuan (treatment), kelas eksperimen terlebih dahulu diberikan angket sebanyak tiga kali yang dimaksudkan untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberikan perlakuan. Setelah mengetahui kestabilan kelompok, maka kelas eksperimen selanjutnya diberikan perlakuan dan selanjutnya diberi tiga kali angket. Desain penelitian ini dapat digambarkan seperti pada tabel berikut: Tabel 3.2 One Group Time Series Design O1 O2 O3 X O4 O5 O6 Keterangan: O1 O2 O3 : Nilai angket sebelum perlakuan atau tindakan X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan aplikasi augmented reality tata surya O4 O5 O6 : Nilai angket setelah diberikan perlakuan (treatment)
37 Penelitian ini dibagi kedalam tiga seri, sebelum diberikan perlakuan (X), kelas eksperimen diberikan angket sebanyak tiga kali yang bertujuan untuk mengetahui kestabilan dan kemampuan awal. Selanjutnya kelas eksperimen diberikan perlakuan menggunakan aplikasi augmented reality tata surya, kemudian diberikan angket yang bertujuan untuk mengetahui selisih yang diperoleh dari skor angket dan skor angket. Angket sebelum perlakuan dan angket sesudah pelakuan merupakan angket yang sama, di mana angket ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh minat belajar siswa. D. Definisi Operasional Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih oleh peneliti. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel media pembelajaran AR dan variabel minat belajar, serta mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1. Augmented Reality Tata Surya Augmented Reality Tata Surya merupakan sebuah media pembelajaran berupa aplikasi android yang telah tersedia untuk digunakan (by utilization) siswa dalam menunjang pembelajaran di mana dalam aplikasi tersebut berisikan konten-konten pembelajaran berupa teks, audio, video dan benda yang bersifat maya namun diproyeksikan dalam dunia nyata. Media pembelajaran ini dipilih karena diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa. 2. Minat Belajar Minat belajar merupakan rasa suka atau ketertarikan seseorang terhadap suatu hal atau kegiatan pembelajaran tanpa ada yang menyuruh. Untuk mengetahui minat belajar siswa, peneliti memfokuskan pada proses pembelajaran terhadap 4 aspek yaitu 1) Perasaan senang di mana siswa merasa senang dan nyaman saat proses pembelajaran berlangsung. 2) Ketertarikan di mana siswa merasa tertarik terhadap
38 materi yang disajikan, metode yang dipilih dan media pembelajaran yang digunakan. 3) Perhatian di mana siswa selalu memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi tanpa ada gangguan dari manapun. 4) Partisipasi di mana siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran. 3. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari siswa sekolah dasar. Materi pembelajaran yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi tata surya. Mata pelajaran IPA dipilih karena mata pelajaran IPA sangat membutuhkan sebuah alat peraga guna mempermudah siswa untuk dapat mengamati sebuah objek secara langsung. Sehingga mata pelajaran IPA cocok jika diterapkan pada penelitian dengan menggunakan media pembelajaran Augmented Reality. E. Instrumen Penelitian Pada penelitian ini instrumen yang digunakan berupa angket atau kuesioner dan observasi. Arifin (2014, hlm.228) menjelaskan bahwa angket merupakan instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai pendapatnya. Angket sebagai instrumen penelitian dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden. Dalam penelitian ini, angket sebagai intrumen penelitian utama. Angket digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh penggunaan aplikasi Augmented Reality Tata Surya terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini ialah angket terbuka dan tertutup dengan pendekatan skala likert dengan empat alternatif jawaban. Berikut ini gambaran mengenai rentang skala likert: Tabel 3.3 Rentang Skala Likert
39 Pernyataan Minat Sangat Senang Senang Mungkin Tidak Senang Sangat Tidak Senang Positif 5 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 5 Sebelum anget diberikan pada siswa di kelas yang diteliti, angket tersebut di uji coba terlebih dahulu di luar sampel namun masih dalam populasi yang sama. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, sehingga angket ini telah layak digunakan pada siswa di kelas yang digunakan sebagai sampel. Selain angket, penelitian ini juga menggunakan observasi sebagai instrument pendukung untuk memperoleh data berupa deskripsi keadaan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. F. Teknik Analisis Data Penelitian 1. Teknik Uji Instrumen Teknik uji instrument dilakukan untuk mengukur sejauh mana instrumen penelitian memiliki kualitas yang baik. Dalam sebuah penelitian, kualitas dari sebuah instrumen penelitian sangat mempengaruhi kualitas data hasil penelitian tersebut. Sebuah instrumen penelitian pada umumnya mempunyai dua syarat penting, yaitu validitas dan reliabilitas. Berikut akan dijabarkan mengenai uraian teknik pengembangan instrument dari penelitian ini. a. Uji Validitas Instrumen Menurut Arifin (2014, hlm. 245) validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang diukur. Pengujian validitas dapat mengukur kualitas butir soal dari instrumen penelitian yang akan diujikan terhadap responden
40 penelitian. Jadi, pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, kesesuaian intrumen di uji dengan validitas kontruk, yaitu uji validitas ini dilakukan dengan cara menggunakan pendapat dari ahli (experts judgement). Peneliti meminta bantuan kepada dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dan salah satu guru di sekolah tempat penelitian dengan maksud menelaah kisi-kisi terutama memvalidasi keabsahan atau kesesuaian instrumen dengan subjek yang akan diteliti dan tujuan yang telah dirumuskan. b. Uji Reliabilitas Instrumen Reabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Uji reliabilitas dalam penelitian ini memakai teknik Cronbach s Alpha. teknik ini tidak hanya digunakan untuk tes dua pilihan saja, tetapi penerapannya lebih luas, seperti menguji reliabilitas skala pengukuran sikap dengan tiga, lima atau tujuh pilihan. (Arifin. 2014, hlm. 264). Untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat ukur dapat menggunakan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas r 11 0,20 Sangat rendah 0,20 r 11 0,40 Rendah 0,40 r 11 0,60 Sedang 0,70 r 11 0,90 Tinggi 0,90 r 11 <1,00 Sangat tinggi (Sumber: Arikunto, 2013, hlm. 319)
41 Perhitungan uji reliabilitas ini peneliti menggunakan SPSS versi 16. Perhitungan dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai r hitung dan r tabel, jika r hitung > r tabel maka tes dinyatakan reliabel. 2. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan yang harus dilakukan peneliti setelah semua data dari responden telah terkumpul untuk mengetahui hasil atau membuat suatu kesimpulan dari sebuah penelitian, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014, hlm. 335) Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. a. Uji Normalitas Untuk melihat normalitas data maka perlu dilakukan uji normalitas. Jika data tersebar secara normal maka dapat dipastikan bahwa sampel berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan program pengolah data SPSS 16 (Statistical Product and Service Solution) dengan uji normalitas Kolmogorov Smirnov. Santoso (2010, hlm. 91) mengemukakan Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig (Signifikansi) atau nilai probabilitas < (0,05) maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika Sig (Signifikansi) atau nilai probabilitas > (0,05) maka distribusi adalah normal. b. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji t satu kelompok sampel (one sample t test) dengan syarat bahwa data yang digunakan berdistribusi normal. Pada penelitian ini Uji one sample t test digunakan untuk
42 membandingkan hasil pretest sebelum diberikan perlakuan dan hasil posttest sesudah diberi perlakuan. Uji t dilakukan satu kelompok karena peneliti menggunakan time series design, yaitu penelitian dilakukan pada satu kelompok sampel dengan waktu yang berulang. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Dimana: t = x 1 x 2 s 1 n + 1 1 n 2 Keterangan: x 1 x 2 n 1 n 2 s 2 1 s 2 2 s : rata-rata posttest : rata-rata pretest : jumlah subjek posttest : jumlah subjek pretest : standar deviasi posttest : standar deviasi pretest : simpangan baku s = (n 1 1)s 2 1 + (n 2 1)s 2 2 n 1 + n 2 2 (Sumber: Arifin, 2011, hlm. 281) Pada teknisnya perhitungan uji hipotesis dilakukan dengan bantuan program aplikasi pengolah data Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16 untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji one sample t-test dengan uji dua pihak (two tail test). Kriteria pengambilan kesimpulan untuk uji hipotesisnya adalah: Jika ttabel < thitung < ttabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima
43 Jika thitung < ttabel < thitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima. G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian dan pelaporan penelitian, tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan Penelitian a. Memilih masalah penelitian dengan melakukan studi pustaka dari beberapa literatur seperti buku referensi, jurnal, skripsi dan sebagainya. b. Melakukan studi pendahuluan dengan berkunjung ke lembaga terkait, analisis kondisi siswa, pemanfaatan media pembelajaran dan sarana prasarana pembelajaran. c. Merumuskan masalah dengan melakukan identifikasi masalah, melakukan perumusan judul penelitian, membuat rancangan penelitian disertai dengan konsultasi dengan dosen pembimbing. d. Merumuskan hipotesis penelitian. e. Memilih metodologi penelitian, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan menentukan variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu variabel X adalah aplikasi augmented reality tata surya dan variabel Y minat belajar siswa. f. Menentukan sumber data, diantaranya populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Babakan Ciparay 4 Bandung sebanyak 34 orang. g. Menentukan dan menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian, dengan berkonsultasi kepada dosen pembimbing dan dosen ahli, instumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, dengan langkah-langkah penyusunan sebagai berikut : 1) Membuat kisi-kisi instrumen.
44 2) Menyusun item dalam bentuk pernyataan berstruktur dan jawaban tertutup berdasarkan kisi-kisi. 3) Mengkonsultasikan instrumen kepada dosen pembimbing. 4) Melakukan judgement terhadap instrumen penelitian kepada dosen ahli. 5) Melakukan uji coba instrumen penelitian untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen. 6) Memperbanyak instrumen yang telah berbentuk angket sesuai banyak responden. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Menentukan kelas untuk dijadikan subjek penelitian. b. Menyusun RPP untuk pembelajaran dengan menggunakan aplikasi augmented reality tata surya. c. Melaksanakan treatment pembelajaran menggunakan aplikasi augmented reality tata surya. d. Memberikan postest untuk pengukuran akhir. e. Menganalisis data hasil postest. 3. Tahap Akhir Penelitian a. Mengolah data hasil pretes dan postes yang telah didapatkan. b. Menganalisis temuan hasil penelitian. c. Menarik kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pengolahan data. d. Membuat laporan penelitian dalam bentuk skripsi sesuai dengan pedoman karya tulis ilmiah.