BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah dipilih menjadi sampel

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di

PROFILE KECAMATAN KARAWANG BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tibawa

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SKTS/ PINDAH DATANG. No. Dok : PM SIEPEL - 04 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

PELAKSANAAN KEGIATAN

I. PENDAHULUAN. susunan pemerintahnya ditetapkan dengan undang-undang. Penyelenggaraan. dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur

BAB II DESKRIPSI KELURAHAN GEDAWANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

KECAMATAN BOJONGLOA KALER Jalan Kopo Nomor 258 Telp. (022) Bandung 40233

PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Teluk Belitung dan Kepala UPT Puskesmas Teluk Belitung. Dengan

PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB VI PENUTUP. kesimpulan yaitu kualitas pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2015 BPTPM KOTA MAKASSAR

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19

BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Kata Kunci : Efektivitas, Pelayanan Publik. A. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Masalah :

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

KATA PENGANTAR. Terempa, 18 Februari 2015 a.n. KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL SEKRETARIS HERYANA, SE NIP

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis

PEMERINTAHAN DAERAH. Harsanto Nursadi

BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Sari sekitar 8930 Ha.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini

PROFILE KECAMATAN PANGKALAN

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Sesuai dengan Tugas Pokok Camat tersebut di atas, Camat mempunyai Fungsi sebagai berikut :

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG

BAB IV PROFIL KELURAHAN KUMPULREJO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Cimanuk

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

KECAMATAN SIANTAR TIMUR KOTA PEMATANGSIANTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH JAYA K E C A M A T A N 1/16/2010 3:09 PM. Qanun tentang Kecamatan QANUN KABUPATEN ACEH JAYA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Komunikasi Dalam Pelayanan Samsat Drive Thru pada. Dispenda Wilayah Kota Bandung Soekarno Hatta

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. - Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Popayato. - Sebelah timur barbatasan dengan Sungai Popayato

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

A. PENDAHULUAN. Prinsip prinsip dari visi diatas adalah :

I K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Garut GAMBARAN UMUM ORGANISASI

KEPALA DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO. Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

BAB I PENDAHULUAN. Berikut adalah Desa yang ada di wilayah kerja Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung :

Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya da

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DAN BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian a. Keadaan Geografis Kecamatan Tibawa merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo. Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Gorontalo. Kecamatan Tibawa tetap dibawah koordinasi, pengawasan dan pembinaan Kabupaten Gorontalo. Kondisi sebagian besar wilayah Kecamatan Tibawa dapat dikategorikan sebagai daerah dataran rendah. Kecamatan Tibawa mempunyai luas wilayah 17. 330,3 Ha dan terbagi menjadi 16 (enam belas) desa dengan pusat pemerintahan kecamatan terletak di Desa Isimu Selatan yang letaknya ± 2 Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Gorontalo serta berbatasan langsung dengan kecamatan. Dari luas keseluruhan wilayah Kecamatan Tibawa tersebut, sebagian besar adalah berbentuk lahan sawah/pertanian dengan kepadatan penduduk masuk kategori cukup padat. Di lihat dari wilayahnya Kecamatan Tibawa mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: 1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Anggrek. 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bongomeme. 3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Limboto Barat. 4) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pulubala. Secara administrasi, Kecamatan Tibawa memiliki 16 desa, yaitu: Desa Datahu, Tolotio, Labanu, Reksonegoro, Buhu, Dunggala, Molowahu, Iloponu, Ilomata, Motilango, Isimu Raya,

Balahu, Botumoputi, Ulobua, Isimu Utara, dan Isimu Selatan, Dengan rekapan data sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 REKAPAN DATA KECAMATAN TIBAWA YANG BELUM DAN SUDAH Nama Desa MELAKUKAN KTP Wajib KTP Yang belum dan sudah Belum Sudah WKTP Jumlah Persdesa DATAHU 2013 1096 3109 TOLOTIO 982 838 1820 LABANU 1072 741 1813 REKSONEGORO 338 587 925 BUHU 1129 1122 2251 DUNGGALA 652 615 1267 MOLOWAHU 636 1063 1699 ILOPONU 1143 823 1966 ILOMATA 381 587 968 MOTILANGO 808 750 1558 ISIMU RAYA 816 1051 1867 BALAHU 704 1182 1886 BOTUMOPUTI 696 1137 1833 ULOBUA 382 483 865 ISIMU UTARA 960 535 1495 ISIMU SELATAN 823 1512 2335 Jumlah Total 13535 14122 27657 WAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0

NO NAMA DESA WKTP- LK WKTP- PR 1 DATAHU 1531 1578 3109 2 TOLOTIO 896 924 1820 3 LABANU 883 930 1813 4 REKSONEGORO 468 457 925 5 BUHU 1126 1125 2251 6 DUNGGALA 655 612 1267 7 MOLOWAHU 853 846 1699 8 ILOPONU 990 976 1966 9 ILOMATA 485 483 968 10 MOTILANGO 774 784 1558 11 ISIMU RAYA 933 934 1867 12 BALAHU 955 931 1886 13 BOTUMOPUTI 903 930 1833 14 ULOBUA 440 425 865 15 ISIMU UTARA 759 736 1495 16 ISIMU SELATAN 1117 1218 2335 JUMLAH TOTAL 13768 13889 27657 JUMLAH WKTP WAKTU PELAKSANAAN 23 September-Oktober 04-09 oktober 2011 10-15 oktober 2011 16-18 oktober 2011 19-26 oktober 2011 27-30 oktober 2011 31 oktober-05 november 2011 06-12 november 2011 13-15 november 2011 16-21 november 2011 22-28 november 2011 29 november-05 desember 2011 06-12 desember 2011 13-15 desember 2011 16-20 desember 2011 21-29 desember 2011 b. Keadaan Penduduk Penduduk merupakan unsur terpenting bagi desa yang meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat (Bintarto, 2003:13). Jumlah penduduk Kecamatan Tibawa sebanyak 39.029 jiwa yang terdiri dari 25.627 orang lakilaki dan 14.402 orang perempuan. Tingkat pertumbuhan penduduk berdasarkan data statistik tahun 2012. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk Kecamatan Tibawa untuk data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: TABEL 4.1 Keadaan Penduduk Di Kecamatan Tibawa berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah 1. Laki-laki 25.627 jiwa 2. Perempuan 14.402 jiwa Jumlah Sumber data : kantor Camat Tibawa 2012 39.029 jiwa c. Keadaan Sosial Ekonomi Keadaan sosial ekonomi dari Kecamatan Tibawa dapat dilihat dari jenis mata pencaharian dan sarana perekonomian. Sebagian besar lahan digunakan sebagai areal persawahan. Pada umumnya penduduk Kecamatan Tibawa memiliki mata pencaharian bervariasi, seperti buruh, wiraswasta, Pegawai Negeri Sipil, swasta, peternak dan bertani. Tetapi sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani. TABEL 4.2 MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KEC. TIBAWA NO Bidang Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) 1 Buruh Tani 297 2 Petani 13.526 3 Peternak 139 4 Pedagang 126 5 Tukang Kayu 73 6 Nelayan 150 7 Tukang Batu 230 8 Tukang Jahit 342 9 PNS 742

10 Pensiunan 142 11 TNI/Polri 153 12 Tukang Bentor 536 13 Pengrajin 78 14 Industri Kecil 64 15 Dan Lain-Lain 2.789 Jumlah 20.387 Jiwa Sumber data: kantor Camat Tibawa 2012 d.keadaan Wilayah Kacamatan Tibawa Wilayah Kecamatan Tibawa merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Gorontalo. Adapun keadaan wilayah Kecammatan Tibawa secara umum dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: TABEL 4.3 JUMLAH PENDUDUK DI KEC. TIBAWA NO Nama Desa Jumlah (jiwa) 1 Botumoputi 1.833 2 Molowahu 1.699 3 Dunggala 1.267 4 Reksonegoro 925 5 Balahu 1.886 6 Isimu Raya 1.867 7 Isimu Selatan 2.335 8 Motilango 1.558 9 Labanu 1.813

10 Datahu 3.109 11 Iloponu 1.966 12 Ilomata 968 13 Buhu 2.251 14 Isimu Raya 1.495 15 Ulobua 865 16 Tolotio 1.820 Jumlah 39.029 Sumber data: kantor Camat Tibawa 2012 TABEL 4.4 Nama-Nama Kepala Desa yang ada di Kec. Tibawa NO Nama Desa Kepala Desa 1 Botumoputi Sarpan humonggio 2 Molowahu Sudarnoyo Ibrahim,Sp 3 Dunggala Harun mohi 4 Reksonegoro Besari Hadji Ali 5 Balahu Junus Huda 6 Isimu Raya Sukrin Mohune 7 Isimu Selatan Yasin Dunggio 8 Motilango Yudin M Maku 9 Labanu Irfan Abdullah 10 Datahu Syarifudin hasan 11 Iloponu Ismail hilala 12 Ilomata Sumanto kadir 13 Buhu Burhanudin kadir

14 Isimu utara Tamrin J.Ahmad 15 Ulobua Rayon w.ali.spd 16 Tolotio Yunus ardin Jumlah 16 orang Sumber data: kantor Camat Tibawa 2012 e. Subjek Penelitian Secara singkat gambaran identitas informan aparatur kecamatan Tibawa, didasarkan pada informan yang didasarkan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, informan yang penulis ambil adalah orang-orang yang mempunyai kompetensi sesuai dengan permasalahan penelitian sehingga memberikan informasi yang bersifat holistik berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. 2. Kondisi Umum Pemerintahan Kecamatan Tibawa A. Kantor Camat Tibawa Kantor Camat Tibawa berlokasi di Desa Isimu Selatan Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas pertimbangan letaknya yang cukup strategis yaitu dekat pusat pemerintahan Kabupaten Tibawa. Di samping itu letaknya mudah dijangkau oleh wilayah-wilayah desa lainnya karena tersedia sarana dan prasarana transportasi darat. Kantor Camat Tibawa dengan luas tanah 3065 m2 dan luas bangunan seluas 135 m2 tersebut, terbagi menjadi 10 ruangan, yaitu ruang camat, ruang komputer (pemrosesan surat menyurat dan pelayanan KTP), ruang secretariat kecamatan, dan ruangan seksi-seksi. Sampai saat ini semua ruangan dalam kondisi baik dan telah difungsikan dengan baik. Ruangan khusus disediakan untuk melayani masyarakat dalam hal pembayaran PBB yang melibatkan petugas dari Dinas Pendapatan Daerah. Begitu pula dengan kelompok jabatan fungsional, juga tersedia ruangan tersendiri sebagai pusat administrasi

kegiatannya yang kesemuanya itu ditunjukkan untuk memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat. B. Tugas Pokok Camat dan Fungsi Aparat Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Gorontalo Nomor 36 Tahun 2002 tentang Perubahan Keputusan Bupati Gorontalo Nomor 12 Tahun 2002 tentang Penjabaran Uraian Tugas jabatan Struktural dan Fungsional pada Pemerintah Kecamatan, dengan perubahan pada pasal 3 menyatakan bahwa tugas pokok dan fungsi aparat kecamatan adalah sebagai berikut: 1) Camat Mempunyai tugas menetapkan pelaksanaan serta penyelenggaraan segala urusan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat di kecamatan. 1. Sekertaris Kecamatan Membantu camat dalam melaksanakan tugasnya, melaksanakan pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh perangkat pemerintahan wilayah Kecamatan. 2) Kasie pemerintahan Brtugas mengumpulkan, mensistimasikan dan menganalisa data di bidang pemerintahan sosial politik, ketentraman, ketertiban dan lain-lain. 3) Kasie PMD Menyusun dan memberikan petunjuk program pembangunan desa dan pembangunan pada umumnya dan lain sebagainya.

4) Kasie kesra/sosial Sebagai pelaksana urusan keagamaan dan kesejahteraan sosial, sebagai pelaksana urusan pendidikan. 5) Kasie trantib Sebagai pelaksana data laporan kejadian dan ketertiban umum dan sebagai petugas keamanan kantor. 6). Kasie Umum Sebagai pelaksana kehumasan,mengerjakan buku regestrasi kecamatan, dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan Camat dan Sekcam. b. Struktur Organisasi Pemerintahan Kecamatan Tibawa Struktur organisasi dan tata kerja kecamatan yang dilaksanakan di Kecamatan Tibawa adalah struktur dan tata kerja sesuaidengan Peraturan Daerah Kabupaten Tibawa Nomor 16 Tahun 2003, dapat dilihat pada table 4.4 yaitu sebagai berikut: CAMAT TIBAWA DRS. ISMET TUHALA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KA. UPTB ABDUL RAHMAN NANGO, S.Ag SEKCAM HAMKA N. TUNA KA. UPTD PPKAD KAB.GTLO FERNANDES F. KOTTON STATISTIK ABD. RAHMAN PAKAYA, SE KASIE PEMERINTAH AN VONIM M. YASIN, S.Pd KASIE PMD ELLYSTA K.M.S AMU KASIE KESOS HASNA ADIPU KASIE TRANTIB AMINAH BANGGAI KASI PEL. UMUM SOFYA H. EKSAN, A.Ma

Dari bagan diatas tergambar bahwa seorang camat adalah sebagai seorang pemimpin yang terstruktur secara hirarkis dan memungkinkan memberikan pengaruh bagi para stafnya dan kordinasi terhadap jajaran pemerintahan di desa sebagai level pemerintahan paling rendah. Kecamatan Tibawa di pimpin oleh seorang Camat yang di bantu oleh seorang Sekertaris Kecamatan (Sekcam) dengan lima Kasie, yaitu Kasie Pemerintahan, Kasie PMD, Kasie Kesos, Kasie Trantib, dan Kasie Umum. 1.2 Hasil Penelitian 1.2.1 Analisis Tabel Hasil Angket 1) Kinerja Aparatur Kecamatan Tibawa Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ruslan Saleh,S.IP selaku kasie pemerintahan menyatakan bahwa kinerja aparatur kecamatan Tibawa belum sesuai dengan misi yang telah di tetapkan, sehingga kinerja aparatur yang ada di kecamatan Tibawa berjalan tidak sesuai dengan tugas yang diemban. (wawancara tanggal 18 Juni 2012).

Tanggapan menurut peneliti bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: Tabel 4.5 Kinerja Aparatur Kecamatan Tibawa No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 97 20.21% 2. Setuju 18 3.75% 3. Ragu-ragu 110 22.92% 4. Tidak setuju 155 32.29% 5. Sangat tidak setuju 100 20.83% Jumlah 480 100 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 97 orang atau 20.21% yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban setuju bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa belum sesuai dengan tugas yang diemban, 110 orang atau 22.92 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban, 155 orang atau 32.29 % tidak setuju bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban, Dan 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban setuju bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa belum

sesuai dengan tugas yang diemban. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah kinerja pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban. 2) Pelayanan KTP di Kecamatan Tibawa Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Yasri Deu salah satu masyarakat di Kecamatan Tibawa menyatakan bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur bahkan Aparat yang bertugaspun seringkali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat. Waktu paling cepat untuk mengurus KTP saja memerlukan waktu hampir 1 bulan. (wawancara tanggal 14 Juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu berjalan lambat memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: Tabel 4.6 Pelayanan KTP di Kecamatan Tibawa No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 155 32.29% 2. Setuju 110 22.92% 3. Ragu-ragu 18 3.75% 4. Tidak setuju 100 20.83% 5. Sangat tidak setuju 97 20.21% Jumlah 480 100 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 155 orang atau 32.29 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali

tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat, 110 orang atau 22.92 % memiliki jawaban setuju bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban tidak Ragu-ragu bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan sering kali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat. 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat. Dan 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah aparatur yang ada di kecamatan Tibawa sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat. 3) Prosedur Pelayanan kantor Camat Tibawa Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Salim Tangkudung Salah seorang penduduk Kecamatan Tibawa mengatakan : Prosedur pelayanan yang ada di Kecamatan Tibawa memang belum secara menyeluruh diketahui lapisan masyarakat yang ada. Masyarakat setempatpun dalam hal pengurusan KTP atau hal lainnya terlebih dahulu harus ke RT untuk mengambil surat keterangan domisili selanjutnya diserahkan ke Kantor Kecamatan Tibawa dan akan diproses untuk selanjutnya akan tetapi hal ini belum maksimal dilaksanakan karena aparatur kecamatan

dalam memberikan pelayanan tidak seperti yang diharapkan oleh masyarakat (wawancara 4 Juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa Prosedur pelayanan yang ada di Kecamatan Tibawa memang belum secara menyeluruh diketahui lapisan masyarakat yang ada memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.7 Prosedur Pelayanan Kantor Camat Tibawa No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 97 20.21% 2. Setuju 110 22.92% 3. Ragu-ragu 18 3.75% 4. Tidak setuju 100 20.83% 5. Sangat tidak setuju 155 32.29% Jumlah 16 100 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 97 orang atau 20.21 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan, 110 orang atau 22.92 % memiliki jawaban setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban tidak setuju terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

dengan aturan yang diterapkan. Dan 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban sangat tidak setuju terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah prosedur pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terla 4) Kinerja aparatur dalam pelayanan KTP Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Badu salah satu warga Kecamatan Tibawa menyatakan bahwa "merasa kecewa dengan layanan kantor pemerintah yang tidak jelas dan tidak tepat. Pemerintah Kecamatan berjanji tanggal sekian KTP sudah jadi. Namun pada waktu yang dijanjikan KTP belum jadi. Aparatur Kecamatan mengulur waktunya bisa lama sekali dalam pelayanan, dalam hal ini yaitu pelayanan KTP" (wawancara, 13 Juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.8 Kinerja Aparatur Dalam Pelayanan KTP No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 18 3.75% 2. Setuju 97 20.21% 3. Ragu-ragu 155 32.29% 4. Tidak setuju 110 22.92% 5. Sangat tidak setuju 100 20.83%

Jumlah 480 100 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 16 orang responden terdapat 18 orang atau 3.75 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan, 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban setuju bahwa pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan, 155 orang atau 32.92 % memiliki jawaban ragu-ragu terhadap pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan, 110 orang atau 22.92 % memiliki jawaban tidak setuju terhadap pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan. Dan 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban sangat tidak setuju terhadap pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan. 5) Persiapan Yang di Lakukan Dalam Pelayanan KTP Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Pranoto Lahay selaku anggota masyarakat desa Balahu kecamatan Tibawa, beliau mengatakan bahwa pemerintah/aparat kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang di perlukan masyarakat dalam pelayanan KTP, sehingga

dalam hal pengurusan KTP saja masyarakat merasa sangat susah untuk mendapatkan pelayanan yang baik dan memuaskan. (Wawancara, 14 juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.9 Persiapan Yang di Lakukan Dalam Pelayanan KTP No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 110 22.92% 2. Setuju 97 20.21% 3. Ragu-ragu 18 3.75% 4. Tidak setuju 155 32.29% 5. Sangat tidak setuju 100 20.83% Jumlah 480 100 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 110 orang atau 22.92 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP, 97 orang atau 20.21% memiliki jawaban setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP. 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan

masyarakat dalam pelayanan KTP. 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP. 6) Kualitas Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak Rahman Muhammad, salah satu anggota masyarakat Desa Isimu Raya Kecamatan Tibawa Pemerintah kecamatan jarang memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap masyarakat, dalam hal ini yaitu pelayanan KTP, dimana pemerintah kecamatan memberikan pelayanan tidak dengan sungguh-sungguh, sehingga masyarakat yang membuat KTP saja membutuhkan waktu yang sangat lama. (Wawancara, 14 juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.10 Kualitas Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 155 32.29% 2. Setuju 110 22.92% 3. Ragu-ragu 100 20.83% 4. Tidak setuju 97 20.21% 5. Sangat tidak setuju 18 3.75% Jumlah 16 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 155 orang atau 32.29 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas, 110 orang atau 22.92 % memiliki jawaban setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas, 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban raguragu bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas. 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas. 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas. 7) Kenyamanan Dalam Pelayanan Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Satrio Djumu salah satu anggota masyarakat Desa Datahu mengatakan bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat, ini terlihat ada aparat yang sengaja tidak mau melayani masyarakat kalau berkas tidak lengkap, pada hal masyarakat tersebut belum terlalu paham dengan cara pengurusan KTP.(wawancara,5 juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat, memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.11 Kenyamanan Dalam Pelayanan No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 110 22.92% 2. Setuju 100 2083% 3. Ragu-ragu 155 32.29% 4. Tidak setuju 18 3.75% 5. Sangat tidak setuju 97 20.21% Jumlah 480 100 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 110 orang atau 22.92 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat, 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban setuju bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat, 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat. dan 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat. 8) Aturan dalam pelayanan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Vonim M. Yasin, S.Pd selaku Pemerintahan mengungkapkan bahwa Pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat, belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Pemberian pelayanan yang telah menunjuk kepada aturan serta dianggap memenuhi sendi-sendi pelayanan sangat diharapakn masyarakat sehingga aparat pelayanan bisa konsisten dalam menerapkan aturan hukum pelayanan. (wawancara,5 juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa Pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut TABEL 4.12 Aturan Dalam Pelayanan No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 18 3.75% 2. Setuju 155 32.29% 3. Ragu-ragu 110 22.92% 4. Tidak setuju 100 20.83% 5. Sangat tidak setuju 97 20.21% Jumlah 480 100 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 18 orang atau 3.75 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan, 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

dengan aturan yang diterapkan, 110 orang atau 22.92 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan, 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Dan 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. 9) Biaya Dalam Pelayanan Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak Yamin Dunggio salah satu masyarakat desa Botumoputi kecamatan Tibawa mengatakan bahwa Pemerintah Kecamatan Tibawa tidak memperhatikan biaya dalam penyelenggaraan pelayanan yang diberikan oleh masyarakat dan ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan nilai barang dan atau jasa pelayanan masyarakat kecamatan Tibawa dilakukan dengan kewajaran. Akan tetapi kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan. Bahkan ada beberapa pihak tertentu yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan untuk mendapatkan keuntungan lebih dari yang telah ditentukan. Tanggapan menurut peneliti bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan,yaitu Aparatur Kecamatan Tibawa memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut:

TABEL 4.13 Biaya Dalam Pelayanan No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 110 22.92% 2. Setuju 97 20.21% 3. Ragu-ragu 18 3.75% 4. Tidak setuju 155 32.29% 5. Sangat tidak setuju 100 20.83% Jumlah 480 100 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 110 orang atau 22.92 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan, 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban setuju bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan, 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan. Dan 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan. 10) Penerapan Aturan Dalam Pelayanan KTP Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Iyam Bagu salah satu anggota masyarakat Desa Molowahu kecamatan Tibawa mengatakan bahwa Pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat, belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Tanggapan menurut peneliti bahwa Pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat, belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.14 Penerapan Aturan Dalam Pelayanan No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 110 22.92% 2. Setuju 155 32.29% 3. Ragu-ragu 97 20.21% 4. Tidak setuju 18 3.75% 5. Sangat tidak setuju 100 20.83% Jumlah 480 100 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 110 orang atau 22.92 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

dengan aturan yang diterapkan, 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan, 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban tidak setuju pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Dan 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban sangat tidak setuju pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. 11) Keterbukaan dalam pelayanan Hasil wawancara dengan Bapak Ruslan Saleh, S.IP Salah seorang Staf kantor Kecamatan Tibawa mengatakan bahwa pelayanan Kartu Tanda Penduduk ( KTP) tersebut harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan instansi pemerintah karena kualitas kinerja birokrasi pelayanan Kartu Tanda Penduduk ini akan memiliki implikasi yang luas dalam mencapai suatu kesejahteraan masyarakat khususnya dalam pelayanan Kartu Tanda Penduduk,sehingga masyarakat tidak mengeluh mengenai pengurusan KTP (wawancara tanggal 11 Juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.15 Frekuensi Keterbukaan Dalam Pelayanan

No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 97 20.21% 2. Setuju 110 22.92% 3. Ragu-ragu 18 3.75% 4. Tidak setuju 100 20.83% 5. Sangat tidak setuju 155 32.29% Jumlah 480 100 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 97 orang atau 20.21 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan, 110 orang atau 22.92 % memiliki jawaban setuju bahwa aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan, 100 orang atau 20.83% tidak setuju bahwa aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan. dan 155 orang atau 32.29% sangat tidak setuju bahwa aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan. 12) Kendala Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa

Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Drs. Ismet Tuhala selaku Camat Tibawa mengatakan bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas maka kami selaku pihak pimpinan mengupayakan aparatur untuk diikutsertakan dalam berbagai pendidikan dan pelatihan administrasi umum, bimbingan, penyuluhan, loka karya dan kegiatan lainnya baik secara regional maupun nasional. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai keberhasilan pelayanan KTP di kecamatan Tibawa maka diperlukan aparatur pemerintah kecamatan yang memiliki keamuan dan loyalitas serta memiliki pendidikan yang tinggi dalam bekerja (Wawancara,tanggal 7 Juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa kendala yang dialami oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: Tabel 4.16 Frekuensi Kendala Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 97 20.21% 2. Setuju 100 20.83% 3. Ragu-ragu 155 32.29% 4. Tidak setuju 18 3.75% 5. Sangat tidak setuju 110 20.21% Jumlah 480 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 97 orang atau 20.21 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas, 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban setuju bahwa aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas, 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas. 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas. Dan 110 orang atau 22.92 % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas. 13) Ketepatan Waktu Pelayanan Sesuai dengan hasil wawancara dengan Sapril Badu salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Tibawa mengatakan bahwa Pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang, konsistensi pembagian kerja, serta sikap pimpinan kantor yang sewenang-wenang memberikan tugas kepada aparat bawahan tanpa memperhitungkan aspek sifat pekerjaan, urgensi pekerjaan, dan dampak

pemberian tugas terhadap kualitas pemberian pelayanan kepada masyarakat (wawancara tanggal 13 Juni 2012). Tanggapan menurut peneliti bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.17 Frekuensi Ketepatan Waktu Pelayanan No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 110 22.92% 2. Setuju 18 3.75% 3. Ragu-ragu 97 20.21% 4. Tidak setuju 155 32.29% 5. Sangat tidak setuju 100 20.83% Jumlah 480 100 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 110 orang atau 22.92% yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban setuju bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang, 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang. 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban tidak setuju

bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang, 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang. 14) Tingkah Laku Aparatur Kecamatan Tibawa Dalam Pelayanan Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Aminah Djakaria salah satu anggota masyarakat Desa Buhu, mengatakan bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan, yaitu seperti menunda nunda waktu yang sangat lama. Tanggapan menurut peneliti bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.18 Tingkah Laku Aparatur Kecamatan Tibawa Dalam Pelayanan No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 155 32.92% 2. Setuju 100 20.83% 3. Ragu-ragu 110 22.92% 4. Tidak setuju 97 20.21% 5. Sangat tidak setuju 18 3.75% Jumlah 480 100 Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 155 orang atau 32.29% yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan, 100 orang atau 20.83

% memiliki jawaban setuju bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan, 110 orang atau 22.92% memiliki jawaban ragu-ragu bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan, 97 orang atau 20.21% tidak setuju bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan, 18 orang atau 3.75% sangat tidak setuju bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan. 15) SDM yang dimiliki Aparatur Kecamatan Tibawa Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Ibrahim salah satu anggota masyarakat Desa Tolotio kecamatan Tibawa mengatakan bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim, contohnya dalam pengoperasian computer saja banyak yang belum terlalu menguasai, sehingga urusan masyarakat selalu saja ditunda, karena menunggu aparat kecamatan yang ahli dalam bidang pengoperasian tersebut. Tanggapan menurut peneliti bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut: TABEL 4.19 SDM yang dimiliki Aparatur Kecamatan Tibawa No Skala Sikap Frekuensi Persentase 1. Sangat setuju 110 22.92% 2. Setuju 18 3.75% 3. Ragu-ragu 97 20.21% 4. Tidak setuju 155 32.29% 5. Sangat tidak setuju 100 20.83% Jumlah 480 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480 orang responden terdapat 110 orang atau 22.92 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban setuju bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim, 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim. 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim. 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim. Dapat disimpulkan bahwa dari 480 responden yang menjawab ke 15 aspek kinerja aparatur dalam pelayanan KTP di Kecamatan Tibawa dalam penelitian ini dapat kita peroleh pada tabel di bawah ini: no TABEL 4.20 Rekapitulasi Hasil Penelitian Berdasarkan Tabel 1 Sampai 15 Rekapitulasi Hasil Responden Keterangan Kinerja SS % S % RR % TS % STS % 1. Kinerja Aparatur Kecamatan Tibawa 2. Pelayanan KTP di Kecamatan Tibawa 97 20.21 18 3.75 110 22.92 155 32.29 100 20.83 155 32.29 110 22.92 18 3.75 100 20.83 97 20.21 3. 4. 5. 6. 7. Prosedur Pelayanan kantor Camat Tibawa 97 20.21 110 22.92 18 3.75 100 20.83 155 32.29 Kinerja aparatur dalam pelayanan KTP 18 3.75 97 20.21 155 32.29 110 22.92 100 20.83 Persiapan yang di lakukan dalam pelayanan KTP 110 22.92 97 20.21 18 3.75 155 32.29 100 20.83 Kualitas Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa 18 3.75 110 22.92 97 20.21 100 20.83 155 32.29 Kenyamanan Dalam Pelayanan 110 22.92 100 20.83 155 32.29 18 3.75 97 20.21 8. Aturan dalam pelayanan 18 3.75 155 32.29 110 22.92 100 20.83 97 20.21

9. 10. 11. 12. Biaya Dalam Pelayanan 110 22.92 97 20.21 18 3.75 155 32.29 100 20.83 Penerapan Aturan Dalam Pelayanan KTP 110 22.92 155 32.29 97 20.21 18 3.75 100 20.83 Keterbukaan dalam pelayanan 97 20.21 110 22.92 18 3.75 100 20.83 155 32.29 Kendala Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa 97 20.21 100 20.83 155 32.29 18 3.75 110 22.92 13. 14. Ketepatan Waktu Pelayanan Tingkah Laku Aparatur Kecamatan Tibawa Dalam Pelayanan 110 22.92 18 3.75 97 20.21 155 32.29 100 20.83 155 32.29 100 20.83 110 22.92 97 20.21 18 3.75 15. SDM yang dimiliki Aparatur Kecamatan Tibawa 110 22.92 18 3.75 97 20.21 155 32.29 100 20.83 REKAPITULASI JAWABAN KINERJA APARATUR DALAM PELAYANAN KTP YANG TERDIRI DARI 16 DESA DI KECAMATAN TIBAWA No Responden TABEL 4.21 Rekapitulasi akhir dari 16 responden Sangat setuju Tidak setuju 1 46.88 53.12 Keterangan 46.88 % dalam kategori sangat setuju dan 53.12 % tidak setuju 2 58.96 41.04 58.96% dalam kategori sangat setuju dan 41.04 % tidak setuju 3 46.88 53.12 46.88 % dalam kategori sangat setuju dan 53.12 % tidak setuju 4 56.25 43.75 56.25 % dalam kategori sangat setuju dan 43.75 % tidak setuju 5 46.88 53.12 46.88 %dalam kategori sangat setuju dan 53.12 % tidak setuju 6 46.88 53.12 46.88 % dalam kategori sangat setuju dan 53.12 % tidak setuju. 7 76.04 23.96 76.04% dalam kategori sangat setuju dan tidak setuju 23.96 % 8 58.96 41.04 58.96% dalam kategori sangat setuju dan 41.04 % tidak setuju 9 46.88 53.12 46.88 % dalam kategori sangat setuju dan 53.12 % tidak setuju 10 75.42 24.58 75.42 %dalam kategori sangat setuju dan 24.58 % tidak setuju

11 46.88 53.12 46.88 %dalam kategori sangat setuju dan 53.12 % tidak setuju 12 73.33 26.67 73.33 % dalam kategori sangat setuju dan 26.67 % tidak setuju 13 46.88 53.12 46.88 % dalam kategori sangat setuju dan 53.12 %tidak setuju 14 76.04 23.96 76.04% dalam kategori sangat setuju dan tidak setuju 23.96 % 15 46.88 53.12 46.88 % dalam kategori sangat setuju dan 53.12 % tidak setuju REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN DALAM PELAYANAN KTP DI KECAMATAN TIBAWA. TABEL 4.22 No responden Presentase Jawaban yang Sangat setuju dan Tidak setuju serta persen (%) Keterangan SS TS 1 46.88 53.12 tidak setuju 2 58.96 41.04 Sangat setuju 3 46.88 53.12 tidak setuju 4 56.25 43.75 Sangat setuju 5 46.88 53.12 tidak setuju 6 46.88 53.12 tidak setuju 7 76.04 23.96 Sangat setuju 8 58.96 41.04 Sangat setuju 9 46.88 53.12 tidak setuju 10 75.42 24.58 Sangat setuju 11 46.88 53.12 tidak setuju 12 73.33 26.67 Sangat setuju 13 46.88 53.12 Tidak setuju 14 76.04 23.96 Sangat setuju 15 46.88 53.12 Tidak setuju Dapat di simpulkan bahwa dari 480 responden yang jawab sangat setuju 60% dan yang menjawab tidak setuju 40% dalam kinerja aparatur pelayanan KTP di kecamatan tibawa kabupaten gorontalo. 4.3 PEMBAHASAN 4.3.1. Kinerja Aparatur Dalam Pelayanan KTP Di Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

Adapun kinerja aparatur dalam pelayanan KTP di Kantor Kecamatan Tibawa, antara lain : a) Kesederhanaan Pelayanan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Akuntabilitas aparat setempat merupakan hal penting untuk diperhatikan sebagai instrument dalam pemberian pelayanan yang memuaskan. Kinerja aparatur Kecamatan di Kecamatan Tibawa dalam pelayanan KTP masih belum maksimal meskipun tingkat pengrusannya yang sederhana. Dimana dalam mengurus KTP, Kartu Keluarga atau lainnya harus melalui Tingkat terendah yaitu RT dengan kata lain harus sesuai persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak kantor Kecamatan. Berdasarkan Lembaran Daerah Kabupaten Gorontalo No. 12 Tahun 2001 Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2001 Tentang Sistem Informasi Pengelolaan Kependudukan, dimana dalam proses penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk harus sesuai dengan SIMDUK Sistem Pengelolaan Kependudukan yang telah ada. Kesederhanaan pelayanan di Tingkat Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo dapat dikatakan berjalan baik. Sebagaimana seperti hasil wawancara dengan Bapak Hamka N. Tuna selaku Sekretaris Camat Kantor Kecamatan Tibawa menyatakan bahwa alur permohonan dimulai dari tingkat RT, pemohon diminta mengisi formulir untuk di tandatangani oleh RT, RW selanjutnya ke desa untuk di register kemudian setelah di tandatangi Kepala Desa dan di register, pemohon membawanya ke Kantor Kecamatan untuk selanjutnya di proses di Kecamatan menjadi KTP. Kecuali untuk yang akan memperpanjang dan pemohon terlanjur ke kantor Kecamatan, pihak Kecamatan pun memberikan keringanan dengan syarat memperlihatkan KTP yang akan diperpanjang masa berlakunya, nanti akan di register ke Desa yang bersangkutan oleh pihak

kecamatan, Hal ini sebagai salah satu wujud mempercepat pelayanan kepada masyarakat (wawancara tanggal 4 Juni 2012) Berdasarkan wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya alur permohonan dalam pengurusan KTP dan sebagainya diharapkan masyarakat Tibawa memiliki KTP. Kesederhanaan pelayanan dalam hal ini sanglah membantu bagi masyarakat dimana proses pelayanan dilakukan dengan mudah dipahami dan mudah dilaksanakan tanpa ada kesan berbelitbelit dari pihak pelayan dalam arti aparat pemerintah setempat. Akan tetapi pemberian pelayanan pada dasarnya belum memberikan suatu kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah mulai dari waktu pelayanan, biaya pelayanan dan prosedur pelayanan, sehingga masyarakat kecamatan Tibawa acuh tak acuh dalam mengurus KTP tersebut. b) Kejelasan dan Kepastian Pelayanan Kejelasan dan kepastian dalam pelayanan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi masyarakat. Akan tetapi berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa kinerja aparatur kecamatan Tibawa sebagai pelaksana pelayanan KTP belum menunjukkan hasil yang maksiamal salah satunya yaitu kejelasan dan kepastian dalam pelayanan KTP belum menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawabnya sebagai pemberi pelayanan. Sehingga dalam pengurusan KTP yang dilakukan oleh masyarakat Tibawa sering mendapat masalah hal ini disebabkan karena Pihak pelaksana pelayanan tidak secara rinci dijelaskan baik prosedur serta persyaratan yang harus dilengkapi untuk mengurus KTP, KK serta lain sebagainya yang berhubungan dengan Kantor Kecamatan. Menurut Wasistiono, (2002:50-51) yaitu, Pelayanan umum adalah pemberian jasa yang baik oleh pemerintah, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat. Dari pendapat tersebut terlihat bahwa aparatur

pemerintah merupakn unsur pertama yang harus memenuhi segala kebutuhan masyarakat dalam hal ini adalah kejelasan suatu pelayanan harus melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Salim Tangkudung Salah seorang penduduk Kecamatan Tibawa mengatakan : Prosedur pelayanan yang ada di Kecamatan Tibawa memang belum secara menyeluruh diketahui lapisan masyarakat yang ada. Masyarakat setempat pun dalam hal pengurusan KTP atau hal lainnya terlebih dahulu harus ke RT untuk mengambil surat keterangan domisili selanjutnya diserahkan ke Kantor Kecamatan Tibawa dan akan diproses untuk selanjutnya akan tetapi hal ini belum maksimal dilaksanakan karena apartur kecamatan dalam memberikan pelayanan tidak seperti yang diharapkan oleh masyarakat (wawancara 4 Juni 2012). Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Dengan adanya pesyaratan yang sedemikian rupah pihak pelayananpun akan senang menjalankan tugasnya jika masyarakat Tibawa tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan prosedur yang berlaku,akan tetapi hal tesebut belum sepenuhnya dilakukan. Hal ini disebabkan karena Kinerja Aparatur Kecamatan kurang memberikan suatu kejelasan dalam pelayanan KTP tersebut sehingga masyarakat Kecamatan Tibawa tidak merasa senang dengan pelayanan yang diberikan. c) Keamanan Dalam Pelayanan Masyarakat Tibawa pada dasarnya ingin memperoleh suatu pelayanan yang maksimal, dimana dalam hal ini setiap masyarakat ingin memperoleh haknya dengan mendapat pengakuan dari daerah tempat tinggalnya. Sesuai dengan kenyataan dilapangan dalam pengurusan KTP merupakan hal yang sangat penting bagi mereka, akan tetapi kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan Tibawa belum sesuai dengan keinginan mereka dini terlihat ada aparatur yang sengaja tidak mau melayani masyarakat kalau berkas tidak lengkap. Oleh